Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My Story, My experience (Include Q&A, T&T, Pict, Vid) (Update 29 Februari)

Podcast


  • Total voters
    847
Gue hanya bisa tersenyum sembari berusaha bersikap sepasif mungkin karena ini merupakan kesempatan yg datang setelah sekian lama

Bukannya gue ga mau, mungkin karena memang pikiran sedang berada tidak pada tempatnya dan juga perihal tentang Putri yang meskipun gue bisa terima tapi tetap saja terasa sakit

Gue tatap wajah Sania untuk melihat apakah memang ucapannya bisa dipertanggung jawabkan..

Gue lihat kanan kiri, bawah meja takutnya kena prank tapi melihat Sania tersenyum akhirnya gue putuskan bahwa kalimat yang dia ucapkan memang benar adanya

"Kok tiba tiba yakin aku mau San? Aku ya ga pernah lho..."
"Feeling aja Riel, km bisa dipercaya hehe..."

Gue ingat kata kata Adhit bahwa memang ada jin yang menyerupai Succubus, jin yang memang senang menghisap energi manusia namun efek samping nya manusia itu akan mempunyai aura yang membuat laki laki gampang dekat dengan lawan jenis, apa gue diikutin jangan jangan tapi ga sih kayaknya...

Wajah Sania tiba tiba menjadi khawatir saat melihat gue terdiam tampak berpikir keras

Apa perlu gue harus jadi gigolo klo gini caranya? memanfaatkan secercah kesempatan, namun gue hilangkan pikiran ngawur itu karena bagi gue hubungan intim ga hanya dari seks saja, tapi seks merupakan salah satu jalan untuk mempermulus suatu hubungan diluar itu salah atau tidak, mempererat dan semacamny

"Coba km pikir dulu yang mateng San, takutnya nanti ga sesuai harapan..."

Sania menganggukkan kepala, mungkin dia juga lagi ada di fase bosan dengan yang ada dan belum pernah berada di tingkat kepuasannya

Gue juga ga ingin seks sebagai ajang untuk memuaskan diri gue sendiri karena memang gue orangnya sensitif apalagi soal wanita yang bisa di bilang gue sudah berada di fase dengan banyak tipe dan masalah jadi setidaknya gue paham langkah langkah yang harus gue ambil untuk win win solutionny

Gue pulang dengan sedikit rasa bersalah tapi biarlah daripada nanti ada apa apa dibelakang

Hati gue masih terasa sakit dengan tindakan Putri yang terkesan kekanak kanakan, untuk apa dia memutar balikkan fakta? bahkan anak anak juga tampaknya terkena pengaruhnya karena beberapa sempat menasehati gue untuk tidak lagi dekat dengan Putri, gue sih ga masalah karena memang gue belum ada rasa apa apa...

Putri tiba tiba chat, biasa basa basi tapi karena gue udah paham dan semakin jelas dengan apa yang dia mau, gue pun sebisa mungkin bersikap netral seperti biasanya

Putri ini tipikal cewek yang memang harus di nomer 1kan, jadi paling seneng klo di puji apapun itu, dulu gue ingat Putri ini cewek yang pendiem dan cool abis, tapi sekarang meskipun lebih ceria daripada dulu karna maklum gue ketemu pun baru baru ini, klo gue ga sensitif juga gue ga bakalan tau apapun tentang Putri ini

Dan karena risih juga lama lama akhirnya gue tabrak to the point aja lewat chat

"Put, km udah punya pacar y?"
"Hmm .. iya sayang..."
"Lah kamu manggil manggil sayang apa ga cemburu itu pacar mu?"
"Halah biarin, jangan bahas dia, males"

Disitu gue mencoba untuk menerawang dan memang si Putri ini lagi ada masalah

"Walah, ya ga enak aku Put... mending kamu fokus dulu ama doi"
"Lho katanya kamu suka ama aku? kok ga berjuang sih, segitu aja rasa sayang ke aku? kan janur kuning juga belum melengkung.. apasih yang, kok malah bahas yang lain sih"

Disini gue sedikit jengkel juga dengan ucapannya karena gue ga tau lagi dia beneran sayang atau hanya perkataan dusta semata, meskipun gue juga ga bisa menghakimi karena mungkin gue juga pernah ada diposisi yang sama saat menduakan Rani dan Yuuka tapi ....

"Ya udah ayok besok, aku ajarin, kamu minta bukti kalau aku sayang ama kamu kan?"
"Bukti apalagi... ngga, maksudku gini lho... km ada diposisi punya doi, jadi ya masalah kan seharusnya?"
"Kan belum resmi sayang, bisa aja aku batalin juga kan? km mau bukti klo aku sayang beneran?"

Nekat juga ini anak, klo emng beneran dilakuin apa gue bisa terima? sedangkan gue tau Putri sangat jauh berbeda dengan para bidadari yang pernah singgah, atau bisa dibilang terlampau aktif mungkin lebih tepatny ?

"Ga usah kyk gitu Put... cuman aku emng ga enak aja beneran...."
"Males ah km bahasnya kyk gitu, apasih.."

Gue terpaksa ga bales karna memang gue ga bisa berkata kata, tampaknya memang pengalaman gue yang lumayan itu belum menjamin gue bisa tau sedalam apa hati seorang wanita, dan bahkan membuat gue masih merindukan Yuuka yang jauh disana...

Bahkan sempat terbersit apa memang kehidupan disini terlampau berbeda dengan kehidupan saat gue kuliah? mungkin ada sedikit perbedaan diantara lifestyle nya tapi apa bisa mempengaruhi orang sedrastis ini atau mungkin juga gue yang memang naif dan ketinggalan jaman

Mungkin benar kata banyak orang, semakin kuat ibadah atau iman seseorang akan semakin kuat pula angin yang menerpanya dan ini memang benar terjadi di gue sekarang

Kondisi keluarga yang juga sedang diterpa oleh banyak masalah, apalagi gue yang bisa dibilang anak laki laki belum mampu untuk memberikan mereka kebahagian sedikitpun, keadaan orang tua yang memang sudah masuk ke umur umur ingin di bahagiakan bagaimanapun caranya terkadang juga menjadi sebuah beban, selisih antar keluarga, tangis dari seorang ibu yang sudah hilang kesabaran, belum lagi pihak luar yang juga sedikit banyak ikut andil memperkeruh masalah yang ada

Kehidupan gue yang terbilang cukup stagnan dan jika saja diliat dari luar mungkin akan menimbulkan banyak komentar "anak yang gagal", sebenarnya hal yang mudah untuk mencari solusi tapi jika orang yang diberikan solusi tidak mau bergerak apa masih bisa dikatakan berhasil dalam menyelesaikan masalah? Gue rasa tidak dan ini selalu terjadi di dalam lingkup keluarga gue yang akhirnya mau tidak mau gue jalani sebagai kewajiban seorang anak terhadap keluarganya

Hingga satu hari, temen SD gue cowok sebut saja si Rizal, Rizal ini cowok yang sudah menikah karena MBA (Married by Accident) alias ceweknya bunting diluar nikah dan doi ini kebetulan juga mantan dari si Putri, mengajak gue untuk ke pemandian air panas di Pacet, karena gue suntuk ya akhirnya gue iyain, apalagi niatnya cuman berdua tapi mungkin karena merasa kurang seru akhirnya si Rizal mengajak yang lain di grup.

Kondisi mendadak dan juga berangkatnya yang terlalu malam sekitar pukul jam 11 malam banyak yang ga bisa karena bukan weekend juga dan akhirnya ada 4 orang cewek yang ikut dan total 6 orang

Putri, Sania dan juga 2 orang cewek yang gue juga lupa lupa ingat namanya memutuskan untuk ikut entah dengan alasan apa dan hari itu pula gue tau semua seluk beluk dan kelicikan dari seorang wanita yang bernama Putri

Karena Putri pulang kerja otomatis si Rizal pastinya menjemput Putri dikantornya sebelum menjemput yang lain karena kebetulan rumah kami semua bisa dibilang berdekatan hanya berbeda jarak 1km an saja antara satu dengan yang lain, sedangkan Rizal yang tinggal di luar kota tidak jauh dari kota Pahlawan...

Singkat cerita untuk memudahkan Rizal, gue putuskan untuk ke tempat saudara yang memang kebetulan rumahnya berada tidak jauh dari tempat Putri bekerja jadi gue yang berjalan ke arah kantor Putri

Karena sudah saling kontak, gue lihat mobil si Rizal yang sudah terparkir tepat di depan kantor Putri, sedangkan gue masih berada tidak jauh di lokasi, entah kenapa feeling gue mengatakan untuk tidak segera bertemu Rizal dan akhirnya gue putuskan menunggu sebentar

Putri keluar dari kantornya kemudian setelah bertegur sapa mereka berdua masuk kedalam mobil sementara gue masih duduk tidak jauh dari posisi mereka, mungkin karena rindangnya tanaman di depan kantor dan juga ada jalan berbelok masuk kedalam, posisi gue tidak bisa di lihat dengan jelas dari posisi mobil yang diparkir

Setelah mungkin sekitar 5mnt gue putuskan untuk menghampiri, gue bertegur sapa dengan Rizal dan juga Putri yang mukanya terlihat memerah serta terlihat salah tingkah, gue yang curiga hanya menyimpannya sendiri didalam hati karena gue melihat ada keawkwardan yang terjadi setelah gue masuk ke dalam mobil

Bau bau perzinahan mungkin yang sudah gue tangkap tapi demi kelancaran perjalanan mau ga mau gue yang mulai memecah keheningan dengan obrolan obrolan santai tentang banyak hal

Gue ada diposisi duduk paling belakang barisan ke 3, sementara Putri, Sania dan juga 1 lagi ada dibarisan ke dua, sementara Rizal di temani 1 lagi teman wanita yang akhirnya berangkat menuju ke tkp

Karna gue yang ada dibelakang sendirian mau ga mau mencium bau parfum dari ke 3 wanita yang beraneka ragam, apalagi bau badan Putri yang membuat gue sedikit banyak agak terganggu karena bau khas dari seorang wanita yang keluar setelah berkerja ditambah dengan pikiran gue terhadap Putri yang sudah pasti melakukan hal itu didalam mobil meskipun gue juga ga yakin sampai melakukan ML di waktu yang ga banyak

Karena gue memang membawakan sesuatu untuk mereka, akhirnya mau ga mau mereka memuji karena gue satu satunya cowok yang mereka kenal bisa memasak dan berhasil, gue juga cuman tersenyum, belum tau aja mereka memang

Kurang lebih 2jam perjalanan sampai ke puncak Pacet, membuat gue mau ga mau juga merasakan kedinginan yang sudah lama ga gue rasakan di kota, dengan hanya memakai kaos dan juga celana jins berwarna gelap, gue sengaja berjalan lambat sehingga gue bisa melihat anak anak dari belakang, namun tanpa gue sadari Sania melambatkan jalannya kemudian berada tepat disebelah kanan gue

"Kedinginan ya Riel, di dalem anget kok jangan khawatir hehe" Sania yang tingginya hampir setelinga melemparkan kalimat yang ambigu karena disertai tertawa perlahan dan juga kedua payudaranya yang entah disengaja atau tidak terlihat menonjol kedepan saat kedua lengannya mendekap erat dadanya
"Moga aja ga rame sih, biar angetnya kerasa" karena memang gue ga suka aja keramaian bukan berarti gue ada maksud lain tapi melihat Sania kembali tertawa membuat gue sadar dengan apa yang gue ucapkan

Dan entah memang setan menemukan jalannya atau gimana, malam itu Pacet sepi, hanya terlihat beberapa keluarga saja, terlebih saat masuk ke dalam area kolam air panas, gue hanya melihat beberapa orang saja

Karena memang baru kali ini gue ada dilokasi jadi gue belum bisa memastikan seramai apa tempat wisata ini, mungkin karena dini hari dan juga bukan weekend membuat tempat ini tidak ramai seperti biasanya

Dengan bermodalkan celana kain biasa gue akhirnya bisa merasakan berenang di kolam air panas, cukup bisa menghangatkan klo dibilang ditengah terpaan angin pegunungan yang menerpa di keheningan malam, kalau mau dicari seramnya pun sebenarnya ada tapi masih kalah dengan sengatan rasa hangat yang juga terkadang panas di badan

Gue lihat satu persatu anak anak mulai memasuki area kolam, karena memang mungkin bukan hal yang dibenarkan memakai bikini di kolam, gue lihat Putri yang melepas hijabnya yang membuat gue sedikit kaget, rambutnya hitam memanjang sepunggung yang memakai baju kaos berwarna putih dan celana pendek yang melekat sementara memperlihatkan pahanya yang cenderung putih untuk di nikmati setiap mata, saat Putri masuk kedalam kolam otomatis busananya mendekat erat badan mungilnya, bra yang berwarna kontras yaitu hitam sangat bertolak belakang dengan baju yang dia pakai, ukuran bra mungkin dikisaran A atau B gue kurang paham tapi kalau mau dibandingkan terlihat lebih kecil dari para bidadari yang pernah singgah

Sedangkan Sania dengan tubuh lumayan berisi memakai baju atau tanktop yang cukup ketat sehingga payudaranya terlihat menyembul keluar di balik bajunya, sedangkan hijabnya juga tidak dia pakai membuat gue bisa melihat rambutnya yang kecoklatan tergerai panjang sebahu, setelah terkena air, tanktopnya seperti ingin berteriak untuk dilepaskan karna bra nya yang bisa terbilang cukup besar mungkin bisa mencapai cup 38D, brutal memang terlebih saat terlihat mengambang seperti pelampung, belum lagi celana pendek yang mungkin serupa dengan apa yang dipakai Putri membuat bongkahan pantatnya yang ga kalah dengan kedua payudaranya tercetak jelas dan untungnya penis gue masih bisa mentolerir karena memang kondisi kolam yang cukup panas membuat gue masih bersikap normal dihadapan 2 wanita yang seakan merebut spot disana karena gue liat disekitar yang sepi dan hanya melihat beberapa orang di kolam yang berbeda

Setelah berbincang beberapa saat dengan anak anak, gue pindah spot kearah air pancuran yang memang seperti terhalang dari pandangan orang orang, air pancuran yang deras membuat badan gue seperti terasa di pijit dibeberapa tempat secara bersamaan, hingga akhirnya Sania datang mendekat

"Enak Ril?" Sania berenang mendekat menghampiri
"Agak sakit tapi lumayan sih pijit gratis"

terasa sedikit aneh memang, kondisi di sekitar perut kebawa terasa hangat cenderung panas sementara kondisi perut ke atas terasa dingin cenderung panas karna hawa angin di sekitar dan juga aliran air panas dari pancuran

"kamu ga cemburu Ril?"
"Hmm?"
"Tuh lihat Rizal sama Putri kan kayak deket banget"
"Buat apa cemburu San? toh sama aja ini ada wanita yang ga kalah cantik dan sexy nya didepan gue"

Sania terlihat kaget dengan apa yang gue ucapkan karena mungkin penolakan tempo hari membuat dia sedikit banyak kecewa sehingga mendengar kalimat seperti itu mau tidak mau membuat wajahnya memerah entah karena menahan air panas atau malu

Hening kembali terasa, yang ada suara pancuran air yang agak deras hingga menimbulkan suara berkecipak air disekitar, suara obrolan orang yang tenggelam tergantikan dengan suara air membuat kami berdua salah tingkah, terutama gue yang memang biasanya asal ceplos saat berbicara dengan para bidadari

"Eh ga ada maksud lain kok San, maaf maaf" gue yang sadar segera memecahkan keheningan sementara tampaknya Sania tidak sependapat dengan gue, posisinya kini berada di depan gue pas, sementara di punggung gue terdapat pancuran yang besar membuat orang lain tidak bisa melihat ke posisi gue sebelum mereka mendekat dari arah samping

Tangannya tiba tiba mengarah ke arah penis gue yang tertidur ditengah kondisi air yang hangat, gue yang masih belum bisa menguasai keadaan membuat gue sedikit tersentak, penis yang seperti menerima sinyal tiba tiba terbangun merasakan belaian lembut sebuah tangan yang sudah lama tidak dirasakan, sementara posisi Sania yang berada dihadapan gue mendekat, payudaranya yang besar itu menekan dada gue sementara mata kami bertemu, gue liat tidak ada rasa terpaksa disana hingga akhirnya bibirnya yang sedikit tebal dan pucat itu menyentuh bibir gue..

Panasnya air seketika tergantikan oleh panasnya perbuatan kami berdua, bibir yang awalnya hanya menempel kini saling mengulum, lidah kami bergulat bertukar ludah, tangan gue seketika juga hinggap dan gue kaget karna gue ga bisa menggenggam kedua payudaranya yang terlampau besar itu, seakan tau dengan apa yang terjadi selanjutnya, Sania menghentikan perbuatannya, deru nafas yang terdengar panas dan juga berderu ga menghentikan kegiatan kami, Sania menggeser bra nya ke atas dan juga menarik bajunya sehingga payudaranya yang seperti Pepaya muda itu terlihat mengkilap dengan tetesan air dan juga nafasnya yang membuat payudaranya terlihat seperti hidup, belum lagi putingnya yang kecoklatan terlihat besar dan menantang untuk disentuh

Gue jepit putingnya dengan jempol dan telunjuk, sementara puting satunya tidak lolos dari sergapan mulut gue, rasa air kolam yang sebenarnya terasa aneh tidak lagi gue gubris, gue gigit kecil putingnya sementara Sania berusaha menahan mulutnya untuk tidak mendesah, untungnya derasnya air pancuran menutupi erangan tertahan Sania

"Riell... mmmpphhhh, aakhhhh, jangan digigitttt...." Sania menggelengkan kepalanya menahan geli dan kenikmatan yang dia rasakan berasal dari kedua payudaranya, setelah cukup puas dan juga adrenalin yang terpacu lebih tinggi karena berada di tempat umum membuat gue sedikit terburu buru, tangan gue berusaha meloloskan celananya yang melekat erat, setelah mendorong kebawa beserta celana dalamnya, tangan gue melesat seperti hapal tempatnya mulai menjelajah, jari tengah gue menyusuri missVnya yang gue rasa sedikit becek bukan karena terkena air karna terasa licin dan juga lengket meskipun bercampur dengan air kolam, gue ga memikirkan apapun selain memuaskan wanita di depan gue, entah efeknya apa saat air kolam masuk ke dalam missVnya, yang gue tau gue harus cepat membuat Sania klimaks karna berada di tempat umum

Jari tengah gue berhasil masuk dengan tempo perlahan, bunyi air dari pancuran berkecipak seakan bertepuk tangan, karena merasa kurang gue tambah dengan jari telunjuk untuk ikut melesak masuk kedalam missVnya..

"Mmmphh,, Arieelll... ahhhhh... ahhh... terusss" karena takut suara air kalah dengan suara Sania membuat gue dengan cepat kembali mencium bibirnya, lidah gue membelit dan bergerak lincah seperti ular, lidah Sania hanya bisa bergerak pasif mengikuti alur sementara merasakan missVnya di obok obok membuat erangannya semakin mengeras

Hingga beberapa saat badannya bergetar, kedua tangannya mengait erat badan gue, sementara jemari gue merasakan cairan yang berbeda dengan suhu dikolam..

Srrr...
Srrrrr ..
Srrrr....

Cukup banyak yang gue rasakan semprotan klimaks dari Sania, sedangkan kedua payudaranya yang besar itu bergerak seirama dengan tarikan nafasnya, kedua jemari gue yang terhimpit di dalam missVnya masih gue mainkan

"Rill... udah dulu.... hahh.. ahhh.."

Gue hanya tersenyum sembari menarik kedua jemari gue, penis gue yang seakan terlihat ga sabar hanya bisa berdiri pasrah, karena ingin dijepit diantara dua pepaya namun karna kondisi yang tidak memungkinkan hanya bisa mengacung protes kearah lawannya sehingga celana gue terlihat seperti tenda

Sania yang merasakan sentuhan penis gue dari balik celana hanya bisa meringis

"Emmhh kan beneran feel aku Ril klo km emng jago hehe, mungkin karena emg lagi pengen banget kali ya.."
"Gue tau sih kenapa pada cepet banget cowok cowokmu San, pasti karena habis dimakan ama pepayamu ini" gue angkat payudara bagian bawahnya keatas hingga terlihat seperti pelampung
"Heem Ril, tau aja... pengen bikin km keenakan tapi susah Ril klo disini..." Sania melihat kesekitar karena takut kalau ada orang yang melihat namun karena hari semakin malam dan dingin mungkin banyak yang menyudahi aktifitas mereka berendam, gue sebenernya juga takut bukan hanya manusianya tapi makhluk yang tak kasat matanya jg, untung hanya makhluk makhluk pasif jadi gue masih bisa leluasa melanjutnya aktifitas kami berdua, terlebih saat gue melihat ke arah anak anak pada sibuk ngobrol sehingga tampaknya masih bisa untuk melanjutkan beberapa menit

Penis gue yang tampaknya juga ikut protes mau ga mau gue pelorotkan ke bawah sehingga kini dia terbebas, Sania tampak terkejut saat tangannya menggenggam lembut penis gue

"Besar Ril...." karena air yang beriak membuat Sania kesulitan melihat penis gue, namun seakan tau dengan aktifitas selanjutnya, tangannya menarik penis gue dan di tuntun untuk masuk kedalam missVnya

Penis gue merasakan bulu halus yang berada disekitar missV Sania seakan tau dengan sinyalnya, penis gue menyeruak masuk sementara desahan Sania terdengar bersamaan...

Entah karena memang lubang missVnya sering dipakai atau karena cairan klimaks Sania yang membuat penis gue masuk tanpa halangan

"Emmm, Riell... pelaannnn"

Gue merasakan suhu yang berbeda saat berada di dalam kolam dan juga saat berada di dalam relung missVnya, meskipun terasa sedikit memijat namun karna kondisi teergesa gesa membuat gue terpaksa dengan tempo cepat menusuk missVnya

"Ariell... mmmhhh, aaahhhh.. teruss..."

Desahan Sania didekat telinga gue membuat gue tambah semangat, dengan gemercik air dari pancuran membuat gerakan gue sedikit banyak tertutupi

"nngghhhh, riell..."
"Bentar lagi Sannnn...."

missVnya kini berusaha meremas penis gue, disatu sisi Sania yang kini ada diposisi memeluk gue juga ikut memaju mundurkan pinggangnya hingga ...

Crottt..
Crottt
Crott

Srrrr
Srr
Srrr

"Nggghhhh Rielll ....." Badannya kembali mengejan, pelukannya kembali mengeras menghimpit badan gue dengan kedua payudaranya

Sedangkan penis gue merasakan kembali guyuran cairan klimaks setelah sekian lama absen

Rasa penyesalan karna keluar didalam membuat gue sedikit khawatir namun semua sirna karena rasa takut ketahuan dan untungnya semua baik baik saja

"Katanya ga bisaa, malah keluar di dalem Riell... hehe"

Gue cabut Penis gue dari missVnya, susah juga ML dengan posisi berdiri, sementara goyangan maju mundur terasa lebih berat karna arus kolam yang lumayan deras dari pancuran

Gue hanya bisa menggaruk kepala gue yang ga gatal mendengar kalimat itu, dan gue rasa tidak ada 10mnt saat Sania mendekat yang artinya mungkin anak anak juga ga perlu berpikir yang macam macam

"Jago ternyata yaaa mas Ariell.. kayaknya bukan terakhir deh ini..." matanya yang bulat itu menatap gue dengan tatapan sendu, sementara gue hanya bisa tersenyum malu mendengar pujian dari Sania..
"Ya udah San, sana ke anak anak, takutnya curiga nanti..."
"Ga mau nenen dulu mas Ariel?" Sania menodongkan payudaranya yang jumbo itu, dengan gemas gue cupang putingnya yang dibarengi dengan jeritan lirih dari Sania..

"Hehehe, kayaknya kuat ya ronde 2, penisnya masih belum kewalahan"
"Udah heee, sana sana..."

Dengan rasa tidak rela Sania memperbaiki busananya kemudian berenang menjauh ke arah anak anak, sedangkan gue masih sibuk mengatur nafas, belum lagi menetralkan penis gue yang tampaknya masih siap melanjutkan pertempuran...

Gue tampak bersandar kemudian pikiran kembali melayang tak berujung, entah banyak hal yang gue rasa jadi batu atau tembok yang menghalangi hingga akhirnya gue tidak sadar saat bahu gue ditepuk

"Malah ngelamun Riel.."
"Eh, Put... udah mau balik kahh?"
"Kayaknya anak anak sih mau udahan Riel, knp?"
"Gpp sih, ya udah ayokk.."
"Ishh kok gitu sih, ga mau ini?"

Tiba tiba saja Putri menggeser kaosnya ke atas hingga akhirnya tampak bra hitam yang menyembunyikan payudaranya yang terlihat lebih mungkin dibandingkan telapak tangan gue, namun kembali gue dikagetkan saat Putri juga menggeser branya dan memperlihatkan payudara nya yang memang terlihat kecil namun dengan puting berwarna coklat muda yang tampak membesar...

"Kan aku udah janji Riel mau ajarin...."

"......"

Memang minta dimakan ini anak....



To be continued
 
Halo suhu suhu semua, sebelumnya mau bilang makasih aja karena masih setia menunggu di thread ini, karena memang kondisi di real yang memang ga bisa di "delete" yang akhirnya mau ga mau jadi menunda update hehe atleast masih ane sempetin mungkin bisa lancar mungkin juga agak nyandet lagi, moga aja bisa lancar 😂

Happy weekend buat suhu suhu semua~
 
Hajar aja si Putri....tapi jangan kebawa perasaan ya Riel...yang enak sulu.

Terima kasih om, akhirnya sdh diupdate
Tetap sehat dan tetap semangat berkarya ya....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd