Chapter one
(Edelyn POV)
-menelfon-
"don, dimana? gue udah dilobby utara nih"
"gue didepan d*is0 nih. buruan keburu tua gue"
-melihat dari kejauhan-
"ddonnnn"
"lama banget sih del, parah sampe lupa ada janji sama gue"
"sorry, gue begadang nonton anime semalem" jawab Edelyn sambil mengusap rambut donna
"kebiasaan deh, yaudah yuk"
ddrrrttt ddrrrttt
-chat masuk-
From Dimas
"Del, malem ini jadikan nginep ditempat gue?"
"iya dim, nanti ya gue kesana"
"jangan lupa kesukaan gue ya hihihi"
seketika terlempar pikiran Edelyn disaat dimana Dimas dengan gagahnya menyetubuhi dirinya yang saat itu memakai baju itu
"ah sial, kok jadi sange gini" dalam hatinya
"yang ini bagus gak del? yang biru apa merah ya? del? woooyyyyyy!!"
"eh iya, apa don?"
"lu kenapa sih, bengong aja, gak niat ya nemenin gue?"
"duh jangan ngambek dong sayang, gue lagi mikir tadi kamar dikunci apa gak ya"
"boong aja lu ini, yaudah ah gue ambil yang merah aja"
3 jam kemudian
"aahhh, akhirnya kebeli juga apa kemauan gue ini"
"lu belanja apa ngeborong sih banyak banget"
"gak apa kali del, gue kan jarang jarang belanja begini"
"iya juga sih, eh don, gue pergi dulu ya, ada urusan nih"
"yaudah, hati hati ya awas digodain abang abang hihih"
"emang dikira gue apaan hahaha oke gue pergi ya"
--didepan kamar apartemen--
ttinnngggg
"dim, dimasss"
"eh edel, yuk masuk"
Edel masuk kedalam sebuah kamar apartemen tipe studio yang bisa dibilang sangat rapi, bahkan lebih rapi dari kamarnya, padahal dia perempuan
memeluk dari belakang
"del..."
"hmmm"
"gue kangen"
"ah, baru juga semalem dim" desahnya pelan
"tapi gue tetep aja kangen, lu bawa kan permintaan gue?"
"iya, tunggu sebentar ya"
tak lama kemudian, keluar sosok dari kamar mandinya
"hmmmmmm" langsung dipanggutnya bibir tipis edel
"hhmmmm, sabar dong dim. gimana? bagus gak?"
"bagus del, cantik, bikin gue tambah konak aja"
langsung direbahkan sosok wanita cantik itu keatas ranjangnya sambil diciumi
"hhmmmm hhmmm"
lidah mereka saling beradu, dan edel mulai terangsang. tangan dimas dengan cekatan meremas toket edel yang kecil namun mampu membuat semua pria yang melihatnya terpana.
"aahhhh hhmm ahhh" desah edel
tangan dimas yang besar tanpa ambut mencubit toket edel yang tak memakai bra dari luar bajunya
"aahhh, dimmm oooohhhh ohhhh" desahnya
"dim, panas, boleh dilepas gak bajunya"
"gak boleh!! gue mau kita ML lu pake baju ini"
"aaahhh ohhhhhhh iya dimm. berikan gue kenikmatan itu"
tangan dimas pun sudah berpindah meraba memek edel yang udah basah
"wah, udah basah aja nih memek"
"hhmmm"
dirabanya klitori dan dengan lebut jari jarinya membeli permukaan memek yang mungil dan indah itu
"dim, masukin jarinya"
"iya sayang" katanya sambil dengan lembut memasukkan jarinya ke memek edel
"ooohhh shitttt enak banget aahhhhhhh"
desahan edel yang lembut dan membuat dimas semakin bersemangat
"ahhhh ahhhh, dimmm, eeennaakk...aaahhhh....."
melihat situasi ini, dengan sigap dimas segera membuka celananya dan terpampangnya kontol yang besar dan panjng itu segera menuju kememek edel yang sudah sangat basah. sekali genjot langsung masuk
"aahhh, dim kok gak bilang bila... ohhhh aohhhhhh"
"udah nikmatin aja cosplay jalangku@
"aaahhh ohhhh terus dim ooohhhh"
memek edel terus dipompa oleh kontolnya dimas yang tanpa ampun menghajar memeknya.
"aaahhhh ohhhhh, dimmm mau keluar gueeeeee"
"keluarin aja del"
"dimmmmaaasss, oooohhhhhhh" edelyn dilanda orgasme yang dahsyat
tak menyia nyiakan kesempatan dimas tetap menggenjot edel yang sedang memakai wig pink itu
"aahh diimmm, aaahhhhhhh ahhhh enaaakkkk aaahhhh"
"delll, enak banget memek lu ahhh"
"ahhh entot terus dimmmm teruusss"
saat dirasa mau mencapai klimaks, segera dimas mencopot kontolnya dan mengarahka kewajah edelyn
ccrrroottt crrroottttt crroootttt
semburan sperma menghujani wajah cantinya
"ah dim, kok kemuka gue sih"
"hehe gak apa apa, lu cakep sih, jadi gak tahan mau pejuhin muka lu"
"hmmmm"
"gak usah dibersihin del, gue suka liatnya"
"aneh aneh aja sih lu"
--ditempat lain--
"bro, liat nih foto"
"buset, dapet darimana lu?"
"gak sengaja lewat tadi gue, beneran dia kan?"
"iya, wah bisa kita manfaatin ni"
(bersambung)
mohon masukannya suhu, maklum baru pertama kali nulis cerita