Pada hari sabtu, kebetulan aku dan istriku cuti kerja. Kami berniat untuk mencari makan siang di luar. Di dekat tempat makan tersebut, ternyata ada satu ruko pijat refleksi. Di tempat refleksi tersebut, menurut penjelasan pemijatnya, tidak hanya kaki yang dipijat melainkan juga seluruh badan, dari kepala, pundak, sampai kaki. Ternyata semua pemijatnya laki-laki.
Kebetulan karena hari kerja dan belum waktunya makan siang, suasana masih sepi dan cuma ada dua pemijat. Di tempat itu ada dua kamar yang hanya ditutup kain untuk yang mau dipijat seluruh badan dan beberapa tempat duduk untuk yang mau dipijat kakinya saja.
Tadinya istriku mau kuantar ke Bersih Sehat tapi karena di sini juga ada tempat pijat, akhirnya kami putuskan kalau ia dipijat di sini saja. Aku sih paling geli dan tidak mau dipijat oleh lelaki, makanya kusuruh istriku saja yang masuk untuk dipijat.
“Ya sudah, sana gih kamu aja yang dipijat, Mah.”
“Papah gak mau coba juga?”
“Gak ah… ngapain juga dipijet cowok?” tukasku.
Istriku cuma mencibir gemas mendengar jawabanku. Ia sudah tahu kelakuanku emang.
“Ntar aku makan dulu ya ke luar. Laper nih. Kamu ambil yang paket 2 jam aja, Mah,” suruhku.
“Gak kelamaan?”
“Gak, aku kan nanti sekalian jalan-jalan dulu cari aksesoris buat mobil.”
Sebelum pergi kulihat dulu seperti apa sih dipijatnya. Pemijat yang bertugas saat itu tampaknya seorang pemuda Jawa berusia 20-an. Berkulit legam, bertubuh agak gempal dengan tinggi badan sekitar 160-an. Ia mengenakan seragam batik lengan pendek. Istriku yang hanya memakai celana pendek dan kaos ketat tanpa lengan memang kelihatan seksi sekali. Istriku kemudian berbaring dengan santai. Yang pertama-tama dipijat adalah telapak kaki. Setelah beberapa saat memperhatikan barulah aku pergi. Kubilang pada mereka kalau aku akan kembali dua jam lagi setelah pijatnya selesai.
Setelah selesai makan, aku balik lagi ke tempat refleksi itu. Kulihat tidak ada orang lagi di depan. Jadi aku langsung masuk saja ke dalam. Karena aku ternyata datang lebih awal dan tidak mau mengganggu istriku, aku hanya duduk-duduk di depan kamar tempat istriku dipijat.
Sekilas kudengar suara lenguhan istriku. Mungkin karena enak dipijat tapi karena penasaran akhirnya kucoba intip apa yang terjadi di balik kain yang menutupi kamar tersebut. Kebetulan di luar kamar memang cukup gelap tapi di dalam ruangan ada lampu yang memberi cukup penerangan.
Ternyata istriku memang sedang menikmati pijatan sang pemijat. Pemijat tersebut sedang memijati kaki istriku yang putih, mulai dari betis sampai paha. Entah kenapa, ada perasaan terangsang melihat istriku disentuh oleh lelaki lain.
Setelah beberapa lama memijat kedua kaki istriku, ia meminta dengan sopan agar celana pendeknya dibuka saja karena mengganggu. Istriku awalnya menolak.
Setelah diberi keterangan yang menyakinkan, akhirnya istriku mau juga membuka celananya tapi dengan syarat ditutupi selimut. Waktu kulihat istriku membuka celananya, langsung jantungku berdebar kencang. Entah kenapa, aku merasa terangsang melihat istriku telanjang di depan lelaki lain.
Setelah ditutupi kain putih, si pemijat langsung memijat kembali di daerah paha. Hanya saja sekarang mulai sesekali menyentuh pantat dan selangkangan istriku. Istriku entah percaya sama si pemijat atau memang jadi menikmatinya. Soalnya dia tidak protes sama sekali.
Rupanya ini membuat si pemijat akhirnya cuma berkonsentrasi memijat kedua paha istriku dan daerah selangkangannya. Melihat itu aku jadi tambah gila sambil menggosok si adik yang memang sudah tegang berat.
Entah sengaja atau tidak, si pemijat membuat kain penutup istriku bergeser dan akhirnya terjatuh sehingga dia bisa melihat tubuh bagian bawah istriku yang putih mulus yang terbungkus CD. Sempat si pemijat terdiam melihat pemandangan indah tersebut.
Kuperhatikan ada tanda basah di CD istriku. Mungkin karena keenakan, istriku terus dipijat tanpa dilindungi kain. Ini membuat si pemijat makin berani memijat daerah pantat dan selangkangan istriku. Cukup lama ia menjelajahi daerah vital istriku sampai kudengar jelas istriku mendesah-desah karena merasa nikmat diperlakukan seperti itu.
Yang membuatku kaget, si pemijat lalu meminta istriku untuk membuka bajunya karena akan dipijat daerah punggung dan lehernya. Yang lebih membuatku kaget, istriku langsung membuka bajunya tanpa perlu diberi pengertian lagi sehingga sekarang ia hanya menggunakan BH dan CD. Entah apa yang membuat dia berani seperti itu, apa ada unsur hipnotis ya? Yang jelas, lebih gila lagi, ternyata aku sangat menikmati pemandangan ini.
Setelah beberapa saat memijat daerah punggung, si pemijat meminta izin untuk membuka bra istriku karena punggungnya akan diolesi minyak wangi. Istriku cuma mengganguk. Begitu mendapat restu istriku, si pemijat langsung membuka kait bra istriku dengan tangkasnya. Sementara istriku diam saja. Kini si pemijat mulai menggosok punggung istriku tanpa ada penghalang apa-apa lagi. Kulihat si pemijat juga sesekali melihat pinggiran tetek istriku yang kini kelihatan karena BH-nya sudah terlepas ke samping. Bahkan sesekali ia pun menyentuhnya!
Kemudian si pemijat memijat leher istriku dengan sentuhan yang lembut. Kayakya ini membuat istriku terangsang, terdengar dari suaranya yang mendesah. Melihat situasi itu si pemijat kembali memijat daerah pantat dan sekitarnya. Ini membuat istriku tambah terangsang. Istriku yang tadinya diam saja mulai menggeliat-geliat karena selangkangannya dirangsangi si pemijat.
Tanpa minta izin lagi, si pemijat dengan halus membuka CD istriku! Sama sekali tak kulihat penolakan dari istriku. Mungkin pikirannya sudah hilang karena keenakan dirangsangi. Si pemijat mulai menyentuh kemaluan istriku dan kulihat ia langsung memasukkan jarinya ke dalam vagina istriku!
Kebetulan karena hari kerja dan belum waktunya makan siang, suasana masih sepi dan cuma ada dua pemijat. Di tempat itu ada dua kamar yang hanya ditutup kain untuk yang mau dipijat seluruh badan dan beberapa tempat duduk untuk yang mau dipijat kakinya saja.
Tadinya istriku mau kuantar ke Bersih Sehat tapi karena di sini juga ada tempat pijat, akhirnya kami putuskan kalau ia dipijat di sini saja. Aku sih paling geli dan tidak mau dipijat oleh lelaki, makanya kusuruh istriku saja yang masuk untuk dipijat.
“Ya sudah, sana gih kamu aja yang dipijat, Mah.”
“Papah gak mau coba juga?”
“Gak ah… ngapain juga dipijet cowok?” tukasku.
Istriku cuma mencibir gemas mendengar jawabanku. Ia sudah tahu kelakuanku emang.
“Ntar aku makan dulu ya ke luar. Laper nih. Kamu ambil yang paket 2 jam aja, Mah,” suruhku.
“Gak kelamaan?”
“Gak, aku kan nanti sekalian jalan-jalan dulu cari aksesoris buat mobil.”
Sebelum pergi kulihat dulu seperti apa sih dipijatnya. Pemijat yang bertugas saat itu tampaknya seorang pemuda Jawa berusia 20-an. Berkulit legam, bertubuh agak gempal dengan tinggi badan sekitar 160-an. Ia mengenakan seragam batik lengan pendek. Istriku yang hanya memakai celana pendek dan kaos ketat tanpa lengan memang kelihatan seksi sekali. Istriku kemudian berbaring dengan santai. Yang pertama-tama dipijat adalah telapak kaki. Setelah beberapa saat memperhatikan barulah aku pergi. Kubilang pada mereka kalau aku akan kembali dua jam lagi setelah pijatnya selesai.
Setelah selesai makan, aku balik lagi ke tempat refleksi itu. Kulihat tidak ada orang lagi di depan. Jadi aku langsung masuk saja ke dalam. Karena aku ternyata datang lebih awal dan tidak mau mengganggu istriku, aku hanya duduk-duduk di depan kamar tempat istriku dipijat.
Sekilas kudengar suara lenguhan istriku. Mungkin karena enak dipijat tapi karena penasaran akhirnya kucoba intip apa yang terjadi di balik kain yang menutupi kamar tersebut. Kebetulan di luar kamar memang cukup gelap tapi di dalam ruangan ada lampu yang memberi cukup penerangan.
Ternyata istriku memang sedang menikmati pijatan sang pemijat. Pemijat tersebut sedang memijati kaki istriku yang putih, mulai dari betis sampai paha. Entah kenapa, ada perasaan terangsang melihat istriku disentuh oleh lelaki lain.
Setelah beberapa lama memijat kedua kaki istriku, ia meminta dengan sopan agar celana pendeknya dibuka saja karena mengganggu. Istriku awalnya menolak.
Setelah diberi keterangan yang menyakinkan, akhirnya istriku mau juga membuka celananya tapi dengan syarat ditutupi selimut. Waktu kulihat istriku membuka celananya, langsung jantungku berdebar kencang. Entah kenapa, aku merasa terangsang melihat istriku telanjang di depan lelaki lain.
Setelah ditutupi kain putih, si pemijat langsung memijat kembali di daerah paha. Hanya saja sekarang mulai sesekali menyentuh pantat dan selangkangan istriku. Istriku entah percaya sama si pemijat atau memang jadi menikmatinya. Soalnya dia tidak protes sama sekali.
Rupanya ini membuat si pemijat akhirnya cuma berkonsentrasi memijat kedua paha istriku dan daerah selangkangannya. Melihat itu aku jadi tambah gila sambil menggosok si adik yang memang sudah tegang berat.
Entah sengaja atau tidak, si pemijat membuat kain penutup istriku bergeser dan akhirnya terjatuh sehingga dia bisa melihat tubuh bagian bawah istriku yang putih mulus yang terbungkus CD. Sempat si pemijat terdiam melihat pemandangan indah tersebut.
Kuperhatikan ada tanda basah di CD istriku. Mungkin karena keenakan, istriku terus dipijat tanpa dilindungi kain. Ini membuat si pemijat makin berani memijat daerah pantat dan selangkangan istriku. Cukup lama ia menjelajahi daerah vital istriku sampai kudengar jelas istriku mendesah-desah karena merasa nikmat diperlakukan seperti itu.
Yang membuatku kaget, si pemijat lalu meminta istriku untuk membuka bajunya karena akan dipijat daerah punggung dan lehernya. Yang lebih membuatku kaget, istriku langsung membuka bajunya tanpa perlu diberi pengertian lagi sehingga sekarang ia hanya menggunakan BH dan CD. Entah apa yang membuat dia berani seperti itu, apa ada unsur hipnotis ya? Yang jelas, lebih gila lagi, ternyata aku sangat menikmati pemandangan ini.
Setelah beberapa saat memijat daerah punggung, si pemijat meminta izin untuk membuka bra istriku karena punggungnya akan diolesi minyak wangi. Istriku cuma mengganguk. Begitu mendapat restu istriku, si pemijat langsung membuka kait bra istriku dengan tangkasnya. Sementara istriku diam saja. Kini si pemijat mulai menggosok punggung istriku tanpa ada penghalang apa-apa lagi. Kulihat si pemijat juga sesekali melihat pinggiran tetek istriku yang kini kelihatan karena BH-nya sudah terlepas ke samping. Bahkan sesekali ia pun menyentuhnya!
Kemudian si pemijat memijat leher istriku dengan sentuhan yang lembut. Kayakya ini membuat istriku terangsang, terdengar dari suaranya yang mendesah. Melihat situasi itu si pemijat kembali memijat daerah pantat dan sekitarnya. Ini membuat istriku tambah terangsang. Istriku yang tadinya diam saja mulai menggeliat-geliat karena selangkangannya dirangsangi si pemijat.
Tanpa minta izin lagi, si pemijat dengan halus membuka CD istriku! Sama sekali tak kulihat penolakan dari istriku. Mungkin pikirannya sudah hilang karena keenakan dirangsangi. Si pemijat mulai menyentuh kemaluan istriku dan kulihat ia langsung memasukkan jarinya ke dalam vagina istriku!
Terakhir diubah: