Chapter 08
Kenangan Cinta Sandra 4
Hampir 30 menit lebih Chandra melihat aksi mengendara Danny dengan supermoto nya, Danny memberhentikan motornya ke mekanik crew team nya, Danny berlari kecil menuju nenek dan Chandra.
“Gimana… nek, aksi aku tadi? Baguskan” tanya Danny pada neneknya tapi sorot mata tak lepas dari wajah Chandra.
“Tadi itu sungguh luar biasa, nenek akan bantu team balapmu” jawab nenek Julia. Chandra memberi tepuk tangan Danny, Chandra memeluk Danny dengan rasa bangga.
“Hebat tadi itu keren, keren sekali Danny” ucap Chandra, sambil berlari kecil meninggalkan Danny dan nenek Julia Roger, Danny denga suara berteriak pada Chandra.
“Kakkkkk… besok pagi aku liat kamu di track Laguna Seca” kata Danny dengan suara kerasnya.
“Yaa.. datang saja” ucap Chandra balas dengan teriakan, begitu Chandra masuk keruang itu, ia melihat Sandra sibuk memainkan Hpnya.
“Hai.. sayang.. apa kamu bosan disini” kata Chandra. Sandra melihat kedatangan Chandra.
“Bosan, tidak juga, kantorku di depan gedung besar itu, masih wilayah ini juga, disini hanya beda suasana saja” bilang Sandra sambil tersenyum.
“Hahahaha…. Liat aksi balap si Danny, perutku jadi lapar sayang, kita makan yuk?” ajak Chandra pada Sandra.
“Boleh aja, mau makan dimana mas Andra?” tanya Sandra.
“Bagaimana di Four Seasons Hotel Las Vegas, sejak dulu pengen makan malam di sana” bilang Chandra.
“Tapi orang yang makan disana bawa mobil tidak pakai motor!” ucap Sandra lagi.
“Sayang tunggu di seni sebentar, ya!” kata Chandra, sambil keluar ruangan dan ia menghidupkan mesin motornya dengan Hpnya, motor aprilia melaju meninggalkan Sandra, tak lama sebuah mobil Viper Defender berwarna silver.
Sandra segera keluar dan melihat Chandra keluar dari mobil viper defender.
“Makan di sana harus pesan tempat dulu!” kata Sandra.
“Sudah aku pesan tadi, dan di terima! Ayo sayang kita Nge-Date” pinta Chandra senyum nakal.
“Aku kira mobil ini terpajang di sana hanya mobil pajangan, ternyata bisa jalan juga” ucap Sandra terheran-heran.
“Hahaha.. sekarang motorku yang jadi pajangan disana, hahaha” kata Chandra tertawa terbahak-bahak.
“Ayo naik sayang, aku laper nih” pinta Chandra, Sandra memasuki mobil viper defender.
“Itu pintu ruangan belum di kunci mas Andra” kata Sandra.
“Liat itu lampu led pintu hijau sebentar lagi.. akan berwarna..” ucap Chandra.
“Sudah merah, mas Andra” kata Sandra.
“Lampu ruangan itu juga sama akan mati secara otomatis” bilang Chandra.
“Wow.. ruang kantor kecil itu bisa di bikin secanggih itu, jadi House Lake itu mas Andra yang rancang interiornya?” tanya Sandra, mobil viper terus melaju di jalan keramaian mobil di jalan tol.
“Benar sekali House Lake aku yang rancang interiornya, aku juga senang kamu tinggal disana! Pihak kantor aku kasih syarat yang boleh tinggal House Lake harus lajang! Hahahhah”jawab Chandra. Tak lama mobile viper masuk kawasan Four Seasons Hotel Las Vegas, mobil viper defender berjalan perlahan, suara deru mesin sangat halus, di depan lobby masuk Four Seasons Hotel Las Vegas, terlihat para Valet Parking berdiri berjajar dengan rapi. Mobil viper defender di depan lobby Four Seasons Hotel Las Vegas, semua mata para Valet Parking tertegun dengan mobil viper di depan mereka, seorang gadis berambut di kuncir kuda membukakan pintu di sisi Sandra, Sandra keluar dengan anggun dari mobil, pintu kembali di tutup oleh gadis Valet Parking, Chandra juga keluar dari mobilnya, Chandra menunjuk gadis berambut di kuncir.
“Hi.. you.. don't scratch it” ucap Chandra sambil melempar kunci mobil kearah gadis itu, dengan sigap tangan gadis itu menangkap kunci mobil viper defender.
“Oke Sir” jawab gadis pada Chandra.
“Hi guys this car extraordinary” ucap gadis itu, serentak Sandra dan Chandra melihat ke gadis Valet Parking, ternyata gadis itu berbicara ke Hpnya, Sandra dan Chandra masuk bergandengan tangan, mereka berjalan menuju ke restaurant, di depan pintu masuk restaurant Chandra dan Sandra di sambut dengan ramah, di antar kemeja makan yang telah di pesan Chandra.
Cukup lama Chandra dan Sandra menghabiskan waktu makan malam mereka di Four Seasons Hotel Las Vegas. Sekitar satu setengah jam Sandra dan Chandra keluar dari kawasan Four Seasons Hotel Las Vegas menggunakan mobil viper difender.
“Sayang kamu melihatin aku terus?” tanya Chandra sambil nyetir mobilnya, tangan kanan Chandra menghidupkan layar di dashboard, hiduplah lagu rock Jepang.
Mobil Viper Difender silver melaju dengan kecepatan normal lalu lintas, tiba-tiba sebuah mobil polisi patroli jalan raya mendekati mobil Chandra, mobil polisi itu memberi tanda sirine, Chandra mengerti harus apa, mobil viper di berhentikan di pinggir jalan.
“Tetap sayang..” pinta Chandra pada Sandra. Lalu Chandra menurunkan kaca mobil, seorang polisi mendekati pintu mobil.
“Selamat malam” kata polisi menyenter wajah Chandra.
“Selamat malam juga Pak” jawab Chandra dengan tenang.
“Hi.. kamu Andra bukan?” ucap polisi sambil membuka pintu mobil Chandra, Chandra ikutan keluar dari mobilnya.
“Hi.. look at me!” pinta polisi membuka topinya, dan polisi itu menyenter wajahnya. Chandra langsung mengenali wajah itu.
“Tony Hill, long time no see, kau berseragam aparat sekarang, aku jadi tak mengenalimu” kata Chandra. Tony Hill teman satu team Chandra di litasan balap superstock. Chandra dan Tony berpelukan hangat halayaknya sahabat lama tak ketemu.
“Di dalam itu istrimu?” tanya Tony, Chandra menggelengkan kepala.
“Jadi kamu antar dia pulangkan? Saya mengerti! Lanjutkan perjalananmu sobat, saya melanjutkan patroliku, selamat bersenang-senang” kata Tony sambil berlalu memasuki mobil patroli polisinya. Chandra kembali masuk dalam mobilnya, mobil viper melaju kembali.
“Kok tadi lama sayang?” tanya Sandra pelan.
“Hahahah….” Tertawa terbahak-bahak.
“Ditanya malah tertawa, mas Andra” ucap Sandra sedikit kesal.
“Maaf.. sayang, polisi tadi sahabatku juga musuhku di lintasan balap, lama gara-gara ketemu sahabat lama jadi begitu” ungkap Chandra.
“Kita langsung ke House Lake kan sayang?” tanya Chandra lagi.
“Iya kita pulang” jawab Sandra.
Cukup lama waktu tempuh ke rumah kediaman Sandra yang baru, menggunakan mobil, sampai juga mobil viper defender di rumah tepi danau, tak lama mereka telah masuk rumah, Chandra mengambil remote multifungsi di atas sofa, dengan sekali pencet tombol, lampu rumah yang tadi redup kini telah terang benderang.
Chandra menghidupkan tv di channel berita olah raga. Sesekali melihat ke arah Sandra yang keluar masuk kamar utama, kini Sandra memakai bathrobe putih.
“Sayang mau ikut mandi bareng?” ajak Sandra bergaya genit, melihat gaya Sandra yang genit membuat Chandra tersenyum.
“Aku ntar saja sayang” jawab Chandra. Sandra langsung masuk ke kamar madi yang lumayan besar. Chandra masih sibuk mendengarkan berita olang raga di tayangkan tv, tak lama berita sports berganti dengan acara amrican football, Chandra mematikan tv dengan remotnya, ia bergegas masuk kamar utama, begitu keluar Chandra hanya memakai celana boxer bertelanjang dada memasuki kamar.
Di kamar madi Chandra melihat Sandra berendam di bathtub dengan busa yang banyak, dengan santai Chandra memepaskan celana boxer dari pinggangnya di depan Sandra yang lagi berendam. Chandra menyalakan air hangat dari shower, Chandra memberi sebelah tangannya sabun, dengan cepat seluruh sabun membasahi tubuh Chandra, kembali Chandra membilas badannya yang berlumuran sabun. Mata Sandra tak lepas memandang tubuh Chandra, terlebih melihat kontol panjang itu.
“Jadi itu yang membuat aku terkapar kecapean siang tadi” ucap Sandra dalam hatinya.
“Sayang kamu lihat apa sih” kata Chandra, suara Chandra membuyarkan angan-angan Sandra.
“Sayang aku masuk ke bathtub” pinta Chandra, Sandra menganggukan kepalanya, Chandra mengambil posisi didepan Sandra. Sandra terus memandang wajah pria ganteng di depannya, pelan-pelan sandran mendekati Chandra, sedikit terkejut Chandra merasakan bagian kemaluannya di genggam kedua tangan Sandra di dalam air, perlahan-lahan kedua tangan Sandra mulai bergerak.
“Ooohhh… sayang, kalau punyaku di gituin terus bisa tambah keras loh” ujar Chandra keenakan.
“Aku tahu, enakkan mas?” goda Sandra, Chandra hanya menjawab dengan senyuman.
“Mas sebenarnya aku…?” kata Sandra terputus, dia mencium bibir atas Chandra dengan perasaan lembutnya. Kedua tangan Chandra yang masih santai di atas sisi bathtub, kini tangan Chandra memegang kepala Sandra, kedua tangan Sandra masih terus mengocok batang kejantanan Chandra, tangan Chandra sedikit mendorong kepala Sandra, membuat ciuman itu terhenti.
“Sandra sayang, mau beri tahu aku apa sayang? Apa kamu hamil?” tanya Chandra, Sandra terus menjawab dengan gelengan kepalanya.
“Terus apa… sayang? Ngomong dong?” pinta Chandra.
“Sebenarnya aku… aku… berangkat ke Phillipina besok sore, keberangkatan jam 17:00” ucap Sandra malu, kedua telapak tangannya menutupi wajah. Mendengar perkataan Sandra itu Chandra langsung keluar dari bathtub, tangannya menyambar handuk mengkeringkan tubuhnya yang basah.
“Ayo keluar nona manis, keringkan tubuhmu, cepat!” pinta Chandra, Sandra langsung mengikuti permintaan Chandra.
“Kamu kebangetan ya... tadi siang di bilang dua hari lagi, ternyata besok” ucap Chandra sambil ikut membantu Sandra mengeringkan tubuhnya dengan handuk, tubuh Chandra yang masih tanpa memakai apa-apa itu, dengan kuat membopong tubuh mulus Sandra.
“Aku mau di apain sayang” kata Sandra sambil mengigit jari telunjuk dan muka genitnya.
“Aku akan bikin kamu minta ampun-ampun” ujar Chandra semangat, Chandra terus membopong tubuh Sandra masuk kamar utama.
~~~~~***~~~~~
Bersambung.......