Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjuanganku Menaklukkan Ketakutan

Ceritanya bagus bgst, baru sampe part A Break aja udah terbawa suasana sialan. 😅
 
CHAPTER XXXII: SOAL PUTRI DAN SARI
30 orang CPNS ini semuanya ditempatkan di Tangerang, sebuah kota yang lumayan jauh dari Jakarta. Mau tak mau aku harus segera mencari tempat persinggahan di Tangerang. Untungnya ada 5 orang teman yang sama-sama berasal dari luar Jakarta. Jadi aku tak sendirian dalam berburu tempat kos ini.

Hari Sabtu pun aku putuskan untuk ke Tangerang bersama teman menyambangi kantor. Kebetulan dibelakang kantor itu ada perubahan yang lumayan banyak menyewakan tempat tinggal baik itu kontrakan maupun kos.

Ke tangerang menaiki TransJakarta, menuju Kalideres, dan dilanjut dengan angkot berwarna hijau. Kalau orang lihat pasti sudah tertebak bahwa kami itu perantau dengan penampilan kami yang ndeso ini. Dengan menggendong tas ransel yang sudah memudar warnanya.

Kami pun mencari-cari mana yang kosong. Namun tentu saja sebelumnya kami ke kantor dulu, meski hanya di pos satpam. Paling tidak sudah tau situasi hari Senin depan.

Setelah seharian akhirnya kami dapet tempat hunian yang sesuai dengan kantong kita, dan kebetulan juga punya kamar kosong yang banyak. Jadi kelimanya bisa ditampung dalam satu tempat dengan biaya 700 ribu sebulan. Lumayan menguras kantong juga ya ternyata. Beda jauh dengan kosan di Jogja yang 700 ribu sudah dapet kos eksklusif.

Setelah membayar DP, kami pun kembali ke tempat persinggahan sementara masing-masing dan hari Minggu kami semua akan kumpul jadi satu menempati kos baru itu. Karena Senin harus sudah melapor ke bagian kepegawaian untuk orientasi lagi.

Kali ini orientasi per unit, jadi lebih mengerucut.

-------------------------------------------------

Hari Senin pun tiba, kami ber 30 orang dikumpulkan salam satu ruangan. Dan kami pun semakin akrab satu sama lain. Kami mengikuti setiap paparan dari tiap pejabat yang menerangkan tugas dan fungsi masing-masing.

Dari sini aku tahu bahwa ternyata pengetahuanku tentang seluk beluk dunia kerja sangat minim.

Saat jam istirahat, kami pun ngobrol sana-sini.

“Alan, asli mana?” Tiba-tiba seorang wanita disampingku bertanya.

Namanya adalah Putri, dengan perawakan tinggi putih, rambut panjang menjuntai. Pokoknya perawakan wanita khas kota metropolitan lah.

Mirip dengan penyanyi Raisa perawakannya. Senyumnya juga manis.

“Oh, aku asli Jogja mbak. Kalau mba sendiri asli mana?” Aku pun berbalik tanya.

“Wih asli Jogja, aku juga lho kakek nenekku orang Jogja, masih keturunan kraton cuman jauh. Aku sih asli Jakarta, Kelapa Gading.” Jawabnya dengan semangat.

“Oooohhh... keren dong keturunan raden dan ratu nih berati. Ada titel RR ngga di depannya?” tanyaku

“Keren darimana, biasa aja kok. Aku udah ga ada titel-titel an karena emang sudah jauh.” Pungkasnya.

“”Oooohh gt, “ Aku pun hanya manggut-manggut.

Obrolan kami pun terputus karena ada lagi teman yang mengajaknya ngobrol.

Kesan pertama dengan Putri memang aku agak tertarik, namun tak berani terlalu dekat, mengingat aku sudah ada pacar di Jogja.

Dan aku pun selalu memakai cincin perak kita sebagai pertanda bahwa aku dan Dita sudah ada ikatan, walaupun belum resmi.

Waktu pertama bertemu saat orientasi di Kementerian, Putri memang duduk tepat di sebelahku. Aku kadang melirik ke arahnya. Maklum saja namanya lelaki, lihat wanita cantik pasti nengok.

Kulihat dari HP yang dipakainya, aku langsing menyimpulkan bahwa dia anak orang kaya, HP jenis Blackberry yang aku punt tak tahu itu seri berapa. Dari wallpaper Hpnya pun aku juga tahu bahwa dia surah memiliki seorang anak.

Jadi aku pun semakin tak berani mendekatinya.

Namun ada satu yang membuatku sedikit tertarik, adalah cara dia berkomunikasi, dan berbincang dengan orang sungguh menarik. Apalagi setiap di dekatnya selalu tercium wangi parfum yang menarik.

Selain itu ada lagi yang sedikit mengganjal di pikiranku yaitu soal statusnya. Hal ini selalu muncul karena kita selalu memperkenalkan diri kepada para pejabat, atau pegawai setiap sesi. Nah dari perkenalan Putri dia selalu bilang statusnya adalah “Ibu beranak satu”. Padahal yang lain selalu mengatakan status menikah, atau status single.

Apakah dia itu seorang janda atau gimana entah tak tahu. Aku sungkan menanyakannya. Karena itu pasti adalah sesuatu yang sensitif.

Kita semuanya pun semakin akrab setelah beberapa orang selalu melemparkan guyonan saling jodoh-jodohan bagi yang single. Aku pun turut serta bercanda ria dengan teman-teman. Terutama sesama Penghuni kos Bapak Zul.

Kadang ada yang berbisik “Eh, si ini lucu juga ya” Sambil memandang orang yang kita bicarakan.

Selain Putri, ada satu lagi seorang wanita yang ku rasa cukup menarik, namanya adalah Sari. Dia ini orang Bekasi, berjilbab, berkacamata, dan memiliki kulit sawo matang.

Orang kalau pertama kenal pasti beranggapan bahwa Sari ini orangnya judes, karena dia selalu menjawab pertanyaan orang dengan nada ketus dan seadanya.

Namun demikian aku melihatnya dari sudut yang berbeda, dia tipikal orang yang penyayang, perhatian dari cara dia menolong teman membenarkan baju atau jilbab.

Dan si Sari ini berteman dekat dengan Putri. Mereka selalu kemana-mana bareng padahal mereka dua sosok yang memiliki kepribadian berbeda. Satu lagi gaul, dan satunya konservatif. Mungkin karena sama-sama berasal dari area Jabodetabek jadi bisa dekat.

Atau mungkin saja karena mereka berdua sama-sama titipan orang dalam yang entah aku pun tak tahu siapa orang dalam tersebut. hahahaha

Sedangkan kita yang dari daerah ya berkelompok dengan sesama orang yang dari daerah untuk menghindari rasa minder atas tingkah laku dan penampilan kita yang suber ndeso.

---------------

Sementara itu hubunganku dengan Dita, aku rasa cukup lancar. Kami menjalani LDR dengan cukup sukses. Setiap malam kami berdua saling berbincang melalui sambungan telepon.

Kadana kala kami melakukan apa yang orang katakan dengan ‘Call Sex”. Dimana dia selalu mencapai klimaks.

Aku baru ngeh setelah dikasih tau Dita istilah CS ini. Sungguh sangat berpengalaman rupanya ya.

Dari perbincangan kami, aku tahu perkembangan Dita cukup bagus baik kuliah S2 nya maupun pekerjaannya. Dan dia bilang bahwa dia sedang belajar untuk setir mobil dengan teman kuliahnya.

Dia merasa bahwa sebagai anak pertama harus bisa menyetir mobil, apalagi Ayahnya sudah sakit parah, dan kemungkinan besar untuk menyetir mobil itu akan susah.

Aku juga tahu kalau Dita juga sedang mengerjakan proyek les mandiri dengan teman kerja nya. Untuk menambah pundi-pundi penghasilan.

Dengar kabar Dita baik-baik saja aku sangat senang sekali. Jadi aku tenang berada disini, bisa maksimal dalam bekerja.

Selain soal Dita, aku juga selalu berkabar dengan Orang tua di kampung. Bapak Ibu ku setiap hari selalu berkabar melalu pesan singkat walau hanya sekadar bilang “Ojo lali sarapan le..” dan sebagainya.

Yang selalu aku ingat selalu juga pesan simbah, dan pesannya yang aku pegang adalah “Ngati-ati le nyambut gawe” atau dalam bahasa Indoensia artinya adalah hati-hati saat bekerja.


Makna yang tersirat di dalamnya sangat banyak, namanya juga dunia kerja, dunia nyata, banyak hal yang harus diperhatikan, jangan sampai kita menyinggung teman, atau atasan, jangan sampai kerjaan kita merugikan orang lain, dan jangan sampai saling tusuk sesama teman.

---------

Bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd