Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT GELOMBANG NESTAPA

Bimabet
Lanjutan



Dipelataran parkir kantor dinas Surya,
Setiba mengantarkan papah Surya, Anton tak langsung kembali, dia memutari kantor dinas papahnya lalu memarkirkan mobil yang sedikit tersembunyi agar tak terlihat papahnya, lalu Anton mematikan mobilnya, dan menunggu seseorang di dibelakang mobil.

Tak lama orang yang ditunggu pun datang, sepasang polisi muda yang terlihat sedang kasmaran asyik mengobrol dalam mobil yang melaju pelan dalam area kantor.

Anton pun mengejar lalu mengetuk ngetuk kaca belakang mobil, agar mobil itu berhenti.

Tak butuh waktu lama si pengendara mobil pun berhenti saat Anton mengetuk kaca. Lalu muncul wajah yang Anton kenali saat jendela kaca mobil terbuka.

"kak Anton, ada apa bikin kaget Nanang aja!!" ternyata orang itu Nanang, Nanang yang lebih dulu pergi ke kantor karena musti mengantar kekasihna Eka untuk bersalin pakaian, saat Anton belum pulang kerumah jadi mereka tak bertemu disana.

"ada waktu sebentar dek, kakak pengen bicara sama kalian berdua" tanya Anton

Mereka berdua saling memandang ada apa gerangan anton yang tiba tiba menemuinya

"Bisa kak, tp kami musti absen dulu kedalam, kakak tunggu aja dipelataran mesjid kak, nanti kami kesana" jawab Nanang, tanpa banyak bicara Anton pun mengangguk menyutujuinya.

15menit kemudian, Nanang dan Eka menghampiri Anton di pelataran mesjid,

"Ada apa kak, sepertinya amat penting" tanya Nanang, Eka yang hanya menatap tajam Anton.

"Mbak, Anton mo tanya seberapa parah dan bahaya rekan papah terlibat dengan si Hendrik ini" tanya Anton, meskipun Eka kekasih Nanang tp untuk panggilan Anton tetep menghormati Eka yang usianya lebih tua beberapa bulan dari dia.

Eka menarik nafas sebelumnya, sambil menoleh kiri kanan melihat situasi sekitar, meskipun emang tak begitu ramai, tapi pertanyaan Anton itu merupakan info yang tidak boleh dia sebarkan, apalagi terhadap Anton sebagai warga sipil. Saat dia akan bicara untuk enggan memberikan informasi.

"oke mbak, Anton ngerti... Ini cuma intermezzo aja sebelum Anton meminta bantuan Mbak, dan kamu Nang, kamu sebagai anggota baru yang baru lulus kakak hanya bisa kamu ikut bantu kakak dari belakang saja, kakak gak mau masa depan kamu hancur gara gara kakak!!" ucap Anton.

"sebentar.. Sebentar Kak..., Nanang kurang ngerti nich, emang apa yang akan lakukan, tolong kasih tau Nanang jangan buat Nanang khawatir kak" timpal Nanang, Eka pun terlihat begitu tegang mendengar pernyataan Anton tadi.

"Nang, loe tau kan penderitaan Mamah Gue, perjuangan hidup mamah gue untuk nyelamatin semua yang ia sayangi, sampe sampe nyawa dan harga diri sebagai wanita pun di pertaruhankan, begitu juga papah..!!" lirih Anton sambil menatap tajam setiap mobil yang lewat didepannya, lalu dia menoleh pada Nanang

"kakak pengen mengakhiri ini semua Nang dengan cara kakak, karena menghadapi masalah ini dengan cara papah dan institusi papah hanya membuat orang yang kita sayangi menderita terkena imbasnya, aku gak mau itu terulang lagi pada mamah, papah, sekarang ada ibu, Renata, Anna, kamu, dan mbak Eka... Cukup penderitaan mamah Soffie dan Papah yang mengalaminya semua" papar Anton

Nanang dan Eka hanya terdiam, dalam hati yang paling dalam ucapan Anton itu benar, tapi mereka sebagai anggota institusi penegak hukum tak bisa begitu saja mengambil langkah yang sembrono, apalagi yang dihadapi adalah senior dan atasan mereka yang telah menyelewengkan jabatannya demi sebuah kepuasan duniawi, belum lagi prosedur yang musti dijalani yang terlalu panjang, sehingga musti dipikirkan dengan matang meskipun harus mengorbankan orang yang mereka sayangi contohnya papah Surya demi mengungkapkan itu semua rumah tangga dia mesti hancur, dan penderitaan mamah Soffie yang terjerat didalamnya.

"kalian gak usah khawatir, kalian gak usah pikirkan apa yang akan gue lakukan, gue cuma minta khususnya loe... Mbak, gue pengen loe cepet kasih kabar jika ada informasi pergerakan yang membahayakan keluarga kita khususnya papah.. Dan untuk kalian berdua jika gue menghubungi kalian berdua, gue minta kalian berdua bergerak cepat untuk ngambil tindakan sebagai mana tugas kalian, hanya itu yang gue minta.. Oo iya satu lagi, gue minta kalian janji obrolan gue ini jangan sampe yang lain tau khususnya papah..??" Pinta Anton tegas

Nanang dan Eka saling memandang lalu

"Kak, aku janji gak akan membocorkan ama papah, tapi kak.. Nanang juga ada permintaan sama kamu kak" Nanang berbalik meminta

Anton mengerenyitkan matanya

"Nanang minta kakak tolong libatkan Nanang setiap aksi kakak" ujar Nanang

"yah Ton libatkan Kami berdua" balas Eka.

"seperti omongan yang tadi, gue gak mau ngerusak masa depan kalian, biar kakak aja yang lakukan ini..." jawab Anton dengan senyum tapi keburu terpotong.

"mereka juga orang yang aku sayangi kak, termasuk kakak, Nanang gak mau kakak kenapa kenapa, apa salah kalo Nanang ikut bantu kak" potong Nanang

"iya Ton, mbak juga jadi tolong libatkan kami" timpal Eka

"tapi..!!"

"apa perlu seragam dan KTA Nanang, Nanang serahkan pada atasan Nanang.. !!" Jawab Nanang dengan tatapan tajam dan mimik muka serius begitu pula Eka.

Anton menarik nafas, dia tau keteguhan hati Nanang, tp dia juga gak mau menghancurkan karir dia.

"Oke Nang, loe kakak libatkan, tapi kakak minta loe ikuti instrusi kakak, kakak gak mau, bertindak terlalu jauh dan melenceng dari sumpah loe ke institusi, ngerti..?"

"yak kak, Nanang ngerti" dengan wajah ceria setelah nanang mendapatkan izin untuk dilibatkan.

"untuk loe mbak, loe tetep aja ikutin papah, loe tampung pergerakan, data pribadi setiap oknum anggota yang terlibat dengan si hendrik ini, nanti laporkan ke gue, untuk laporannya loe musti langsung jangan pake media apapun khususnya hp, kita menghindari penyadapan. Jadi pas waktu senggang saja mbak berikan ke Anton, bisakan mbak..?" ujat Anton

"siap Ton, mbak juga ngerti maksud Anton" jawab Eka

"ya sudah kakak musti kekampus dulu sebelum pulang, ada yang musti kakak bereskan disana, dan kalian hati hati melangkah" Anton mengakhiri pembicarakan sambil mengeluarkan hp dan mengetik sesuatu pada hp


"bim, loe dah ada dikampus ama si kebo?"

"mau nyampe cing, si kebo dah duluan nyampe dia"

"oke tunggu gue"


"yuk Nang.. mbak.. Gue cabut dulu" pamit Anton.


Akhirnya Anton meninggalkan mereka, menuju kampus menemui kedua sahabatnya.

___________________________________________


Diwaktu yang sama di tempat yang lumayan jauh dari posisi Anton sekarang.

Setibanya dipersimpangan Gadog, Sakti langsung mendekati mobil sejenis jeep hitam keluaran 80an, disana salah seorang tangan kanan Sakti bernama Jaki sedang menunggu bersandar disamping mobil. meskipun dalam status mereka anak buah Sakti, perlakuan Sakti dan Badai pada mereka seperti menganggap mereka itu teman, dengan sifatnya ini membuat seluruh kelompok bang Juned menghormati kedua sahabat ini, rasa segan yang dikeluar dari diri mereka membuat rasa kesetiaan makin besar, terbukti ketika Sakti meminta bantuan beberapa orang, informasi itu langsung menyebar, puluhan bahkan ratusan orang menawarkan diri untuk mengikuti Sakti ke bandung, tapi karena Sakti meminta hanya 3orang, maka Jaki memilih orang yang benar benar terbaik karena yakin masalah yang dihadapi dibandung gak sembarangan, apalagi itu sudah diluar kekuasaan kelompok mereka.

"Jak, loe bawa siapa untuk nemenin kita di Bandung" tanya Sakti sambil menyalami jaki.

"aye cuma bawa si Leo dengan mas Pri, bang" jawab jaki

"lah kan gue bilang 3 orang kenapa 2, jak"

"lah abang ini, aye ga diitung bang, hehe abang ini ngeragukan aye" balas Jaki

"hahaha ya udah jak,jangan dimasukin hati, gue tuh tadinya kita pergi berlima, tp ya sudahlah lagian, kita disana bukan untuk berperang kok, kita disana cuma cari info doang, trus mana si Leo sama si Pri?" Tanya Sakti

"hmm aye tau yang di otak abang, hahaha makanya aye tetep musti ada persiapan, noh si Leo ama si mas Pri lagi beli rokok" jawab Jaki sambil menunjuk dua orang yang berjalan mendekati mereka

"bang" sapa mereka berdua langsung menjabat tangan Sakti.

"kalian dah siap, ayo kota pergi sebelum siang"

"siap, ayoo" jawab mereka serentak sambil memasuki mobil.

Didalam mobil dalam perjalanan menuju Bandung, sakti langsung menghubungi kenalannya yang lumayan berpengaruh di wilayah bandung, kang jajang selaku ketua ormas yang lumayan besar dikota kembang ini.

"halo, kang jajang maaf ganggu"

....

"iya kang, oh iya kang sekarang akang ada dimana?"

...

"oke kang, saya kesitu sekarang, ada yang saya sampaikan, sekalian minta izin dan bantuannya!!"

...

"Ok kang 2 jam lagi sampe, baru nyampe cisarua nih kang"

...

"ok"



"kemana kita sekarang bang" ujar jaki

"Kita keluar Tol buah batu, kita nemuin kang jajang dulu, kita musti minta bantuan dengan seseorang disana" jawab Sakti



Bersambung....








NEXT -----> EPISODE 35
 
Terakhir diubah:
Epic update Hu. Menunggu update selanjutnya dari suhu sambil gesek-gesek. Biar ngak salah paham
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd