Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG OOTD Office Orgy Team Development

Status
Please reply by conversation.
Hu saran, kalo bisa ci lia jangan jadi 100 persen binal. Biar masi ada penolakan dan rasa keterpaksaan. Seperti pas dia terpaksa ngambil hadiah di luar pintu itu keren bgt hu.
 
senyum menjijikan itu itu masih terbayang bayang,sepanjang perjalananku menuju kantor. gigi kotor kekuninangan dan kulit hitamnya, aroma rokoknya masih dapat kurasakan ketika dia memaksa menciumku pagi ini,tangan dengan kulit kasar dari bocah jawa itu masih dapat kuingat jelas mengelus bongkahan pantatku. slamet, bocah jawa itu memperkosaku berulang kali, entah berapa kali ia menyemburkan air maninya di tubuhku hari kemarin. yang kuingat hanya aku terbangun tengah malam menyadari aku berada di pelukannya, di atas tubuhnya yang kurus dan hitam itu masih dengan penisnya tertancap di vaginaku.

"keluar kamu!" nadaku meninggi dengan suara yang dipelankan ke slamet yang terbangun ketika aku beranjak bangun dan melepaskan pelukannya, slamet hanya menjawab dengan anggukan dan senyumannya, seolah ingin menunjukkan kepuasannya menyetubuhiku. penisnya masih keras ketika ia berdiri di hadapanku dan mengenakan satu persatu pakaiannya, luar biasa karena aku saja tak ingat berapa kali ia mencapai orgasme, tapi miliknya masih saja mengeras seperti itu.

kututupi tubuh telanjangku dengan selimut yang sudah berbau sperma yang mengering, beberapa noda terlihat di selimut itu, perih hatiku mengingat apa yang sudah kulakukan dengan bocah ini, orang yang selama ini tak lebih dari seorang pesuruh bagiku, tapi perih yang kurasakan lebih menyakitkan ketika aku duduk dengan posisi sila, dubur dan vaginaku.. ia benar benar menyiksaku habis habisan. aku meringis setengah menutup mata menahan rasa nyeri di area selangkanganku, ketika tiba2 kurasakan lidah slamet hinggap di pipiku dan menyapu wajahku sampai ke telinga.
belum sempat aku bereaksi,tangannya meremas kembali payudaraku dengan kasar
"makasih non, non enak banget" katanya sembari melangkah ke pintu, seolah olah aku ini hanya barang mainan baginya untuk dinikmati dan kata katanya benar benar menginjak nginjak harga diriku, meninggalkanku menangis semalam suntuk.

apa yang sudah terjadi padamu natalia. apa apaan kamu ini. tak henti hentinya aku merutuki apa yang kulakukan....

=======================================
06.00 ,2 jam yang lalu
=======================================
aku memejamkan mataku di bawah selang shower, membiarkan tubuhku terguyur air hangat yang memancar perlahan, aku ingin membilas tubuh ku, membersihkan diriku dari hinaan hinaan dan perbuatan kotor yang kulakukan, tak ada lagi air mata tersisa yang menetes dari mataku, hanya perasaan benci dan marah yang masih membuatku terjaga pagi ini.

*krit krit krit* keran tua kamar mandi kostan ini berdecit ketika kuputar perlahan mematikan air panasnya, kulilit rambutku dengan handuk dan ku keringkan tubuhku dengan handuk lain yang lalu kulilitkan menutupi tubuhku. aku harus bekerja, jangan berbuat bodoh lagi lia! kamu perempuan terhormat! kataku menatap cermin kecil yang tergantung di kamar mandi, wajahku mengernyit penuh tekad bahwa aku tak akan lagi melakukan hal hina untuk kesekian kalinya, aku harus menemui slamet dan mencegahnya meminta lebih dariku. ya, harus.

kubuka handuk yang melilit rambutku dan berusaha mengeringkan sisa sisa air yang masih terperangkap di rambutku ketika kulangkahkan kakiku keluar kamar mandi. jantungku berhenti berdegup ketika tiba tiba kurasakan ciuman penuh nafsu, lidah yang bermain main ke dalam mulutku, aroma ini, aroma rokok dan bau asam ini, slamet!
entah sejak kapan ia menungguku membuka pintu kamar mandiku, kini ia memelukku dan menciumiku dengan penuh nafsu, tangan kanannya sibuk menyingkap bagian belakang handukku dan meremas remas bongkahan pantatku.

aku yang tersadar akan apa yang dilakukannya berusaha meronta,melawan sebisaku mendorongnya menjauh dariku, ini harus dihentikan. aku tak boleh terjerumus lebih dalam dari ini! batinku menolak perlakuan hina yang akan kuterima, namun tenagaku bukan lawan bagi tenaga slamet yang terbiasa bekerja keras, aku hanya berhasil melepaskan kulumannya dengan memalingkan wajahku, namun hal itu memudahkannya untuk leluasa menjilati kembali leher dan telingaku, berusaha membuatku kembali terangsang, dan kuakui, dia berhasil.

"met, stop met! ughhh .. .. udah, saya ga mau lagi met! kamu tau diri! saya ini penghuni kost, majikan kamu uughhhhhh!" harga diriku masih berusaha melawan, mengucapkan kata kata yang terbata bata terpotong dengan lenguhan dengan setengah berbisik.

"majikan???" slamet mendorong tubuhku ke tembok dan melepas pelukannya, dia menatapku dengan penuh kebencian, kata kataku telah menyulut kemarahannya dan kini tubuhku bergetar, aku gemetar dengan tatapannya yang melihatku dengan marah,ia merogoh sakunya dan melangkah mendekatiku.

"majikan kata non? jangan jual mahal!" katanya sembari mengeluarkan handphone android jadulnya, sebuah foto terpampang di layar handphonenya, mataku terbelalak ketika kulihat diriku di sana,

aku tak bisa mengatakan apa apa ketika aku menatap wajahnya yang kini tersenyum dengan menjijikan, lidahnya terjulur keluar, mejilati bibirnya yang basah karena air liurku dari ciuman paksaannya tadi, bulu kudukku berdiri ketika ia mengelus pundakku.

"non lia bukan majikan saya lagi, saya tuannya non lia, saya mau ngentot!" katanya dengan nafas menderu di telingaku dan tangannya kembali menggerayangi berusaha melepas handuk yang masih melilit tubuhku.
"tapi met, saya ughhhhhhhhhh harus kerjaa" terbata bata aku berusaha mengelak, tangannya kembali bermain main di klitorisku, seperti listrik, rasa nikmat menjalar ke seluruh tubuhku.
"nanti aja met tolong, pulang kerja aghhhhhhh tolo....mmmmhhhhhhh" dia mencumbu bibirku lagi dan tak menerima alasan apapun yang kuberikan

dia melepaskan ciumannya dan terkekeh, ada yang dia rencanakan, terlihat jelas dari senyumannya dan tawanya yang menyebalkan, dia mundur dan bersandar ke lemari di sisi kiriku.
"non lia takut telat kerja? kalau gitu jangan ngelawan, saya tuan nya non lia sekarang. layanin saya atau non lia gak usah kerja sekalian?" pertanyaannya tidak membutuhkan jawaban dariku, handphonya yang dia goyang goyangkan di genggamannya seolah menjadi tanda ancaman bagiku.
aku mengangguk pasrah, bukan ini yang kurencanakan tadi.....

"kaya malem dong non, versi lonthe, kalo saya suka lontenya non lia, boleh kerja he he he" logat jawanya muncul ketika ia memerintahku dengan kata kata hina itu, pelacur, baginya aku pelacur , dan ia menginginkanku berlaku seperti pelacur.

anggukan kecilku membuatnya kembali tersenyum ketika kulangkahkan kakiku ke arah ranjang, ini harus cepat berakhir lia .... let's do this, you need to work!

seolah ada orang lain dalam diriku yang mengambil alih kesadaranku, kuhempaskan diriku yang masih terlilit handuk ke ranjang dan dalam posisi setengah terduduk, kusilangkan kakiku dan kulihat slamet dengan tatapan nakal, kupanggil dia mendekat, kumainkan jari telunjukku di bibirku dan kugoyangkan seolah aku mengulum sebuah penis. let's make it quick lia, finish this! benakku memintaku berperan seperti seorang wanita murahan, tapi ini semua mengalir begitu saja, begitu natural, dan kurasakan vaginaku mulai basah karena rangsangan slamet yang dari tadi dia berikan pada tubuhku



"sini mas, lia laayanin mass slamet sampe crot!" kataku nakal sembari tersenyum padanya.
slamet terbengong sesaat melihat perubahanku, menuruti kehendaknya begitu saja. sesaat kemudian senyumannya kembali terlukis di wajahnya, seperti anak kecil yang diiming imingi permen, terburu buru ia menghampiriku dan membuka ritsleting celananya,
"ISEP nih lia, lonthe!!" katanya kasar sambil menyorongkan penisnya yang sudah menegang ke depan wajahku. penis itu membentur pipiku ketika celananya terjatuh ke lantai,aku terkejut, bukan karena sentakan penisnya di wajahku, tapi karena reaksiku sendiri yang refleks meemegang benda panjang nan hangat itu dengan tanganku dan menciuminya. sejak.... sejak kapan aku begini...

kujulurkan lidahku, bukan karena aku ingin, karena aku yakin dia akan menikmatinya, entah apa lagi yang merasuki diriku, tapi aku begitu ingin ia menikmati peranku sebagai pelacurnya. kutatap wajahnya yang menatapku dengan mata penuh kemenangan, ia berhasil memancing diriku yang tertutup selama ini, muncul dan menjadi seperti yang dia minta, seorang pelacur.

"denger gak non, iseeeepppppphhhhhhhhhh ahhh" kata katanya yang kali ini teputus karena kenikmatan ketika kukulum kepala penisnya dan kujilati di dalam mulutku, kumainkan lidahku di lubang penisnya. bau amis sisa sisa air mani semalam yang masih menempel dan mengering di penisnya yang tidak bersunat, bercampur dengan aroma rokok yang tersisa dari air kencingnya.

aku hampir melepaskan kulumanku dan muntah ketika ia memegang kepalaku erat erat dan mendorong penisnya menyodok kerongkonganku dengan kasar,kupegang dan kuremas pantatnya dan kukocok penisnya dengan mulutku, berusaha menyudahi permainan ini lebih cepat, aku tak kuat lagi dengan aroma ini di dalam mulutku.
5 menit kukulum kulum penisnya, tangannya tak lagi memegangi kepalaku, dia melucuti kaosnya dan melepas handukku dengan kasar, tangannya kembali memainkan putingku berusaha memancing birahiku yang memang sudah naik. rangsangannya berhasil dan lidahku semakin menggila menjilati kepala penisnya, tanganku sibuk mengocok batang penisnya dan memainkan zakarnya yang menggantung, ditutupi dengan bulu bulu lebat, aroma menjijikan itu tidak lagi terasa... bayangan perasaan penis itu memasuki liang vaginaku membuat vaginaku semakin basah, dan tangan kiriku melepaskan zakarnya dan mulai menyentuh liang vaginaku sendiri. memainkan klitorisku, dengan tanganku di hadapan bocah yang kukulum penisnya, bocah yang biasa kusuruh membersihkan kamar mandiku, kusuruh membeli nasi goreng, aku merasa begitu murahan dan terangsang, semakin terangsang...

"ughhhhhhhhhhhhhhh" lenguhan panjang slamet menggema di kamarku sesaat kemudian ketika ia menyemprotkan mani nya kembali di mulutku, cairan pekat itu terasa pahit, bau rokok dan amis.
kuterima semua maninya, sebagian sudah tertelan dan sebagian meleleh keluar dari bibirku,penisnya sudah berhenti berkedut ketika kukeluarkan penis itu dari mulutku dan kujulurkan lidahku mendorong sisa sperma yang tesisa di mulutku.

dengan tampang tak berdosa kuperlihatkan sedikit sperma yang terisa di mulutku dan di daguku ke slamet yang masih terengah engah karena orgasmenya.
"mas, udah ya, lia harus kerja..." kataku memohon dengan manja.

seringainya kembali muncul seketika itu juga, pemandangan di hadapannya yang kusuguhkan ternyata tidak memuaskannya malah kembali memancing birahinya semakin memuncak, ia memegang tanganku dan mendorong tubuhku ke kasur, menindihku dan dengan sebelah tangannya ia menarik handukku.

gesekan handuk yang ditarik dengan tubuhku terasa panas di punggungku dan membuatku menjerit kecil. kedua tanganku ia pegang di atas kepalaku dengan tangan kirinya dan tangan kanannya sibuk memaksa membuka kedua kakiku membiarkan dirinya menyiapkan penisnya di hadapan liang vaginaku.
"met udah, met mbbbhhhhhbbhhh" ia mmembungkam mulutku dengan tangan kanannya dan ia menggesek gesekan kepala penisnya yang masih juga keras ke liang vaginaku

"diem lia lonthe, saya mau memek kamu! saya udah lama pengen perkosa non lia!" ia membentakku dan mendorong dalam dalam penisnya ke dalam dan gesekan penisnya yang merangsek masuk membuat tubuhku terkejang sesaat menahan kenikmatan, kenikmatan yang semakin menjadi ketika ia memompa dengan cepat dan kasar, merobek sedikit kulit di bawah liang vaginaku karena gerakannya.

aku meringis menahan perih yang kembali terasa dan sedikit air mata menetes dari ujung mataku, ia tersenyum penuh nafsu melihat air mataku itu dan semakin membuatnya merasa terpuaskan bisa memperkosaku, harapannya menjadi nyata. dan aku terhanyut dengan imajinasinya, aku berusaha meronta tanpa tenaga, memberinya sensasi pemerkosaaan yang ia inginkan.

ia melepaskan kedua tangannya ketika aku berhenti meronta dan mulai mengikuti ritme sodokan penisnya di vaginaku. ya aku menikmatinya, sangat menikmatinya, dan aku mulai mengeluarkan rintihan demi rintihan, mataku hampir selalu terpejam, menikmati tiap gesekan penisnya di dinding vaginaku.

"enak lonthe???" tanyanya sambil masih memompa vaginaku.
"ahhh ahhh ennnaaakhhh, kontholllnya kerass ahhh enakkhhh, terus masss" birahiku benar benar sudah tak terkendali dan meminta bagian lebih dari slamet.
"entotin terussss ahhhh mettt terushhhh" racauku tak jelas, kurasakan penisnya berkedut kedut dan begitu pula dinding vaginaku, cubitannya pada putingku menstimulus vaginaku mencapai kenikmatan orgasme.

kurasakan cairan hangat meleleh keluar dari sela sela vaginaku yang masih tertancap penis slamet yang masih saja keras dan memompa, menyodok keluar masuk vaginaku yang benar benar sudah basah dan di ambang orgasme.

"agghhhhh enakk .. gilaaakkhh masih kerass kontholllmu....enakhhhhhhhhhhhhhhhhh" aku kembali meracau ketika ia terus terusan menyodokku dan lengannya sibuk memainkan putingku yang satu dan yang satunya ia kulum kulum dengan lidah kasarnya.

"aghhh mauuuu kluarrrrr, aghhh yang kenceng mettttt" ia menuruti perintahkku, permintaanku dan ia melepaskan kedua tangannya dari tubuhku dan menindihku dengan tubuhnya , ia rentangkan kedua kakiku lebar lebar, membiarkan penisnya yang akhirnya bisa masuk semuanya ke dalam rahimku dan menyodok nyodok dengan kasar. aku mencapai orgasmeku yang disusul dengan lelehan spermanya yang kembali terasa di dalam rahimku, mengalir hangat ke luar vaginaku.


*brughhh* ia menghempaskan tubuhnya di sampingku yang masih merasakan kedutan kedutan pada dinding vaginaku. orgasmeku masih berjalan, merayap perlahan dan menyisakan kenikmatan yang luar biasa.
"enak non lia?" katanya sembari mengelus rambutku yang kini basah karena keringat kami berdua.
aku mengangguk perlahan masih menikmati sisa sisa orgasmeku.
"udah ya met, saya harus kerja..." kataku lirih ketika kulihat jam menunjukkan jam 7 kurang 15 , hampir satu jam ia memompa vaginaku dan menikmati tubuhku.

*drrttt* handphoneku bergetar di atas meja, aku bangkit dan menggapai handphoneku
"bawa bungkusan yang belum kau buka lia" sebuah pesan whatsapp dari pria itu.
"baiklah" balasku singkat sembari berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
kumasukan bungkusan hitam itu ke dalam tas ku yang tergeletak di meja tanpa banyak berpikir sambil lewat dan masuk ke kamar mandi.
kubilas wajahku yang agak lengket karena sperma slamet tadi yang sudah mulai mengering sembari berjongkok, kurasakan sisa sisa sperma mengalir melalui liang vaginaku,untunglah aku sedan tidak dalam masa subur kataku dalam hati sembari mengoleskan sabun cair ke seluruh tubuhku dan aku bangkit berdiri hendak menggantunkan shower ke pengaitnya di tembok ketika sesaat kemudian kurasakan slamet berdiri di belakangku menempelkan penisnya yang suda keras kembali ke pantatku sembari memelukku

"met..." aku meliriknya dengan lirih memohon iba, aku sudah tidak ada waktu lagi untuk ini, dan ia masih saja meminta tubuhku melayaninya lagi
"non lia bersih bersih aja, yang ini belum di absen" katanya sembari tersenyum padaku yang kini sudah dalam posisi berdiri agak menungging
aku sadar yang ia maksud, tidak, aku tidak mau dia memasuki lubang duburku lagi, aku masih ingat perih yang kurasakan sepanjang malam tadi.
belum sempat aku melarangnya, penis panjang keras itu sudah masuk ke duburku yang untunglah licin karena masih terbalur sabun

"aghhhhhhhhhh mettt" geli dan nikmat bercampur dengan rasa sakit ketika penis itu kembali memompa tubuhku dari belakang. kunyalakan shower, air hangat kembali mengalir membasahi tubuhku dan slamet. aku harus menghemat waktuku,dan membersihkan diri sembari melayaninya atau aku bisa terlambat bekerja.

"nih non" kata slamet menyodorkan dildo yang ia pungut dari mejaku sembari masuk tadi, penisnya masih tertancap di duburku, masih memompa, aku tanapa sadar ternyata memainkan klitorisku di bawah guyuran air shower, kuraih dildo itu tanpa ragu dan kulesakkan ke dalam liang vaginaku yang basah karena shower dan birahiku yang sudah naik lagi.

*zlebbb plok zlebbb plokkkk* suara shower seolah tak bisa lagi menutup suara tabrakan kedua pantatku dengan tubuh slamet yang bercampur dengan suara dildo yang kini kugerakan keluar masuk dari liang vaginaku. kedua benda itu terasa begitu sesak bergantian menyodok kedua lubang di selangkanganku ini. dan aku hampir mencapai orgasmeku lagi.
slamet menyadari ini dan memeluk erat erat tubuhku dan menyodokan penisnya dalam dalam ke anusku, geli, perih dan nikmat bercampur jadi satu seketika itu juga
"ughhh penuhhhh, memek lia penuhhhggghhhhh" aku meracau lagi ketika aku kembali mencapai orgasmeku bersamaan dengan slamet yang menyemburkan spermanya di liang duburku.

ia mencabut penisnya dari duburku, nyeri dan perih menjalar perlahan ketika kuarahkan selang shower ke duburku.
"makasih non, non beneran kaya lonthe,pulang kerja lagi ya non" ia menutup pintu kamar mandiku tanpa menunggu jawaban dariku, bukan permintaan, perintah. aku hanya bisa menunduk pasrah dan merasakan nyeri di selangkanganku perlahan hilang terbasuh air hangat dari shower.

================================

"ngelamun jorok hayo pagi pagi!" suara itu diiringi tepukan di pundakku mengejutkanku yang berdiri di pintu lift.
sedetik kemudian orang itu lebih terkejut dengan apa yang refleks kulakukan, aku masih terbawa peranku dengan slamet setelah kejadian tadi pagi dan tepukan itu seolah menekan tombol start dan membawaku kembali menjadi pelacur yang dengan refleks mencium pemilik suara itu sembari memeluknya, lidahku masuk ke dalam mulutnya.

aku terbelalak, aku sendiri tak percaya dengan apa yang baru saja kulakukan
"APA APAAN SIH CI LIA! pwuah pwuah" vera mendorongku dan meludah beberapa kali
aku tak sanggup menjawabnya
*tinggg* suara bel pintu lift itu memecah keheningan kami berdua dan kami melangkah masuk tanpa bisa berkata kata setelah kejadian tadi, hanya memandangi tombol lift yang menyala berganti seiring lift ini naik ke atas....

=================================================

"aku tak tahu apa yang ada di pikiran ci lia hari ini, kenapa ia menciumku seperti tadi, sial, ciumannya membuatku terangsang, apa apaan ini.
aneh, kenapa ia bertingkah seperti ini tiba tiba. ah sudah lah mungkin ia sudah lama tidak ketemu gerry.
sialllll, agh aku cari si jon aja nanti dah! sekarang kerja dulu!"

===================================================


bocah itu duduk di depan pintu kamarnya yang terbuka, sebatang rokok terselip di bibirnya yang tersenyum. handphone di tangan kanannya seolah adalah teman terbaiknya, teman yang bisa ia ajak tersenyum dan mengobrol. tumben sepagi ini ia sudah bangun, biasa ia baru mulai bekerja jam 10 membersihkan kostan ini.
"woy met! salah sarapan apa lu! cengangas cengenges liat hp!" kataku sembari mengambil handphonenya dan menyembunyikan di belakang punggungku.
"mas dimas, jangan mas siniin hapenya mas tolong mas." bocah jawa itu panik, menyedihkan memang anak muda jaman sekarang, handphone sudah menjadi kebutuhan utama, lebih baik gak makan dibanding gak ada kuota, ironis.
kumasukan hp itu ke sakuku dan kukeluarkan sebatang rokok dan kusulut. aku duduk di samping tempat bocah itu tadi duduk tersenyum senyum.
"knapa sih lu, lagi kasmaran yaaaa?" kataku menggodanya yang kini duduk di sampingku, wajah nya seperti memohon handphonenya kembali.
"mas hapenya mas siniin" katanya lagi memohon
"wes ngopi?" tanyaku jahil,yang dijawab dengan gelengan kepalanya
"sama, blom tidur gua, bikin kopi dl sana tar gw kembaliin" kataku sembari menyorongkan dua bungkus kapal api sachet dan gelas yang tadi kubawa dari kamarku.
ia mengambil kedua gelas dan bungkusan kopi tadi dan masuk ke kamarnya yang terbuka,menurut.


"ga bisa tidur gw met, eh met, ssttt itu, cowonya lagi dateng ya? brisik banget semaleman ampe pagi tadi!" kataku setengah berbisik sembari menunjuk pintu kamar natalia.
slamet tidak menjawab dan sibuk mengaduk ngaduk kopi di kedua gelas tadi dan berjalan keluar menyorongkan satu gelas kepadaku.

"ga nyangka sih, kaya jutek padahal tu anak, tapi teriakannya met, binal abis. kontol lah memek lah disebut sebut. eh itu lobang di atap gua ga usa lu tambal deh, skali kali gua naek ah kalo kaya tadi malem, lumayan kalo bisa liat si lia dientot ahahahahhahahhahah"

kelakarku pada bocah itu, walau sebenarnya aku memang ingin menikmati lia, dia salah satu anak kostan di sini yang selalu memancing birahiku. sudah beberapa kali aku memergokinya pulang kehujanan, dan kemejanya yang basah mencetak jelas bentuk tubuhnya, belum lagi wajahnya yang jutek tapi manis, membawa pikiranku membayangkan wajahnya ketika disetubuhi, wajah menikmati. tapi suara yang muncul semalaman tadi benar benar mengganggu pikiranku, suaranya yang baru kali ini kudengar, suaranya yang merintih dan berkata kata kotor benar benar membuatku bernafsu dan membayangkan dirinya sedang kusetubuhi

kulirik slamet yang tertunduk tak menjawab, ada senyum yang muncul di wajahnya, senyum aneh yang sama ketika ia melihat handphonenya, tatapannya tetap ke bawah dan senyumnya lebih menyerupai seringai.. anak ini aneh .. kataku dalam hati

kukeluarkan handphone slamet dari sakuku dan video yang terputar di situ hampir membuat mataku melompat keluar.

LIA!

=======================================================


(to be continue............)
 
aiissh. mantab.

kayaknya Dimas bakalan ikut ngrasain Lia nih
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd