EPISODE 12
Mia dan pak dadan masih terkulai lemas di lantai kamar mandi yang beralaskan seragam mereka, hari itu menjadi hari bersejarah bagi mereka karena telah berhasil melepaskan nafsu birahinya satu sama lain.
" akhirnya kesampean juga ngewe sama kamu neng hehe "
" emang udah ngincer ya pak " tanya mia
" iyaa, udah dari lama hehe "
" apanya yang diincer pak hihihi "
" inii hehe " pak dadan mengelus puting mia
" pasti deh, memek sama susu hmmm " nadanya manja
Tangan pak dadan tak henti memainkan payudara neng, terutama putingnya. Mia pun tak mau diam dan menggenggam kontol pak dadan yang terkulai lemas.
" suka banget memek kamu banyak bulunya hehe " katanya frontal
" geli ya pak hehe "
" iya ih, toketnya montok lagi "
" neng paling seneng kalo susunya dikenyot gitu hehe "
Lengan mereka tak henti saling merangsang satu sama lain, meremas dan mengelus setiap area sensitif.
Perlahan pak dadan menciumi payudara Mia secara bergantian dan sesekali mengulumnya
" suka banget nyusu ih "
" hehe montok gini toketnya "
" hmmhhh "
" bapak pernah liat video kamu yang sama malik itu "
" video apa pak "
" kamu lagi diewe sama malik " jelas pak dadan
Mia merasa kaget karena memang video itu tersebar luas, terutama pada anak-anak di area supermarket
" ih masa sih hmmm "
" iya bener lagi ngewe "
" udah yu pak, inget loh istri nunggu dirumah " Mia berusaha memperingati pak dadan, namun pak dadan malah tersenyum.
" neng mau gak jadi istri kedua bapak hehe "
" ah bapak ada ada aja "
" ehh beneran neng hehe "
Mereka mulai membenahi pakaian yang sudah kotor dan sedikit basah, mata pak dadan tak lepas dari tubuh telanjang mia.
" emang kenapa kalo jadi istri kedua pak " pancing neng tersenyum
" bakal diewe tiap pagi hehe "
" hmmm malemnya sama istri pertama ya " nada neng melecehkan
" semaleman juga hayu hehe "
Obrolan mereka seolah menjadi candaan dan tidak ditanggapi secara serius. Pak dadan masih belun menyangka bahwa keisengannya bisa membuahkan hasil, bahkan diluar ekspektasinya. Bisa berhasil meniduri gadis dengan kecantikan natural khas sunda itu.
" kayaknya bapak ketagihan deh hehe " ujar pak dadan
" ih bapak "
" beneran neng, memeknya nagih hehe "
Mereka tersenyum membahas candaan tak terpuji itu, terlebih pak dadan atasannya yang sudah beristri! bahkan memiliki buah hati.
" iya dong dirawat terus hehe " mia tersenyum
" iya, biar betah bapak ngewenya hehe "
CEKREK
Mereka melihat kondisi sekeliling, setelah aman mereka keluar dan berpisah seolah tak terjadi apa apa. Namun pak dadan memberinya uang ratusan ribu, seketika neng terkejut saat menerimanya.
" buat jajan " katanya tersenyum dan berlalu.
" bapak... "
Seketika mia tersenyum sekaligus kaget, tidak menyangka tubuhnya bisa menghasilkan uang sebanyak itu. Mia mulai memikirkan sesuatu sambil masuk ke supermarket.
" yaampun, kamu dari mana itu kotor " egi menyambut mia dengan panik
" ehh iya tadi nyender ke tembok a hehe "
" kok basah gitu " Egi membersihkan seragam mia dan merapikannya, kembali mia tersentuh oleh perlakuan egi.
Egi memperlakukannya bak seorang putri dan merawatnya, namun mia masih belum menyadari itu. Menyadari bahwa egi serius mendekatinya!
Fitri yang melihat dari jauh seketika pergi, ia tidak mau melihat kejadian itu lagi. Kejadian yang membuatnya sakit hati.
" gapapa a udah kok hehe "
" bener ya "
Mia mengangguk dan mereka kembali ke counter masing masing. Namun mia masih memikirkan kejadian tadi, ia tidak menyangka bahwa pak dadan akan memberikan uang sebanyak itu. Padahal ia menembakkan spermanya di mulut mia, apalagi jika menembakkan mani dikemaluannya? sepertinya akan lebih mahal lagi!
Ia berniat akan mengurangi aktifitas seksnya jika tanpa bayaran, ia benar benar berfikir untuk menjual dirinya!!
----------------------------------------
Malam itu neng pulang sendirian tanpa diantar siapapun, karena ia mulai menyusun rencana lain. Yap! tak lain untuk strategi mendapatkan penghasilan dari tubuh moleknya sendiri, ia mulai sering senyum sendiri karena memikirkan berbagai rencana.
" neng "
Baru saja ia sampai rumah, ada seseorang yang memanggilnya. Suara yang begitu ia kenal, ternyata itu ibunya.
" ibu, udah pulang "
" iya, bapak masih di toko "
Memang sudah firasat, mia tidak mengajak pria malam itu. Bayangkan jika itu terjadi, ibunya ada dirumah. Bisa kacau!
Mia segera berlalu untuk mandi dan bersih bersih. Ia benar benar memikirkan rencana itu, selama mandi otaknya terus menyusun strategi.
Pak dadan yang membuatnya berfikir begitu, uang ratusan ribu itu telah mencuci otak serta fikirannya!
Setelah selesai mandi mia segera keluar dan langsung mendapat panggilan ibunya.
" neng sini sebentar " ujar ibunya saat mia selesai mandi
" kenapa bu "
" enggak, tadi bu desi cerita ke ibu "
Mia mengerutkan dahi, merasa bingung ada apa dengan tetangganya itu.
" cerita apa? "
" katanya suka rame disini sampe malem, bahkan pernah denger suara cowok "
Ia tidak kaget karena sudah mempersiapka. tentang hal ini, ia benar benar sudah menyusun semuanya.
" iya itu temen-temen mia bu " katanya dengan nada tenang
" hmmm, ibu denger aja dari bu desi "
" iya temen mia bu "
" tapi katanya suka sampe pagi neng " jelas ibunya
Tangan mia digenggam, seketika mia merasa tertampar oleh pernyataan ibunya. Dengan santainya mia menanggapi itu semua
" cowok itu suka sama mia bu hehe " mia mencoba mencairkan suasana yang kaku dan tegang
" pacar kamu? "
" belum pacaran sih bu, tapi anaknya baik banget " mia terus menjelaskan
" dia nginep disini? " pertanyaannya terus mencerca
" enggak lah bu, dia suka jemput mia kalo pagi "
" hmmm "
" bawain sarapan aku "
Mia benar-benar pintar bersilat lidah, ditambah nada bicaranya benar benar bisa membuat orang percaya termasuk ibunya.
" tapi bener kamu gak ngapa ngapain neng? " ibu kembali bertanya serius
" bu, neng udah dewasa " ia mencoba meyakinkan ibunya
" iya neng, ibu cuma denger dari bu desi "
" mia anak satu satunya bu, ibu percaya kan sama mia "
" iya neng "
Rambut mia dibelainya, pertanda ibu sudah percaya pada anaknya. Namun entah apa yang ada dalam fikiran mia, hingga berani berbohong pada ibunya. Yang ada hanya dendam pada bu desi, bisa bisanya ia memata matai mia.
" bersetubuh adalah sebuah kebutuhan dan anda tidak ada hak melarang saya! "
Mia dalam hati mengumpat, begitu kesalnya dia pada bu desi. Sampai ia merencanakan sesuatu untuk bu desi, ia ingin memberinya pelajaran berharga. Karena telah membongkar rahasia birahinya!
" yaudah pake baju dulu gih " ujar ibunya
" iya bu "
Segera saja mia berlalu dan masuk ke kamar, ia melepas handuk dan berdiri didepan kaca.
" tubuh ini layak mendapat harga berapa ya? "
" kemaluan pria yang aku kulum, harus memasang tarif berapa nanti? "
" bagaimana dengan kemaluanku? berapa harga yang setara dengan itu? "
" jika sebatas menjepit kemaluan pria di payudaraku, harus membayar berapa? "
Mia benar benar memikirkan tentang detail harga tubuhnya, dan ia malah senyum sendiri melihat tubuhnya di kaca.
Sakit! benar benar sakit, bisa bisanya mia berfikir seperti itu. Uang ratusan ribu dari pak dadan benar benar mencuci otak mia!