Luwakroyal
Suka Semprot
- Daftar
- 27 Aug 2020
- Post
- 14
- Like diterima
- 525
Chapter 01
Permisi Om momod, mimin, para suhu semproter tercinta. Kali ini ane mencoba sumbangsih cerita, yang sebenarnya hanya menumpahkan unek2 ane pribadi menjalani hidup penuh gairah intrik dan haru birunya bersama nyokap tercinta selama kurang lebih 10 tahun terakhir. Tapi sebelumnya ane mohon maap jika yang ane ketik ini ga banyak dialog seperti kebanyakan cerita yang ada disini, begitu juga cara penulisan dan segala macamnya. Ane tuangkan spot2 kehidupan sejauh yang ane ingat saja.
Jadi saat ini ane baru menjalani pernikahan selama 2 tahun lebih punya anak satu dan usia mendekati 30, nyokap ane usia 49 karena waktu ngelahirin ane umur nya 19, sedangkan bokap sudah almarhum kurang lebih 5 tahun lalu. Ane punya adik satu laki tapi udah nikah juga dan berada di luar pulau. Jadi memang sehari2 nyokap sekarang tinggal sendirian, tapi aktivitasnya lumayan seabrek karena punya usaha salah satunya catering dan artinya rumah nyokap selalu ramai apalagi kalau lagi banyak order.
Minimal tiga minggu sekali ane ama istri berkunjung ke nyokap, untuk sekedar say hallo , cekmengetahui kondisi keadaan beliau sehat tidaknya, itu alasan yang istri ane tahu, tapi di balik itu ane punya misi pribadi tuk bisa bersua dan berdua sama nyokap, menuntaskan birahi walau hanya beberapa menit bisa saling bercumbu. Sialnya sering kali tidak bisa tertuntaskan atau bahkan sama sekali tidak bisa bersentuhan mesra karena keadaan. Jadinya selama sejak ane menikah, bisa dihitung dengan jari berapa kali ane dan nyokap bercinta.
Terakhir kemarin juni tanggal 24, pagi2 di sabtu nan cerah ane meluncur ke rumah nyokap yang berjarak 3 jam, kebetulan pas kami sampai kondisi rumah sedang berantakan persiapan pengantaran catering ke acara pernikahan, dari keseluruhan sekitar 10 karyawan nyokap dan ada sisa 4 orang yang sudah stand by depan mobl box untuk berangkat.
Nyokap kaget kami datang (karena memang kami tidak kasih khabar rencana kunjungan), dan seperti bisa kami salim cipika cipiki lanjut ngobrol sebentar basa-basi hal agenda nyokap hari ini. Ane udah kepikiran lepas deh hari ini bisa minimal grepe2 nyokap, ane udah pasrah, dan ane lihat istri juga agak sedikit marah ke ane karena mis komunikasi ini, masa iya kami datang tapi malah ditinggal pergi ama nyokap.
Akhirnya terjadi lah dialog kurang lebih seperti ini,
Nyokap : “Jadi gimana ni kakak?, Ibu ke acara dulu ya sampe setelah siang?, kakak sama fe (istri ane) tunggu di rumah gpp?
Ane : “Yaaa gimana lagi bu, ya kan fe?”
Istri ane agak berpikir sejenak sebelum menjawab, dia tepuk2 anak kami yang sedang tiduran dipundaknya. Istri ane yang dasarnya suka acara wedding karena ada minat dengan busana dan interior pernikahan, justru berinisiatif untuk dia aja yang jaga acara
Istri : “Kalau fe ikut aja ke acara gimana bu? Sekalian refreshing..”
Ane yang langsung menyela dong, masa ditinggal sendirian. Istri ane cekikikan dan obrolan selanjutnya agak panjang kalau diceritakan, intinya karena anak kami baru aja pulas tidur di mobil dan kami sepakat dia ditidurkan di kamar depan, istri ane ke acara menggantikan ibu, dan ibu sendiri dengan alasan rumah berantakan harus di beberes perkakas perlatannya, maka deal sudah beliau di rumah bersama ane.
Rasanya ane bersorak sorai dengan keputusan ini.
Secepat kilat istri ane dandan yang layak, dan selang 15 menit semua sudah siap meluncur ke acara, ane dan nyokap berdiri bersampingan dihalaman depan melambaikan tangan dan berpesan tetap hati2 ke istri dan crew.. roda mobil bergerak, nyokap balik badan dan ane bertanya pelan sambil tersenyum, “ibu udah cukuran belum?.. hahaa.. ”
Ibu mendelik manja, sambil jalan menjawab “ih kakaaaak.. tahun depan baru ibu rencanain deh, emangnya ga mau niiih?”
Ane : “udah lama kan bu ga jilmek, ga pernah ada banyak waktu (selalu buru-buru)..?”
Nyokap cuma geleng2 kepala, ane lihat bokong nyokap begitu sesak di balik kebaya, sudah begitu lama sejak terakhir hari raya lebaran kemarin, ooohw ibu ini kesempatan langka dan ga boleh disia2kan!.
Begitu memasuki rumah, pintu kami tutup dan ane yang berjalan tepat di belakang ibu, menggapai tangannya, menariknya pelan sambil berbisik, “sebentar bu..” saat kami hadap2an ane pegang kepalanya dengan kedua tangan ane dengan mesra, ane kecup bibirnya sebentar, kecup lagi lebih lama, kecup lagi sampai lidah kami saling bertautan, kecup lagi sampai ludah kami saling tertukar, dan nafas ibu semakin berat, matanya terpejam menikmati suasana.
Kami kehabisan nafas, tertawa kecil terengah-engah. Ane berusaha melepas kancing demi kancing baju kebaya beliau, dan tangan ibu sebaliknya semakin lemah lunglay pasrah, “Bu.. jangan dilepas jilbabnya ya”, tapi ane merasakan penolakan dari beliau, ibu memang paling tidak mau ngeseks dengan ane kalau masih pakai penutup kepala, sebaliknya ini obsesi ane yang belum tercapai sampai saat ini.
Ane cuma pasrah menerima nuokap membugilkan diri sebelum ane juga membugilkan diri. Diantara berserakan peralatan catering, kami beranjak ke sofa ruang tengah, “Ibu duluan ya kak..” dan ane pun duduk di sofa sedangkan nyokap naik diatas bertumpu dengan lututnya ke sofa, tak menunggu lama beliau menggapai kontol ane, memposisikan tepat diatas memeknya, dan blessss ah gila, sungguh gila, ane memimpikan ini hampir setiap hari setiap momen, kenikmatan tiada tanding waktu kontol ane amblas masuk ke dalam memek beliau, ibu kandung ane sendiri, sensasi dan nafsu yang tak tergambarkan melebihi ane bercinta dengan istri ane sendiri atau fwb ane.
Tapi jangan bayangkan ibu ane ketika bercinta, bisa ekspresif dan bergerak liar dengan segala macam posisi seks. Beliau tipe konvensional. Yang bermain pelan santay dan tidak keras, seperti kali ini, tanpa foreplay, ane membiarkan nyokap naik turun mengulek kontol ane dengan irama nya, ane bebaskan sebegitu rupa sambil kedua tangan ane cuma menstimulus puting susu beliau, sesekali menjilat dan menyedotnya karena payudara beliau tepat bergoncang2 didepan wajah ane.
Tidak seperti permainann fwb ane yang terkadang dalam posisi yg sama, ane takut kontol ane patah saking kencengnya dia goyang, atau istri ane yang sangat menginginkan keintiman. Ibu ane hanya perlu maksimal 3 menit dan beliau akan orgasme ketika memposisikan diri diatas dan bergoyang.
Dan betul saja, tak berselang lama, gerakan beliau makin intens, memek nya menekan kontol ane makin keras, nafasnya semakin terengah-engah, seperti biasa bibir beliau mencari bibir ane dan tepat ketika bibir kami saling berpagutan dan lidah kami terhisap satu sama lain, memek ibu berkedut2, ane rengkuh dan tatap wajahnya, inilah hal terbaik yang selalu ane impikan, melihat wajah beliau saat orgasme. Matanya terpejam, bibirnya menyunggingkan senyum, ada kepuasan disana, ada kenikmatan.
Selanjutnya giliran ane yang pegang kendali.
Ane dorong pelan tubuh nyokap sampai beliau posisi berdiri, ane berputar dan mengambil posisi rebah di sofa, nyokap melihat ane dengan mimik agak bingung, “mau posisi gimana si kakak ini?” mungkin itu yg ada di benak beliau, dan tangan ane merengkuh paha ibu memaksanya mendekat dan meminta beliau mengangkang tepat di wajah ane. Yup ane mau jilat bersih memek nyokap yang udah teramat basah, ada bulu2 tipis disana, tapi ane begitu bersemangat membenamkan memek nyokap ke mulut ane, ane jilat ane hisap dan ane sruput. Aroma yang khas, lidah ane masuk ke dalam lubang, menyapu dan memainkan klitoris. Tangan ane menggapai payudara nyokap dan meremasnya berirama, butuh sekitar 10 menit, sampai akhirnya memek beliau kembali berkedut2 dengan lidah ane ada didalam lubang, ada sedikit semburan cairan, dan yang terhebat dari itu semua bagaimana ane merasakan tubuh ibu bergetar sebegitunya saat puncak orgasme kedua itu diraih beliau.
Beliau turun berdiri, kakinya sudah agak gemetar, menarik tangan ane agar ane bangun dan ganti posisi, ane lihat wajah semu merah dengan mata sayu kelelahan, saat beliau berbaring pasrah, ane memposisikan sejajar diatasnya, kontol ane menerobos masuk dan ane mulai menggenjot beliau dengan kecepatan variasi, ini posisi favorit nyokap saat bercinta, tangannya merengkuh pantat ane dan tangan ane memeluk beliau, wajah kami saling berhadapan, intim sekali.
Sialnya ane begitu kuat pagi itu, berbagai macam posisi ane tebas, nyokap yang udah begitu pasrah , nurut aja apa yang ane pingin, nungging, menyamping, oral, anal, kepit toket, bahkan sampai kontol ane menekan2 gesek2 keras di wajah beliau, ane baru bisa orgasme setelah sekitar 50 menit, dan seperti biasa beliau selalu minta ane crot didalam (bahkan nyokap cenderung marah kalau ane crot diluar apalagi diwajah), badan ane bermandikan keringat, lelah teramat lelah, ane berpakaian dan menuju kamar depan dimana anak ane tertidur, ane berbaring dan tertidur lelap.
Saat ane terbangun, jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, ane keluar kamar dan melihat ruang tengah sudah kinclong bersih termasuk sofa tempat ane ama nyokap bergumul beberapa jam yang lalu, di halaman depan ane lihat istri ane dan nyokap lagi asyik bermain dengan si kecil. Ane mandi, sholat, makan dan bergabung dengan nyokap dan istri dengan sarungan saja (tanpa celana dalam). Ane masih berharap dapat satu kali lagi crot entah dimana dan bagaimana sebelum ane pulang balik, tapi kesempatan itu memang sulit dicari, apalagi beberapa karyawan nyokap ada disekitar rumah beres2 perkakas catering, tepat setelah ashar kami pamitan pulang.
Saat kami sudah di mobil siap berangkat, ane yang sengaja ‘lupa’ naruh dompet dimana, kembali masuk ke rumah dan nyokap yang faham maksud ane, juga masuk rumah ikut ‘mencari’ dompet, saat itulah di dalam kamar depan, untuk beberapa saat ane melumat bibir nyokap, ane makan payudara nyokap dengan lahap, ane hadapkan nyokap ke tembok dan beliau mengerti langsung posisi menungging, diangkat dasternya, ane pun hanya mengangkat sarung dan blesss, ganas dan cepat kontol ane menerabas tidak pakai lama ane crottt lagi di dalam. Luar biasaaaaaaa!
Sambil berjalan menuju mobil, nyokap berbisik, “makasih ya kak, ibu juga dapat 4 kali lho tadi pagi”
Permisi Om momod, mimin, para suhu semproter tercinta. Kali ini ane mencoba sumbangsih cerita, yang sebenarnya hanya menumpahkan unek2 ane pribadi menjalani hidup penuh gairah intrik dan haru birunya bersama nyokap tercinta selama kurang lebih 10 tahun terakhir. Tapi sebelumnya ane mohon maap jika yang ane ketik ini ga banyak dialog seperti kebanyakan cerita yang ada disini, begitu juga cara penulisan dan segala macamnya. Ane tuangkan spot2 kehidupan sejauh yang ane ingat saja.
Jadi saat ini ane baru menjalani pernikahan selama 2 tahun lebih punya anak satu dan usia mendekati 30, nyokap ane usia 49 karena waktu ngelahirin ane umur nya 19, sedangkan bokap sudah almarhum kurang lebih 5 tahun lalu. Ane punya adik satu laki tapi udah nikah juga dan berada di luar pulau. Jadi memang sehari2 nyokap sekarang tinggal sendirian, tapi aktivitasnya lumayan seabrek karena punya usaha salah satunya catering dan artinya rumah nyokap selalu ramai apalagi kalau lagi banyak order.
Minimal tiga minggu sekali ane ama istri berkunjung ke nyokap, untuk sekedar say hallo , cekmengetahui kondisi keadaan beliau sehat tidaknya, itu alasan yang istri ane tahu, tapi di balik itu ane punya misi pribadi tuk bisa bersua dan berdua sama nyokap, menuntaskan birahi walau hanya beberapa menit bisa saling bercumbu. Sialnya sering kali tidak bisa tertuntaskan atau bahkan sama sekali tidak bisa bersentuhan mesra karena keadaan. Jadinya selama sejak ane menikah, bisa dihitung dengan jari berapa kali ane dan nyokap bercinta.
Terakhir kemarin juni tanggal 24, pagi2 di sabtu nan cerah ane meluncur ke rumah nyokap yang berjarak 3 jam, kebetulan pas kami sampai kondisi rumah sedang berantakan persiapan pengantaran catering ke acara pernikahan, dari keseluruhan sekitar 10 karyawan nyokap dan ada sisa 4 orang yang sudah stand by depan mobl box untuk berangkat.
Nyokap kaget kami datang (karena memang kami tidak kasih khabar rencana kunjungan), dan seperti bisa kami salim cipika cipiki lanjut ngobrol sebentar basa-basi hal agenda nyokap hari ini. Ane udah kepikiran lepas deh hari ini bisa minimal grepe2 nyokap, ane udah pasrah, dan ane lihat istri juga agak sedikit marah ke ane karena mis komunikasi ini, masa iya kami datang tapi malah ditinggal pergi ama nyokap.
Akhirnya terjadi lah dialog kurang lebih seperti ini,
Nyokap : “Jadi gimana ni kakak?, Ibu ke acara dulu ya sampe setelah siang?, kakak sama fe (istri ane) tunggu di rumah gpp?
Ane : “Yaaa gimana lagi bu, ya kan fe?”
Istri ane agak berpikir sejenak sebelum menjawab, dia tepuk2 anak kami yang sedang tiduran dipundaknya. Istri ane yang dasarnya suka acara wedding karena ada minat dengan busana dan interior pernikahan, justru berinisiatif untuk dia aja yang jaga acara
Istri : “Kalau fe ikut aja ke acara gimana bu? Sekalian refreshing..”
Ane yang langsung menyela dong, masa ditinggal sendirian. Istri ane cekikikan dan obrolan selanjutnya agak panjang kalau diceritakan, intinya karena anak kami baru aja pulas tidur di mobil dan kami sepakat dia ditidurkan di kamar depan, istri ane ke acara menggantikan ibu, dan ibu sendiri dengan alasan rumah berantakan harus di beberes perkakas perlatannya, maka deal sudah beliau di rumah bersama ane.
Rasanya ane bersorak sorai dengan keputusan ini.
Secepat kilat istri ane dandan yang layak, dan selang 15 menit semua sudah siap meluncur ke acara, ane dan nyokap berdiri bersampingan dihalaman depan melambaikan tangan dan berpesan tetap hati2 ke istri dan crew.. roda mobil bergerak, nyokap balik badan dan ane bertanya pelan sambil tersenyum, “ibu udah cukuran belum?.. hahaa.. ”
Ibu mendelik manja, sambil jalan menjawab “ih kakaaaak.. tahun depan baru ibu rencanain deh, emangnya ga mau niiih?”
Ane : “udah lama kan bu ga jilmek, ga pernah ada banyak waktu (selalu buru-buru)..?”
Nyokap cuma geleng2 kepala, ane lihat bokong nyokap begitu sesak di balik kebaya, sudah begitu lama sejak terakhir hari raya lebaran kemarin, ooohw ibu ini kesempatan langka dan ga boleh disia2kan!.
Begitu memasuki rumah, pintu kami tutup dan ane yang berjalan tepat di belakang ibu, menggapai tangannya, menariknya pelan sambil berbisik, “sebentar bu..” saat kami hadap2an ane pegang kepalanya dengan kedua tangan ane dengan mesra, ane kecup bibirnya sebentar, kecup lagi lebih lama, kecup lagi sampai lidah kami saling bertautan, kecup lagi sampai ludah kami saling tertukar, dan nafas ibu semakin berat, matanya terpejam menikmati suasana.
Kami kehabisan nafas, tertawa kecil terengah-engah. Ane berusaha melepas kancing demi kancing baju kebaya beliau, dan tangan ibu sebaliknya semakin lemah lunglay pasrah, “Bu.. jangan dilepas jilbabnya ya”, tapi ane merasakan penolakan dari beliau, ibu memang paling tidak mau ngeseks dengan ane kalau masih pakai penutup kepala, sebaliknya ini obsesi ane yang belum tercapai sampai saat ini.
Ane cuma pasrah menerima nuokap membugilkan diri sebelum ane juga membugilkan diri. Diantara berserakan peralatan catering, kami beranjak ke sofa ruang tengah, “Ibu duluan ya kak..” dan ane pun duduk di sofa sedangkan nyokap naik diatas bertumpu dengan lututnya ke sofa, tak menunggu lama beliau menggapai kontol ane, memposisikan tepat diatas memeknya, dan blessss ah gila, sungguh gila, ane memimpikan ini hampir setiap hari setiap momen, kenikmatan tiada tanding waktu kontol ane amblas masuk ke dalam memek beliau, ibu kandung ane sendiri, sensasi dan nafsu yang tak tergambarkan melebihi ane bercinta dengan istri ane sendiri atau fwb ane.
Tapi jangan bayangkan ibu ane ketika bercinta, bisa ekspresif dan bergerak liar dengan segala macam posisi seks. Beliau tipe konvensional. Yang bermain pelan santay dan tidak keras, seperti kali ini, tanpa foreplay, ane membiarkan nyokap naik turun mengulek kontol ane dengan irama nya, ane bebaskan sebegitu rupa sambil kedua tangan ane cuma menstimulus puting susu beliau, sesekali menjilat dan menyedotnya karena payudara beliau tepat bergoncang2 didepan wajah ane.
Tidak seperti permainann fwb ane yang terkadang dalam posisi yg sama, ane takut kontol ane patah saking kencengnya dia goyang, atau istri ane yang sangat menginginkan keintiman. Ibu ane hanya perlu maksimal 3 menit dan beliau akan orgasme ketika memposisikan diri diatas dan bergoyang.
Dan betul saja, tak berselang lama, gerakan beliau makin intens, memek nya menekan kontol ane makin keras, nafasnya semakin terengah-engah, seperti biasa bibir beliau mencari bibir ane dan tepat ketika bibir kami saling berpagutan dan lidah kami terhisap satu sama lain, memek ibu berkedut2, ane rengkuh dan tatap wajahnya, inilah hal terbaik yang selalu ane impikan, melihat wajah beliau saat orgasme. Matanya terpejam, bibirnya menyunggingkan senyum, ada kepuasan disana, ada kenikmatan.
Selanjutnya giliran ane yang pegang kendali.
Ane dorong pelan tubuh nyokap sampai beliau posisi berdiri, ane berputar dan mengambil posisi rebah di sofa, nyokap melihat ane dengan mimik agak bingung, “mau posisi gimana si kakak ini?” mungkin itu yg ada di benak beliau, dan tangan ane merengkuh paha ibu memaksanya mendekat dan meminta beliau mengangkang tepat di wajah ane. Yup ane mau jilat bersih memek nyokap yang udah teramat basah, ada bulu2 tipis disana, tapi ane begitu bersemangat membenamkan memek nyokap ke mulut ane, ane jilat ane hisap dan ane sruput. Aroma yang khas, lidah ane masuk ke dalam lubang, menyapu dan memainkan klitoris. Tangan ane menggapai payudara nyokap dan meremasnya berirama, butuh sekitar 10 menit, sampai akhirnya memek beliau kembali berkedut2 dengan lidah ane ada didalam lubang, ada sedikit semburan cairan, dan yang terhebat dari itu semua bagaimana ane merasakan tubuh ibu bergetar sebegitunya saat puncak orgasme kedua itu diraih beliau.
Beliau turun berdiri, kakinya sudah agak gemetar, menarik tangan ane agar ane bangun dan ganti posisi, ane lihat wajah semu merah dengan mata sayu kelelahan, saat beliau berbaring pasrah, ane memposisikan sejajar diatasnya, kontol ane menerobos masuk dan ane mulai menggenjot beliau dengan kecepatan variasi, ini posisi favorit nyokap saat bercinta, tangannya merengkuh pantat ane dan tangan ane memeluk beliau, wajah kami saling berhadapan, intim sekali.
Sialnya ane begitu kuat pagi itu, berbagai macam posisi ane tebas, nyokap yang udah begitu pasrah , nurut aja apa yang ane pingin, nungging, menyamping, oral, anal, kepit toket, bahkan sampai kontol ane menekan2 gesek2 keras di wajah beliau, ane baru bisa orgasme setelah sekitar 50 menit, dan seperti biasa beliau selalu minta ane crot didalam (bahkan nyokap cenderung marah kalau ane crot diluar apalagi diwajah), badan ane bermandikan keringat, lelah teramat lelah, ane berpakaian dan menuju kamar depan dimana anak ane tertidur, ane berbaring dan tertidur lelap.
Saat ane terbangun, jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, ane keluar kamar dan melihat ruang tengah sudah kinclong bersih termasuk sofa tempat ane ama nyokap bergumul beberapa jam yang lalu, di halaman depan ane lihat istri ane dan nyokap lagi asyik bermain dengan si kecil. Ane mandi, sholat, makan dan bergabung dengan nyokap dan istri dengan sarungan saja (tanpa celana dalam). Ane masih berharap dapat satu kali lagi crot entah dimana dan bagaimana sebelum ane pulang balik, tapi kesempatan itu memang sulit dicari, apalagi beberapa karyawan nyokap ada disekitar rumah beres2 perkakas catering, tepat setelah ashar kami pamitan pulang.
Saat kami sudah di mobil siap berangkat, ane yang sengaja ‘lupa’ naruh dompet dimana, kembali masuk ke rumah dan nyokap yang faham maksud ane, juga masuk rumah ikut ‘mencari’ dompet, saat itulah di dalam kamar depan, untuk beberapa saat ane melumat bibir nyokap, ane makan payudara nyokap dengan lahap, ane hadapkan nyokap ke tembok dan beliau mengerti langsung posisi menungging, diangkat dasternya, ane pun hanya mengangkat sarung dan blesss, ganas dan cepat kontol ane menerabas tidak pakai lama ane crottt lagi di dalam. Luar biasaaaaaaa!
Sambil berjalan menuju mobil, nyokap berbisik, “makasih ya kak, ibu juga dapat 4 kali lho tadi pagi”
