Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjuanganku Menaklukkan Ketakutan

Salam bagi semuanya, semoga kita senantiasa diberi kesehatan.
Maaf baru bisa update,
Selamat menikmati
-----------------------------

CHAPTER XXXV: MAIN KE KEDIAMAN SARI DAN PUTRI


Ritme pekerjaan pun berjalan seperti biasanya. Ya selayaknya karyawan baru di sebuah kantor lah. Semua tumpek blek ke kita-kita yang junior. Namanya orang baru pasti nerima-nerima aja. Pulang lewat dari jam pulang kantor normal adalah hal yang lumrah.

Itu pula yang dialami Putri dan Sari. Keduanya kerap kali pulang lewat jam 6. Kadang si Sari mampir kosan, untuk mengeluarkan keluh kesah kerjaan dari bosnya yang agak rese. Dia diminta membuat rencana pengadaan yang jumlahnya milyaran.

Walaupun di kos ada si Priyo, tapi dia memilih untuk berada di kamar ku, sambil bersantai berdua. Udah kaya orang pacaran aja. Sampai-sampai aku adalah orang dibalik kandasnya kisah perjuangan Priyo mendapatkan hati si Sari.

Dalam hatiku selalu bilang masa bodoh, selama yang aku lakukan itu benar, aku tak perlu melakukan pembelaan.

Saat kembali pulang ke rumahnya pun, si Sari minta kuhantar sampai pemberhentian Bus Agra jurusan Bekasi. Dia tak mau ditemenin sama Priyo.

Mungkin saking sudah ilfil sama Priyo yang terlalu agresif dalam hal PDKT, yang justru membuat Wanita menjauh bahkan lebih ke jijik.

-----

Suatu saat di akhir pekan, kami semua satu kosan ada ide untuk menyambagi rumah teman-teman yang ada di Jakarta. Sekadar silaturahmi dan berkenalan biar lebih dekat. Namun dari sebanyak itu semua hanya Putri yang bersedia sepertinya. Dia dengan senang hati menerima kunjungan kami.

Akhirnya tiba waktu untuk berkunjung ke rumahnya. Kita berlima memakai angkutan umum mulai dari angkot pindah TransJakarta, kemudian angkot lagi dan turun di kompleks rumah Putri. Walau sempat kebingungan setelah turun dari angkot, kami pun berhasil tiba di rumah Putri,

Sesaimpainya disana kami disambut hangat Putri beserta keluarganya, tentu saja dengan gadis kecilnya yang beru berumur 7 tahun. Semua berjalan hangat dan lancar. Obrolan mengalir dengan lancar apalagi ada teman kami satu yang jago banget bicara karena dulunya dia menjadi guru.

Setelah makan siang pun, kamu undur diri untuk kembali ke kosan. Mampir sebentar ke ITC untuk membeli kemeja warna putih sebagai persediaan mengingat selama belum diangkat jadi pegawai tetap kami harus memakai kemeja putih setiap hari.

----------------------

Esok harinya saat masuk kerja, Putri tiba-tiba menyapa.

“Gimana kemarin nyasar ga pulangnya”

“Alhamdulillah aman, buktinya selamat sampai sini lagi nih. Gak ada yang nyangkut di jalan. Eheheh” Jawabku

“Yaudah met kerja yaa,, aku juga udah dipanggil ama bos nih.” Putri pamit seraya melambaikan tangannya dan tersenyum manis.

“Iyaaa sama-sama” jawabku singkat.

Jam istirahat setelah sholat aku masih duduk di teras Mushola, sambal mainan hp, si Sari tiba-tiba menghampiri,

“Eh gimana kemarin katanya pada main ke tempat Putri ya?” Tanya Sari

“Ïya, rombongan panti asuhan pada main ke kota” Jawabku dengan nada becanda.

“minggu depan ke rumah ku yoook” balas Sari

“Boleh boleh aja sih, tergantung yang lain nih pada bisa engga” jawabku

“Ya kalau yang lain ga bisa, kamu doang aja gpp kok. hehehe” Balas si Sari sambal tersenyum manis.

“Eh Alan, aku bersyukur banget si Putri kenal nya sama kamu. Tahu sendiri kan gimana statusnya. Kalau bukan kamu mah pasti udah diapa-apain sama cowok tuh Putri” Ucap Sari.

Aku terdiam sejenak mencerna apa maksud dari ucapan Sari ini. Lama ku pikir dan akhirnya paham bahwa maksudnya adalah status Putri yang janda menjadi target gurih untuk para lelaki. Untungnya dia dekat dengan aku dan aku tidak memanfaatkan statusnya.

“Oohh itu, iya lah saling support aja, dan saling jaga semuanya” Jawabku.

-----

Akhir pekan pun tiba, dan pada akhirnya tidak ada satupun teman kos yang bisa ikut. Akhirnya hanya aku yang main ke rumah Sari. Disamping karena tak enak sudah mengiyakan undangannya, ini juga sebagai kesempatan untuk refreshing berdua sama cewe.

Dengan tuntunan petunjuk angkutan menuju rumahnya, aku pun nekat dan bergegas pagi-pagi menuju rumahnya. Agak deg-degan juga soalnya kediaman Sari jauh, di Bekasi.

Berangkat jam 8 pagi, sampai tujuan jam 11 siang. Luar biasa jauh memang jaraknya.

Sesampainya disana malah si Sari mengajakku untuk keluar, ke Mal Bekasi, nonton.

Waduh, dalam hatiku, kok malah diajak nonton. Tapi tak apa lah, sesekali refreshing.

Kami berdua pun berangkat ke Mal dengan mobil Sari. Tentu saja dia yang membawa. Karena aku tak bisa nyetir mobil. Pengen rasanya pake topeng, karena disetirin sama cewek. Ahahaha

Sesampainya di Mal, kita pun berjalan menuju bioskop yang ada di lantai paling atas. Tanganku pun refleks menggenggam tangan Sari selayaknya orang pacarana.

“Ini kalau kita tiba-tiba ketemu Putri bisa digorok nih aku.” Ucap Sari.

“Hahaha.. engga mungkin lah, kan ini kita jauh” Jawabku.

Kita pun tertawa bersama, dengan tetap bergandengan tangan, sesekali badan Sari bersender di badanku. Sudah bisa ditebak genggaman tangan ini semakin erat selama penayangan film “Serdadu Kumbang” di bioskop.

Dari sini aku merasa antara aku, Putri dan Sari ini semacam cinta segitiga seperti di sinetron pada umumnya.

Seharian bersama Sari seperti pasangan kekasih yang sedang pacarana di Mal. Kami berpisah tepat pukul 3 sore. Aku diantar ke pemberhentian bus untuk menuju kembali ke kos.

Tak lupa, aku mengecup keningnya saat perpisahan. Dia tersenyum dan memejamkan matanya.

Hari itu menjari hari yang indah bagi kami berdua tentunya


bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd