Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Seorang Nenek Berkisah

begawan_cinta

Guru Semprot
Daftar
27 Oct 2023
Post
540
Like diterima
9.138
Bimabet



SEBENTAR lagi saya akan menjadi seorang nenek. Pito, putra saya pagi-pagi menelepon saya bahwa Selly, istrinya sudah masuk ke rumah sakit mau melahirkan.

Untung hari itu saya mendapat tiket pesawat ke Jakarta. Dengan tidak sabar lagi, turun dari pesawat, saya langsung minta taksi mengantar saya ke rumah sakit, tempat Selly mau melahirkan.

Saya hanya membawa beberapa potong pakaian. Jadi hanya tas kecil saja yang saya bawa. Tapi setiba di rumah sakit, saya tidak bisa bertemu dengan menantu saya Selly. Selly sudah masuk ke ruang operasi.

Pito merebut tas pakaian yang saya bawa. Pito berada di ruang tunggu sendirian saja, lalu Pito memeluk saya dengan erat seperti ingin melepaskan segala kerinduannya pada saya. Memang sudah hampir setahun Pito tidak bertemu dengan saya. Saya tinggal di Semarang, Pito tinggal di Jakarta.

“Mami kurusan, tapi kelihatan lebih cantik.” bisiknya.

Pujian Pito membuat hati saya berbunga-bunga. Mana ada ibu yang tidak senang dipuji oleh anaknya, sehingga tanpa saya menyadarinya Pito mengejutkan saya dengan mencium bibir saya.

Entah kapan bibir saya terakhir dicium oleh papanya Pito, suami saya, saya sudah lupa. Bibir saya menjadi kaku untuk beberapa saat mendapat hadiah yang tak terduga itu.

Pito menarik saya duduk di sofa. Pinggang saya dipeluknya era-erat. Merasakan kehangatan tubuhnya membuat saya berbaring di pundaknya. “Bagaimana kabar Papi?”

“Pekerjaannya lancar, masih suka pulang malam...” jawab saya.

Pito mencium rambut saya. Seandainya papimu berbuat demikian pada Mami, Pito... keluh saya dalam hati, tapi papimu asyik dengan pekerjaannya sendiri.

“Mami harus sering-sering kesini, apalagi sekarang Mami sudah punya cucu... ya, Mi?” ujar Pito.

“Kirim tiket pesawatnya dong...” goda saya memandang Pito.

Pito tersenyum. Pandangan matanya tajam dari mata turun ke dada saya. Ternyata kancing blouse saya terbuka satu. Entah kapan terbukanya tadi di dalam pesawat saya melihat masih rapi.

"Kamu nafsu?" tanya saya.

"Bagaimana sih Mami? Sudah tau tanya..." jawab Pito.

Iya sih, dulu sewaktu saya mengandung Pito dan kedua adiknya suami saya harus mengekang nafsunya hingga beberapa bulan. Pasti Pito juga demikian. Saya jadi kasihan.

Saya tidak menahan Pito membuka kancing blouse saya dan mencium belahan payudara saya. Memang payudara saya indah, cuma suami saya tidak mengaguminya lagi. Kesibukannya dalam binisnya terkadang membuat saya begitu kesepian.

Tapi ciuman Pito tidak berlangsung lama karena perawat telah membawa cucu saya keluar dari ruang operasi untuk diperlihatkan kepada saya dan Pito.

Cucu saya laki-laki, beratnya 3,1 kilogram. Matanya mirip mata saya, sipit. Tubuh mungil dan masih merah itu, suatu hari akan tumbuh menjadi seorang laki-laki yang ganteng seperti Pito.

Kami masih harus menunggu Selly keluar dari ruang operasi sekitar 30 menit lagi. Saya mengetahui kegelisahan Pito yang tak tertahankan, bukan karena harus menunggu Selly keluar dari ruang operasi, melainkan karena saya.

“Mudahan-mudahan Selly cepat keluar dari ruang operasi, kita bisa segera pulang!” kata saya.

Pulang untuk apa?

Pito mencium pipi saya. Saya meraih pundak Pito dan membiarkan wajahnya tenggelam di belahan payudara saya. Pasti Pito merasakan letupan-letupan di jantung saya sehingga saya tidak melarang lagi Pito membuka pengait bra saya dan melumat payudara saya hingga sampai di rumah Pito melepaskan pakaian saya satu persatu.

Pito begitu mengagumi tubuh saya yang telanjang dan masih mempesona. Direbahkannya saya di atas ranjang. Ia menciumi bulu-bulu hitam yang berserakan tak teratur di bawah perut saya. Memang dari dulu saya tidak kenal dengan yang namanya mencukur bulu kemaluan.

"Ah... Mami belum cuci bersih kamu sudah cium-cium, sayang..." desah saya menambah gairah Pito.

Pito menjilat vagina saya. Memang vagina saya harus dibasahi supaya gampang dimasuki penis Pito, karena vagina saya sudah kering akibat jarang dijamah oleh suami dan saya juga sudah menopause sekitar 3 tahun yang lalu ketika saya berusia 50 tahun. Sekarang saya sudah berusia 53 tahun harus memulai lagi kegiatan berhubungan intim yang sudah berhenti sekitar 7 tahun.

Saya bergidik dan menggelinjang ketika klitoris saya dilindas lidah Pito. Harus saya akui Pito lebih mahir memuaskan saya dibandingkan papinya, apalagi sudah sekian tahun vagina saya tidak dijamah laki-laki, sekarang dibesot-besot oleh lidah anak saya yang kasar, lubang saya dimasuki, rahim saya dihangatkan.

Tidak sampai 15 menit saya sudah merasa vagina saya berdenyut-denyut seperti ingin meledak. Pompaan jantung saya menghebat, tubuh saya kejang-kejang sewaktu saya ingin meluapkan ganjalan yang selama bertahun-tahun saya tahan, saya menjerit sekuat-kuatnya saat saya ORGASME.

Setelah itu saya begitu lega, lepas dan puas. Saya sangat menikmati saat Pito mencium bibir saya dan penisnya yang keras menekan masuk ke liang kewanitaan saya, pelan... pelan, akhirnya rongga vagina saya terasa dipenuhi oleh penis Pito yang besar.

"Masih enakkah, sayang?" tanya saya.

"Hi... Mami masih seperti gadis..." kata Pito bukan untuk menyenangkan saya karena memang masih terasa menggelitik saat Pito menggerakkan penisnya keluar-masuk.

"Ahh... sayang..." desah saya. "Api gairah Mami sudah lama padam, sekarang kamu hidupkan lagi... jangan ditinggalkan ya, sayang..."

Pito memeluk saya erat-erat dan menyemburkan spermanya. Cairan hangat itu seperti tumpah di rahim saya.

Jalan untuk bercinta dari Pito dengan saya menjadi mudah. Hampir setiap hari kami melakukannya sampai masa nifas Selly selesai, saya menyerahkan Pito kembali pada Selly tidak ingin mengganggu rumah tangga mereka, meskipun saya harus kembali dalam kesepian. @begawan_cinta_09.03.2023_09:44pm.
 
cerita bagus hanya saja terlalu kaku. apa mungkin hasil dari AI
 
Thor, pada saat ber-monolog gak usah menyebutkan diri sendiri dengan kata saya, terlalu kaku.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd