Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Underestimated

Jika Suhu seorang Arga, suhu bakalan milih siapa?

  • Tari Sandra Aryagina

  • Yona Lusiana

  • Fannisa Khairani Pertiwi


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Kalah mau nya jadi komter yg pertama eh ke duluam sma suhu @ADP10 .

Bdw best update nya tari dapet perasaan arga.
Yona dapat fisik arga. Walaupun sebatas reflek.

Sma thank bgt buat sepoiler lagu payung teduh nya.
Jadi rekomendasi musik buat saya.
 
hhhhmmmm....ada bahaya utk tari dr chris kyknya...save tari hu...
dan ternyata suhu ts suka Payung Teduh juga...
 
Woww mantap :mantap:

hehehehe.. selamat menikmati suhuuuuuu @librocubicularist91

Tari kayaknya target berikut si crist :haha:

Pastinya Arga tak akan membiarkan TAri kenapa napa hu, dan ini sudah menjadi titik waspada Argaaa..

Wuih update tengah malem.
Mantab :jempol:

hehehehe.. selamat menikmati suhuuuu...


Bener bener tega ya ...
Updatenya sejengkal sejengkal

Mantab nih cerita...

hehehehe.. maaf suhuuuuu.... sejengkal sejengkal.. wkwkwkwk

Kalah mau nya jadi komter yg pertama eh ke duluam sma suhu @ADP10

Bdw best update nya tari dapet perasaan arga.
Yona dapat fisik arga. Walaupun sebatas reflek.

Sma thank bgt buat sepoiler lagu payung teduh nya.
Jadi rekomendasi musik buat saya.

hahahaha... suhu @ADP10 mah curi start.. heheheh

yang bakalan dapat semuanya siapa ya hu? menurut suhu siapa??

hehehehe.. soalnya ane suka lagu satu ini huuu..

hhhhmmmm....ada bahaya utk tari dr chris kyknya...save tari hu...
dan ternyata suhu ts suka Payung Teduh juga...

#SaveTari... hehehehe
Ane pecinta Payung Teduh hu,, apalagi lagu ini... ane sangat suka..... karena mengingatkan sama diaaaa... hahahaha #curcol
 
hehehehe.. selamat menikmati suhuuuuuu @librocubicularist91



Pastinya Arga tak akan membiarkan TAri kenapa napa hu, dan ini sudah menjadi titik waspada Argaaa..



hehehehe.. selamat menikmati suhuuuu...




hehehehe.. maaf suhuuuuu.... sejengkal sejengkal.. wkwkwkwk



hahahaha... suhu @ADP10 mah curi start.. heheheh

yang bakalan dapat semuanya siapa ya hu? menurut suhu siapa??

hehehehe.. soalnya ane suka lagu satu ini huuu..



#SaveTari... hehehehe
Ane pecinta Payung Teduh hu,, apalagi lagu ini... ane sangat suka..... karena mengingatkan sama diaaaa... hahahaha #curcol
klo ane suka judul Resah hu....krn ane bayangin yg melayang2 itu....hihi....hihi...hihi...
 
Wah wah wah, ternyata christ masih muncul, bisa jadi arga dijelek2in ke tari, atau tari digunakan untuk dapetin Yona lagi.
Hmmm...
 
EPISODE 13
--KENYAMANAN ADALAH SEGALANYA--



“Terima kasih atas undangan yang diberikan kepada kami, anak ABRD. Anak Besi Roda Dua. Sebelumnya perkenalkan saya salah satu pimpinan kelompok ini. Ryan Bramasta. Kami disini bukannya mau menggurui atau mengajari teman teman semua, tapi hanya menceritakan sedikit tentang lika liku hidup kami yang mana tak ingin kami ulangi. Maaf kalau terseinggung. Masalah rekan rekan semua sekarang belum apa apanya dengan masalah yang didapatkan oleh beberapa anggota kami dahulu. Ada yang disiksa orang tuanya, ada yang dipasung orang tuanya, bahkan ada yang hampir kehilangan nyawanya sendiri akibat ibu dan bapak kandungnya. Tapi setelah bertemu dengan saudara senasib, mereka bisa berbuat sesuatu dan berguna minimal untuk saudaranya sendiri. Jadi, selain itu maksud dan tujuan berdirinya kelompok ini, saya menghimbau ke rekan rekan semua, yang mungkin baru level ini bisa berbuat sesuatu dan melupakan hal yang seharusnya kalian lupakan. Mereka yang mendapat hal yang tidak sepantasnya dari orang tuanya saja bisa berkarya, masa kalian, rekan rekan yang sudah dapat fasilitas disini belum bisa. Apalagi rekan rekan disini bisa menikmati hidup walau tetap merasa kekurangan. Tapi kasih sayang pengasuh tak kalah kan? Kalian harus tau itu.”

Sepenggal perkataan Rian di depan anak anak seusia remaja di salah satu panti asuhan dekat daerah Klender ini begitu ambisius didengar oleh anak anak panti dan Arga. Arga yang seakan lupa dengan cerita Icha tadi menyangkut bapak tirinya, sekarang begitu serius mendengar kata per kata yang diucapkan oleh Rian. Baginya anggota ABRD bisa dijadikan sebagai parameter untuk dirinya. Untuk dirinya agar bisa menghilangkan sifat yang selalu merendahkan diri sendiri ini. Walau ia bisa bangkit, tapi dalam waktu cepat perasaan itu kembali. Apalagi kata kata yang terakhir ia dengar dari Yona, kembali terdengar sekarang. Sama persis, tanpa ada kekurangan satu huruf pun.


“Never Underestimate Yourself. If You are UnHappy with your life, fix what’s wrong, and keep stepping”


Kata kata penutup dari Rian yang bertujuan untuk melecut semangat bagi pendengarnya. Arga yang manggut manggut sedari tadi makin terkesima dengan penuturan Rian. Walau Rian belum mengajak untuk bergabung secara resmi, namun dalam pikirannya saat ini untuk mencoba bergabung sekedar menambah keluarga baru baginya.

Berbeda dengan Arga, Tari yang memang dari tadi duduk di sebelah Arga dan Jeje memang tidak terlalu tertarik dengan acara ini. Ia hanya mengikuti ini selain paksaan Jeje, juga ingin dekat sama Arga. Selama Rian bicara, Tari hanya senyum senyum sendiri dengan kejadian di mobil tadi. Walau matanya tetap menghadap ke Rian yang berada di depan ruangan ini.


“Kok kamu diam aja Tar?”
“Ehh,, gak kok mas. Lagian aku gak ngerti yang kalian bicarain.”
“Yaaaa… kan mana tau tertarik juga jadi anggota ABRD.”
“Aku aja gak bisa bawa motor mas. Apalagi vespa. Keliatannya berat lagiii.”
“Hahahah… gak harus pandai dan punya vespa Tar.”
“Maksudnya?”
“Yaaa.. kek gue, gue aja termasuk anggota. Yaa, jadi penumpang setianya. Istilahnya Angel ABRD.”
“Hahahaha… kan bisa jadi angelnya anggota baru nih.”
“Siapa?”
“Arga..”
“Haaaa?? Kok aku mas?”
“Yaaaa.. mana tau kamu tertarik.”
“Tertarik sih.”
“Nah tuh Tar. Lo jadi angelnya Arga aja langsung. Bisa kan mas kalau belum pacaran jadi angelnya gitu?”
“Bisa kok sayang.”
“Tuh mas Arga, kalau daftar, bawa teman aku yang cantik ini ya. aku yakin dia mau kok. Liat aja mukanya merah gitu.”
“Apaan sih lo Je.”
“Ntar kalau aku daftar, temani ya Tar.”
“Cieeee…..”




Pikiran Tari kembali ke acara setelah Rian kembali duduk di tempatnya, sebelah Jeje, acara berlangsung pada penampilan kemampuan lain dari salah satu anggota ABRD yang memetik gitarnya sambil bernyanyi tersebut. Dengan alunan music yang dihasilkan, beberapa anak panti tersebut ikut bernyanyi dan menikmati sajian tersebut. Tak terkecuali bagi Arga dan Tari. Bagi Tari, ia hanya bisa menikmati alunan music itu karena baru mendengar lagu tersebut.

“Kamu tau lagu ini?”
“Hmmm.. Yaaa…”

Tari yang mendengar Arga yang memang hafal akan lirik lagu itu langsung menanyai ke Arga langsung. Apalagi sekarang Jeje telah bermesraan dengan Rian, menikmati alunan lagu tersebut dengan menyandarkan kepalanya ke bahu Rian. Tapi, dengan jawaban Arga hanya seadanya tersebut, terpaksa Tari kembali hanya bisa menikmati alunan tersebut sendiri.

“Aku pernah bermimpi kalau lagu ini menjadi lagu ku kelak dengan orang yang ku cintai.”

Tari yang mendengar perkataan Arga itu langsung menatap wajah Arga yang masih menatap sambil menikmati petikan indah Boy, musisi ABRD tersebut. Dengan penasaran akan makna lagu itu, Tari langsung mengambil hpnya untuk mencari lirik lagu tersebut. Setelah memahaminya, ia kembali tersenyum sambil menikmati kembali lagu tersebut.

“Kamu juga suka lagunya?”
“Mungkin.”
“Kok Mungkin?”
“Yaaa.. mungkin aku menunggu orang yang kucintai menyanyikan lagu ini sambil menatap langit bersama.”
“Hmmm…”
“Entah kenapa aku membayangkan ini semua bersamamu Arga. Sambil menatap langit yang indah menyandar ke vespa yang kemaren aku naiki itu.”



“Tak terasa gelap pun jatuh
Diujung malam menuju pagi yang dingin
Hanya ada sedikit bintang malam ini
Mungkin karena kau sedang cantik-cantiknya

Lalu mataku merasa malu
Semakin dalam ia malu kali ini
Kadang juga ia takut
Tatkala harus berpapasan ditengah pelariannya

Di malam hari
Menuju pagi
Sedikit cemas
Banyak Rindunya”



***


“Hmmm… Ga. Aku boleh nanya sesuatu gak?”
“Ya Tanya ajaaaa.”

Habis dari panti asuhan, Arga dan Tari memang sengaja mengelak dari ajakan Rian yang mau mengantar mereka. Hal ini dikarenakan, dari panti tersebut tidaklah jauh untuk menuju kediaman mereka masing masing. Dan sampailah mereka sekarang di emperan jalanan sedang menikmati makan malam yang memang sudah menjadi kebiasaan Arga sebelum menempuh ibukota ini.

“Kamu begitu tertariknya ya sampai masuk ke ABRD?”
“kirain nanya apaan. Iyaaa, minat sih…”
“Karena sesama anak vespa ya?”
“Lebih tepatnya, satu nasib lah.”
“Satu nasib?”

Awalnya Tari berniat untuk menannyakan hubungannya dengan Yona yang memang masih menjadi pikiran di hari harinya sejak malam itu. namun, karena tidak mau merusak suasana yang memang sedang ia impikan selama ini, ia urungkan niatnya. Dan bertanya yang berhubungan dengan ABRD, Anak Besi Roda Dua. Dan sampai akhirnya Arga secara lugas menceritakan pengalaman hidupnya yang ditinggal oleh sang ibu saat masih bergantung padanya dan sampai akhirnya ia sekarang berada di depan Tari.

Tari yang mendengarkan cerita Arga langsung terdiam dan menyelesaikan lebih dahulu makannya diakibatkan tersentuh dengan cerita Arga yang memang berhasil membuatnya sekarang menjadi seorang yang tenang dan punya pendirian seperti Arga.

“Maaf ya.”
“Gak apa kok. Dan itu sudah jadi hidupku.”
“Trus bapak tiri kamu?”
“Hmmm…”
“Kalau kamu belum siap cerita, gak apa kok Ga.”
“Bapak tiriku juga sudah meninggal.”
“Maafffff.”
“Gak apa kok.”
“Kok kamu tahu kalau ayah tiri kamu sudahhhh…”
“Dia bapak tiri Fannisa….”
“Haaaa?? Jadi bapak tiri kamu om Yanto?”
“Kamu kenal dia?”

Tari yang terkejut dengan pengakuan Arga yang mengatakan kalau bapak tirinya tersebut adalah Om Yanto yang memang sudah ia kenal. Tari pun menceritakan sosok bapak tiri Arga yang memang menjadi ayah tiri Icha juga. Yanto yang Tari kenal dari pertama kali saat ia datang ke rumahnya menjemput teman SMA nya yang tidak lain adalah ibu Icha yang saat itu bekerja di rumah Tari.

Sampai akhirnya Tari menceritakan kalau Icha pernah kabur dari rumahnya dan menginap di rumah Tari saat Ibu Icha bertengkar dengan Yanto karena sudah mengetahui Yanto yang menelantarkan seorang anak di pulau Sumatera. Memang saat itu Tari tak menyangka kalau pertengkaran tersebut membuat Yanto gelap mata sampai menghajar Ibu Icha. Dan sampai akhirnya ia ditahan dan meninggal saat menjalani masa hukumannya.

Setelah mendengarkan cerita Tari, Arga yang juga telah menyelesaikan makannya walau belum habis tersebut hanya mengangguk anggukkan kepalanya. Ia tidak terlalu terkejut akan cerita Yanto yang melakukan tindakan KDRT tersebut. Karena, sejak kecil ia juga telah melihat secara langsung Yanto yang memang sampai menampar ibunya, dan memaki ibunya di depan umum. Bahkan dirinya juga menjadi pelampiasan dari tangan Yanto yang memang mudah melakukan hal itu.

“Untung saja Icha gak sampai seperti kamu ya.”
“Yaaa.. begitulah beliau.”
“Tapi kamu sudah maafkan dia kan?”
“Entahlah Tar.”
“Seberapa jahatnya om Yanto ke kamu dan ibu kamu, kamu gak boleh balas dengan kedendaman. Karena itu hanya merugikan diri kamu sendiri. Aku yakin kok, kalau kamu memaafkannya, jiwa kamu lebih tenang dan aku juga yakin kalau ibu kamu juga senang saat kamu sudah lebih tenang.”
“Hmmm…”
“Maafin dia ya.”

Tari membujuk Arga yang masih enggan untuk memaafkan bapak tirinya tersebut dengan beberapa cara. Sampai kini jemari Arga sudah dipegang erat oleh Tari. Dalam keadaan ini Tari hanya reflex menggenggam tangan Arga supaya Arga termakan bujukannya. Dan Arga pun tak mempermasalahkan hal ini. Sampai akhirnya mereka tersadar dan saling melepaskan genggaman mereka. Dengan menahan malu, Tari langsung mengajak Arga untuk meninggalkan emperan tersebut dan Arga pun menyetujuinya.

“Kamu jadi dijemput kakak kamu?”
“Oh iyaaa… aku hubungi dulu ya.”

Tari menghubungi kakaknya sambil mereka tetap berjalan menyusuri malamnya kota metropolitan ini. Arga yang memang hanya mendengar obrolan Tari dengan kakaknya tetap berjalan di samping Tari yang memang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Berjalan bersama seorang cewek yang memang mulai masuk ke hatinya. Dan ini adalah pengalaman pertama baginya berjalan berdua bersama wanita di malam hari tersebut. Tanpa sadar, mobil yang ia kenali berhenti tepat di depan mereka berjalan.

“Tariiii??”
“Eh, kak Christ.”

Ya, Christ memberhentikan mobilnya dan membuka kacanya untuk menyapa Tari yang sedang menelpon kakaknya tersebut. Namun, Christ hanya tersenyum dengan kesan licik ke arah Arga yang sedikit terkejut dengan Tari yang rupanya mengenal sosok Christ.

“Kamu mau pulang?”
“Iya kak, kak Bas juga gak bisa jemput, katanya lembur dadakan.”
“Emang kebiasaan si Bas itu. yuk aku antar. Udah malam nih. Gak baek wanita malam malam gini masih di luar. Kalau kenapa napa, aku bisa digebukin sama Bas nanti.”
“Tapi antar temanku dulu ya kak. Kasihan.”
“Gak usah Tar. Aku bisa sendiri kok.”
“Yakin?”
“Iyaaaa… “
“Tapi tangan kamu?”
“Gak apa apa kok.”
“Yok Tar, kamu dengar kan. Dia aja gak mau diantar.”
“Kamu Hati hati ya Ga.”
“Iyaaaa…”

Sebenarnya Arga enggan untuk melepaskan Tari untuk pergi bersama Christ. Tetapi dilihat dari Tari yang memang sudah dekat dengan teman kakaknya ini akhirnya Arga membiarkan Tari diantar oleh Christ. Memang malam itu juga sudah pukul 9 kurang. Selama ia menempuh perjalanan menuju apartement pun, Tari masih mengirimkan WA kepadanya yang membuatnya semakin tenang dengan keadaan Tari.


“Aku udah sampai rumah nih. Makasih ya buat hari ini. Kamu istirahat langsung sesampai di apartemen ya.”


***


“Eghhh…”

Yona yang terkejut dengan apa yang ia lihat saat membuka matanya pagi ini. Ya, sebelum ia tertidur, ia sadar akan dimana ia merebahkan dirinya saat baru pulang dari Semarang. Ia sadar, terakhir ia berada di depan Tv yang memang terdapat sofa santainya yang merupakan tempat favoritnya menghilangkan rasa capek. Namun, kali ini ia sudah berada di kamarnya dengan nyaman diselimuti kehangatan tempat tidurnya. Ya, tak salah lagi, hanya Arga yang membuat hal semua ini. Itu yang ada dipikirannya saat ini.

Dengan merasa kelelahannya sirna, ia mencoba untuk keluar dari kamarnya dan berusaha untuk menemui Arga yang biasanya sudah bangun. Sesuai dengan perkiraannya, Yona melihat Arga yang sudah berpakaian rapi sedang berada di dapur mini apartemennya ini. Walau hanya bisa menggunakan satu tangan, Arga tetap menyiapkan sarapan seperti biasanya. Untuk dirinya dan untuk Yona.

“Biar aku aja mbak. Gak apa kok.”
“Tapi kamu kan…”
“Mbak mandi gih, biar tambah segar. Biar kita bisa sarapan bareng. Ntar kita telat lho.”

Yona yang memang berniat untuk membantu Arga hanya bisa pasrah dengan tolakan dari Arga. Dengan sedikit enggan ia mencoba mengikuti suruhan Arga. Setelah sampai di kamar mandi, ia baru tersadar akan pakaian yang terpakai di badannya sekarang. Ia memakai kemeja flannel biru Arga yang memang kancingnya tidak terpasang dengan dalaman masih sama dengan dalaman saat ia pergi ke Semarang tersebut yang telah melepas blazernya saat hendak merebahkan diri di sofa santainya malam tadi.


“Pantas saja aku nyaman sekali tidurnya tadi.”


Setelah mandi dan memakai pakaian khas kantornya, Yona yang merasa perlakuan Arga semalam begitu tulus dan menyenangkan dirinya tersebut, menghampiri Arga yang sudah menunggu di maja makan sambil memainkan handphonenya. Di meja makan tersebut sudah terhidang roti sandwich buatan Arga yang memang menjadi sarapan favorit Yona akhir akhir ini dan segelas susu coklat di sebelahnya. Selama menyantap makanan tersebut, Yona hanya menatap Arga yang dengan hikmatnya menikmati makanan yang dibuatnya sendiri tersebut.

“Biar aku aja mbak.”
“Udaahhh.. biar aku ya.. gantian..”
“Biar aku bantu ya mbak.”

Akhirnya Yona kembali tak bisa menolak bantuan dari Arga. Dirinya yang mencuci, dan Arga hanya meletakkan peralatan yang dipakai tadi ke tempatnya. Sampai akhirnya tersisa sepasang sendok yang memang ditahan oleh Yona.

“Yang ini, biar aku ya. terima kasih.”

Setelah membiarkan Yona melakukan permintaannya, Arga meninggalkan Yona dan menuju ke kamarnya untuk mengambil ransel sampingnya yang selalu menemaninya untuk bertugas tersebut. Dan ia menunggu Yona yang memang sedang kembali merias wajahnya sambil memainkan handphonenya yang memang sedari tadi ia bertukar pesan sama Tari. Walau sempat terpotong saat sarapan tadi, sekarang ia kembali hanyut dalam komunikasi yang bisa dibilang seadanya tersebut.

“Yuk.”
“Apa mbak gak capek nyetirnya?”
“Emang kamu udah bisa? Lagian capekku sudah hilang kok. Makasih ya.”
“Buat?”
“Malam tadi”
“Itu belum apa apanya jika dibandingkan mbak.”
“Hmmm…”
“Mbak jaga kesehatan ya. aku gak mau liat mbak secapek tadi malam.”
“Iyaaa…”

CUPPP

Arga terdiam dengan perlakuan Yona yang mengecup bibirnya walau sekejap. Ya, hal yang pertama kali ia dapatkan lagi lagi dari seorang Yona. sekarang Arga masih terpaku setelah kecupan tersebut. Yona yang memang langsung membalikkan badan dan menuju pintu apartemennya merasakan bahwa pipinya sekarang panas. Dan ini semua tanpa sadar ia lakukan. Ia juga tak menyangka bahwa hal tersebut ia lakukan dengan tanpa paksaan ke Arga. Walau hanya sekejap, ia dapat merasakan bahagia yang tak terlukiskan.

Tanpa sadar, mereka sekarang sudah berada di mobil Yona yang memang masih dalam keadaan diam tersebut. Arga juga begitu, ia hanya bisa terdiam sambil terpikirkan kejadian tadi, dimana bibir tipis Yona mengecup bibirnya. Bahkan ia sekarang bingung hendak melakukan apa. Apakah ia akan meminta maaf atau malah menanyakan maksud Yona mengecup bibirnya tersebut. Tapi semua itu hanya dibenaknya saja, ia tak berani mengutarakan langsung ke Yona. begitupun Yona yang masih terpaku akan kejadian refleknya tersebut. Ia takut memulai pembicaraan karena di pikirannya sekarang adalah menyesali perbuatannya. Ia tak mau Arga malah menyangka kalau ia seorang wanita yang mudah untuk melakukan hal tersebut.


“Aku melakukan ini hanya nyaman sama kamu Ga, karena nyaman diatas segalanya bagi wanita, tak terkecuali olehku.”
Dan pada akhirnya rasa nyaman itu mengalahkan rasa cinta
 
vangke, gara2 baca ni crita pas nonton chelsit vs mpok siti, g tau gmna golnya. mantap nih.
 
JOSS MARKINYOOS SUHUUUU .....

mending tuh si christ jauh2 deh, ajegile ajikonde.....
gak terima kalo si christ manfatin tari, bae' bae' tu si christ, bae' bae' yeee, ajegile ajikondeeeee......
 
:papi:
Berdasarkan update terakhir suhu, Yona kemungkinan besar jd yg pertama kena exe. Peluang Yona lebih besar karena gatel..eh..serumah dengan Arga :konak:

Icha bisa kena exe tp persentasenya kecil mengingat Arga baru tahu tentang ayah tirinya dari si Icha. Entah kalau Arga junior lg pengen iseng aja maen" ke vagina si icha :colok:

Tari ga usah di exe, biarin dia tetap jd miss perfect. Exe belakangan aja si Tari buat happy ending (sekedar saran hu:ampun:)...oh Tari :coli:

:baca:
Thanks buat updatenya Suhu :ampun:
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd