Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SYAHWAT

Status
Please reply by conversation.
Maaf para suhu...., bisa di bantu sekaligus di pandu gimana caranya membuat INDEX, maklumlah nubie ini masih fomula dalam menulis cerita di farum ini. hee..hee...heee....
 
7e159890dc6693bf07b4de58d6394c77--indonesian-girls-itu.jpg

IRENE JAYANTI.


Malang tak bisa ditolak, untung tidak dapat diraih.Itulah kata-kata yang pantes Buat keluargaku , di saat-saat Aku tengah menikmati kebahagian dengan Suamiku Bimo, Aku mendapatkan kabar Suamiku Bimo ditangkap aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bandung bersama Amelia Istri keduanya.


Hari ini, Aku benar-benar lesu, kecewa, dan pastinya sedih. Aku membutuhkan Orang untuk menenangkan diriku.



Setelah menjenguk kekantor BNN, Aku bertemu dengan Suamiku Bimo serta Amel istri keduanya, ternyata benar mereka berdua di tangkap oleh BNN, di karenakan mereka berdua mengkonsumsi Narkoba jenis sabu di studio music suamiku.



Dan yang lebih memberatnya lagi mereka berdua dianggap bukan hanya sekedar pemakai, akan tetapi mereka berdua dianggap sebagai pengedar di karenakan BNN menemukan barang bukti 1 kg sabu. dengan ancaman seumur hidup maxsimal, minimal 10 tahun penjara.



Lalu … Aku sekarang harus bagaimana? Rasanya aku benar-benar pusing menghadapi masalah ini Aku stres.



Aku tidak dapat menenangkan perasaanku yang kacau balau seperti ini,Aku pun terus berpikir gimana caranya untuk mendapat jalan keluar.



Sampai pada Akhir Aku menyewa pengacara untuk mengatasi permasalahan hukum yang sedang di Hadapi oleh suamiku. Biaralah pengacara yang akan mengurusi semuanya itu.



Setelah Bimo dan Amel di tangkap gara-gara Narkoba, Aku pun kembali kerumah lamaku , Aku tidak tinggal lagi di apartement miliknya Amel.



Dan Aku kerap kali menelpon Andre Anakku untuk berbagi permasalahn yang Aku sedang hadapi ini, sehingga ketika Aku berbagi dengan Andre plong rasanya bebanku ini.



Dan setelah tinggal di rumahku kembali, Aku meresa nyaman dan perlahan-lahan Aku mulai bisa menerima permasalahan yang Aku hadapi.



Besok pagi, Aku pergi ke kantor BNN, Aku mampir dulu ke sebuah mini market untuk membeli makanan untuk suamiku dan Amel.



Setelah berbelanja Lantas Aku langsung menuju kantor BNN untuk melihat suamiku, cukup lama Aku disana berbincang dengan suamiku, sampai akhirnya hari pun sudah siang kemudian Aku pun pulang.



Sesampai di rumah ku rebahkan badanku di atas tempat tidur kamarku, dan tiba-tiba terdengar Hpku berdering, dengan sigap tanganku langsung mengambil Hp yang tergeletak di meja samping tempat tidur.



Rupanya panggilan masuk itu dari Andre Anakku, Aku pun segera menjawab telponnya.



''Hallo Ma...'' kata Andre.


''Iyaa Haloo sayang'' jawabku.


''Gimana Mam kedaan Mama''? tanya Andre.


''Yaa.., pikiran Mama udah agak tenang sayang udah engak stress seperti kemarin-kemarin'' jawabku.


''Ohh...syukurlah kalau begitu Mam'' sahut Andre.


''Iyaa sayang makasih..., soalnya Mama baru kalau ini berusan dengan pihak berwajib sebelumnya mana Mama pernah berurusah dengan pihak berwajib jadi kemaren mama stress'' jelasku.


''Yaa sudah Mam..., Mulai detik ini Mama jangan berurusan dengan pihak berwajib lagi'' kata Andre.


''Maksud kamu gimana sayang''? tanyaku engak mengerti.


''Iyaa Mam..., Maksud Andre Mama engak usah urusin Bimo, lagian dia itu bukan Papaku juga, dia itu hanya Papa tiri Andre'' kata Andre, membuatku keget ucapannya yang seperti itu.


'' Andree sayang... Bimo itu masih Suami mama, jadi Mama wajib tanggung jawab dengan kondisinya saat ini'' jawabku mengasih pengertian sama Andre.


''Kalau begitu Mama minta cerai saja, Kan sudah urusannya beres, Mama engak usah ngurusin dia lagi'' Sahutnya Andre dengan nada kecut.


'' Sayang....engak bisa seperti itu dong'' ucapku kembali.


''Yaa sudah begini aja Mam.., Mama mau pilih Andre atau Bimo''? tanya Andre.


Mendengar pertanyaan Andre Aku terdiam sejenak, Aku bingung harus menjawab apa, dan Aku tidak bisa menjawab dengan cepat kerena pertanyaan itu sulit buatku.


''Mam..., cepat jawab Mama pilih siapa''? tanya Andre kembali di hpku.


''Sayang.....itu pertanyaan yang sulit Buat Mama, Mama tidak bisa menjawabnya'' jelasku.


''Ohh....berarti Mama pilih Bimo, yaa sudah kalau mama plih dia, Aku engak bakalan menghubungi Mama lagi'' sahutnya. Dan Tut.....tut....tut....


''Hallo....hallo....sayang hallo....'' ucapku dan ternyata telpon pun telah putus.


Aku segera menghubunginya kembali, dan Andre pun tidak menjawab telponku, tapi Aku terus menghubunginya.


''Telpon yang anda hubungi berada di luar jangkuan'' ternyata Andre mematikan hpnya.


Hiiiks........Hiiiikkss.................. Hiiiiiiiiikksss..........., dengan tangis yang mengisap Aku tertelungkup di atas tempat tidur.


Kemudian Aku mengusap Air mataku yang menetes di kedua pipiku, Aku pun berpikir sejenak tentang masalah ini. Mau tidak mau Aku harus memilih salah satu, Andre atau Bimo.


Kalau Aku memilih Andre, Aku tidak bisa melanjutkan hubungan suami istri dengan Bimo jelasnya Aku harus meminta cerai sama Bimo.


Kalau Aku memilih Bimo, Aku akan kehilangan Anakku Andre yang kusayangi itu, Dia tidak akan pernah menghubungiku lagi Aku kan kehilangan selama-lamanya.


Setelah lama Aku berpikir sampai pada Akhirnya Aku pun memutuskan memilih salah satu dari mereka.


Aku dan Bimo tidak bisa melanjutkan hubungan ini lagi, dan aku memutuskan untuk pergi dari dia karena Aku telah memilih Bimo .


Memang dengan keputusan ini aku hanya memikirkan diriku sendiri, dan hanya mengikuti egoku sendiri.


Entah apa yang aku pikirkan pada saat ini, dan entah ke mana hati nuraniku. Aku meninggalkan Bimo suamiku di saat ia sedang kesusahan. tapi Ah...Aku tidak mau memikir itu lagi, sudah ku putuskan Aku memilih Andre.


Kemudian dengan cepat Aku mengambil hpku dan mencoba menghubungi Andre kembali, tapi panggilanku selalu di reject olehnya. Dan Akhirnya Aku pun mengirimkan pesan bahwa Aku memutuskan untuk meninggalkan Bimo.


Aku berharap Andre membalas pesan dariku. Tapi setelah 1 jam dia juga belum membalasnya. Dadaku semakin terasa sesak.


Setelah 2 jam berlalu akhirnya Andre membalas pesan dariku. Aku sangat bahagia, karena dia masih mau membalas pesan dariku.


Andre membalasnya dengan jawaban yang membuat hatiku bergetar dan membuat badanku menjadi kaku.'' Mama kamu jangan khawatir setelah cerai dengan Bimo Aku akan mempersunting Kamu jadi istriku'' balas Sms Andre.


Esok harinya Aku pun kembali ke kantor BNN untuk bertemu Bimo Suamiku, setelah tiba di sana seperti biasa Bimo menyambutku dengan senyuman manis.


Setelah duduk lalu Aku pun mengutarakan keinginanku Untuk bercerai dengannya, Ia terkejut mendengar kata-kata dari mulutnya.


'' Aku ingin kita bercerai '' ujarku dengan langsung kepada poko permasalahan.


Tangan Bimo suamiku mengepal mendengar ucapanku ,Matanya berubah menjadi merah pertanda ia sedang marah.


''Apa maksudmu ''? Tanya Bimo sambil menahan emosi.


''Iyaa Aku ingin bercerai Mas'' ucapku lagi.


''Aku ingin tahu kenapa Kamu sampai minta bercerai'' ? tanya Bimo lagi.


''Aku tidak mau punya Suami seorang pecandu narkoba Mas '' jelasku bohong.


''Baik...Aku menyetujui keinginanmu '' sahut Bimo dengan geram, sambil meninggalkanku beranjak pergi.


Setelah tiba di rumahku kemudian Aku pun menghubungi Andre Anakku, mengabari bahwa hari ini Aku telah bertemu dengan Bimo , dan mengutarakan keinginanku untuk bercerai, dan Bimo Pun menyetujui akan hal itu.


'' Syukurlah sayang...kalau begitu biar kita cepat menikah'' sahut Andre di telpon.


''Dree....Apa kamu yakin dengan Ucapanmu itu'' ? tanyaku.


''Aku yakin Irene sayang, apa ada yang salah dengan ucapanku itu''? Andre balik nanya, dan ia pun memanggil Namaku . Tidak memanggil dengan sebutan Mama lagi.


''Tapi Dre....'' Belum juga Aku selesai bicara ia sudah memotong pembicaraanku.


''Kamu engak usah khawatir... dengan Alya ia pasti mengijinkanku untuk menikahimu, yaa sudah dulu yaa sayang Aku lagi sibuk kerja , nanti ku hubungi lagi.'' sahut Andre menutup telponnya.


Sebenarnya Aku meminta cerai sama Bimo, bukan semata-mata ingin di nikahi Andre, hanya karena Aku tidak mau kehilangan Anakku saja, tetapi sekarang Andre mau berencana menikahiku menjadikan Aku jadi bingung lagi dengan keputusannya itu.


Langit sepertinya sedang bergelung resah, sedari pagi mendung menggantung namun tak juga menurunkan rintik.


Sama halnya seperti ku di sudut jendela ini, Aku menatap langit dengan wajah Bingung. Sesekali dilihatnya ponsel yang berada di dalam genggamanku, sepertinya Andre yang ditunggunya tidak juga menelponku kembali.


Lunglai Aku melangkah meninggalkan jendela, lalu menjatuhkan tubuhku ke tempat tidur sambil mendengus risau dan bingung. Sampai Aku pun Akhirnya tertidur.....



https://4.bp.********.com/-WrYenlw9spI/WYXHYp0OdlI/AAAAAAAAAC8/ynYzcnvj0OkHL3mOWwbuftFCwVWJrTBkgCPcBGAYYCw/s320/airin.jpg

AIRIN NUR ADELIA.

Tidak seperti Biasa, hari ini pengajian di komplekku di selenggarakan di rumahku , di karenakan mesjid di Komplekku sedang di renovasi , jadi pengajian rutin pun di selengkarakan di rumahku.



Pagi itu .., Aku di bantu oleh Anakku Fahmi menyiapkan Acara pengajian yang Akan di adakan di rumahku.



Fahmi pun sibuk mengangkat kursi dan sofa untuk di singkirkan semantara, setelah Kursi dan sofa di simpan di belakang rumah, Lalu di gelarkanlah karpet biru di ruang tengahku. Beberapa saat kemudian Kami pun telah selesai meyiapkan acara untuk pengajian.



''Ummi Sayang semuanya telah siap'' kata Fahmi Anakku.



''Makasih yaaa.., Kamu telah membantu menyiapkannya, Oh yaa..satu lagi, ingat yaa nanti di depan Ibu-ibu pengajian kamu engak Boleh panggil Ummi sayang'' Kataku mewanti-wantinya Agar tidak mengucapkan sayang.



''Iyaa siap Bos...'' jawab Fahmi sambil memeluk tubuhku dari belakang, Kurasakan tonjolan Penisnya menempel di pantatku yang semok.



''Yaa sudah sekarang Ummi mau mandi dulu, takut keburu Ibu-Ibu pengajian datang'' ucapku sambil berusaha melepaskan pelukan dari tangannya Fahmi.



Tapi ketika Aku berusaha melepaskan pelukannya, malah Fahmi memelukku semakin erat , Aku berusaha melepaskannya tapi semuanya sia-sia tenaga Fahmi lebih besar.



''Sayaang....Udah dong memeluknya.., Ummi mau Mandi Nih'' kataku lagi.



''Baik...Aku Akan lepaskan pelukannya.., Tapi cium dulu dong'' Sahut Fahmi.



Kemudian Aku pun mencium Bibir Fahmi Anakku, dan dengan cepat Fahmi membalas ciumanku itu, sesaat lidah kami pun saling membelit, sampai pada Akhirnya Aku mendorong tubuhnya untuk melepaskan ciumannya.



Setelah Aku terlepas dari pelukan Anakku Fahmi kemudian Aku melangkahkan kakiku kekamar mandi. Setelah selesai Mandi lalu kukenakan busana Muslimah dengan warna Pink lengkap dengan jilbab warna yang sama. serta Kaos kaki warna cream.



Setelah selesai berdandan kulangkahkan kakiku keluar dari kamar, kulihat di ruang tengah rumahku semuanya sudah siap, Lalu Aku melangkahkan kakiku ke depan dan ku buka lebar-lebar pintu rumahku.



Sesaat kemudian datang tetanggaku yang paling dekat, Ummi Niken, Bu Reni, yang ikut pengajian juga hari Ini di rumahku. Dan setelah mereka masuk kedalam rumahku.



Kami pun bersimpuh di atas karper ruang tengah, kemudian kami berbincang-bincang, Dan tidak lama kemudian di susul oleh Ibu-Ibu penganjian yang lainnya datang kerumahku. sesaat kemudian rumahku sudah sesak dan penuh oleh Ibu-Ibu pengajian.



Dan Aku pun tidak berapa lama memulai acara pengajiannya, Aku memberikan Tausiah kepada ibu-ibu pengajian pagi ini.


Disaat Aku memberikan Tausiah pagi. Aku terkadang melirik ke arah belakang ruang makan, dari kejauhan kulihat Anakku Fahmi memandangiku,memastikan apa yang sedang kau lakukan pagi ini.


Ia meleparkan senyum kearahku, Aku merasa diluar kebiasaanku ketika radarku menangkap sinyal kehadiran Anakku itu. yang membuat perasaanku kacau waktu memberikan Tausiah Pagi.



Tapi Untunglah satu jam kemudian Tausiah pagi pun selesai, Dan Aku pun segera beranjak menuju dapur untuk membawa Air aqua gelas untuk menyuguhi Ibu Ibu Pengajian.



Sesampai di dapur Aku segera memindahkan Aqua gelas dari dalam Dus ke nampan , ku rapihkan dan ku tata Aqua gelas itu di atas Nampan yang akan ku hidangkan.



''Sudah selesai acara Ummi'' Ucap Anakku Fahmi mengagetkanku, dan ia sudah berada di belakangku.



Kurasakan di sentuhnya pantatku dengan perlahan, jemari nakalnya membelai pantatku, lalu mencubit kecil pantatku. membuat sedikit bergetar.



'' Aduh Sayang Ummi lagi sibuk Nih..., Kamu mau ngapain''? tanyaku.



Tiba-tiba Fahmi membuka resliting celananya, lalu dengan sedikit gerakan, dikeluarkan burungnya dari sangkarnya.Twiing....Burung pun sudah keluar dari sangkarnya.



Aku kembali dibuatnya terheyak ketika melihat Penis Besar anakku sudah berdiri tegak yang berada di depanku, Ku Hempaskan nafasku Untuk mengontrol situasi dan keadaan.



''Fahmi.....Sayang kamu mau apa''?tanyaku dengan nada berat.



''Aku lagi pengen nih Ummi'' sahutnya.



''Aduh.....Kamu ini, tahukan sekarang lagi banyak Ibu-Ibu pengajian di rumah kita.., yaa sudah nanti saja mainnya ntar ibu kasih'' Ucapku.



''Engak mau Ummi, Fahmi ingin main sekarang'' Sahut Anakku.



'' Jangan gila, di rumah kita banyak ibu-ibu pengajian." Aku mendelik kesal.



''Ayoo dong...Ummi Aku lagi pengen Nih...., atau Aku kesana nih dengan keadaan sperti ini memamerkan penisku ini sama Ibu-ibu pengajian'' Ancam Fahmi Anakku.



''Oh..jangan-jangan Nak, tapi Ummi sebentar mau ngasih mereka minum dulu, nanti Ummi balik kesini lagi'' kataku.



Kemudian Aku bergegas menuju ruang tengah di mana Ibu-Ibu pengajian berada, dan Aku menyuguhkan air minum.



Setelah Air Minum ku sungguhkan kemudian Aku pamit sebentar kepada mereka dengan alasan untuk kekamar kecil dulu sebentar.



Setelah itu Aku langsung bergegas kedapur untuk menemui Fahmi Anakku yang sudah menunggu di sana. Ku lihat Anakku Fahmi sudah telanjang bulat.



''Yaa sudah kita main cepat saja yaa sayang'' ucapku sambil memposisikan tubuhku di depan anakku.



Ia pun langsung menarik turun celana dalamku dibalik baju muslim panjang yang ku pakai, dan menghujamkan penisnya yang sudah tegang ke vaginaku.



"Mphh..... Mmpph.....Ahhkkk.....'' mataku melotot ketika merasakan vaginaku di masuki dengan kasar oleh penis Anakku fahmi yang besar.



Fahmi Anakku menyetubuhiku yang masih dengan pakaian lengkap yaitu jilbab pink.dengan baju muslim gamis panjang warna yang senada, yang hanya dinaikan ke pinggang serta kaus kaki krem sebetis yang belum dilepaskan.



Namun kini bokong dan paha ku terlihat jelas karena celana dalamku yang sudah di turunkan hingga pergelangan kaki.



Tanpa harus memberikan aba-aba lagi Fahmi anakku langsung menggoyangkan Pantatnya maju dan mundur dengan ritme yang langsung cepat.



PLOK....PLOOK.....PLOOOK......suara tumbukan pahanya dengan ke dua bongkahan pantatku terdengar nyaring sekali.



''Uuuuuuhhhssss........Ooooughhs....'' Aku mendesah pelan, kutahan sebisa mungkin Agar Aku tidak mendesah, karena khawatir suara desahanku kedengaran oleh Ibu-ibu pengajian.



PLAK.....PLAAAK........PLAAAK........pantatku di tampar-tamparnya oleh tangan Fahmi sehingga terlihat bekas merah di kedua bongkahan pantatku itu.



Tiba-tiba terdengar Suara yang memanggil-mangilku Ustazah......Ustazah......Ustazah......Sontak saja membuatku menjadi kaget.



Dengan cepat kudorong tubuh Anakku Fahmi, dan Aku pun segera menurunkan kembali baju muslim gamis panjangku, serta menyuruh Fahmi Untuk segera bersembunyi.



''Oh...iiiii...Iyaa....Ohh rupanya Bu Reni memanggilku'' jawabku.



''Lhoo...Bu Ustazah katanya Ibu mau kekamar mandi''? tanya Bu Reni.



''Iiiii...Iyaa Bu .., Aku baru selesai dari kamar mandi'' jawabku dengan terbata.



''Itu Lho Bu Ustazah, Ibu-Ibu pengajiannya mau pada pamit pulang'' Ucap Bu Reni.



''Ohh...Yaaa Bu.., ini Aku juga mau ke sana'' balasku.



Kemudian Aku dan Bu Reni kembali keruang tengah untuk menemui Ibu-Ibu, dengan Nafsu yang masih bergelayut di dalam diriku Aku kembali berkumpul di tengah Ibu-Ibu.



Setelah bercengkrama akhirnya satu persatu Ibu-Ibu pengajian pun pulang, kini tinggallah Bu Reni dan Ummi Niken.



''Hhhhhmmmppphhh...Lama sekali mereka berdua belum juga pulang'' Bathinku berkata, karena Aku sudah tidak kuat lagi ingin melanjutkan bermain sex dengan Anakku Fahmi.



Aku pun menemani mereka berbincang, Aku pun berhenti berkata di tengah kalimat, Nafasku tersangkut di kerongkongan, dengan cepat Aku segera mengambil air minum yang berada di hadapanku.



''Ustazah Airin engak apa-apa''? Tanya Ummi Niken.



''Ohh...engak Ummi'' jawabku.



Sementara jantungku berdetak lebih keras, dan Nafasku pun mulai berat saking hebatnya aku menahan nafsu yang bergejolak di dalam diriku, Aku tak kuat lagi, Aku harus menuntaskan hajat sexku ini.Pikirku.



Lalu Aku pun pamit kembali sama mereka berdua, dengan alasan perutku mulas kembali, Aku segera dengan berlari kecil menuju dapur rumahku.

https://3.bp.********.com/-gG5ocUwyoTc/WXltWNL_sEI/AAAAAAAAACs/lysfyVK-XVEwXiaZglmHcubO-22kIYpTQCPcBGAYYCw/s320/marini.jpg

NIKEN NUR AZAIZAH.


Cukup lama kami berdua menunggu Bu Ustazah Airin yang dari sejak tadi pamit kebelakang, dan Akhirnya Aku putuskan untuk mecarinya kebelakang.



''Bu Reni Aku coba cari Ustazah Airin kebelakang yaa'' ucapku terhadap Bu Reni.



''Iyaa baik Ummi '' jawab Bu Reni.



Aku beranjak dan melangkahkan kakiku menuju belakang rumah Ustazah Airin hendak mencarinya, karena Aku dan Bu Reni akan pamit pulang.



Ketika Aku sudah sampai belakang rumah tepatnya diantara ruang makan dan dapur, Aku pun menghentikan langkahku, Aku melihat pemandangan yang tak biasa di dapur rumah Bu Ustazah Airin.



Aku memandanginya sejenak, berusaha memastikan jika yang berada dapur sepasang insan yang sedang memadu Cinta itu siapa? tanya dalam bathinku sambil terus memperhatikan kedua insan itu.



Aku terdiam. menatapnya dalam-dalam. Sesaat kemudian Aku pun tersenyum. Senyum yang mengembang dengan perlahan yang sudah menemukan jawaban tentang kedua insan yang memandu cinta itu.



Ternyata mereka adalah Ustazah Airin dan Fahmi Anaknya, mereka sedang asik bermain seks di ruangan dapur rumahnya.



Kulihat Ustazah Airin sedang menungging, dan di belakangnya Fahmi Asik menyodok Vagina Umminya itu sambil sesekali menampar-nampar Pantatnya.



"Ahhhh.. Ahhhh.. Ahhh...." Ustazah Airn pun mendesah, desah lembut sementara Fahmi anakknya itu terus menggejot Vagina Ustzah dengan penisnya.



PLOK.......PLOOK.........PLOOOK........... suara tabuhan kulit mereka tedengar nyaring, gerakan Fahmi makin cepat.



''Hhmmphh…Nnghhh.......Ahhhkkk....." Ustazah Airn mendesah, mengerang keenakan.



Dan Wow....ternyata Penis Fahmi putranya Ustazah Airin itu besar dan panjang, sama persis dengan miliknya Arman.



Tiba-tiba darahku langsung berdesir hebat, dan kurasakan tubuhku pun gemetar, dan Aku pun begitu menikmati permainan sex mereka berdua.



Ketika melihat Penisnya Fahmi Aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Aku tercenung Kepalaku terasa berat, dan dadaku terasa sesak akibat nafsu SYAHWATKU yang mulai bangkit.



Di saat-saat Birahiku bergejolak , Tiba-tiba Aku merasakan ada yang memeluk tubuhku dari belakang , dan ternyata yang memeluk tubuhkum itu adalah Bu Reni.Dadanya yang cukup besar menempel erat di punggungku. Dan Bu Reni membisikan ku.



''Ummi Nikmati aja permainan mereka tanpa harus mengganggunya'' Bisiknya di telingaku. Aku pun menganggukkan kepala dengan penuh perhatian.



Dan kami berdua tidak melewatkan acara live show itu, Aku dan Bu Reni terus menonton Adegan-demi adegan Ustzah Airin dan Fahmi Anaknya.



Tanpa terasa tangannya Bu Reni mengelus-elus perutku yang buncit yang sedang hamil, dan perlahan-lahan mulai naik ke atas, sampailah tangannya Bu Reni di kedua payudaraku.



Kemudian tangannya itu mulai meremas-remas payudaraku yang besar dan montok, yang tidak kalah dengan payudaranya Bu Reni sendiri, dari balik baju gamis muslim yang kupakai ia pun terus meremas-remasnya.



''Ahhhkk........Ahhkkkkkkkk.....'' Aku mulai mengeluarkan desahan akibat ulah Bu Reni Itu.



Dan kini di tangannya Bu Reni telah menyusup masuk kedalam baju gamisku, dan di selipkan tangan nakal itu di antara Bra yang ku pakai. Dan langsung saja ia meremas dan memilin-milin puting payudaraku itu secara bergantian.



''Sssssshhhh....................Hhhhhpppppmmm.......Ohhkk....Buu.....'' Aku mendesah nikmat ketika jari tangannya memilin puting susuku.



Setelah cukup lama memainkan puitng payudaraku sambil melihat adegan percintaan di dapur antara Fahmi dan Ustazah Airin.



Kemudian Bu Reni menghentikan remasan dan pelinan di payudaraku, dan ia pun melepaskan pelukannya di tubuhku. Aku menghela nafas panjang mengontrol birahiku.



Bu Reni memutarkan tubuhku hingga menghadap ke arahnya, dia terdiam sejenak, menatap wajahku Bu Reni tersenyum penuh arti.



Lalu tiba-tiba saja Bu Reni melumat bibirku. Betapa terkejutnya aku dengan serangan yang mendadak di bibirku itu. Lantas Aku pun segera membalas ciumannya Bu Reni, Kini lidah kami pun saling membelit.



Sruuuppp.......Srruuupppp...........Cupp... Cupp... Mmhhh... Cupp... Bibir kami saling mengecup-ngecup dengan intens, hingga kehangatan nafasnya pun bisa kurasakan.



Dan tangannya Bu Reni pun menyusup masuk kembali kedalam baju gamisku, dan meremas serta memilin puting payudaraku.



Aku benar-benar terangsang. Tubuhku bahkan sampai tersentak-sentak kecil karena geli ketika Bu Remi mengusap-usap dan memilin puting payudaraku dengan lembut. Aku hanya bisa membalas tekanan bibirnya ke bibirku agar terasa lebih nikmat.



Beberapa saat kemudian, Bu Reni berhenti mencium bibirku.tangannya Bu Reni menarik keatas baju gamis panjangku , dan Aku pun membantu memegang baju gamisku agar tidak turun kembali menutupi auratku.



Lalu ia berjongkok didepanku. Dengan perlahan ia menggeserkan cd G-stringku dengan jarinya, sehingga aku dapat melihat bibir vagina yang berlendir terpangpang di depannya. Aku kembali dibuatnya terkheyak ketika Bu Reni menjilati bibir vaginaku.



"Uuhkkk... Aaaahhhkkkk.....Vagina aku kamu apaan si Bu... ? Aahkk... enak Bu... Aahk... Ahkk... " Rintihan terdengar semakin kencang.



"Ini hukuman buat pelacur seperti kamu yang suka mengintip orang ... !" Balas Bu Reni, membuatku merinding mendengarnya.



Bu Reni Pun semakin intens menjilat, menghisap, dan menggigit kecil clistoris di vaginaku itu, semakin membuatku melayang di udara.



''Ahhhkkkk.............Aaahhhkk........Hhhhhpppmmmm Ohh... Buuu Nikmaaatt '' erangku kembali.



"Yeeaa... Vagina aku enak kan Bu, Kamuu .... jahaaat Bu.... aku sampe Nih..." Kemudian Aku berteriak histeris,.



Lalu di susul goyangan pantatku yang bergetar hebat, lalu beberapa detik kemudian tubuh bersandar ke tembok menikmati Orgasmeku.



Sementara Fami dan Bu Ustazah pun terus memacu gelobang birahinya, desahan dan teriakan mereka pun saling bersautan di ruang dapur.



"Kita gantian ya... sekarang Kamu jilat memekku pelacur!" Pinta Bu Reni sambil beranjak dari depanku.



Kemudian Ia pun langsung menarik baju gamis panjangnya dengan tangannya, kemudian Aku pun berjongko di depannya , lalu kujulurkan lidahku ke arah Vagina Bu Reni lalu ku mainkan vaginanya itu.



"Aduh... Geli, Aww....terus pelacur...Uhhs...," keluhnya sambil terus ia merendahkanku dengan kata-kata pelacur.



Tapi semuanya itu malah membuat birahiku semakin bergejolak, Aku sangat menikmati sekali ketika ia meredahkanku dengan kata-kata pelacur.



Aku pun terus menjilati Vaginanya Bu Reni sambil sesekali kumasukan jariku di lobang vaginanya, dan beberapa menit kemudian.



Tubuhku langsung belingsatan. Kedua kakiku gelisah dan pantatnya bergoyang-goyang meliuk-liuk ke depan dan kebelakan, kekiri dan kekanan tak karuan.



''Aku kegelian setengah matiiii Aaahkkk...Ohhkkk... Ngghhh... ... Geliiiiii...," teriaknya menyambut Orgasme yang ia dapat.



Kami berdua pun diam sesaat, dan kami pun segera merapihkan baju gamis kami masing-masing , lalu Kami pun bergegas menuju ruang tengah rumah di mana kami berdua duduk di sana.



Tidak lama kemudian Ustazah Airin pun muncul dari belakang, lalu ia pun bersimpuh duduk kembali bersama kami.



''Aduh...maaaf Bu Reni...Maaf Ummi Niken sudah menunggu lama, habis tadi perut Aku mules'' ucap Ustzag Airin ber bohong.



''Ohh...Engak apa-apa Ustazah'' Jawab kami hampir berbarengan, sambil tersenyum ke arah Ustazah. Setelah berbincang sejenak Akhirnya Kami berdua pun pamit pulang.



''Ummi hari ini ada rencana pergi kemana''? Tanya Bu Reni.



''Engak ada emangnya kenapa''? Aku balik bertanya sama.



''Soalnya Aku mau langsung pergi ke tempat Butikku, Barang kali Ummi mau kesalonnya Ummi Aku sekalian Antar.'' Jelas Bu Reni.



''Engak ah....Aku lagi males badanku terasa pegal dan capek '' jawabku.



Akhirnya Bu Reni mengantarku sampai di depan rumah, setelah itu ia pun pergi menuju Butiknya, siang itu rumah nampak sepi sekali . Mungkin Arman sama Bu Ajeng sedang tidur siang atau lagi keluar rumah. Pikirku



Hari ini badanku terasa pegal dan capek sekali, memang Akhir-Akhir ini Aku cepat lelah, mungkin karena kehamilanku ini.



Sesampai di dalam kamar, Aku melepaskan dan menaruh baju gamis muslim panjang itu begitu saja di lantai kamarku.



Aku masih mengenakan bra dan Cd G-stringku serta masih menggunakan jilbab di kepalaku, sesaat kemudian ku rasakan tenggorokanku haus , lantas Aku pun keluar kamar, hanya mengenakan cd dan braku saja, serta kepalaku masih tertutup jilbab.



Ketika Aku keluar dari kamarku . Aku sedikit terkejut ketika mendapati Bu Ajeng yang sedang duduk di sofa ruang tengah.



Bu Ajeng pun tersenyum melihatku ,menurutnya penampilanku mungkin cukup aneh karena bertelanjang hanya mengenakan cd dan bra saja sambil menggunakan jilbab di kepala.



''Ohh...***panya ada Bu Ajeng, Kirain Aku Bu Ajeng sedang keluar, Aduh maaf Nih...Bu ajeng Aku telanang begini karena badanku gerah sekali.'' Kataku terhadap Bu Ajeng.



''Engak apa-apa Ummi santai saja, wajar kalau badan Ummi gerah karena mungkin Ummu sedang hamil.'' Jelas Bu Ajeng.



Lantas Aku melangkahkan kakiku menuju kulkas untuk mengambil air minum . Setelah menenguk satu gelas air putih seketika dahaga ku pun hilang, tapi pegal-pegal di kaki dan betisku belum juga hilang.



Setelah itu Aku kembali menghampiri Bu Ajeng yang sedang duduk di sofa , ia sedang sibuk memainkan Hp yang berada di tangannya.dan Aku duduk di sampingnya Bu Ajeng.



''Aduh...kakiku terasa pegal dan sakit sekali'' keluhku.



''Wajar Ummi namanya juga Ibu hamil, Kakinya di pijat saja Ummi supaya enakan'' Saran Bu Ajeng.



''Iyaa...Bu Ajeng , tadinya sih Aku mau kesalonku Untuk di pijat, berhubung ke buru males. Aku jadi engak jadi berangkat kesalon untuk pijat'' Ucapku.



''Aduh...Ummi Niken Ini..., kalau cuma pijat ngapain harus kesalon Aku juga bisa lho Ummi.''sahut Bu Ajeng.



''Ja..Jadi maksud Ibu, Ibu mau mijat Aku begitu Bu''.? tanyaku sama Bu Ajeng.



''Iyaa ..iyalah Ummi habis siapa lagi yang ada di sini''sahutnya. mencoba meyakinkanku .



Kemudian Bu Ajeng menyuruhku untuk menunggu sebentar, ia melangkah masuk kedalam kamarnya, sesaat kemudian Bu Ajeng datang dengan membawa lotion di tangannya.



Akhirnya dengan perasaan segan aku pun menyetujuinya, Proses pijatpun dimulai. Aku bersandar di sofa kerena kalau dengan posisi tengkurap Aku kurang nyaman di saat sedang hamil seperti ini.



Dengan malu-malu karena aku hanya memakai pakaian dalam dihadapan Bu Ajeng . Pijatan dimulai dari telapak kakiku.



Harus ku akui pijatan Bu Ajeng cukup enak, pijatannya lembut dan membuat betis kakiku jadi tidak terlalu kaku.



Kakiku dioleskan dengan lotion. lotion itu tercium sangat wangi dan dingin terasa di kulitku Kakiku. Betis kakiku dipijat dengan telaten.



Dan Aku merasa tangannya Bu Ajeng makain ke atas dan kini sudah sampai di pahaku , Ketika mencapai bagian dalam pahaku...Sesekali terasa tangannya Bu Ajeng menyenggol Vaginaku.



DEG......Jantung mulai berdebar , Tanpa sadar Aku mulai sedikit beraksi . Dengan sedikit gerakan , namun Bu Ajeng masih dengan irama gerakan memijit terus.



Ketika pijatannya sudah sampai di pangkal pahaku, Kurasakan Bu Ajeng memasukan jarinya kedalan celana dalam yang kukenakan. Aku pun mulai terangsang , Ku rasakan kemaluan vaginaku mulai basah.



Dan jari nakal tangan Bu Ajeng mulai memainkan bibir Vaginaku, sesaat kemudian di masukannya jarinya itu kedalam lubang Vaginaku.



''Aaaaaahhhhkkkkk........................Aaaaahhhkkkkkk....'' Kini Aku mengeram nikmat ketika jari itu kelua masuk di lubang Vaginaku.



Hampir sepuluh menit pantatku bergoyang-goyang mengikuti jari-jari Bu Ajeng yang keluar Masuk di dalam Vaginaku.



''Aaaahhkkk.......Sssshhhhhh........Akuuuu Mau keluaaaarrr Buu....'' Teriakku menggapai Orgameku.



Sesaat kemudian Bu Ajeng mencabut jarinya dari dalam Vaginaku, kemudian dijilat-jilatnya jari tangannya itu yang penuh cairan Orgasmeku itu.



Kemudian Bu Ajeng pun bangkit, tanpa banyak bicara ia melepaskan Celana dalamnya, dan memintaku Untuk gantian menservice Vaginanya.



Aku pun langsung mencium dan menjilati Vagina Bu Ajeng, dan tangannya Bu Ajeng meremas-remas payudaranya sendiri dari balik baju gamisnya.



''Ssssssshhhh.........Ooohhkkkk ...Teruuusss....Nikeeeennn......Hhhhmmmm'' desahnya.



Dan beberapa menit kemudian tubuh Bu Ajeng ku rasakan tersentak, kedua kakinya mengejang-ngejang, kedua tangannya menekan kepalaku yang masih tertutup jilbab.



''Aahhkk......Niiikeennnn.....Ooohhkkk....Akuuuu....Keluuuarrr......Ooohhkk...''teriaknya.



Badanya langsung Ambruk di atas sofa, menikmati sisa-sisa Orgasmenya, dan ia pun menyambar bibirku, Aku pun membalas Ciumannya Itu. sampai Akhirnya Aku duduk beristirahat di Sofa.BERSAMBUNG
 
Apakah bakal pesta sex antar Arman, Fahmi, dan Andre?
 
Mangstafff....bisa jadi keluarga incest nih semua...
 
kasih perawan 1 buat Arman suhu. tokoh utama mah kudu dpt lebih..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
pasrah aja sama ts, bu reni sama tante indri g dapat anak dari arman
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd