zuperweird
Semprot Lover
Prolog.
Namaku Lucas, umurku 22 tahun. Saat ini aku masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu Universitas swasta di Kota J. Saat ini aku tinggal di salah satu perumahan elite di kota tersebut. Unit rumahnya tidak terlalu banyak dan ukurannya sangat besar jika hanya dihuni sendirian. Untung saja aku tidak tinggal sendiri, aku tinggal bersama orang tuaku. Tapi orang tuaku sering pergi ke luar kota, bahkan ke luar negeri untuk urusan bisnis. Jadinya aku sering sendirian di rumah tanpa pembantu karena pembantu hanya dating 3 hari sekali untuk melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci dan membersihkan rumah.
Biasanya di beberapa perumahan elite, kita jarang bersosialisasi dengan tetangga kita. Bahkan saling sapapun tidak pernah karena kebanyakan penghuni rumah di perumahan ini sibuk dengan urusan mereka masing masing di luar rumah. Lalu yang berada dirumah hanya anak-anak. Perumahan elite ini berbeda, kami mengadakan acara kumpul-kumpul setiap satu bulan sekali supaya dekat satu sama lain. Aku pun jadi kenal dengan semua orang yang berada di perumahan elite ini.
Ada satu tetangga yang mencuri perhatianku, Namanya Lala. Rumahnya tepat berada di sebelahku. Dia hanya tinggal sendiri karena rumah tersebut memang dibeli untuk ditempati olehnya. Orang tuanya? Orang tuanya berada di luar negeri karena memang mendirikan bisnis di luar negeri. Jadi orang tuanya hanya pulang satu tahun sekali bahkan kadang tidak pulang sama sekali selama satu tahun.
Lala adalah perempuan yang cantik dan sexy. Umurnya setahun dibawahku dan dia kuliah di tempat yang sama denganku namun berbeda jurusan. Aku kenal dengannya namun kami jarang berkomunikasi karena sepertinya kami sama sama tidak suka keluar rumah.
Aku selalu berada dikamarku karena nyaman, dan karena ada alasan lain yaitu, melihat ke arah rumah Lala. Setiap rumah di perumahan elite memiliki desain rumah yang berbeda beda. Beruntungnya aku karena dari kamarku aku dapat melihat kamar mandi yang sering dipakai oleh Lala. Dan beruntungnya lagi, Lala tidak pernah menutup jendelanya dengan tirai sehingga aku dapat melihat semua kegiatannya saat dia mandi.
Dari kamarku sebenarnya aku dapat melihat halaman belakang, halaman depan, kamar mandi, dan berbagai tempat lagi jika tirainya tidak ditutup. Beberapa kali aku disuguhi dengan pemandangan yang indah, yaitu Lala sedang mandi. Bahkan saat dia mandi, Lala sering memanjakan dirinya dengan berbagai macam sex toy. Aku sering melihatnya menggunakan dildo untuk memuaskan dirinya sendiri. Oh sungguh beruntungnya aku dapat melihat pemandangan ini.
Semakin lama, aku semakin disuguhi berbagai hal yang membuat juniorku berdiri. Aku sering melihatnya mengajak pengantar makanan ke dalam rumahnya. Aku tidak tahu apa yang mereka lakukan, tapi aku dapat menebak dari raut wajah pengantar makanan yang sumringah seperti diberikan sesuatu yang sangat indah. Dan benar, tebakanku tidak pernah salah. Beberapa kali saat sesudah Lala mengajak pengantar makanan masuk ke dalam rumahnya, ia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya atau bahkan menuntaskan nafsunya yang tidak ia dapatkan saat bersama si pengantar makanan tersebut.
Tidak hanya itu, Lala sering menggunakan lingerie yang begitu sexy jika dipakai olehnya dan keluar ke halaman belakang atau bahkan ia berani keluar di halaman depan hanya menggunakan lingerie dan menyapu halamannya. Ia seperti sengaja menggoda orang-orang yang lewat di depan rumahnya, tak jarang beberapa orang mengintip dari gerbang rumahnya saat Lala sedang membersihkan halaman depan hanya menggunakan lingerie. Aku sering terbawa suasana dan berakhir dengan mengocok kontolku sendiri.
Namaku Lucas, umurku 22 tahun. Saat ini aku masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu Universitas swasta di Kota J. Saat ini aku tinggal di salah satu perumahan elite di kota tersebut. Unit rumahnya tidak terlalu banyak dan ukurannya sangat besar jika hanya dihuni sendirian. Untung saja aku tidak tinggal sendiri, aku tinggal bersama orang tuaku. Tapi orang tuaku sering pergi ke luar kota, bahkan ke luar negeri untuk urusan bisnis. Jadinya aku sering sendirian di rumah tanpa pembantu karena pembantu hanya dating 3 hari sekali untuk melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci dan membersihkan rumah.
Biasanya di beberapa perumahan elite, kita jarang bersosialisasi dengan tetangga kita. Bahkan saling sapapun tidak pernah karena kebanyakan penghuni rumah di perumahan ini sibuk dengan urusan mereka masing masing di luar rumah. Lalu yang berada dirumah hanya anak-anak. Perumahan elite ini berbeda, kami mengadakan acara kumpul-kumpul setiap satu bulan sekali supaya dekat satu sama lain. Aku pun jadi kenal dengan semua orang yang berada di perumahan elite ini.
Ada satu tetangga yang mencuri perhatianku, Namanya Lala. Rumahnya tepat berada di sebelahku. Dia hanya tinggal sendiri karena rumah tersebut memang dibeli untuk ditempati olehnya. Orang tuanya? Orang tuanya berada di luar negeri karena memang mendirikan bisnis di luar negeri. Jadi orang tuanya hanya pulang satu tahun sekali bahkan kadang tidak pulang sama sekali selama satu tahun.
Lala adalah perempuan yang cantik dan sexy. Umurnya setahun dibawahku dan dia kuliah di tempat yang sama denganku namun berbeda jurusan. Aku kenal dengannya namun kami jarang berkomunikasi karena sepertinya kami sama sama tidak suka keluar rumah.
Aku selalu berada dikamarku karena nyaman, dan karena ada alasan lain yaitu, melihat ke arah rumah Lala. Setiap rumah di perumahan elite memiliki desain rumah yang berbeda beda. Beruntungnya aku karena dari kamarku aku dapat melihat kamar mandi yang sering dipakai oleh Lala. Dan beruntungnya lagi, Lala tidak pernah menutup jendelanya dengan tirai sehingga aku dapat melihat semua kegiatannya saat dia mandi.
Dari kamarku sebenarnya aku dapat melihat halaman belakang, halaman depan, kamar mandi, dan berbagai tempat lagi jika tirainya tidak ditutup. Beberapa kali aku disuguhi dengan pemandangan yang indah, yaitu Lala sedang mandi. Bahkan saat dia mandi, Lala sering memanjakan dirinya dengan berbagai macam sex toy. Aku sering melihatnya menggunakan dildo untuk memuaskan dirinya sendiri. Oh sungguh beruntungnya aku dapat melihat pemandangan ini.
Semakin lama, aku semakin disuguhi berbagai hal yang membuat juniorku berdiri. Aku sering melihatnya mengajak pengantar makanan ke dalam rumahnya. Aku tidak tahu apa yang mereka lakukan, tapi aku dapat menebak dari raut wajah pengantar makanan yang sumringah seperti diberikan sesuatu yang sangat indah. Dan benar, tebakanku tidak pernah salah. Beberapa kali saat sesudah Lala mengajak pengantar makanan masuk ke dalam rumahnya, ia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya atau bahkan menuntaskan nafsunya yang tidak ia dapatkan saat bersama si pengantar makanan tersebut.
Tidak hanya itu, Lala sering menggunakan lingerie yang begitu sexy jika dipakai olehnya dan keluar ke halaman belakang atau bahkan ia berani keluar di halaman depan hanya menggunakan lingerie dan menyapu halamannya. Ia seperti sengaja menggoda orang-orang yang lewat di depan rumahnya, tak jarang beberapa orang mengintip dari gerbang rumahnya saat Lala sedang membersihkan halaman depan hanya menggunakan lingerie. Aku sering terbawa suasana dan berakhir dengan mengocok kontolku sendiri.