Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ketika cinta sejati hadir

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Kayaknya masih panjang kisahnya....
apa tidak sebaiknya di pindah di cerbung ?
 
Menarik. Penggambaran kehidupan sehari-hari. Mangga dilanjut
 
terima kasih atas apresiasi suuhu suhu semua...salam semprot. tunggu update ya hu. maaf bukan cerbung kok. update berkala :cendol:
 
SAMBUNGAN


Tringgg…HP Mira berbunyi, membuyarkan lamunan kenangan silam. Nama Lita muncul di layar. Mira pun mengangkatnya.
“yap lit, adapakah?” Tanya mira
“mir, gue minta shift lu dong. Jadi double shift. Gue ada kencan besok. Ya jadi lu yg jaga pagi ampe nambah shift ganti gue” jawab lita
“ohh. Ya bisa..kemana sih lu emang?” Tanya mira
“biasa mir. Selingan. Mayan lah, hihihi” jawab Lita
“ya ampun lit, kirain udah kagak lu” jawab mira lagi
“ya elah mir. Enak, dapet duit pula. Deal yak?” Tanya lita lagi.
“iya iya non. Atur deh ke bos kite” jawab mira
Dan percakapan berakhir
Mira menghembuskan nafas. Prihatin dengan lita. Walau sudah punya pacar, namun Lita belum yakin akan keseriusannya. Selain bekerja, Lita pun “nyambi” sebagai wanita panggilan bayaran by online. Bawaan lita yang mira rasa lebih cantik dari dirinya dan lebih molek, mungkin membuat lita berani menempuh profesi itu, dan mudah dapat pelanggan yang sesuai kriteria lita. Terkadang Mira tergoda juga, bila mendengar cerita lita tentang nominal yang didapat dari profesi itu, tapi, bagi Mira, sex itu harus berdasarkan kasih sayang, bukan sekedar nafsu. Mira berpikir sebentar. Lalu insting mendorongnya mendatangi lagi meja penerima tamu acara kantor mamanya.
“mbak. Boleh minta map kosong satu” Tanya Mira
“oh boleh mbak, banyak nih” jawab salah satu petugas
Lalu mira menerimanya dan mira beranjak turun ke lobi. Membereskan pakaiannya serapih mungkin. Lalu dengan muka serius mendatangi front office hotel.
“ada yang bisa dibantu Ibu?” Tanya salah satu officer pria
“mas, saya butuh tanda tangan atasan saya untuk dokumen ini. Dia nginap di sini” jawab mira sambil mengacungkan map yang dia bawa.
“oh baik. Kami bantu hubungi ya. Atas nama siapa dan kamar berapa” Tanya officer itu lagi
“Ibu Natasha, kamar 706” jawab mira. Mira bersyukur masih ingat info yang tak sengaja dia dengar tadi pagi.
Dan officer tersebut meraih gagang pesawat telepon dan menekan nomor. Mira menunggu. Lalu tak lama
“tidak diangkat Ibu, mungkin tamu sedang keluar” jawab officer hotel
“ah ga mungkin. Barusan saya disuruh ibu ke sini. Coba antar saya mas, urgent nih, ditunggu pimpinan kami. Kayaknya beliau tidur, cape habis flight” pungkas mira memengaruhi officer, sambil tetap memasang muka serius.
“baik, sebentar. Pak Dean, monitor” jawab officer untuk mira dan lalu bicara ke handie talkie.
“siap. Monitor, ganti” jawab suara di handie talkie
“ada tamu harus diantar ke 706. Ke pimpinannya. Bisa dibantu pak, ganti” jawab officer lagi
“baik. Monitor, ganti” jawab suara itu
Dan tidak lama datang security tegap bersafari hitam dengan nama Dean tersemat di dada kanannya.
“silahkan Ibu, diantar petugas, karena lift harus pakai akses card” jawab officer
“terima kasih banyak” jawab mira
Mira lalu mengikuti Security. Masuk lift, memerhatikan akses card difungsikan.
“kalau turun, gak perlu akses card ya pak” Tanya mira
“Betul, kalau turun tidak perlu Ibu” jawab security
Dan lift tiba di lantai 7, dan mereka berjalan keluar. Security mengambil arah kanan. Menuju kamar 706. Mira mengikuti dari belakang. Lalu ketika tiba di depan kamar 706, mira mengambil posisi berdiri di depan dinding, agar tidak terlihat bila security menekan bel. Jeda 30 detik belum dibuka. Lalu bel di tekan sekali lagi, dan tidak lama Pintu terbuka.
Mendengar pintu terbuka, Mira langsung menghambur, mendorong pintu, mapnya terjatuh. Rendra yang kaget mendapat tindakan mendadak itu, tidak sempat menahan. Rendra terdorong, dan menyaksikan mira melintas didepannya, melirik sebentar kepada dia dan menghambur ke dalam kamar. dari mulut rendra hanya keluar kata, “mira, hey”
Mira tiba di tengah kamar. di situ dia melihat ceceran keseluruhan pakaian rendra dan Natasha di atas karpet lantai. Di atas tempat tidur, Natasha sedang asyik bermain smartphone. Selimutnya menutupi tubuhnya, yang mira yakini dia bugil. Tak terasa air mata mulai timbul di sudut mata mira. Saat Natasha menatap mira dan menunjukan muka bingung, saat itu juga mira berbalik, menabrak rendra yg ternyata hanya menggunakan handuk menutupi pinggangnya ke bawah. Rendra sempat memegang tangan mira dan menahan laju Mira
“mir, apa apaan kamu” Tanya rendra
“lepas. Lepas” jawab mira sambil mengibaskan tangan.
“Ibu, mohon ikut saya ke bawah, jangan membuat gaduh di sini” satpam mendekati mereka
Rendra melepaskan tangan Mira. Satpam itu lalu mendatangi rendra. Mira tidak lagi mendengar suara apapun. Kepalanya pening. Kuping berdenging. Air mata mulai jatuh. Mira berlari ke lift. Lift terbuka dan Mira menekan tombol G. lalu saat pintu lift terbuka di lantai G, dia berlari ke motor nya. Memakai jaket sekenanya, menyalakan motor dan agak kencang menjalankannya ke gerbang pembayaran parkir dan keluar hotel. Mira tidak ingat bagaimana dia menempuh jalan pulang. HP nya selama perjalanan terus bergetar di saku celananya. Sampai rumah, Mira memarkirkan motor. Membuka pintu. Menutup tanpa mengunci, menghambur ke kamar dan menjatuhkan mukanya ke bantal. HP nya dia matikan, dan Mira berteriak sekuatnya dan mulai menangis sekencang kencangnya dengan posisi muka menekan bantal. Mira menangis hingga lelah dan tertidur.
Di sela antara sadar dan tidak sadar tidurnya, mira mendengar pintu rumah terbuka. Dia mendengar adiknya membuka pintu kamarnya dan ada kata “tehh” memanggilnya. Dan karena masih dalam keadaan bingung, mira hanya tertidur dan pintu tertutup lagi.
“mir mir” ayah mira memanggil.
Mira masih memejamkan mata. Dan ayahnya kembali menutup pintu kamar mira. Dan matanya membuka, saat mendengar suara gaduh di luar. Mira terduduk di tepi Kasur. Matanya nanar melirik weker. “ahh sudah jam 14” pikir mira. Dan terganggu suara gaduh di depan. Dia melangkah keluar, tanpa sadar bahwa keadaannya kusut masai.
Dari tengah rumah, dia melihat sosok rendra dan dua temannya di teras. Rendra tampak berdebat dengan ayahnya. Denis sedang memerhatikan kejadian itu dari jendela depan. Di luar pagar, sudah banyak warga berkumpul. Tak mira sadari dirinya mulai berlari ke teras. Dan dian menghambur ke arah rendra dan mulai mendorong keras rendra
“ngapain kamu ke sini bajingan, pergi, pergi” teriak mira
“mir, denger dulu mir” jawab rendra
“ga ada. Pergi kamu, laki laki bangsat” teriak mira lagi dan mulai terisak
Warga mulai riuh. Salah satu pemuda menghampiri rendra dan teman temannya. Dan dialog yang tidak mira tangkap, terjadi, dan mira berbalik, berjalan kembali ke kamar. menutup dan mengunci pintu kamar dan kembali tertidur dalam tangisan.

Mira terbangun saat mendengar ketukan di pintunya.
“mira, bangun nak. Ada lita nak” suara mama mira terdengar.
Mira melirik jam weker. Jam 21 sudah. “Lama juga aku tertidur” pikir mira.
Mira melangkah gontai dan membuka kunci dan kembali berbaring. Dia mendengar pintu terbuka. Dan tak lama, belaian lembut mira rasakan di sekujur kepalanya.
“mir, kenapa mir, ada apa. Mamamu tlp aku. Makanya aku ke sini” Tanya lita
Mira terisak. Bangkit dan memeluk kencang sahabatnya. Dan kembali menangis.
Malam itu, dalam hadirnya lita, ditengah sedu sedan, mira bercerita apa yang terjadi kepada lita. Dan lita menghibur dan menemani istirahat Mira.
Pukul 05.00 Mira terbangun. Mira melihat lita berbaring di sebelahnya. Mira beranjak keluar kamar. Dia melihat mamanya di dapur. Mira melangkah ke depan. Masih gelap. Namun mobil kerja papanya sudah tidak ada.
“papah ke mana mah?” Tanya mira sambil melangkah ke dapur
“ada offline biasa ke bandara. Tadi jam 03.00 sudah berangkat” jawab mamanya
“sudah enakan mir?” Tanya mamanya
“udah mah. Aku mau mandi dan kerja” jawab mira. Teringat bahwa dia harus menggantikan Lita.
25 menit berlalu, Mira selesai mandi dan melangkah ke kamar. Lita masih berbaring, menghadap dinding. Sambil mengeringkan rambut dengan handuk, mira duduk di tepi tempat tidur membelakangi lita. Dan kemudian sebuah tangan mendadak melepaskan kuncian balutan handuk di dada mira dan saat handuk terlepas, tangan itu meremas payudara mira.
“aww” sahut mira kaget
“huh, toket kecil gini.pantes cowonya selingkuh” kikik lita lalu terduduk
Mira yang sudah sedikit bisa berpikir jernih, setelah semalaman bercerita dengan lita, tersenyum sebal.
“toket tuh kayak gini dong” kata lita yang membuka bajunya dan membusungkan dadanya yg berukuran besar.
“Rese lu ya lama lama lit” sahut mira sambil berbalik dan mulai menggelitiki lita.
“aww..ampun mir” jawab lita
“mir, lu mau kerja aja?. Gapapa gue dulu gawe. Gue gpp cancel order” Tanya lita
“balik lu lit. mandi kembang ama latihan kegel buat servisan hari ini. Gapapa, gue kerja” jawab mira.
“beneran mir.gue serius ini” Tanya lita lagi.
“iya bener. Bawel lu ah. Ini gue mau berangkat. Mana kunci rolling door?”jawab mira
“asik.untung gue belum cancel. Ya udah gue balik bareng lu pergi” pungkas lita
“janji jam berapa lu lit?,emang?” Tanya mira
“delapan. Santay lah” jawab lita.
Dan mereka berkemas dan siap berangkat. Sambil pamit dan ditambah pelukan dari mamanya. Mira dan lita keluar rumah.
Sampai di tempat kerja, robi sudah tiba. Sambil bercanda dan menggosipkan lita yang hari itu libur, mereka bersiap bekerja. Jam 7 tiba, minimarket itu pun buka.
Saat istirahat makan siang bergantian, Robi dan Hendra rekan shift mira berjaga, Mira tidur tiduran di ruang belakang sambil menata isi,HP nya. HP nya baru dia nyalakan 1 jam terakhir. puluhan chat dari rendra, tidak sedikitpun dia baca. Semua chat dari rendra, dia clear chat. Foto dan video dia hapus secara permanen. Ada rasa takut di hatinya. Karena rendra juga memiliki video dan foto dirinya. Apabila tersebar luas, kalau rendra sakit hati pada dirinya, akan berabe jadinya. Namun pikiran itu mira enyahkan. Dan tiba tiba HPnya bergetar
“apa lagi sih lita ini” pikir mira
“apa neng” Tanya mira di telepon
“lagi apa lu?” Tanya lita di seberang sana
“macul. Nanya lagi. Gawe lah hey” jawab mira
“ga usah nge gas pa. hehehe. Nanya aja kali mir. Gapapa kan.” Jawab lita lagi
“iya. Lu malah teleponan. Tugas lu udah?. Gue kira ini lu lagi telepon gue sambil di ewe neng. Tapi kok sepi” Tanya mira
“hahaha. Udah beres. 5 kali service. Cepet semua tiap maen. Perjaka boooo katanya. Baru digoyang, keluar, untung pake kondom. Kagak Nyembur di dalem, , kalo iya, mampus kali ah gue. Masa subur sebenarnya nihh” jawab lita
Mira hanya tertawa. Dan merasa iri. Saat ini dia jomblo. Jika ada dorongan hasrat sex, harus dengan siapa dia salurkan?. Obrolan mereka tidak lama karena Hendra muncul dan minta gantian istirahat makan.
Hari kerja mira berjalan biasa hingga pulang. Aktivitas kerja bisa membuatnya melupakan kesedihannya.
Setelah makan malam, saat mengecek HP, ada berbagai nomor tidak dikenal masuk sebagai tercatat tidak terangkat. Beberapa whats app dan sms juga ada, dari nomor nomor yang juga tidak dikenal. Mira menghapus dan membloknya tanpa membacanya sedikitpun.
Dalam lamunan menjelang tidurnya, sedikit ide muncul di kepala Mira. Dia meraih HP nya dan masuk ke aplikasi daftar pertemanan dan meng install salah satu aplikasi hubungan pertemanan yang paling popular. Dalam 30 menit, bio data dirinya yang sebetulnya fiktif sudah lengkap, dan dengan hint profil “mau dong nemenin kamu”, Mira merelease ID nya di aplikasi itu. Kemudian, Mira tertidur.
Karena hari itu shift sore, Mira terbangun santai di jam 6 pagi. Rumahnya sudah sepi. Tampaknya semua orang sudah pergi beraktivitas. Setelah cuci muka dan mengigit kue, mira mengaktifkan internet HP nya. Di notif aplikasi pertemanan barunya, muncul berbagai Direct message. Mira tersenyum. Lalu beralih menelepon Lita.
Telepon berbunyi tut tut nada panggil. Di nada panggil ke 4, telepon di angkat.
“apa cuy?pagi pagi udah nelepon. Pinjem duit?. Karena Ga ada masukan dari pacar kalau abis ngewe? hahahahahaha”, suara lita di seberang sana kepada mira, via telepon.
“sial lu lit. dimana lu?. Bete ah. Ga jadi gue mau ngobrol” jawab mira.
“ah elu mir. Kayak baru kenal gue aja. Udah di mart ini. Kenapa kenapa say?” Tanya lita lagi.
“ga ah. Bete. Ga jadi. Mau bunuh diri aja gue” jawab mira
“haaaahhh. Jangan mayfren. Bentar dulu, gue cari dkm dengan proses memandikan mayat terbaik dulu ya. Buat ngurus mayat lu entar. Hahahahahaha” balas lita
“aghhhh. Sialll. Udah ah.kalah gue. Lit, gue mau nanya nanya nih, soal online kayak lu. Tau lah ya hey” jawab mira.
“hah. Serius mak?. Hmmm. Beneran mir?.pikirin dehhh. Pikirin lagi” jawab lita
“udah deh. Bantu gue. Lu tau lah lit, keadaan keluarga gue. Ga cukup apa yang gue dapet dari Mart” ucap mira
“ya udah ya udah. Jangan by phone. Lu ke sini aja awalan waktu. Jam 2 an gitu. Ngobrol di sini” jawab lita
“okay deh. Sip. Ntar agak awal gue dateng” jawab Mira.
Setelah telepon ditutup. Mira melamun. Pikirannya menerawang lagi. Biasanya rumah sepi saat seperti ini, Rendra selalu hadir. Lalu mereka melakukan pergumulan cinta. Tapi, kemudian pikiran itu Lita buang jauh jauh. Dan kembali memulai aplikasi barunya. Dia melihat profil yang men DM nya, hingga melihat satu foto yang tidak asing. ID “Gilswoey” tertulis di situ. Muka itu, muka mahasiswa yang mengantarnya pulang, beberapa hari yang lalu. “oh ya gilang” gumam mira. Dan dia menerima id tersebut menjadi temannya. Lalu mira menaruh HP nya dan melangkah ke dapur mencari sarapan.
Saat mulai sarapan di depan TV, denting asing dari HP nya berbunyi. Dan Mira masuk kembali ke kamar dan melihat notif dari ID Gilswoey
“halo.hai.eh,kamu yang pegawai mart itu kan ya” message notif tertuliskan
Mira berpikir sebentar, dan memutuskan untuk membalas.
“hmmm.siapa ya. Anda salah orang mas” balas mira
“ah masa. Iya nih. Mbak mira ya. Yang di gang yuda kalau ga salah. Gilang nih. Yang di utangin mbak di mart terus motor mbak kempes dan saya anter pulang, hehehehe” balas chat gilang
“hehe.oh mas gilang. Iya ingat. Saya harus bohong dulu. Takut ini id palsu mas, hehehe” jawab chat mira lagi.
“mbak mira, minta no nya deh. Ayolah. Aku mau nelepon nanya nih, ngetik sih cape” jawab chat gilang lagi.
Dan mira berpikir lagi. Dan..
“oh iya deh boleh..ini mas 0812XXXXXXX” jawab mira
Dan tidak berapa lama, ponsel mira bordering.
“halo” jawab mira
“halo mbak mira. Makasih ya udah dikasih no teleponnya” sahut gilang di seberang telepon sana
“sama sama mas gilang. Lagi dimana?. Lagi nyuci mobil mamanya ya?hihihi” Tanya mira
“ah.hahaha. mbak mira tau aja nih..ya ginilah.hahaha” jawab mira
Dan obrolan ringan pun mengalir. Ada rasa geli di hati mira, selama obrolan ini. Mungkin kepolosan gilang yang membuatnya geli. Sampai pada suatu moment.
“mbak mira, hastag profilnya, mau dong nemenin kamu, apa ya maksudnya?” Tanya gilang
“hah.ohh ya iseng aja. Kali ada yang mau ditemenin belanja, ditemenin nonton gitu, mas gilang, hihihihi” jawab Mira
“kalau nemenin gilang ke pesta nikahan temen, mau gak mbak mira. Sabtu lusa ini.?” Tanya gilang
“waduh. Pesta nikah? Baju nya apa nih?” Tanya mira lagi
“oh iya.adat jawa mbak. Ah gini aja. Mbak kerja jam berapa hari ini, kita cari baju kebaya adat jawa mbak. Berarti harus ke butik ke kota” jawab gilang
“ih mas gilang, saya belum jawab bersedia loh. Udah ngajak ngajak pergi aja. Saya jadi curiga, mas gilang penculik” jawab mira lagi
“hah. Ehhh bukan mbak. Waduh berani sumpah deh” jawab gilang dengan nada suara panic.
“ahahaha. Mas gilang lucu deh. Saya becanda. Ya sudah. Saya mau nemenin mas gilang ke acara itu. Gini aja, saya dari rumah siap siap busana kerja aja. Jam 9, mas gilang jemput saya di tomarket sebelah pabrik PT Nusatex. Nah terserah mas deh, mau ajak saya nyari busana di mana” jawab Mira.
“wuahhhh. Asiikkk. Oke mbak. Saya sarapan dan mandi dulu terus jemput mbak” jawab gilang.
“ok. See you, mas gilang” jawab mira dan menutup telepon.
Mira tersenyum. Memikirkan pembicaraan yang terjadi. Dan lalu dilanda kebingungan. Bukannya niatnya adalah mencari uang dari acara acara seperti itu. Tapi instingnya mengidahkan pikiran itu. Mira beranjak ke kamar bersiap mandi.
Pukul 08.30, Mira sudah duduk di kursi teras tomarket. Hari itu dia berdandan agak berlebihan. Tas LV KW ukuran sedang dia gunakan, karena memuat seragam dan celana kerjanya. Standar MUA make up dia gunakan juga. dan juga menggunakan pakaian yang menggoda.. Jeans biru ketat tiga perempat sebetis, membalut celana dalam G-string merah. Shirt body and soul ketat merah favoritnya, melapisi push up BRA yang juga berwarna merah yang dia gunakan sehingga payudaranya tampak sangat besar. Sepatu blahnik hitam sepu merah dengan Hak 4 cm, membalut kakinya.. Beberapa pria yang keluar masuk minimarket itu, sering curi curi pandang terhadapnya. Mira memang mempersiapkan diri untuk digoda, dan siap apabila godaan itu berlanjut ke hubungan ranjang.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd