Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Yona di hadapan ku. (1st Majestic)

Bimabet
gw bantu munculin gambarnya

DOSk_zxVwAARVAR.jpg

thread nya di edit lagi, insert pic trus paste kan link di bawah ini. thread ente ngga muncul gambarnya soalnya.

Code:
https://pbs.twimg.com/media/DOSk_zxVwAARVAR.jpg
 
Terakhir diubah:
gelar tenda dulu sambil nunggu nih cerita yang bagus update lagi

:panlok2:
 
Ini thread cerpan pertama nyubi yang hina dina ini . Mohon kritik dan saran yang membangun .
Enjoy the story . .



"Cepetan.." desak Yona
"Sebentar lagi..ahh .. Aku harus nampil"
Suara fans memasuki teater mulai terdengar , derap langkah terburu buru itu membuatku semakin merasa harus mempercepat genjotan ku di memek yona .
"Dikit lagi yon .. Nghh... Gila memek lu emang mantap"
Di sudut salah satu ruangan backstage teater JKT48 aku tengah menyetubuhi Yona salah satu member tim J dari idol group JKT48 yang sebentar lagi akan tampil, dengan posisi standing .
Suara peraduan antara pinggang ku dan pantat semok Yona semakin membuatku menggila . Di tambah ketegangan bahwa kami melakukan quickie sex ini sesaat sebelum Yona tampil.
"Ahhh .. Ngga kuat... Keluarin.. Nghh" desah Yona dengan tubuhnya terguncang guncang.
Benar saja tak lama kemudian aku pun segera mencapai klimaksnya .
"Gue mau keluar yon .. Hnghh "

Crott crottt

Ku benamkan dalam dalam penis ku yang memuntahkan spermanya di lubang memek yona , bukan hanya sekali tapi lima kali semprotan . Memek yona nampaknya tak sanggup menampung cairan nikmat itu sehingga sebagian luber dan menetes ke lantai ketika aku mencabut penis ku .
"Nikmat banget yon , ngentot sama lu emang paling juara dah" pujiku sambil terengah engah .
Yona tersenyum manis seraya membetulkan kostumnya yang sedikit acak acakan karena pergumulan tadi . Dia menghampiriku kemudian mencium lembut bibir ku .
"Udah ya , aku nampil dulu"
Yona pun melengos pergi setelah melambai lambaikan tangannya kepada ku , meninggalkan aku yang masih tak bisa move on dari kenikmatan tadi .
Sayup sayup terdengar suara chant wota dan musik pun diputar tanda pertunjukan malam itu dimulai .
Dalam lamunanku aku mencoba mengingat bagaimana awalnya ini bisa terjadi.


Sebelumnya perkenalkan namaku Rehan , umur 23 dengan tinggi 175cm dan berat proporsional . Aku adalah seorang fans JKT48 atau orang orang biasa menyebutnya wota . Hari itu weekday di bulan september 2016 aku seperti biasa akan pergi ke Fx , sebuah mall di Sudirman kota J . Perjalananku dari kabupaten plat F menggunakan motor memakan waktu sekitar satu setengah jam . Aku berangkat sekitar pukul 3 sore yang berarti pukul setengah 5 aku sudah tiba di lokasi .
Sampai di tkp , aku biasa memarkirkan motor ku di P2 . Kemudian lanjut dengan lift , nah ketika menunggu lift turun disini aku hampir dibuat jantungan hehe.
Betapa tidak , ternyata disebelah ku berdiri seorang idol yang aku oshi kan . Yap , dia adalah Viviyona Apriani atau biasa dipanggil Yona . Cewek cantik asli bogor , bertubuh mungil dengan tinggi 154cm . Tapi memiliki aset yang selalu jadi perbincangan dikalangan wota wota mesum , D katanya tapi entah nomor nya .
Hari itu dia memakai celana denim dan kaos polos berwarna putih agak longgar . Tentu saja celana itu mencetak jelas bulatan bokongnya yang semlohai , dan kaos longgar yang mungkin sengaja dipakai untuk menutupi kelebihannya pun nampaknya tak sukses mengurangi tonjolan daging di dadanya untuk dilihat lihat atau sekedar dilirik lirik .
DOSk_zxVwAARVAR.jpg

Karena aku disebelahnya , aku bisa mencium aroma tubuhnya yang sangat harum. Harum parfum mahal bercampur aroma gadis muda yang enerjik. Gawat ini mah si dedek bisa bangun ini , batin ku cemas .

"Ikut naik kak ?"

Aku pun terbuyar dari lamunan ku, rupanya pintu lift sudah terbuka. Yona sudah berada didalam menahan pintu lift agar aku bisa ikut masuk .
Wah udah cantik baik pula oshi aku ini . Aku mengiyakan dan segera masuk tak lupa juga ku berterimakasih .
Di dalam lift ternyata hanya ada kita berdua saja .
Kesempatan ini kugunakan untuk memperhatikan yona lagi . Rambutnya hitam , pendek sebahu dengan sedikit gelombang diujungnya .
Wajahnya khas sunda , putih . Dengan hidung yang tidak mancung tapi tidak bisa dibilang pesek juga . Bibirnya sensual dengan warna pink yang cerah alami .
Pipinya nampak merona , eh cenderung merah seperti orang yang sedang demam .

"Lagi sakit yon ?" Aku coba memberanikan diri bertanya .

Yona menoleh kearah ku , matanya nampak nanar , kemudian menggelengkan kepalanya .

Ting !

Lift akhirnya sampai ke lantai dasar mall , dari sini kita harus berganti lift untuk lanjut naik ke lantai 4 .
Ternyata di dalam lift ini pun kosong dan hanya ada kita berdua saja , lagi .
Di dalam lift ini , aku kembali memperhatikan yona . Ya kan kapan lagi bisa berdekatan bareng oshi kaya gini ,cuma berdua pula.
Karena sepi , saking sepinya sampai suara detak jantung ku pun terdengar jelas . Tapi bukan suara itu saja , ada suara nafas yang terdengar berat dan agak terengah engah . Kuselidiki asalnya dari yona .
Ah , bener anak ini lagi demam pikirku .
Tak terasa kami pun sampai di lantai 4 , begitu pintu terbuka tiba tiba

"Ikut aku kak "

Yona menarik tangan ku lalu menuntunku berlari kecil menuju pintu masuk khusus staff dan member JKT48 . Pintu ini memang berjarak tidak jauh dari lift , hanya sekitar 5 langkah kaki saja . Aku sempat memperhatikan sekitar , meski dalam keadaan terburu buru aku yakin lantai itu masih sepi . Belum terlihat wota wota yang menggentayangi bagian merch , loket , atau yang biasa ga jelas mondar mandir depan pintu staff berharap ada moment dimana oshi lalu lalang masuk melalui pintu khusus ini . Maklum ini kan weekday.
Yona berhasil menyeret ku masuk , tentu saja aku masih dalam keadaan bingung tapi bahagia juga.
Tangan ku digenggam lama sedari tadi , yang biasanya harus bayar 30 ribu untuk sepuluh detik , ini gratis! lama pula .
Yona membawaku ke suatu ruangan yang asing untuk ku , karena tentu saja aku belum pernah memasuki ruangan ini .
Ruangan itu mirip gudang , berukuran 3x4 . Dengan beberapa kerdus tertumpuk sembarangan , di sudutnya ada sebuah kursi tanpa lengan tapi memiliki bantalan , mirip kursi yang digunakan untuk penonton teater bedanya yang ini tanpa lengan setengah lingkaran .
Yona berdiri di depan pintu , nafasnya terdengar semakin memburu . Apa iya dia demam ?

"Kak.. Bantuin aku ya.."
Ucap yona tiba tiba

"Aku udah nahan ini dari rumah tadi , badan aku panas banget "

Aku yang kebingungan menjawab sekenanya
"Eh , lo sakit yon ? Kok minta tolong gue... Mending ke.."

Belum sempat aku menyelesaikan kalimat Yona keburu menarik tangan kiriku lalu dengan cepat menuntun masuk kebalik celana denim nya .
Aku kaget setengah mati , tangan ku menyentuh langsung memeknya Yona yang ternyata sudah basah dan terasa sangat hangat .

"Ngerti kan kak ? " tanya yona seraya memasang wajah malu malu .

Yona lalu menutup mata nya kemudian mendekatkan wajahnya dihadapan wajah ku , meski harus agak berjingkat .
Aku yang mengerti langsung menerima undangannya , ku sambut bibir yona dengan bibirku . Satu kecupan ini permulaan segalanya . Yona nampaknya tak sanggup lagi bersabar , dia berinisiatif melumat bibirku . Kepalaku terasa ringan hingga aku pun mencoba mengimbangi ciuman Yona . Ah rupanya wajah memerah tadi adalah wajah ini .
Di hadapan ku adalah gadis idola yang aku suka , bertahun tahun aku dukung dengan segala cara . Namun tak pernah terpikir bisa menciumnya seperti ini , wajahnya dekat .. Sangat dekat sekali . Bibir kami bergantian saling memagut , sesekali lidah mungilnya menyelusup masuk mencari cari lidah ku . Setelah ditemukan dia langsung menghisapnya dengan kuat , tak tinggal diam akupun membalas perlakuannya . Tangan kananku kini bergerilya ke dadanya mencari gundukan yang sejak di lift tadi menggoda mataku . Kudapati bongkahan itu kemudian aku coba remas lembut dari balik kaos yang dikenakan Yona , besar , tangan ku bahkan tak bisa menangkup semuanya . Meski masih dibalik pakaian tapi kekenyalannya terasa sekali . Terdengar suara lenguhan kecil dari pagutan bibir kami , rupanya yona menikmatinya . Aku pun segera meloloskan BH yang dikenakan Yona dengan satu tangan saja . Ku lepaskan ciuman kami demi pemandangan yang akan segera kulihat setelah kemudian kuloloskan juga kaos longgarnya .
Mataku terbelalak melihat dada polos Yona dihadapanku , dada nya membulat sempurna seperti bola sepak yang dibelah dua , warna putih nya mulus sekali sehingga terlihat garis kebiruan urat uratnya. Kemudian putingnya yang nampak setengah tegang berwarna merah kecoklatan seperti menantang untuk segera dihisap .
"Gilaaa , indah bener toket lu yon !"
Dipuji seperti itu Yona tak malu malu , ia malah menuntun kedua tanganku untuk segera meremas payudara indahnya yang belakangan kuketahui berukuran 36 D .
Kuremas perlahan kedua payudaranya untuk kemudian melihat reaksi yona . Dia menggigit tipis bawah bibirnya ketika aku meremas payudara kirinya , yang berarti sisi inilah yang lebih sensitif .
Aku meremas dengan gerakan memutar dari sisi bawah kesisi atas payudara kirinya , nampak yona sangat menikmatinya . Tangan yona rupanya tak tinggal diam , dia meraih celanaku kemudian menurunkan resleting jins yang aku kenakan . Dengan satu gerakan yang cepat dia berhasil meloloskan celana dalam ku , sehingga penis ku terbebas dari kekangan .
Saat jemariku meraih putingnya disaat yang bersamaan tangan yona pun mengenggam penis ku yang berukuran standar nasional . Kebanggaanku adalah urat uratnya yang menonjol tegas . Yona melumat kembali bibirku sambil tangannya perlahan mulai mengocok penisku . Aku membalasnya dengan memilin puting kirinya seperti mencari channel pada radio , kuputar dan lepas bergantian terus seperti itu . Desahan yona tak terbendung lagi , suaranya sexy sekali . Tak lama dari posisi berhadapan itu , yona kemudian berbalik memunggungi .
Dia memintaku untuk meloloskan celananya .
Lagi lagi aku di buat terpana . Kali ini Yona memamerkan bongkahan pantatnya yang sekal , meski tubuhnya mungil kedua asetnya ini juara bukan main . Pantatnya nampak padat sekal dan mencuat keatas , padahal Yona sedang berdiri biasa saja . Tidak ditungging tunggingin kaya artis dangdut yang terkenal akan goyang itiknya .

"Dilihatin aja nih ?" Tanya yona menggoda membuyarkan pandangan terpesona ku .

"Ya ngga lah , maunya digarap kan?"

Tak menunggu jawaban aku langsung menangkap pantat yona , meremasnya dengan kasar dan sesekali menepuknya . Rasanya mirip mirip dengan payudaranya hanya saja jika payudaranya kenyal maka pantatnya lebih ke arah sekal .
Tak puas meremas aku membenamkan wajahku dipantatnya , yona memekik kaget .
Kuciumi daging pantat menggoda ini sambil sesekali meremasnya . Tak tahan dengan perlakuanku , Yona merenggangkan kakinya .

"Kak , masukin..." Pintanya dengan suara parau

"Yakin ? Gue wota loh" dih buat apa juga aku nanya begini , bego emang.

"Kakak oshinya aku kan ? Please , udah gatel banget ini" Yona merajuk manja .

Siapa yang tahan , aku pun bangkit dan menuntun penisku untuk segera memasuki lubang kenikmatan milik idol yang aku idam idamkan .
Baru saja kepala penisku menyentuh bibir memek Yona tangannya dengan tak sabar menuntun penisku menembus pertahanan terakhirnya.
Blesss , penisku amblas ditelan kenikmatan yang tiada taranya di dunia ini . Ku rasakan getaran dan kedutan hebat di sepanjang batang penisku .
Yona mengerang , kemudian mendesah kencang sekali .
Rupanya begitu penisku masuk dia mencapai orgasme pertamanya . Matanya merem melek , tangannya mengepal dan desahannya terdengar amat menggoda.

"Ehh.. Sorry.. Gapapa , kaka boleh genjot kok "

Mendapat restu itu tentu saja tak kusia siakan , kutusukan penisku sedalam dalamnya . Lagi lagi bagian dalam memek yona berkedut kedut memijat batang penisku .
Lengah sedikit saja bisa muncrat ini si dedek .
Kenikmatan yang kualami ini belum pernah kurasakan sebelumnya , tidak hanya payudaranya yang indah dan pantatnya yang sekal menantang . Ternyata memeknya Yona juga memiliki servis yang juara .
Ketika kucoba mengeluarkan penis ku maka memeknya seperti menyedotku untuk masuk dan mencegah untuk keluar dari lubang . Dan ketika penisku masuk seluruhnya maka memeknya akan menggenggam erat dan memijat mijat batang penisku .
Sungguh memek seorang idola sejati .
Aku terus menggenjot memek Yona dan dia mengimbangi dengan goyangannya . Nampak peluh mulai membasahi tubuh kami berdua .

"Gue ga nyangka bisa ngewe sama elu yon
Ngehayalin aja ga pernah"
Tubuh yona merapat ke pintu didesak dorongan dari ku yang tanpa ampun terus memompa memeknya .
Yona nampaknya tak menghiraukan apa yang kukatakan alih alih meresapi tusukan demi tusukan yang kuberi untuk memuaskan rasa gatal pada memeknya .

"Diluar sono banyak wota yang berharap bisa ngewe sama lu kaya gini yon "
"Sambil megang toket lu dari belakang gini , terus ngentotin memek lu kaya gini .. Mereka cuma bisa mengkhayal "

Yona mendesah , nafasnya memburu seperti seorang pelari marathon . Rasa gatal di memeknya semakin menjadi .
Tangannya meraih tangan kiriku untuk juga meremas payudaranya yang menggantung bebas .
Gerakannya semakin liar , di hadapan ku bukan lagi Yona yang biasanya , bukan Yona seorang idola yang menari di atas panggung untuk mencari dukungan dari fansnya . Di hadapan ku adalah Yona seorang gadis yang terbuai nafsu menari dengan sebatang penis terbenam di memeknya mencari kepuasan dari rasa gatal yang menggerogotinya.

" sedikit lagi aku sampe.." Kalimat itu keluar diantara desahan desahannya yang melenakan nafsu ku.

Aku menjawab dengan hentakan pada lubang memeknya dan sejurus kemudian mempercepat tempo genjotanku .
Ku dekatkan wajahku kemudian membisikinya perlahan bahwa aku juga akan segera mencapai klimaksnya .
Yona mengangguk , digenggamnya tanganku erat kemudian dilingkarkan kedepan dadanya . Gerakan ini membuat tubuh kami semakin tak berjarak . Aku pun merespon dengan memeluk tubuhnya dari belakang , kini penisku tenggelam seutuhnya kedalam memek Yona .
Tak berapa lama genjotanku tak dapat lagi kukendalikan , temponya naik cepat dengan sendirinya . Yona menikmati ini desahannya terdengar rapat tak berjeda . Tak tahan lagi , dengan satu hujaman terakhir kutusukkan dalam dalam penisku di lubang nikmat milik Yona yang serta merta memuntahkan spermanya dengan deras membanjiri seluruh isi memek Yona . Sejurus itu Yona juga mencapai orgasme nya yang terakhir , tubuhnya menegang , dan teriakan tanpa suara keluar dari mulut nya . Tangannya masih menggenggam erat tanganku bahkan semakin erat sampai sampai kukunya terasa menusuk genggaman ku . Ku bantu dia melewati badai kenikmatan dengan tetap memeluknya dan memberikan kecupan mesra di lehernya .
Tubuh Yona melemas , aku berputar menyender ke pintu , dan membiarkan Yona menyender di pelukanku .
Setelah ku cabut penisku dari memeknya , leleran cairan cinta kami berdua pun mengalir keluar menciptakan pulau kecil di lantai .
Yona masih tampak lemas , nafasnya pun belum beraturan .

"Enak ya yon ?" Tanya ku tak penting , hanya mencoba memecah keheningan .
Dengan matanya yang masih terpejam , Yona mengangguk kecil dan menyunggingkan sesimpul senyuman .
Ketika keadaan sudah tenang terkendali dan energi kami sudah sedikit terkumpul setelah pertempuran yang nampaknya memakan waktu satu jam itu , Yona bangkit kemudian berjongkok di depanku .
"Makasih ya " wajahnya berseri seri seperti terlepas dari beban yang membelenggunya.
Yona kemudian bercerita bahwa , tadi siang sebelum berangkat ke teater . Dia meminjam laptop adiknya untuk memindahkan beberapa file ke Hp-nya . Saat mencari cari file yang dimaksud , tanpa sengaja Yona membuka folder rahasia kaum pria . Karena rasa penasaran dibukalah satu persatu folder terlarang itu , akibatnya rasa gatal menumpuk di titik titik sensitif pada tubuhnya. Itulah ternyata penyebab wajah merona di lift tadi .
Yona mengakui dia pernah sekali berhubungan badan dengan mantannya sebelum masuk dan jadi member JKT48 .

"Aku tadi udah nyoba sendiri dan nyampe . Tapi gatalnya ga hilang"
Diiringi tawa renyah dari bibir nya

"Kalo gatelnya ga hilang padahal aku mau perform kan gawat , bisa gak konsen aku "
"Makanya di jalan tadi aku sempet berfikiran pokoknya kalo ketemu cowo di lift aku bakalan minta bantuin masalah ini " ucap Yona dengan wajah serius serta tangan dikepal .
Mendengar ini agak kaget juga aku , walau aku tau sih Yona itu tipe orang yang random . Tapi yang kali ini kan randomnya gawat sekali .
Yona berdiri kemudian mengumpulkan pakaiannya yang tadi kulempar sembarangan .

"Untung ketemunya sama kakak" Yona melemparkan senyum manisnya pada ku .

"Itu ga dipake lagi yon ?" Tanyaku menunjuk pakaian yang ditentengnya .

"Ngga , dari pintu ini deket kok sama kamar mandi , nah abis lorong kecil itu langsung backstage teater sekalian ruang ganti kostum"
Yona menjelaskan sambil mengintip keluar mengamati keadaan di luar ruangan ini .

"Aman kak , aku duluan ya . Kakak nanti abis pake baju tunggu overture kedengaran baru boleh keluar ya . Kakak lurus aja dari sini kalo udah nemu ruangan yang banyak kostumnya ambil pintu yang di kiri . Paling ada beberapa staff , cuekin ajah , nanti aku bilangin babeh yang jaga pintu staff supaya bolehin kakak masuk lewat pintu biasa " jelas Yona panjang lebar .

Aku mengangguk tanda mengerti , yona pun pamit.
Aku berdiri mencari celanaku , setelah kukenakan pintu terbuka lagi rupanya Yona , mengintip dari sisi luar pintu seperti ada yang kelupaan .

"Ngomong ngomong nama kakak siapa ? " tanya yona polos sembari menggaruk dagunya yang tak gatal.
Aku tertawa gara gara ke-random-an oshi ku yang satu ini
"Rehan , single fighter Yona oshi!" jawab ku mantap dengan penuh rasa bangga .
Yona tersenyum lebar , seraya mengacungkan kedua jempolnya kemudian menghilang lagi dari balik pintu .


Suara overture dan chant wota sayup sayup terdengar , menandakan aku sudah boleh meninggalkan ruangan ini .
Sambil mencoba mengingat petunjuk dari Yona tadi akhirnya aku sampai juga di pintu keluar khusus staff .
Benar saja , Babeh security sudah menunggu kehadiranku rupanya . Segera saja kuhampiri .
"Bro Rehan kan ? Ini tadi pesen dari Yona " Babeh lalu menyodorkan secarik kertas yang katanya dari yona itu .
Di sobekan kertas itu bertuliskan :

Ini nomer WA ku kak
082*********
Next chance maybe...


Huh ? Next chance maksudnya gimana ?
Mungkinkah ?
Dude you just made a good story right there!
Love the background, a horny bitch who seeks help from any men she can find is always my favourite.
Please make another one with different member! Good job bro!
 
UPDATE !
Mohon maaf atas keterlambatannya :ampun:
Without further ado please enjoy !

Part 2 : Yona di hadapan ku lagi





Seminggu sudah waktu berlalu .
Sejak kejadian itu caraku memandang Yona tak lagi sama . Meski kini diriku sedang berada di antara barisan penonton , melihat Yona menari di atas panggung yang terlihat olehku adalah kemolekan tubuhnya yang tanpa busana . Masih teringat jelas di pikiran ku betapa mulusnya tubuh mungil Yona .
Betapa menggemaskan kedua payudaranya yang membulat sempurna dan sensasi saat meremasnya itu masih bisa kurasakan di kedua tanganku .
Saat dia melakukan gerakan memutar dan memamerkan lekukan pinggul nya , pikiran ini kembali terbayang ke moment dimana ku tengah membenamkan wajahku di bongkahan pantatnya yang sekal kemudian meremasnya dengan kasar . Gerak tari nya di atas panggung terlihat begitu erotis bagiku , seakan goyangan tubuhnya itu disebabkan oleh ku yang tengah memompa lubang kenikmatannya.
Astaga , caraku menikmati show teater benar benar berubah . Kugelengkan kepala berharap bisa menyingkirkan pikiran pikiran kotor itu jauh jauh .

Pertunjukan teater telah selesai dan berakhir dengan aku yang gagal menonton dengan khidmat . Saat akan mengantri hi-touch , Della selaku shime-ana malam itu mengumumkan bahwa Yona tak dapat mengikuti sesi hi-touch karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan .
Beberapa penonton yang tengah berbaris nampak kecewa termasuk aku , jadi kuputuskan untuk mengantri paling belakangan .

"Ngapain buru buru deh , selow ajah kuy"
Padahal sudah jauh jauh datang tapi tak diantar kepulangannya . Lagian pesan yang kukirim kan ke dia pun tak dibalas . Yah setidaknya dia jadi tau nomer ku sih .

"Makasih kak"
Plok
"Datang lagi ya kak !"
Plok

Sesi hi-touch pun ku lalui dengan tidak bersemangat . Langkah kaki pun gontay , rasanya malas pulang buru buru . Saat melewati pintu booth ticketing tiba tiba saja tubuhku didorong kesamping menabrak pintu yang ternyata dalam keadaan sedikit terbuka sehingga aku terjerembab masuk kedalam karena tidak tertahan oleh pintu .
Kucoba untuk menguasai diri dan mencoba melihat siapa yang telah mendorong ku , namun terlambat pintu itu ditutup dan dikunci dari luar , blam! , gelap gulita.
Aku yang hendak bangkit dan mencoba menggedor pintu tiba tiba mulutku dibekap oleh tangan dari arah punggungku .

"Ssttt... Sini!"

Tangan itu tetap menutup mulutku saat kucoba memutar kearahnya , percuma , ruangan ini terlalu gelap untuk melihat siapa yang kini ada dihadapan ku .
Sampai sebuah cahaya dari layar Handphone yang dinyalakan memantul di wajahnya .
Aku memekik tertahan menyebut namanya , tapi gagal suaraku tak dapat keluar .
"Sssstttt !" Sosok dihadapan ku itu meyakiniku untuk tak mengeluarkan suara keras keras . Saat dia yakin aku dapat bekerja sama barulah tangannya dilepas .

"Yona ! , ngapain ? " aku berbisik dan memastikan bahwa suara yang kukeluarkan cukup kecil .

Yona terkekeh , meletakkan handphonenya diatas meja penukaran tiket dalam keadaan menyala dan menjadi satu satunya sumber cahaya saat itu. Cahaya itu cukup , mengingat betapa sempitnya ruangan ini . Di atas meja terdapat dua set monitor , alat scan barcode dan beberapa benda lain . Di depan meja terdapat dua kursi , kini Yona duduk di salah satu kursi yang terdekat dengan pintu loket tempat aku berdiri .

"Sini .." Ajak Yona seraya memposisikan kursi nya menghadap ke arah ku berdiri .

Aku menerima ajakannya , kini berdiri di hadapannya . Wajahnya sejajar dengan pinggang ku , sejurus kemudian dia meraih kaitan celana jeans pendek selutut yang ku kenakan .
Menurunkan resletingnya lalu meloloskan celanaku hingga terjatuh ke lantai .

"Wait .. Disini ? " sergah ku tak yakin . Di balik loket ini masih banyak orang , beberapa mengantri di merchandise beberapa lagi mungkin mengantri giliran two-shot .

Yona tak menggubris pertanyaan ku kini jemarinya tengah mencoba melepas celana dalam ku .
Sentuhannya lembut tapi pasti , sekali gerakan saja celana dalam ku telah turun selutut . Kini penis ku mengacung tegak tepat di depan wajah nya yang sumringah .

"Excited ? " ledek Yona matanya mendelik ke arah ku .

DPykgYuUMAEVvsj
Aku tak bisa membantah . Kupalingkan wajah ku menghindari tatapannya .
Sebentar saja .
Saat pandangan ku kembali ,Yona tengah melepas kaos merah JKT48 yang biasa dipakai untuk event event outdoor atau event non performing .
Dia melipatnya lalu menaruh kaos itu di atas meja .
Dengan sigap tangan kanannya menggenggam batang penis ku , diusapnya perlahan dari pangkal hingga ke ujung kepalanya .
Shit ! Tangan nya yang halus itu terasa nikmat sekali untuk ku .
Yona melanjutkannya dengan gerakan mengocok , air mukanya berubah sensual , pandangannya terkunci pada penis ku yang mulai bersemu merah.
Aku mencoba menahan diri untuk tidak mendesah , khawatir orang orang di luar mendengarnya . Hampir gagal , saat Yona mempercepat kocokannya dan memvariasikannya dengan gerakan memilin kemudian memutar batang penis ku .
Aku mengutuk diriku sendiri saat desahan kecil keluar dari mulutku .

"Yon..pelan..hnn"
Tersungging senyuman dari bibirnya saat mendengar itu . Yona mengecup ujung penisku . Aku hampir teriak , kugagalkan dengan menggigit tanganku yang terkepal .
Tak berhenti , Yona membuka sedikit mulutnya kemudian menyedot lubang kencingku . Sejurus kemudian Yona membuka mulutnya , tak ayal penisku masuk kedalam mulut mungilnya . Meski baru kepalanya saja , aku hampir kewalahan . Karena mulutnya mungil , penisku jadi terasa memenuhi mulutnya . Dan sensasi hangat dan basah dari lidahnya membuat penisku berkedut kedut .

"Hwnagh kha ?"

"Jangan ngomong kalo kontol gue lagi diemut !"

Kepalanya kini mulai bergerak maju mundur mengulum penisku , gerakannya lambat tapi hisapannya kuat . Lidahnya menggelitik batang penisku yang hampir tenggelam penuh di mulutnya.
Aku mengigit tangan ku keras keras menahan diri agar tak mendesah dari kenikmatan yang diberikannya .
Yona melepas kulumannya , mengocok penisku kemudian menghisapnya lagi . Kesetanan aku dibuatnya .
Lima menit berlalu servis mulut Yona masih berlanjut dan semakin liar . Kini gerakan maju mundurnya dipercepat , setengah batang penisku dikocok dengan tangannya.
Kurasa penis ku akan muntah sebentar lagi . Secara reflek , ku pegangi kepala Yona kemudian dengan tak sabar kugerakkan pinggulku maju mundur menghujamkan penis ku di mulutnya .
Yona tak tampak kewalahan , bahkan sempat sempatnya melemparkan senyuman mesum . Aku yang kalah , batang penisku membesar di mulutnya sejurus kemudian semprotan demi semprotan sperma mengalir deras membanjiri mulutnya .
Aku mengerang nikmat
"Hnhhh ... Hahhh..."
kubiarkan penisku tenggelam di mulut Yona dalam dalam hingga semprotan terakhir. Kepalaku mendongak meresapi kenikmatan orgasme yang baru saja terjadi .
Yona sedikit terbatuk , barulah aku melepaskan penisku dari mulutnya.
Sperma ku pun luber , mengalir dari sudut bibirnya . Sebagian berhasil dia tahan dimulutnya kemudian , gulp , dia menelannya .
Sungguh pemandangan yang erotis meski dalam remang remang cahaya .
Yona tersenyum , bangga pada apa yang baru saja dia perbuat .

"Kamu ya , berani beraninya muntahin sperma di mulut aku "
"Di balik dinding ini ada fans aku tau"
Yona tertawa geli , mengusap ngusap sebagian sperma ku yang luber di dagunya .

Aku pun menghampirinya , ku cium bibir Yona dengan mesra . Yona menyambut ciuman ku dipersilahkannya lidah ku untuk masuk menyapa lidahnya yang menanti untuk dihisap .
Yona mengalungkan lengannya di leherku mengajak untuk menciumnya lebih dalam .
Kami berpagutan cukup lama sampai akhirnya Yona menarik rangkulannya pada leher ku sehingga kini wajah ku tenggelam di antara belahan payudara nya.
Aku sedikit mendongak , ku tatap wajahnya yang tak berhenti menampilkan senyuman manis .

"Gue kangen yon"
Yona mencubit pipiku sambil tertawa kecil .
"Kamu mah bukan kangen "

Yona menuntun tangan ku kebalik punggungnya untuk melepas kaitan bra yang masih dikenakannya .
Kini kedua payudara nya menggantung bebas tepat di depan kedua mataku .
Tanganku kembali di arahkannya menuju kedua payudara indah miliknya .

"Kamu pengen ini kan ?"
"Kongan kangen.. Wlee" Yona memeletkan lidahnya ke arah ku .

Kesempatan yang diberikan Yona tentu saja tak kusia siakan . Tangan ku mulai aktif menjamah payudaranya yang sedikit basah oleh keringat membuat permukaannya menjadi agak licin . Ku lihat Yona mulai menggigit bibir bawahnya saat jemari ku mencubit puting kirinya yang mencuat

"Ahhnn.. Disitu ka.." Desah Yona lembut .
Aku semakin bersemangat , tak hanya ku remas kini pelan pelan kutuntun mulut ku untuk mulai melahap payudara bulat miliknya itu .
Kumulai dari sisi luar menyusuri setiap senti kulit dengan lidah yang terus aktif menjilat hingga ke tengah menuju puncak gunungnya.
Ku tatap Yona yang menutup matanya meresapi permainan lidah ku yang kini telah sampai di titik paling sensitif payudaranya .
Putingnya itu kusedot dengan kuat, sesekali ku sentil sentil dengan lidah ku .
Yona nampak terengah engah tubuhnya mulai menggigil .
Kukatup kedua bibir ku menggigit putingnya kemudian kutarik sedikit , melepas nya , kemudian dengan cepat melahapnya kembali bulat bulat .
Tubuh Yona bergetar hebat , dengan tangan kirinya dia mencoba menahan lenguhan yang keluar dari mulutnya .

"Hhhmpphhhhh ..kak.." hanya itu yang dapat ku dengar .

Kubiarkan Yona meresapi gelombang orgasme pertamanya , sementara aku mencoba melepas hotpants yang dia kenakan .
Menyadari tindakan ku Yona sedikit mengangkat pantatnya agar memudahkan aku meloloskan bawahannya itu .
Agar adil akupun melepas kaos ramones yang masih melekat di tubuh ku . Tak butuh waktu lama kini Yona dan aku telah telanjang seutuhnya . Aku kembali berjongkok di hadapan kursi tempat Yona terduduk .
Aku terkesima melihat pemandangan yang waktu itu tak sempat aku lihat .
Meski di temaram cahaya , tak mengurangi keindahan gundukan vagina Yona yang berbulu tipis . Bibir vaginanya memantulkan kilauan cahaya , ah Yona sudah basah sekali .
Aku mendekatkan wajahku . Aroma khas dari vaginanya menyeruak masuk tanpa permisi kedalam indra penciumanku dan langsung di respon oleh anggukan penis ku yang kembali tegang .
Ku tatap Yona seakan meminta izin untuk melahap vaginanya , Yona menggeleng .
Aku mengernyitkan kening .
Yona kemudian bangkit dari kursinya .
Dengan tangan tangannya dia menuntun ku berdiri . Kini kami berdiri berhadapan , Yona memeluk ku .
Dia merapatkan tubuhnya dengan tubuh ku , Yona mungil sekali ... Keningnya tepat sejajar dengan dagu ku . Dapat kurasakan penis ku terjepit oleh perutnya yang rata , rasanya hangat sekali di bawah sana .

"Habis ini aku ada latihan" katanya berbisik

Aku mengerti , rupanya waktu kita memang tak banyak .
Yona melepas pelukannya , memposisikan diri di atas meja ticketing kemudian menarik ku mendekat . Yona melebarkan kakinya , menggenggam batang penis ku seraya menuntunnya mendekat bibir vaginanya .

"Aku butuh ini sekarang.." Yona berbisik , suaranya nyaris tak terdengar .

Ku dekatkan wajah ku di samping wajahnya , ku cium pipinya lembut
"Gue juga yon"

Aku merespon nya dengan memajukan pinggulku , perlahan , sedikit demi sedikit penisku membelah bibir vaginanya yang becek sehingga dengan mudahnya penisku tenggelam dalam liang vaginanya .
Merasakan batang penisku menembus tubuhnya , Yona melenguh pelan .
Tangannya yang bertumpu pada sisi meja terkepal . Kumulai memaju mundurkan pinggul ku dengan rpm rendah , membiarkan isi vaginanya terbiasa dulu dengan kehadiran batang penis ku . Sensasi pijat yang datang dari dinding dinding vaginanya kembali kurasakan . Sungguh kenikmatan yang luar biasa .
Saat kurasakan gerakan penisku di dalam mulai leluasa aku mempercepat genjotan ku . Sepuluh menit berlalu tubuh kami berdua mulai dibanjiri peluh , tentu ini membuatku malah semakin bernafsu menyetubuhi Yona .

"Ka.. Pelan dikit.. Nhhh"

"Eh .. Gak bisa Yon , sorry "

Tubuh bagian bawah ku sudah bagai bergerak dengan sendirinya . Terus mengaduk surga dunia milik Yona , si pemilik sudah pasrah tenggelam dalam kenikmatan yang penis ku berikan .
Payudara Yona terguncang naik turun menciptakan pemandangan yang erotis .
Sesekali Yona menangkap kemudian meremasnya sendiri menggoda ku .
Aku mendekat melumat bibirnya , memintanya mengeluarkan lidahnya kemudian menghisapnya kuat kuat . Yona gelagapan berusaha mengimbangi .
Tanpa mencabut batang penisku , kuposisikan Yona sedikit miring ke kanan . Pantat nya yang membulat kini dapat kumainkan , tentu saja tanpa berhenti menggenjot vaginanya .

"Mesum kamu kak..hnn.." rintih Yona disela sela desahannya .

Dibilang begitu aku cuma bisa nyengir bego .
"Tapi elu suka kan ? "
Yona hanya mengangguk mengiyakan .

"Ayo kak... Aku hnnn.. Dikit lagi"

Aku juga merasakan desakan yang sama . Servis dari vagina Yona terlalu juara untuk ditahan berlama lama . Semakin lama malah semakin sempit , semakin kuat pula sedotannya . Dan sensasi pijatannya yang mengharuskan ku berkonsentrasi penuh agar tak mendadak muntah si Adick .
Tapi kini aku tak menahan diri lagi , kubiarkan penisku menikmati penuh sensasi pijatan vagina Yona . Rasa gatal langsung menyebar diseluruh pori pori penisku .
Aku bertumpu tangan pada meja tempat Yona berbaring .
Yona merangkul tangan kananku , menyerbunya dengan kecupan mencoba menyemangati .
Penis ku menyeruak masuk semakin dalam . Dapat kurasakan beberapa kali kepala penis ku mencium bibir rahim milik Yona .

"Auhhhnn.. Ka.. sampai mentok"
Racau Yona keenakan .
Kini rasa gatal itu telah berkumpul di ujung kepala penisku , maka kupercepat genjotan ku di vagina Yona yang juga semakin terasa panas .
Yona menarik pinggulku sebagai isyarat .
Tentu saja kuturuti , di detik detik terakhir tak dapat ku tahan lagi .
Kuhujamkan penisku dalam dalam dengan satu dorongan kuat ,Yona melenguh hingga tubuhnya membusur.
Sejurus kemudian meledaklah kenikmatan itu di liang kenikmatan Yona . Satu .. Dua semprotan kuat sperma ku ditembakkan , tiga empat.. Meluncur lagi dengan deras memenuhi vagina Yona yang tengah sesak dijejali batang penis ku .

"Anghhh ku sampe kak.. Hahhh..."
Yona mendesah heboh , seheboh tubuhnya yang bergetar hebat terlena oleh gelombang deras bernama orgasme .
Melihat itu , nafsuku mendadak bangkit kembali .
Sambil kupegangi pinggul dan bokong Yona ku genjot lagi vagina Yona langsung ke rpm tertinggi .
Yona terkejut mendelik ke arah ku

"Tung..tunggu kak , memek aku masih sens..ngahhh...ahhh"

Racauan darinya itu tak kupedulikan
Yang kini kupedulikan adalah memuaskan lagi desakan yang tiba tiba muncul ini .

"Tahan bentar yon... Ga lama ini kok.. "
Benar saja , rasa gatal itu langsung berkumpul di puncak setelah beberapa kali genjotan saja .
Kubenamkan lagi penisku dalam dalam , dan meledaklah desakan tiba tiba itu.
Lima..enam.. Sperma ku yang tersisa meluncur deras menyusul klimaks yang sebelumnya . Tubuh Yona semakin mengejang , rupanya dia juga mendapat orgasme susulan yang tak kalah nikmatnya dari yang sebelumnya.
Kubiarkan penisku tertanam sambil mencoba mengatur nafasku yang terengah engah akibat pergumulan dengan Yona tadi .

Bugh !

"Aww.. Apaan sih yon mukul mukul!?" Ku usap usap dadaku yang barusan ditinju Yona tiba tiba.

"Mulai songong ya kontol kaka ! Aku lagi nyampe main digenjot aja .. Huuu"
Mimik mukanya tak tampak marah , meski cemberut dan pipinya digembungkan . Malah terlihat lucu bagiku ehe .

"Abis gimana , ekspresi lu tadi bikin naik sih " aku beralasan .
Sambil berkata demikian ku cabut penisku dari pelukan vagina Yona .
Yona lalu turun dari meja kemudian berlutut dihadapan penisku .
Dengan cekatan dilahapnya penis ku masuk ke mulut mungilnya . Yona menyapu lidahnya ke sekujur batang penisku dalam mulutnya .
Menghisapnya dengan kuat kemudian melepasnya .

"Katanya songong ?" Ledek ku pada Yona sambil mengelus penisku yang masih basah terkena liur Yona .

Yona hanya tertawa , bangkit kemudian menggeleng malu malu .

"Udah yuk beres beres sih"

Kami berdua pun mulai berbenah. Mengenakan pakaian masing masing .
Booth ticketing yang telah kami berdua salah gunakan mulai terasa pengap . Aku yakin setelah ini menukar verifikasi tiket akan terasa berbeda .
Di kursi , Yona yang terduduk tampak mengetik sesuatu di Handphone-nya .
Aku berdiri menyandar di pintu tak jauh dari Yona . Memperhatikan wajahnya yang terpapar cahaya redup.
Yona di hadapanku tidak lagi sama , dia baru saja memasrahkan tubuhnya untuk digauli .
Yona tetap cantik , aura idolanya tak lekas luntur begitu saja .
Meski begitu , Yona di hadapan ku bukan Yona yang sama . Dia Yona yang hanya milik ku seorang . Sisi koin yang hanya akan terlihat oleh ku seorang .

Klik !

Terdengar suara kunci berputar membuka pintu yang tengah ku sandari . Kemudian juga terdengar suara orang berlari menjauh .

"Kayanya udah dibuka ini yon , keluar sekarang ?"

"Bentar kak " Yona bangkit dan mendekatiku .

Dia berjingkat , mengecup bibirku tiba tiba.
Aku tersipu malu dibuatnya .

"Aku yang keluar duluan ya , makasih untuk hari ini kak"
Yona tersenyum ceria , kemudian bergegas membuka pintu yang sudah tak terkunci .
Saat hendak melangkah keluar , dia menengok lagi ke arah ku .
"Nanti nanti mungkin ngga di sini lagi yah kayanya "
Yona nyengir seraya melemparkan kerlipan sebelah matanya kemudian buru buru lari meninggalkan aku yang terheran heran menerka maksud ucapannya barusan .


Kebiasaan Yona memang , pasti selalu meninggalkan pertanyaan saat mengakhiri sesuatu . Aku pun turun lift dengan pikiran yang penuh dengan kata kata Yona tadi .
Saking seriusnya berpikir aku jadi tak memperhatikan sekitarku.
Saat pintu lift terbuka aku langsung melangkah begitu saja tak melihat seseorang yang terburu buru hendak masuk ke dalam lift dan bruakk orang itu menabrak ku lumayan keras . Karena limbung aku terdorong jatuh ke dalam lift , orang yang menabrak ku juga tak dapat menjaga keseimbangannya dan jatuh menimpaku .
Pintu lift tertutup .
Pandanganku menjadi gelap karena terhalang tubuh orang yang menimpaku .
Aku berusaha mendorong orang di atasku ini . Ku tekankan kedua tangan ku ke atas .

Loh , kok bulet , kenyal pula .

"Ih aa ! Ga sopan !" Orang itu menjerit kemudian menjauh ke sudut lift yang mulai beranjak naik.

"Eh.. Neng ratih ?" Tanyaku saat akhirnya pandanganku kembali

"Ratih ratih... Natalia aku tuh !" Dia mendengus kesal .

Natalia , orang yang menabrakku barusan rupanya Natalia .
Member tim K3 yang terkenal karena bodynya yang hot dan spicy.

Wait .... Berarti yang tadi ga sengaja aku pegang tuh ? Astaga !

"Iya Nat maksudnya , duhh.. Maaf ga sengaja itu tadi kepegang"

"Apa itu itu , pegang apa barusan aa hih !" Natalia masih terlihat kesal , tapi pipinya nampak bersemu merah .

"Kan ga sengaja. Neng rat... Eh Nat nya yang nabrak duluan . Pas mau bangunin malah kepegang tok.. Ehh itunya " aku mencoba membela diri.

"Mana bulet , gede lagi" batinku dalam hati .

Natalia terkejut.
Aku heran .
Aku pun ikut terkejut.
Shit!
"Gue ga lagi ngebatin ya ? Kedengeran ya ? " aku mencoba tertawa mengusir malu , gagal , malah jadi kelihatan dongo , pervert dongo pula .

Natalia tak lagi terlihat kesal . Mukanya merah padam .

"Emang bener gede a ?"

Ting !

Lift sudah sampai rupanya di lantai 4.
Menyadari hal itu Natalia buru buru bangun dan langsung berlari keluar lift .

"Ah , oke . Ditinggal lagi .
Tapi ..
Puja Lift ajaib !"

Lift pun turun

setelah ku tekan tombolnya .

Dibawah cahaya lampu lift ku tatap kedua telapak tanganku .
"Puja toket Natalia!" .



:ampun::ampun:
 
Terakhir diubah:
Mantap bro, btw yona ma nat toketnya gedean mana bro?
UPDATE !
Mohon maaf atas keterlambatannya :ampun:
Without further ado please enjoy !






Seminggu sudah waktu berlalu .
Sejak kejadian itu caraku memandang Yona tak lagi sama . Meski kini diriku sedang berada di antara barisan penonton , melihat Yona menari di atas panggung yang terlihat olehku adalah kemolekan tubuhnya yang tanpa busana . Masih teringat jelas di pikiran ku betapa mulusnya tubuh mungil Yona .
Betapa menggemaskan kedua payudaranya yang membulat sempurna dan sensasi saat meremasnya itu masih bisa kurasakan di kedua tanganku .
Saat dia melakukan gerakan memutar dan memamerkan lekukan pinggul nya , pikiran ini kembali terbayang ke moment dimana ku tengah membenamkan wajahku di bongkahan pantatnya yang sekal kemudian meremasnya dengan kasar . Gerak tari nya di atas panggung terlihat begitu erotis bagiku , seakan goyangan tubuhnya itu disebabkan oleh ku yang tengah memompa lubang kenikmatannya.
Astaga , caraku menikmati show teater benar benar berubah . Kugelengkan kepala berharap bisa menyingkirkan pikiran pikiran kotor itu jauh jauh .

Pertunjukan teater telah selesai dan berakhir dengan aku yang gagal menonton dengan khidmat . Saat akan mengantri hi-touch , Della selaku shime-ana malam itu mengumumkan bahwa Yona tak dapat mengikuti sesi hi-touch karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan .
Beberapa penonton yang tengah berbaris nampak kecewa termasuk aku , jadi kuputuskan untuk mengantri paling belakangan .

"Ngapain buru buru deh , selow ajah kuy"
Padahal sudah jauh jauh datang tapi tak diantar kepulangannya . Lagian pesan yang kukirim kan ke dia pun tak dibalas . Yah setidaknya dia jadi tau nomer ku sih .

"Makasih kak"
Plok
"Datang lagi ya kak !"
Plok

Sesi hi-touch pun ku lalui dengan tidak bersemangat . Langkah kaki pun gontay , rasanya malas pulang buru buru . Saat melewati pintu booth ticketing tiba tiba saja tubuhku didorong kesamping menabrak pintu yang ternyata dalam keadaan sedikit terbuka sehingga aku terjerembab masuk kedalam karena tidak tertahan oleh pintu .
Kucoba untuk menguasai diri dan mencoba melihat siapa yang telah mendorong ku , namun terlambat pintu itu ditutup dan dikunci dari luar , blam! , gelap gulita.
Aku yang hendak bangkit dan mencoba menggedor pintu tiba tiba mulutku dibekap oleh tangan dari arah punggungku .

"Ssttt... Sini!"

Tangan itu tetap menutup mulutku saat kucoba memutar kearahnya , percuma , ruangan ini terlalu gelap untuk melihat siapa yang kini ada dihadapan ku .
Sampai sebuah cahaya dari layar Handphone yang dinyalakan memantul di wajahnya .
Aku memekik tertahan menyebut namanya , tapi gagal suaraku tak dapat keluar .
"Sssstttt !" Sosok dihadapan ku itu meyakiniku untuk tak mengeluarkan suara keras keras . Saat dia yakin aku dapat bekerja sama barulah tangannya dilepas .

"Yona ! , ngapain ? " aku berbisik dan memastikan bahwa suara yang kukeluarkan cukup kecil .

Yona terkekeh , meletakkan handphonenya diatas meja penukaran tiket dalam keadaan menyala dan menjadi satu satunya sumber cahaya saat itu. Cahaya itu cukup , mengingat betapa sempitnya ruangan ini . Di atas meja terdapat dua set monitor , alat scan barcode dan beberapa benda lain . Di depan meja terdapat dua kursi , kini Yona duduk di salah satu kursi yang terdekat dengan pintu loket tempat aku berdiri .

"Sini .." Ajak Yona seraya memposisikan kursi nya menghadap ke arah ku berdiri .

Aku menerima ajakannya , kini berdiri di hadapannya . Wajahnya sejajar dengan pinggang ku , sejurus kemudian dia meraih kaitan celana jeans pendek selutut yang ku kenakan .
Menurunkan resletingnya lalu meloloskan celanaku hingga terjatuh ke lantai .

"Wait .. Disini ? " sergah ku tak yakin . Di balik loket ini masih banyak orang , beberapa mengantri di merchandise beberapa lagi mungkin mengantri giliran two-shot .

Yona tak menggubris pertanyaan ku kini jemarinya tengah mencoba melepas celana dalam ku .
Sentuhannya lembut tapi pasti , sekali gerakan saja celana dalam ku telah turun selutut . Kini penis ku mengacung tegak tepat di depan wajah nya yang sumringah .

"Excited ? " ledek Yona matanya mendelik ke arah ku .

DPykgYuUMAEVvsj
Aku tak bisa membantah . Kupalingkan wajah ku menghindari tatapannya .
Sebentar saja .
Saat pandangan ku kembali ,Yona tengah melepas kaos merah JKT48 yang biasa dipakai untuk event event outdoor atau event non performing .
Dia melipatnya lalu menaruh kaos itu di atas meja .
Dengan sigap tangan kanannya menggenggam batang penis ku , diusapnya perlahan dari pangkal hingga ke ujung kepalanya .
Shit ! Tangan nya yang halus itu terasa nikmat sekali untuk ku .
Yona melanjutkannya dengan gerakan mengocok , air mukanya berubah sensual , pandangannya terkunci pada penis ku yang mulai bersemu merah.
Aku mencoba menahan diri untuk tidak mendesah , khawatir orang orang di luar mendengarnya . Hampir gagal , saat Yona mempercepat kocokannya dan memvariasikannya dengan gerakan memilin kemudian memutar batang penis ku .
Aku mengutuk diriku sendiri saat desahan kecil keluar dari mulutku .

"Yon..pelan..hnn"
Tersungging senyuman dari bibirnya saat mendengar itu . Yona mengecup ujung penisku . Aku hampir teriak , kugagalkan dengan menggigit tanganku yang terkepal .
Tak berhenti , Yona membuka sedikit mulutnya kemudian menyedot lubang kencingku . Sejurus kemudian Yona membuka mulutnya , tak ayal penisku masuk kedalam mulut mungilnya . Meski baru kepalanya saja , aku hampir kewalahan . Karena mulutnya mungil , penisku jadi terasa memenuhi mulutnya . Dan sensasi hangat dan basah dari lidahnya membuat penisku berkedut kedut .

"Hwnagh kha ?"

"Jangan ngomong kalo kontol gue lagi diemut !"

Kepalanya kini mulai bergerak maju mundur mengulum penisku , gerakannya lambat tapi hisapannya kuat . Lidahnya menggelitik batang penisku yang hampir tenggelam penuh di mulutnya.
Aku mengigit tangan ku keras keras menahan diri agar tak mendesah dari kenikmatan yang diberikannya .
Yona melepas kulumannya , mengocok penisku kemudian menghisapnya lagi . Kesetanan aku dibuatnya .
Lima menit berlalu servis mulut Yona masih berlanjut dan semakin liar . Kini gerakan maju mundurnya dipercepat , setengah batang penisku dikocok dengan tangannya.
Kurasa penis ku akan muntah sebentar lagi . Secara reflek , ku pegangi kepala Yona kemudian dengan tak sabar kugerakkan pinggulku maju mundur menghujamkan penis ku di mulutnya .
Yona tak tampak kewalahan , bahkan sempat sempatnya melemparkan senyuman mesum . Aku yang kalah , batang penisku membesar di mulutnya sejurus kemudian semprotan demi semprotan sperma mengalir deras membanjiri mulutnya .
Aku mengerang nikmat
"Hnhhh ... Hahhh..."
kubiarkan penisku tenggelam di mulut Yona dalam dalam hingga semprotan terakhir. Kepalaku mendongak meresapi kenikmatan orgasme yang baru saja terjadi .
Yona sedikit terbatuk , barulah aku melepaskan penisku dari mulutnya.
Sperma ku pun luber , mengalir dari sudut bibirnya . Sebagian berhasil dia tahan dimulutnya kemudian , gulp , dia menelannya .
Sungguh pemandangan yang erotis meski dalam remang remang cahaya .
Yona tersenyum , bangga pada apa yang baru saja dia perbuat .

"Kamu ya , berani beraninya muntahin sperma di mulut aku "
"Di balik dinding ini ada fans aku tau"
Yona tertawa geli , mengusap ngusap sebagian sperma ku yang luber di dagunya .

Aku pun menghampirinya , ku cium bibir Yona dengan mesra . Yona menyambut ciuman ku dipersilahkannya lidah ku untuk masuk menyapa lidahnya yang menanti untuk dihisap .
Yona mengalungkan lengannya di leherku mengajak untuk menciumnya lebih dalam .
Kami berpagutan cukup lama sampai akhirnya Yona menarik rangkulannya pada leher ku sehingga kini wajah ku tenggelam di antara belahan payudara nya.
Aku sedikit mendongak , ku tatap wajahnya yang tak berhenti menampilkan senyuman manis .

"Gue kangen yon"
Yona mencubit pipiku sambil tertawa kecil .
"Kamu mah bukan kangen "

Yona menuntun tangan ku kebalik punggungnya untuk melepas kaitan bra yang masih dikenakannya .
Kini kedua payudara nya menggantung bebas tepat di depan kedua mataku .
Tanganku kembali di arahkannya menuju kedua payudara indah miliknya .

"Kamu pengen ini kan ?"
"Kongan kangen.. Wlee" Yona memeletkan lidahnya ke arah ku .

Kesempatan yang diberikan Yona tentu saja tak kusia siakan . Tangan ku mulai aktif menjamah payudaranya yang sedikit basah oleh keringat membuat permukaannya menjadi agak licin . Ku lihat Yona mulai menggigit bibir bawahnya saat jemari ku mencubit puting kirinya yang mencuat

"Ahhnn.. Disitu ka.." Desah Yona lembut .
Aku semakin bersemangat , tak hanya ku remas kini pelan pelan kutuntun mulut ku untuk mulai melahap payudara bulat miliknya itu .
Kumulai dari sisi luar menyusuri setiap senti kulit dengan lidah yang terus aktif menjilat hingga ke tengah menuju puncak gunungnya.
Ku tatap Yona yang menutup matanya meresapi permainan lidah ku yang kini telah sampai di titik paling sensitif payudaranya .
Putingnya itu kusedot dengan kuat, sesekali ku sentil sentil dengan lidah ku .
Yona nampak terengah engah tubuhnya mulai menggigil .
Kukatup kedua bibir ku menggigit putingnya kemudian kutarik sedikit , melepas nya , kemudian dengan cepat melahapnya kembali bulat bulat .
Tubuh Yona bergetar hebat , dengan tangan kirinya dia mencoba menahan lenguhan yang keluar dari mulutnya .

"Hhhmpphhhhh ..kak.." hanya itu yang dapat ku dengar .

Kubiarkan Yona meresapi gelombang orgasme pertamanya , sementara aku mencoba melepas hotpants yang dia kenakan .
Menyadari tindakan ku Yona sedikit mengangkat pantatnya agar memudahkan aku meloloskan bawahannya itu .
Agar adil akupun melepas kaos ramones yang masih melekat di tubuh ku . Tak butuh waktu lama kini Yona dan aku telah telanjang seutuhnya . Aku kembali berjongkok di hadapan kursi tempat Yona terduduk .
Aku terkesima melihat pemandangan yang waktu itu tak sempat aku lihat .
Meski di temaram cahaya , tak mengurangi keindahan gundukan vagina Yona yang berbulu tipis . Bibir vaginanya memantulkan kilauan cahaya , ah Yona sudah basah sekali .
Aku mendekatkan wajahku . Aroma khas dari vaginanya menyeruak masuk tanpa permisi kedalam indra penciumanku dan langsung di respon oleh anggukan penis ku yang kembali tegang .
Ku tatap Yona seakan meminta izin untuk melahap vaginanya , Yona menggeleng .
Aku mengernyitkan kening .
Yona kemudian bangkit dari kursinya .
Dengan tangan tangannya dia menuntun ku berdiri . Kini kami berdiri berhadapan , Yona memeluk ku .
Dia merapatkan tubuhnya dengan tubuh ku , Yona mungil sekali ... Keningnya tepat sejajar dengan dagu ku . Dapat kurasakan penis ku terjepit oleh perutnya yang rata , rasanya hangat sekali di bawah sana .

"Habis ini aku ada latihan" katanya berbisik

Aku mengerti , rupanya waktu kita memang tak banyak .
Yona melepas pelukannya , memposisikan diri di atas meja ticketing kemudian menarik ku mendekat . Yona melebarkan kakinya , menggenggam batang penis ku seraya menuntunnya mendekat bibir vaginanya .

"Aku butuh ini sekarang.." Yona berbisik , suaranya nyaris tak terdengar .

Ku dekatkan wajah ku di samping wajahnya , ku cium pipinya lembut
"Gue juga yon"

Aku merespon nya dengan memajukan pinggulku , perlahan , sedikit demi sedikit penisku membelah bibir vaginanya yang becek sehingga dengan mudahnya penisku tenggelam dalam liang vaginanya .
Merasakan batang penisku menembus tubuhnya , Yona melenguh pelan .
Tangannya yang bertumpu pada sisi meja terkepal . Kumulai memaju mundurkan pinggul ku dengan rpm rendah , membiarkan isi vaginanya terbiasa dulu dengan kehadiran batang penis ku . Sensasi pijat yang datang dari dinding dinding vaginanya kembali kurasakan . Sungguh kenikmatan yang luar biasa .
Saat kurasakan gerakan penisku di dalam mulai leluasa aku mempercepat genjotan ku . Sepuluh menit berlalu tubuh kami berdua mulai dibanjiri peluh , tentu ini membuatku malah semakin bernafsu menyetubuhi Yona .

"Ka.. Pelan dikit.. Nhhh"

"Eh .. Gak bisa Yon , sorry "

Tubuh bagian bawah ku sudah bagai bergerak dengan sendirinya . Terus mengaduk surga dunia milik Yona , si pemilik sudah pasrah tenggelam dalam kenikmatan yang penis ku berikan .
Payudara Yona terguncang naik turun menciptakan pemandangan yang erotis .
Sesekali Yona menangkap kemudian meremasnya sendiri menggoda ku .
Aku mendekat melumat bibirnya , memintanya mengeluarkan lidahnya kemudian menghisapnya kuat kuat . Yona gelagapan berusaha mengimbangi .
Tanpa mencabut batang penisku , kuposisikan Yona sedikit miring ke kanan . Pantat nya yang membulat kini dapat kumainkan , tentu saja tanpa berhenti menggenjot vaginanya .

"Mesum kamu kak..hnn.." rintih Yona disela sela desahannya .

Dibilang begitu aku cuma bisa nyengir bego .
"Tapi elu suka kan ? "
Yona hanya mengangguk mengiyakan .

"Ayo kak... Aku hnnn.. Dikit lagi"

Aku juga merasakan desakan yang sama . Servis dari vagina Yona terlalu juara untuk ditahan berlama lama . Semakin lama malah semakin sempit , semakin kuat pula sedotannya . Dan sensasi pijatannya yang mengharuskan ku berkonsentrasi penuh agar tak mendadak muntah si Adick .
Tapi kini aku tak menahan diri lagi , kubiarkan penisku menikmati penuh sensasi pijatan vagina Yona . Rasa gatal langsung menyebar diseluruh pori pori penisku .
Aku bertumpu tangan pada meja tempat Yona berbaring .
Yona merangkul tangan kananku , menyerbunya dengan kecupan mencoba menyemangati .
Penis ku menyeruak masuk semakin dalam . Dapat kurasakan beberapa kali kepala penis ku mencium bibir rahim milik Yona .

"Auhhhnn.. Ka.. sampai mentok"
Racau Yona keenakan .
Kini rasa gatal itu telah berkumpul di ujung kepala penisku , maka kupercepat genjotan ku di vagina Yona yang juga semakin terasa panas .
Yona menarik pinggulku sebagai isyarat .
Tentu saja kuturuti , di detik detik terakhir tak dapat ku tahan lagi .
Kuhujamkan penisku dalam dalam dengan satu dorongan kuat ,Yona melenguh hingga tubuhnya membusur.
Sejurus kemudian meledaklah kenikmatan itu di liang kenikmatan Yona . Satu .. Dua semprotan kuat sperma ku ditembakkan , tiga empat.. Meluncur lagi dengan deras memenuhi vagina Yona yang tengah sesak dijejali batang penis ku .

"Anghhh ku sampe kak.. Hahhh..."
Yona mendesah heboh , seheboh tubuhnya yang bergetar hebat terlena oleh gelombang deras bernama orgasme .
Melihat itu , nafsuku mendadak bangkit kembali .
Sambil kupegangi pinggul dan bokong Yona ku genjot lagi vagina Yona langsung ke rpm tertinggi .
Yona terkejut mendelik ke arah ku

"Tung..tunggu kak , memek aku masih sens..ngahhh...ahhh"

Racauan darinya itu tak kupedulikan
Yang kini kupedulikan adalah memuaskan lagi desakan yang tiba tiba muncul ini .

"Tahan bentar yon... Ga lama ini kok.. "
Benar saja , rasa gatal itu langsung berkumpul di puncak setelah beberapa kali genjotan saja .
Kubenamkan lagi penisku dalam dalam , dan meledaklah desakan tiba tiba itu.
Lima..enam.. Sperma ku yang tersisa meluncur deras menyusul klimaks yang sebelumnya . Tubuh Yona semakin mengejang , rupanya dia juga mendapat orgasme susulan yang tak kalah nikmatnya dari yang sebelumnya.
Kubiarkan penisku tertanam sambil mencoba mengatur nafasku yang terengah engah akibat pergumulan dengan Yona tadi .

Bugh !

"Aww.. Apaan sih yon mukul mukul!?" Ku usap usap dadaku yang barusan ditinju Yona tiba tiba.

"Mulai songong ya kontol kaka ! Aku lagi nyampe main digenjot aja .. Huuu"
Mimik mukanya tak tampak marah , meski cemberut dan pipinya digembungkan . Malah terlihat lucu bagiku ehe .

"Abis gimana , ekspresi lu tadi bikin naik sih " aku beralasan .
Sambil berkata demikian ku cabut penisku dari pelukan vagina Yona .
Yona lalu turun dari meja kemudian berlutut dihadapan penisku .
Dengan cekatan dilahapnya penis ku masuk ke mulut mungilnya . Yona menyapu lidahnya ke sekujur batang penisku dalam mulutnya .
Menghisapnya dengan kuat kemudian melepasnya .

"Katanya songong ?" Ledek ku pada Yona sambil mengelus penisku yang masih basah terkena liur Yona .

Yona hanya tertawa , bangkit kemudian menggeleng malu malu .

"Udah yuk beres beres sih"

Kami berdua pun mulai berbenah. Mengenakan pakaian masing masing .
Booth ticketing yang telah kami berdua salah gunakan mulai terasa pengap . Aku yakin setelah ini menukar verifikasi tiket akan terasa berbeda .
Di kursi , Yona yang terduduk tampak mengetik sesuatu di Handphone-nya .
Aku berdiri menyandar di pintu tak jauh dari Yona . Memperhatikan wajahnya yang terpapar cahaya redup.
Yona di hadapanku tidak lagi sama , dia baru saja memasrahkan tubuhnya untuk digauli .
Yona tetap cantik , aura idolanya tak lekas luntur begitu saja .
Meski begitu , Yona di hadapan ku bukan Yona yang sama . Dia Yona yang hanya milik ku seorang . Sisi koin yang hanya akan terlihat oleh ku seorang .

Klik !

Terdengar suara kunci berputar membuka pintu yang tengah ku sandari . Kemudian juga terdengar suara orang berlari menjauh .

"Kayanya udah dibuka ini yon , keluar sekarang ?"

"Bentar kak " Yona bangkit dan mendekatiku .

Dia berjingkat , mengecup bibirku tiba tiba.
Aku tersipu malu dibuatnya .

"Aku yang keluar duluan ya , makasih untuk hari ini kak"
Yona tersenyum ceria , kemudian bergegas membuka pintu yang sudah tak terkunci .
Saat hendak melangkah keluar , dia menengok lagi ke arah ku .
"Nanti nanti mungkin ngga di sini lagi yah kayanya "
Yona nyengir seraya melemparkan kerlipan sebelah matanya kemudian buru buru lari meninggalkan aku yang terheran heran menerka maksud ucapannya barusan .


Kebiasaan Yona memang , pasti selalu meninggalkan pertanyaan saat mengakhiri sesuatu . Aku pun turun lift dengan pikiran yang penuh dengan kata kata Yona tadi .
Saking seriusnya berpikir aku jadi tak memperhatikan sekitarku.
Saat pintu lift terbuka aku langsung melangkah begitu saja tak melihat seseorang yang terburu buru hendak masuk ke dalam lift dan bruakk orang itu menabrak ku lumayan keras . Karena limbung aku terdorong jatuh ke dalam lift , orang yang menabrak ku juga tak dapat menjaga keseimbangannya dan jatuh menimpaku .
Pintu lift tertutup .
Pandanganku menjadi gelap karena terhalang tubuh orang yang menimpaku .
Aku berusaha mendorong orang di atasku ini . Ku tekankan kedua tangan ku ke atas .

Loh , kok bulet , kenyal pula .

"Ih aa ! Ga sopan !" Orang itu menjerit kemudian menjauh ke sudut lift yang mulai beranjak naik.

"Eh.. Neng ratih ?" Tanyaku saat akhirnya pandanganku kembali

"Ratih ratih... Natalia aku tuh !" Dia mendengus kesal .

Natalia , orang yang menabrakku barusan rupanya Natalia .
Member tim K3 yang terkenal karena bodynya yang hot dan spicy.

Wait .... Berarti yang tadi ga sengaja aku pegang tuh ? Astaga !

"Iya Nat maksudnya , duhh.. Maaf ga sengaja itu tadi kepegang"

"Apa itu itu , pegang apa barusan aa hih !" Natalia masih terlihat kesal , tapi pipinya nampak bersemu merah .

"Kan ga sengaja. Neng rat... Eh Nat nya yang nabrak duluan . Pas mau bangunin malah kepegang tok.. Ehh itunya " aku mencoba membela diri.

"Mana bulet , gede lagi" batinku dalam hati .

Natalia terkejut.
Aku heran .
Aku pun ikut terkejut.
Shit!
"Gue ga lagi ngebatin ya ? Kedengeran ya ? " aku mencoba tertawa mengusir malu , gagal , malah jadi kelihatan dongo , pervert dongo pula .

Natalia tak lagi terlihat kesal . Mukanya merah padam .

"Emang bener gede a ?"

Ting !

Lift sudah sampai rupanya di lantai 4.
Menyadari hal itu Natalia buru buru bangun dan langsung berlari keluar lift .

"Ah , oke . Ditinggal lagi .
Tapi ..
Puja Lift ajaib !"

Lift pun turun

setelah ku tekan tombolnya .

Dibawah cahaya lampu lift ku tatap kedua telapak tanganku .
"Puja toket Natalia!" .



:ampun::ampun:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd