Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Aku Berubah

Bimabet
Cerita tukang sayur ku sebenarnya bukanlah benar-benar tukang sayur seperti cerita orang-orang pada umumnya. Karna hanya seorang pemuda yang sambil merantau mencari kerja menggantikan iparnya di tukang sayur beneran yang sedang sakit....

Tapi agar judulnya menarik maka aku buat saja 'tukang sayur'.
Selamat menikmati....




TUKANG SAYUR GANTENG

Pada 2007 aku sering membaca stensilan yang temanya ibu-ibu selingkuh dengan tukang sayur,atau tukang sayur memperkosa ibu muda..,dan semua berujung kenikmatan.
Aku akui aku terangsang saat membacanya,
Namun terus terang tak sekalipun aku pernah punya keinginan main dengan tukang sayur yang selalu lewat di dekat rumahku karna memang selain tampangnya tidak menarik..,kutaksir umurnya sekitar limapuluhan tahun.

Kejadiannya seminggu sebelum tragedi threesome yang berantakan. Aku sepertinya sudah tiga hari tidak melihat bapak si tukang sayur berseliweran atau di gerubungi emak-emak komplek kayak biasanya. Akhirnya aku memutuskan untuk berbelanja kebutuhan diluar. Tidak begitu repot karna sekalian mengantar anakku ke playgroupnya yang searah.
Akhirnya kudapatkan kabar dari emak-emak komplek si bapak tukang sayur lagi sakit keras dan sekarang udah digantiin sementara dengan adik bungsu istrinya.
Aku beserta ibu-ibu lain yang sebahagian juga merupakan pelanggan salonku berencana menggalang dana serta menjenguk si bapak.
Tetapi karna aku terlalu repot untuk itu, aku katakan kepada ibu-ibu komplek kalau aku nanti saja pribadi, karna aku tidak sempat berkunjung.
"Iya...dehhhh..,ngerti!!! Ntar saya bilangin tuh ke mas Deri nya..." Seru Bu Nita sambil cekikikan bersama ibu-ibu lainnya.
"Deri nama tukang sayur kita? Kau sih gak tau namanya..biasa hanya manggil pak ...bapak gitu aja". Aku bingung.
"Yah bukan lah dik yanaaaa...Deri yang gantiin si bapak loo, belum kenalan yaaa?"
"Ohh...belum tau Bu...yaudah titipin pesan sekalian Bu.., bawain ikan bawal besok kesini, sekalian saya titipin sama dia saja buat si bapak".

Keesokan paginya waktu aku mengantar anakku sekolah tiba-tiba suamiku menelpon..
"Ma...,kamu pesan ikan bawal yaaa?". Suara dari seberang sana.
"Ehh .. iya pa..,untung papa belum berangkat! ,tolong ambilin dulu pa..bayarin dulu!". Kataku.
"Ihhh...nggak ah ma..mas udah bilang sama si ganteng.., tunggu aja dulu kamu pulang bentaran doang kok hihihihi.....". Katanya cekikikan.
"Apaan sih mas...makin aneh si mas ah!". Jawabku sebel.
Aku langsung buru-buru pulang sambil gerutu..
"Kalau tadi langsung diterima dulu kan ikannya jadi gak buru-buru kayak gini". Gerutuku dalam hati.
Namun aku teringat mau menitipkan sesuatu tanda simpati kepada bapak tukang sayur..sehingga akhirnya aku bersyukur suamiku menyuruhnya menunggu.

Sesampainya dirumah aku tidak melihat seorang pun disana. Suamiku juga sudah berangkat kerja. Aku hanya berfikir mungkin dia segan menunggu dan suamiku juga tidak bisa menemani nya karena hendak berangkat kerja. Ya sudahlah pikirku.

Namun tak lama kemudian suara bel rumahku berbunyi. Kuintip dari jendela ada becak motor yang disulap menjadi gerobak sayur yang biasa aku kenal.
"Ohhhh...dia kembali lagi" pikirku.
Kubuka pintu dan ...
Aku baru tau kenapa suamiku cengengesan di telpon..,dan kenapa para ibu-ibu pada heboh tersenyum genit saat membahas pemuda ini.
"Permisi Bu...eh mbak..,saya adiknya pak Mawardi tukang sayur mau antar ikan".
"Oh ..iya, mas..masuk dulu boleh saya mau titip sesuatu buat bapak". Aku memintanya masuk dan menunggu sebentar.
"Disini aja Bu...say tunggu. Nih ikannya". Katanya kepadaku.
Kulihat perawakannya sekilas..,kaos oblong bersih..,dadanya sedikit menonjol dibalik t shirt yang dia kenakan. Ripped jeans belel..,sneaker Vans autentik dan bucket hat . Kulirik kulitnya putih bahkan kemerahan..,dengan bulu-bulu sedikit kasar tetapi lurus di lengannya. Wajahnya sih ganteng- ganteng Sunda gitu. Hanya saja rahangnya lebih tegas karna dihiasi brewok yang tak lebat.
"Bu...ikannya". Katanya melihatku bengong.
"Eh iya...iya...,maaf nama kamu siapa?". Sambil kusut kantongan penuh ikan bawal dari tangannya.
"Irfan Bu.." jawabnya.
"Loh...kata ibu-ibu sini nama kamu Deri?". Aku sedikit bingung.

"Ohhhh...iya Bu.., nama saya Irfan Derianda..,saya lebih suka dipanggil Irfan saja".

"Iihhh..tadi udah bagus manggil mbak kok jadi manggil ibu sih..,apa saya keliatan tua banget ya?". Aku bertanya dengan sedikit genit.
"Iya....maaf Bu..eh mbak" . Keliatan dia grogi.
Kenapa anak ini segitu groginya yaa...apa ada yang salah dengan Ku? . Aku spontan melihat keadaan tubuhku sendiri dan ups!!. Yah pantes aja dia grogi. Sehabis ngantar anakku tadi aku hendak mandi dan memakai kimono mengikat pinggangnya asal-asalan.
"Irfan bisa bantu mbak sebentar nggak?". Aku mulai nakal
"Apa yang bisa saya bantu mbak?". Dia bertanya.
"Mbak gak pinter bersihin ikan...mau nggak tolong bantuin bersihin dikit ikannya didapur?".
"Boleh mbak...bentar saya buka sepatu".
"Pakai aja gak apa2..,mbak juga belum beresin rumah kok". Aku langsung memintanya masuk ke dapur.
Kusiapkan pisau dan talenan dan tentu saja aku gak berusaha membetulkan kimonoku yang berantakan.
Namun pas aku berbalik untuk meninggalkannya didapur tiba-tiba dia menjambak rambutku dan langsung ditariknya tubuhku kearahnya.
"Mbak boleh anggap aku ini anak kampung! Gak tau apa-apa! Atau mungkin anggap aku lugu!" Dia berbisik di telingaku. Aku sangat takut saat itu..aku gak nyangka godaan untuk membuatnya grogi berakhir seperti ini.
"Ehhh...kamu mau apa!!jangan macam-macam yaa, aku bisa teriak!" Hardik ku.
"Silahkan aja mbak....teriak sekencang-kencangnya. Mbak mau kontol kan dari tadi!?....jawab lonte!?" Katanya ditelingaku.
Aku diam saja..karna memang gak ada niat sedikitpun untuk menggodanya sejauh itu. Aku hanya bermain-main dengan keluguannya yang ternyata aku salah.
"Mbak...aku sudah tamat melihat gelagat-gelagat memek gatal kayak punya mbak ini!". Katanya sambil berbisik dan langsung menyelipkan jarinya ke vaginaku.
Aku tersentak dan minta tolong dilepaskan.
"Please..Irfan jangan...ya mbak minta maaf, tapi please...cukup..,jangan!!!" Kataku mencoba bernegosiasi dengan keadaan yang tak memihak.
Irfan membuka kasar kimonoku..udah pasti aku telanjang saat ini. Di tunggingkannya badanku bertumpu pada wastafel dapur. Memutar kedua tanganku ke belakang, dan cengkraman nya cukup kuat dengan satu tangan. Aku meronta dan memakai dengan suara keras ,dia tak perduli.
Kudengar suara ikat pinggangnya terlepas, kulirik kebawah ,jeans belelnya sudah selutut diikuti dalamannya. Dia sedikit menunduk sambil meludahi vaginaku. Aku tersentak kaget dan agak terangsang di momen itu. Membayangkan apa yang bakal terjadi selanjutnya membuat vaginaku basah dengan sendirinya.
"Plakkk!!!" Suara tamparan ke pantatku membuat vaginaku berdenyut membuka dan menutup.
"Awwww...anjing ..,sakit". Aku menggerutu.
"Nih...,mau inikan lonte" kata Irfan sambil mengarahkan kepalaku ke arahnya melalui jambakan dirambutku yg dia pelintir.
"Bless!!' Masuk sudah..,aku mendelik. Walau tak bisa kulihat ke bawah karna tangannya tak lepas dari rambutku..tapi kurasakan batangnya agak berbeda dari suamiku, Dicky, Fadil dan om Sukad. Ini lebih besar dan membuat vaginaku sesak.
"Uughhhhh!" Lenguhku tak tertahan.
"Kenapa mbak?? Penuh kan?!". Dia bertanya dengan sangat percaya diri.
"Anjing loe...,lepasin!!!"
"Aku lepasin kalau sampai hitungan dua puluh kali tusukan punyaku ke memek lonte kayak mbak punya ini gak bisa buat orgasme ". Ucapnya dengan percaya diri.
Aku terdiam ..,ada rasa penasaran. Dia telah memainkan psikologis ku. Dan akhirnya aku berfikir dalam hati
"Toh aku meronta sekuat apapun dia pasti tetap memperkosaku.., lebih baik aku nikmati aja permainan ini".
Dia menusukku dengan sangat pelan...,bibir vagina dan itilku sampai ikut masuk sambil tergesek kedalam.
Pelan...pelan sekali..,membuatku blingsatan . Lututku tak bisa diam. Ditariknya kembali dengan sangat cepat...sehingga aku merasa cairan dalam vaginaku ikut terpompa keluar. Dan di ulanginya lagi seperti tadi...masuk dengan pelan.
"Akkkkkkhhhhhh...". Sekuat tenaga aku menahan nikmat yang diberikan nya. Antara malu, gengsi sudah pasti.
Kali ini dia kembali .memasukkannya dengan pelan dan di arahkan ke titik sensitif dalam vaginaku. Pertahanan ku mulai goyah.. pinggulku mulai tak bisa aku kontrol.
Dengan muka merah padam dan rasa malu juga nikmat.., masuk hitungan ke tujuh aku tak sanggup lagi menahan.
"Anjiiiingggggg...,enaaakkkkkk. Aggghhhhhhhhh!!!!!!!" Aku berteriak kelojotan.
Dan tiba-tiba dia menggempurku dengan tusukan yang sangat cepat. Aku makin berteriak lemas.
"Ampunnnnnn....ampunnnnn fan.., aku gak sanggup....akhhhhhh aku dapat lagi...fffffffuuuuuuuuccccccckkkkkkk!!"
Orgasmeku bersambung . Kakiku kehilangan tenaganya. Namun aku tak melihat ada niat bagi Irfan untuk melambatkan temponya.
"Katakan kalau mbak itu lonte...baru aku kasih istirahat!!!".

"Nggak!!!!! Anjing loe". Kataku sambil menerima Hujaman kontolnya.

Irfan mengangkat tubuhku ke sofa ruang tamu dan menentangkan tubuhku. Dengan memegan kedua tanganku hanya dengan memakai sebelah tangannya , Irfan kembali mengarahkan batangnya ke vaginaku.
"Bless...plok..plok...plok". Dengan tidak mengurangi kecepatan Hujaman batangnya, Irfan kembali menyetubuhiku dengan gaya misionary. Aku tak tahan lagi..Irfan melelehkan otak ku dalam orgasme yang terus menerus.
Memasuki orgasmeku yang ketiga ini akhirnya aku berteriak.
"Akuuuuuu loonnnteeeeeeeee....udahhhh ampuuuunnnnn"

"Aku gak dengar mbak!!!". Ucapnya sambil menambah kecepatan Hujaman batangnya.

"Akuuu lonnnnteeeeeeeeee.........agghhhhhhh...keluaaaarrrrrrr lagiiiiiiiiiiii.....ngentoootttttttttttt!!!".

Irfan melepaskan batangnya..,menapaki sofa dan menyemprotkan pejunya ke wajah dan payudaraku.
Sementara aku masih kelojotan dengan kaki lurus menegang. Walaupun aku bukan tipikal cewek yang squirt.., namun bisa kurasakan air kencing yang meleleh keluar tanpa bisa kutahan.
Irfan sudah meninggalkanku menuju kamar mandi. Aku masih kelojotan dengan sisa-sisa orgasmeku yang sangat kuat.

"Makasih mbak...urusan titipan esok hari saja langsung ke orangnya".

Kudengar suara becak sayur menjauh. Aku yang terlentang dengan kimono yang berserakan masih kaku . Kuraba sedikit vaginaku menyentuh klitorisku...
"Ooohhhh....." Masih sangat sensitif dan nikmat sekali.
Layaknya lonte yang kecanduan orgasme tanpa sadar jari-jari ku sudah berputar-putar mengusap klitorisku sendiri dan
"Aaagghhhhhh..........!!!". Sekali lagi orgasme mendera tubuhku yang berpeluh. Aku tertidur sampai siang hari itu. Dalam hatiku bertanya...

"Apakah harus aku adukan ke suamiku?".
"Tidak...ini murni kesalahanku". Kujawab sendiri pertanyaan itu.

Bersambung...
 
583428.jpg

izin watched dulu
 
Hari ini kisahku bukan berakhir. Hanya saja aku rasa tidak ada lagi keseruan yang layak aku ceritakan. Aku dan suami sedang berjuang menjadi insan yang lebih baik sekarang. Terkesan munafik memang..,tapi kami tak perduli. Khususnya aku...,aku hanya perduli akan suami dan anak-anak ku. Gak memikirkan apa yang orang-orang fikirkan. Semua yang kami perjuangkan saat ini untuk kebaikan kami. Yang aku ceritain juga hanya potongan kehidupan kami yang aku anggap secara pribadi luar biasa. Aku ceritakan secara gamblang dan terserah orang-orang mau membacanya atau tidak. Komen atau like bagiku tidak penting. Orang yang mencibir dan berasumsi aku berhalusinasi juga sama tidak penting nya. Kalau ada kesempatan aku mencoba cerita lain yang pastinya fiksi. Karna kisah hidupku yang ingin aku ceritakan berakhir di episode ini saja. Adapun yang ingin bertanya tentang hal lain dalam kehidupanku?!, Sejauh itu tidak membongkar identitas ku sebagai seorang istri yang lagi mencoba menjadi insan yang lebih baik, silahkan pm.
Selamat menikmati!

PETUALANGAN TERAKHIR

Satu persatu pepohonan yang melintas hanya melewati pandanganku yang kosong . Wajahku menghadap ke jendela kendaraan yang sedang di kemudikan sopir taxi yang pernah menawarkan aku jasanya untuk mencari pelanggan esek-esek.

"Aku ini siapa?". Hatiku bertanya.
"Aku seorang istri dan juga seorang ibu". Dan benakku menjawabnya sendiri.
Tak terasa bulir air mata menetes ke wajahku. Kubuang lebih jauh pandanganku keluar jendela.
"Ini bukan tentang uang...,aku sudah kecanduan".
"Aku kecanduan sex".
"Aku....aku berubah".


Aku berdiri beberapa saat didepan lobby apartemen tempat aku akan mencoba sensasi menjadi lonte untuk pertama kalinya. Walaupun suamiku selalu menggodaku saat akan mendekati orgasme dengan kata-kata "kamu lonte sayang!!". Tapi ini berbeda.
Kalau ini aku memang akan dibayar untuk itu.

Aku hanya sempat berfikir beberapa detik. Lalu balik badan dan memesan taxi tuk pulang.
Segera kubuka handphoneku di taksi dan membuang jauh-jauh kartu GSM baru yg aku beli hanya untuk transaksi ini . Untungnya aku sempat berfikir untuk itu.

Aku mau kembali menjadi seorang ibu dan istri yang biasa.., ekspektasi ku gak berlebihan. Aku tidak berharap menjadi wanita bermartabat. Sejak ku nikmati petualanganku ini, aku bukan lagi wanita bermartabat.

Tgl 28 mei 2009, aku ingat betul karna ini menjadi petualangan ku terakhir.
Saat aku beristirahat disalonku, membaringkan badanku di tempat biasanya pelangganku keramas di lantai satu. Tiba-tiba....

"Dicky!!!". Aku shock melihat Dicky yang sudah lama tidak pernah muncul sejak kejadian di kamar mandi.
"Mbak...please kali ini saja". Katanya sambil menurunkan joggernya selutut.
Aku hanya bisa terdiam.., aku sudah berniat meninggalkan kehidupan seperti ini.
Namun ada rasa iba di matanya.., sepertinya dia sudah lama tidak melampiaskan hasratnya.
"Kenapa mbak..." Dia menunggu
Aku juga pingin hidup normal Dicky..,aku mau berubah". Kataku memelas sambil melihat batang nya yang hanya beberapa centi dari tempatku berbaring.
"Iya mbak..please kali ini aja..,mumpung gak ada orang". Katanya.
"Trus kalau pelangganku datang gimana?!".
"Aku janji mbak...akan aku selesaikan sendiri di kamar mandi!". Meyakinkanku.
Aku berfikir sejenak...

"Hanya blowjob..titik". Tegasku sambil menangkap batangnya.
Aku masukkan perlahan batangnya ke mulutku dan membasahinya dengan liur ku.
Harus aku akui, kontolnya enak dimulut. Aku berusaha keras agar tidak terpancing untuk melakukan sex dengannya.
"Oghh..oghh...,". Suara batangnya yang memperkosa mulutku hingga ke kerongkongan.
Tak lama... seperti yang aku rasakan tadi dimatanya. Sudah lama anak ini tidak melampiaskan hasratnya.
"Ahhhhh....aku mau keluar mbakkkkk!" Jeritnya tertahan. Sembari Dicky kelojotan ...,kulihat kearah pintu yang tiba-tiba dibuka seseorang.
Aku panik segera melepaskan batangnya dari mulutku dan langsung menelan pejunya.
Sebahagian air liurku dari hasil 'deepthroat' masih meleleh di pinggiran bibir sampai leherku. Bahkan sebahagian membasahi bajuku.

Dicky langsung melompat keluar melalui pintu belakang salon sebagaimana dia masuk dengan tiba-tiba beberapa saat lalu.

"Habis ngentot sama siapa??!" Suara suamiku sambil mendatangi ku.
"Hah...apa maksud kamu sayang?".tanyaku pura-pura bodoh.
Tiba-tiba mas Anas menjambak rambutku dan mendekatkan tubuhku kepadanya dengan kasar.
"Tadi siapa yang lari dari pintu belakang?!". Dia bertanya.
"Bukan siapa-siapa!'. Jawabku mempertahankan diri.
Sambil tetap menjambak rambutku ditamparnya sedikit pipiku sehingga aku berteriak kecil
"Awww". Di momen mulutku terbuka disitu suamiku meludahi mulutku dan tiba-tiba dengan kasar melumat lidahku dan bibirku.
"Dasar lonte...istri lonte.., aku minta ngentot sama orang gak pernah mau..,padahal udah sering ngentot sama sini"! Katanya dengan geram..,tapi yang kulihat bukan amarah melainkan nafsu yang meledak-ledak.
"Kamu ngomong apa sih??!!, Kok kasar sih sama aku". Aku protes karna rambutku mulai sakit dibuatnya.
Tiba-tiba tangannya masuk kedalam celana jeansku. Meraba-raba sesaat disana dan mengeluarkannya.
"Ini apaaa?!!'. Katanya sambil menunjukkan jarinya yang basah berlendir di depan wajahku.
Aku hanya pasrah..,aku gak bisa mengelak lagi walaupun tadi hanya blowjob..,tapi cukup untuk membuat memekku gatal.

Malamnya aku habis di siksa suamiku dengan kenikmatan. Ntah berapa kali aku sudah orgasme dibuat dildo getar maupun batangnya.
"Akuuuuu lonteeeeeeeeee...aaaaghhhhhhhh....enakkkkk sayaaaanngggg....ampun...ampun arggghhhhhh......keluar lagiiiiiiiiii!!!!!!!!". Itulah kata-kata yang harus aku ucapkan dengan keras saat aku mencapai puncak orgasmeku "aku lonte!".
Hingga akhirnya pandanganku kabur dan aku pingsan karna orgasme yang intense.

Pukul 03.00 pagi aku terbangun. Lututku gemetar saat menuju kamar mandi.
Kulihat anakku sebentar sebelum balik menuju kamar dimana suamiku berada.
"Sayang...,sayang.....!" Kubisik pelan ditelinganya agar dia terjaga dari lelapnya.
"Ada apa sayang....kok pagi buta begini aku dibangunin?". Katanya sambil berupaya mengumpulkan nyawa.
"Aku perlu bicara sama kamu sekarang". Kataku pelan.

Akhirnya malam itu aku putuskan bicarakan niatanku untuk berubah. Aku ingin menjalani kehidupan normal..,walau nggak bisa pastinya membalikkan waktu dan tentu saja tak segampang itu.
"Kamu yakin kita bisa??!" Dia bertanya kepadaku serius.
"Sebelum terlalu jauh sayang...,kita diposisi persimpangan antara selamanya menjalani kehidupan gila atau back to normal life!". Kataku menegaskan.
"Caranya...aku sangat sulit menghilangkan fantasiku ini?!". Katanya serius.
Aku terdiam sejenak
"Pelan-pelan saja sayang...,kita coba sama-sama ". Jawabku
"Kapan kita mulai?".kali ini dia bertanya lebih serius.
Aku senang sekali ada antusiasme dari dirinya.
Sayup-sayup terdengar azan subuh berkumandang.
"Bagaimana kalau kita mulai subuh ini?". Sambil mengisyaratkan suara azan dengan telunjukku.

Tahun 2010 awal kami memutuskan untuk pindah rumah dan memulai hidup baru. Tidak gampang mengubah diri. Silih berganti godaan datang menghampiri kehidupan kami yang baru.
Hingga saat ini juga kami bukanlah orang yang berbeda...,hanya saja didisiplinkan oleh kemauan dan rasa malu akan umur. Anak-anaku yang semuanya laki-laki juga udah mulai tumbuh remaja bahkan menuju dewasa.
Masih ada kata-kata ...
"Lonte aku mau puncak yaa?"
"Ahhh...lonte...enak banget memeknya,papa mau keluar!"
"Agghhhh. Sayanggggg....aku lonte!".
Semua kalimat itu masih ada sampai sekarang saat kami berhubungan. Hanya kami dan fantasi. Menghilangkan segala perwujudan dari fantasi itu.
Apakah kami bahagia???
Yaaa.....kami jauh lebih bahagia sekarang.
"Kadangkala fantasi kita lebih baik kita biarkan menjadi fantasi..,karna kalau wujudkan?...,tak ada lagi yang menggelitik keinginan kita terhadap hal-hal yang penuh keseruan".

TAMAT

Ismayana Zain 2023
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd