Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Seperti Bentuk Sang Rembulan

Status
Please reply by conversation.

CangcutWriter

Semprot Kecil
Daftar
2 Mar 2018
Post
72
Like diterima
0
Bimabet
Seperti Bentuk Sang Rembulan
*iseng-iseng nulis setelah banyak baca disini
==========================================================================
Part 1. Night of Fire

“Eh, Don… mau ikut gak malam ini? Temenin gue jajan!”

Salah satu rekan kerjaku, sebut saja Rey mulai lagi mengajakku untuk ikut dengannya menikmati hiburan malam Jakarta.

“Halah, bilang aja lu mau pakai mobil gue Rey… gak usah basa basi” jawabku ketus
“Nah itu tau, tapi gak enak lah gue mau enak enak sendirian, lu juga mumpung di Jakarta, Kuy lah kita senang-senang” Jawab Rey dengan nada riang sambil menepuk-nepuk punggungku

Itu cerita beberapa jam yang lalu…

Sekarang aku menemukan diriku, dengan 2 orang mabuk di kursi belakang, beserta seorang gadis muda yang kupikir berumur 20an duduk disampingku . Kupacu mobil dinasku ini dengan santai, walau Gue yakin bau alcohol ini akan menempel sampai beberapa hari, damn... Gue bisa mengacuhkan Rey untuk sekarang, kami tinggal di Mess milik perusahaan.

Gue masih bingung dengan 2 gadis ini, kenapa mereka nongkrong berdua saja di skybar itu? Apa mereka punya hubungan terlarang? Ah, aku tak mau berspekulasi lebih jauh.

Namun, mereka mau saja didekati oleh Rey, si Ladiesman yang klo dah mabok sasarannya gak kira-kira, pernah dia menggoda tiang listrik & udah buka celana aja, untung aja waktu itu dia jajannya bareng boss gue dan langsung dicegah sebelum ngelakuin hal yang gak-gak. Salah sendiri sih, klo ikut si Boss suka diajak ke tempat jajan samping rel.

Kali ini jajanannya berkelas, Skybar ternama disekitaran Jakarta pusat. Tapi yang namanya dah kebablasan malah maen di Toilet cewek, gegara dua-duanya dah keburu mabok sih. Mereka diusir security yang dapat laporan dari pengunjung, akhirnya gue dan gadis sebelah gue yg harus nanggung malu bawa mereka berdua keluar dari Bar.

“Maaf ya kak, ngerepotin…gak biasanya dia kek gini…” Ucap gadis disebelahku
“Gak apa-apa…ini jg salah Temen gue juga sih….” Jawabku santai

Agak jauh aku harus memacu mobil ini, mengantar gadis yang mabuk itu menuju rumahnya di sekitaran Jakarta Barat, bahkan hampir mencapai Tangerang.

“Btw, gue bingung kenapa 2 cewek kayak kalian maen kesitu, tanpa bodyguard lg” aku bertanya
“Kita udah sering kok kak, biasanya berempat…cuma ya, ada masalah itu aja” jawab gadis itu

Sial mataku mulai mengantuk, Gue pun menyetel sebuah lagu di Player Hape gue.


Nah, mantap…sayang aja gue gak bisa nge drift.

“Eh, kita belum kenalan…Gue Doni, terus bajingan yang lagi mabok di belakang namanya Rey, lu siapa?”
“Oh…panggil aja aku Okta, terus temenku ini Manda…”

“Itu temen lu ada masalah ya? Gue gak pernah liat cewek mabok sampe gtu”
“Biasa sih kak, kita berdua lagi banyak masalah akhir2 ini…”
“Ooh…kurang-kurangin deh, gak baik gadis-gadis kayak lu maen disono”

Okta hanya tersenyum lalu kembali menghadap kedepan.

Harus gue akui, Okta memang terlihat dewasa, dengan suara yang agak berat, tinggi yang jelas lebih tinggi dariku dan memakai baju yang lebih pantas gue sebut taplak meja. Sementara Manda yang dibelakang sedikit lebih pendek dari Okta, dengan rambut merahnya yang menawan menambah daya tariknya.

Semua berjalan tenang hingga… “PYAAAR!!!”

“Aaaaaa!”

Okta berteriak histeris, Aku sontak kaget dan melihat kebelakang. Sial! Ada motor yang mengikuti kami, mereka memecahkan kaca jendela belakang mobil gue. Bangsat!!! Ini mobil dinas, oke kalau gitu… gue liatin apa yang udah gue pelajarin dari maen GTA.

Motor itu sekarang ada disebelah mobil gue, beruntung pertengahan jalan yang gue lalui sekarang dipagar.

“Makan nih, dasar bajingan!”

Gue pepetin mobil gue dan pagar, sementara motor itu ada diantaranya, terdengar sedikit suara tulang yang patah dan motor yang agak ringsek, puas gue dan gak peduli jadi apa tuh para bajingan.

Setelah yakin tak akan dikejar gue langsung memacu mobil gue lebih kencang, daripada dicegat yang aneh-aneh lagi. Sementara itu, gue melihat Okta mulai menunduk ketakutan sambil memegangi kepalanya.

“Hey…udah aman, jangan takut…”

Okta mulai bangun dan menatapku, beberapa bulir air mata menetes di pipinya. Raut wajahnya yang masih agak ketakutan membuatku luluh.

“Bentar….bentar, aku nyari pom bensin terdekat, beli minum dulu ya bentar abis itu kita lanjut nganterin temen kamu pulang”

Beberapa menit kemudian, aku memakirkan mobilku, menuju minimarket yang ada di POM Bensin dan membeli beberapa botol air mineral, semantara aku membeli sebotol kopi dingin agar membuatku melek sampai pagi.

“Oh iya, ini tissue…udah jangan nangis terus, kita udah aman kok…” ucapku seraya memberikan sekotak tissue dan memegangi pundak Okta

Dia mulai menyeka air mata dari wajahnya menggunakan tissue. Aku mulai menegak kopi dingin di tanganku, Ahh….nikmat sekali setelah perjalanan liar yang kulalui malam ini. Sementara aku melihat Goresan besar di samping mobil dan sebuah kaca pecah di belakang mobilku, beside that, everything is FINE.

“Haaaah” aku menghela napas, berusaha menerima semua yang terjadi
“Aduh kak, maaf nih gara-gara kita mobil kakak jadi korban…”
“Hahaha, tenang aja…ini juga salah kakak tadi ngambil jalan yang rawan…Udah yuk lanjutin jalannya, udah deket kan?” Ucapku seraya berdiri
“Iya kak, nanti aku tunjukkin deh” Jawab Okta sambil tersenyum

Dua orang mabok di kursi belakang masih pulas tertidur, Gue dan Okta kembali naik ke mobil. Kita kembali melanjutkan perjalanan malam ini.

Setelah memulangkan Manda ke rumahnya, Gue mengantarkan Okta ke Apartemennya di daerah Jakarta Barat.

Si bangsat Rey masih teler di jok belakang, sementara Okta dengan tenang melihat hape nya.

DI8yoY3XkAE-V-h.jpg


Dilihat-lihat, Okta adalah gadis dengan badan tinggi semampai dengan asset yang bisa dibilang seimbang. Buah dadanya seakan menantang dibalik balutan baju yang lebih tepat dijadikan taplak meja, sementara bulu halus ditangannya begitu lebat seakan meminta untuk kuelus dan kudekap dalam peluk ini.

“Hmm? Ada apa kak?”

Sial! Dia sadar kalau gue mulai menatapnya semenjak kita masuk ke mobil. Okta bertanya dengan tatapan matanya yang remang tersorot lampu dalam mobil.

“Gak apa-apa kok, nih Apartemen mu dah deket kan?”

Okta mulai mengalihkan pandangan menuju kedepan dan melihat ke area sekitar.

“Oh iya, disini kak…parkirnya agak kebawah situ”

Setelah memarkirkan mobilku, aku mengantar Okta hingga sampai ke pintu Kamarnya. Tak berselang lama Gue minta pamit, besok masih ada jadwal kerja dan Rey juga harus sadar sebelum jam masuk kantor.

“Kak, mau mampir dulu? Aku buatin minum nih”

“Ah, nggak deh ta, udah malem Gue ada kerjaan besok”

“Sebentar aja ya, gak enak kakak udah nolongin aku dan Kak Manda”

Sejenak Okta memasang senyum manisnya, Gue mulai ngerasa kalau sekedar basa-basi tak akan bermasalah. Lagipula tak ada hal yang mendesak di kantor.

Pintu dibuka, Gue lepas sepatu dan kaos kaki ku diluar.

“Ayo kak, anggep aja rumah sendiri”

Gue agak canggung soalnya ini pertama kalinya gue masuk ke kamar cewek. Wait? Apa gak apa-apa gue laki-laki yang baru dikenal masuk ke kamar dia?

Okta membawa 2 gelas teh dan beberapa permen, dia menyeka rambut panjangnya ke samping seraya menyajikan minuman itu di meja. Leher jenjangnya yang mulus terlihat jelas, seperti meminta bibir ini tuk menjamahnya.

“Santai aja kak, tegang banget gitu…”

Dia menyadari kalau gue gak tenang dari tadi.

“Habisnya…gak enak aja gue cowok masuk kamar lu gini”

Dia masih menggunakan pakaian taplak mejanya, kali ini kita duduk berhadapan. Lalu dia menatapku santai.

“Aku percaya kok sama Kakak, dari cara kakak nyelametin kita dari kelompok begal tadi…”

Dengan tenang dia nyeruput teh hangatnya, Gue mulai menurunkan ketegangan gue dan berusaha tersenyum.

“Oke deh makasih ya ta”

“Yaudah minum dulu kak…”

Gue pun menyeruput seteguk teh hangat dihadapan gue. Seketika lelah dan pegal dari kejadian malam ini hilang seketika, ditambah seorang gadis cantik yang ada dihadapanku ini. Siapa yang kira malam yang kacau ini membawa berkah?

Kami bertukar sedikit cerita, lalu gue cek jam sudah menunjukkan pukul 02.30, Gue pamit balik.

“Yaaa..kak, nanggung…bentar lagi pagi nih”

“Haha, iya tau…tapi masa’ Rey gue tinggal di jok mobil semalaman”

Memang pertemuan ini seperti ditakdirkan, Gue lalu berjalan menuju pintu kamar ditemani oleh Okta dibelakang.

Gue hampir menyentuh gagang pintu.

“BRUUUUK!!!!”

Gue merasa badan gue ambruk ke lantai.



ap,550x550,16x12,1,transparent,t.u3.png
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Initial D :Peace:

Lanjutkan suhu, kalo bisa sisipkan lagu Dejavu (eurobeat intensify) wkwk
 
Lanjutin gan, alur nya enak, ga main ngentad ngentod aja, sama perhatiin aja sih tata cara penulisan. Semoga lancar terus cerita nya
 
Karena kesibukan yg melanda, baru Bisa update minggu depan gaes, sabar ya

Btw, kritik & saran semua ditampung gaes, maklum cuma nyoba2 nulis ini
 
Karena kesibukan yg melanda, baru Bisa update minggu depan gaes, sabar ya

Btw, kritik & saran semua ditampung gaes, maklum cuma nyoba2 nulis ini

Jangan membuat janji, hu
Takutnya ada apa" dan gak bisa nepatin
Netizen sini horor :v
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd