Sebelumnya pekenankan seorang newbie yg hanya menjadi silent reader untuk mencoba berkespresi untuk pertama kalinya. Semoga berkenan...
Maaf klo ada penulisan yg kurang pas dan no sara ya dan juga harusnya sih bukan copas karena barusan ngetik, ya kalo semisal ada kesamaan dan dianggap copas saya mohon maaf...
Selamat menikmati
The Secretary
Episode 1 - Awal Mula
Memang menjadi seorang sekertaris dengan bayaran yg diatas rata-rata memang menjadi impian banyak orang. Namun aku tidak seperti itu. aku sudah lelah menjalaninya, hidup menjadi seorang sekertaris di sebuah perushaan jepang. Ya walaupun memang gajiku diatas rata-rata bahkan bisa dibilang jika di rupiahkan, gajiku dalam sebulan bisa untuk membeli sebuah motor CRB150 secara cash itupun masih ada lebihannya.
Semuanya bermula ketika aku duduk di bangku kuliah semester 6. Sebelumnya perkenalkan namaku Dea Laksmi, umurku 21 tahun, dan aku keturunan jawa-cina, saat ini aku duduk dibangku kuliah jurusan bahasa jepang di sebuah universitas di daerah jawa timur. Aku adalah seorang mahasiswa yg cukup aktif dalam berorganisasi. Beberapa kali aku ikut menjadi kepanitiaan dalam event event yg diadakan oleh jurusanku selain itu, aku juga hobi cosplay ya walaupun tidak sering karena jadi cosplayer membutuhkan dana yg lumayan. Memang pada saat awal menjadi panitia aku hanya sebagai anggota saja hingga pada suatu event aku ditunjuk untuk menjadi sekertaris dalam hati aku berpikir bahwa jabatan yg aku pegang keren sekali. Semua persiapan berjalan dengan lancar, proposal, pamflet iklan sudah di sebar, stan bazar sudah terisi penuh, GS sudah acc, dosen sudah acc, dsb.
Hingga pada H-1bulan acara kegiatan kami belum juga mendapatkan sponsor dan dana yg terkumpul belum ada 10% sedangkan pihak panggung, tenda, sound system, dan lain sebagainya sudah meminta uang DP bahkan ada yg meminta pelunasan sebagai tanda jadi begitu pula GS yg akan di datangkan dari jepang membutuhan trasportasi yg harus dibeli dari jauh hari.
Siang itu selepas kelas aku dan pacarku yg sama sama-sama satu jurusan sedang berdiskusi mesra mengenai dana event. Karena pacarku lebih senior dia bisa memberikan saran yang sangat membantu, namun ada satu ucapannya yang membuatku shock ya walaupun sepertinya dia hanya bercanda.
“Emang sih dulu sempat pernah angkatan kita mengalami apa yg kamu alami, tapi hebatnya tuh sih Anggi bisa dapetin sponsor tunggal” kata pacarku
“kok hebat ya Anggi-senpai bisa dapetin sponsor tunggal” , “ntahlah dia jaminin dirinya mungkin. Hahaha” timpal pacarku yang membuatku sedikit shock.
“njaminin gimana?” tanyaku pura-pura polos walaupun sebenarnya aku tau maksudnya
“ya njaminin ktp mungkin, hahaha” candanya.
Tiba” smartphone.ku berbunyi.
“Halo, ada apa jay?”
“De, aku bisa minta tolong gk? Kamu pergi ke perusahaan Tsumoto dan presentasi disana, aku kebetulan ada kelas ini. Tolong ya, demi acara kita”
“serius? Baik aku bisa klo begitu” dengan perasaan senang akupun menyetujuinya.
Rencana yg aku buat dengan pacarku aku tunda dan diapun tidak keberatan dan menawarkan diri untuk mengantarkanku ke perusahaan Tsumoto. Setelah itu kita langsung menuju ke perusahaan Tsumoto,.
Sesampainya disana kita menunggu sekitar 30menitan akhirnya seorang wanita yg ku kenal menemui kami.
“Dea..., Ali...” sapa wanita tersebut
“eh Anggi, kerja disini? Bagian apa?” tanya pacarku
“Iya li, aku jadi sekertarisnya Akira-san” , “oh iya, mohon maaf ya soalnya aku disuruh pergi ke kantor cabang karena ada urusan jadi tidak bisa mendampingi kalian. Mungkin sebentar lagi kalian bisa menemui Akira-san kok, aku brangkat dulu ya... Ganbatte Dea , mata-ne” pamit Anggi-senpai.
“hai’, otsukete kudasai” jawabku serempak dengan pacarku.
Tidak lama kemudian kami dipanggil oleh seorang lelaki ya bisa dibilang serem karena selain kulitnya yg gelap badannya juga kekar semacam tulang pukul gt.
Masuklah kami kedalam ruangan yang ditunjukkan oleh pak Terang.
*langsung diterjemahkan ke bahasa indo aja ya karena saya sendiri kurang mahir.
“Silahkan duduk.” Sambut Akira-san
“terima kasih.” Sahut kami berdua
Akhirnya aku melakukan presentasi dan berusaha meyakinkan Akira-san agar mau menjadi sponsor buat acara kami. Ya walaupun tidak akan menjadi sponsor tunggal setidaknya kita bisa memebuhi pembayaran sana sini. 2 jam kami berdiskusi hingga akhirnya pacarku yg sudah buntu memutuskan untuk keluar ruangan dengan alasan akan ke toilet padahal aku tau betul klo dia ingin merokok. Hal tersebut juga disadari oleh pak Terang. Tanpa berpikiran buruk merekapun meninggalkan kami beruda, karena memang Akira-san menunjukkan sikap yg sangat sopan dan baik.
Setelah mereka keluar Akira-san berdiri sambil membaca ulang proposalnya, hingga akhirnya ada ucapan yg membuatku senang dan khawatir. Ucapannya adalah “baiklah Dea-san, saya akan menjadi sponsormu bila perlu menjadi sponsor tunggal. Jika hanya 300juta ada kami sanggup.”
Dengan wajah senang dan hati khawatir aku hanya bisa menjawab “apakah itu benar? baiklah, terimakasih banyak Akira-san” sambil membungkukkan badan.
“demo...” ucap Akira-san dengan santai
DEG...!!!! itulah kata yang aku khawatirkan...
“kamu taukan maksud saya, jadilah sexfriend saya hingga event selesai maka aku menjamin keuanganmu” ucap Akira-san sambil mengunci pintu dan mendekatiku
“gomen... saya tidak bisa...” ucapku dengan nada ketakutan sambil menjauh dari Akira-san.
“ayolah, saya tau kok kamu sudah sering dengan pacarmu. Jangan sok polos gitu deh.” Paksa Akira-san sambil mendekatiku yang terus menjauhinya.
Tanpa aku sadari belakangku ada kursi sofa yang akhirnya membuatku jatuh terduduk di kursi tersebut. Lalu Akira-san dengan santai mengelus-elus kepalaku, tangannya turun ke dagu diangkatya wajahku dan “cup” bibir kami saling menempel. kurasakan lidah Akira-san berusaha masuk ke mulutku namun aku tetap merapatkan mulutku karena aku masih berusaha menolak walaupun sudah tidak mungkin untuk berontak.
“Auughh..!” pekik.ku ketika tangan Akira-san meremas susuku dengan kasar namun itu adalah kesalahan akhirnya lidah Akira-san masuk kedalam mulutku. Ditahannya kepalaku sambil lidahnya bermain didalam mulutku. Akhirnya akupun larut dalam permainan lidahnya tanpa aku sadari tangannya sudah berhasil melolosi kancing bajuku dan tangannya meremasi dadaku yg membuatku terbuai tanpa sadar aku mendesah pelan. “gimana? Kamu maukan? Jangan munafik, aku tau dari caramu presentasi kamu blm dapat sponsor dan waktumu sudah mepet.” Tanya Akira-san sambil meremasi dadaku sesekali mencium leherku.
“Dame.... sayaaaahh gk bisssshhhhaaaa Akira-san.” Tolakku sambil mendesah menahan gairah yg sedaritadi dirangsang oleh Akira-san. Diciumi dan diremas diriku lebih ganas lagi namun akhirnya pertahananku jeobol juga ketika mulutnya mulai mencumbu dadaku, desahanku tidak tertahankan lagi dan akhirnya “aaagggrrrhhh....!!” akupun orgasme tanpa melakukan penetrasi.
“gimana? Masih mau menolak? Liat tuh kursinya sudah basah kena cairanmu” hahahaha.
Aku yg masih lemas tidak memperdulikan perkataannya, dan tanpa kusadari Akira-san sudah melepas celananya mendekatiku. “ayo buka mulutmu” akupun menutup rapat mulutku dan menggelengkan kepalaku untuk menolak perlakuannya. Ya walaupun benar apa yg dikatakan Akira-san bahwa aku sudah pernah berhubungan dengan pacarku namun aku selalu menolak dengan kerasa untuk melakukan oral sex karena menurutku menjijikkan.
Akira-san terus mendekatiku menempelkan kepala penisnya kemulutku mendorongnya namun usahanya sia-sia karena aku terus menutup rapat mulutku pada akhirnya diremas keras dadaku hingga aku menjerit dan kesalahan yg sama aku ulangi masuklah penis Akira-san kedalam mulutku. dipegangi kepalaku dan dimaju mundurkan seirama dengan gerakan pinggulnya “CLOK CLOK CLOK” hanya suara itulah yg terdengar di ruangan tersebut hingga akhirnya Akira-san bertanya lagi
“bagaimana Dea? Jika kamu masih menolak tidak masalah tapi ingat posisimu. Hahahahah” “mmmmppphhmmm... mppphmmm...” hanya itulah suara yang bisa ku keluarkan. “apa De?” “PLOOP...” dicabutnya penis Akira dari mulutku. “baiklah, tapi hanya sampe H-1 minggu event saja, hiks... hiks...” jawabku sambil menangis. Menangis karena aku kalah, menangis karena aku sudah merelakan diriku, dan yg paling sakit adalah aku menghianati pacarku dan memberikan oral service yg dengan pacarku sendiri saja belum pernah.
“anak pintar... ayo buka mulutmu lagi, saya suka mulut orang yg terpelajar. Hahahaha” peritah Akira namun aku menolaknya karena memang aku tidak suka. “ayolah, biar cepat selesai, keburu pacarmu dan pak Terang datang.”
DEG...!!! aku lupa bahwa aku datang bersama pacarku. Akhirnya kupaksakan membuka mulutku dan mengoralnya, ukuran penis yg lebih besar dari pacarku membuatku takut bagaimana jika nantinya masuk kedalam vaginaku, pasti rasaya sakit sekali,
Tidak perlu waktu lama badan Akira-san sudah mulai bergetar dan aku berusaha untuk mengeluaran penis.nya dari mulutku dan berhasil namun itu adalah kesalahanku yg terbesar karena dengan tenang Akira-san mengarahan tanganku ke penisnya dan berkata “Saya paham kamu tidak mau saya keluar didalam mulutmu karena untuk oral sex aja kamu sepertinya jijik, sekarang kocok dan arahkan sendiri mau dibagian tubuhmu sebelah mana. Hahaha.”
Akupun berpikir keras, dan bingung ditambah lagi khawatir jika nanti Akira-san tidak mengijinkanku untuk membersihkannya. Bila biasanya pacarku selalu mengeluarkan sperma.nya di dalam vaginaku atau di dalam kondom maka aku tidak tau harus berbuat apa, dan lama kelamaan aku merasakan penisnya berkedut dan tanpa berpikir panjang aku arahkan ke leherku dan “CROT.. CROT.. CROT.. CROOT...!” 4x semburan sperma Akira-san mengenai leherku dan ada yg sampe mengenai kerah bajuku dan menetes mengenai celana jeansku. Untungnya hari ini aku memakai baju berwarna tosca sehingga tidak terlalu terlihat. “Bersihkan punyaku sayang.” Perintahnya. Dengan sigap aku mengambil tisu yang ada di saku celanaku lalu dengan cepat Akira-san merebutnya.
“bersihkan pake bajumu lah, atau oppaimu (payudara) saja, dalemanmu juga boleh. Hahaha.” “tapi..” “gk ada tapi udah nurut saja.” Akhirnya aku hanya bisa pasrah membersihkan penisnya menggunakan bajuku bagian dalam. Bau amis khas sperma mulai tercium “hoek..” aku menahan muntah karena aroma yang menurutku menjijikkan itu. Akhirnya ketika aku membenarkan bh.ku dan akan membersihkan sperma yg ada di leherku “jangan kamu bersihkan, nanti setelah sampe rumah kamu foto tunjukkan bekasnya padaku barulah kamu boleh membersihkannya. Hahahaha” , “well, jika kamu melanggar maka perjanjian kita batal.” Perintahnya yang sudah aku duga.
“baik Akira-san.” Jawabku lemah sambil membenarkan bhku dan mengancingkan kembali pakaianku.
Belum kami kembali ke tempat semula Ali pacarku dan pak Terang masuk kedalam ruangan. Mereka berdua masuk dengan masih cerita tentang anime karena mereka berdua ternyata sama-sama penggemar flm kartun jepang. Disisi lain aku berusaha bersikap biasa saja dengan Akira-san dan berdoa agar pacarku tidak menyadari bahwa tubuhku saat ini kotor terkena sprema.
“bagaimana diskusinya?” tanya pacarku polos.
“oh sudah, tingga nunggu Dea memberikan nomor rekeningnya.” Jawab Akira-san sambil tersenyum dan kulihat ekspresi pacarku sedikit terkejut dan aku menjadi takut apakah pacarku menyadarinya? Lalu ekspresinya berubah lagi menjadi seperti semula. Setelah kuberikan nomor rekening.nya kami berpamitan dan seperti tidak terjadi apa-apa.
Ketika di jalan pacarku bertanya “tadi kok dia manggil namamu doang?” , “iya karena aku yg memintanya karena kita akan bekerjasama sampai event selesai. Supaya tidak canggung gt.” Ya jawabku berusaha mencari alasan. “oh.. kita jadi nontonkan? semoga masih sempat” “eh, eh iya jadi.” Jawabku terkejut. Karena saat ini yg ada dipikiranku adalah ingin cepat kembali dan membersihkan sperma ini, karena aromanya sungguh tidak enak buatku.
Ditunggu responnya ya, positif, negatif gpp yg penting bisa membangun.
Semoga bisa segera update.
Daftar Cerita
Episode 1 : Awal Mula
[URL="https://www.forumsemut.com/threads/the-secretary.1290633/#post-1898928679"]Episode 2[/URL]
[URL="https://www.forumsemut.com/threads/the-secretary.1290633/page-3#post-1898943207"]Episode 3[/URL]
Episode 4
Episode 5
Episode 6.1 - 6.2
Episode 7 part 1
Episode 7 part 2
Episode 7 part 3 - Episode 7 part 3 (lanjutan)
Episode 7 part 4 - Episode 7 part 4 (Lanjutan)
Maaf klo ada penulisan yg kurang pas dan no sara ya dan juga harusnya sih bukan copas karena barusan ngetik, ya kalo semisal ada kesamaan dan dianggap copas saya mohon maaf...
Selamat menikmati
The Secretary
Episode 1 - Awal Mula
Memang menjadi seorang sekertaris dengan bayaran yg diatas rata-rata memang menjadi impian banyak orang. Namun aku tidak seperti itu. aku sudah lelah menjalaninya, hidup menjadi seorang sekertaris di sebuah perushaan jepang. Ya walaupun memang gajiku diatas rata-rata bahkan bisa dibilang jika di rupiahkan, gajiku dalam sebulan bisa untuk membeli sebuah motor CRB150 secara cash itupun masih ada lebihannya.
Semuanya bermula ketika aku duduk di bangku kuliah semester 6. Sebelumnya perkenalkan namaku Dea Laksmi, umurku 21 tahun, dan aku keturunan jawa-cina, saat ini aku duduk dibangku kuliah jurusan bahasa jepang di sebuah universitas di daerah jawa timur. Aku adalah seorang mahasiswa yg cukup aktif dalam berorganisasi. Beberapa kali aku ikut menjadi kepanitiaan dalam event event yg diadakan oleh jurusanku selain itu, aku juga hobi cosplay ya walaupun tidak sering karena jadi cosplayer membutuhkan dana yg lumayan. Memang pada saat awal menjadi panitia aku hanya sebagai anggota saja hingga pada suatu event aku ditunjuk untuk menjadi sekertaris dalam hati aku berpikir bahwa jabatan yg aku pegang keren sekali. Semua persiapan berjalan dengan lancar, proposal, pamflet iklan sudah di sebar, stan bazar sudah terisi penuh, GS sudah acc, dosen sudah acc, dsb.
Hingga pada H-1bulan acara kegiatan kami belum juga mendapatkan sponsor dan dana yg terkumpul belum ada 10% sedangkan pihak panggung, tenda, sound system, dan lain sebagainya sudah meminta uang DP bahkan ada yg meminta pelunasan sebagai tanda jadi begitu pula GS yg akan di datangkan dari jepang membutuhan trasportasi yg harus dibeli dari jauh hari.
Siang itu selepas kelas aku dan pacarku yg sama sama-sama satu jurusan sedang berdiskusi mesra mengenai dana event. Karena pacarku lebih senior dia bisa memberikan saran yang sangat membantu, namun ada satu ucapannya yang membuatku shock ya walaupun sepertinya dia hanya bercanda.
“Emang sih dulu sempat pernah angkatan kita mengalami apa yg kamu alami, tapi hebatnya tuh sih Anggi bisa dapetin sponsor tunggal” kata pacarku
“kok hebat ya Anggi-senpai bisa dapetin sponsor tunggal” , “ntahlah dia jaminin dirinya mungkin. Hahaha” timpal pacarku yang membuatku sedikit shock.
“njaminin gimana?” tanyaku pura-pura polos walaupun sebenarnya aku tau maksudnya
“ya njaminin ktp mungkin, hahaha” candanya.
Tiba” smartphone.ku berbunyi.
“Halo, ada apa jay?”
“De, aku bisa minta tolong gk? Kamu pergi ke perusahaan Tsumoto dan presentasi disana, aku kebetulan ada kelas ini. Tolong ya, demi acara kita”
“serius? Baik aku bisa klo begitu” dengan perasaan senang akupun menyetujuinya.
Rencana yg aku buat dengan pacarku aku tunda dan diapun tidak keberatan dan menawarkan diri untuk mengantarkanku ke perusahaan Tsumoto. Setelah itu kita langsung menuju ke perusahaan Tsumoto,.
Sesampainya disana kita menunggu sekitar 30menitan akhirnya seorang wanita yg ku kenal menemui kami.
“Dea..., Ali...” sapa wanita tersebut
“eh Anggi, kerja disini? Bagian apa?” tanya pacarku
“Iya li, aku jadi sekertarisnya Akira-san” , “oh iya, mohon maaf ya soalnya aku disuruh pergi ke kantor cabang karena ada urusan jadi tidak bisa mendampingi kalian. Mungkin sebentar lagi kalian bisa menemui Akira-san kok, aku brangkat dulu ya... Ganbatte Dea , mata-ne” pamit Anggi-senpai.
“hai’, otsukete kudasai” jawabku serempak dengan pacarku.
Tidak lama kemudian kami dipanggil oleh seorang lelaki ya bisa dibilang serem karena selain kulitnya yg gelap badannya juga kekar semacam tulang pukul gt.
Masuklah kami kedalam ruangan yang ditunjukkan oleh pak Terang.
*langsung diterjemahkan ke bahasa indo aja ya karena saya sendiri kurang mahir.
“Silahkan duduk.” Sambut Akira-san
“terima kasih.” Sahut kami berdua
Akhirnya aku melakukan presentasi dan berusaha meyakinkan Akira-san agar mau menjadi sponsor buat acara kami. Ya walaupun tidak akan menjadi sponsor tunggal setidaknya kita bisa memebuhi pembayaran sana sini. 2 jam kami berdiskusi hingga akhirnya pacarku yg sudah buntu memutuskan untuk keluar ruangan dengan alasan akan ke toilet padahal aku tau betul klo dia ingin merokok. Hal tersebut juga disadari oleh pak Terang. Tanpa berpikiran buruk merekapun meninggalkan kami beruda, karena memang Akira-san menunjukkan sikap yg sangat sopan dan baik.
Setelah mereka keluar Akira-san berdiri sambil membaca ulang proposalnya, hingga akhirnya ada ucapan yg membuatku senang dan khawatir. Ucapannya adalah “baiklah Dea-san, saya akan menjadi sponsormu bila perlu menjadi sponsor tunggal. Jika hanya 300juta ada kami sanggup.”
Dengan wajah senang dan hati khawatir aku hanya bisa menjawab “apakah itu benar? baiklah, terimakasih banyak Akira-san” sambil membungkukkan badan.
“demo...” ucap Akira-san dengan santai
DEG...!!!! itulah kata yang aku khawatirkan...
“kamu taukan maksud saya, jadilah sexfriend saya hingga event selesai maka aku menjamin keuanganmu” ucap Akira-san sambil mengunci pintu dan mendekatiku
“gomen... saya tidak bisa...” ucapku dengan nada ketakutan sambil menjauh dari Akira-san.
“ayolah, saya tau kok kamu sudah sering dengan pacarmu. Jangan sok polos gitu deh.” Paksa Akira-san sambil mendekatiku yang terus menjauhinya.
Tanpa aku sadari belakangku ada kursi sofa yang akhirnya membuatku jatuh terduduk di kursi tersebut. Lalu Akira-san dengan santai mengelus-elus kepalaku, tangannya turun ke dagu diangkatya wajahku dan “cup” bibir kami saling menempel. kurasakan lidah Akira-san berusaha masuk ke mulutku namun aku tetap merapatkan mulutku karena aku masih berusaha menolak walaupun sudah tidak mungkin untuk berontak.
“Auughh..!” pekik.ku ketika tangan Akira-san meremas susuku dengan kasar namun itu adalah kesalahan akhirnya lidah Akira-san masuk kedalam mulutku. Ditahannya kepalaku sambil lidahnya bermain didalam mulutku. Akhirnya akupun larut dalam permainan lidahnya tanpa aku sadari tangannya sudah berhasil melolosi kancing bajuku dan tangannya meremasi dadaku yg membuatku terbuai tanpa sadar aku mendesah pelan. “gimana? Kamu maukan? Jangan munafik, aku tau dari caramu presentasi kamu blm dapat sponsor dan waktumu sudah mepet.” Tanya Akira-san sambil meremasi dadaku sesekali mencium leherku.
“Dame.... sayaaaahh gk bisssshhhhaaaa Akira-san.” Tolakku sambil mendesah menahan gairah yg sedaritadi dirangsang oleh Akira-san. Diciumi dan diremas diriku lebih ganas lagi namun akhirnya pertahananku jeobol juga ketika mulutnya mulai mencumbu dadaku, desahanku tidak tertahankan lagi dan akhirnya “aaagggrrrhhh....!!” akupun orgasme tanpa melakukan penetrasi.
“gimana? Masih mau menolak? Liat tuh kursinya sudah basah kena cairanmu” hahahaha.
Aku yg masih lemas tidak memperdulikan perkataannya, dan tanpa kusadari Akira-san sudah melepas celananya mendekatiku. “ayo buka mulutmu” akupun menutup rapat mulutku dan menggelengkan kepalaku untuk menolak perlakuannya. Ya walaupun benar apa yg dikatakan Akira-san bahwa aku sudah pernah berhubungan dengan pacarku namun aku selalu menolak dengan kerasa untuk melakukan oral sex karena menurutku menjijikkan.
Akira-san terus mendekatiku menempelkan kepala penisnya kemulutku mendorongnya namun usahanya sia-sia karena aku terus menutup rapat mulutku pada akhirnya diremas keras dadaku hingga aku menjerit dan kesalahan yg sama aku ulangi masuklah penis Akira-san kedalam mulutku. dipegangi kepalaku dan dimaju mundurkan seirama dengan gerakan pinggulnya “CLOK CLOK CLOK” hanya suara itulah yg terdengar di ruangan tersebut hingga akhirnya Akira-san bertanya lagi
“bagaimana Dea? Jika kamu masih menolak tidak masalah tapi ingat posisimu. Hahahahah” “mmmmppphhmmm... mppphmmm...” hanya itulah suara yang bisa ku keluarkan. “apa De?” “PLOOP...” dicabutnya penis Akira dari mulutku. “baiklah, tapi hanya sampe H-1 minggu event saja, hiks... hiks...” jawabku sambil menangis. Menangis karena aku kalah, menangis karena aku sudah merelakan diriku, dan yg paling sakit adalah aku menghianati pacarku dan memberikan oral service yg dengan pacarku sendiri saja belum pernah.
“anak pintar... ayo buka mulutmu lagi, saya suka mulut orang yg terpelajar. Hahahaha” peritah Akira namun aku menolaknya karena memang aku tidak suka. “ayolah, biar cepat selesai, keburu pacarmu dan pak Terang datang.”
DEG...!!! aku lupa bahwa aku datang bersama pacarku. Akhirnya kupaksakan membuka mulutku dan mengoralnya, ukuran penis yg lebih besar dari pacarku membuatku takut bagaimana jika nantinya masuk kedalam vaginaku, pasti rasaya sakit sekali,
Tidak perlu waktu lama badan Akira-san sudah mulai bergetar dan aku berusaha untuk mengeluaran penis.nya dari mulutku dan berhasil namun itu adalah kesalahanku yg terbesar karena dengan tenang Akira-san mengarahan tanganku ke penisnya dan berkata “Saya paham kamu tidak mau saya keluar didalam mulutmu karena untuk oral sex aja kamu sepertinya jijik, sekarang kocok dan arahkan sendiri mau dibagian tubuhmu sebelah mana. Hahaha.”
Akupun berpikir keras, dan bingung ditambah lagi khawatir jika nanti Akira-san tidak mengijinkanku untuk membersihkannya. Bila biasanya pacarku selalu mengeluarkan sperma.nya di dalam vaginaku atau di dalam kondom maka aku tidak tau harus berbuat apa, dan lama kelamaan aku merasakan penisnya berkedut dan tanpa berpikir panjang aku arahkan ke leherku dan “CROT.. CROT.. CROT.. CROOT...!” 4x semburan sperma Akira-san mengenai leherku dan ada yg sampe mengenai kerah bajuku dan menetes mengenai celana jeansku. Untungnya hari ini aku memakai baju berwarna tosca sehingga tidak terlalu terlihat. “Bersihkan punyaku sayang.” Perintahnya. Dengan sigap aku mengambil tisu yang ada di saku celanaku lalu dengan cepat Akira-san merebutnya.
“bersihkan pake bajumu lah, atau oppaimu (payudara) saja, dalemanmu juga boleh. Hahaha.” “tapi..” “gk ada tapi udah nurut saja.” Akhirnya aku hanya bisa pasrah membersihkan penisnya menggunakan bajuku bagian dalam. Bau amis khas sperma mulai tercium “hoek..” aku menahan muntah karena aroma yang menurutku menjijikkan itu. Akhirnya ketika aku membenarkan bh.ku dan akan membersihkan sperma yg ada di leherku “jangan kamu bersihkan, nanti setelah sampe rumah kamu foto tunjukkan bekasnya padaku barulah kamu boleh membersihkannya. Hahahaha” , “well, jika kamu melanggar maka perjanjian kita batal.” Perintahnya yang sudah aku duga.
“baik Akira-san.” Jawabku lemah sambil membenarkan bhku dan mengancingkan kembali pakaianku.
Belum kami kembali ke tempat semula Ali pacarku dan pak Terang masuk kedalam ruangan. Mereka berdua masuk dengan masih cerita tentang anime karena mereka berdua ternyata sama-sama penggemar flm kartun jepang. Disisi lain aku berusaha bersikap biasa saja dengan Akira-san dan berdoa agar pacarku tidak menyadari bahwa tubuhku saat ini kotor terkena sprema.
“bagaimana diskusinya?” tanya pacarku polos.
“oh sudah, tingga nunggu Dea memberikan nomor rekeningnya.” Jawab Akira-san sambil tersenyum dan kulihat ekspresi pacarku sedikit terkejut dan aku menjadi takut apakah pacarku menyadarinya? Lalu ekspresinya berubah lagi menjadi seperti semula. Setelah kuberikan nomor rekening.nya kami berpamitan dan seperti tidak terjadi apa-apa.
Ketika di jalan pacarku bertanya “tadi kok dia manggil namamu doang?” , “iya karena aku yg memintanya karena kita akan bekerjasama sampai event selesai. Supaya tidak canggung gt.” Ya jawabku berusaha mencari alasan. “oh.. kita jadi nontonkan? semoga masih sempat” “eh, eh iya jadi.” Jawabku terkejut. Karena saat ini yg ada dipikiranku adalah ingin cepat kembali dan membersihkan sperma ini, karena aromanya sungguh tidak enak buatku.
Ditunggu responnya ya, positif, negatif gpp yg penting bisa membangun.
Semoga bisa segera update.
Daftar Cerita
Episode 1 : Awal Mula
[URL="https://www.forumsemut.com/threads/the-secretary.1290633/#post-1898928679"]Episode 2[/URL]
[URL="https://www.forumsemut.com/threads/the-secretary.1290633/page-3#post-1898943207"]Episode 3[/URL]
Episode 4
Episode 5
Episode 6.1 - 6.2
Episode 7 part 1
Episode 7 part 2
Episode 7 part 3 - Episode 7 part 3 (lanjutan)
Episode 7 part 4 - Episode 7 part 4 (Lanjutan)
Terakhir diubah: