Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Istriku dan Semua Kebohongannya

tahuxxx

Semprot Lover
Daftar
12 Jun 2020
Post
207
Like diterima
648
Bimabet
Malam suhu semprot semua, selama ini gw selalu menjadi silent reader dan hanya mencoba menikmati berbagai sajian dari para suhu hebat yang di forum ini. Gw sangat mengapresiasi dan menghargai berbagai sajian dari para suhu semprot sekalian.
:ampun:

Malam ini akan cb gw tuangkan salah satu cerita yang menurut gw cukup menarik untuk disimak tentang kisah rumah tangga seseorang teman dunia maya yang gw kenal kurang lebih sekitar 4 Tahun yang lalu (mungkin sekitar Tahun 2020’an) dari salah satu plafon media sosial waktu itu masih berlabel burung biru.

Terkait awal mula gimana gw kenal sama pemilik kisah ini mungkin nanti sambil cerita berjalan akan coba gw jelaskan kronologinya. Secara garis besar gw bisa kenal doi karena saat itu kita sama-sama memfollow salah satu akun yang memang sering mengshare konten-konten dewasa baik berupa foto dan video.

Dari yg awalnya cuman saling ngetwet dan komentar aja, berlanjut ke saling kirim pesan / “message” untuk hanya sekedar ngobrol yang tak jelas dan membahas sajian konten dewasa biasanya sih tentang JAV yang baru di launching.

Sekalipun gw belum pernah ketemu doi, tapi dari percakapan kita gw bisa menggambarkan kalau doi ini merupakan orang yang berkehidupan baik, doi seorang ayah dan juga suami yang baik. Kepada gw doi mengaku bernama ALAN, (yaaah menurut gw juga itu g mungkin nama asli doi, tapi gpp lah buah kepentiangan cerita kita panggil aja Bro Alan).

Bro Alan ini ketika memulai obrolan dengan gw mungkin berumur sekitar 32 Tahun, dan doi punya istri yang doi sebut namanya RIMA yang memiliki selisih umur 2 tahun dibawah doi, yang berarti sekitar 30 Tahun, dalam 5 Tahun pernikahan mereka berjalan, doi sudah dikaruniai seorang putri Bernama BELA yang masih berusia 3 Tahun.

Naaah menuju part yang menarik nih, jadi setahun setelah kita saling bertukar “message” gak jelas mengomentari sajian JAV yang baru terbit nih yaaa ala2 presenter bola atau pecinta film yang mencoba mengulik tentang keseruan sebuah film, waktu itu ada sebuah JAV yang bergenre tentang “cuckold” dan disitu doi bilang kalau kehidupan rumah tangga bro Alan ini mungkin kalau di gambarkan saat ini, hampir sama dengan cerita di film tersebut. Sontak gw jadi penasaran, perlahan-lahan gw coba tanya k bro Alan ini, ada prahara apa dalam kehidupan rumah tangga doi, dan kata-kata yang gw inget waktu awal dia bercerita, doi bilang ke gw.

Alan : “Bro, gw ngerasa kalau film-film porno semacam JAV itu cuman hanya imajenasi belaka, gak mungkin cerita serumit itu bisa ada didunia nyata, dan kalaupun ada, pasti bakal cepet kebongkar sama pasangannya. Tapi ternyata gw yang salah, mungkin kemakan karma, ini malah kayanya… gw lagi ngejalanin kehidupan itu”

Mendengar pengakuan bro Alan, sontak gw juga kaget, akhirnya gw coba tanya Alan kira-kira masalah apa yang menimpanya sampai doi ngomong kaya gt. Secara garis besar, meskipun keluarga mereka baik-baik saja, ternyata pada saat iti Alan menyadari bahwa sang istri si Rima, sudah banyak berbohong ke dia, dan menurut Alan, dibalik kepolosan dan keluguan wajah istri yang selalu dipandangnya tiap malam di ranjang itu, tersimpang sosok gila dan haus sex yang mungkin sudah berkelana mencoba berbagi kehangatan dan kenikmatan dengan orang yang Alan pun tidak pernah menyangkanya. Dan begitulah awal cerita ini gw mulai……

Cerita dari bro Alan ini akan coba gw tulis pada beberapa even yang pernah doi ceritakan ke gw, jadi ya mohon maaf nanti kalau ceritanya agak lompat-lompat, karena Alan g pernah detail nyebutin kapan waktu persis even tadi doi alami, dan untuk kenyamanan cerita, dari beberapa cerita doi akan coba gw kombinasikan dengan imajenasi yang gw dapet setelah denger cerita dari Alan serta tambahkan beberapa detail cerita sehingga lebih mudah dipahami dan dibaca..

Untuk tokoh-tokoh mungkin akan cb gw jelasin lagi di awal cerita ini, karena beda even beda juga orang-orang yang terlibat

  • ALAN, usia 32 Tahun, pekerjaannya adalah Pegawai
  • RIMA, usia 30 Tahun, pekerjaannya adalah Karyawan Swasta di salah satu Perusahaan yang bergerak di bidang Finance
  • Penampakan doi :

  • BELA, usia 3 Tahun, anak dari Alan dan Rima
  • PAK SENG, usia sekitar 50 Tahunan, tetangga di lingkungan rumah mereka yang memiliki Kebun Sayuran dan Peternakan Ayam
  • BU SENG, usia sekitar 50 Tahunan, istri pak seng memiliki toko kelontong yang tiap pagi menjual bahan makanan dan sayur2an


Untuk even pertama ini gw beri judul “Belanjaan yang Tertinggal”, even ini menurut gw merupakan saat yang paling krusial yaitu titik awal dimana mata Alan bener-bener terbuka tentang Perselingkuhan itu nyata adanya dan bisa terjadi dengan siapa saja dan Cuckold itu bukan cuman isapan jempol belaka.

Secara garis besar, keluarga Alan merupakan keluarga yang normal-normal saja, pagi hari, istri pergi belanja, kemudian memasak dan menyiapkan si kecil, sementara Alan selesai bangun segera mempersiapkan diri berangkat k kantor. jam masuk kantor Alan adalah pukul 07.00 pagi, sedangkan si Rima jam masuk kantornya adalah pukul 08.00 pagi, sebelum berangkat ke kantor, mengingat karena mereka tidak memiliki baby sitter, sambil berangkat Rima juga membawa si kecil Bela untuk dititipkan di Day Care yang satu arah dengan kantornya. Mereka merupakan keluarga yang harmonis dan berkecukupan, rumah milik sendiri, 1 buah mobil, dan 2 motor adalah asset yang mereka miliki dari hasil pernikahan mereka. Rutinitas itu berjalan normal hampir setiap hari, dan Alan pun tidak pernah menaruh curiga kepada sang istri karena selama berumah tangga dengan Rima, Alan tidak pernah menemukan adanya hal-hal mencurigakan,…

Sorry….sorry….., gw ralat, Alan mungkin pernah menemukan hal-hal mencurigakan, tapi menurut Alan, hal itu masih dalam batas wajar. Hingga pada suatu pagi, Alan akan mulai memperhatikan detail-detail kecil yang selama ini dia anggap biasa, dapat membuka sebuah tabir yang sungguh luar biasa.

Pagi itu disalah satu rumah di Desa Cempaka, tepatnya di Rumah Keluarga Alan sekitar pukul 05.00 pagi keseharian rutin dari salah satu penghuni rumah itu, sang istri Rima dengan hanya menggunakan daster setelah menunaikan sholat subuh berpamitan ke Alan yang masih berada di ranjang bersama buah hati mereka Bela untuk pergi berbelanja ke Toko Kelontong milik Bu Seng yang berada sekitar 300 meter dari rumah mereka menggunakan sepeda kayuh.

Penampakan doi :


Beberapa menit kemudian Alan pun bangun, setelah memerika keadaan Bela, Alan segera mengambil handuk untuk pergi mandi, selesai mandi Alan kembali memeriksa keadaan Bela, melihat keadaan Bela yang masih tertidur Alan segera membangunkannya dan menuntunnya untuk mandi, Alan yang melirik kea rah jam segera menyadari sudah 40 menit berlalu sejak kepergian Rima pergi berbelanja bahan makanan di Toko milik Bu Seng.

“ah mungkin masih ngobrol dengan ibu-ibu tetangga”, gumam Alan dalam hati dan lanjut memandikan Bela

Selesai memandikan Bela, melihat sang istri juga masih belum kembali Alan segera menyiapkan perlengkapan Bela dan menyiapkan seragam kerjanya, sesekali dia menengok jam di dinding yang ternyata sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi.

Ketika berjalan ke ruang keluarga, Alan baru menyadari bahwa sang istri yang tengah pergi berbelanja nampaknya hanya mengenakan daster yang ditutup dengan jaket, karena dia menemukan CD istrinya yang tergeletak di atas sofa, mengetahui hal itu, Alan hanya menganggap itu adalah hal biasa, toh juga yang belanja di sana cuman ibu-ibu saja. Tak lama berselang sang istri tampak buru-buru datang dan memasukkan sepeda kayuhnya kedalam garasi, sambil membawa barang belanjaannya Rima segera buru-buru masuk ke dalam rumah dan segera menata beberapa barang belanjaan kedalam kulkas sambil berjongkok.

“kok lama banget ma belanjanya”, tanya Alan

“eh.. iya pah, biasa ibu-ibu kalau ngobrol”, jawab Rima sambil memasukkan beberapa butir telur ke dalam kulas

“oooh, papa kira kemana”, kata Alan menanggapi pernyatan istrinya

“maaf ya pa, papa makan nasi bungkus aja ya, mama kesiangan jadi g sempat ini kalau mau masak

“yawda ma gpp kok, itu si Bela sudah mandi lagi liat TV di kamar”, kata Alan sambil mendekat kea rah istrinya yang sedang menata belanjaan kedalam kulkas, akan tapi belum sempet Alan berhasil memeluk istrinya, sang istri justru malah buru-buru kabur ke kamar mandi.

“bentar ya pa, kebelet”, kata Rima sambil berlari ke kamar mandi

“lah… belum juga di peluk”, gerutu Alan yang saat itu baru sampai di depan kulkas

Ketika hendak berbalik arah tiba-tiba kaki Alan menginjak sesuatu cairan yang licin di lantai yang berada di depan kulkas dan hampir membuatnya terpeleset.

“buset, telurnya ada yang pecah kayanya… bikit kaget aja”, gumam Alan dalam hati, Alan segera mengambil tissue dan membersihkan cairan lengket yang menurutnya adalah pecahan telur tersebut

Sekitar pukul 06.30, Alan sudah berada di depan meja makan menyantap nasi bungkus yang sudah disiapkan sang istri. Sementara sang istri, Rima di ruangan makan juga sedang menyuapi si kecil dan menyiapkan bekal untuk dibawa si kecil ke Day Carenya nanti.

“mah, tadi kayanya telurnya ada yang pecah”, kata Alan disela-sela sarapan paginya

“eh masa sih pah, tadi mama masukin ke kulkas aman-aman aja kayanya..”, jawab Rima sambil menyuapi si kecil

“iya tadi udah aq bersihin sih”, jawab Alan

“iya deh pah, nti mama cek lagi, kalau jatuh d kulkasnya bisa amis itu baunya”, jawab Rima

Selesai sarapan, Alan segera berangkat ke kantor, mungkin jarak antara kantor dan rumah Alan tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit perjalanan menggunakan sepeda motor.



Sekitar pukul 09.00 Alan menyadari kalau ada berkas yang tertinggal dirumah dan harus segera dia ambil untuk keperluan rapatnya nanti, sehingga mau tidak mau dia harus balik ke rumahnya, dan dia pun segera bergegas kembali ke rumah untuk mengambil berkas tersebut.

Sesampainya di rumah, Alan memarkirkan motornya di depan pagar dan dia segera masuk ke rumah untuk mengambil berkas yang dia butuhkan, hingga tiba-tiba terdengar suara yang memanggilnya dari luar rumah.

“Om Alan.. Om… Om Alannn”, teriak seseorang dari balik pagar rumah

Alan pun segera bergegas menuju kearah sumber suara, ketika membuka pagar Alan segera menyadari bahwa suara tersebut berasal dari Bu Seng, yaitu pemilik toko kelontong yang selalu menjadi tujuan istrinya berbelanja.

“Loh Bu Seng, mari mari bu silahkan masuk”, kata Alan sambil membukakan pagar

“eeeh ngga perlu Om, ini tadi punya Nyonya belajaannya ketinggalan di warung”, kata Bu Seng sambil menyerahkan kantung belanjaan

“loh tadi bukannya Rima sudah pulang bawa belanjaan ya bu”, kata Alan sambil menerima kantung belanjaan dari Bu Seng

“kayanya jeng Rima kelupaan, mana datangnya pagi banget, tadi dia mau beli telur ayam juga, jadi saya suruh ambil langsung ke kandang, mumpung suami ada di sana. Bapak (suami) bangunnya kesiangan jadi belum sempet ambil telur ayamnya terus di anter ke warung”, jawab Bu Seng

“ooh gt bu”, jawab Alan

“iya, makanya tadi saya juga bingung, kok habis ambil telur ke kandang ga balik warung lagi, saya mikirnya apa lupa terus langsung pulang… yaudah gitu aja ya Om, ibuk balik warung dulu”, jelas Bu Seng

“oh iyaa bu, ini gimana bayarnya”, jawab Alan

“halah om Alan kaya sama siapa aja, gpp om, kembalian belanjaan Nyonya yang kemarin-kemarin juga masih ada sisa di saya, besok juga kalau belanja pasti d bayar Nyonya”, jawab Bu Seng sambil berjalan meninggalkan rumah Alan

“Weeeh, buset, kok bisa belanjaan lupa, gmn si mama ini…”, gumam Alan dalam hati sambil masuk ke dalam rumahnya dan merapikan barang belanjaan istrinya. Sambil menata belanjaan istrinya tiba-tiba Alan terdiam, dia seperti membayangkan sesuatu yang mungkin baginya hal itu adalah diluar nalar.

Untuk menepis pikiran – pikiran buruknya, Alan segera menuju ke mesin cuci dan mengambil daster bekas yang dipakai istrinya berbelanja tadi pagi, dia segera memeriksa daster tersebut dan benar saja, di bagian belakang daster itu, khususnya di bagian pantatnya terdapat suatu bagian yang basah karena suatu hal yang licin dan lengket.

Serasa di sambar petir di siang bolong, pikiran Alan mulai traveling kemana-mana membayangkan hal-hal buruk yang selama ini hanya dia lihat dari tontonan Video Bokep yang didapatkannya dari situs porno kesukaannya.

“ah masa sih, Rima ada maen diluar”, gumamnya dalam hati. Dadanya berdetak semakin kencang jika terus membayangkan hal itu, sesekali dia mencium aroma daster itu, dan tentu saja aroma keringat sang istri tampak lebih pekat dari biasanya.. Berusaha untuk tetap waras, Alan berasumsi karena istrinya bersepeda mungkin jadi banyak berkeringat, selain itu basah di daster istrinya itu karena apa??, terlebih dia mengetahui sang istri tidak menggunakan CD ataupun BH ketika berbelanja tadi.

“Anjirrrr lah, kenapa jadi kepikiran kaya gini, lagian kenapa tadi belanjanya lama bener, 1 jam gila, dah kaya orang short time aja”, gumam Alan dalam hati menepis semua pikiran buruknya, tapi tetap saja kecurigaan sedikit demi sedikit mulai muncul dibenaknya.

Meskipun dipikirannya penuh dengan banyak pertanyaan dan kekhawatiran, pada akhirnya Alan kembali berusaha berfikir positif dan mencoba melupakan kejadian itu, dia pun tak pernah menganggap serius hal itu dan menganggap bahwa semua itu hanya kebetulan saja.

Setelah kejadian itu, kehidupan mereka tampak normal-normal saja, Rima dengan sepenuh hati melayani alan tanpa ada hal yang berubah dari sikapnya, meskipun begitu sesekali Alan merasa gelisah dan penasaran dengan perasaan / firasat buruknya.

Hingga akhirnya iseng-iseng dia mencoba mencari sebuah aplikasi untuk memata-matai lokasi sang istri, diam-diam Alan menginstal pelacak lokasi pada ponsel sang istri. Sehingga dia dapat memonitor kemana sang istri pergi melalui Handphonenya.

Seminggu berlalu sejak kejadian itu, hingga pada suatu pagi, Rima kembali pamit ke Alan untuk pergi berbelanja, mengetahui sang istri akan pergi, Alan segera bangkit dari tidurnya dan meminta ke Rima untuk membawa HPnya.

Awalnya Rima menolak hal tersebut, akan tetapi dengan beralasan karena Alan ingin dibelikan kue basah, dan dia meminta Rima menghubunginya jika sudah sampai di Warung Bu Seng dan menjelaskan ada kue basah apa saja yang sedang dijual disana, sehingga dia bisa memilih kue apa saja yang dia inginkan.

Akhirnya Rima pun meng iyakan dan mau membawa HPnya, masih dengan menggunakan daster yang dia kenakan ketika tidur dan menggunakan jaket, Rima segera mengayuh sepedanya meninggalkan Alan dan Bela di rumah untuk pergi berbelanja, hati Alan tampak berdegup kencang, membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya, apa benar sang istri ada maen dibelakangnya??, Alan segera mengaktifkan pelacak yang ada di HPnya untuk mengetahui lokasi sang istri dari ponselnya.

Beberapa menit berlalu, dan tidak ada pergerakan yang mencurigakan dari sang istri, titik HP sang istri masih berada di Warung Bu Seng, akan tetapi Rima belum menghubunginya sama sekali padahal dia meminta istrinya menelponnya bila sudah berada di warung untuk mengetahui kue basah apa saja yang ada disana.

Melihat Bela masih belum bangun, Alan pun segera pergi mandi sambil membawa Handphonenya, khawatir bila nanti tiba-tiba sang istri menelfonnya. Selesai mandi Alan kembali memeriksa HPnya akan tetapi tidak ada notifikasi panggilan atau missed call dari sang istri.

Menyadari ada yang aneh, kembali Alan mengecek lokasi HP sang istri dan saat ini titik koordinat menunjukkan dia tengah berada di peternakan Pak Seng, Alan sedikit mengerutkan dahinya, “Apa bali telur lagi ya”, gumam Alan dalam hati.

Melanjutkan aktifitas rutinnya sehari-hari Alan segera memandikan sang buah hati dan mengenakan seragam kerjanya, 30 menit berlalu Alan memonitor lokasi sang istri akan tetapi titik lokasi sang istri masih berada di Peternakan Pak Seng membuat Alan sedikit kesal, dia pun segera menghubungi HP sang istri, akan tetapi sang istri tidak mengangkan panggilan telepon tersebut, 2x Alan melakukan panggilan telepon kembali tidak diangkat oleh Rima.

Dengan sedikit kesal Alan menaruh HPnya dan kembali fokus mempersiapkan kebutuhan buah hatinya, hingga tiba-tiba ada telepon masuk ke HPnya, Alan segera mengambil HPnya dan tentu saja itu panggilan dari sang istri.

Melalui panggilan Telfon Rima meminta maaf kepada suaminya karena HPnya sedang dalam posisi diam / silence sehingga dia tidak mengetahui sang suami menghubunginya, Rima segera menjelaskan kue basah apa saja yang tersedia di Warung Bu Seng, setelah mengobrol via telepon Alan buru-buru mengecek lokasi sang istri melalui HPnya, dia pun mulai bernafas lega karena sang istri memang benar berada di Warung Bu Seng.


Mungkin sekian pembukaan untuk corat-coret cerita ini. Untuk update berikutnya akan kita lihat apa yang sebenarnya terjadi pada Rima, istrinya bro Alan ini menurut versi karangan dari gw. Ketika awal curhat, Bro Alan masih belum dapat menemukan dan membuktikan secara langsung apa yang sebenarnya terjadi pada istrinya, doi hanya mulai mulai merasa keanehan dan hal-hal yang awalnya menurut doi itu “Normal” ternyata menyimpan rahasia besar didalamnya.

Sekian dari gw, silahkan di coment dan di like, mohon saran dan masukan juga, mohon maaf kalau ada salah kata.
:ampun:

Silahkan suhu Update sudah launching
:baris:
List Update
Update 1 - Hal 4
Update 2 - Hal 12
Update 3 - Hal 19
Update 4 - Hal 26
Update 5 - Hal 28
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd