Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DIRTY TICS

BabyDee

Tukang Semprot
Female
Daftar
13 Apr 2023
Post
1.407
Like diterima
11.958
Bimabet
Semoga saya buat thread ini sesuai tempatnya dan rulesnya, kalau sekiranya ada yang salah, tolong dikoreksi ya Mod, terima kasih.

Saya org awam, buta politik, gak hafal Menteri pun, gk akan mau diajak debat politik karena sadar diri.

Saya hanya rakyat Indonesia yg mau berpendapat, entah kali ini politik terlihat menarik.
Sedang booming "Dirty Vote" ya, saya salah satu dr 4jt (per saat ini) yang menonton, ada banyak pertanyaan dan asumsi saya pribadi yg muncul setelah menyelesaikan dokumenter berdurasi 1:57:21 itu..
- Film ini dikeluarkan oleh siapa?
Ada tertera jelas sebenarnya di akhir kolaborasi dengan "siapa", tapi slogan tsb mengandung sgt banyak makna ambigu.
- Apa tujuan dibuatnya dokumenter ini?
Infonya supaya kita org awam " Melek politik".
- Berarti seharusnya netral ya?
Seharusnya begitu..
- Dampak yang diinginkan dari sutradara film dokumenter ini apa bagi Pemilu yang akan diselenggarakan 2 hari lagi?
- Informasi yang di sampaikan keseluruhan negatif semua, kalau seperti ini yang disajikan, siapa yang diuntungkan?
- Kenapa dikeluarkan di masa tenang?
- Pilihan tanggal dan jam keluarnya menarik ya.. 11 Feb. Pukul 11:11 PM, Kampanye terselubung kah?
Sudah sudah.. Gk selesai kalo nanya mulu..

Oke, dokumenter diawali dengan drama sinematik tentang sebuah cuplikan berita.
Saya gk akan menulis secara gamblang paslon-paslonnya, tapi Saya yakin, kalian sudah pasti paham siapa siapa saja yang Saya maksud.
Yang saya dapat dari dokumenter ini..
Dari pembukaan terlihat gamblang kalau hanya menyorot paslon tertentu, menyeret pemikiran org-orang untuk fokus hanya ke paslon tertentu saja.

Lalu di bahas mengenai "pemenang sudah ditentukan sedari awal karena paslon ini selalu berbicara akan menang satu putaran". C'mon, semua paslon menginginkan 1 putaran, tp kenapa klip yg digunakan lagi-lagi hanya dari paslon tertentu?
Apa paslon lainnya tidak ingin satu putaran?

Saya merasa paslon tertentu hanya sebagai kambing hitam, pemanis agar Paslon lain tidak terkesan "aman" atau mungkin bahkan Paslon itu bisa jadi underdog.
Memang dokumenter ini berdasarkan data yang konkrit dan nyata, tapi juga berdasarkan banyaknya “kliping virtual” yang dikumpulkan dari banyak media, jadi bagi yang malas untuk melihat berita atau yang terlewat bisa mengetahui pemberitaan (lagi-lagi) Paslon tertentu, sayangnya tidak banyak kliping virtual dr Paslon lain yg ditampilkan, hampir tidak ada bahkan.

Ada bagian di mana membahas mengenai pembagian bansos dari Pemerintah yang makin sering dan kenaikan gaji ASN. Kalimat yang digunakan di skrip dokumenter ini sangat terasa di saya seperti menggiring opini ke sudut pandang tertentu yg diinginkan si sang sutradara.

Lalu ada bagian tentang peraturan Menteri berkampanye, paslon tertentu diserang habis-habisan dan sangat fokus dengan pemberitaan Menteri tsb, lagi-lagi, paslon lain hanya sebagai pemanis, lalu paslon yg hampir tak tersentuh muncul dalam satu klip di bagian ini, mungkin untuk mengenyahkan pemikiran "suci dan tidak ada cacat"nya.

Ternyata film dokumenter ini tidak cukup netral, karena ketiga narasumber tersebut mendukung paslon tertentu.
Tapi kan mereka ahli?
Gini lho, kenapa saya anggap tidak netral, Paslon Capres dan Cawapres kan ada 3, film ini dibuat bukan untuk membuat rakyat Indonesia “melek” politik, karena jika itu tujuannya, maka pembahasan akan secara merata terbagi, tapi ini seperti menonton drama “kupas tuntas MKMK”, jd ingat film ICE COLD.. Memang beda tujuan dan narasi tapi dark vibenya terasa.
Banyak komen yg nulis nangis2, kaget, shock, gk nyangka dgn betapa hancurnya demokrasi dan rusaknya pemimpin saat ini.. sangat naif kalau menganggap politik itu bersih dan suci.
Yang lebih mind blowingnya, utk potongan klip yang ditampilkan diakhir dokumenter, seperti menambah efek drama politik.
Oh ya.. Random aja siy.. Saya menghitung seberapa sering nama 3 Paslon disebut, baik Wapres atau Cawapres. Bukan menandakan penilaian tapi menandakan seberapa banyak Paslon yang di bahas di dokumenter ini.
Anies dan Imin = 1
Prabowo dan Gibran = 1111111111111
Ganjar dan Mahfud = 111

Saat ini masa tenang, tp hebatnya film tersebut direlease malam hari pukul 11:11 PM tanggal 11 Februari 2024, di saat 3 hari lagi menjelang pencoblosan, sehingga paslon- paslon tidak ada yang bisa menanggapi apapun yang terjadi yang berhubungan dengan campaign pemilu, entah itu black campaign atau negative campaign.
Sudah bisa jawab belum ya pertanyaan ini...
*Kira-kira siapa yang diuntungkan setelah film ini dikeluarkan?*
Talking bout democracy are being abused..
Damn.. politics are really really dirty.






Catatan kaki:
Terlepas dr semua, Keren siy cara dokumenter ini menggiring opininya, dan massive plannya si bapak juga mind blowing, yg sedari awal dikira di setir sama nenek.
 
Menarik ini, banyak asumsi dan penafsiran macem-macem soal kondisi politik di Indonesia.
Film ini menjadi sebuah kliping berita, dengan penafsiran dari tiga orang ahli tersebut.

Yang namanya kliping tentu saja memiliki tema tertentu, ya tema pada film ini adalah kecurangan-kecurangan dalam pesta demokrasi. Kliping berita soal keberhasilan atau prestasi dalam pesta demokrasi tentu tidak akan ditampilkan. ya namanya juga beda tema.

Selanjutnya, kenapa paslon tertentu yang banyak dibahas, ya karena mereka terafiliasi dengan incumbent sebagai penyelenggara negara. Tak berselang lama, ada yang klarifikasi/konferensi pers yang justru membuat film itu meledak.

Kemudian, soal tiga ahli dalam film tersebut yang mendukung paslon tertentu. Menurutku sih sah-sah saja. Karena mereka ya ahlinya.

Bolehkah ahli memihak? boleh. Yang tidak boleh adalah mereka memberikan kesesatan dalam penyampaian. Sama seperti media, apakah media boleh memihak? boleh. Yang tidak boleh adalah media menyajikan berita bohong.
Wajar apabila stasiun TV yang terafiliasi parpol tertentu sering memberitakan paslon tertentu dengan proporsi yang lebih banyak dari paslon lainnya.

Menarik juga melihat banyak pihak yang ikut berkolaborasi. Di akhir video ditampilkan banyak pihak yang terlibat diataranya (yang saya tahu) WALHI, WatchDoc, YLBHI, Aliansi Jurnalis Independen, Greenpeace Indonesia, ICW, LBH Pers, Perludem, dll.

Siapa dibalik mereka semua itu? saya juga ndak tauu.

Film-film dokumenter dari Watchdoc sebelumnya patut disimak juga seperti Sexy Killer dan EndGame. Saya juga masih bingung mereka duitnya dapet dari mana? kan butuh duit juga buat bikin film begitu.

Nyimak pendapat suhu selanjutnya

:beer:

Catatan kaki:
Rilis mendekati hari pencoblosan pasti ada tujaun tertentu. Sama seperti kejadian yang mendekati hari H, seperti halnya putusan MK
 
Menarik ini, banyak asumsi dan penafsiran macem-macem soal kondisi politik di Indonesia.
Film ini menjadi sebuah kliping berita, dengan penafsiran dari tiga orang ahli tersebut.

Yang namanya kliping tentu saja memiliki tema tertentu, ya tema pada film ini adalah kecurangan-kecurangan dalam pesta demokrasi. Kliping berita soal keberhasilan atau prestasi dalam pesta demokrasi tentu tidak akan ditampilkan. ya namanya juga beda tema.

Selanjutnya, kenapa paslon tertentu yang banyak dibahas, ya karena mereka terafiliasi dengan incumbent sebagai penyelenggara negara. Tak berselang lama, ada yang klarifikasi/konferensi pers yang justru membuat film itu meledak.

Kemudian, soal tiga ahli dalam film tersebut yang mendukung paslon tertentu. Menurutku sih sah-sah saja. Karena mereka ya ahlinya.

Bolehkah ahli memihak? boleh. Yang tidak boleh adalah mereka memberikan kesesatan dalam penyampaian. Sama seperti media, apakah media boleh memihak? boleh. Yang tidak boleh adalah media menyajikan berita bohong.
Wajar apabila stasiun TV yang terafiliasi parpol tertentu sering memberitakan paslon tertentu dengan proporsi yang lebih banyak dari paslon lainnya.

Menarik juga melihat banyak pihak yang ikut berkolaborasi. Di akhir video ditampilkan banyak pihak yang terlibat diataranya (yang saya tahu) WALHI, WatchDoc, YLBHI, Aliansi Jurnalis Independen, Greenpeace Indonesia, ICW, LBH Pers, Perludem, dll.

Siapa dibalik mereka semua itu? saya juga ndak tauu.

Film-film dokumenter dari Watchdoc sebelumnya patut disimak juga seperti Sexy Killer dan EndGame. Saya juga masih bingung mereka duitnya dapet dari mana? kan butuh duit juga buat bikin film begitu.

Nyimak pendapat suhu selanjutnya

:beer:

Catatan kaki:
Rilis mendekati hari pencoblosan pasti ada tujaun tertentu. Sama seperti kejadian yang mendekati hari H, seperti halnya putusan MK
Aku juga nonton paw konferensi pers mereka... Sexy killers belum aku tonton, reviewnya mengenai Paslon yg sebelumnya yg skrg jd orang nomer satu kan ya... Penasaran cara mengemasnya apa ada benang merah atau kemiripan dgn dirty vote ini. . Hahahaha superb footnotenya papapapaw 😂😂🤣🤣
 
Konferensi pers dilihat masyarakat sebagai reaksi atas kepanikan. Harusnya sih mereka berdiskusi dulu internal, apa yang harus diperbuat setelahnya. Jangan auto konferensi pers.

Jumlah view film tersebut memang naik, cuman lambat, setelah konferensi pers, justru orang-orang jadi penasaran. dan booom... trending dimana-mana.

Sexy killers belum aku tonton, reviewnya mengenai Paslon yg sebelumnya yg skrg jd orang nomer satu kan ya...

lihat aja coba, sedikit lupa, cm kalo ga salah itu isinya jaringan2 yang mengeruk alam kita.
 
Sexy killer dan dirty vote ini sama sutradaranya, itu yg membuat menarik..
Iya booming gara2konferensi pers itu..
 
Dhandy Laksono orang yang tak asing di jagat aktivis saat ini. bahkan dia sempat ditangkap dengan tuduhan ujaran kebencian.

Menarik melihat kiprahnya, jika nanti dia mendekat ke penguasa dan melemah seperti budiman sujatmiko saat ini.
 
Bagi orang yang sering nyimak berita politik dan hukum. 3 orang ini tidak asing, sejak putusan MK memang sudah ada sikap bahwa jangan dukung Paslon tertentu. Kalo dibilang menyudutkan Paslon tertentu emang iya. Tapi kalo dibilang kampanye terselubung Paslon lain saya ngga yakin karena 3 orang ini memang lantang tidak hanya pas pemilu ini.
Bagi orang orang yang ngeributin waktu tayang nya mereka pas pemutusan MK kemana? Waktu turun nya bansos yang dipercepat kemana? Bansos yang di gandakan kemana??
 
Curcol dikit.. Sebenernya dulu sempat mengidolakan Ganjar, karena pembawaannya yg adem.. Tp hancur ketika debat 01&03 nyerang 02, lesson learned, menjelekkan org lain gak membuat diri kita lebih bagus, merendahkan orang lain gak membuat diri kita lebih tinggi..
 
Sedikit bocoran, info dari saudara yang berkecipung di dunia politik. Doi jadi timses, salah satu kubu.
Kemenangan 02 sudah disetting.
Bahkan berkali-kali sodaraku itu ngomong. Itu udah disetting, udah pasti pemenangnya itu.
Lalu diceritakanlah runtutan peristiwa dari pemilu 2019, bla bla bla bla. Ujungnya memang di faktor perut sih a.k.a soal bisnis. Banyak orang dibalik itu semua, yang tak terlihat di media dan berita. Ada pengusaha adan pihak luar negeri juga.

Mangkanya di keluarga sepakat untuk tidak memilih 02. Berusaha untuk menggagalkan upaya setting tersebut. Tapi ya lagi-lagi upaya gagal.

Menarik saat si 01 tetap santai, kayanya doi melihat potensi di 5 tahun mendatang. Nilai jualnya tinggi. Nanti akan banyak nama2 baru muncul seperti AHY yang barusan diangkat jadi mentri, anaknya puan yang mulai naik. atau nama lama seperti ganjar, RK, ET dan Gibran.
 
Serius banyak pap? Dpt brpa amplop pap? Bagi atu ica kaliiiiii 🤣🤣🤣
Obrolan tetangga2 waktu di TPS begitu, serangan fajar masih ada ternyata.
wkkakakakak

Ortu di kampung juga dapet amplop.
Warga di desa2 gak akan mikir soal politik cerdas mikir njlimet. Maunya yang nyata-nyata bantu dengan cash atau bansos sembako.
 
Owwhh..kl aku ngerasa Kayak lebaran tu soalnya bangun pagi, pake baju rapi trs di TPS ketemu tetangga2dan temen kecil 🤣🤣🤣..
 
Curcol dikit.. Sebenernya dulu sempat mengidolakan Ganjar, karena pembawaannya yg adem.. Tp hancur ketika debat 01&03 nyerang 02, lesson learned, menjelekkan org lain gak membuat diri kita lebih bagus, merendahkan orang lain gak membuat diri kita lebih tinggi..
Kalo itu sih objektif yaa. Tergantung sudut pandang mana yang di ambil. Tapi banyak juga cuplikan pak prabs yang didepan audience nya sendiri ngolok ngolok Paslon lain malah kata katanya lebih ngga sopan. Kalo poin nya menjelekkan orang lain gak membuat diri kita lebih tinggi. Harus nya berlaku ke pak prabs juga sih
 
Kalo itu sih objektif yaa. Tergantung sudut pandang mana yang di ambil. Tapi banyak juga cuplikan pak prabs yang didepan audience nya sendiri ngolok ngolok Paslon lain malah kata katanya lebih ngga sopan. Kalo poin nya menjelekkan orang lain gak membuat diri kita lebih tinggi. Harus nya berlaku ke pak prabs juga sih
terbawa suasana dan trend di medsos.

padahal itu semua sudah direncanakan dan menjadi taktik tiap paslon.
termasuk gimmick cawapres 02 juga waktu debat kedua. yang dia mencari2 jawaban itu. sungguh ngga sopan.

Semua sudah direncanakan.

=))
 
Iya semua pasti ada kepentingan... Trgantung mau cara kotor atau cara yang cantik
 
Bimabet
Apa yang kamu perbuat jika dosenmu menyanpaikan kebenaran fakta berdasarkan data tentang hal yang kamu yakini ternyata buruk?

Ya! Kamu kecewa, konflik batin antara keyakinan dan akal sehatmu. Menguras ekstra pikiran kritismu. Skeptis!. Bahkan mencari cela kesalahan hanya untuk membahagiakan keyakinanmu yang sayangnya tidak subtansi karena baru sadar mengkritisinya tanpa data yang cukup.

Kondisi fenomena ini seperti memindah agama. Susah? Jelas susahnya minta ampun.


😄Terimakasih
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd