Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG 80% KISAH HIDUP SAYA - TERJEBAK DALAM PERKUMPULAN IBLIS

Update 04.03.24.

80% KISAH HIDUP SAYA - TERJEBAK DALAM PERKUMPULAN IBLIS
Bagian Keenam: Ujian terakhir


Sebelumnya.....
Saat saya berjalan kehalaman belakang betapa terkejutnya, karpet sudah terbentang diatas rumput, dan ada seorang laki-laki telentang dalam keadaan telanjang bulat dengan kepala ditutup kain dan tangan terikat diatas kepala, terlihat bagian kaki juga terikat. Saya takut dan mundur, ada apa ini pikirku. Saya takut ada penyiksaan, perkosaan atau apa, jangan-jangan itu suami saya dan saya akan diperkosa, takut dan gemetar sekujur badan saya, ingin teriak minta tolong tapi siapa yang dengar ditempat sepi seperti ini.....

Lanjut...

" Ga usah takut, kamu cuma harus duduk diatas wajahnya dan menghadap ke arah penisnya, cuma itu, tak ada paksaan dan perkosaan, kamu bisa lihat tangan dan kakinya terikat tali dengan kuat. Dia tidak bisa apa-apa, percayalah. Kamu patuhi perintah ini 1 photo saya hapus, ayo kamu ga inginkan photo bugilmu ini saya kirim ke teman-teman suamimu? Ayo tinggal 2 photo lagi Vera dan kamu bebas, ayo lakukan! duduki wajahnya, singkirkan dulu handuknya"

Tapi siapa orang ini? Kalau dilihat dari postur tubuh ini jelas bukan suami saya, baiklah pikirku, aku harus akhiri ini semua, sudahlah walaupun ada kontak fisik setidaknya tidak ada perkosaan, aku jalan perlahan melangkah ke arah laki-laki yang telentang pasrah itu, kulihat penisnya tidak ereksi, amanlah pikirku, toh hanya duduki wajahnya, saya juga tidak tahu maksudnya mungkin orang ini sedang dihukum.
Oke baiklah, perlahan aku singkap handuknya, betapa terkejutnya aku ternyata laki-laki ini,
pengemudi mobil yang menjemput saya tadi!!

" Maaf mba, tolong saya, mungkin kita sama-sama korban, saya diancam photo-photo telanjang istri saya yang ada di ponsel akan disebar kalau saya tidak ikuti perintah, saya diperintah untuk menjilati vagina mba, ini bukan mau saya, tolong mba bantu saya, saya mohon.

Ah sial, apalagi ini pikirku, sebuah perang batin dihadapan ku, disatu sisi saya akan dikatakan berzina dengan membiarkan vaginaku dijilati laki-laki lain, tapi disatu sisi laki-laki ini ternyata korban juga, dan saya tidak menyangka laki-laki juga bisa jadi korban.
Sebuah perang batin yang akhirnya pada satu keputusan, aku akan membiarkan vaginaku, bagian paling khusus untuk suami ini dicicipi mulut laki-laki lain, satu pertimbangan saya, dia meyakini tidak akan sampai melakukan penetrasi hubungan seksual.
Kepalang tanggung sudah, saya kangkangi dia kemudian saya duduki wajahnya.
Apa yang terjadi terjadilah, dengan tangan bertumpu pada dada bidangnya aku majukan vaginaku kearah mulutnya, saya hanya berani memejamkan mata,

" Ayo cepat mulai!! sudahi ngobrolnya...!! " Ujar orang misterius dari audio villa
" Cepat hapus photo kami BANGSAT KAU. !!!! " Teriak laki-laki dibawah saya ini, yang belakangan saya tahu ternyata namanya Andi, seorang pelatih fitnes di salah satu tempat gym.
" Baiklah, photo Vera saya hapus 1, dan photo Andi saya hapus satu, Vera tinggal 1 photo lagi ya, sedangkan Andi masih banyak..., Oke ayo lakukan enjoy dan nikmati, kalian baru boleh berhenti kalau penisnya berhenti ereksi !"
Mulailah dijilati vagina saya oleh laki-laki yang entah siapa ini, aku bersyukur tinggal 1 photo lagi dan ini semua akan berakhir, tak terasa saya menangis karena merasa mengkhianati suami dengan melakukan ini tapi disatu sisi, saya dilanda birahi hebat, bagaimana tidak inilah titik kelemahan saya, saya memang mudah klimaks kalau bagian ini dijilati, tubuhku mulai basah dengan keringat, nafasku ngos-ngosan seperti dikejar setan, jantung berdegup keras, wajahku gemetaran lemas, aku mulai mendesah dan diikuti klimaks, terlihat cairan vagina menetes-netes dimulut dan wajah laki-laki dibawah saya.


Saya terangsang hebat, sialnya penis orang ini malah mengacung keras, terlihat urat-urat melingkari dengan ujung penis putih kemerahan berbentuk seperti kepala jamur, besar penis ini, saya akui lebih besar dari penis suami saya. Tangan saya mulai melemah yang tadinya bertumpu di dada bidangnya, kini mulai turun ke perutnya.
Sial, ada sisi aku ingin mencengkram penis besar itu karena tidak tahan dengan rangsangan permainan lidah di vagina ini.
" Cukup-cukup saya ga kuat, aahhh ssssss" ucapanku mulai meracau ga jelas,
" Aaahhh sssss sudah-sudah ssssss "

" Belum cukup Vera penisnya belum berhenti ereksi !! "
" Kalau tidak kuat pegang saja penisnya Vera... "
Suara audio itu menggoda dan meracuni pikiran saya.
Memang cuma ada satu cara membuat penis berhenti ereksi, yaitu setelah ejakulasi, apakah ini artinya saya harus mengocoknya atau mengoralnya? Gila ga akan..!!

Aku sudah orgasme berkali-kali, lemas kaki dan tanganku, seluruh tubuhku gemetaran, aku dilanda birahi yang sangat hebat.
" Ayo Vera bagaimana langkah yang kamu ambil..? " Suara itu terus meracuni

" SAYA TIDAK MINAT DENGAN PENIS LAIN, SAYA SETIA DENGAN SUAMI SAYA, KAMU DENGAR ITU BINATANG!!! TERKUTUK KAMU IBLIS...!!! "
Spontan kata itu yang keluar dari mulut saya.

" Oke Vera, kita akhiri test nya disini "
Tiba-tiba muncul 3 pria tinggi kekar berkulit hitam dari samping villa. 2 pria mengangkat kedua lengan saya, kaki saya sudah menggantung karena lemas dan hanya bisa bertumpu pada lutut, diputarnya tubuh saya yang sudah bercucuran keringat sekarang menghadap wajah laki-laki tadi, tubuh saya ditekan kebawah dengan kepala penis sudah menempel tepat dibibir vagina, saya sudah tidak bisa bergerak karena lemas setelah orgasme berkali-kali, kemudian saya dipakaikan hijab sebagai penutup rambut, saya bingung saya mau diapakan, sedangkan 1 pria lagi memegang ponsel saya, ya ponsel saya! Apa yang akan dia lakukan pikirku. Terlihat WhatsApp saya terbuka mengarah pada kontak suami saya..

" Oke baik Vera ini perintah terakhir saya, 1 photo terakhir akan saya hapus dan kita berdua selesai setelah ini, saya akan videocall suamimu, mintalah izin bahwa kamu akan ada pertemuan "
" Kamu tidak ada pilihan, DUDUKI PENIS ITU, kalau tidak saya suruh orang saya menjauhi ponsel supaya suami melihat tubuh telanjang kamu secara utuh sedang bersetubuh dengan laki-laki lain, tapi kalau kamu patuh ponsel akan saya posisikan hanya wajah kamu yang tampak, oke CEPAT LAKUKAN !!! "

Panggilan videocall pun ditekan,
Tuuuut.... (panggilan pertama)
Ah sial bagaimana ini, duduki penis yang sedang ereksi penuh sama saja dengan penetrasi, itu artinya saya benar-benar akan bersetubuh dengan laki-laki lain, dengan kondisi vagina banjir seperti ini ga akan bisa penis yang sedang mengacung ini diduduki, pastilah akan langsung masuk.
Tuuuuuut... (panggilan kedua)
Pasrah diantara perang batin,
Saat panggilan ketiga Tuuuuuut...
dan videocall pun tersambung, aku pasrah sepenuhnya, " AAAHHHHH SSSSSSS " aku tuntun penis itu kelubang anus!!, saya benar-benar masih menjaga kehormatan untuk suami sampai akhir, ini kata hati saya.


" Halo pahh, lagi ngapain? Gimana dengan anak..? "
" Halo mah kok baru telp, aku telp dari tadi ga diangkat-angkat kemana aja ..? "
" Iya maaf pah ga pegang hp dari tadi, Oiya pah, saya izin ya, mau ada pertemuan sama teman yang punya bisnis, siapa tau saya dipekerjakan, jadi mungkin baru bisa pulang besok malam gpp ya pah..."
" Pertemuan apa mah, kamu bukannya lagi refreshing jalan-jalan? "
" Iya pah kebetulan temanku ada partner bisnis dekat sini, jadi sekalian boleh ya pah, aduh sssss... " saya ga kuat menahan sakit, bagaimana tidak baru pertama kali ini saya dianal, dengan penis besar pula
" Kamu kenapa mah kok kaya meringis gitu ngomongnya, mukamu juga merah gitu, kamu sakit mah.? "
(Suami curiga, tapi mana mungkin saya bilang saya lagi dianal dengan laki-laki lain yang sudah sama-sama dalam keadaan telanjang bulat ini)

" Ga pah gpp, dingin hawanya disini, jadi ya menggigil gini, gpp ni juga pake sweater kok pah "
" Bener gpp kamu ma?"
" Gpp pah bener "
Aku mulai mencubit keras perut laki-laki ini, karena rupanya dia mau ambil kesempatan dengan mulai mau menaik turunkan badanku,
" Oiya gmn pah anak ?"
" Ada nih lagi main sama papah "
Tak lama saya merasakan penis didalam anus ini berkedut, ah sial dia mau ejakulasi !!!
Pria ini juga terasa memegangi pinggang saya, bangsat pikirku, dia mau ejakulasi di anus !!!
" Ya sudah pah, titip anak ya, saya izin ya pah, makasih papah "
" Ya mah kamu hati-hati ya, nanti kabari lagi "
" Ya pah " cepat-cepat saya akhiri, dan benar saja, begitu panggilan videocall ditutup saya langsung berontak berdiri, terlihat muncrat sperma keluar dari penis laki-laki ini.
" KURANG AJAR MAU APA KAMU TADI !!! "
" Maaf mba saya ga tahan "

Terlihat salah satu dari ketiga laki-laki kekar meninju keras wajah laki-laki ini,
" INI BUKAN BUAT KAU ANJING !!! "
Apa maksudnya pikirku, terus aku ini buat siapa?

" Baiklah Vera, barusan adalah ujian terakhir, pertemuan kita sampai disini, sesuai janji, semua photo-photo kamu sudah saya hapus, kamu lulus.." suara audio villa mengakhiri pembicaraan.

Betapa saya lega akhirnya ini semua berakhir, tidak sia-sia saya melakukan semua kegilaan ini, akhirnya saya bisa pulang dan kembali ke kehidupan Vera yang normal.
Aku yang masih dalam keadaan telanjang kemudian digiring masuk ke mobil yang ternyata sudah menunggu di depan villa,
" Tunggu, pakaian saya masih tertinggal, ponsel saya, tas saya.. "
" NANTI DIBERESI !! " Suara ketiga laki-laki kekar ini membuatku bergidik ngeri, dan saya hanya bisa diam. Masa iya saya diantar pulang begini, apa iya saya diturunkan diujung jalan dalam keadaan telanjang bulat begini...?
Mobil pun berjalan, tapi tunggu.... ini bukan jalan turun, melainkan jalan yang semakin menanjak, jalan tanah yang sepertinya tidak pernah dilewati, hutan Pinus tinggi menjulang dan semak belukar disekitarnya, ditambah lagi mobil menyebrangi sungai.

" HEI SAYA MAU PULANG, BUKANKAH SEMUA SUDAH SELESAI, SAYA MAU DIBAWA KEMANA..!!? "

" Kamu akan hadiri pertemuan, kamu sudah ditunggu... " Ujar laki-laki kekar ini

" PERTEMUAN APA? LEPASKAN SAYA, SAYA MAU PULANG..... "

Bersambung....
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd