Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IYA ITU KAMPUNGKU.By.kontolegois

Status
Please reply by conversation.
Lanjutan....

Pov. Rey (comot)


Udara pagi yang dingin di musim kemarau, menusuk kulit sampai ke tulang, menembus lubang kecil dinding rumah yang terbuat dari bilik/anyaman dari bambu.

Seperti pagi ini gw kebangun karena kebelet kencing, gara2 cuaca dingin yang menyelimuti kamar ini, pelukan yang sendari tadi terus membelit di antara kami, tidak bisa mengusir rasa dingin, karena tubuh kami, masih dalam keadaan telanjang.

Sungguh terlihat lucu dan manis posisi tidurnya teh Helen, seperti anak kucing yang sedang kedinginan, dengan tubuhnya memeluk erat gw.

Kondisi tersebut, memicu ketegangan di titit gw, yang sendari tadi menahan kecing. Gw coba mengeser tubuh nya kesamping, dan membalikan tubuhnya agar telentang.

Terlihat payudara indah yang turun naik, mengikuti dengkuran halus dalam tidurnya, dengan di hiasi tanda merah di leher dan di kedua payudara ranumnya.

Jujur perasaan gw saat ini, sulit di gambarkan dengan apapun, ada perasaan sayang, senang, dan juga takut akan kehilangan sang bidadari, yang ada didepan gw saat ini.

Andai saja waktu bisa di setting semau gw, gw tidak ingin beranjak dari moment se indah ini, tapi gw sadar ini baru awal, yang kedepannya pasti akan ada tantangan dan rintangan yang harus gw hadapi.

Iya gw sadar, kami ini saudara sedarah, yang berada di situasi dan kondisi yang salah, tapi perasaan yang kami punya sama, saling mencintai dan saling menyayangi, satu sama lain.

Gw harus bisa menghadapi semua kedepannya, gw tidak mungkin mundur dengan semua yang sudah gw mulai sekarang, gw harus bisa menghargai semua pengorbanan yang di berikan nya dengan tulus dan iklas ke gw.

Tak sadar tangan gw mengelus rambut panjang nan hitam nya, dengan rasa cinta, dan bibir gw pun tak sanggup untuk tidak mengecup sayang,keningnya itu.

"I LOVE U, MY SISTER" dan gw pun beranjak bangun, untuk pipis ke belakang.

"I LOVE U TOO" teh Helen pun membalasnya, sambil membuka matanya dan tersenyum.

Gw pun berbalik ke arah nya, sebab tangan gw di pegangi nya dengan erat. Lalu gw tatap matanya yang indah itu, dan gw pun memeluknya dengan erat.

"Ih dasar nyebelin, kirain masih bobo, awas yaa..." sambil mencet hidung mancungnya.

"hi hi ,iya aku kebangun denger ada yang bilang I love u, hihihi..."

"Iya, aa cuma mau bilang, bahwa aa cowok paling beruntung di dunia ini, karena bisa memiliki, bidadari secantik teteh"

" Dasar goomball" nampak pipinya yang bersemu merah.

"Serius ih, emang gitu ko adanya"

"Biasa cowok kalau ada maunya, pasti gitu"

"Ya udah kalau gak percaya, aa nyari cewek lain ahhhh...!"

"Reeeeyyyyy, seeebellll" sambil memanyunkan bibirnya.

"Lagian ngeyel kalau di bilangin, hehe"

"Iya teteh percaya ko, tapi ko ada yang gerak2 gitu ya, di perut teteh" sambil melihat ke sana.

"hehe, di cuekin sih jadi dianya ngambek"

"De, jam berapa sekarang?"

"kayanya jam setengah empatan teh"

"Ih, ini apaan sih, ganjel banget tau " sambil tangan nya memegang titit gw.

"Itu nama titit, teh"

"ya ampun ko bisa gede gini ya, padahal kamu kan masih kecil?"

"Masa sih, standart ko teh, buktinya bisa masuk kan, hehe"

"Iya, tapi punya teteh sampai perih tau, sampai sekarang kaya ngeganjel gitu de"

"Itu kan yang pertama, kesononya mah tinggal enaknya teh, makanya harus sering2, biar gak perih lagi"

"Itu mah, maunya kamu de, dasar mesum"

"Teh jangan di pegang doang dong, di kocokin dikit"

Gw pun rebahan di samping dia, dengan kondisi titit gw, mengacung keatas, dengan tangan kiri nya masih menggenggam titit gw.

"Di kocok gimana de, teteh gak tau caranya?"

"Ya di kocokin teh kaya gini nih" gw pun megerakan tanganya, yang masih di titit gw.

Mungkin teh Helen mulai gak nyaman,dengan posisi nya sekarang, lalu dia bangun,dari posisi tidurnya, dia duduk di saping gw.

"Begini de..?"

"iiii..yyyyaaaa, beeegiituuu teehh, lebiiiihhhh...keennncengg laaagiii teehh, ohhh" (cleekkk.....cleeekkk...clekkkk).

Tangan kanan gw pun dengan gemas, meremas payudara nya, sedangkan tangan kiri gw meremas pantatnya yang nungging.

"Ih, tangannya jangan naakaal napa, ughhh" Dengan tangan mungilnya dia terus mengocok titit gw.

Dengan matanya yang merem melek,mungkin efek dari remasan tangan gw, di payudara dan pantat nya. Kayanya tangan teh Helen mulai cape, terasa gerakan nya mulai melambat, dan akhirnya berhenti.

"Masih lama ya de?, tangan teteh udah pegal, padahalan udah gantian pake kedua tangan ku" dengan raut muka yang cemberut.

"Sebentar lagi ko teh, ya kalau tangan teteh pegal pake ini" gw pun menunjuk bibirnya.

" Gak ah, itu kan kotor, teteh jijik de"

"Coba dulu, baru komentar, aa juga kan tadi jilatin yang punya teteh, gantian biar adil"

"Ya udah teteh coba, kalau bukan kamu yang minta, teteh mana mau, ini kan jorok"

Diapun mendekatkan bibirnya ke titit gw, dan dia hanya menciumi nya saja.

"Teh pake lidah, biar lebih mantap!"

"caranya gimana de, teteh kan belum pernah?"

"Ya kaya makan es lilin aja teh, anggap aja titit aa ini es lilin hehe"

"Begini...!" dia pun mengeluarkan lidahnya, dan menjilat titit gw, dari atas sampai ke bawah.

Rasanya sungguh nikmat, geli di campur linu gitu, saat lidahnya menjilati lubang kencing gw, tanpa di ajari, dia memasukan kepala titit gw ke dalam mulut mungilnya, sensasinya sunguh luar biasa.

Kelembutan bibir nya, di padu lidahnya yang sedikit kasap, walau pun masih terkena giginya, tapi lumayan lah untuk pemula, gw nyampe merinding keenakan, saat titit gw di hisap olehnya, rasanya sampe ke ubun2 nikmatnya.

"shiiiittt...akhhhhh...enakkkkk...." gw pun mulai keenakan. Dan tangan gw pun memegangi kepalanya, lalu gw tahan, dan gw mulai memaju mundurkan titit gw, di mulut nya.

Mulut mungilnya tak sanggup menampung, ukuran titit gw yang lumayan besar, hanya seper empatnya saja yang bisa masuk, terlihat matanya mulai berair dan memerah, mungkin merasa tersiksa karena titit gw itu.

"klokkk....kloookkk...klook..kloook" air liurnya mulai menetes ke batang titit gw, tangannya pun sedikit menahan selangkangan gw, biar gak masuk terlalu dalam, ke dalam mulut nya.

Titit gw kaya nya sudah menandakan tanda2 akan mengeluarkan amunisinya, (klokkkk...klokkkk....kloookkk...klokkk...klokkkk)

"Teh, sebentar lagi aa pipis teh"

(Klok...klokk..klokk...klokkk....klokk...crooottt...crooot...crooot...crootttt...akhhhhhh).

Semburan sperma gw, berhasil menyembur di mulut teh Helen dengan deras nya, dengan kepala nya masih di tahan oleh gw, otomatis dari pada ke habisan napas, akhirnya di menelannya dengan terpaksa.

"Glekkkk..glekkk....glekkk..khokkk...owekkkhh..oweekkhh" akhirnya gw lepasin kepalanya dari titit gw, dan dia langsung batuk2, seperti mau muntah gitu.

"Kamuuu...jahaaatttt de, hik hik hik"

"Maaf teh, aa gak sengaja, bikin teteh kaya gitu"

"Kalau teteh mati kehabisan napas gimana, trus mana sperma kamu ketelen lagi, hik hik hik"

sambil menangis dia pun mengambil kain sarung nya, dan mengelap mulutnya yang masih belepotan cairan seperma gw, yang gak tertelan.

Gw pun memeluk nya dari belakang, dan kucium rambutnya yang acak2 an, dengan membisikan kata2 maaf ke telinga nya.

"Teh, aa sekali lagi minta maaf yah, aa janji gak bakalan kaya gitu lagi" sambil membalikan posisi duduknya, menghadap gw.

"Janji ya, jangan kaya gitu lagi" teh Helen pun meluk gw.

"Iya sayang, teteh jangan marah ya"

"de, punya kamu ko masih tegang aja sih, kan tadi udah keluar"

" maklum, aa kan masih muda teh, masih pengen lagi kali "

Gw pun kaget, saat teh Helen mendorong tubuh gw kebelakang, hingga terlentang. Dengan gerakan yang sangat cepat, teh Helen menaiki tubuh gw.

"Sekarang kamu diem, teteh akan balas perbuatan kamu "

Gw pun tidak bisa berbuat apa2, melihat perubahaan, dalam dirinya. Dia lantas menggenggam titit gw dengan tangan kanannya, dan mengarahkan titit gw ke lubang memeknya yang sudah basah, sedangankan tangan kirinya, berada di atas oerut gw.

Dengan menggesek2 terlebih dahulu, dia menurunkan pantatnya pelan2, terasa kepala titit gw masuk ke memek nya yang masih sempit, walau sudah gw perawanin, dengan sedikit hentakan yang tiba2, akhirnya titit gw amblas di telan memek sempitnya.

"akhhhh..ughhhh...geedeee bangeeeet...." dia pun mulai meracau nikmat.

" Memek teteh enaaaak, legittt banget, bikin ketagihan"

Setelah dirasa memek nya mulai beradaptasi, lantas di mulai menaik-turunkan memeknya di titit gw, dengan tempo pelan

"Ceepruuuutttt....ceepruuut..plekkkk..pleekkk" suara yang di timbulkan antara dua kelamin begitu erotisnya. Gw pun berinisiatif meremas kedua payudaranya yang begantung bebas, dan gw pun memilin2 puntingnya yang merah jambu itu.

Gerakannya mulai gak berturan dan mulai cepat, sepertinya dia sudah mendekati puncak orgasme pertamanya, gw pun tidak tinggal diam, gw sodokan titit dari bawah sampai dia kelojotan di landa nikmat.

Jepitan memeknya semakin ketat, menjepit titit gw yang sedang memompanya dari bawah, selang beberapa detik, kepala titit gw, kaya kesiram cairan hangat dari dalam, dan memeknya mengendut2, ngeremes titit gw, seperti pakum cleaner, sedotannya begitu dahsyat.

"criiittt....criiiiittt...criiiitttt...akhhhhh....aku nyampeeee" tumbuhnya linglung, dan jatuh ke depan, menimpa tubuh gw, gw pun memeluknya dan menghentikan pompaan gw.

Napasnya begitu ngos2an, seperti habis lari di kejar anjing, gw pun membiarkannya menikmati orgasme nya dulu. Setelah dirasa cukup istirahat, gw pun mengangkat tubuhnya, dengan posisi titit masih menancap di memek nya.

Gw putar tubuhnya, agar membelakangi gw, dengan titit gw masih di memeknya, gw pun memposisikan tubuhnya supaya menungging, seperti posisi sujud, dia nya lantas menoleh ke belakang, dan mengerutkan dahinya, tanda tidak mengerti apa yang akan gw lakukan.

Gw pun tersenyum kepadanya, lalu tangan gw pun meremas pantatnya yang putih mulus, gw pun mulai mengerakan titit gw secara perlahan, dengan posisi ini, memeknya bertambah ngejepit banget, menambah kenikmatan pada titit gw.

Gw pun menambah ritme pompaan gw menjadi lebih cepat, terdengar erangan dan rintihan dari mulutnya semakin menggema di kamar ini.

"plokkkk..plookkkk..plokkkkk..plokkkk...plokkk....plokkk...akhhhhh....akhhhh...akkhhhhh....plokkkk...plokkkk....akhhhhh" begitu nyaring suara tumbukan antara paha gw, dan pantat semoknya itu.

Gw pun meludahi lubang anus nya yang sangat indah, gw unyeng2 anusnya itu memakai jempol tangan gw. Reaksi nya sungguh erotis sekali, tak lama memeknya berkedut, dan mengeluarkan cairan yang lumayan banyak.

Dalam posisi ini teh Helen cepat sekali mendapatkan orgasme keduanya. Sampai2 tumbuhnya ambruk ke depan, tidak kuat lagi menahan beban tubuhnya.

Gw cabut titit gw yang masih tegang sempurna, dan membalikan tubuh teh Helen, menjadi terlentang.

"Kamu belum keluar ya?, tunggu dulu, teteh udah gak kuat lagi de"

"iya teh, istirahat aja dulu"

Gw pun mengelap keringat di keningnya, menggunakan kain sarung dengan perlahan.

"Kamu kuat banget sih de, teteh nyampe kewalahan ngeladeni kamu"

"Hehe,udah bakat kali teh"

"Teh, aa masukin ya, kayanya sebentar lagi aa keluar deh"

Teh Helen menganggukan kepalanya tanda setuju, gw pun mebuka kedua pahanya, dan memasukan titit gw ke memek basahnya.

Karena mungkin udah orgasme berkali2, titit gw pun masuk dengan lancar, walau masih terasa jepitanya, gw pompa titit gw perlahan, dan gw pun memeluk tubuhnya.

Gw pun mencaplok payudaranya dengan ganas, dan mulai terdengar rintihan2 kecil dari mulut nya, menandakan gairahnya mulai naik kembali.

Gw tambah kecepatan pompaan gw di memeknya, karena sebentar lagi sperma gw akan meledak kayanya.
"plokkkk...plokkkkk....plokkkkkk...plokkkk "
Dan akhirnya saat yang di tunggu2 pun tiba, dengan hentakan yang dalam, gw pun menyemprotkan benih2 gw, ke dalam rahim nya.

"Croooottt...croootttt...crooott....criiiitttt...criiit" di ikuti dengan orgasme kesekian kalinya teh Helen.

Gw pun mendiamkan sampai benar2 keluar sendiri titit gw di memeknya itu, lelehan campuran cairan sperma dan memeknya, keluar sangat banyaknya.

Gw pun menggulingkan badan kesampaing, dan memejamkan mata, karena cape dan nikmat sekali. Begitu pun teh Helen sudah mulai terdengar dengkuran halus pertanda dia sudah merajut mimpi.

Saat mulai terlelap, terdengar suara adzan subuh di langgar dekat rumah gw, dan gw pun bangun, dan gw lihat teh Helen masih tudur lelap, dan gw pun menyelimutinya, agar lebih nyaman lagi bobonya.

Gw pun bergegas kedapur untuk mengambil, ember dan tanggungan nya, dengan memakai handuk, dan membawa perlengkapan mandi,tidak lupa membawa senter sebagai penerang jalan yang masih gelap.

gw pun bergegas ke sungai untuk mandi wajib, sekalian untuk mengambil air disana,menggunakan 2 ember sedang, buat mandi teteh gw yang cantik itu di rumah.


Bersambung....

Next episode..." RAHASIA DI BALIK RAHASIA "...
 
kalau denger nama Comot, jadi inget sohib ane dulu,. Dia punya anak namanya, Rey. ich, jangan jangan?
 
Bimabet
Kayanya cerita yg sebenernya masih disimpan nihh soalnya beda alur nih updateannya hehe
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd