jail22
Adik Semprot
- Daftar
- 15 Oct 2010
- Post
- 102
- Like diterima
- 8.536
Sebelumnya saya memohon maaf apabila cerita di bawah ini ada kata-kata yang salah ataupun menyalahi aturan yang ada. Cerita ini hanyalah fiktif belaka, hanya saja saya mengambil latar sebuah kerajaan besar di pulau jawa di tahun saka 1200 an. Hanya saja semua tokoh dan wilayah saya samarkan dan saya ganti karena di khawatirkan bersinggungan dengan sejarah yang ada. Karena sejarah adalah jati diri dari suatu bangsa, maka tidak etis bangsanya sendiri bila menampikkannya. Cerita ini adalah cerita kedua yang posting di forum ini, sebelumnya saya sudah membuat salah
Pendekar Tanpa Bayangan, Episode 1 : Titah Sang Prabu
Pada tahun saka 1200 an di sisi pulau jawa sebelah timur berkembang sebuah kerajaan besar yang telah banyak melakukan ekpedisi-ekspedisi lautnya untuk menaklukkan banyak kerajaan besar, hingga pada tahun itu kekuasaan prabu nagara raja dari kerajaan caraka mencapai titik kedigdayaannya ketika menaklukkan seluruh kerajaan yang berada di wilayah sekitarnya. Tak terkecuali kerajan besar yang saat itu berada di wilayah sumatra. Ekspedisi laut itu di pimpin oleh salah satu menantu prabu nagara, kemudian setelah penaklukan kerajan besar di sisi pulau sumatra itu di dirikanlah sebuah prasasti tanda menyerahnya prabu asrhaya untuk prabu nagara raja dari kerajaan caraka. Pasukan yang menang perang dari kerajaan besar di sisi pulau sumatra itu pulang dengan kepala mengadah keatas penuh kebanggaan, dan rakyat pun mengelu-elukan pasukan tersebut seperti halnya pahlawan.
Saat itu seluruh pejabat tinggi di pasukan itu di undang prabu nagara ke istananya yang megah, terlihat prabu nagara begitu bangga akan kedigdayaan pasukannya itu. Hingga kemudian prabu nagara bertitah kepada menantunya pangeran harsa untuk memberikan imbalan kepada semua yang sudah sangat berjasa atas kemenangan-kemenangan yang telah di raih kerajaan itu, hingga sampai pada saat ini. Karena prabu nagara tidak ingin dalam kemenangannya itu semua yang sudah membantu tidak ikut mencicipi buah dari kemenangan itu.
Maka tibalah ketika pangeran harsa menunjuk beberapa pejabat di kerajaan untuk bergerak mendistribusikan hadiah dari sang raja kepada semua pihak yang telah berjasa pada saat itu. Hingga pada hitungan ke 105 seorang utusan khusus kerajaan di minta mengirimkan hadiah yang berisi emas itu untuk sebuah wilayah kecil di sisi barat kerajaan caraka. Pengiriman hadiah ke 105 itu di pimpin langsung oleh salah satu perwira menengah yaitu jalada, orang kepercayaan patih hanggrama. Dan patih hanggrama sendiri adalah seorang panglingma perang tangan kanan pangeran harsa. Sebenarnya hanggrama menunjuk jalada ke aderah tersebut bukannya hanya untuk misi menyampaikan hadiah, tapi juga untuk misi khusus untuk menumpas beberapa begal yang sudah sangat meresahkan rakyat caraka di sisi ujung barat sana. Hanya saja hanggrama tidak menyampaikan langsung hal itu kepada jalaga. Hitung-hitung untuk melihat sejauh mana kemampuan jalaga, yang sebenarnya adalah salah satu keponakannnya.
Setelah menerima titah dari pangeran harsa, dan juga patih hanggrama atasannya. Tibalah jalada pagi hari itu langsung berangkat dengan membawa 5 prajurit kepercayaannya untuk pergi ke sisi paling barat dari kerajaan caraka. Ya pagi itu jalada dan pasukannya hendak ke suatu pedesaan yang yang berada jauh di sisi paling barat kerajaan itu. Pedesaan itu berbatasan langsung dengan kerajaan gelangan yang merupakan kerajaan kecil yang rajanya merupakan kerabat dekat prabu nagara, serta pangeran putra mahkota kerajaan gelangan tersebut adalah salah satu menantu prabu nagara seperti halnya pangeran harsa.
Setelah berkuda selama 3 hari akhirnya jalaga dan pasukannya tiba juga di wilayah terluar pedesaan kaliumur, wilayah terluar sebelah timur pedesaan kaliumur adalah sebuah hutan belantara yang cukup wingit pada saat itu, entah karena mahluk silumannya ataupun juga para begal dari golongan pendekar beraliran hitam yang memang sangaja menunggu mangsa jarahannya disitu. Memang jalan masuk melalui hutan belantara itu bukanlah jalan masuk satu-satunya kedaerah tersebut, penduduk desa kaliumur lebih memilih jalan memutar disebelah utara untuk menuju ibukota kerajaan. Memang jaraknya lebih jauh hampir 2 kali lipat dari jalan dengan melawati hutan belantara itu. Tapi demi keamanan dan keselamatan penduduk desa lebih memilih untuk menempuh jarak yang lebih jauh di bandingkan mendapat malapetaka kalau melewati hutan belantara tersebut.
Kini beda hal nya dengan jalaga dan pasukannya jangankan hutan yang wingit, medan peperangan yang penuh darah bercucuran saja telah banyak ia lalui, sehingga dengan penuh kepercayaan diri tanpa takut akan selentingan kabar burung mengenai hutan itu jalaga tetap teguh menempuh jalur dengan melewati hutan belantara itu. Karena sepertinya ia sangat yakin akan kemampuannya dirinya sendiri, di tambah lagi ia harus bersegera menyampaikan hadiah tersebut agar semua rakyat tahu akan kebesaran kerajaan caraka tersebut. Misi yang di emban jalaga memang cukup penting, wilayah pedesaan kaliumur adalah lumbung padi salah satu pengahasil beras terbaik di wilayah kerajaan caraka. Upeti beras dari pedesaan kaliumur telah ikut serta memberikan perbekalan yang sangat cukup untuk pasukan perang prabu nagara untuk upaya melakukan semua ekpedisi penaklukannya.
Hari itu sudah mulai gelap, hutan yang tadinya sepi sunyi sekarang mulai menampakkan wujud malam yang sesunguhnya terdengar anjing hutan melolong panjang dan bunyi kelelewar berterbangan hilir mudik kian kemari. di beberapa sudut hutan terlihat cahaya-cahaya mata binatang liar yang cukup menyilaukan. Lambat laun suasana itu membuat beberapa pasukan jalaga menjadi ciut nyalanyi. Tapi bukanlah jalaga kalau hanya dengan keadaan seperti itu saja bisa takut. Jalaga memerintahkan pasukannya untuk tetap melanjutkan perjalanan. Hingga kemudian ketika mereka sudah melewati setangah hutan belantara itu. Di depan jalan berkuda yang harus mereka lalui ada beberapa pohon kayu tumbang yang sepertinya sengaja di susun untuk menutupi jalan yang harus mereka lalaui....di atas pepohonan sepertinya banyak sekali suara beberapa orang pria yang tertawa begitu nyaringnya...hahahaha hahahhaha...hahahahh....akhirnya setelah beberapa bulan ada juga mangsa yang masuk ke wilayah ku ini...
Jalaga dan pasukannnya mulai meningkatkan kewaspadaanya, kemudian jalaga pun maju dengan gagahnya." haiii siapa kalian...tunjukkan wujud mu di hadapan ku..kalian telah dengan sengaja menghalangi salah satu perwira kerajaan caraka untuk menyelesaikan tugas dari kerajaan..kalian bisa di hukum berat atas apa yang telah kalian lakukan....ujar jalaga dengan lantang"
Hahhahahah...hahahahah...ohhh jadinya cecunguk...cecungukkk...nagara yang berani melewati daerah kekuasaan ku..hiyat ....hungggg.....brakk..brakk..brakkk..beberapa orang pria berbaju hitam mulai meloncat dari atas pepohanan tinggi di sekitar situ dan mulai maju kedepan jalaga dan pasukannya. Terlihat di depan jalaga kini sudah berdiri 10 pria berbaju hitam yang kesembilannya sudah memegang golok-golok yang besar yang siap mencincang tubuh jalaga dan pasukannya. Terlihat salah satu dari pria itu tidak membawa golok, pria itu berambut gondrong dengan muka yang sangat mengerikan di dahi nya terlihat bekas sayatan yang cukup lebar. Dari sayatan di dahi nya itu akhirnya jalaga mengetahui kalau sekarang yang berada di depannya adalah si codet hitam dan para kawanannya, mereka adalah perampok keji yang sudah banyak meresahkan rakyat di wilayah barat kerajaan caraka. Perampok itu tidak segan untuk membunuh pria dan mempekosa wanita mangsa rampokannya.
Jalaga : Wahhh kebetulan sekali, aku sudah banyak mendapat kabar kalau kau dan kelompok mu telah banyak meresahkan rakyat caraka di wilayah sebelah barat..kini saat nya aku menangkap kalian untuk di adili di alun-alun kerajaan.
Codet hitam : Kurang ajar, wedus gembel.. sungguh besar sekali mulut mu hai cecunguk nagara..
Jalaga : sekali lagi kamu menghina sang prabu, pedang ku akan memisahkan kepala dari tubuh mu..
Codet hitam : haha besar juga nyali mu ....Ahhh jangan banyak bacot...ayo...serang....
Akhirnya di malam itu terjadi pertempuran antara pasukan jalaga dan codet hitam serta anak buahnya. Suara bunyi pedang dan golok terus beradu memecah kesunyian malam itu...tranngg tranggg trangg..buggg bugg...semua pasukan jalaga dan anak buah codet hitam beradu ilmu kenuragan beberapa gerakan maut dari jalaga dan pasukannya sepertinya masih belum cukup untuk melawan kebringasan para perampok itu. Terlihat jalaga mengeluarkan tendangan dan pukulan keras ke perut hiyatttt bugg..bug... salah satu anak buah codet hitam. Namun sayang waluupun anak buah codet hitam terpelanting kebelakang mereka sepertinya tidak merasakan sakit dan merekapun kembali berdiri membalas serangan jalaga dan pasukannya, tinju beberapa anak buah codet hitam yang di lancarkan berkali-kali ke tubuh jalaga akhirnya menemukan hasil. buggg..jalaga pun terpental kebelakang. " Ahhh brengsek kalau begini terus kita bisa kalah..ucap jalaga kepada beberapa anak buahnya.." " Ampun tuan kami bingung kelompok codet hitam sepertinya mempunyai kesaktian kekebalan tubuh..tadi pedang kamu pun sepertinya hanya menggelitik tubuh mereka saja..ucap prajurit jalaga yang masih memegangi tangannya yang tertebas golok para begal itu." Akhinya jalaga pun bermeditasi, ia pun meminta semua anak buahnya untuk melindungi dirinya saat jalaga melakukan meditasi. Terlihat jalaga memejam kan mata dan memfokuskan tenaga dalamnya di matanya, dan beberapa menit kemudian kembali jalaga pun membuka mata...kini di matanya terlihat memancar aura kuning yang membuat matanya bisa jauh lebih detail melihat padangan sekitarnya. Di penglihatan jalaga kini terlihat ternyata semua anak buah codet hitam memeliki kekebalan tubuh yang hebat di karenakan saat ini tubuh mereka sedang di lindungi oleh para siluman hijau yang sebenarnya bersemayam di batu akik yang berada di atas ikat kepala hitamnya. Jalaga pun memberikan bisikan kepada anak buahnya untuk menghancurkan atau pun memisahkan batu yang berada di ikat kepala masing-masing anak buah codet hitam. Kontan saja setelah di beritahu jalaga semua anak buah nya langsung beralari menerjang anak buah codet hitam. Kini mereka seakan melupakan target tubuh lawannya dan berusaha mengahacurkan dan memisahkan batu akik yang berada di ikat kepala lawannya itu..Hiyatttt trangg....tug....salah satu anak buah jalaga menebas batu akik hijau itu kemudian setelah batu itu hancur..kini giliran pedang anak buah jalaga menebas...leher lawannya...srekkkkk.....darah segar pun langsung muncrat dan mengalir dari tubuh dan kepala yang sudah terpisah itu. Kini keadaan mulai berbalik jalaga dan prajuritnya mulau membuat anak buah codet hitam terpental satu persatu dengan disusul pekkikan kematin...srekkkkkkkkkkkk,....ahhhhhhhhhhhhhhh...terlihat salah satu anak buah codet hitam meregang nyawa di ujung pedang jalaga. Kini terlihat codet hitam yang tidak terima 5 anak buah nya mati di tangan jalaga dan pasukannnya mulai mengeluarkan senjata cambuk hitam pamungkasnya, seketika hawa panas mulai menyeruak di pertempuran itu. Kini codet hitam mulai mengayun-ngayunkan cambuk hitam itu terlihat dari sela-sela cambuk itu terliahat mengeluarkan asap..kini codet hitam pun membabi buta menyerang pasukannya jalaga, hingga kemudian codet hitam terus mengayunkan cambuk itu berputar menyambar 2 prajurit jalaga..suingg....suing....brerrrrrrr...cambuk hitam itu terlihat menyala seperti api..maka kontan saja ketika menyambar 2 prajurit jalaga yang tidak sempat menghindar...duarrr...duar.....cambuk itu langsung menyambar kemudian membakar kedua tubuh prajurit jalaga. Keduanya pun terlempar ke tanah mati dengan tubuh masih terbakar. Melihat kesaktian cambuk dari codet hitam jalaga pun memberikan instruksi kepada ketiga anak buahnya yang masih tersisa untuk mundur berlindung di belakangnya. karena kelihatannya ketiga anak buahnya sudah kewalahan menghindari sambaran cambuk itu..kini di pihak codet hitam pun hanya tinggal 4 orang anak buahnya yang tersisa...suasana saat itu mulai mencekam membuat prajurit jalaga yang tersisa, bergetar ketakutan melihat cambuk si codet hitam menyambar merah menyala membakar dan menghancurkan semua yang terkena cambukkannya
Kini jalaga maju dua langkah kedepan, terlihat jalaga mengeluarkan satu keris berlekuk 7 dari belakang pinggangnya....srengg...jalaga pun mencabut keris itu dari sarung nya.....seketika angin kencang mulai bertiup di sekitar tubuh jalaga...brerrrrrrrrr sekeling tubuh jalaga nampak cahaya sinar kuning terang...kemudian jalaga pun mulai membentuk kuda-kuda untuk menyerang codet hitam.....seketika jalaga pun langsung menusukkan keris yang di pegangnya ketanah yang berada di depannya...srekkkk....di depan sana cambuk si codet hitam hampir saja mendarat di kepala jalaga namun seketika setelah satu tusukan keris yang di pegang jalaga menusuk tanah...sukma jalaga seperti meloncat ketanah dengan memegang suka keris yang di pegangnya itu lalu masuk masuk ke tanah kemudian langsung keluar meloncat keatas menyambar dan menyayat tubuh si codet hitam..hiyatttttt srakkkkk.... duarrrrrrrrrrrrrrrrr... AAAAaaaaaaaaAAA... ..pekikkan kematian si codet hitam membahana di seantero hutan lebat itu....kini tubuh si codet hitam sudah terkena serangan pamungkas jalaga, tubuhnya langsung gosong dan ambruk di tanah. Salah satu anak buah yang menyadari ajian yang di gunakan jalaga langsung berteriak dan lari....Ajian kala bayu....lari...seketika itu pula ketiga orang yang tersisa langsung ikut lari terbirit-birit. Ya hanya orang yang berilmu cukup tinggi yang bisa menggunakan ajian itu. Ajian itu memang harus di padukan dengan keris berlekuk tujuh itu untuk menyamarkan serangan ke arah sukma. Dan keris yang di pegang oleh jalaga adalah salah satu keris tersohor karena kesaktiannya yang bernama keris bayu sukma.
Di ujung sana sukma jalaga kembali berjalan ke arah raganya dan kembali masuk menyatu di dalam sana. Hem...tubuh jalaga pun kembali bergerak setelah beberapa detik kaku tidak bergerak....cluk...jalaga pun menarik keris itu dan langsung menyarungkannya kembali. Ketiga anak buah jalaga yang tersisa langsung tersenyum bahagia ketika mereka sudah berhasil menumpas gerombolan begal yang sudah sangat meresahkan rakyat caraka di wilayah barat. Tadi jalaga tidak punya pilihan lain selain mengeluarkan ajian pamungkasnya karena cambuk yang di pegang si codet hitam adalah cambuk setan pencabut nyawa, di tangan orang yang tepat cambuk itu bisa sangat mengerikan untuk di lawan. Namun sepertinya si codet hitam baru bisa menguasai kesaktian cambuk itu hanya seperempatnya saja. Kemudian setelah itu jalaga pun mengambil cambuk setan itu, terlihat aura hitam yang mengerubungi cambuk itu. Memang cambuk itu bisa membuat orang sakti mandraguna, tapi cambuk itu bisa membuat orang tersesat kejalan kegelapan yang di buat setan sama halnya dengan nama cambuk itu.
Kemudian jalaga pun langsung membuang cambuk itu ke jurang yang cukup dalam di sebelah kiri hutan itu. " semoga saja cambuk iblis itu tidak akan di gunakan orang lain lagi...cukup hanya si codet yang mengunakan itu..ujar jalaga dalam hati " kemudian jalaga pun memerintahkan ketiga anak buahnya untuk mengubur semua mayat yang tergelatak tak terkecuali gerombolan si codet hitam..sungguh jalaga adalah kesatria sejati, dia begitu tulus menguburkan jasad begal-begal itu. Dari tanah akan kembali ke tanah, dari api akan kembali ke api. Akhinya jalaga pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya karena sepertinya 3 jam lagi berkuda ia dan prajuritnya sudah sampai di pedesaan kaliumur.
Pendekar Tanpa Bayangan, Episode 1 : Titah Sang Prabu
Pada tahun saka 1200 an di sisi pulau jawa sebelah timur berkembang sebuah kerajaan besar yang telah banyak melakukan ekpedisi-ekspedisi lautnya untuk menaklukkan banyak kerajaan besar, hingga pada tahun itu kekuasaan prabu nagara raja dari kerajaan caraka mencapai titik kedigdayaannya ketika menaklukkan seluruh kerajaan yang berada di wilayah sekitarnya. Tak terkecuali kerajan besar yang saat itu berada di wilayah sumatra. Ekspedisi laut itu di pimpin oleh salah satu menantu prabu nagara, kemudian setelah penaklukan kerajan besar di sisi pulau sumatra itu di dirikanlah sebuah prasasti tanda menyerahnya prabu asrhaya untuk prabu nagara raja dari kerajaan caraka. Pasukan yang menang perang dari kerajaan besar di sisi pulau sumatra itu pulang dengan kepala mengadah keatas penuh kebanggaan, dan rakyat pun mengelu-elukan pasukan tersebut seperti halnya pahlawan.
Saat itu seluruh pejabat tinggi di pasukan itu di undang prabu nagara ke istananya yang megah, terlihat prabu nagara begitu bangga akan kedigdayaan pasukannya itu. Hingga kemudian prabu nagara bertitah kepada menantunya pangeran harsa untuk memberikan imbalan kepada semua yang sudah sangat berjasa atas kemenangan-kemenangan yang telah di raih kerajaan itu, hingga sampai pada saat ini. Karena prabu nagara tidak ingin dalam kemenangannya itu semua yang sudah membantu tidak ikut mencicipi buah dari kemenangan itu.
Maka tibalah ketika pangeran harsa menunjuk beberapa pejabat di kerajaan untuk bergerak mendistribusikan hadiah dari sang raja kepada semua pihak yang telah berjasa pada saat itu. Hingga pada hitungan ke 105 seorang utusan khusus kerajaan di minta mengirimkan hadiah yang berisi emas itu untuk sebuah wilayah kecil di sisi barat kerajaan caraka. Pengiriman hadiah ke 105 itu di pimpin langsung oleh salah satu perwira menengah yaitu jalada, orang kepercayaan patih hanggrama. Dan patih hanggrama sendiri adalah seorang panglingma perang tangan kanan pangeran harsa. Sebenarnya hanggrama menunjuk jalada ke aderah tersebut bukannya hanya untuk misi menyampaikan hadiah, tapi juga untuk misi khusus untuk menumpas beberapa begal yang sudah sangat meresahkan rakyat caraka di sisi ujung barat sana. Hanya saja hanggrama tidak menyampaikan langsung hal itu kepada jalaga. Hitung-hitung untuk melihat sejauh mana kemampuan jalaga, yang sebenarnya adalah salah satu keponakannnya.
Setelah menerima titah dari pangeran harsa, dan juga patih hanggrama atasannya. Tibalah jalada pagi hari itu langsung berangkat dengan membawa 5 prajurit kepercayaannya untuk pergi ke sisi paling barat dari kerajaan caraka. Ya pagi itu jalada dan pasukannya hendak ke suatu pedesaan yang yang berada jauh di sisi paling barat kerajaan itu. Pedesaan itu berbatasan langsung dengan kerajaan gelangan yang merupakan kerajaan kecil yang rajanya merupakan kerabat dekat prabu nagara, serta pangeran putra mahkota kerajaan gelangan tersebut adalah salah satu menantu prabu nagara seperti halnya pangeran harsa.
Setelah berkuda selama 3 hari akhirnya jalaga dan pasukannya tiba juga di wilayah terluar pedesaan kaliumur, wilayah terluar sebelah timur pedesaan kaliumur adalah sebuah hutan belantara yang cukup wingit pada saat itu, entah karena mahluk silumannya ataupun juga para begal dari golongan pendekar beraliran hitam yang memang sangaja menunggu mangsa jarahannya disitu. Memang jalan masuk melalui hutan belantara itu bukanlah jalan masuk satu-satunya kedaerah tersebut, penduduk desa kaliumur lebih memilih jalan memutar disebelah utara untuk menuju ibukota kerajaan. Memang jaraknya lebih jauh hampir 2 kali lipat dari jalan dengan melawati hutan belantara itu. Tapi demi keamanan dan keselamatan penduduk desa lebih memilih untuk menempuh jarak yang lebih jauh di bandingkan mendapat malapetaka kalau melewati hutan belantara tersebut.
Kini beda hal nya dengan jalaga dan pasukannya jangankan hutan yang wingit, medan peperangan yang penuh darah bercucuran saja telah banyak ia lalui, sehingga dengan penuh kepercayaan diri tanpa takut akan selentingan kabar burung mengenai hutan itu jalaga tetap teguh menempuh jalur dengan melewati hutan belantara itu. Karena sepertinya ia sangat yakin akan kemampuannya dirinya sendiri, di tambah lagi ia harus bersegera menyampaikan hadiah tersebut agar semua rakyat tahu akan kebesaran kerajaan caraka tersebut. Misi yang di emban jalaga memang cukup penting, wilayah pedesaan kaliumur adalah lumbung padi salah satu pengahasil beras terbaik di wilayah kerajaan caraka. Upeti beras dari pedesaan kaliumur telah ikut serta memberikan perbekalan yang sangat cukup untuk pasukan perang prabu nagara untuk upaya melakukan semua ekpedisi penaklukannya.
Hari itu sudah mulai gelap, hutan yang tadinya sepi sunyi sekarang mulai menampakkan wujud malam yang sesunguhnya terdengar anjing hutan melolong panjang dan bunyi kelelewar berterbangan hilir mudik kian kemari. di beberapa sudut hutan terlihat cahaya-cahaya mata binatang liar yang cukup menyilaukan. Lambat laun suasana itu membuat beberapa pasukan jalaga menjadi ciut nyalanyi. Tapi bukanlah jalaga kalau hanya dengan keadaan seperti itu saja bisa takut. Jalaga memerintahkan pasukannya untuk tetap melanjutkan perjalanan. Hingga kemudian ketika mereka sudah melewati setangah hutan belantara itu. Di depan jalan berkuda yang harus mereka lalui ada beberapa pohon kayu tumbang yang sepertinya sengaja di susun untuk menutupi jalan yang harus mereka lalaui....di atas pepohonan sepertinya banyak sekali suara beberapa orang pria yang tertawa begitu nyaringnya...hahahaha hahahhaha...hahahahh....akhirnya setelah beberapa bulan ada juga mangsa yang masuk ke wilayah ku ini...
Jalaga dan pasukannnya mulai meningkatkan kewaspadaanya, kemudian jalaga pun maju dengan gagahnya." haiii siapa kalian...tunjukkan wujud mu di hadapan ku..kalian telah dengan sengaja menghalangi salah satu perwira kerajaan caraka untuk menyelesaikan tugas dari kerajaan..kalian bisa di hukum berat atas apa yang telah kalian lakukan....ujar jalaga dengan lantang"
Hahhahahah...hahahahah...ohhh jadinya cecunguk...cecungukkk...nagara yang berani melewati daerah kekuasaan ku..hiyat ....hungggg.....brakk..brakk..brakkk..beberapa orang pria berbaju hitam mulai meloncat dari atas pepohanan tinggi di sekitar situ dan mulai maju kedepan jalaga dan pasukannya. Terlihat di depan jalaga kini sudah berdiri 10 pria berbaju hitam yang kesembilannya sudah memegang golok-golok yang besar yang siap mencincang tubuh jalaga dan pasukannya. Terlihat salah satu dari pria itu tidak membawa golok, pria itu berambut gondrong dengan muka yang sangat mengerikan di dahi nya terlihat bekas sayatan yang cukup lebar. Dari sayatan di dahi nya itu akhirnya jalaga mengetahui kalau sekarang yang berada di depannya adalah si codet hitam dan para kawanannya, mereka adalah perampok keji yang sudah banyak meresahkan rakyat di wilayah barat kerajaan caraka. Perampok itu tidak segan untuk membunuh pria dan mempekosa wanita mangsa rampokannya.
Jalaga : Wahhh kebetulan sekali, aku sudah banyak mendapat kabar kalau kau dan kelompok mu telah banyak meresahkan rakyat caraka di wilayah sebelah barat..kini saat nya aku menangkap kalian untuk di adili di alun-alun kerajaan.
Codet hitam : Kurang ajar, wedus gembel.. sungguh besar sekali mulut mu hai cecunguk nagara..
Jalaga : sekali lagi kamu menghina sang prabu, pedang ku akan memisahkan kepala dari tubuh mu..
Codet hitam : haha besar juga nyali mu ....Ahhh jangan banyak bacot...ayo...serang....
Akhirnya di malam itu terjadi pertempuran antara pasukan jalaga dan codet hitam serta anak buahnya. Suara bunyi pedang dan golok terus beradu memecah kesunyian malam itu...tranngg tranggg trangg..buggg bugg...semua pasukan jalaga dan anak buah codet hitam beradu ilmu kenuragan beberapa gerakan maut dari jalaga dan pasukannya sepertinya masih belum cukup untuk melawan kebringasan para perampok itu. Terlihat jalaga mengeluarkan tendangan dan pukulan keras ke perut hiyatttt bugg..bug... salah satu anak buah codet hitam. Namun sayang waluupun anak buah codet hitam terpelanting kebelakang mereka sepertinya tidak merasakan sakit dan merekapun kembali berdiri membalas serangan jalaga dan pasukannya, tinju beberapa anak buah codet hitam yang di lancarkan berkali-kali ke tubuh jalaga akhirnya menemukan hasil. buggg..jalaga pun terpental kebelakang. " Ahhh brengsek kalau begini terus kita bisa kalah..ucap jalaga kepada beberapa anak buahnya.." " Ampun tuan kami bingung kelompok codet hitam sepertinya mempunyai kesaktian kekebalan tubuh..tadi pedang kamu pun sepertinya hanya menggelitik tubuh mereka saja..ucap prajurit jalaga yang masih memegangi tangannya yang tertebas golok para begal itu." Akhinya jalaga pun bermeditasi, ia pun meminta semua anak buahnya untuk melindungi dirinya saat jalaga melakukan meditasi. Terlihat jalaga memejam kan mata dan memfokuskan tenaga dalamnya di matanya, dan beberapa menit kemudian kembali jalaga pun membuka mata...kini di matanya terlihat memancar aura kuning yang membuat matanya bisa jauh lebih detail melihat padangan sekitarnya. Di penglihatan jalaga kini terlihat ternyata semua anak buah codet hitam memeliki kekebalan tubuh yang hebat di karenakan saat ini tubuh mereka sedang di lindungi oleh para siluman hijau yang sebenarnya bersemayam di batu akik yang berada di atas ikat kepala hitamnya. Jalaga pun memberikan bisikan kepada anak buahnya untuk menghancurkan atau pun memisahkan batu yang berada di ikat kepala masing-masing anak buah codet hitam. Kontan saja setelah di beritahu jalaga semua anak buah nya langsung beralari menerjang anak buah codet hitam. Kini mereka seakan melupakan target tubuh lawannya dan berusaha mengahacurkan dan memisahkan batu akik yang berada di ikat kepala lawannya itu..Hiyatttt trangg....tug....salah satu anak buah jalaga menebas batu akik hijau itu kemudian setelah batu itu hancur..kini giliran pedang anak buah jalaga menebas...leher lawannya...srekkkkk.....darah segar pun langsung muncrat dan mengalir dari tubuh dan kepala yang sudah terpisah itu. Kini keadaan mulai berbalik jalaga dan prajuritnya mulau membuat anak buah codet hitam terpental satu persatu dengan disusul pekkikan kematin...srekkkkkkkkkkkk,....ahhhhhhhhhhhhhhh...terlihat salah satu anak buah codet hitam meregang nyawa di ujung pedang jalaga. Kini terlihat codet hitam yang tidak terima 5 anak buah nya mati di tangan jalaga dan pasukannnya mulai mengeluarkan senjata cambuk hitam pamungkasnya, seketika hawa panas mulai menyeruak di pertempuran itu. Kini codet hitam mulai mengayun-ngayunkan cambuk hitam itu terlihat dari sela-sela cambuk itu terliahat mengeluarkan asap..kini codet hitam pun membabi buta menyerang pasukannya jalaga, hingga kemudian codet hitam terus mengayunkan cambuk itu berputar menyambar 2 prajurit jalaga..suingg....suing....brerrrrrrr...cambuk hitam itu terlihat menyala seperti api..maka kontan saja ketika menyambar 2 prajurit jalaga yang tidak sempat menghindar...duarrr...duar.....cambuk itu langsung menyambar kemudian membakar kedua tubuh prajurit jalaga. Keduanya pun terlempar ke tanah mati dengan tubuh masih terbakar. Melihat kesaktian cambuk dari codet hitam jalaga pun memberikan instruksi kepada ketiga anak buahnya yang masih tersisa untuk mundur berlindung di belakangnya. karena kelihatannya ketiga anak buahnya sudah kewalahan menghindari sambaran cambuk itu..kini di pihak codet hitam pun hanya tinggal 4 orang anak buahnya yang tersisa...suasana saat itu mulai mencekam membuat prajurit jalaga yang tersisa, bergetar ketakutan melihat cambuk si codet hitam menyambar merah menyala membakar dan menghancurkan semua yang terkena cambukkannya
Kini jalaga maju dua langkah kedepan, terlihat jalaga mengeluarkan satu keris berlekuk 7 dari belakang pinggangnya....srengg...jalaga pun mencabut keris itu dari sarung nya.....seketika angin kencang mulai bertiup di sekitar tubuh jalaga...brerrrrrrrrr sekeling tubuh jalaga nampak cahaya sinar kuning terang...kemudian jalaga pun mulai membentuk kuda-kuda untuk menyerang codet hitam.....seketika jalaga pun langsung menusukkan keris yang di pegangnya ketanah yang berada di depannya...srekkkk....di depan sana cambuk si codet hitam hampir saja mendarat di kepala jalaga namun seketika setelah satu tusukan keris yang di pegang jalaga menusuk tanah...sukma jalaga seperti meloncat ketanah dengan memegang suka keris yang di pegangnya itu lalu masuk masuk ke tanah kemudian langsung keluar meloncat keatas menyambar dan menyayat tubuh si codet hitam..hiyatttttt srakkkkk.... duarrrrrrrrrrrrrrrrr... AAAAaaaaaaaaAAA... ..pekikkan kematian si codet hitam membahana di seantero hutan lebat itu....kini tubuh si codet hitam sudah terkena serangan pamungkas jalaga, tubuhnya langsung gosong dan ambruk di tanah. Salah satu anak buah yang menyadari ajian yang di gunakan jalaga langsung berteriak dan lari....Ajian kala bayu....lari...seketika itu pula ketiga orang yang tersisa langsung ikut lari terbirit-birit. Ya hanya orang yang berilmu cukup tinggi yang bisa menggunakan ajian itu. Ajian itu memang harus di padukan dengan keris berlekuk tujuh itu untuk menyamarkan serangan ke arah sukma. Dan keris yang di pegang oleh jalaga adalah salah satu keris tersohor karena kesaktiannya yang bernama keris bayu sukma.
Di ujung sana sukma jalaga kembali berjalan ke arah raganya dan kembali masuk menyatu di dalam sana. Hem...tubuh jalaga pun kembali bergerak setelah beberapa detik kaku tidak bergerak....cluk...jalaga pun menarik keris itu dan langsung menyarungkannya kembali. Ketiga anak buah jalaga yang tersisa langsung tersenyum bahagia ketika mereka sudah berhasil menumpas gerombolan begal yang sudah sangat meresahkan rakyat caraka di wilayah barat. Tadi jalaga tidak punya pilihan lain selain mengeluarkan ajian pamungkasnya karena cambuk yang di pegang si codet hitam adalah cambuk setan pencabut nyawa, di tangan orang yang tepat cambuk itu bisa sangat mengerikan untuk di lawan. Namun sepertinya si codet hitam baru bisa menguasai kesaktian cambuk itu hanya seperempatnya saja. Kemudian setelah itu jalaga pun mengambil cambuk setan itu, terlihat aura hitam yang mengerubungi cambuk itu. Memang cambuk itu bisa membuat orang sakti mandraguna, tapi cambuk itu bisa membuat orang tersesat kejalan kegelapan yang di buat setan sama halnya dengan nama cambuk itu.
Kemudian jalaga pun langsung membuang cambuk itu ke jurang yang cukup dalam di sebelah kiri hutan itu. " semoga saja cambuk iblis itu tidak akan di gunakan orang lain lagi...cukup hanya si codet yang mengunakan itu..ujar jalaga dalam hati " kemudian jalaga pun memerintahkan ketiga anak buahnya untuk mengubur semua mayat yang tergelatak tak terkecuali gerombolan si codet hitam..sungguh jalaga adalah kesatria sejati, dia begitu tulus menguburkan jasad begal-begal itu. Dari tanah akan kembali ke tanah, dari api akan kembali ke api. Akhinya jalaga pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya karena sepertinya 3 jam lagi berkuda ia dan prajuritnya sudah sampai di pedesaan kaliumur.