Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG 80% KISAH HIDUP SAYA - TERJEBAK DALAM PERKUMPULAN IBLIS

Update 26.02.24.

80% KISAH HIDUP SAYA - TERJEBAK DALAM PERKUMPULAN IBLIS
Bagian Ketiga: Kegilaan dikantor


Esok harinya kembali kami beraktifitas, saya ikut bareng suami berangkat kerja, tapi saya turun didepan jalan raya karena tempat kerja kami tidak searah, anak kami titip kembali ke Mba Gita yang sudah kami percaya selama beberapa tahun.
Saya bergegas kekantor dengan niat menemui Pak Hendra itu, sesampainya dikantor langsung saya minta untuk hapus photo kemarin, dia bilang nanti sore saja selesai jam kerja kita ngobrol, sekarang banyak teman yang lain, tentu kamu ga pengen yang lain tau kan, katanya, saya pun meng-iyakan nya.
Tetap saja saya jadi canggung, bagaimanapun meja kerja kita sebelahan, sedari tadi dia selalu melirik saya, menatap saya dari bawah ke atas, saya yakin dia membayangkan tubuh telanjang saya, sial betul gumamku dalam hati.
Pak Hendra sendiri orangnya baik sebenarnya, tapi jeleknya dia mata keranjang, suka godain perempuan, apalagi saat jam istirahat siang kalau lagi makan diluar, matanya selalu jelalatan melihat perempuan-perempuan yang sedang beli makan siang.

Saat hari menjelang pukul 16.00 sore teman-eman mulai bersiap pulang, saya ingin ini semua cepat-cepat berakhir. Hanya tinggal kita berdua saat jam sudah pukul 17.00. Boss saya juga sudah pulang, suasana sepi sekali, staff OB yang biasa bersih-bersih juga izin pulang lebih awal karena ada keluarga yang sakit. Hanya kita berdua dia kantor, paling hanya satpam ruko itupun di pos depan.
Saya beranikan diri menghampiri Pak Hendra,
" Ayolah pak saya minta tolong dihapus, saya malu.."
" Santai mba Vera duduk dulu, ada apa sebenarnya ? "
Saya ceritakan kejadiannya beberapa hari lalu ponsel saya diretas, tapi saya tidak berani cerita lebih jauh dikhawatirkan orang misterius itu tau kalau saya cerita, yang ada nanti photo saya disebar kesemua orang. Tapi nampaknya Pak Hendra tidak begitu peduli soal peretasan itu, yang saya lihat dari matanya dia seperti merencanakan sesuatu, itu yang saya takutkan.
" Saya akan hapus photo ini, tapi apa timbal baliknya buat saya? "
" Apa maksud bapak? "
" Kamu tau kan apa jadinya kalo photo ini sampai dilihat semua orang kantor apalagi sampai ramai jadi gosip, bisa dipecat boss kamu..."
" Tolong pak jangan, saya harus bayar berapa untuk bapak "
" Saya ga mau uang kok mba Vera, saya cuma ingin.... " Dia diam sejenak..
" Saya cuma ingin lihat mba Vera berpose sekali lagi, persis seperti diphoto ini.. "

DEG DEG DEG, serasa mau copot jantung, apalagi ini pikir saya, masalah peretasan belum selesai, ini lagi, saya belum pernah pamer aurat ke laki-laki lain, pamer sekilas aja belum pernah apalagi ini, menunjukkan seluruh bagian tubuh tanpa sehelai benangpun dihadapan laki-laki lain yang bukan suami saya, GILA teriak batinku..
" Tolong pak, saya ga berani sampai sejauh itu, tolong bantu saya, oke saya sanggupi buka hijab dan blazer, ini pun sudah diluar kesanggupan saya "
" Gini deh mba Vera, saya kasih keringanan, ga harus telanjang utuh seperti diphoto, mba boleh menyisakan hijab dan blazer mba, tp yang lain dibuka, saya ga akan nyentuh mba Vera saya janji "

" Ayo kalau ga ya saya kirim ke Bu Rani ini photo nya, tau kan mulut Bu Rani kaya apa? "
Bu Rani dikenal tukang gosip, yang ga segan-segan gosipin urusan rumah tangga teman sendiri walaupun itu hal kecil, apalagi soal ini saya pikir, sepertinya memang ga ada jalan lain pikirku, aku ingin segera selesaikan ini biar cepat pergi dari sini. Dengan perasaan sangat berat hati akhirnya saya mengangguk mengiyakan.
" Baik pak saya lakukan, tapi tolong sebentar saja dan jangan sentuh sedikitpun, sedikit saya kesentuh saya akan teriak biar orang-orang datang kesini.. "
" Nah gitu dong mba, kalo sepakat ginikan sama-sama enak jadinya... Hehe" senyum sumringah Pak Hendra tanda kemenangan.

Saya mundur menyender kemeja kerja, perlahan saya buka kancing blazer satu-persatu sampai terlihat kaos dalam saya, kemudian saya angkat pelan-pelan kaos itu sampai ke dada, saat ujung bawah kaos sampai keatas dada terlihat sudah dada besar saya yang masih terbungkus bra, berdesir hangat darah saya terasa, degap-degup jantung yang ga karuan, kemudian diteruskan membuka sangkutan rok belakang, berikut resleting nya, rok itu langsung meluncur jatuh ke lantai begitu tidak ada tahanan lagi, saya melihat Pak Hendra tertegun dengan pemandangan ini, saya berhenti sejenak sampai sini.

" Lanjut mba dilepas dalemannya, atau mau saya yang lepasin? Hehe " ujarnya sambil cengengesan. Bangsat benar batinku dalam hati.
Saya mulai melepas kaitan bra yg kebetulan ada didepan, karena ini model bra menyusui, panas darah saya berdesir, terpampang sudah payudara besar saya, kemudian sambil mata terpejam karena malu yang amat sangat saya turunkan celana dalam saya, meluncur sudah kelantai penutup terakhir bagian tubuh saya yang paling terjaga. Degap jantung luar biasa yang saya rasakan, terjadilah sudah, aku pertunjukkan tubuh telanjang ke laki-laki lain...
Panas dingin rasanya,
" Udah ya pak segini aja.. " suara saya sudah berubah karena gemetar,


Saya duduk ditepi meja sambil menutupi bagian vagina saya,
" Coba maaf mba jangan nyender, jangan ditutupi juga saya ga jelas lihatnya, mata saya kan udah kurang awas.. " kata Pak Hendra sambil terus cengengesan

Saya mencoba diri tegak, alhasil payudara saya jadi membusung, sambil tangan sedikit saya kesampingkan, sial batin saya, perasaan ini baru saya rasakan, selama ini telanjang didepan suami tidak sampai dag-dig-dug semacam ini, degup jantung yang luar biasa, rasa hawa panas disekujur badan, apa saya terangsang, sial.


" Mmmmm mmmmm mmmmmm EDAN kamu mba, ayu tenan rek badanmu bagus banget mba " ujarnya dengan logat daerah sambil geleng-geleng kepala.
Saya menatap mata Pak Hendra, terlihat dia melongo sambil menelan ludah. Dia memelototi tubuh saya dari vagina terus kepayudara.
Saat dia lengah itulah ponsel dia saya rampas, beruntung tidak terkunci layar, dan masih terbuka photo telanjang saya, jadi langsung saya hapus tidak lupa juga menghapus nya dari kotak sampah galeri. Aman sudah pikirku, tapi disaat aku menghapus rupanya Pak Hendra sudah berada didepan saya, dicengkeram nya kedua pergelangan tangan saya kesamping meja, payudara saya tampak semakin membusung tepat didepan wajahnya.
" AAAAHHH...... BAPAK MAU APA!!!, SAYA BAKAL TERIAK KALAU BAPAK MACAM-MACAM !!! "

" Tanggung mba, sebentar aja mba saya nyusu, terangsang banget saya liat dada besar mba Vera, saya tau mba juga terangsang telanjang didepan saya kan? Itu puting mba membulat, ada basah jg dicelana dalam tadi, iya kan? Saya tau mba terangsang ya kan..?"
" GAAAK...!!! " aku menjawab dengan nada tinggi.

Tangan saya tidak bisa bergerak karena dicengkeramnya dengan kuat ke arah meja. Saat dia mendekatkan wajahnya ke dada, saya refleks menendang perutnya dengan lutut, kemudian saya teriak sejadi-jadinya...
KYAAAAAAAAAAA........

Paniklah dia, lalu mundur sembari menabrak meja dibelakang nya, kesempatan itu saya ambil untuk mengambil rok dan celana dalam saya dilantai kemudian lari keruang lain. Saya nangis duduk dipojok ruangan sambil merapikan pakaian.
Teriakan tadi rupanya menarik satpam komplek datang,
" Ada apa ya pak tadi saya dengar seperti ada suara perempuan teriak? "
" Eh iya itu anu, teman saya lihat kecoa jadi teriak, ga ada apa-apa pak, makasih sudah kemari " ujar Pak Hendra sambil gugup.
" Bener ga ada apa-apa? "
" Benar pak aman..." kata pak Hendra.
Saat satpam itu pergi, Pak Hendra masuk keruangan, mungkin dia tidak tega melihat keadaan saya yang berantakan sambil menangis, dia kemudian berlutut minta maaf, mohon-mohon jangan sampai diadukan kesiapapun. Saya cuma ingin segera pulang saat itu, saat saya pastikan ke pak Hendra photo telanjang saya tidak di copypaste ke perangkat lain, saya pun mengakhiri ini semua, merapikan baju, lalu lari keluar kantor untuk pulang, hari sudah mulai gelap. Setelah ini saya masih harus meladeni orang misterius itu, perasaan saya mengatakan kegilaan ini semua baru saja dimulai, sampai mana ini semua akan berakhir.....

Bersambung.....
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd