Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure story 2

Ceritanya keren, walaupun gak ada exe bikin tegang juga ngikutin jalan ceritanya. Ijin gelar permadani ya suhu
 
Tadinya ngga ngeh.....eh ternyata ini cerita bikin nagih.....buruan huu lanjut lagi....ampe botak ane ttp tongkrongin nih:mantap::mantap:
 
Kayaknya kudu baca ulang nich... Ada part part yang masih lom singkron di otak.... Wkwkwkwkwkw....
 
Selamat pagi menjelang siang, untuk para pertapa, king, pendekar, senpai, master, guru besar, guru suhu, dan para suhu-suhu yang terhormat. Spesial thanks to momod. Salam sukses, dan semoga selalu bahagia...
 
Selamat pagi menjelang siang, untuk para pertapa, king, pendekar, senpai, master, guru besar, guru suhu, dan para suhu-suhu yang terhormat. Spesial thanks to momod. Salam sukses, dan semoga selalu bahagia...


Salam Hari Jumat, Gan...:Peace:
 
Mulustrasi.....


Winda




Neng Dea




Teh Yeti




Special Mulustasi..


Aiko Nakazawa





Lanjut lagi ya suhu....


*Chapter lima belas, hari ke lima



•••©©©•••



Hari itu, Winda resmi menjawab ajakan Ridwan untuk menjalin hubungan lebih lanjut menjadi seorang kekasih.

Winda yang ramai, dan manja plus body semok, mencoba menjalin hubungan dengan Ridwan, teman ku, sobat ku, yang wajah biasa, kurang pede, suka ceroboh ini, tapi sangat ulet jika mengejar sesuatu. Aku banyak belajar dari nya untuk hal ini. Mudah-mudahan mereka bisa saling melengkapi.

"Winda, teteh udah tau waktu Ridwan deketin kamu, dan teteh seneng. Walau kamu gak omong, teteh tau kalo Winda juga suka ama Ridwan kan?"

Winda mengangguk malu.

"Selamat ya Win, semoga hubungan kalian langgeng sampe pelaminan... amin" lalu teteh mundur, Neng maju

"Selamat ya teh, Neng ikut seneng." kedua cewek ini cipika cipiki.

"Kamu juga Winda doa in segera ya Neng."

"Ah Neng masih lama, yang deketin aja gak ada."

"Ayo, kejar dong pangerannya."

"Ah, gak ah malu. Neng kan perempuan. Lagian belum tau hati nya gimana"

"Semoga cepet ya Neng.."
Neng mengangguk.

"Ayo, semua nya. Makan kali ini saya traktir, silahkan kalo mau nambah. Adik-adik juga, makan yang banyak yah."

"Pak Ustad, makanan udah dingin nih, tuh adik-adik udah ngiler. Baca doa makan dah." kataku bercanda

"Ayo adik-adik kita doa.." lalu kami semua doa makan dipimpin Ridwan. Setelah kata amin...., anak-anak langsung menyerbu makanan. Sedari tadi mereka sudah lapar, tetapi karena belum doa, satu pun tidak ada yang menyentuh makanan. Sungguh teratur.
Salut untuk yang mengajar di panti asuhan ini.

"Adik-adik, aa salut kalian sangat teratur. Belum ada yang makan sebelum doa yah, padahal teh udah lapar kan? siapa yang ajarin?"

"Teteh Neng... gak boleh makan a kalau belum diizinkan dan baca doa makan. Biar makanan nya jadi berkah. Kitu a.." jawab seorang anak perempuan kecil, seperti nya paling muda diantara semua

Aku melihat ke Neng

"Neng hebat, udah ajarin hal yang sangat baik sama adik-adik sejak kecil. Anto salut."

"Ah, itu udah panggilan Neng a, Neng juga diajar nilai yang sama oleh aki dan ibu Panti, Neng hanya meneruskan."

"Neng semangat yah ajarin mereka. Lihat, wajah, perilaku, ucapan dan perasaan mereka masih sangat polos tanpa dibuat-buat. Apa yang dirasa itu yang diucap, apa yang diucap itu yang dilaksanakan. Andai Anto bisa seperti mereka."

"Memang aa ada yang dirasa mau diucap dan dilaksanakan yang belum kesampaian sampai sekarang?"


Aku mengangguk kecil.

"Tapi aku masih ragu..."

"Gimana caranya biar gak ragu a?"

Aku menatap mata Neng, Neng menatap mata ku. Cukup lama, tanpa energi, hanya mata kami yang bicara.

"Eheem..."

Ridwan kampret ini ganggu aja, aku dan neng sama menunduk.

"Win, pesanin bungkus buat adik-adik buat bekal di panti yah."

"Ya a... Kang, ka dieu... pesan bungkus yah, 9 lagi, eh 10 deh buat si ibu. Sama kaya ini. Nuhun ya kang."

Setengah jam kemudian, kami sudah selesai makan dan pusing pun hilang. Muka cerah, otak jadi encer.. lebay.com.. tapi ada yang jadi berat.. mata... hahaha..
Lalu kami bersiap mengakhiri acara ini.

"Kang, minta tagihan nya semua berapa?"

"Sakedap a."


Si akang pegawai rumah makan datang mendekat membawa bill.

"Jadi gini a, karena ada anak-anak panti asuhan, dan aa juga sedang jadian, jadi kami kasih discount 50% a. Ini jumlah nya."

"Wah... beruntung banget lo Wan. Ini hari baik, semua berpihak sama lo dan Winda. Siapa sangka dapet potongan.. semoga lancar dah."

"Iya man.. makasih."


"Amin." jawab Winda

"Buat kenangan, foto foto dulu dong.."

Kami foto bersama, kali ini tangan Ridwan di gandeng Winda dengan mesra. Yeti, Neng, Aku dan anak-anak panti berjejer mengelilingi pasangan yang baru jadian ini.

Lalu kami bersiap mengakhiri acara makan ini. Ridwan telah membereskan bill tagihan nya.

"Wan, Win, Neng, maaf sebelumnya, aku sepertinya tidak bisa ikut pulang ama kalian dan adik-adik. Aku ada urusan kerjaan dari Jakarta yang harus aku selesai kan dulu. Aku harus tinggal disini. Nanti aku susul ke koperasi jika tidak kesorean, dan mau ke rumah aki Tama tempat Neng juga ada yang mau aku omongin ama aki dan Neng. Ntar malam aku mau ngomong ama Ridwan dan kakek dan nenek. Gak apa-apa yah."

"Memang aa udah kerja?" tanya Neng

"Kebetulan sudah bantuin di perusahaan ayah. Dan ini masalah buat perusahaan aku."

"ooo gitu. Ya a, hati-hati."

"Yoi bro.. gue gak tau apalagi yang mau lo kerjain, tapi dari dulu gue percaya penuh ama lo. Hati-hati lo man."

"Iya mas Anto, hati-hati. Kami gak mau jagoan kami kenapa-kenapa." Winda menimpali.

"Lebih jago yang disamping kamu Win, dah berani ngomong. Dah kalahin kekhawatirannya. Aku aja seumur-umur belum pernah nembak duluan... hehehe.."

Memang aku gak pernah nembak, Aiko pun yang duluan menemukan aku dan bilang pada ku, baru aku bilang pada dia kalo aku juga memang suka pada nya. Ah gila, kenapa aku yah.. gak tau lah...

"Iya, makasih semua. Sampai ketemu yah adik-adik." aku pamit..

"Aku juga pamit yah Win, Ridwan. Dan salam kenal juga ama Neng. Geulis kamu Neng. Titip adik-adik panti yah. Eh, Wan... nuhun yah dahar gratis na. Mau di ulang lagi kapan-kapan gak nolak lho.." kata Yeti

"Siap teh.. tunggu aja tanggal main nya. Kami pamit yah.. assalamualaikum..."

"wa'alaikumsalam."
jawab aku dan teh Yeti samaan.

Ridwan, Winda, Neng dan anak panti naik mobil dan segera meluncur.




•••©©©•••

Aku tatap Yeti, Yeti menunduk.

"Maaf teh, Anto apa datang di waktu gak tepat? Anto hanya ingin tau pembicaraan mereka seperti yang teteh telepon tadi malam."

"Iya teteh tau. Ayo ke ruko teteh."

Akhirnya aku dan Yeti jalan ke ruko nya. Naik ke lantai dua.

"Duduk dulu mas."

Aku duduk di sofa, semacam ruang tamu. Yeti masuk ke dapur. 5 menit dia sudah kembali dengan 2 cangkir kopi hitam. Ah, gak jadi ngantuk. Yeti bergabung duduk di seberang ku.

"Teh, Anto minta maaf repotin teteh. Pasti teteh masih capek yah."

"Capek badan gak seberapa, capek hati yang paling berat mas. Teteh udah capek seperti ini mas, tapi gak tau lepas nya gimana."


"Teteh yakin dan bulat mau lepas. Walau nantinya kehilangan semua fasilitas ini?"

"Teteh gak silau harta mas, teteh hanya takut nama baik teteh. Jujur, teteh takut kalo ada yang kasih tau suami, dan mertua teteh. Teteh masih hormat sama mereka. Juga sama ibu Pratiwi, yang teteh hormati sekali. Kalo harta ini mau di sita, teteh rela. Teteh masih kerja."

"Oke, kalau teteh dah bulat niat lepas dan berubah, Anto bantu. Jujur, Anto saat ini sedang mengawasi tindak tanduk keluarga pak Harris Sanjoyo. Dan sepertinya informasi yang Anto dapat sudah lumayan, hanya perlu tinggal sedikit lagi. Untuk memenuhi rantai cerita nya."

"Mas mau tanya apa? siapa tau teteh tau."

"Teh, mereka ada bicara gak teh kalau mereka mau ada rencana ketemuan dengan seseorang atau lembaga dalam waktu dekat ini mengenai barang-barang yang disimpan di gudang itu teh?"


"Yang teteh tau, katanya mereka mau nunggu orang dari yang punya barang dari Jepang, mau transaksi. Ada yang beli bawa uang, lalu nanti uang nya mau buat bayar orang Jepang itu. Yang perusahaan jepang dari Kurzawa corp."

"Kapan pasti nya teh, tau gak?"

"Minggu depan, ya Kamis depan berarti."

"Oke teh. Teteh ada denger gak, kalau barang itu mau di kemanakan?"

"Mau di bawa ke Mindanao kalo gak salah dengar. Nama apa ya itu teh mas?"


Hmmmh.. ini untuk perdagangan senjata jatuh nya. Jelas ini mengancam NKRI. Jika sampai ada tentara asing atau perwakilannya infiltrasi menyusup masuk wilayah tanah air kita, tentu ini tugas TNI menyelesaikannya. Bukan hanya soal terorisme biasa lagi.

"Jadi kamis depan itu ada dari Jepang dan dari Mindanao, Filipina Selatan ?"

"Teteh denger nya begitu, pak Harris yang omong."

"Pesta segera dimulai?"

"Pesta apa mas?"

"Pesta yang harus di hentikan."

"Apalagi teh, yang di omongin?"


"Kata nya mau ada acara perayaan sunatan cucunya bapak, kamis depan, mau ada acara dangdutan dan wayang golek semalaman."

"Cucu pak Kades yang mana?"

"Yang di medan."

"Ooo, mau disunat di sini?"


"Nggak, sunat nya di medan. Tapi karena cucu kesayangan nya bapak, bapak mau rayakan disini. Walau cucu nya di medan."

"ooo... aneh. Teteh juga di undang? maksud nya dilibatkan untuk acara ini?"

"Iya mas, kami berempat. Kami gak bisa nolak mas. Walau sakit kami harus siap."


"Teteh gak apa-apa kan?" ku lihat teteh mulai menangis lagi

"Teteh dipaksa Yudha untuk resign di akhir bulan. Karena Teteh lemes waktu layanin dia tadi malam. Yudha curiga teteh ada main sama orang lain."

"Seenak nya aja yah dia. Mentang mentang banyak uang. Biar nanti Anto pikirin cara nya."

"Trus sekarang teteh harus bikin apa?"

"Teh, pertemuan kita ini ada yang tau selain kita ber dua?"

"Nggak ada mas, cuma kita aja."

"Teteh bersikap biasa yah, aktivitas normal, sampai aku info in lagi. Dan jangan bilang pada siapapun mengenai cerita teteh ke Anto tadi yah. Cuma ke Anto aja ya teh.. tolong ya teh."

"Itu penting ya mas, memang barang apa sih itu mas?"

"Itu adalah............ barang untuk alat komunikasi dan senjata api."


"Hah... serius mas? mas kok bisa tau kalo itu barang untuk senjata?"

"Nanti Anto ceritakan semua. Karena Anto pun belum tau kenapa bisa masuk barang ini. Yang jelas ada pihak yang kerjasama masukkan barang itu untuk di jual lagi dengan harga sangat mahal. Kalo tidak masa mau ambil resiko besar begini..."

Aku ambil hape khusus dan sms pada seseorang. Beberapa menit kami diam, selama aku sibuk dengan hp ku.

"Mas..." teteh menegor ku


"Ya teh.. ada apa?"

"Eeee... aduh maaf ya mas, teteh mau tanya tapi ragu."

"Sok wae teh.. ada apa?"


"Mas seperti nya mencari informasi melalui teteh. Dan teteh merasa ini ada masalah besar yang akan terjadi. Teteh takut mas. Takut akan ada kekacauan, kekerasan, bahkan mungkin perang dengan senjata. Kalau teteh rinci cerita tadi, seperti yang teteh pernah liat di film, ini ada perang genk. Teteh merinding kalo itu yang terjadi."

"Itu mungkin bisa terjadi teh." aku menatap mata nya. Ada ketakutan disana.

"Tapi kalau kita bisa mencegah nya, itu tidak akan terjadi teh. TNI tidak akan mentolerir siapa pun yang mencoba merebut dan masuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak akan. Itu harga mati, tanpa tawar. Siapa bisa masuk, jangan harap keluar selamat. Dan rakyat ada dibelakang TNI bahu membahu."

"Dan kalau mereka coba masuk Cibodas Herang, aku yakin, TNI pasti tidak akan diam. Putra-putra terbaik nya akan di kerahkan untuk menghancurkan penyerang, dan rakyat cibodas herang juga sukabumi dan rakyat Indonesia akan ada di belakang tentara. Teteh percaya Anto kan?"


"Iya mas, teteh lega sekarang."

"Teteh kembali seperti biasa. Jangan melakukan hal yang aneh ya teh. Besok pagi juga kerja aja kaya biasa, biar yang lain Anto urus."

"Mas, boleh teteh minta sesuatu?"

"Ya boleh, apa nih?"

"Mas, sebenarnya siapa?" tanya Yeti

Aku apakah harus jujur padanya saat ini? mungkin Yeti bisa di percaya, tapi kalau dia tanpa sengaja cerita ke Yudha atau keluarga Sanjoyo atau orang lain yang tidak kompeten, bisa liar jadinya.




Bersambung lagi ya suhu..
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ga da yg bisa dkritik suhu..
Update lancar aja kita sih seneng aja
Hehehehe
Ampe tamat ya suhu..
 
Bimabet
Cepat banget ceritanya
Ga terasa dah selesai bacanya
Lanjutkan hu.......
:Peace:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd