Babymila
Semprot Baru
- Daftar
- 21 Feb 2021
- Post
- 28
- Like diterima
- 345
Genre : Incest, Paman x Keponakan, Big Boobs, Innocent, Love or Lust, Selingkuh
PART1 Adimas's POV (Awal Mula Pintu Neraka Terbuka)
Namaku Adimas, umurku sekarang 36 tahun, Aku bekerja di satu perusahaan multinasional dengan posisi jabatan yang cukup membanggakanku, karena itu semua merupakan jerih payahku selama ini hidup sebagai yatim piatu sejak bayi di kota besar, berusaha selalu memberikan yang terbaik agar dapat memperbaiki nasibku, namun yang utama, aku ingin membalas budi kepada kakakku dan suaminya yang mau merawatku sejak sepeninggal nenek dan kakek.
Tubuhku cukup proporsional, meskipun kini sudah menjadi 'Dad's Bod' karena aku jarang memiliki waktu ke gym lagi, karena tinggiku cukup diatas rata-rata jadi menurut teman-teman wanita di kantorku, badanku ini lah yang disukai para wanita, 'enak dipeluk katanya', hahaha. Tapi yang sungguh aku banggakan adalah penisku yang besar dan tahan lama, menurut testimoni tunanganku, penisku itu "bisa menyodok miliknya sampai ujung dan juga tebal, urat2nya dapat menggesek2 lubang kewanitaannya dengan sangat nikmat" katanya.. itu sekitar 1 tahun yang lalu.
Yes, aku memang belum menikah, baru bertunangan karena tunanganku melanjutkan S3 di negara lain, sehingga kami LDR.
________________
Cerita ini bermula pada liburan keluarga 3 bulan lalu. Aku sengaja mengajak keluarga kakakku liburan, yang terdiri dari Kakak perempuanku, Suaminya, sibungsu Kezio dan Keponakan yang paling aku sayang, Mila.
Mila baru berumur 19 tahun, sekarang dia sedang berkuliah di perguruan tinggi di jurusan kedokteran, Aku merawatnya dari kecil, sungguh sulit dipercaya kini Mila, bayi kecil yang putih, lucu dan imut itu sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat sangat cantik, aku beri gambaran sedikit : Kulitnya putih sekali, bersih, pipinya chubby, matanya bulat, bibirnya indah, dan yang sangat 'menonjol' dari Mila adalah... ya, payudaranya yang sangat besar untuk ukuran anak berumur 19 tahun. Payudara itu sudah tumbuh sejak Mila masih SD, saat SMP Mila sudah menggunakan BH ukuran 36, sekarang... aku yakin tangan laki-laki dewasa pun tidak dapat menutupi bongkah daging kenyal itu dengan dua tangan.
Foto lama tubuh Mila saat masih SMP : https://ibb.co/2KQ4kDQ
Damage dari keseksiannya memang sangat meresahkan, jujur aku tidak pernah berfikiran buruk terhadap Mila, namun semenjak dia SMA, Aku yang masih normal ini tentu tidak tahan melihat Mila yang sangat manja kepadaku menggandeng tanganku dengan payudaranya yang besar. Sejak saat itu aku putuskan untuk menyewa apartemen sendiri.
__________________
Satu malam kami lewati dengan menyenangkan, barbeque, bernyanyi dan bermain games. Namun pada malam kedua, sesuatu terjadi...
Malam itu sudah pukul 10.30, kakakku dan suaminya memang biasa tidur cepat, sehingga keadaan villa sudah sangat sepi, Aku berencana untuk berendam air hangat sebelum tidur, karena villa ini dialiri air panas alami dari gunung. Aku segera menyiapkan handuk dan berjalan ke ruang berendam.
Pintu ruangan tertutup setengah, tidak terkunci sepenuhnya, hampir saja aku langsung buka pintu itu sebelum Aku terkesiap melihat Mila sedang membuka seluruh bajunya sehingga terpampang didepan mataku tubuh yang sintal, montok, putih bersih dengan dua buah dada yang bulat, besar dan pastinya lembut itu... penisku mengeras seketika, apalagi saat Mila mulai membuka celana dalamnya, ya Tuhan, indah sekali tubuh keponakanku ini? bagaimana bisa?, vaginanya gundul pada lipatan tembem itu, diatasnya ada bayang halus pubic hair pendek. Mila mencepol rambut panjangnya, memperlihatkan ketiaknya yang putih mulus. Aku tidak dapat bergerak melihat Mila, darahku seolah mengalir ke penisku hingga dia benar benar ingin memberontak. Aku berusaha mengatur nafas.
Mila berjalan mendekati kolam, lalu dia berendam dipojok kolam. Kini aku tidak dapat melihat tubuhnya dengan jelas, dia membelakangi pintu. Tentu aku sangat bingung. Namun ntah setan apa yang merasuki, Aku membuka pintu kolam dengan perlahan, lalu menguncinya dari dalam.
Aku masuk dengan perlahan, meski tentunya Mila akan menyadari ada seseorang yang masuk, Aku berusaha tidak melihatnya, Aku langsung mengalihkan pandangan ke loker handuk, membuka pakaian, dan hanya menyisakan celana boxerku saja.
Saat aku berbalik badan, Mila memandangiku dengan wajah yang sulit aku jelaskan, dia hanya terpaku untuk beberapa detik sampai akhirnya dia sadar dan memejamkan mata, sambil berusaha menyembunyikan payudaranya, yang tentunya sia sia.
Pov : https://ibb.co/tbL6qwx
Kupandangi lagi tubuh Mila, masih merasa takjub dengan indahnya dua melon putih jumbo itu, jantungku berdegup sangat kencang, hasratku mulai meronta untuk sangat ingin menyentuh dan meremas payudara Mila. Aku pura-pura terkejut.
"Mila? Aduh Mila, Om Dimas ga liat ada Mila, tadi pintunya ga dikunci" Kataku setengah berbohong.
"E..eh, iya Om, maaf... Mila lupa kunci pintu."
Suasana hening sesaat, Mila terlihat bingung untuk naik dari kolam dan pergi atau diam saja, karena tubuhnya kini benar-benar telanjang didepan Omnya.
Akhirnya pun Mila berdiri, sambil berusaha menutupi payudara dan vaginanya, sambil berdiri dia berkata "Maaf Om Dimas, Mila udahan kok", Mila kini berdiri disampingku, mencoba membuka loker tempatnya menyimpan kimono.
Dengan spontan aku berkata sambil menahan tangan Mila, "Mila, gapapa, bareng aja, ini kan emang kolam bersama..." Tak sadar aku menatap payudara Mila "Mila pakai bra aja kalau malu sama Om". Mila terkesiap, wajahnya merah entah karena air panas atau menahan malu, "Tapi.. Mila gabawa bra kesini Om", Mila memalingkan wajahnya, mencoba memakai kimononya.
Entah dorongan apa yang membuatku kemudian menahan tangannya lagi, semakin mendekat ke Mila hingga kami kini berada dipojok dinding disamping loker Mila, "Mila... Gapapa, gausah malu kalau gitu, ini kan Om Dimas, bukan orang lain. Om kangen sama Mila, temenin Om berendem ya?"
Gotcha. Mila terlihat gugup melihat mataku, tangannya kini tidak lagi menutupi payudara dan vaginanya. Sebelum Mila bergerak, aku tarik tangannya dengan lembut ke dalam kolam.
Kami berdua diam sesaat, pikiranku berkecamuk, ada sedikit kasihan melihat Mila keponakanku yang sangat polos terlihat kebingungan, namun nafsuku sudah tidak bisa dibendung. "Mila, bisa bantu sabunin punggung Om?", Aku menyerahkan sabun dan spons badan ke Mila, meski ragu-ragu, Mila mencoba menggosok punggungku dengan lembut. Aku berusaha mencairkan suasanya, bertanya2 mengenai kuliahnya dan teman-temannya, Mila mulai rileks untuk berbicara denganku. "Udah nih Om", aku membalikkan badan, kini jarak kami sangat dekat. Puting payudaranya hanya berjarak beberapa cm dari dadaku.
Mila menatap mataku, kemudian menunduk malu. Aku mengambil sabun ditangannya, "Sini Mila, gantian Om sabunin Mila ya.."
Perlahan tapi pasti, aku mengusap pundak Mila dengan sabun, kemudian ke leher, kemudian ke atas dada, tangan, lalu.. perlahan aku tuangkan sabun di atas payudaranya, Mila tidak bereaksi, hanya menunduk, tidak berani melihatku. Tidak berfikir panjang entah apapun akibatnya, tanganku mulai mengelus payudaranya..
Itu adalah payudara terindah yang pernah kulihat, dan kupegang, sangat lembut, kenyal, namun padat berisi. Kini aku tidak dapat mundur lagi.
Aku elus bagian putingnya yang berwarna pink kecoklatan, nafas Mila mulai berat, aku mulai meremas payudara itu dengan lembut. Mila memejamkan matanya, bibirnya terbuka sedikit, aku rasa ini kali pertamanya mendapat sentuhan dari laki-laki.
Sambil masih aku remas-remas payudara Mila, aku mencium bibirnya. Bibir indah, pink, lembut itu sangat nikmat, aku tidak bisa menolaknya.
Kumainkan lidahku didalam mulut Mila, dia sama sekali tidak melawan, bahkan Mila mulai membalas ciumanku dengan perlahan.
Ciuman itu sangat hangat, dalam, dan nikmat, seperti sepasang kekasih yang jatuh cinta, aku dan Mila berciuman dipojok kolam, hingga ciuman hangat itu menjadi mulai liar dan panas. Aku menyedot lidah Mila dan memainkan lidahnya, Mila benar-benar sudah terbawa alurku, bahkan dia mulai tidak dapat menahan desahan. Aku memainkan putingnya, "Mmmh... ah... mmhh", matanya masih terpejam, aku menciumi lehernya, dan seperti disengat listrik Mila mendesah keenakan "Aah... Om Dimas.. Ahh Om", aku sudah mendapatkan kelemahannya.
Kubasuh payudara Mila dengan air, kujilati lehernya, kemudian turun ke dadanya, Aku sudah tidak tahan untuk mencicipi payudaranya yang kenyal. Kubenamkan wajahku di payudara besar itu, Aaah... rasanya sungguh luar biasa, kumainkan putingnya dengan lidahku, kukenyot payudaranya, kujilati, sambil kuremas pasangannya.
Ilustrasi : https://ibb.co/5YtTChc
Mila menggenggam rambutku, "Om Dimas...", aku berhenti, mengatur nafas, aku melihat Mila dengan wajah yang sangat seksi, matanya sayu, bibirnya terbuka, dia hanya menatapku.
"Mila.. malam ini aja" Aku membisikkan telinganya, kemudian aku jilati telinganya, tanganku mencoba meraba vaginanya. didalam air, vagina itu sudah berlendir.
Aku angkat mila ke atas kolam, akupun naik. Di atas kayu dipinggir kolam, diterangi cahaya bulan yang indah, aku melihat tubuh Mila terbaring dengan sangat indah dan menggairahkan. Aku sudah tidak melihatnya sebagai keponakanku lagi. Payudara yang besar dan bulat, vagina yang tembem, wajahnya yang cantik menatapku dengan ekspresi yang tidak dapat kubaca.
Aku usap vagina itu, dan Mila mendesah "Ah..", kucoba buka lipatan tembem itu.. dan aku melihat vagina pink perawan yang masih rapat mengeluarkan cairan, cairan transparan. Aku coba jilat cairan itu dan Mila mendesah semakin kencang "Ahh.. Om..", cairan Mila.. nikmat sekali, aku sudah hilang akal, kujilati vagina Mila yang terus mengeluarkan caira, kusedot klitorisnya sambil kumainkan jariku perlahan didalamnya. Mila menaikan pantatnya, seolah ingin aku jilat lebih dalam. "Ooouh... Om.. Dimas.."
Aku berhenti, penisku sudah tegak, keras seperti tongkat, aku lepaskan boxerku. Mila terperangah melihat penisku yang besar. Mila, dengan tatapannya saja nafsuku semakin membara, payudaranya yang kenyal bergoyang-goyang saat aku mengusap vaginanya.
Tidak ada lagi norma yang kupedulikan, malam ini Mila sudah aku tidak lihat sebagai keponakan kecilku. Perlahan aku menggesekkan kepala penisku dengan bibir vaginanya. Mila terus mendesah, aku dan Mila sudah melayang-layang dilangit nafsu, perlahan aku maju mundurkan kepala penisku, karena sudah sangat licin, kepala penisku masuk, darah keperawanan mengalir dari vagina Mila, wajahnya terlihat menahan sakit. Aku usap rambutnya, aku elus kepala Mila dan menenangkannya, sambil perlahan aku masukkan kepala penisku keluar masuk vagina Mila. Saat ritme sudah lebih cepat, sambil kujilati puting dan remas payudara Mila, kuhentakkan mantap satukali penisku masuk, "Aaahhh.." Mila mengeryit, namun perlahan aku gerakkan penisku, maju mundur, wajah Mila sudah tidak menggambarkan sakit namun nikmat yang tak terbendung.
Ilustrasi : https://ibb.co/N7T93yR
"Aaah...oouh... ahh.." Desahan-desahan indah Mila semakin menaikkan nafsuku, kugenjot Mila pelan-pelan menikmati setiap remasan vaginanya pada penisku. Sungguh nikmat sekali. Penisku terasa dipijit-piijt. Sambil aku menetek pada payudara Mila yang nikmat, pergumulan ini sungguh memberikan sensasi melayang. Dan aku merasa tidak ingin berhenti.
Aku cabut sebentar penisku dan membimbing Mila untuk rukuk sambil berpegangan pada sisi kolam. Kupandangi sesaat pemandangan itu, Payudara besarnya menggantung, pantatnya yang mulus sintal dan vaginanya yang tembem diantara pantat itu. Tak menunggu lama aku tanamkan penisku kedalam vaginanya, lalu kupompa Mila dari belakang sambil meremas pantatnya. Nikmat sekali sensasi ini, aku benar-benar sudah tidak dapat berfikir.
Ilustrasi : https://ibb.co/k9KSCZB
Kupercepat genjotanku, kenikmatan sudah semakin memuncak diujung pangkal penisku, dengan sodokkan menghentak aku semprotkan spermaku kedalam tubuh Mila. "Ahhh.." desahan kami saling bersautan, Mila melenguh panjang, dia juga mencapai orgasmenya, sangat nikmat, rasanya ingin tidur dipelukan Mila, sungguh sudah hilang akal kamu Adimas.. namun memang saat itu, keindahan dan keseksian tubuh Mila telah menghipnotisku.
Kami berhadapan, kutatap mata Mila sambil mengatur nafasku, tiba-tiba tanpa disangka-sangka, Mila mencium bibirku. Lembut dan manis sekali... lama dia tahan dibibirku kemudian dia beranjak, menggunakan kimononya dan meninggalkanku di ruangan itu.
Note from Author : cerita ini diinspirasikan oleh JAV yang Saya tidak tahu judulnya dan tidak paham bahasanya. Sehingga Saya interpretasikan sendiri menjadi cerita baru.
Next Part Available - Mila's Pov https://www.forumsemut.com/threads/cinta-atau-nafsu-paman-dan-keponakan.1400543/post-1904857045
PART1 Adimas's POV (Awal Mula Pintu Neraka Terbuka)
Namaku Adimas, umurku sekarang 36 tahun, Aku bekerja di satu perusahaan multinasional dengan posisi jabatan yang cukup membanggakanku, karena itu semua merupakan jerih payahku selama ini hidup sebagai yatim piatu sejak bayi di kota besar, berusaha selalu memberikan yang terbaik agar dapat memperbaiki nasibku, namun yang utama, aku ingin membalas budi kepada kakakku dan suaminya yang mau merawatku sejak sepeninggal nenek dan kakek.
Tubuhku cukup proporsional, meskipun kini sudah menjadi 'Dad's Bod' karena aku jarang memiliki waktu ke gym lagi, karena tinggiku cukup diatas rata-rata jadi menurut teman-teman wanita di kantorku, badanku ini lah yang disukai para wanita, 'enak dipeluk katanya', hahaha. Tapi yang sungguh aku banggakan adalah penisku yang besar dan tahan lama, menurut testimoni tunanganku, penisku itu "bisa menyodok miliknya sampai ujung dan juga tebal, urat2nya dapat menggesek2 lubang kewanitaannya dengan sangat nikmat" katanya.. itu sekitar 1 tahun yang lalu.
Yes, aku memang belum menikah, baru bertunangan karena tunanganku melanjutkan S3 di negara lain, sehingga kami LDR.
________________
Cerita ini bermula pada liburan keluarga 3 bulan lalu. Aku sengaja mengajak keluarga kakakku liburan, yang terdiri dari Kakak perempuanku, Suaminya, sibungsu Kezio dan Keponakan yang paling aku sayang, Mila.
Mila baru berumur 19 tahun, sekarang dia sedang berkuliah di perguruan tinggi di jurusan kedokteran, Aku merawatnya dari kecil, sungguh sulit dipercaya kini Mila, bayi kecil yang putih, lucu dan imut itu sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat sangat cantik, aku beri gambaran sedikit : Kulitnya putih sekali, bersih, pipinya chubby, matanya bulat, bibirnya indah, dan yang sangat 'menonjol' dari Mila adalah... ya, payudaranya yang sangat besar untuk ukuran anak berumur 19 tahun. Payudara itu sudah tumbuh sejak Mila masih SD, saat SMP Mila sudah menggunakan BH ukuran 36, sekarang... aku yakin tangan laki-laki dewasa pun tidak dapat menutupi bongkah daging kenyal itu dengan dua tangan.
Foto lama tubuh Mila saat masih SMP : https://ibb.co/2KQ4kDQ
Damage dari keseksiannya memang sangat meresahkan, jujur aku tidak pernah berfikiran buruk terhadap Mila, namun semenjak dia SMA, Aku yang masih normal ini tentu tidak tahan melihat Mila yang sangat manja kepadaku menggandeng tanganku dengan payudaranya yang besar. Sejak saat itu aku putuskan untuk menyewa apartemen sendiri.
__________________
Satu malam kami lewati dengan menyenangkan, barbeque, bernyanyi dan bermain games. Namun pada malam kedua, sesuatu terjadi...
Malam itu sudah pukul 10.30, kakakku dan suaminya memang biasa tidur cepat, sehingga keadaan villa sudah sangat sepi, Aku berencana untuk berendam air hangat sebelum tidur, karena villa ini dialiri air panas alami dari gunung. Aku segera menyiapkan handuk dan berjalan ke ruang berendam.
Pintu ruangan tertutup setengah, tidak terkunci sepenuhnya, hampir saja aku langsung buka pintu itu sebelum Aku terkesiap melihat Mila sedang membuka seluruh bajunya sehingga terpampang didepan mataku tubuh yang sintal, montok, putih bersih dengan dua buah dada yang bulat, besar dan pastinya lembut itu... penisku mengeras seketika, apalagi saat Mila mulai membuka celana dalamnya, ya Tuhan, indah sekali tubuh keponakanku ini? bagaimana bisa?, vaginanya gundul pada lipatan tembem itu, diatasnya ada bayang halus pubic hair pendek. Mila mencepol rambut panjangnya, memperlihatkan ketiaknya yang putih mulus. Aku tidak dapat bergerak melihat Mila, darahku seolah mengalir ke penisku hingga dia benar benar ingin memberontak. Aku berusaha mengatur nafas.
Mila berjalan mendekati kolam, lalu dia berendam dipojok kolam. Kini aku tidak dapat melihat tubuhnya dengan jelas, dia membelakangi pintu. Tentu aku sangat bingung. Namun ntah setan apa yang merasuki, Aku membuka pintu kolam dengan perlahan, lalu menguncinya dari dalam.
Aku masuk dengan perlahan, meski tentunya Mila akan menyadari ada seseorang yang masuk, Aku berusaha tidak melihatnya, Aku langsung mengalihkan pandangan ke loker handuk, membuka pakaian, dan hanya menyisakan celana boxerku saja.
Saat aku berbalik badan, Mila memandangiku dengan wajah yang sulit aku jelaskan, dia hanya terpaku untuk beberapa detik sampai akhirnya dia sadar dan memejamkan mata, sambil berusaha menyembunyikan payudaranya, yang tentunya sia sia.
Pov : https://ibb.co/tbL6qwx
Kupandangi lagi tubuh Mila, masih merasa takjub dengan indahnya dua melon putih jumbo itu, jantungku berdegup sangat kencang, hasratku mulai meronta untuk sangat ingin menyentuh dan meremas payudara Mila. Aku pura-pura terkejut.
"Mila? Aduh Mila, Om Dimas ga liat ada Mila, tadi pintunya ga dikunci" Kataku setengah berbohong.
"E..eh, iya Om, maaf... Mila lupa kunci pintu."
Suasana hening sesaat, Mila terlihat bingung untuk naik dari kolam dan pergi atau diam saja, karena tubuhnya kini benar-benar telanjang didepan Omnya.
Akhirnya pun Mila berdiri, sambil berusaha menutupi payudara dan vaginanya, sambil berdiri dia berkata "Maaf Om Dimas, Mila udahan kok", Mila kini berdiri disampingku, mencoba membuka loker tempatnya menyimpan kimono.
Dengan spontan aku berkata sambil menahan tangan Mila, "Mila, gapapa, bareng aja, ini kan emang kolam bersama..." Tak sadar aku menatap payudara Mila "Mila pakai bra aja kalau malu sama Om". Mila terkesiap, wajahnya merah entah karena air panas atau menahan malu, "Tapi.. Mila gabawa bra kesini Om", Mila memalingkan wajahnya, mencoba memakai kimononya.
Entah dorongan apa yang membuatku kemudian menahan tangannya lagi, semakin mendekat ke Mila hingga kami kini berada dipojok dinding disamping loker Mila, "Mila... Gapapa, gausah malu kalau gitu, ini kan Om Dimas, bukan orang lain. Om kangen sama Mila, temenin Om berendem ya?"
Gotcha. Mila terlihat gugup melihat mataku, tangannya kini tidak lagi menutupi payudara dan vaginanya. Sebelum Mila bergerak, aku tarik tangannya dengan lembut ke dalam kolam.
Kami berdua diam sesaat, pikiranku berkecamuk, ada sedikit kasihan melihat Mila keponakanku yang sangat polos terlihat kebingungan, namun nafsuku sudah tidak bisa dibendung. "Mila, bisa bantu sabunin punggung Om?", Aku menyerahkan sabun dan spons badan ke Mila, meski ragu-ragu, Mila mencoba menggosok punggungku dengan lembut. Aku berusaha mencairkan suasanya, bertanya2 mengenai kuliahnya dan teman-temannya, Mila mulai rileks untuk berbicara denganku. "Udah nih Om", aku membalikkan badan, kini jarak kami sangat dekat. Puting payudaranya hanya berjarak beberapa cm dari dadaku.
Mila menatap mataku, kemudian menunduk malu. Aku mengambil sabun ditangannya, "Sini Mila, gantian Om sabunin Mila ya.."
Perlahan tapi pasti, aku mengusap pundak Mila dengan sabun, kemudian ke leher, kemudian ke atas dada, tangan, lalu.. perlahan aku tuangkan sabun di atas payudaranya, Mila tidak bereaksi, hanya menunduk, tidak berani melihatku. Tidak berfikir panjang entah apapun akibatnya, tanganku mulai mengelus payudaranya..
Itu adalah payudara terindah yang pernah kulihat, dan kupegang, sangat lembut, kenyal, namun padat berisi. Kini aku tidak dapat mundur lagi.
Aku elus bagian putingnya yang berwarna pink kecoklatan, nafas Mila mulai berat, aku mulai meremas payudara itu dengan lembut. Mila memejamkan matanya, bibirnya terbuka sedikit, aku rasa ini kali pertamanya mendapat sentuhan dari laki-laki.
Sambil masih aku remas-remas payudara Mila, aku mencium bibirnya. Bibir indah, pink, lembut itu sangat nikmat, aku tidak bisa menolaknya.
Kumainkan lidahku didalam mulut Mila, dia sama sekali tidak melawan, bahkan Mila mulai membalas ciumanku dengan perlahan.
Ciuman itu sangat hangat, dalam, dan nikmat, seperti sepasang kekasih yang jatuh cinta, aku dan Mila berciuman dipojok kolam, hingga ciuman hangat itu menjadi mulai liar dan panas. Aku menyedot lidah Mila dan memainkan lidahnya, Mila benar-benar sudah terbawa alurku, bahkan dia mulai tidak dapat menahan desahan. Aku memainkan putingnya, "Mmmh... ah... mmhh", matanya masih terpejam, aku menciumi lehernya, dan seperti disengat listrik Mila mendesah keenakan "Aah... Om Dimas.. Ahh Om", aku sudah mendapatkan kelemahannya.
Kubasuh payudara Mila dengan air, kujilati lehernya, kemudian turun ke dadanya, Aku sudah tidak tahan untuk mencicipi payudaranya yang kenyal. Kubenamkan wajahku di payudara besar itu, Aaah... rasanya sungguh luar biasa, kumainkan putingnya dengan lidahku, kukenyot payudaranya, kujilati, sambil kuremas pasangannya.
Ilustrasi : https://ibb.co/5YtTChc
Mila menggenggam rambutku, "Om Dimas...", aku berhenti, mengatur nafas, aku melihat Mila dengan wajah yang sangat seksi, matanya sayu, bibirnya terbuka, dia hanya menatapku.
"Mila.. malam ini aja" Aku membisikkan telinganya, kemudian aku jilati telinganya, tanganku mencoba meraba vaginanya. didalam air, vagina itu sudah berlendir.
Aku angkat mila ke atas kolam, akupun naik. Di atas kayu dipinggir kolam, diterangi cahaya bulan yang indah, aku melihat tubuh Mila terbaring dengan sangat indah dan menggairahkan. Aku sudah tidak melihatnya sebagai keponakanku lagi. Payudara yang besar dan bulat, vagina yang tembem, wajahnya yang cantik menatapku dengan ekspresi yang tidak dapat kubaca.
Aku usap vagina itu, dan Mila mendesah "Ah..", kucoba buka lipatan tembem itu.. dan aku melihat vagina pink perawan yang masih rapat mengeluarkan cairan, cairan transparan. Aku coba jilat cairan itu dan Mila mendesah semakin kencang "Ahh.. Om..", cairan Mila.. nikmat sekali, aku sudah hilang akal, kujilati vagina Mila yang terus mengeluarkan caira, kusedot klitorisnya sambil kumainkan jariku perlahan didalamnya. Mila menaikan pantatnya, seolah ingin aku jilat lebih dalam. "Ooouh... Om.. Dimas.."
Aku berhenti, penisku sudah tegak, keras seperti tongkat, aku lepaskan boxerku. Mila terperangah melihat penisku yang besar. Mila, dengan tatapannya saja nafsuku semakin membara, payudaranya yang kenyal bergoyang-goyang saat aku mengusap vaginanya.
Tidak ada lagi norma yang kupedulikan, malam ini Mila sudah aku tidak lihat sebagai keponakan kecilku. Perlahan aku menggesekkan kepala penisku dengan bibir vaginanya. Mila terus mendesah, aku dan Mila sudah melayang-layang dilangit nafsu, perlahan aku maju mundurkan kepala penisku, karena sudah sangat licin, kepala penisku masuk, darah keperawanan mengalir dari vagina Mila, wajahnya terlihat menahan sakit. Aku usap rambutnya, aku elus kepala Mila dan menenangkannya, sambil perlahan aku masukkan kepala penisku keluar masuk vagina Mila. Saat ritme sudah lebih cepat, sambil kujilati puting dan remas payudara Mila, kuhentakkan mantap satukali penisku masuk, "Aaahhh.." Mila mengeryit, namun perlahan aku gerakkan penisku, maju mundur, wajah Mila sudah tidak menggambarkan sakit namun nikmat yang tak terbendung.
Ilustrasi : https://ibb.co/N7T93yR
"Aaah...oouh... ahh.." Desahan-desahan indah Mila semakin menaikkan nafsuku, kugenjot Mila pelan-pelan menikmati setiap remasan vaginanya pada penisku. Sungguh nikmat sekali. Penisku terasa dipijit-piijt. Sambil aku menetek pada payudara Mila yang nikmat, pergumulan ini sungguh memberikan sensasi melayang. Dan aku merasa tidak ingin berhenti.
Aku cabut sebentar penisku dan membimbing Mila untuk rukuk sambil berpegangan pada sisi kolam. Kupandangi sesaat pemandangan itu, Payudara besarnya menggantung, pantatnya yang mulus sintal dan vaginanya yang tembem diantara pantat itu. Tak menunggu lama aku tanamkan penisku kedalam vaginanya, lalu kupompa Mila dari belakang sambil meremas pantatnya. Nikmat sekali sensasi ini, aku benar-benar sudah tidak dapat berfikir.
Ilustrasi : https://ibb.co/k9KSCZB
Kupercepat genjotanku, kenikmatan sudah semakin memuncak diujung pangkal penisku, dengan sodokkan menghentak aku semprotkan spermaku kedalam tubuh Mila. "Ahhh.." desahan kami saling bersautan, Mila melenguh panjang, dia juga mencapai orgasmenya, sangat nikmat, rasanya ingin tidur dipelukan Mila, sungguh sudah hilang akal kamu Adimas.. namun memang saat itu, keindahan dan keseksian tubuh Mila telah menghipnotisku.
Kami berhadapan, kutatap mata Mila sambil mengatur nafasku, tiba-tiba tanpa disangka-sangka, Mila mencium bibirku. Lembut dan manis sekali... lama dia tahan dibibirku kemudian dia beranjak, menggunakan kimononya dan meninggalkanku di ruangan itu.
Note from Author : cerita ini diinspirasikan oleh JAV yang Saya tidak tahu judulnya dan tidak paham bahasanya. Sehingga Saya interpretasikan sendiri menjadi cerita baru.
Next Part Available - Mila's Pov https://www.forumsemut.com/threads/cinta-atau-nafsu-paman-dan-keponakan.1400543/post-1904857045
Terakhir diubah: