Aripunk
Semprot Baru
- Daftar
- 8 Jul 2021
- Post
- 33
- Like diterima
- 155
Mentari pagi mencoba menerobos daun daun pohon mangga harum manis yang tumbuh mengelilingi rumah besar itu. Sebuah rumah bertekstur peninggalan orang Belanda yang kini di tempatinya bersama suami dan kedua anaknya yang tumbuh remaja.
Jendela dengan penutup papan jati dibukanya perlahan. Seperti kebiasaannya jendela kamarnya dibiarkan terbuka lebar. Mentari pagi hanya meneroboskan cahaya sedikit. Rimbunan dedaunan daun daun mangga terlalu merimbun. Hingga kehangatan cahaya mentari tersapu dengan gemerisik dedaunan yang mengalirkan kesejukan tiupan angin.
Rumah Belanda itu berdiri dalam areal lahan yang bgitu luas. Tempatnya berada sekitar kurang lebih 50 km dari kota provinsi. Sebuah lokasi disamping bukit yang terkenal dengan hawanya yang dingin. Menyusup ke pori pori kulit dan membuat gigilan pada tubuh bila malam hari tiba.
Disini. Matahari selalu mengalah pada kontur alam . Panas matahari tidak pernah ada selamanya di kota kecil ini. Kota kecil tempat wisata para penyuka bunga warna warni. Pada mereka yang mengabadikan cinta mereka dalam dingin malam.
Kota kecil ini memang dijaman kolonial Belanda menjadi tempat paling aman bagi para keluarga besar para inlander. Tempat para tuan tuan besar dan nyonya nyonya besar Belanda mendirikan semacam benteng kecil untuk mereka.
Disini mereka aman dari para gangguan pejuang pribumi lokalan. Kontur perbukitan dengan lekukan jalan yang berjurang . Mengakibatkan para pejuang untuk berpikir sebelas dua belas kali untuk langsung menyerang kesitu. Walaupun para pejuang kemerdekaan itu tahu. Dari situlah perintah pembunuhan massal para pejuang di munculkan.
Sebuah benteng paling aman bagi penjajah yang memakmurkan negeri Belanda dari hasil bumi jajahan mereka.
Bukan saja membuat mereka lebih feodal dan angkuh karna mampu menjajah tapi juga membudayakan perbedaan antara mereka dengan para pribumi yang mereka anggap para budak. Bodoh , primitif dan kotor.
# baca buku tentang pandangan orang Eropah terhadap orang pribumi indo.
Pemikiran licik dan kotor mereka jalankan dengan membagi penggolongan masyarakat di era kolonialisme .di Negara yang mereka jajah. Para Belanda kotor itu membagi 3 golongan masyarakat. Diri mereka sebagai sebagai orang Belanda mereka letakkan sebagai penduduk paling terhormat . Sebagai penduduk kelas satu. Di golongan kedua mereka masukkan orang orang cina. Keturunan Arab dan lainnya yang bukan pribumi lokal. Sementara penduduk pemilik negeri ini mereka hadirkan sebagai golongan ketiga , hamba sahaya dan budak.
Jendela dengan penutup papan jati dibukanya perlahan. Seperti kebiasaannya jendela kamarnya dibiarkan terbuka lebar. Mentari pagi hanya meneroboskan cahaya sedikit. Rimbunan dedaunan daun daun mangga terlalu merimbun. Hingga kehangatan cahaya mentari tersapu dengan gemerisik dedaunan yang mengalirkan kesejukan tiupan angin.
Rumah Belanda itu berdiri dalam areal lahan yang bgitu luas. Tempatnya berada sekitar kurang lebih 50 km dari kota provinsi. Sebuah lokasi disamping bukit yang terkenal dengan hawanya yang dingin. Menyusup ke pori pori kulit dan membuat gigilan pada tubuh bila malam hari tiba.
Disini. Matahari selalu mengalah pada kontur alam . Panas matahari tidak pernah ada selamanya di kota kecil ini. Kota kecil tempat wisata para penyuka bunga warna warni. Pada mereka yang mengabadikan cinta mereka dalam dingin malam.
Kota kecil ini memang dijaman kolonial Belanda menjadi tempat paling aman bagi para keluarga besar para inlander. Tempat para tuan tuan besar dan nyonya nyonya besar Belanda mendirikan semacam benteng kecil untuk mereka.
Disini mereka aman dari para gangguan pejuang pribumi lokalan. Kontur perbukitan dengan lekukan jalan yang berjurang . Mengakibatkan para pejuang untuk berpikir sebelas dua belas kali untuk langsung menyerang kesitu. Walaupun para pejuang kemerdekaan itu tahu. Dari situlah perintah pembunuhan massal para pejuang di munculkan.
Sebuah benteng paling aman bagi penjajah yang memakmurkan negeri Belanda dari hasil bumi jajahan mereka.
Bukan saja membuat mereka lebih feodal dan angkuh karna mampu menjajah tapi juga membudayakan perbedaan antara mereka dengan para pribumi yang mereka anggap para budak. Bodoh , primitif dan kotor.
# baca buku tentang pandangan orang Eropah terhadap orang pribumi indo.
Pemikiran licik dan kotor mereka jalankan dengan membagi penggolongan masyarakat di era kolonialisme .di Negara yang mereka jajah. Para Belanda kotor itu membagi 3 golongan masyarakat. Diri mereka sebagai sebagai orang Belanda mereka letakkan sebagai penduduk paling terhormat . Sebagai penduduk kelas satu. Di golongan kedua mereka masukkan orang orang cina. Keturunan Arab dan lainnya yang bukan pribumi lokal. Sementara penduduk pemilik negeri ini mereka hadirkan sebagai golongan ketiga , hamba sahaya dan budak.
Terakhir diubah: