Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Mengandung impregnation, daun muda, sedikit rape, dan defloration. Layak lanjut di Cerbung?

  • Lanjut aja. ga ada masalah

  • NO! terlalu kejam... T_T , dipindah di SF lain aja


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Chapter 3

Sinfull Hero

abrams+2_1408431289.jpg

“New target, Identified T-55, Engage!” perintah Williams, seorang Comander tank M1A2 Australia berkode “Goliath 1” pada 3 orang crewnya.

“Sabot, Ready!” teriak loader tanda meriam siap ditembakkan dengan Sabot, peluru anti-armor.

maxresdefault.jpg

“Round Away!!” Gunner telah mengunci sasaran dan menembak.

BBUUUUMM—KLANG

Bunyi dentuman meriam M283 120mm menembakan amunisinya. Mengantarkan maut pada crew tank kalengan itu. Seketika tank tersebut meledak hebat dan turetnya terpental jauh, awaknya mati dengan kondisi yang memilukan. Simon, driver tank dengan piawai mengendarai tanknya meliuk-liuk di jalan sekitar desa yang cukup sempit.

1 Oktober 2032, Desa Sampak tidak jauh dari pantai selat sunda, beberapa bulan sebelum serangan di jakarta, Letnan Dua Williams Imahara sedang memimpin peletonnya berkekuatan 4 tank M1A2 Abrams untuk mematahkan serangan Red forces. Setelah melaksanakan pendaratan amfibi dari Sumatra lewat selat sunda Red Forces berusaha meraksek lebih dalam ke pulau jawa. Saat itu mayoritas kekuatan dialihkan untuk mempertahankan kota-kota besar, sehingga mereka nyaris tidak punya suport. Sektor itu hanya dilindungi 4 tank pimpinan William dan sejumlah kecil infantri TPR.

gallery-1479332899-1192324.jpg

Namun dengan kepiawaiannya Williams berhasil mematahkan serangan itu sejauh ini. Tak terhitung sudah berapa prajurit dan kendaraan tempur Red forces yang berhasil dilumpuhkan, namun setelah nyaris 12 jam bertempur kini hanya 2 tanknya yang operasional, sisanya rusak dihantam serangan tank T-72 Red forces.

Merasa Sampak berhasil dipertahankan, pikiran Williams tertuju untuk merebut desa Tingaran tak jauh dari sampak. Berdasarkan pengintaian drone, Tingaran tidak dipertahankan begitu kuat, tidak ada tank disana sehingga Williams berpikir masih mungkin untuk menyerang dengan 2 Abrams, sejumlah panser, dan infantri.

Ketika menyerang Tingaran mulai menguasainya tiba-tiba alarm peringatan menyala, mereka sedang dikunci oleh misil!!

SSYUUUTTT.................... BBBLLLAARRRR.....

1026381586.jpg

Tank temannya “Golliath 3” yang ada didepannya meledak hebat, crewnya berloncatan berusaha keluar dari tank dalam keadaan tubuh yang terbakar. Secara insting williams tahu itu pasti serangan rudal panggul anti tank (ATGM), mereka sedang bersembunyi diantara bangunan, dia tahu setelah berhasil melumpuhkan Goliath 3 pasti mereka sedang bersiap menembaknya, ketika tiba-tiba radionya menyala

“Goliath 1, Goliath 1, kami melihat misil meluncur dari bangunan 2 lantai arah barat...” seorang Anggota TPR mengontaknya.

Williams tidak membuang waktu dan segera mengarahkan pericope tanknya kesana, dengan mode infrared dapat dia lihat tim ATGM lawan sedang mempersiapkan tembakan kedua, selain itu juga terdeteksi beberapa orang dalam bangunan itu.

“Jackpot!! Kita mendapat lokasi berkumpul musuh!!” pikir Williams.

“Steve, persiapkan Willey Peter Round”

Dengan cekatan Loader memilih dan memasukan peluru bom bakar fosfor putih ke dalam meriam siap ditembakkan.

“Gorge, bidik ke arah jendela itu, tembak ketika siap”

Gunner mulai membidik, komputer canggih membantunya memberikan solusi tembakan yang sempurna.

M1A1_Abrams_gunner%E2%80%99s_primary_sight.jpg

“Round Away” Peluru bakar itu ditembakan, meledak, dan membakar, semua yang ada di lantai 2 gedung tersebut. Beberapa sosok tubuh meloncat dari lantai 2 dan menggelepar di lantai, berteriak merasakan fosfor putih membakar tubuhnya hidup-hidup, jeritan mereka sangat mengerikan.

Namun ada yang tidak beres, orang-orang itu tidak tampak seperti tentara! Ternyata mereka penduduk desa ini, Red forces mengumpulakan mereka disana sebagai perisai hidup, sayangnya William tidak mungkin membedakan mereka melalui kamera infrared, apalagi jaraknya cukup jauh.

Warga yang berada di lantai satu dan TPR berusaha membantu mereka yang tubuhnya sedang terbakar, namun percuma fosfor putih tidak semudah itu dipadamkan. Golliath 1 mendekat, Williams keluar dari tank dan mematung shock dengan apa yang baru saja dia lakukan. Di depannya ada seorang ibu meratapi anak lelakinya yang tewas dengan tubuh setengah hangus, kepala, dada, dan kedua tangannya sudah jadi arang, tangisan ibu itu sangat mengerikan. Seketika ibu itu menoleh ke arah William, menujuknya dan berteriak

“PENJAJAH BIADAB! PEMBUNUH!!!”

“NNNNNOOOOO......” teriak Williams, dia tmendapati dirinya ada di kasur di dalam kapal, teman-teman disekitarnya memandang kaget ke arahnya. Ternyata cuma mimpi, entah sudah yang ke berapa kali.

Williams dan unitnya kini berada di HMAS Sidney untuk pulang dan “libur” selama 1 bulan, tidak terasa mereka sudah terjun ke medan perang selam 2 tahun. Setelah Jawa jatuh sebagian besar kekuatan mundur ke Bali. Sebagian lagi ke Australia, mempersiapkan strategi untuk merebut lagi pulau-pulau di nusantara. Bagi Williams kepulangannya ini terasa tidak berarti apa-apa, tidak ada yang menunggunya di tanah air sana. Pacarnya Judy yang tinggal bersama sebelumnya memilih putus hubungan daripada harus kehilangan Williams bila terjadi sesuatu kelak. Williams masih merasa kesal ketika mengingat hal tersebut.

“HI PAL, COME OUT, YOU ALL HAVE TO SEE THIS!!!” teriak salah seorang temannya. Williams dan yang lain segera menghambur keluar ke geladak kapal.

“LOOK AT THAT. WHAT THE HELL IS THAT??” seseorang menujuk ke langit, nyaris tepat diatas kepala mereka.

Di langit tampak sebuah titik hitam yang melintas dengan kecepatan yang cukup tinggi dan meninggalkan jejak asap putih dibelakangnya. Williams dan taman-tamannya tahu pasti apa itu, mereka pernah melihatnya ketika bertugas di Thailand, benda itu sama persis dengan misil balistik yang menghancurkan Kuala lumpur. Rupanya setelah berhsil menguasai jawa, Red Forces mulai coba-coba menyerang daratan Australia. Semua orang terdiam, namun tiba-tiba suara keras muncul dari arah timur.

Bum... SSSHHHUUUUUTTTTT.........

hooper-firing-sm-3.jpg
cda04cfaef49a49a33c22a2a0769afd8.jpg

Suara itu berasal dari USS Bainbridge yang mengawal mereka, Destroyer AL Amerika berkemampuan sistem AEGIS itu melepaskan 2 rudal SM-3 ke arah misil balistik itu yang kemudian disusul destroyer lain. Semua orang menahan nafas, menunggu apa yang terjadi berikutnya.

Bum... Bum..

Intersepsi berhasil, rudal-rudal itu berhasil menghancurkan misil balistik itu diudara.

“WWOOHHOOO.....”

“YEAH.....”

“ALL HAIL MIGHTY US NAVY!!!”

Semua orang bertepuk tangan menikmati pertujukan api dadakan itu yang diikuti dengan tawa lega.

-------

Beberapa hari kemudian kapal mereka sudah merapat di Darwin. Pelabuhan militer itu tampak penuh sesak dan sibuk. Ada sebuah kapal kargo menurunkan sekumpulan kendaraan tempur Striker bantuan dari Amerika untuk Australia. Tampak juga kapal-kapal lain yang menurukan sekumpulan orang-orang sipil RIS, para pengungsi.

“Mereka sudah mulai berdatangan rupanya. Semoga saja mereka tidak malas-malas disini.” celetuk Gorge temannya.

Memang itu tujuan kesapakatannya. Allied tahu perang ini akan memakan waktu sangat lama dan mereka membutuhkan SDM yang besar untuk menngerakkan industri perang mereka. Pengungsi RIS dan negara asia lain bisa tinggal disini, tapi mereka harus mendukung usaha perang Australia dan sekutunya.

Ketika melihat-lihat lagi tampak barisan tank baru dikeluarkan dari kapal. Jelas itu tank Leopard 2 tapi tampaknya model terbaru, masih berkelir hijau, fresh dari pabrik.

h3.jpg

“Kenapa bengong? Keren kan? Itu mainan baru kita.” Kapten dari batalionnya tiba-tiba menyela lamunan williams.

“Itu punya kita?”

“Ya tentu saja. Fresh dari Jerman, Leopard2A8, sudah diupgrade dengan canon 130 mm dan proteksi tambahan, tak ada satupun tank Red Forces yang mampu menandingi. Beberapa minggu lagi kalian akan dilatih untuk familiarisasi” ucap sang kapten bangga

“Apa yang salah dengan M1 Abrams kita sekarang, sir?”

“Amerika tidak bisa menyuplai kita, Mereka juga sangat butuh Abrams, kita harus cari dari sumber lain sedangkan Jerman setuju kita memproduksi Leopard disini. Oh ya, Jendral Harrison ingin bertemu denganmu secepatnya, ada kabar penting.”

--------------

“1 Oktober 2032, Second Lieutenant Williams Imahara berhasil memimpin pasukannya mematahkan serangan krusial Red Forces di desa Sampak dan Tingaran dengan hanya bermodal 4 MBT dan sekolompok kecil infantri TPR, menghancurkan 20 tank, 35 APC, dan kemungkinan ratusan infantri. Apa benar begitu, Mr. Imahara?” tanya sang jendral.

“Sepertinya begitu Jendral, saya tidak memperhatikan rinciannya..”

“Atas prestasi mu markas besar memutuskan untuk memberi Victoria Cross besok..”

“Besok pak?”

“Yes, ada yang perlu ditanyakan?”

“Pak, saya pikir saya akan dimasukan pengadilan soal—“

“oh, soal insiden itu? Tenang itu cuma insiden “kecil”, terjadi dimana-mana, this is a war, kid. No one bother to look into something like that. Hahaha..” ucap sang jendral diikuti tawa kecil.

“Sir, saya pikir saya tidak pantas menerima ini. Kami kehilangan 3 MBT, 3 kru tewas, lagipula—“

“Ini bukan cuma soal kamu, nak. Ini tentang seluruh angkatan bersenjata kita. Akhir-akhir ini hanya ada berita-berita buruk, Allied Forces harus mundur di beberapa front pertempuran, moral pasukan dan rakyat saat ini ada di titik terendahnya. Mereka butuh pahlawan. Seseorang untuk dijadikan panutan. Itulah kamu.”

Sang jendral masih melihat ada keraguan di wajah bawahannya itu

“Berbanggalah nak, Vicroria Cross adalah penghargaan tertinggi yang diberikan negara ini ke pasukan terbaiknya. Sekarang lebih baik anda bersiap-siap untuk besok. Semua mata akan tertuju pada mu. Bubar.”

-------

Upacara Besar penyerahan Victoria cross dilaksanakan kesokan harinya. Namun nyaris tidak ada rasa bangga dalam diri Williams. Berbagai pikiran tidak enak berputar-putar di kepalanya, amarah karena kehilangan seluruh keluarganya di manhattan, kekecewaan karena pacarnya meninggalkannya, juga rasa bersalah karana insiden di Tingaran, dan sekarang tiba-tiba diserahi tanggung jawab sebesar ini. Semuanya bercampur aduk. Malamnya teman-temannya mengajaknya berpesta di club dan mereka pun mabuk-mabukan, Williams berusaha melupakan segalanya. Saat akan kembali ke Mes, John temannya mengambil jalan lain.

“Hey guys, bukannya kita langsung pulang?”

“HUH? Pulang? Buat apa? Ini hari besar mu, Willy.... lets end it with a BLAST... hahahah..” tawa salah satu temannya.

Mereka sampai di tunjuan dan William pun sadar dengan apa yang dimaksud dengan “blast” itu. Pasukan Allied menyebutnya Area 69, tepatnya sebuah unit tempat para prajurit kesepian bisa melepaskan gaairah terpendamnya. Siapa yang melayani? Tentu saja para gadis pengungsi itu.

Para pengungsi diterima untuk tinggal, namun harus mendukung usaha perang negara yang menerimanya. Bisa jadi penjahit di pabrik seragam, tukang las di galangan kapal, buruh di pabrik peluru, namun bagi para gadis yang terpilih ada pekerjaan yang cukup “krusial” buat mereka, yaitu mempersiapkan prajurit masa depan. Setelah melahirkan paling tidak 2 anak mereka bisa mendapatkan kewarganegaraan.

Allied Forces sadar perang ini akan memakan waktu lama dan mereka harus mendapatkan suplai SDM yang cukup untuk menandingi SDM melimpah yang dimiliki Red forces. Demi menandingi musuh yang memiliki teknologi kloning yang maju itu hal-hal ekstrim perlu dilakukan.

“I know humanity has declined, but I dont know they set the bar this low...” gumam Willy.

“Hey Frank, tolong cewe thailand yang didepan bisa kan?” tanya gorge.

“No problem”

“oh ya tolong siapkan yang terbaik untuk sobat ku, ini hari penting buat dia..”

“Wait what? Aku tidak bisa pilih sendiri?”

“tenang saja bro, kami sudah siapkan barang terbaik untuk pahlawan besar. Tunggu saja di kamar atas.” ujar frank si germo.

Ketika menunggu di kamarnya entah kenapa pikiran-pikiran kelamnya mulai menyerang kembali. Ditambah dengan kondisinya yang mabuk pikiran-pikiran itu berubah menjadi emosi yang siap untuk meledak. Tiba-tiba suara pintu dibuka memecahkan lamunannya.

“mmm.... anu... excuse me, sir,”

Di ujung ruangan sana sudah menunggu seorang gadis remaja asia manis berwajah innocent, kulit nya halus putih, rambut pendek sebahu, dia hanya mengenakan lingerie warna ungu, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang mulai matang sempurna terutama di bagian dada.

031.png

Willy menghampiri gadis itu dan berdiri di dekatnya, diperhatikannya lagi tubuh gadis itu dari ujung kaki sampai kepala. Tingginya tidak sampai sebahu Willy.

“Cantik juga, jelas lebih cantik daripada gadis-gadis diluaran tadi” pikirnya.

Kemudian willy berjalan ke belakang si gadis, dan memeriksa aset-aset lain. Not bad, sepertinya malam ini Willy menemukan tempat untuk melampiaskan segala stresnya. Willy mulai memeluk si gadis dari belakang.

“mm... mm....” desah gadis itu karena risih.

“kamu orang RIS kan? Tidak perlu pakai english sama saya, saya bisa Bahasa. Saya lama di tempatkan di negara mu”

“Ba.. baik... mister...”

Willy mulai meraba tetek dan meki dari luar BH dan CD.

“Nama kamu siapa?”

“A.. Alice...”

“itu pasti nama yang mereka kasih sebagai penghibur disini kan?! Maksud saya nama asli kamu..”

“Tapi.. katanya engga boleh... MMHH....” tiba-tiba Willy meremas tetek kanan lumayan kencang.

“Sudah ga usah formal disini... kamu bilang aja, saya ga bakal kasih tahu siapa-siapa kok” ujar Willy sambil mulai mengoral telinga kiri gadis itu.

“I.. Irin..., nama saya Irin”

“wah... namamu cute juga ya...”

Tiba-tiba tangan kanan Willy mengarakan kepala Irin untuk mendongak ke kiri dan disusul ciuman buas Willy ke bibir Irin. Kemudian lidahnya mendobrak masuk ke mulut Irin. Didalam sana lidah mereka beradu. Irin tidak menyangka first kissnya akan seperti ini.

“MMMMHHHH......” lenguh tertahan irin merasakan tangan kiri pria asing itu menyelip masuk CD dan mulai mengolah mekinya.

Semenjak awal Willy dapat merasakan tubuh Irin bergetar ketakutan. Mekinya pun masih rapat sekali. Dia pun melepas ciumannya dan bertanya

“Sudah berapa banyak cowo yang nikmatin kamu?”

“belum pernah... ini pertama kali....”

“kamu masih virgin? Pantas saja kamu ditawarkan ke saya..” secara tiba-tiba Willy mendorong jatuh Irin ke kasur.

Diatas Kasur Irin dapat melihat willy mulai melepas seragamnya. Willy kini sudah bugil, kontolnya yang putih besar terpampang di hadapan Irin. Perasaan ngeri dan takut membayangkan benda itu akan masuk kedalam dirinya mulai menghampiri.

Willy mulai naik ke kasur, menerkam kaki irin dan menariknya. CD ungu irin dilolosi, mulut dan lidah Willy mulai menyerang meki perawan irin.

“uuuhhh..... aduh.... oh.. oh... MMMHHH......” Irin tidak mampu menehan desahan, sensasi yang dia rasakan di mekinya terlalu kuat.

“UUUHHH...... MMMMMHHHHHHHHH.......” Irin orgasme untuk pertama kalinya.

William menghentikan serangannya dan memeperhatikan wajah Irin, wajah irin merah padam. Tampak sekali gadis itu kewalahan menghadapi William.

Kini bra irin juga dilepas, kedua puting Irin diemut dan dipermainkan oleh willy. Libido Irin pun naik lagi. Willy merasa sudah saatnya ke hidangan utama. Willy memposisikan tubuhnya menimpa Irin, namun paha irin dibuka lebar. Kepala kontolnya sudah menyentuh meki sempit itu siap untuk masuk. Namun Willy tidak buru-buru, ujung kontolnya sekarang hanya diusap-usapkan ke permukaan meki Irin. Cairan pelumas semakin membanjiri vagina itu. Irin hanya bisa mendesah-desah kecil dipermainkan Willy.

“OK, kamu siap Irin?”

“Tolong pelan mister. Irin takut sakit...”

“Kehilangan virginity itu memang sakit, bagaimanapun kamu harus menahannya!”

Kontol Willy mulai masuk, centi demi centi. Willy merasakan sensasi yang sudah lama tidak dia rasakan, betapa nikmatnya menyetubuhi perawan. Jika Willy mendesah nikmat, saat itu Irin justru mendesah-desah kesakitan.

“aaahhh..... uh... udah.. udah... sakit. Perih banget memek ku. UUHHH... ada darahnya. Udah mister aku udahan..., udah ya? Aku nyerah. AHHKKK.....”

Tapi Willy sama sekali tidak mendengarnya. Dia malah menghentak kontolnya sekuatnya hingga menyentuh rahim irin.

“AAAAAHHHHHKKK.............” Jerit Irin sekencangnya.

Willy mengacuhkannya, dia sibuk dengan pikirannya sendiri. Tidak sampai 2 minggu lalu dia bertempur hidup mati di garis depan, hidup bagaikan tikus di dalam tank sempit itu, dihantui rasa takut seandainya tanknya disergap dan meledak, jangan lupa dia sudah membantai banyak orang, tidak terhitung berapa kumlah musuh dia habisi. Setelah lolos dari neraka itu, kini dia sedang diranjang, bersetubuh dengan seorang gadis lugu yang bebas dia apakan saja, bahkan bila perlu dia hamili.

“Sekarang akan aku lepaskan semuanya malam ini, rasa stres ku, amarahku, kecewa ku, semuanya!! Lagipula beberapa bulan lagi aku akan kembali ke neraka itu dan entah bisa selamat atau tidak, jadi bila memang aku harus hamili gadis ini, OK saja... meninggalkan keturunan sebelum mati sepertinya ide yang bagus. Hahahahaha.....”

Willy memulai pompaan ke meki Irin dengan frekuensi tinggi dan sekuat tenaga. Desahan kesakitan dengan sedikit nikmat dari Irin menambah nafsunya untuk menyetubuhi gadis itu.

“he...heh... heh.... you are my bitch now.... take this...and this..”

“OOHHH ...ahhk....UHH.... UHH.... UHH.... sakit... perih...”

“heh... heh... heh...”

“MMHHH...... UHH.... UHH.... UHH.... UHH.... MH.. geli... ahk..sakit...”

“heh... heh... heh...”

“mister pelan-pelan mister.... ngilu banget memek ku.... PERIH... perih banget.... ADUH..Duh...”

Willy benar-benar kesetanan. Terus dihajarnya memek Irin tanpa ampun. Tiba-tiba tangan lembut Irin menyentuh pipi Willy. Willy dan Irin saln berpandangan, Irin lalu berkata liba sambil menangis.

“Mister boleh pake badan aku, hiks... tapi tolong jangan kasar-kasar” ucap Irin sambil meneteskan air mata.

Willy seperti tersadar ketika melihat raut wajah manis innocent itu mengiba. Dia hentikan sejenak genjotannya. Setelah diam sebentar Willy memeluk dan mengangkat tubuh Irin untuk mengubah posisi, kontolnya tetap menancap di meki Irin. Sekarang dia duduk bersandar di kepala ranjang sedangkan Irin duduk dipangkuannya, dengan posisi seperti ini Irin yang mengatur permainan.

“Coba kamu mulai naik turunkan badanmu, cobalah, kamu akan merasakan enaknya.” Ucap Willy.

Irin mencoba mengikuti ucapan Willy. Tangan irin memegang pundak Willy dan mulai dinaik turunkan tubuhnya menggenjot kontol . Tidak disangka lambat laun rasa sakit mulai hilang dan digantikan rasa nikmat. Irin kini mendesah desah nikmat.

Willy memperhatikan pemandangan erotis yang tersaji di depannya. Seorang gadis bawah umur yang baru saja dia perawani sekarang mendesah-desah nikmat dengan dua dada besar yang berguncang-guncang naik turun dengan liar. Melihat itu, willy tidak tahan dan mulai ikut menggenjot meki Irin. Setelah sekitar 10 menit Irin mulai menunjukan tanda-tanda orgasme.

“UH...UH... MMMMHHHH...... aku keluar.... AAAAHHHH....” lenguh Irin berorgasme, Meki Irin makin becek dan hangat.

Tubuh Irin lunglai dan rebah di dada Willy, merasakan sisa-sisa orgasmenya. Sekarang saatnya Willy mencari kenikmatannya sendiri. Mereka kembalo ke posisi misionaris. Tanpa membuang waktu segera dihajarnya lagi memek sempit hangat itu. Perlahan-lahan nafsu Irin mulai bangkit lagi.

“AHH... sepertinya kita bakal sering bertemu kedepannya, Irin.”

“MMhh....Baik...uh.... Mister.... OH... OH... OH...”

“Kapan kamu subur?”

“Hari ini, Mister”

“Great!!” Willy makin bernafsu menyetubuhi gadis kecil itu.

“Ingat ini, Mulai sekarang kamu Cuma boleh jawab pertanyaan ku dengan kata “yes”, ngerti?” tanya Willy

“Yes .... OH... OH...”

“saya boleh keluarkan Mani di dalam kan?”

“mmhh... Yes mister....”

“Tidak masalah kalau kamu hamil anakku kan?”

“...... Yes...... uh...”

“Kamu bakal melahirkan dan mengurus dia kan?”

“Yes..”

“Kalau begitu bersiaplah. Akan saya pastikan kamu hamil anakku malam ini...”

“MMMHHH....Yes.......” Irin tidak bisa menahannya lagi, sebentar lagi dia akan orgasme

Setiap jawaban yang dikatakan Irin semakin membuat Willy menggila... tidak ada lagi yang perlu mereka tahan. Mereka semua tenggelam dalam reproduction urge mereka masing-masing.

Sambil terus menggenjot Willy menatap wajah innocent Irin yang sedang belingsatan, matanya terpejam sedangkan mulutnya mendesah-desah pelan, kecantikan dan sensasi yg sempurna, pesona Daun muda...

“HAH... THIS IS BABY MAKING SEX, SO GOOD, NOTHING CAN COMPARE... HAH..” erang Willy lalu meremas dada Irin sekencangnya.

“Ahk... Ahk... Ahk... Ahk... Ahk...” rintih kenikmatan Irin bercampur sakit karena remasan keras di dadanya. Namun remasan itu juga membuatnya tidak mampu menahan orgasmenya.

“OOOHHHH..... MISTER.... AKU KELUAR......MMMHHHH” Irin orgasme

Memek Irin yang semakin sempit dan hangat membuat Willy tidak sabar lagi untuk menumpahkan benihnya ke rahim Irin. Kontol Willy dengan perkasa menyerang mulut rahim irin, semakin kencang dan dalam, dia akan menyemburkan pejunya tepat ke rahim Irin, tempat tersuci seorang gadis.

“I’m cumming, you are the best Rin, NOW GET PREGNANT WITH MY CHILD..... AAAAHHHHH....” erang Willy menghamburkan benihnya ke rahim Irin.

Irin belingsatan karena sensasi yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Sebuah benda tumpul besar yang mengganjal di bawah sana sedang menyebarkan cairan hangat ke dalam rahimnya.

Willy melepas kontolnya yang mulai mengecil. Dia begitu lelah bisa saja dia jatuh tertidur disana. Tapi dilihatnya jam menunjukan sudah cukup pagi, lebih baik dia bergegas kembali ke mes dan untuk apel pagi dan bersiap pulang ke rumah. Sedangkan irin masih tiduran dan mulai meraba-raba perutnya yang terasa penuh dan hangat.

“Apa aku beneran bakal hamil ya?” gumamnya pelan, lalu tertudur pulas.

Sebelum Willy meninggalkan kamar, tiba-tiba frank si germo masuk dan menyapanya.

“Oh, sudah selesai rupanya. Bagaimana? Aku tidak salah pilihkan...”

“Yes, She is great.”

“Hei, aku punya tawaran khusus buat pahlawan seperti kamu. Bagaimana kalau kamu memberiku $ 1000 dan kamu boleh membawa dia kerumah selama masa OFF mu?”

“Entahlah, cukup menggiurkan. Tapi gajiku blum ditangan jadi susah juga.”

“OK... paling tidak aku bisa tawarkan dia ke perwira-perwira lain”

Willy melihat sejenak ke arah Irin yang sedang tertidur pulas, membayangkan gadis itu akan digilir perwira-perwira tua itu cukup mengganggu juga.

“OK Frank, you got me, DEAL!”

(Chapter 3 END)
 
Terakhir diubah:
Nice update gan
Btw bisa req ikut join story gan (sapa tahu pengen nambah character)
Kalo bsa jadi pilot tempur allied make f15 eagle
 
Boleh, agan boleh buat chapter 3.5, Tapi buat character baru dan ceritanya ga ada keterkaitan sama tokoh2 yg sudah ada
 
T55 & T72 itu tank era cold war yg tdk sepadan dng Abrams ap lg Leo 2A8. Yg sepadan setdkny MBT3000 china atw armata ny rusia
 
Boleh, agan boleh buat chapter 3.5, Tapi buat character baru dan ceritanya ga ada keterkaitan sama tokoh2 yg sudah ada

Ok gan ntar ane ketik dulu storynya dan mungkin ane send lewat PM untuk Koreksi


T55 & T72 itu tank era cold war yg tdk sepadan dng Abrams ap lg Leo 2A8. Yg sepadan setdkny MBT3000 china atw armata ny rusia

mungkin lebih cocok T-90 gan karena dia satu era sama ambrams dan Leo2A8, meski sekarang rumornya bakal diganti sama armata
 
Maaf gan ane bukan penggila tank. Ane hanya penggila perang. Ane hanya melihat dari skala besar. Topografi medan tempur, kemampuan tempur, dan sejarah tempur. Klo jenis2 peralatan and istilah2 perang ane masih newbie. Mohon ajaramnya suhu:ampun:
 
mungkin lebih cocok T-90 gan karena dia satu era sama ambrams dan Leo2A8, meski sekarang rumornya bakal diganti sama armata

trgntung seri ny. Technically Leo 2A8 itu blm ad, seri terakhir dari Leo 2 saat ini adlh Leo2 A7 dan A7+. Abrams sendiri yg terakhir seri M1A2 sdngkan M1A3 dlm proses under development. T90 bs d blng stuck tnpa prkmbngan karena ad bbrp klemahan dlm desain shg rusia lbh memilih mengembangkan armata.
 
Maaf gan ane bukan penggila tank. Ane hanya penggila perang. Ane hanya melihat dari skala besar. Topografi medan tempur, kemampuan tempur, dan sejarah tempur. Klo jenis2 peralatan and istilah2 perang ane masih newbie. Mohon ajaramnya suhu:ampun:

gw jg newbie kok :D
 
baca judul nya, kirain fanficnya CnC. baca awal2 kirain lagi fanficnya fallout. eh ternyata salah semua :D:D.

tp overall mantab suhu, lanjutkan!
 
Pliss nggak usah pake mulustrasi. Mulustrasi merusak imajinasi.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd