Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pengasuh Hewan

Ceritanya update 1 :3

Hari senin tiba tanpa terasa, akupun pergi kerumah nenek, dan akupun disambut oleh Tokang dengan ceria, rupanya dia sangat merindukanku. Selama dua hari ini tidak kurasakan apa apa yang berubah dari diriku. Kecuali susuku bertambah agak besar, dan memang benar susuku bisa mengeluarkan air sekarang. Tokang amat girang dengan “mainan” barunya, untung dirumah selalu sepi, karena nenek dan kedua anaknya pergi mengurus pabrik mereka.


Orang utan kecil itu menetek kepadaku di sepanjang siang…rasanya geli juga teteku dikulum kulumnya…ada perbedaan antara menyusui saat hamil dan tidak hamil.dan sepanjang hari itu tampak biasa biasa saja, dan haripun berlalu dengan cepat.


Seusai mandi aku terbiasa membawa Tokang ke kandangnya, namun kali ini dia menjerit jerit, sepertinya dia ingin bersamaku seharian. Nenek memintaku mengajaknya..”tak apa, ajaklah dia, Tokang tak akan mengganggu, dulu dengan pengasuhnya juga dia tidur disana..”katanya, akupun mengajaknya tidur dikamarku, ada dua bed disana, sebenarnya aku memang ingin mengajaknya tidur disini, lumayan ada teman, pikirku…


Dimalam harinya tiba tiba aku merasakan gatal gatal di bagian paha atasku, aku mengelus-elusnya untuk mengusir gatalku, namun kemudian vaginaku juga terasa agak gatal…dan bahkan liangnya juga terasa seperti agak gatel. Aku mulai meraba dan menggesek celana dalamku…berharap bisa menghilangkan gatalnya. Aku mulai tidak tahan…tanganku mulai menggesek gesek celana dalamku lebih keras…lebih cepat. Dan akupun mengalah…tiba tiba karena liang kemaluanku gatal, ingin sekali aku menggaruknya kedalam…kubuka celana dalamku…dan mulai memasukan jari jariku kedalamnya.


Aku mulai panik…namun keenakan juga…aku tebangun dan hendak mencuci vaginaku di kamar mandi. Tapi tiba tiba mataku tertuju pada kotak kecil tempat menyimpan “kepala putik”. Iseng aku membuka kotak itu, dan ternyata kepala putik itu masih disitu, walaupun ukurannya telah menysut, namun jangkauannya masih lebih panjang dari jari jariku”ini alat bantu yang berguna” pikirku…


Kepala putik kumasuan kedalam vaginaku yang berbulu. Perlahan lahan kukorek korekkan kepala putik itu kedalamnya. Semakin lama semakin nikmaaatt…uhhh..rasanya sangat enak…dan aku pikir bahkan aku belum pernah menikmati yang seperti ini sebelumnya. Tiba tiba aku merasaakan birahi yang besar, keringatku bercucuran dan korekan kepala putik itu semakin kupercepat, liang vaginaku sekarang telah basah, dan sesaat kemudian…sreettt sreettt ceeerrrrr..ughhh…aku mengalami ledakan orgasme yang luar biasa…liang vaginaku sepertinya berdenyut hebat…aku masih bisa merasakan kepal putik itu tertancap di liang kemaluanku turut bergetar settiap kali vaginaku berdenyut…”ughhh …nikmat sekali…”pikirku
Kedua mataku kututup dengan bantal…rasa orgasme masih menyelimuti diriku..”apa yang terjadi ?” tanyaku dalam hati…” mungkin cairan kepala putik itu menyebabkan kegatalan pada vaginaku, itu sebabnya para peternak disini menggunakannya untuk membuat sapi betina mereka lebih birahi.


Sesaat berlalu, kedua tanganku masih mendekat bantal yang menutup mataku. Tiba –tiba oh..sungguh diluar dugaanku ada tangan yang meraba bibir kemaluanku yang merekah akibat tertancap kepala putik tadi. Dengan sigap aku terbangun, dan hampir saja aku berteriak…rupanya Tokang telah terbangun, dan aku tidak tahu apakah dia melihat pengasuhnya bermasturbasi, namun kali ini dia telah meraba-raba vaginaku…sesaat kemudian kepala putik itupun terjatuh…pluk…dan tampak jelas lubang vaginaku berdenyut dan basah…Tokang semakin tertarik dengan itu…tangannya meraba raba dinding vaginaku yang basah. Aku sanagt terkejut dan gugup, astaga…baru pertama kali ada yang meraba vaginaku selain suamiku mas Heru…aku tidak bisa berbuat banyak….


Tokang sepertinya terheran heran dengan alat kelamin betina dewasa, tiba tiba dia membauinya..membaui vaginaku..sniff..sniff…dan mulai menjilati tangannya sendiri yang berlumuran cairan vaginaku…dan buruknya Tokang menyukai rasanya…dia mulai menempelkan mulutnya ke vaginaku…oh..astaga…apa yang dilakukannya…tapi semua itu sirna…kupikir lebih baik untuk menikmati saja semuanya..kubiarkan Tokang menjilati vaginaku…dan bahkan dia menyedotnya dalam dalam….kepalanya sibuk beroperasi di selangkanganku sementara kukangkangkan kedua pahaku lebar lebar…dan ughhh…crooottt..serrrr….kurasakan orgasme kedua yang lebih hebat lagi….




Tokang semakin menikmatinya…mungkin dia pikir ini sama dengan air susu payudara..he he mungkin juga dia berpikir begitu, Tokang masih kecil untuk mengenal sex, walaupun akupun tidak bisa memastikan dia tidak memiliki keinginan bersetubuh denganku…setelah cairannya habis Tokang pindah dan tertidur…syukurlah dia tidak ingin macam macam pikirku…dan karena lelah akupun juga tertidur …terlentang dan telanjang….
Siangnya aku terbangun, suasana sudah sepi…akupun makan, setelah mengurus Tokang, akupun memasukannya ke kandangnya. Kali ini aku akan membersihkan kandang kuda milik nenek. Kuda disana ada tiga ekor semuanya betina, akupun membersihkannya dan menyemprotkan air dan bersih bersih, setelah memberi makan kuda akupun ingin segera mandi…namun sepertinya gatal gatal itu mulai terasa lagi…selama mengurus kuda aku mulai merasakannya lagi, hal ini membuatku merasa sedikit tersiksa…pada sudut sebuah meja aku mulai menggesek gesekan kemaluanku…namun rasanya malah semakin terasa…akupun kehilangan akal sehat…rasa gatal itu telah menguasaiku…aku mulai belingsatan untuk mencari “benda yang enak” untuk pelampiasanku…akhirnya sebatang kayu silinder tebal 5 cm melintang memberikan aku sebuah ide…kayu bulat itu melintang horisontal dan tersambung pada dua buah tiang kayu. Akupun melepas celana dalamku…rasanya tidak akan ada yang melihat, aku tidak tahan…aku mengangkang dan tepat dibawah vaginaku, kayu horisontal itu… kugesek gesekan vaginaku…dan mulai basah…sambil mengawasi kuda kuda itu makan akupun menikmati sex nikmatku sendiri…



Dan kali ini vaginaku memang basah…saat itu, Joki anjing nenek masuk ke kandang, Joki memang anjing kampung, gunanya menjaga rumah ketika sepi. Dia terbengong melihatku duduk diatas sebatang kayu…perlahan didekatinya aku..dan mengendus endus. Joki tidak terlalu besar hanya sepaha bawah ku, tubuhnya biasa saja. Mula-mula dia mulai curiga dengan bau yang dia cium…dia mulai agak tegang dan seperti kebingungan…tapi perlahan dia mulai mendekat…dan akupun mulai curiga kalau-kalau anjing kampung ini membaui cairan vaginaku yang mulai menetes…”huss ..huss kataku mulai mengusirnya…namun Joki semakin mendekat..dan Happ! Anjing kampung itu nekad memasukan moncongnya ke balik daster pendekku…ughh…akupun mundur secara refleks namun tubuhku terhalang tiang kayu dibelakangku…aku tidak bisa berkelit…kakiku mengangkang sempurna dan vaginaku tanpa penutup apapun…aku tidak mengerti mengapa Joki doyan menjilati vagian wanita ? ughhh…aku tidak bisa berbuat apa-apa…sapuan lidah kasar Joki membelah vaginaku yang telah basah oleh cairan…aku tidak bisa berbuat apa-apa…jujur saja aku agak takut dengan ajing itu..jadi kiubiarkan saja dia menjilati kemaluanku..segera setelah mendapatkan jeda, aku melompat dan pergi kedalam rumah…



Sesampainya disana, nenek dan kedua anaknya telah sampai, Joki masih saja berusaha menjilat-jilati kelaminku…dan untuk menghindari ketahuan oleh penghuni runah,(apalagi aku tidak pakai cd ) aku segera menyelinap ke dapur… kuberikan Joki sepotong kue dan perhatiannya sejenak beralih. Tiba-tiba nenek masuk kedapur, kami berbasa-basi sebentar dan setelah mengecek semua pekerjaan rumah beres dia berkata “ kalo semua sudah beres kamu boleh mandi…oya, si Joki ini sepertinya agak kotor mandikanlah dia..” aku mengangguk, “keenakan deh anjing ini..”pikirku
Aku menarik Joki segera ke kamar mandi pembantu, (kamar mandiku berbeda dengan kamar mandi utama), setelah mengunci pintu, akupun hanya tinggal berdua didalam dengannya…kali ini benar-benar tidak ada yang bisa memisahkan aku dari anjing kampung ini…hanya daster pendek dan tipis ini yang memisahkan tubuhku darinya. …aku segera mengambil selang dan memandikannya, setelah dia basah, aku segera menyabuni anjing itu dengan sabun, sesaat ketika aku agak berjongkok vaginaku terlihat oleh Joki, hal ini memberikannya ide sekali lagi untuk menjilatinya..



Aku mulai terbiasa dengan itu, kubuka baju dan braku…dengan telanjang bulat kami mulai madi bersama…aku berdiri di pancuran dan mulai merasa nyaman…kubiarkan Joki menjilati belahan pantatku…kutunggingkan sedikit sehingga dia bisa menjilati anusku…akupun tertawa geli…tidak apa pa toh..pikiranku mulai berusaha membenarkan tindakanku ini…toh aku tidak bersetubuh dengan anjing ini pikirku…anjing ini cukup berguna juga, aku mulai merasakan keenakan…
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ceritanya update 2 :3

Kisahku dengan Joki dan Tokang belum selesai sampai disitu, suatu hari air susuku berkurang dan kadang kadang macet sama sekali, akupun mengadukannya kepada nenek tentang hal ini, “ hmm, kasiat serbuk sari itu sudah habis, sepertinya kamu harus mecarinya lagi, kalau yang dekat sini ada beberapa buah yaitu didekat permandian yang kutunjukan waktu ini, sedangkan kalau sudah habis berarti kamu harus mencarinya disungai Kimo di barat sana” kata nenek. Jadi kuputuskan untuk mencari di pemandian dekat sini saja…aku kesana siang hari, pemandian didindingi tembok, dan memakai pintu seng , pemandangan alamnya sungguh luar biasa, suasananya juga adem khas hutan tropis…


Aku melihat 3 bunga besar disana, 2 sudah masak dan 1 lagi masih kecil, kudekati bunga yang besar. Sementara Tokang kuikat didekat pohon yang agak besar disana. Setelah aman, aku tidak tahan untuk membuka bajuku, menikmati jernihnya air pemandian itu…bunga besar tumbuh langsung ditanah, layaknya bunga bangkai…hanya saja kepala putiknya tampak menonjol keatas…setelah puas mandi, akupun mendekati bunga itu, kupikir jika kupotong kepala putiknya mungkin dia akan mati seperti bunga terdahulu, dan jika semua bunga disini mati, akupun akan repot mencarinya di sungai Kimo yang agak jauh.


Jadi kuputuskan untuk “melakukannya” disini saja, kupilih bunga yang paling tersembunyi tempatnya, disini, bahkan Tokangpun tidak bisa melihatku karena terhalang sebuah batu besar. Akupun mulai bersiap-siap, setelah mengeringkan badanku dan menggunakan dasterku, akupun mengangkang diatas bunga itu. Ragu-ragu juga aku mulai perlahan mendekatkan kelaminku dengan kepala kelamin sang bunga.


Dan saat kepala putiknya bersentuhan dengan liangku..kurasakan ada sensasi getaran darinya…akhirnya kuberanikan untuk mendorong pantatku kebawah..dan blesss…kepala putik seukuran 15 cm amblass amsuk ke liang kewanitaanku , kuberanikan juga duduk di kelopak bunga itu (bunganya keras seperti kayu, sehingga bisa menopang tubuhku) kakiku mengangkang sempurna, kedua pahaku ditopang oleh kelopaknya yang kuat sedangkan vaginaku mengurut urut kepala putiknya yang keras dan bertekstur kasar….


Aku mulai merasakan keenakan, tiba tiba kurasakan kepala ptik itu bergerak gerak, keatas-kebawah dan kadang bergetar-getar…rasanya memang enak…ughhh..kepala putik itu juga semakin membesar..namun tidak masalah karena vaginaku bisa menyesuaikan diri…aku duduk dalam posisi statis..sendangkan kepala putik sibuk berkelojotan menusuk nususk vaginaku…teksturnya yang kasar dan berbintil bintil menambah kegelian yang kurasakan…ughhh…ahhh…aku benar benar merasakan kegelian sekaligus kenikmatan yang sangat di vaginaku…tak kusadari tanganku mulai menysup dan mulai memainkan itilku…emakin lama semakin cepat…dan ughhhh…orgasme pertamaku…kurasakan beguitu hebat…bahkan dengan mas Heru aku tidak pernah merasakannya…kurasakan liang kemaluanku mulai basah dan licin…dan cairan itu –entah bagaimana- merangsang si kepala putik untuk semain keras menodok…sepertinya kepala putik itu mulai terangsang oleh cairan vaginaku..dan sodokannya sangat keras dan liar…”astaga..stop stop…pelan-pelan..”rintihku…tapi kepla putik itu tetap melakukannya.

Selama 20 menit aku merasakan kenikmatan bersenggama dengan supucuk bunga??, astaga…tapi itulah faktanya.


Sang kepala putik menyemprotkan cairannya dengan keras, kali ini lebih banyak dan lebih keras dibandingkan yang dulu…dan uniknya kelopak bunganya berubah warna lebih merah dan cerah…astaga…dia menikmatinya..pikirku dalam hati…tanganku mengelus-elus kelopak bunga itu, pertanda akupun menikmatinya…ini hanya sebuah permainnan pikirku..bukan perselingkuhan..pikiranku waktu itu berusaha untuk membenar-benarkan tindakanku..dan memang benar, toh ini seperti memasukan mentimun kedalam vaginaku, suamiku pernah mencobanya, jadi anggap saja seperti itu toh ?!…


Kejadianku bersenggama dengan sang kepala putik sedikit banyak telah merubahku, kini aku tidak malu-malu lagi dengan Tokang dan Joki, walaupun aku tetap menjaga agar tidak bersetubuh dengan mereka. Tokang sekarang sudah resmi berbagi kamar denganku. Sekarang setiap kali aku berganti baju dan mandi aku mengajaknya, monyet kecil ini seringkali meraba kemaluanku…hal itu bukan barang aneh lagi baginya, walaupun kadang aku melarangnya tapi disaat saat suntuk kubiarkan saja dia bereksperimen, diapun sudah mulai mahir memelorotkan celana dalamku…kadang kadang aku tertawa dibuatnya. Joki lain lagi, anjing itu kadang cuek padaku, namun disaat kegatalan akibat cairan bunga beraksi, hidungnya yang tajam membuatnya membaui aroma vaginaku yang terangsang. Berbeda dengan Tokang yang masih kecil (belum puber) Joki sudah cukup usia, sepertinya dia tahu bagaimana cara menggauli betina termasuk aku. Itulah sebabnya aku lebih membatasinya, hanya jika aku memandikannya saja dia bisa melihatku telanjang bulat, kadang juga jika aku merasa “gatal” kubiarkan anjing ini menjilat-jilati anusku..rasanya geli banget. Namun biasanya aku tidak tahan, dan membiarkannya menjilati kemaluanku juga. Kadang dia berusaha melompatiku, sepertinya dia ingin menyetubuhiku, namun tentunya tidak kubiarkan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd