Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Temen Kuliah (Targetku) + Mulustrasi

Apakah cerita ini dilanjutkan/ tidak?

  • Lanjut

  • Tidak Lanjut


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
Wah kejadian nyata ini yaaa
Update terakhir kentang yaa
Hehehe
Nice masbro
Lanjooottttt
 
sabar ya gaes, kalo nggak ntar malem, besok, baru ada acara, dimohon pengertiannya, hehe
 
Part 4;)

Aku hanya bisa bengong memandang paha putih miliknya, dan kedua gunung kembarnya yang terlihat menantang untuk didaki. Kuletakkan mangkuk mie di sebelah ranjang tempat tidur, kemudian perlahan aku duduk disebelahnya dan memandanginya dari bawah ke atas, dari atas kebawah. “Bener-bener putih dan mulus Pit kulitmu, nggak kalah dari si Anin” Bisikku sambil terus memandanginya.

Aku mencoba meraba pahanya, “ahh, halus, emang beda kalo nggak dihalangin celana kaya tadi, hehe” kuraba terus mulai dari betis keatas hingga batas celananya, semakin berani pelan-pelan kucoba rentangkan kakinya hingga terbuka, saat hampir terbuka Pipit bergerak akupun sontak kaget lalu melepas tanganku dari kakinya, posisi kakinya kini lurus kebawah sehingga menunjukkan kaki jenjangnya yang indah. Setelah dia tenang ku dekatkan wajahku, sensasi aroma wanginya sungguh menggoda kuhirup dari bawah ke atas sampai ke bagian miss v nya ternyata lebih wangi, sempat kucium dan aku jilat sedikit bagian pahanya.
Setelah puas menikmati bagian bawah, kucoba menjelajah keatas, kulihat tangan naik kebagian atas kepalanya, melihat ketiak putihnya aku mencoba memainkan telunjukku untuk menggelitiknya dan kelekatkan wajahku diketiaknya dan saat aku cium, mhhh, wangi disertai asem-asem gimana gitu sedikit ada bulu-bulu tipis sehingga menimbulkan kesan geli dibibirku,

tak lupa tangan kananku meraih kedua payudaranya, perlahan aku raba payudaranya yang masih terhalang kaos tipis miliknya “uhhhh…” keluar suara seperti desahan dan tubuhnya mulai mengeliat, lalu kuhentikan aktivitasku sejenak. Tak puas hanya meraba payudaranya dari luar kaosnya, aku mulai menarik kaos tipisnya ke atas, ketika kaos itu mulai naik sekitar 5 cm dari pusarnya perlahan Pipit membuka matanya, akupun langsung mundur kearah tepian ranjang dan pura-pura mengambil mie yang ada dimeja samping ranjang.

“Eh, pit, udah bangun, nih aku buatin mie? diamakan ya, kamu kan malam ini belom makan apa-apa?”
“Hloh, kok kamu ada disini? kenapa bisa masuk?” tanyanya kaget ketika melihatku sudah duduk disampingnya.
“iya, tadi sih aku ketok pintu, tapi kamu nggak jawab kirain masih marah gara-gara tadi, trus aku coba buka ternyata nggak dikunci, jadinya aku masuk deh, lalu aku lihat kamu lagi tidur, sebenarnya mie ini juga mau bawa aku keluar, tapi kamunya udah bangun, nih makan dulu” jelasku dengan senyum-senyum sambil kusodorkan mangkuk mie kearahnya.
“ow, enggak kok, nggak marah, tadi aku ketiduran” jawabnya sambil membenarkan kaos yang ia pakai terlihat olehnya sedikit naik.
“ya udah, yuk makan bareng”

Kamipun makan bersama dikamarnya, disela-sela saat kami makan “ow ya, si Anin nggak jadi nyusul, katanya bokapnya sakit, ngga kuat untuk nganter kesini, trus si Bagas minta maaf kalo malam nggak bisa pulang ke Villa malam ini” setelah mendengar ucapanku dia bilang “hah? emang Bagas kemana sih? kalo Anin aku sih toleran kalo bapaknya sakit, tapi kalo si Bagas, hih… maunya apa sih?” trus aku jawab “nggak tau, dia nggak bilang dia dimana dan ngapain aja” sambil ku Sruput mie rebus rasa ayam bawang yang menggugah selera “Sruuupppppp” setelah selesai makan “Pit aku minta maaf soal yang tadi” ucapku setelah meletakkan mangkuk mie dimeja.

“iya, gapapa kok, lupain aja, aku tadi cuma takut aja kalo Anin dan Bagas datang mergokin kita saat kamu nyium aku” lantas aku berfikir, jadi kalo mereka berdua nggak datang apakah mungkin Pipit mau dan rela aku grepe-grepe, (Thiiinggg) Ahaaa, I have a Good Idea, muncul bolam menyala diatas kepalaku

“Pit, mumpung mereka nggak jadi datang, aku boleh ngomong sesuatu?”
“emang mau ngomong apa sih? sampai nunggu nggak ada mereka” tanyanya heran
“Aku Sayang Kamu” ucapku singkat jelas dan tegas dan tanpa memberikan dia waktu menjawab langsung kuraih kepalanya dan kucium bibirnya, cupppp… “mmhhhh” hanya itu yang kudengar dari mulutnya, Pipitpun langsung mendorongku dan membentak “Apa-apaan ini Be?” trus aku bilang “Aku sayang kamu dan aku mau menghabiskan waktu malam ini berdua” langsung kudorong tubuhnya, kurebahkan dikasur, kepegang kedua tangannya dan kurentangkan tangannya keatas kucium dia dengan ganas, diapun mulai menggeliat bergerak kesana kemari, gesekan kakinya malah mengenai adikku yang sudah mulai naik, aku terus melumat bibir tebal seksinya kumasukkan lidahku saat bibirnya sedikit terbuka, kulepas genggaman tangan kiriku dan mulai menyelusuri payudaranya setelah dapat aku langsung meremasnya, rasanya empuk, kenyal dan benar, kalau masalah ukuran aku nggak ingat tapi yang jelas lebih besar dibandingkan dengan punya Anin, tangan pipit yang aku lepas langsung memegang tanganku yang menjamah susunya, “sudahlah Pit, kita nikamtin aja, toh di Villa ini cuma ada kita berdua” kucium lagi bibirnya, awalnya dia pasif menerima ciumanku, tapi lama kelamaan dia mulai meresopon ciumanku, lidahnyapun mulai berdansa dengan lidahku, aku sadar sepertinya dia mulai pasrah dan menerima perlakuanku,
“mmmpphh, Bbb…ee..” lalu kulepas ciumanku dan menatap wajahnya
“kenapa lagi Pit? sudahlah..” kudekatkan lagi bibirku ke bibirnya, namun tiba-tiba telunjuk tangan kirinya menghalangi bibirku untuk menciumnya, lalu dia bilang
“aku ngerti, tapi nggak dengan cara seperti ini?”
“Lalu?”
“Aku nggak mau kalo kamu perkosa aku kaya gini!” kemudian dia menarikku kebawah dan menciumku, kali ini justru aku yang merasa bagai tersambar petir, tak tinggal diam kubalas ciumannya, dan tak ku sangka sekarang ciumanya begitu agresif sampai sampai aku yang kuwalahan menghadapi ciuman bibir mautnya, sepertinya sudah pro. Puas dengan bibirnya ku cupang lehernya dan turun ke payudaranya ku remas dengan kedua tangan ku “uhhhh,, mhhhh” Pipit hanya mendesah dan menggeliat, melihatnya seperti itu aku semakin tidak tahan, kutarik kaosnya hingga memperlihatkan bra putih miliknya, karena nggak sabar ingin lihat putingnya, kulepas kait BHnya
“Ahhh, Babe pelan pelan lepasinnya” mendengar suaranya hanya menambah nafsuku, langsung saja kutarik sampai lepas dan kulemparkan kebelakang begitu saja, tanpa menunggu waktu langsung kuhisap putingnya yang berwarna sedikit kecoklatan, kalo disbanding punya Anin, lebih milih punya Anin sih dari segi warna, and next, Seperti bayi yang menyusui kuhisap putingya “Shrrupppppp… Shruuupppp.. Shruupppp” “Ahhhhhh,, Be, pelan-pelan hisapnya, ahhh” desahnya sambil menarik rambutku, tak ku pedulikan aku terus menikmati payudaranya kiri kanan bergantian “Shruuuuuuuuuuuuuupppppp…… Nyooommmppphhh…. SHhruuuppp” sambil keraba memeknya yang masih terhalang celana yang dia pakai. Puas dengan servis dadanya aku turun meraih celananya, “Aku buka ya Pit celananya?” kataku meminta persetujuannya, “Iyaa, buka aja be” jawabnya dengan suara mendesah, perlahan kutarik celananya kebawah hingga terlepas, kemudian kumiringkan tubuhnya untuk meremas bongkahan pantatnya yang semok, kuraba-raba sesekali aku tepuk pantatnya “Plakkk” trus Pipit kaget dan berteriak “Aww, Sakit be, jangan ditepuk dong” pintanya manja, “Biarin tadi siang kamu cubit aku sebagai gantinya aku tampar nih pantat kamu, siapa suruh punya pantat padat berisi….nih hukuman buat yang punya bokong semok.. Plaaakkk” jawabku disertai tamparan dibongkahan pantatnya sedikit agak keras. “Awww” jeritnya. Aku terus meraba dan meremas kedua bongkahan pantatnya lalu kutarik pinggangnya keatas hingga posisi nungging, seakan penasaran dengan apa yang akan kulakukan lalu dia bilang “kamu mau apa be?”

sambil gosok-gosok kedua lubangnya akupun menjawab “sudah sayang, diem aja, nikmatin aja dulu” lalu kubenamkan mukaku dan kugesek-gesekan dengan hidungku, terkadang kutepuk dan kuremas lagi pantatnya, sesaat kemudian kutarik celana dalam warna pink miliknya “Sruuuppphhhh.” suara hisapanku dimekinya, dan lagi-lagi, rasanya lebih legit punya si Anin, Kubalikkan lagi tubuhnya yang sudah telanjang bulat, kupandangi seluruh tubuhnya dan kulihat dia tersenyum manja, kubalas dengan senyuman nafsu, tak tahan kurentangkan kakinya kekanan dan kekiri hingga membentuk seperti huruf M, dan lagi kubenamkan mukaku ke memeknya, kumainkan lidahku disana dan pipit pun melai kelonjotan menerima rangsangan yang kuberikan “Ahhh, be, jangan disitu,, aku bisa keluar, ahhh,, ahhh…” Pipit mulai mendesah tak jelas dan kedua kakinya pun mulai menjepit kepalaku.
Puas menjilati vaginanya, kumasukkan jari-jariku kedalam, kugesek-gesekan perlahan

“uhhh… ooohhhh… beeee… jangan diterusiinn… aku.. nggaakk… kuuuu..aaatt” pintanya sambil menggigit bibir bawahnya. gerakannya semakin tak karuan menanggapi rangsangan di mekinya, Pipit semakin kelonjotan dan kusadari dia sudah mulai basah.
“Kamu terangsang ya Pit? gitu aja sudah becek, hahah” ledekku.
“Ahh.. kamu jago banged sih, pengalaman ya?” Petanyaannya menghentikan gerakan jariku sesaat dan ku keluarkan dari lubang sempitnya dan akupun langsung bilang
“eng..nggak lah, sama siapa coba?”
“udah jujur aja, aku tau kamu pernah begituan” Deggg, akupun kaget
“emang siapa yang bilang” tanyaku , lalu Pipit berkata “iya Aku tau dari Anin” akupun tak percaya kalo Anin sudah cerita ke sahabatnya ini “dan aku tau kamu sama An…” belum sempat Pipit melanjutkan kata-katanya, kutindih dia dan kudaratkan bibirku dibibirnya lalu kucium lagi “mmpppphhh…mpphhh…” “sudahlah pit, jangan bahas itu, aku mau hari ini khusus buat aku dan kamu!” kujilat dan kucium leher jenjangnya sambil meremas sedikit agak keras di kedua payudaranya “Ahhhh, Beeee” desahnya. Tiba tiba dia mendorongku kesamping saat aku menindihnya, aku pun terlentang disampingnya, diapun langsung WOT dan berkata “sekarang giliranku puasin kamu” perlahan dia membuka kemejaku, dia lepaskan kancing satu demi satu hingga aku bertelanjang dada, dia langsung menciumku dengan brutal, kubalas dengan pelukan melingkar dipinggangnya, sekitar 5 menit dia mengeksplore bibirku, diapun turun menjilati tubuhku mulai dari dadaku turun sampai ke celana yang masih kupakai, awalnya dia mengelus-elus penisku dari luar celana, perlahan dia buka kancing celana dan resletingku, lalu menarik celanaku beserta dalemannya kebawah hingga terlepas, setelah semua terlepas dia langsung meraih adik kecilku yang sudah naik berdiri tegak dan mulai mengkocoknya perlahan “uhh, Pit, tanganmu halus banged, trus pit, ahhh” desahku yang puas dengan layanan HandJobnya. “Hihi, baru gini aja udah terangsang, huuu” ucapnya membalas ledekanku sebelumnya. Pipit mulai menjilati ujung penisku lalu memasukkan ujung penisku dimulutnya, sambil ku elus-elus rambutnya yang halus, dia terus mengulum penisku jauh lebih dalam, “Ahhh.. Pitt, bibir dan mulutmu paling oke pokoknya” rancauku tak tahan dengan servicenya “terus emut Pit, Ahh” pintaku. Semakin cepat dia maju mundurkan kepalanya sehingga menimbulkan sensasi luar biasa.

Cukup lama dia memainkan penisku dimulutnya lalu dia melepas dan duduk diantara kakiku, akupun ikut bangkit dan duduk didepannya, sambil mengelus-elus penisku perlahan dia membalikan tubuhnya dan nungging sambil memberikan kode mata untuk ber Doggy Style, aku pun seperti diberikan jalan tol, kupegang pinggangnya dan kuarahkan ke lubang pantatnya, “aku masukin sekarang Pit!” “Iya be, masukin, aku nggak tahan!”
pelan-pelan kumasukkan penisku “Ahhhh…” kami mendesah bersamaan. “Ahh Pit sempit banged nih, lubang satunya sempit juga nggak nih?” perlahan kumaju mundurkan penisku “Ahh.. Ahhh.. dasar payah, nikmatin aja dulu” kusodok terus dari belakang dan kuremas kedua payudaranya, “Plookk.. Plookk.. Plookk” aku terus menggenjotnya dari belakang “Ahhh… Ahhh.. Ahhh… Bee… Uhhh.. jang…annnn.. terla..luuu cee…paatt.. aku bisaa.. keluuuaarr” rancaunya setelah menerima sodokan bertubi-tubi dariku, tak ku pedulikan keluhnya, aku semakin cepat memaju mundurkan tubuhku

sesekali kusentakkan dengan keras “Ahhh… Ahh.. sakiiittt…” beberapa menit saja aku berdogy style dengannya karena aku sudah tak tahan dengan lubang belakangnya, kemudian perlahan kubalikkan tubuhnya “Pit, aku sudah nggak tahan, aku masukin sekarang ya sayang?” pintaku untuk memasukkan penisku ke vaginanya. “Iya sayang, masukin sekarang, aku juga sudah nggak tahan..” katanya, tanpa babibu lagi kumasukkan perlahan, sebelum kumasukkan, kugesek-gesekan penisku ke pintu memeknya, lalu kumasukkan perlahan “Sleeppppp” akhirnya masuk juga “Mmhhhh.. Ahhh…” jeritnya ketika sudah mulai masuk “Uhhhh, nikmatnya bukan main, masih sempit ternyata punyamu Pit, apakah aku orang pertama sayang?” tanyaku penasaran karena tidak ada tanda pecah keperawanannya “Ahhh.. ahhhhh..ahhh… kamu bukan yang pertama Be” jawabnya, akupun terkejut mendengarnya, “Apa? dengan siapa kamu bercinta?” tanyaku sambil terus menggenjotnya. “jangan bahas sekarang, lanjutkan saja Be, ahh..ahhh.aaahhhh” balasnya yang tak ingin membahas masa lalunya saat sedang bercumbu. Antara kesal atau puas bercampur aduk dibenakku, puas karena aku bisa menikmati tubuhnya, tapi kecewa karena bukan aku yang berhasil memperawaninya, pikiranku yang bimbang membuat permainanku tak karuan, semakin cepat goyanganku sampai-sampai Pipit protes “Ahh, Bee.. Pelann..Pelannn.. Sakkiittt….” nafsuku yang sudah tak terbendung tak kupedulikan rengeknya, “Biarin, ini hukuman karena bukan aku yang memerawanimu Pit, Ahhh… Ahhh… Biarpun pernah dipake, tapi benar-benar sempit Pit!” kuhentakan dengan cepat “mmhhhhpphh.. uhhhh…Ahhh…ahhh..aaaahhhhh” Pipit mendesah tak karuan, biarpun dia protes karena sodokan cepatku, tapi dia mulai menggoyangkan pinggulnya dan ikut dalam permainan cepatku “Ahh..Ahhh..Ahhh.. Beee… Penis kamu gede be.. ohh..ahhh”. kulihat Pipit mulai merem melek keenakan melihatnya seperti itu semakin membuatku sangat terangsang,
kujatuhkan tubuhku diatasnya dan kupegang kepalanya dengan kedua tanganku lalu kucium bibirnya untuk menghentikan suara desahannya yang cukup keras, “Cuppppp… Mmmmpppphhhh… Shruppppp… Cupppp Cupppp…” lalu kulepas ciumanku “Ohhh Piittt, Aku.. mauuu.. keluaarrr… mau didalam atau diluaarrr sayaannggg?” semakin cepat kusodok memeknya “Ohhh… Akuuu.. jugaaaa… tapiii… jang..aannn di.. dalaaammm..” pintanya. “Plookkk…PLoookkk..,Ploookkkk….” “aaarrrggghhhh…Piiitttt….Arggggghhh… Piittt.. Bukaa muluutttmu!!“ perintahku padanya, setelah kulihat mulut Pipit terbuka, langsung kucabut penisku dan kuarahkan ke mulutnya “Crooottt…Crooootttt..Croooottt…” Lahar putihku memenuhi Bibir tebal seksinya, lalu kudorong untuk dikulumnya dan dijilatnya sperma di ujung penisku “aaaahhhh….” desahku setelah dia menjilatinya. Tak kusangka Pipit yang selama ku kenal lebih Binal. Pipit terkulai lemas tak berdaya, Kuraih tissue yang kebetulan berada di dekat lampu kamar sebelah ranjang dan kuserahkan kepadanya untuk membersihkan sperma dimulutnya. “Nih bersihin dulu!” lalu aku berbaring untuk beristirahat sejenak. Pipit mulai membersihkan sperma dimulutnya dengan tissue yang kuberikan, “jadi? sebelum ini? siapa yang berhasil memperawanimu pit?” tanyaku yang masih penasaran, “Mantan” jawabnya singkat, “tapi kamu bilang, kamu mau putusin dia karena sifat kasarnya? kenapa kalian malah …” sebelum aku menyelesaikan omonganku dia bilang “aku diperkosa Be”, aku kaget dengan apa yang kudengar “kok bisa? kapan?” aku berusaha mengulik kebenaran kisah hidupnya, karena Pipit yang selama ini kukenal tidak sebinal ini, dengan mudahnya membiarkanku menikmati tubuhnya, ditambah lagi dengan pengalaman pahitnya dengan mantan pacarnya, seharusnya dia akan trauma. “Sebenarnya aku sangat marah be setelah kejadian itu, marah benci, kesal semua bercampur aduk, tapi entah kenapa aku merasakan ada sensasi aneh dan berbeda yang belum pernah aku rasakan” jawabnya. Hmmm, bener-bener nih anak, bukannya trauma malah keenakan, batinku. “Hmmm, dasar, pantesan tadi kamu bilang nggak mau diperkosa, takut kebayang?” sambil ku kucek-kucek rambutnya. “nggak lah, cuma ingin cara halus aja” katanya sambil julurin lidah.

Malam semakin larut dan hening, hawa dingin yang terasa malam itu berubah menjadi panas, kami berdua terdiam menatap langit-langit dikamar itu, kutengok kekiri melihat jam ternyata sudah jam 11 malam lebih, tak kusangka permainan kami menghabiskan kurang lebih 2 jam, lalu aku menoleh kearah Pipit, “haaaag” aku terkejut karena saat aku menoleh kearahnya, wajahnya sudah berada dekat didepan mukaku, lalu dia bilang “mau lagi nggak?” ucapnya sembari mencolek daguku, aku hanya mengangguk, mana mungkin aku melewatkannya. “kalo mau, tutup mata kamu!” katanya, kupejamkan mataku dan menunggu apa yang akan dia lakukan, 10 detik tanpa ada aktivitas apapun kucoba memanggilnya “Pit..??” kubuka mataku sebelah kiri dan ternyata dia sidah berdiri di depan pintu dengan balutan handuknya “Yeeyyyy, maunya!! hahah, aku mau mandi tau!!! weeeekkkk” ledeknya sambil julurin lidahnya. “Awas yaaaa, tunggu balasanku, hahaha!” Kulemparkan bantal kearahnya, namun dengan cepat dia menghindar dan keluar kamar. Ketika aku terbaring sendiri dikamar dan setelah melihat Pipit yang berbalut handuk aku jadi teringat Anin yang memakai handuk kecil yang dia pakai di kamar mandi di pemandian waktu itu, “jadi kangen nih sama kamu nin, kangen dengan bentuk indah tubuhmu, aroma tubuhmu, desah suaramu dan lembutnya payudaramu, ditambah bibr tipismu yang menggoda, hmmm.. aku harus bisa mendapatkanmu lagi nin, keperawananmu target utamaku” ucapku komat kamit sendiri dikamar, “Hmmm, daripada mikir Anin yang belum tentu bisa kudapatkan, mending mikir strategi buat bales Pipit besok sebelum meninggalkan villa ini…”
Tubikontinyuuuee.

Sekian Part 4 nya, baca episode selanjutnya dilain kesempatan..:D
.:semangat::bacol:
 
Terakhir diubah:
ini nyata bro?
w bingung sama foto pass doggy style dari atas itu motonya pake mulut apa gimana?
soalnya itu tangan udah standby dipantat semua
hehehehee
 
ini nyata bro?
w bingung sama foto pass doggy style dari atas itu motonya pake mulut apa gimana?
soalnya itu tangan udah standby dipantat semua
hehehehee
baca dengan detail d part" sebelumnya, sebagian foto cuma untuk mulustrasi, agar pembaca bisa ngebayangin.. :D
 
baca dengan detail d part" sebelumnya, sebagian foto cuma untuk mulustrasi, agar pembaca bisa ngebayangin.. :D


owh gitu maklum deh ane newbie om
makasih atas pencerahannya n ane apresied banget buat karya ente
n lanjutkan

salam semprot
 
Bimabet
para suhu kelihatannya cerita yg saya buat ini mungkin tidak akan berlanjut, karena saya dpt info bahwa ada oknum yg melaporkan ke yg bersangkutan, cerita apakah ini real atau bukan sebenarnya akan berada diujung cerita, saya membuat cerita sedemikian rupa sebenarnya supaya lebih terlihat real dan pembaca bisa menikmati, apalagi saya sudah tambahkan beberapa mulustrasi didalamnya agar lebih real,
akun yang membocorkan sudah saya ketahui identitasnya, nama akun member dan nama asli dan sudah saya laporkan ke admin, kita tahu bahwa diforum ini kita hanya untuk have fun untuk pribadi, kalo nggak suka ya jangan merusak suasana, kalo kenal orangnya kenappa kita sebagai member tidak saling menyapa saja? bukan malah saling menjatuhkan.. bener gak?
saya mengharap dan menunggu respon para suhu yg ada di forum terutama di trittt saya ini, gimana pendapatnya dan apakah ingin lanjut atau tidak?

Nb: nama akun orang yg tak bertanggung jawab sengaja tidak saya publish disini, saya masih punya toleransi, menghargai privasi orang lain!!!
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd