Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

JEPIT RAMBUT DAN PUSAKA KERAMAT

begiswaylord

Adik Semprot
Daftar
13 Feb 2023
Post
149
Like diterima
1.984
Bimabet
ini adalah salah satu tulisanku yang aku muat di salah satu aplikasi baca novel. jadi ini adalah cerita asli bukan punya orang. hanya saja nama gmail yang berbeda. selamat membaca.

" Hoaaaam... " Siang itu aku menguap karena mengantuk, padahal siang hari ini, sinar terik matahari sangat panas. Aku bersandar di pada tiang dangau setelah letih membajak sawah yang akan ku tanami padi nanti. Sambil mengibas ngibaskan topi caping, mulutku bersiul mengikuti irama dangdut yang mengalun dari radio kecilku. Dari kejauhan aku melihat ibuku berjalan ke arah dangau tempatku beristirahat, dengan menyusuri pematang sawah ku perhatikan lenggak lenggok ibuku pada saat berjalan menyusuri jalan setapak itu.

" Bu...!!! Ibu, hati hati " Teriakku dari atas dangau tempatku beristirahat. Ibu melihat ke arahku dengan tersenyum dan melambaikan tangannya. Lalu aku turun untuk menyusul ibu dan membantu membawakan cerek air.

" Udah Kus, biar ibu yang bawa "

" Ah, tidak apa apa kok bu " Aku mengambil cerek air yang di bawa ibu. Aku pun mempersilahkan ibuku untuk berjalan di depanku, lalu kami melangkah menuju dangau untuk menyantap hidangan yang sudah di bawakan oleh ibu.

Aku membuka bajuku dan menjemurnya di bawah matahari terik, karena berkeringat setelah makan sembilan tempe penyet buatan ibu. lalu aku memutar tuning radio mencari stasiun FM yang memutar musik dangdut kesukaanku.

" Aiiishhh...!!! " kok malah jatuh ke bawah kolong dangau sih " Kata emak yang mengira jepit rambutnya dan masuk ke sekat sekat lantai kayu dangau yang memang di dusun tidak rapat, emak tidak menyadari saat jepit rambut emak jatuh memantul dan nyelempit di ujung ruangan dangau.

" Apa yang jatuh bu? "

" Itu Kus, jepit rambut emak jatuh ke bawah "

" Ya udah mak, biar Kus yang ambil " Aku pun turun dari dangau dan berjalan ke bawah dangau karena dangau buatanku tinggi dan tingginya hanya beberapa centi dari kepalaku. Jadi aku tidak usah repot repot apa lagi capek untuk berjongkok, ku perhatikan sekitar dengan seksama, mataku celingukan ke sana ke mari mencari.

" Sekitar mana jatuhnya mak "

" Ini Kus, tepat di bawah kaki emak. Coba kamu cari di sekitar situ Kus " Aku pun berjalan menuju ke arah yang emak katakan.

" Kata emak di sini, tapi mana. Kok gak ada " Setelah kepalaku celingukan ke sana kemari tapi tidak membuahkan hasil aku pun mendongakkan kepalaku ke atas ingin memberi tahukan pada emak kalau jepit rambutnya gak ada, tapi berapa terkejutnya aku pada saat aku mendongakkan kepalaku aku melihat emak yang berdiri di atasku. Karena pada waktu itu emakku memakai daster motif kembang yang berwarna kuning. Aku langsung terdiam saat melihat mulusnya kaki sampai paha emak, betapa mulusnya kaki emak dan montoknya paha yang emak miliki, sambil menelan ludah aku terus memperhatikan bagian tubuh paling bawah emak. Dengan memusatkan pandanganku aku memicingkan mataku berusaha untuk melihat daerah V emak, tapi tidak terlihat karena tertutup oleh montoknya paha emak. Aku terus berusaha dan berharap emak untuk sedikit membuka kakinya agar aku bisa melihat daerah V punya emak. Kepalaku sedikit bergerak berharap dapat melihat pusaka dari nenek moyang punya emak tapi tetap gak bisa mungkin karena emakku orangnya gemuk jadi paha yang montok itu menutupi pusaka keramat milik emak, tapi masih nihil. Tapi tiba tiba ada satu kejutan. Tiba tiba emak berjongkok tepat di atasku, entah bagaimana caranya jongkoknya emak, sehingga aku bisa melihat dengan jelas semua pusaka keramat milik emak. Aku sangat terpana melihat bongkahan pantat emak sangat montok dan yang lebih mengejutkan lagi ternyata emak tidak memakai cawat. jujur ku akui jika belahan pantat emakku tidaklah semulus dan seputih seperti pantat pemain bokep yang sering aku lihat lewat handphone, tapi jujur seumur umur aku tidak pernah melihat pemandangan seperti ini secara nyata yang tepat tersaji di depan mataku, lalu aku meraba kontolku yang mengeras di balik celana kolorku karena aku tidak pernah mau memakai celana dalam jadi tidak sulit bagiku untuk memasukkan tanganku ke dalam kolor yang aku pakai pada saat itu. Aku genggam kontolku dan aku perhatikan lubang pembuangan emak yang kadang bergerak sperti berkedut kedut sambil menghayal menjilati lubang pembuangan tersebut. Tidak puas akupun menggeser kan badanku ke arah depan, dan berapa terkejutnya aku, mulutku terbuka memperhatikan apa yang ada di depan mataku, aku tak menyangka dengan apa yang sedang aku lihat, aku melihat belahan memek emak. Secara tak sadar aku pelorotkan celana kolorku sebatas lutut dan tangan kananku mulai mengocok ngocok kontolku secara perlahan. Dengan mataku tidak terlepas dari memek emak, perlahan jari tangan kiriku mencoba untuk masuk ke sela papan lantai dangau ku yang memang letak susunannya sangat jarang, jari tanganku bisa masuk ke sela lantai dangau, dan perlahan aku sentuh belahan memek emak, jari tanganku bergerak ke arah atas dan bawah membelai memek emak. Tangan kananku terus saja mengocok kontolku dan tangan kiriku jarinya sedang asik menari nari di belahan memek emak. Aku tidak menyadari apakah emak merasakan atau tidak gerakan jariku pada memeknya karena aku tidak mau tau. Tiba tiba emak merubah cara duduknya yang pada awalnya berjongkok sekarang duduk tepat pada garis sela lantai dangau. Setelah emak duduk jari tanganku bisa dengan bebas bermain main di memek emak bahkan, jari tanganku sudah bisa memasuki lubang memek emak. Emak hanya diam dan tidak bersuara, hanya saja sekarang pantat emak mulai bergerak gerak seiring gerakan jariku yang keluar masuk lubang memek emak. Lalu aku membayangkan bagaimanakah rasanya jika kontolku bisa masuk ke dalam memek emak, apakah rasanya jika kontolku bergerak keluar masuk di dalam memek punya ibu itu. Hayalanku itu membuatku tidak sadar dan dengan gerakan sedikit cepat jari tanganku bergerak dengan liat di dalam memek ibu, entah itu gerakan menusuk berputar ataupun dengan gerakan ke atas dan ke bawah, aku sudah tidak menghiraukan lagi gerakan tanganku di memek emak, yang aku tahu bahwa memek emak mengeluarkan banyak sekali lendir yang melumuri jari tanganku.

" Hmmm... "

" Ouuuh... " Hanya suara itu yang bisa ku dengar dari mulut emak, dan aku tidak perduli aku gerakan kocokan kontolku lebih cepat, dan ku rasakan gerakan emak seperti berubah sekarang aku merasa gerakan pantat emak lebih inten bergerak maju mundur, seakan mengimbangi tusukan jari tanganku yang mengobal ngobel memek emak. aku sudah tidak kuat lagi, aku merasakan satu desakan yang sangat kuat yang ingin keluar dari kontolku, aku tidak bisa menahan gelombang nikmat hasil dari kocokan pada kontolku.

" Crooot "

" Crooot "

" Croot " Akhirnya pada akhir gerakan terakhir kocokanku, aku menekan kontolku agak kedalam dan.

" Cruooo... " muncratan terakhir air mataku menyembur agak jauh. Setelah air maniku keluar, kakiku hampir lemas dan dengkul bergetar, tapi. jari tanganku masih saja bergerak keluar masuk dan mencongkel di lubang memek emak.

" Ooohhh, nikmatnya " Samar Samar aku mendengar suara emak, tapi sama sekali aku tidak memikirkan suara emak itu. yang ku lihat ada tetesan air kental mengalir dari dalam lubang memek emak yang jatuh ke lantai dan merembes keluar dari cela lantai dangau, entah karena apa dan mengapa aku malah membuka mulutku dan menerima tetesan air peju milik emak, seperti orang yang kehausan pada saat berjalan di padang pasir turun sahara yang sangat tandus dan panas, aku menanti tetes demi tetes air peju emakku, seperti harapanku air peju emak jatuh ke mulut dan lidahku, tanpa perasaan jijik aku sangat menikmati tetes demi tetes peju milik emak yang jatuh di dalam mulutku dan menjilat sisa peju ibu yang tidak terjatuh ke dalam mulutku yang menempel di papan itu. Dengan memejamkan ke dua mataku aku sangat menikmati air peju emakku.

" Sudah Kus. biarin aja " Emak berkata dari dalam dangau aku pun terkejut dan membuka mataku, ku lihat emak menggeser duduknya dan mungkin membersihkan sisa sisa peju nya yang tidak masuk ke dalam sela lubang lantai dengan kain pel yang ada di dalam dangau.

" Iya mak, dari tadi Kus cari gak ketemu, besok aja lagi Kus cari ya mak "

" iya nak, tidak apa apa kok " Kata emak dari dalam dangau, aku pun berjalan keluar dari bawah dangau dan menaiki tangga dangau pada saat aku sudah ada di dalam dangau aku lihat wajah emak basah dengan keringat di dahi dan wajahnya. Aku hanya diam dan sesekali melihat ke arah emak yang juga kadang melihatku, dan pada saat kami tidak sengaja bertatap mata, wajah emak yang dengan pipi chubby nya itu memerah, aku pun tersenyum. Kami berdua hanya berdiam diri, hanya terkadang saling memandang tanpa mengeluarkan satu kata.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd