blankbrain
Guru Semprot
- Daftar
- 18 Jan 2019
- Post
- 591
- Like diterima
- 180
Blom sempet ngerasain sih hu jadi blom bisa ngasih pendapat
Klo cerita sih suka keduanya wkwkwkw
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
Pengalaman tak terlupakan bersama mahasiswi jurusan lain [real story w/ improvement]
- Thread starter shinmong
- Start date
Klo cerita sih suka keduanya wkwkwkw
shinmong
Semprot Baru
- Daftar
- 24 Oct 2017
- Post
- 45
- Like diterima
- 413
Blom sempet ngerasain sih hu jadi blom bisa ngasih pendapat
Klo cerita sih suka keduanya wkwkwkw
Yaahh maksud nya , secara tipe nya lebih suka yg mana hu ?? Hahahaa ...
Kalo Indah kan masih muda n imut ..
Kalo Amel kk kelas , lebih dewasa gitu ..
shinmong
Semprot Baru
- Daftar
- 24 Oct 2017
- Post
- 45
- Like diterima
- 413
Blom sempet ngerasain sih hu jadi blom bisa ngasih pendapat
Klo cerita sih suka keduanya wkwkwkw
Yaahh maksud nya , secara tipe nya lebih suka yg mana hu ?? Hahahaa ...
Kalo Indah kan masih muda n imut ..
Kalo Amel kk kelas , lebih dewasa gitu ..
putrakibus
Guru Semprot
- Daftar
- 23 Dec 2019
- Post
- 518
- Like diterima
- 1.192
Indah Amel Bu Esti hu lintas generasi
Memekarimake69
Semprot Lover
- Daftar
- 11 Jul 2017
- Post
- 211
- Like diterima
- 195
Duuuhh kentaaang,, lanjutkan suhuu
blankbrain
Guru Semprot
- Daftar
- 18 Jan 2019
- Post
- 591
- Like diterima
- 180
Suka smuanya suhuu... Kan dikasih gratisan ga pake ssi yg njlimet uda dpt mmk aahahaha
Penikmat_ranum
Adik Semprot
- Daftar
- 24 Apr 2020
- Post
- 116
- Like diterima
- 139
Klo sesuai mulustrasi...ane suka amel
Raihando03
Adik Semprot
- Daftar
- 7 Nov 2017
- Post
- 125
- Like diterima
- 296
Dua duanya suka hu, tapi kalau harus milih, Indah hu
Hernandez96
Pertapa Semprot
- Daftar
- 21 May 2016
- Post
- 4.866
- Like diterima
- 1.514
Sepertinya menarik..
22y suhu dibuatkan jalan cerita biar semakin mantul dan ada variasi wik²
Hdhddh
Kaiden2121
Adik Semprot
- Daftar
- 1 Apr 2017
- Post
- 115
- Like diterima
- 26
Lanjuuutttt huuu
Joni-pelor
Suka Semprot
- Daftar
- 31 Aug 2020
- Post
- 8
- Like diterima
- 3
Dilanjut suhu...
shinmong
Semprot Baru
- Daftar
- 24 Oct 2017
- Post
- 45
- Like diterima
- 413
Skip, ga perlu bertele² lah yaa..
Malam berikutnya..
Sama seperti kemaren, setelah selesai kumpul malam dan semua telah membubarkan diri, tinggallah hanya aku seorang diri di balai desa untuk melanjutkan laporan mingguan KKN kami..
Setelah kurang lebih sekitar 1 jam mengerjakan laporan, tiba² Amelia kembali muncul di balik pintu balai desa..
"Malam kak, lagi ngapain kak?", tanyaku..
"Oh engga, lagi iseng aja.. Sekalian sapa tau aku bisa nemenin kamu kerjain laporan, biar ga sepi..", jawabnya..
Malam itu penampilan Amelia beda dari biasanya..
Dia berpakaian lebih rapi, rambut yang sebelumnya selalu terikat kini terurai lurus, wajahnya terlihat lebih cerah dan bibirnya dibalut dengan lipgloss tipis..
Sudah sekitar 30 menit aku fokus mengetik laporan di laptopku, sedangkan Amelia cuma diam saja sambil membolak balik foto² hasil kegiatan kami..
"Gimana kabar pacarmu kak, sudah baikan kah?", tanyaku membuka topik obrolan..
Amelia terdiam sejenak, lalu dia menjawab, "yaa mendingan lah, tadi pagi dia berusaha kirim sms untuk minta maaf ke aku..
Tapi yaa gitu deh, aku ga harus gampangan lah ya, soalnya kalo ga gitu yang namanya cowo itu ga bakal pernah ada intropeksinya~"..
"Oh gituu yaa kak, yang penting kalo masalah kk jadi beress kan aku juga ikutan senang~", sahutku..
Aku mencoba mencari bahan pembicaraan lain yang kira² bisa memperpanjang obrolan kami agar bisa lebih dekat lagi dengan Amelia..
"Anak² pada kemana semua yaa kak?", tanyaku lagi..
"Haahh? Jam segini? Ya jelas mereka lagi di rumah² masing² lah.. Jangan tanya yang aneh²!", jawab Amel..
Agak lama aku terdiam..
Sesekali aku mencoba untuk mencuri pandang ke mata Amel dan bibirnya yang basah..
Bibir Amelia yang dibalut dengan warna pink menambah sensual bibirnya..
Semakin lama aku melihatnya, jantungku semakin deg²an pula dibuatnya..
Tiba² mata Amel pun membalas tatapan mataku..
"Ngapain kamu ngeliatin sampe segitunya Ant?", tanya Amelia memecahkan lamunanku..
Akhirnya aku memutuskan untuk to the point saja dan menjawab, "Engga ada apa² kak, aku cuma ngerasa kalo malam ini Kak Amel tampil beda aja..
Keliatan lebih cantik daripada biasanya kak~"..
Amelia terlihat tersipu mendengar perkataanku tadi..
Aku meraih tangannya, dan menggeser posisi dudukku agar lebih dekat ke tubuhnya..
Kucoba untuk merangkulkan tanganku di pundaknya..
Tidak ada perlawan dari Amelia..
Bau harum segar tubuhnya tercium di hidungku, membuatku sedikit terangsang..
Aku memandangi wajahnya, mata kami kembali berpandangan..
Kuarahkan wajahku perlahan mendekati wajahnya, bibirku mencari bibirnya..
Semakin dekat, dan tiba² wajahnya berpaling sehingga mulutku mendarat di pipinya yang mulus..
Merasa gemas dengan perlakuannya, kedua tanganku kini meraih dan memeluk tubuhnya..
Tangan kananku menggapai dagunya lalu mengarahkan wajahnya berhadapan dengan wajahku..
Kucium seketika mulutnya dengan mulutku..
Amelia menutup rapatt mulutnya, menggeliat pelan, sambil mencoba memanggil namaku, "Ant, cukuppp Antt!!"..
Tangannya mencoba mendorong dadaku untuk menghentikan kegiatanku..
Aku menghentikan aksiku, dan menatap wajahnya lagi..
Ada semacam kesedihan di wajahnya, hanya aku tak tahu apa lagi penyebabnya kali ini..
Melihat hal itu, perasaan bersalah yang sangat besar tiba² menghampiri diriku..
"Maafin aku kak Amel, aku khilaf dan lepas kendali kak", sahutku sambil menunduk..
"Ya, aku juga minta maaf..
Aku ga bisa nyalahin kamu juga Ant, soalnya yang mulai duluan kemaren malam kan aku..", jawab Amelia..
"Ya, sekali lagi maaf kak kalo aku tadi tiba² jadi nafsu sama kk", jawabku lagi..
Jujur, pada saat itu tiba² aku merasa takut kalo hubungan pertemanan kami, kinerja kelompok KKN kami, dan reputasiku bisa jadi bermasalah sekaligus gara² kelakuanku tadi..
"Aku ngerti Ant, tapi kita kan sama² udah punya pacar..
Lagi pula aku sudah anggap Indah seperti adik sendiri..", sahut Amel lagi..
"Buset..
Bisa jadi berarti selama ini Amel dan mungkin juga anak² di kelompok KKN kami, mengira kalau aku adalah pacar nya Indah..
Padahal aku dan Indah hingga saat ini cuma sekedar teman biasa saja..", pikirku dalam hati..
Pada saat itu, ingin kujelaskan kesalahpahaman ini kepada Amel, tapi tiba² kuurungkan niatku..
"Aku cuman takut kalo kita melakukan hal ini, terus sampe ketauan sama mereka..", sambung Amel lagi..
Mendengar perkataannya, kembali aku merasa mendapat angin..
"Tenang saja yaa kak Amel.. Di tempat seperti ini dan di tengah malam² gini, mana bisa ketauan siapa² kak~", jawabku..
Setelah itu aku mencoba untuk memeluk Amelia lagi..
Kali ini dia benar² pasrah dalam pelukanku..
Tangannya malah membalas memeluk tubuhku..
Sambil tanganku mengelus punggung nya, bibir ku mulai menciumi pipi nya, lalu kembali ke bibirnya..
Kulumat bibirnya, lalu seiring mulutnya yang sedikit terbuka, kujulurkan lidahku perlahan menjelajahi rongga mulutnya..
Amelia mulai mendesah, nafasnya mulai tidak beraturan..
Kugunakan kesempatan ini untuk menarik tangan kanan ku dari punggungnya melalui ketiaknya..
Telapak tangan kanan ku kini udah mulai membelai sisi buah dadanya..
Pada saat tanganku mulai meremas buah dadanya, tangan Amelia menangkap tanganku, mencoba menghentikan aksiku kembali..
"Jangan sekarang Ant, aku takut..", kata Amelia..
Aku tersadar, kalo tindakanku itu memang tergolong nekat karena kulakukan di aula balai desa..
Wajar kalo Amelia takut kalau ada anak² ato warga desa yang tiba² memergoki kami..
Akhirnya aku berdiri dari tempat dudukku, kupandang sekeliling..
Lalu kutunjuk salah satu ruangan kosong di dalam balai desa..
"Yuk kak Amel, ke sana aja..", ajakku sambil mengangkat tikarku..
Amelia mengikutiku berjalan masuk ke ruangan tersebut..
Setelah kami berdua berada di dalam, aku segera menutup pintu..
Aku menggelar tikar ku memenuhi ruangan itu..
Amelia berjalan ke arahku..
Begitu dekat, aku merangkul tubuhnya dan membaringkannya di atas tikar..
Kami berdua kini saling berpelukan satu sama lain dengan posisi tidur menyamping..
Aku mencium bibirnya lagi..
Kulumat dan kujulurkan lidahku memasuki rongga mulutnya kembali, hingga nafasnya mulai tak beraturan
Sesaat kulepas kan bibirku dari bibirnya..
Kupandangi wajah Amel yang manis, matanya terpejam seolah menikmati ciuman kami..
Kuarahkan bibir ku ke arah lehernya dan telapak kanan ku kembali ke buah dadanya..
"Ant, jangan..", Amelia menggeliat sambil mencoba menarik telapak tanganku yang sedang meremas dadanya..
Amelia tampaknya tidak sungguh² melarangku..
Tangannya hanya memegang pergelangan tanganku sambil membiarkan telapak tanganku meremas dadanya itu..
Aku mulai menyingkapkan pakaian yang dikenakan Amel..
Amel menurut, malah dia membuka sendiri pakaiannya di hadapanku..
Melihat hal itu, aku pun membuka kaosku..
Setelah pakaiannya terbuka, aku terkagum² melihat payudaranya yang membusung tertutup oleh BH berwarna pink itu..
Dengan inisiatifnya sendiri, Amelia membuka pengait BH-nya di punggungnya..
Kubelai lagi payudaranya, lalu tanganku turun ke perutnya dan bagian bawah perutnya..
Amelia memejamkan matanya kembali sembari aku melepaskan celana sekaligus celana dalamnya..
"Ant, jangan terlalu jauhh..", sahut nya pelan..
Aku mengabaikan kata² nya itu dan melepas celanaku juga..
Posisi kami skarang sama² tanpa sehelai pakaian pun..
Tubuh Amelia yang polos terlihat semakin seksi dan memikat di hadapan mataku..
Suasana alam pedesaan yang dingin pada malam itu sangat kontras dengan keadaan di dalam kamar tempat kami bergumul..
Aku berdiri dan menarik tubuh Amel hingga dia ikutan berdiri..
Aku memeluk singkat tubuhnya yang sudah dalam kondisi tanpa busana..
"Kak Amel udah terbiasa begini yaa sama pacarnya?", godaku..
Mendengar pertanyaanku membuat Amelia hanya tersenyum kecil tersipu, kepalanya menunduk, lalu tanpa basa basi tangannya meraih kemaluanku..
Kaget dengan perlakuannya, secara otomatis aku ikutan meraba kemaluannya..
Setelah cukup lama saling raba, aku memposisikan Amelia kembali dalam kondisi berbaring menghadap ke langit²..
Aku menindih tubuhnya dari atas sambil menempelkan kembali bibirku ke bibirnya..
Batang kemaluanku tepat menempel di depan liang kewanitaannya..
Aku melebarkan kedua pahanya sambil mengarahkan batang kemaluanku ke bibir kemaluan Amelia..
Amelia mengerang lirih, matanya perlahan terpejam, giginya menggigit bibir bawahnya..
Aku menatap Amelia sambil berbisik, "gimana kak, mau lanjut kah?"..
Pertanyaanku ini membuat wajahnya memerah..
Aku berhenti sesaat untuk menunggu jawaban dari Amelia, sebab bagaimanapun dia udah punya pacar.
Aku harus mendapat persetujuan dari diri Amelia sendiri untuk melanjutkan hal ini..
Amelia menatapku sendu lalu mengangguk pelan sebelum memejamkan matanya kembali..
Setelah mendapat ijin darinya, kini aku berkonsentrasi penuh dengan menuntun penisku perlahan masuk ke dalam vaginanya..
Terasa seret, perlahan tapi pasti penisku membelah vaginanya..
Vagina Amelia begitu licin sehingga memudahkan penisku untuk menyusup lebih dalam..
Amelia memeluk erat tubuhku sambil sesekali membenamkan kukunya di punggungku, membuat ku agak kesakitan..
"Pelann² Antt!!", ujar Amelia sambil tangannya turun menangkap penisku..
Kulakukan dengan sangat perlahan dan hati², hingga penisku akhirnya terbenam juga di vagina Amel..
Aku berhenti sejenak dan memejamkan mata, menikmati denyutan² di penisku dalam vaginanya..
Kulumat bibir Amelia, sambil perlahan kutarik penisku untuk selanjutnya kubenamkan lagi..
"Gimana kak rasanya?", tanya ku sambil memompa perlahan kemaluannya..
Amelia tidak menjawab dan kembali hanya tersenyum kecil mendengar pertanyaanku, pandangan matanya sayu menambah gairahku..
Kemudian aku mencoba mengangkat dadaku, membuat jarak dengan dadanya dengan bertumpu pada kedua tanganku..
Dengan begitu, penisku semakin leluasa keluar masuk vagina Amelia..
"Enak banget kak Amel", ucapku..
"Aku jugaa Ant", jawab Amelia sambil malu²..
Amelia merintih..
Vagina Amelia semakin berdenyut sebagai pertanda dia akan mencapai puncaknya..
Mengetahui hal itu aku mempercepat goyanganku..
Tubuh Amelia seperti kejang untuk beberapa saat lamanya..
Amelia melingkarkan tangannya ke leherku, mengangkat bagian mendekatiku laluu mencium dan menggigit² bibirku..
Pada saat itu aku ga sanggup bertahan lebih lama, "kak aku dah mau keluar!!"..
Aku ingin menarik keluar penisku dari vaginanya, tapi Amel yang pada saat itu juga merasakan orgasme, melingkarkan kaki nya di pinggangku..
Akhirnya penisku memuntahkan cairan hangat di dalam vaginanya, tanpa sempat kutarik keluar..
Amelia juga menarik pantatku kuat² ke dalam tubuhnya..
Tubuhku akhirnya lunglai tak berdaya di atas tubuh Amel..
Amelia mengusap² permukaan punggungku..
"Kamu ga menyesal kan Kak Amel?", tanyaku..
Amelia menggeleng sambil mencium pipiku..
Waktu udah menunjukkan pukul 23.00 pada saat itu, kami berdua bergegas membenahi diri masing² dan bersiap pulang untuk beristirahat..
Malam berikutnya..
Sama seperti kemaren, setelah selesai kumpul malam dan semua telah membubarkan diri, tinggallah hanya aku seorang diri di balai desa untuk melanjutkan laporan mingguan KKN kami..
Setelah kurang lebih sekitar 1 jam mengerjakan laporan, tiba² Amelia kembali muncul di balik pintu balai desa..
"Malam kak, lagi ngapain kak?", tanyaku..
"Oh engga, lagi iseng aja.. Sekalian sapa tau aku bisa nemenin kamu kerjain laporan, biar ga sepi..", jawabnya..
Malam itu penampilan Amelia beda dari biasanya..
Dia berpakaian lebih rapi, rambut yang sebelumnya selalu terikat kini terurai lurus, wajahnya terlihat lebih cerah dan bibirnya dibalut dengan lipgloss tipis..
Sudah sekitar 30 menit aku fokus mengetik laporan di laptopku, sedangkan Amelia cuma diam saja sambil membolak balik foto² hasil kegiatan kami..
"Gimana kabar pacarmu kak, sudah baikan kah?", tanyaku membuka topik obrolan..
Amelia terdiam sejenak, lalu dia menjawab, "yaa mendingan lah, tadi pagi dia berusaha kirim sms untuk minta maaf ke aku..
Tapi yaa gitu deh, aku ga harus gampangan lah ya, soalnya kalo ga gitu yang namanya cowo itu ga bakal pernah ada intropeksinya~"..
"Oh gituu yaa kak, yang penting kalo masalah kk jadi beress kan aku juga ikutan senang~", sahutku..
Aku mencoba mencari bahan pembicaraan lain yang kira² bisa memperpanjang obrolan kami agar bisa lebih dekat lagi dengan Amelia..
"Anak² pada kemana semua yaa kak?", tanyaku lagi..
"Haahh? Jam segini? Ya jelas mereka lagi di rumah² masing² lah.. Jangan tanya yang aneh²!", jawab Amel..
Agak lama aku terdiam..
Sesekali aku mencoba untuk mencuri pandang ke mata Amel dan bibirnya yang basah..
Bibir Amelia yang dibalut dengan warna pink menambah sensual bibirnya..
Semakin lama aku melihatnya, jantungku semakin deg²an pula dibuatnya..
Tiba² mata Amel pun membalas tatapan mataku..
"Ngapain kamu ngeliatin sampe segitunya Ant?", tanya Amelia memecahkan lamunanku..
Akhirnya aku memutuskan untuk to the point saja dan menjawab, "Engga ada apa² kak, aku cuma ngerasa kalo malam ini Kak Amel tampil beda aja..
Keliatan lebih cantik daripada biasanya kak~"..
Amelia terlihat tersipu mendengar perkataanku tadi..
Aku meraih tangannya, dan menggeser posisi dudukku agar lebih dekat ke tubuhnya..
Kucoba untuk merangkulkan tanganku di pundaknya..
Tidak ada perlawan dari Amelia..
Bau harum segar tubuhnya tercium di hidungku, membuatku sedikit terangsang..
Aku memandangi wajahnya, mata kami kembali berpandangan..
Kuarahkan wajahku perlahan mendekati wajahnya, bibirku mencari bibirnya..
Semakin dekat, dan tiba² wajahnya berpaling sehingga mulutku mendarat di pipinya yang mulus..
Merasa gemas dengan perlakuannya, kedua tanganku kini meraih dan memeluk tubuhnya..
Tangan kananku menggapai dagunya lalu mengarahkan wajahnya berhadapan dengan wajahku..
Kucium seketika mulutnya dengan mulutku..
Amelia menutup rapatt mulutnya, menggeliat pelan, sambil mencoba memanggil namaku, "Ant, cukuppp Antt!!"..
Tangannya mencoba mendorong dadaku untuk menghentikan kegiatanku..
Aku menghentikan aksiku, dan menatap wajahnya lagi..
Ada semacam kesedihan di wajahnya, hanya aku tak tahu apa lagi penyebabnya kali ini..
Melihat hal itu, perasaan bersalah yang sangat besar tiba² menghampiri diriku..
"Maafin aku kak Amel, aku khilaf dan lepas kendali kak", sahutku sambil menunduk..
"Ya, aku juga minta maaf..
Aku ga bisa nyalahin kamu juga Ant, soalnya yang mulai duluan kemaren malam kan aku..", jawab Amelia..
"Ya, sekali lagi maaf kak kalo aku tadi tiba² jadi nafsu sama kk", jawabku lagi..
Jujur, pada saat itu tiba² aku merasa takut kalo hubungan pertemanan kami, kinerja kelompok KKN kami, dan reputasiku bisa jadi bermasalah sekaligus gara² kelakuanku tadi..
"Aku ngerti Ant, tapi kita kan sama² udah punya pacar..
Lagi pula aku sudah anggap Indah seperti adik sendiri..", sahut Amel lagi..
"Buset..
Bisa jadi berarti selama ini Amel dan mungkin juga anak² di kelompok KKN kami, mengira kalau aku adalah pacar nya Indah..
Padahal aku dan Indah hingga saat ini cuma sekedar teman biasa saja..", pikirku dalam hati..
Pada saat itu, ingin kujelaskan kesalahpahaman ini kepada Amel, tapi tiba² kuurungkan niatku..
"Aku cuman takut kalo kita melakukan hal ini, terus sampe ketauan sama mereka..", sambung Amel lagi..
Mendengar perkataannya, kembali aku merasa mendapat angin..
"Tenang saja yaa kak Amel.. Di tempat seperti ini dan di tengah malam² gini, mana bisa ketauan siapa² kak~", jawabku..
Setelah itu aku mencoba untuk memeluk Amelia lagi..
Kali ini dia benar² pasrah dalam pelukanku..
Tangannya malah membalas memeluk tubuhku..
Sambil tanganku mengelus punggung nya, bibir ku mulai menciumi pipi nya, lalu kembali ke bibirnya..
Kulumat bibirnya, lalu seiring mulutnya yang sedikit terbuka, kujulurkan lidahku perlahan menjelajahi rongga mulutnya..
Amelia mulai mendesah, nafasnya mulai tidak beraturan..
Kugunakan kesempatan ini untuk menarik tangan kanan ku dari punggungnya melalui ketiaknya..
Telapak tangan kanan ku kini udah mulai membelai sisi buah dadanya..
Pada saat tanganku mulai meremas buah dadanya, tangan Amelia menangkap tanganku, mencoba menghentikan aksiku kembali..
"Jangan sekarang Ant, aku takut..", kata Amelia..
Aku tersadar, kalo tindakanku itu memang tergolong nekat karena kulakukan di aula balai desa..
Wajar kalo Amelia takut kalau ada anak² ato warga desa yang tiba² memergoki kami..
Akhirnya aku berdiri dari tempat dudukku, kupandang sekeliling..
Lalu kutunjuk salah satu ruangan kosong di dalam balai desa..
"Yuk kak Amel, ke sana aja..", ajakku sambil mengangkat tikarku..
Amelia mengikutiku berjalan masuk ke ruangan tersebut..
Setelah kami berdua berada di dalam, aku segera menutup pintu..
Aku menggelar tikar ku memenuhi ruangan itu..
Amelia berjalan ke arahku..
Begitu dekat, aku merangkul tubuhnya dan membaringkannya di atas tikar..
Kami berdua kini saling berpelukan satu sama lain dengan posisi tidur menyamping..
Aku mencium bibirnya lagi..
Kulumat dan kujulurkan lidahku memasuki rongga mulutnya kembali, hingga nafasnya mulai tak beraturan
Sesaat kulepas kan bibirku dari bibirnya..
Kupandangi wajah Amel yang manis, matanya terpejam seolah menikmati ciuman kami..
Kuarahkan bibir ku ke arah lehernya dan telapak kanan ku kembali ke buah dadanya..
"Ant, jangan..", Amelia menggeliat sambil mencoba menarik telapak tanganku yang sedang meremas dadanya..
Amelia tampaknya tidak sungguh² melarangku..
Tangannya hanya memegang pergelangan tanganku sambil membiarkan telapak tanganku meremas dadanya itu..
Aku mulai menyingkapkan pakaian yang dikenakan Amel..
Amel menurut, malah dia membuka sendiri pakaiannya di hadapanku..
Melihat hal itu, aku pun membuka kaosku..
Setelah pakaiannya terbuka, aku terkagum² melihat payudaranya yang membusung tertutup oleh BH berwarna pink itu..
Dengan inisiatifnya sendiri, Amelia membuka pengait BH-nya di punggungnya..
Kubelai lagi payudaranya, lalu tanganku turun ke perutnya dan bagian bawah perutnya..
Amelia memejamkan matanya kembali sembari aku melepaskan celana sekaligus celana dalamnya..
"Ant, jangan terlalu jauhh..", sahut nya pelan..
Aku mengabaikan kata² nya itu dan melepas celanaku juga..
Posisi kami skarang sama² tanpa sehelai pakaian pun..
Tubuh Amelia yang polos terlihat semakin seksi dan memikat di hadapan mataku..
Suasana alam pedesaan yang dingin pada malam itu sangat kontras dengan keadaan di dalam kamar tempat kami bergumul..
Aku berdiri dan menarik tubuh Amel hingga dia ikutan berdiri..
Aku memeluk singkat tubuhnya yang sudah dalam kondisi tanpa busana..
"Kak Amel udah terbiasa begini yaa sama pacarnya?", godaku..
Mendengar pertanyaanku membuat Amelia hanya tersenyum kecil tersipu, kepalanya menunduk, lalu tanpa basa basi tangannya meraih kemaluanku..
Kaget dengan perlakuannya, secara otomatis aku ikutan meraba kemaluannya..
Setelah cukup lama saling raba, aku memposisikan Amelia kembali dalam kondisi berbaring menghadap ke langit²..
Aku menindih tubuhnya dari atas sambil menempelkan kembali bibirku ke bibirnya..
Batang kemaluanku tepat menempel di depan liang kewanitaannya..
Aku melebarkan kedua pahanya sambil mengarahkan batang kemaluanku ke bibir kemaluan Amelia..
Amelia mengerang lirih, matanya perlahan terpejam, giginya menggigit bibir bawahnya..
Aku menatap Amelia sambil berbisik, "gimana kak, mau lanjut kah?"..
Pertanyaanku ini membuat wajahnya memerah..
Aku berhenti sesaat untuk menunggu jawaban dari Amelia, sebab bagaimanapun dia udah punya pacar.
Aku harus mendapat persetujuan dari diri Amelia sendiri untuk melanjutkan hal ini..
Amelia menatapku sendu lalu mengangguk pelan sebelum memejamkan matanya kembali..
Setelah mendapat ijin darinya, kini aku berkonsentrasi penuh dengan menuntun penisku perlahan masuk ke dalam vaginanya..
Terasa seret, perlahan tapi pasti penisku membelah vaginanya..
Vagina Amelia begitu licin sehingga memudahkan penisku untuk menyusup lebih dalam..
Amelia memeluk erat tubuhku sambil sesekali membenamkan kukunya di punggungku, membuat ku agak kesakitan..
"Pelann² Antt!!", ujar Amelia sambil tangannya turun menangkap penisku..
Kulakukan dengan sangat perlahan dan hati², hingga penisku akhirnya terbenam juga di vagina Amel..
Aku berhenti sejenak dan memejamkan mata, menikmati denyutan² di penisku dalam vaginanya..
Kulumat bibir Amelia, sambil perlahan kutarik penisku untuk selanjutnya kubenamkan lagi..
"Gimana kak rasanya?", tanya ku sambil memompa perlahan kemaluannya..
Amelia tidak menjawab dan kembali hanya tersenyum kecil mendengar pertanyaanku, pandangan matanya sayu menambah gairahku..
Kemudian aku mencoba mengangkat dadaku, membuat jarak dengan dadanya dengan bertumpu pada kedua tanganku..
Dengan begitu, penisku semakin leluasa keluar masuk vagina Amelia..
"Enak banget kak Amel", ucapku..
"Aku jugaa Ant", jawab Amelia sambil malu²..
Amelia merintih..
Vagina Amelia semakin berdenyut sebagai pertanda dia akan mencapai puncaknya..
Mengetahui hal itu aku mempercepat goyanganku..
Tubuh Amelia seperti kejang untuk beberapa saat lamanya..
Amelia melingkarkan tangannya ke leherku, mengangkat bagian mendekatiku laluu mencium dan menggigit² bibirku..
Pada saat itu aku ga sanggup bertahan lebih lama, "kak aku dah mau keluar!!"..
Aku ingin menarik keluar penisku dari vaginanya, tapi Amel yang pada saat itu juga merasakan orgasme, melingkarkan kaki nya di pinggangku..
Akhirnya penisku memuntahkan cairan hangat di dalam vaginanya, tanpa sempat kutarik keluar..
Amelia juga menarik pantatku kuat² ke dalam tubuhnya..
Tubuhku akhirnya lunglai tak berdaya di atas tubuh Amel..
Amelia mengusap² permukaan punggungku..
"Kamu ga menyesal kan Kak Amel?", tanyaku..
Amelia menggeleng sambil mencium pipiku..
Waktu udah menunjukkan pukul 23.00 pada saat itu, kami berdua bergegas membenahi diri masing² dan bersiap pulang untuk beristirahat..
shinmong
Semprot Baru
- Daftar
- 24 Oct 2017
- Post
- 45
- Like diterima
- 413
Sekalgi lagi minta pendapatnya juga donk buat para suhu sekalian..
Kalo dari ilustrasinya, suhu² lebih suka ke sosok Indah yang cenderung lebih centil, muda dan imut? ato ke sosok Amelia yang cenderung lebih dewasa dan cantik?
Thx ya yg mau respon
Kalo dari ilustrasinya, suhu² lebih suka ke sosok Indah yang cenderung lebih centil, muda dan imut? ato ke sosok Amelia yang cenderung lebih dewasa dan cantik?
Thx ya yg mau respon
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
