Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan sex istriku

Kali ini bukan dengan suamiku, tapi suami temanku - pov : sandra

Bag - 1


Kurebahkan diriku diranjang, tubuhku masih berkeringat dari ujung rambut sampai ujung kaki, masih kurasakan vaginaku berdenyut, lelah namun memuaskan, itu yang selalu kurasakan pasca berhubungan badan, namun bukan hanya kepuasan yang kurasakan kali ini, tapi juga perasaan bersalah campur sensasi yang luar biasa, karena kali ini aku melakukannya bukan dengan suamiku tapi dengan teman sekantorku yang juga suami temanku.

Ini berawal dari fantasi gila aku dengan suamiku tentang bertukar pasangan, awalnya hanya obrolan iseng usai kami melakukan hubungan sex, namun seiring berjalannya waktu obrolan itu makin intens dan menjurus serius, aku dan suamiku pun bertanya tanya dalam hati, apakah ini memang keinginan dari hati kita berdua atau hanya sekedar pikiran kotor yang melintas. Untuk mengurai kegalauan hatiku ini aku menceritakan hal ini dengan Dian, aku dan dian sudah berteman sejak dibangku kuliah, kami berdua serung bertukar cerita tentang hubungan sex dengan suami kami masing-masing, gayung pun bersambut ternyata dianpun punya fantasi yang sama dengan suaminya bayu, aku jadi membenarkan hatiku atas ide gila ini. Pembicaraan ini pun berlanjut ke tahap yang lebih serius, namun bukan hanya aku dan suamiku saja, tapi juga dian dan suaminya bayu, kebetulan bayu juga teman sekantorku, jadi aku sudah tidak terlalu canggung membicarakan hal ini berempat. Akhirnya 2 hari yang lalu, yang menjadi klimaks dari pembicaraan mengenai tukar pasangan ini, akhirnya dengan berbagai pertimbangan kami berempat sepakat mewujudkan fantasi sex ini.

Sampailah pada hari ini, hari yang kami sepakati untuk melakukan pertukaran sex dengan pasnagan kami masing masing. Kami melakukannya di salah satu hotel daerah jakarta selatan, tentu saja kamibtak berani melakukannya di salah satu rumah kami, aku dan dian masing masing memesan 1 kamar, karena dari kesepakatan kami melakukan hubungan sex ini di kamar yang terpisah, agar tak canggung saat kami melakukannya, aku sendiripun masih belum sepenuhnya rela melihat suamiku berhubgan sex dengan perempuan lain, tapi kami sepakat untuk mendokumentasikannya agar kami bisa melihat permainan pasangan kami usai berhubungan. Sesampainya dihotel kami masuk ke kamar kami masih dengan pasangan kami masing masing, ya kami berempat masih dibaluti keraguan untuk melakukannya, dikamarpun aku dan yuda masih menanyakan kepadaku apakah akubyakin atau tidak, “kamu yakin say? Kalau memang masih ragu ya di batalin aja" tanya yuda kepadaku, “aku tergantung kamu mas", aku bingung menjawabnya jadi kukembalikan saja pada yuda, “hati aku ragu sih, tapi nafsu aku udh yakin banget" kata yuda, aku tak menjawabnya, aku hanya tersenyum lalu mencium bibirnya, kami pun berciuman mesra beberapa saat, tak lama hp ku berbunyi, dian menelponku, “ya, kenapa say?”, aku menjawab telpon dari dian, dian menyakan bagaimana kami memulainya, akhirnya kami putuskan para suami yang berpindah kamar, ku utus suamiku ke kamar dian, begitu juga sebaliknya. Aku menunggu dengan perasaan campur aduk, antara ingin melakukannya dan membatalkannya, cukup lama juga aku menunggu, mungkin yuda dan bayu sempat mengobrol sembelum masuk ke kamar, kurang lebih 15menit bel pintu kamarku berbunyi, sempat aku berharap yuda yang datang, karena aku masih belum bisa membayangkan seperti apa aku melakukannya, langsung kubuka pintu kamar tanpa mengintip lubang pintu dulu, ternyata bayu yang berdiri di depan pintu, ohhh benarkah ini terjadi tanyaku dalam hati, “hai, gw boleh masuk ga?” tanya bayu basa basi, aku mengangguk sambil tersenyum, suasana pun mendadak canggung, entah dengan bayu, tapi hatiku saat ini galau tingkat dewa, padahal aku dan bayu terbilang akrab, dikantorpun kami berdua sering berkomunikasi dan bercanda, tetapi hari ini bukanlah seperti hari hari sebelumnya, “gw buka jendelanya ya, gw mau ngerokok dulu" kata bayu sambil membuka jendela kamar, untungnya aku juga perokok, rokok membantuku mencairkan suasana, dan sesuai harapan suasana sedikit cair, kami berdua duduk dibsofa samping ranjang, bayu membuka obrolan obrolan santai, masalah kantor, runah tangga, apapun itu yang oenting mengurangi rasa canggung kami.

Sekitar 30 menit kami berbincang, perasaan canggung sudah mulai berkurang, aku dan bayu bergurau spertinya hari hari biasa, “gmn, lanjut ga nih, tapi kalo lo belum yakin ya ga ush dilanjutin" tanya bayu disela sela obrolan, “gw sih yakin, Cuma gw ga tau gmn mulainya" jawabku, “kalau gitu boleh gw mulai, pelan pelan dulu aja" kata bayu, “kalau canggung mulainya lo merem aja dulu" sambung bayu lagi, akupun menurut saja dengan bayu, kupenjamkan mataku, aku duduk bersandar sambil memegang bantal kecil di pahaku, bayu menarik bantal yang kupegang, aku merinding ketika kurasakan tangan bayu meraba pahaku, aku masih mengenakan celana jeans, tapi rasanya sudah menyentuh kulitku, aku bergidik krn aku tahu yang merabaku bukan suamiku, tangan satunya menggenggam lembut tanganku, tangan bayu berpindah kini tanganya mengusap usap pipiku, membelai rambutku, dan aku masih tak tahu harus bagaimana, ku biarkan saja dulu bayu memulai, bayu mencium tanganku, tak hanya sekali, tapi berkali kali dengan interval lembut, dari rambutku tangan bayu berpindah meraba raba punggungku, aku belum merasakan rangsangan dari permainan tangan bayu, tapi ada sensasi yang beda kali ini, tangan bayu kini melingkar dipinggangku, kini aku berada dalam pelukannya, mataku masih terpejam, aku masih belum berani membuka mataku, bayu menciumi pundaku, ciuman lembutnya berpindah pindah dari pundakku, punggungku, sampai ke tengkukku, tangaku dilepaskan dari genggamannya, kedua tangannya melingkar di pinggaku, bayu menarik rapat tubuhku ke tubuhnya, kini bayu memelukku erat, ciuman bayu sekarang berpusat dileherku, masih dengan tempo yang perlahan, bayu terus menciumi leherku dari kiri kanan, bisa kurasakan hembusan nafas bayu, barubkali ini aku sedekat ini dengannya, tangannya kembali meraba pahaku, timbul rasa inginku tangannya menyentuh langsung kulitku, meraba langsung pahaku tanpa balutan celana, kunikmati saja dulu sensasi ini, kuikuti saja tempo permainan bayu, tangan satunya mulai masuk ke balik kaosku, bayu meraba punggungku dari dalam, kali ini tanganya menyentuh langsung kulitku, bayu menyudahi meraba pahaku, tanganya memegang pipiku dan menariknya, mengarahkan wajahku ke wajahnya, ahh sepertinya aku akan diciumnya, aku akan dicium suami temanku, hatiku anatara menolak dan penasaran, tak sempat berpikir bibirnya sudah mendarat dibibirku, bayu menciumku lembut, sensasinya buatku seperti first kiss saja, jantungku berdegup, awalnya pasif saja aku menerima bibir bayu, perlahan kuikuti permainan bibirnya, daribpipiku tangannya turun ke bawah kedua tangannya mengangkat kaosku, tidak sampai atas, hanya sebatas braku saja, sambil terus menciumku tangannya meraba perut dan pinggangku, aku mulai menikmatinya, sesekali bayu memancingku dengan menjulurkan lidahnya, entah kenapa, walau ingin tapi aku belum bisa meladeni permainannya, aku hanya pasif saja mengikuti permainannya, bibir kami saling berpagutan, sesekali bayu menghisap lembut bibir ku sambil menjulurkan lidahnya “hmmphh..hmmpnhh" desahku, tampaknya desahanku memancing bayu untuk lebih berani, tanganya mengangkat kaosku, meloloskannya melalui kepalaku, payudaraku yang terbalut bra hitam kini terpampang jelas dihadapannya, bayu melanjutkan serangan ciumannnya, bibirnya kembali melumat bibirku, kali ini temponya sedikit meningkat, bibirnya lebih sering menghisap bibirku, lidahnya pun menyapu bibirku, payudaraku yang kini terbuka tak disia siakannya, tangannya mulai meremas remas payudaraku"hmphhh" rasanya aku mulai menikmatinya, walau sedikit, aku merasakan denyutan kecil di vaginaku, mulai kurasakan rangsangan dari permainan ini, kali ini lidahnya bermain dibibirku, aku mulai berani memainkan lidahku, menyambut permainan lidahnya, pagutan bibir kami mulai bersuara, ciuman kami yang semula lembut kini semakin hot, kubiarkan tangannya bergerilya di payudaraku, kunikmati remasan demi remasannya, kurangkul tubuhnya, kulingkarkan tanganku dilehernya, tanganku yang satu memegang pipinya, kini aku sepenuhnya dalam dekapan laki-laki yang bukan suamiku.

- bersambung -
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd