Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Cerita berseries (sudah update)

Sudah lama tidak update. Tapi tenang rencana hari ini atau besok ane akan update cerita lagi. Kali ini temanya no hijab, jadi tunggu aja cerita ane. Jangan lupa komen panasnya, sekalian buat bahan coli. And kalau kenal jangan PK! Di tunggu aja
 
Serum x dan Vioni

Pukul sembilan pagi, adalah jam sibuknya para pekerja. Mereka semua berlalu-lalang, mengerjakan pekerjaan sembari mengeluarkan keringat. Ada juga beberapa dari mereka, dengan santainya datang terlambat. Salah satunya adalah Thomas, pimpinan perusahaan nikel berketurunan campuran Indo-eropa, berkebangsaan Indonesia.
Dengan santainya, dia berjalan memasuki kantor dengan membawa tas koper berisi laptop. Sesampainya di kantor, ia langsung menyalakan laptop, lalu membuka beberapa dokumen untuk ia pelajari sebelum menjalani rapat dengan petinggi perusahaan lainnya. Dia memiliki tinggi badan 173 cm, berpostur ideal, berambut hitam serta memiliki kulit seputih kapas.

Sepasang mata biru seindah, seluasnya biru samudera menghipnotis para kaum wanita. Meskipun posisinya sudah di ujung langit, ia sempatkan waktu untuk berbaur dengan kasta yang lebih rendah, terutama masalah dunia hitam salah satunya adalah Sex. Lima belas menit, lagi rapat akan di mulai lalu dia pun memanggil seorang sekertaris.

Tok! Tok! Tok!

Seorang gadis berambut kecoklatan sebahu, mengenakan jas hitam, memiliki sepasang mata agak sipit, serta berkulit cerah memasuki ruangan. Gadis itu bernama Vioni, sekertaris muda berusia 18 tahun berdarah campuran indo-jepang. Di usianya yang belia, ia mendapatkan berbagai prestasi seperti bahasa, bisnis dan matematika. Selain bekerja, dia berkuliah di Fakultas Bisnis ternama se-jabar. Tingginya sekitar 160 cm meter, membuat parasnya yang imut semakin terpancar diantara kalangan lainnya. Juga selain itu di selang waktunya, ia membuka kursus komputer dan bahasa. Kepintarannya dalam mengelola waktu, membuatnya mudah sekali di terima pada perusahaan ini.

Vioni



"Tolong, kamu persiapkan rapat hari ini," perintah Thomas pada sekertarisnya.

"Baik akan saya persiapkan," jawabnya kepada atasan.

Lalu Vioni pun membalikkan badan, dan ia meninggalkan ruangan. Ketika ia melangkah keluar, lakukan CD (Celana Dalam) terlihat pada rok hitam sedikit di atas lutut yang ia kenakan. Konyolnya seketika mengeras saat melihatnya. Thomas pun mulai berpikiran kotor, membayangkan ia sedang di doggy style mengenakan baju kerja dengan kontolnya yang perkasa. Bukan Thomas namanya, kalau tidak bisa apapun yang dia inginkan. Sudah seminggu lamanya, dia sudah merencanakan agar dia bisa mencicipi tubuhnya secara terus menerus.

Beberapa saat kemudian, Vioni pun kembali lalu dia pun memberitau bahwa persiapan meeting sudah siap. Thomas pun bergegas masuk ke sebuah ruangan, sembari membawa berkas-berkas untuk ia bahas dalam rapat.

Rapat pun dimulai, Vioni memulai dengan membuka meeting, lalu di lanjutkan dengan presentasi mengenai dokumen dan kerjasama perusahaan. Seluruh petinggi antusias, memperhatikan serta menyimak penjelasannya. Selesai presentasi sesi tanya jawab pun terjadi, Thomas dan Vioni pun menjalankan perannya masing-masing layaknya seorang pekerja profesional. Dua jam kemudian, meeting pun berakhir Vioni diminta untuk menutup meeting. Selesai menutup meeting, dia diminta oleh Thomas untuk segera kembali ke ruangan untuk mengerjakan pekerjaan lain. Setelah Vioni sikap para petinggi pun mulai berubah 180°.

Mereka semua membuka jasnya, salah satu dari mereka mengeluarkan anggur merah beserta gelasnya. Mereka pun duduk saling berdekatan, lalu pria berkulit hitam membagikan gelas berisi anggur.

"Habis meeting, paling enak minum segelas anggur," kata seorang petinggi asal Korea Selatan.

"Andaikan mainanku bisa ikut, kita bisa party di sini," kata seorang petinggi asal Afrika yang baru saja membagikan minum. Dia memiliki dua orang budak seks asal Inggris dan seorang anak SMA di kota ini.

"Sayangnya tidak bisa, kalau mencoba nekat nanti karyawanku akan curiga," ujar Thomas.

"Kalau begitu, kita party sama sekertarismu saja. Sejak tadi kontolku terus berdiri, melihat gunung kembarnya. Uhh, bokongnya sangat seksi. Apa dia salah satu koleksimu?" Tanya seorang petinggi asal Jepang.

"Ha.ha.ha sayangnya belum, besok atau lusa kuperkosa dia. Kucuci otaknya agar jadi budak seks, tapi jangan khawatir sebagai gantinya saya putar video spesial untuk kalian." Thomas pun berdiri, lalu ia menghubungkan kabel USB infokus dengan laptopnya.



Sebuah vidio berisi kegiatan masturbasi yang dilakukan oleh Vioni dalam kamar mandi kantornya, ia putar di hadapan para petinggi lainnya. Vidio itu ia dapatkan menggunakan kamera canggih berkualitas tinggi, seukuran keleci yang ia beli saat kunjungan ke Amerika. Seketika kontol para petinggi pun mengeras maksimal. Kemudian mereka mengocok kontol mereka masingmasing, sembari melihat video tersebut. Desahan Vioni membuat mereka ingin cepat keluar, sebelum itu terjadi Thomas memberikan selembar foto Vioni berbagai ekspresi serta pakaian yang ia kenakan, pada mereka satu persatu.

Croot croot croot croot

Mereka pun kuat membasahi foto Vioni, yang sudah di bagian lalu ia memfoto selembar foto Vioni dengan kontol berbagai ukuran dengan peju tentunya. Rencananya ia akan menyimpan foto-foto tersebut dalam dokumen pribadinya. Sebab sejak semasa sekolah, ia memiliki ketertarikan seperti itu. Puas beronani para petinggi mengelap ujungnya menggunakan selembar tisu. Beruntung ruangannya yang tertutup, membuat aksi mereka tidak di ketahui siapapun. Lalu seorang petinggi,salah satu perusahaan berasal Amerika bernama Luis, berjalan mendekatinya.
"Aku sungguh tidak sabar untuk mencicipinya, sebagai rasa tanda terimakasih kuberikan ini." Luis memberikan sebuah kotak di lapis oleh plastik hitam.

"Apa ini?" Tanya Thomas, penasaran dengan apa yang ada di dalamnya.
"Itu adalah serum-x, obat perangsang terbaru beredar di pasar gelap berbentuk cair."

"Memang apa bedanya dengan obat perangsang yang lain?"
"Sederhananya, obat ini bekerja seperti narkoba hanya saja obat ini dapat mencuci otak seseorang. Obat ini sempat beredar di pasaran, namun karena khasiatnya berlebihan. Maka obat ini di tarik dari pasaran, juga kelebihan obat ini tak memiliki bau atau rasa sedikit pun. Harga aslinya seratus juta dolar, tapi untuk Vioni kuberikan satu kotak gratis padamu. Setelah Vioni menjadikan budak seks mu, ajak dia kemari untuk
party haha." Jelasnya tentang khasiat obat tersebut, sembari membuat perjanjian kecil.

"Pasti," jawab singkat sembari bersalaman dengannya.
Tak berlangsung lama, Boby seorang office boy masuk keruangan. Aroma sperma mulai terhirup oleh OB tersebut, namun karena ini adalah suatu hal yang biasa baginya, ia pun langsung membersihkannya. Sementara para petinggi, keluar satu persatu lalu kembali ke tempat asalnya masing-masing. Kini hanya ada mereka berdua, lalu Thomas pun memanggilnya. Merekapun mulai menjalankan siasat, untuk penaklukan Vioni.

Waktu terasa begitu cepat, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Seharusnya dua jam yang lalu ia pulang ke rumahnya. Namun karena tugas kuliah yang menumpuk, jadi dia manfaatnya fasilitas kantor untuk mengerjakannya. Tak jauh Bobby, sedang menyapu diluar ruangan lalu Vioni pun memanggilnya. Sontak Bobby melirik ke arahnya, lalu ia mendekatinya.



"Mas tolong buatkan Mie rebus, teh manis dinginnya satu." Pinta Vioni pada office boy tersebut.

"Wah, neng sedang lembur?"

"Oh enggak, saya ada tugas di kampus. Mumpung disini, sekalian saya kerjain saja."

"Neng rajin sekali, saya yakin orang tua neng pasti bangga."

"Terimakasih," jawabannya singkat.
Setelah itu Bobby pun pamit untuk membuat pesanan, sedangkan Vioni kembali mengerjakan tugas sembari menunggu pesanannya.

Lima belas menit telah berlalu, pesanan pun telah siap di buatkan. Sebelum dia pergi meninggalkan dapur, Bobby memasukkan setengah botol kecil pada makanan dan minumannya. Sebenarnya lima tetes saja cukup, jika satu botol penuh khasiatnya akan semakin menggila. Kemudian dia berjalan, memasuki ruangan tempat Vioni bekerja, lalu memberikan pesanannya di atas meja.

"Terimakasih," kata Vioni tersenyum manis padanya.

"Sama-sama, kalau begitu saya keluar dulu ada urusan. Kalau ada apa-apa, temui Pak Joko ada di post security.

"Ok," jawabnya singkat.

Office boy keluar, meninggalkannya seorang diri sedang fokus pada layar monitor. Bobby pun secara antusias, menelpon seseorang dengan ponsel miliknya. Sementara itu Vioni fokus mengerjakan tugas, sembari menikmati menu makan malam di temani segelas teh manis dingin, hingga habis. Sedikit demi sedikit, ia pun mulai gelisah vagina mulai terasa panas. Kedua tangannya meremas dadanya secara perlahan, ia pun meraba pahanya sendiri.



"Ahh," desahnya ketika Vioni mulai meraba belahan vaginanya, di balik CD putihnya.

Mulutnya terbuka matanya terpejam, membayangkan kontol milik Dosennya keluar masuk dalam vaginanya. Dosennya seorang pria berparas tampan, berusia tiga tahun di atasnya. Tanpa sadar di belakangnya, berdiri tiga orang memakai topeng. Yang satu, memiliki postur tinggi dan kekar mengenakan kaos oranye berkerah, satunya berkaos legbong dan terakhir, memakai kaos futsal serta berkulit hitam dan kekar, walau postur tak terlalu tinggi.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Si Baju oranye langsung meremas kedua gunung kembarnya. Sontak Vioni pun terkejut, lalu ia pun melirik kesana kemari sembari berteriak minta tolong. Raut wajahnya menjadi pucat ketika, membuka kancing bajunya secara paksa. Gunung kembarnya menjulang tinggi, memerkan ujungnya berwarna pink kecoklatan. Kemudian mereka bertiga membaringkannya di atas meja secara paksa.

"Tetek yang indah," kata Si Baju Oranye.

"Bos, ane sudah gak tahan." Kata Si baju Legbong.

"Kalau begitu, memeknya jatah elu. Elu jilat sampai muncrat!" Perintah Si Baju Oranye.

Si baju Legbong, langsung menarik celana dalam putihnya. Ia pun mulai menjilati kedua pahanya.

Clok Clok Clok Clok

Baju Legbong, mulai mengocok memeknya dengan kedua tangannya, sembari ia menjilati kedua pahanya. Kaos Futsal pun membuka celananya, tampak kontol hitam 17 cm menjulang tinggi. Dia pun menuntun tangan Vioni, yang mulus mengocok kontolnya.

"Ahh..ahh.ampun.ahhh..tolong...ahhh..jangan..ahh terus.." rintih menahan nikmat ketika Si Legbong mulai menjilati belahan vaginanya, sesekali ia jilat serta menghisap itiknya hingga dia menggila. Libidonya semakin meningkat, kepalanya terasa pening, serta mulutnya terbuka sendiri. Si Kaos Futsal pun langsung memasukkan ke dalam mulutnya.

Slupp Slupp Slupp Slupp

Kontolnya bergerak leluasa, keluar masuk dalam mulutnya. Vioni pun terbatuk-batuk, karena perlakuan kasar Si Baju Futsal pada mulutnya. Namun ia terus memperkosa mulutnya, dengan tempo yang semakin cepat. Sementara Si Baju Oranye menghisap serta menariknya, secara kasar. Terkadang ia menarik kedua pentilnya dengan kedua tangan sekaligus. Kemudian dia melepas celananya, kontol sepanjang 20 cm, dengan lebar 4 cm mengacung dengan gagahnya.

"Jepit kontol gue, pake tetek elu!" Sentaknya pada Vioni.

Vioni pun mulai menjepit kontolnya, dengan kedua gunung kembarnya. Kehangatan serta kelembutan, mulai ia rasakan ketika menggenjot diantara himpitan gunung kembarnya. Pertama ia lakukan secara perlahan, lama-lama ia lakukan dengan tempo cepat. Dan akhirnya.

Crooot crot crooot crot crooot crot

Si Baju Futsal serta baju oranye, keluar membasahi wajahnya. Wajahnya di penuhi oleh peju, melihat hal itu libido mereka semakin menggila. Libido telah menguasai pikiran, Vioni pun bangkit lalu ia membuka celana Si Legbong. Kontol 12 cm dan lebar 5 cm, berdiri tegap di hadapan wajahnya. Ia mulai menjilat lubang kencingnya, lidahny menjilati bagian bawah kontolnya.

"Ahh..anjing...enak banget jilatan kamu Vioni..ahh terus.." Kata Si Legbong.
Mereka berdua menampar wajahnya dengan kontol yang kembali tegap berdiri. Vioni mengerti akan maksudnya, lalu ia menggenggam kedua kontol itu dengan kedua tangannya, lalu Vioni mulai mengocoknya. Sedangkan mulutnya sedang memberikan pelayanan spesial pada Si Legbong.



Si Legbong pun memegang kepalanya, lalu memperkosa mulutnya dengan sangat cepat. Vioni pun kembali terbatuk-batuk, akibat permainkan kasar yang dilakukan olehnya. Spermanya sudah mulai di ujung, ia pun semakin cepat menggenjot mulutnya dengan kasar. Dan akhirnya ia pun keluar, di dalam mulutnya. Tanpa perintah, pejunya ia telah ke dalam kerongkongannya.

Baju Oren pun mulai tidak tahan, lalu dia membaringkanny di atas lantai. Vioni pun mulai menggenggam kontol tersebut, lalu ia mulai menggesek-gesekkan pada belahan memeknya sendiri.



Batang penisnya yang telah tegang dan keras, siap menyodok lubang sanggamanya. Kemudian ia pun membuka topengnya, sontak Vioni pun terkejut melihat sosok aslinya. Rupanya orang itu adalah Thomas.
"Ini dia saatnya, elu bakal habis Vioni!" ia mulai memasukkan kontol ke liang surganya yang mulai basah secara perlahan, namun sangat sulit sekali, beberapa kali meleset, hingga dengan hati-hati Thomas mengangkat kedua kaki Vioni yang panjang itu kebahu , dan barulahah ia bisa memasukkannya, dan hanya ujung penisnya saja yang dapat masuk pada bagian permukaan memek Vioni.

"Aduhhhhhh Omm...aughhhhghhhhh… ghhh… sakit Om,...,," jerit Vioni sembari menggigit bibir bawahnya, matanya terlihat berkaca-kaca karena kesakitan. Thomas menarik kontolnya kembali, dan dengan hati2 ia dorong untuk mencoba memasukannya kembali.

Namun itupun sia-sia, karena sempitnya memek Vioni walau telah basah oleh lendirnya. Dan akhirnya setelah beberapa kali aku coba, akhirnya sekali hentak maka sebagian kontol masuk ke dalam lubang cintanya.

"Oooooohhhhgfg….. sa… kiiiit…. Sekkkallliii…. Ommmmm….", ujarnya sembari merasa sakit memeknya di genjot Thomas

"Bless, jeb..! Jjeb jeb! "Uuh…, uh…, uh…, uuuh…", ia mengerang.

Mendengar erangan tersebut, dia pun berhenti berhenti dan membiarkan memek Vioni terbiasa dengan benda asing, yang baru saja masuk. Kontolnya terasa seperti di urut, sertai isap oleh lubang kenikmatannya. Thomas pun mengisap bibir mungilnya, lalu ia berbisik, "Tenang sayang, nanti juga hilang sakitnya, dan kamu akan terbiasa dan merasa enakan."
Sebelum ia sadar dengan apa yang terjadi, Thomas pun menyodokkan kembali menggenjotnya kontolnya ke dalam memek Vioni dengan cepat, namun karena masih sempit memieknya maka kontolnya hanya dapat masuk sejauh 12 cm saja, sehingga dia berteriak kesakitan ketiga aku paksa lebih dalam lagi.

"Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh..Hmm.... Ooommm…,sakkkitt... uuhh…, Ommm…,sakitttt...….. ahh..sakit sekali... Ommm…, auhh…, ohh…"

"Viona tahan ya sayang." ucap padanya
Untuk menambah daya nikmat, Thomas menurunkan kedua kakinya ke atas pinggulnya, sehingga jepitan memiawnya terhadap penisku semakin kuat.

Plok plok plok plok plok plok plok

Nyaman dan hangat sekali memeknya, kontolnya keluar masuk penisku tanpa ampun dalam posisi Doggy, sehingga setiap tarikan masuk dan tarikan keluar penisku membuat ia merasakan sakit pada memeknya. Si Legbong yang ternyata adalah Bobby, dan Si baju Futsal bernama Joni pun mendekat. Vioni menggenggam dua batang tersebut, lalu mulai mengocok dengan kedua tangannya. Rintihan kesakitannya semakin menambah nafsunya. Setiap kali penisnya bergesek dengan kehangatan liang sanggamanya membuatnya, merasa nikmat tidak terkatakan. Kemudian dia meraih kedua gunung kembar, yang berguncang-guncang di dadanya, dan meremas-remas daging kenyal padat tersebut dengan kuat dan kencang, sehingga Vioni menjerit setinggi langit. Bobby pun langsung melumat bibir Vioni membuat tubuhnya semakin menegang.

"Pak Thomas…., ooohh…, aahh…, ugghh…, aku…, au… mau… ah…,ahh…ah…ah…uh…uhh", tubuh menggelinjang hebat, seluruh anggota badannya bergetar dan mengencang, mulutnya mengerang, pinggulnya naik turun dengan cepat dan tangannya menjambak rambut Bobby, namun mereka tidak kuperdulikan.

"Aaww…, ooww…, sshh…, aahh", desahnya lagi.
"Aawwuuww…, aahh…, sshh…, terus pak..terruuss…, oohh entot terus.."rintihnya lemas menahan nikmat, ketiga hampir 19 cm kontolnya masuk kedalam memiawnya dan menyentuh rahimmnya. Dan akhirnya.

"Uuhh… uuh… aduh.. aduh… aduhh.. uhh… terus.. terus.. cepat… cepat aduhhh..!"

Sementara nafas saya seolah memburunya, "Ehh… ehhh… ehh.."
"Uhhh… uhhh…. aduh… aduh… cepat.. cepat Ommm… aduh..!"

"Hehh.. eh… eh… ehhh.."

"Aachh… aku mau keluar… oohh… yes," dan… "Creeet… creeet… creeet…"

"Aaaoooww… sakit… ooohhh… yeeaah… terus… aaahhh… masukkin yang dalam Pak ooohhh… aku mau keluar… terus… aahhh… enak benar, aku… nggak tahaaan… aaakkhhh…"

Setelah Vioni orgasme, Thomas semakin bernafsu memompa kontolnya kedalam memeknya. Kemudian mereka berubah posisi, Vioni menindih Bobby, lalu ia mulai melakukan penetralisir pada lubang anusnya.



"Ahh!!" teriak kesakitan saat kontolnya masuk ke dalam lubang anusnya.
"Bos gila! Boolnya seret banget ahh," ujarnya menahan nikmat.

"Mulutnya juga lembut ahh," kata Joni sedang memperkosa mulutnya.

"Memeknya sempit banget ahh," kata Thomas sangat menikmati liang surganya.

Thomas kembali menggenjot memeknya, dan Vioni semakin lemas dan hanya pasrah ketiga lubangnya di sodok. Sementara itu, ia dengarkan lirih suara Vioni menahan sakit karena tekanan tiga kontol kedalam tiga lubangnya. Thomas pun semakin cepat untuk mengayunkan pinggulnya maju mundur, demi tercapainya kepuasan. Kira-kira 10 menit ia melakukan gerakan itu. Tiba-tiba Thomas merasakan denyutan, yang semakin keras untuk menarik dua penisnya lebih dalam lagi.

"Terus.., Om Thomas.., terus.. kan..! Ayo.., teruskan… sedikit lagi.., ayo.. masukkan kontol kalian semuanya!" kudengar pintanya dengan suara yang kecil sambil mengikuti gerakan pinggul mereka yang semakin menjadi. Dan tidak lama kemudian badan mereka menegang, dan akhirnya.

Crott crott croot croot croot croot

Sperma mereka bertiga mencair dan keluar memenuhi seluruh liangnya, kami pun lemas dengan keringat yang semakin membasah di badan.
Aku langsung memeluk Vioni dan membisikan "Kamu hebat sayang, apa kamu puas?" diapun tersenyum puas. Kemudian semua menarik penis dari liang surganya. Sehingga sebagian cairan sperma keluar bersama darah keperawanannya, yang membuat nafsu mereka naik kembali. Mereka pun akhirnya kembali memperkosa Vioni kembali. Bedanya kini ia lakukan pelayanan pada mereka secara sukarela. Bergantian mereka bertiga menikmati tiga lubangnya. Seluruh tubuhnya di penuhi oleh peju. Mereka terus melakukannya hingga esok pagi.
 
Terakhir diubah:
Menjebak pacar selengram

Sudah tiga bulan lamanya Kevin berpacaran dengannya. Namun dia belum mendapatkan apa yang ia inginkan, yaitu keperawanannya. Setiap ia menempelkan tangan pada kedua gunung kembarnya, seketika libidonya meningkatkan. Tak ada yang bisa dia lakukan selain membasahi foto kekasihnya, dengan paju. Dia terus mengocok dengan sabun, sambil memandang foto kekasihnya.

Isma


"anjing..ohh.. tetek kamu besar banget sayang, pantat kamu montok enak buat di doggy. Enak banget memek kamu Isma ahh.."

Bagitulah yang ia lakukan setiap malam ketika memandang foto seksinya, yang dia ambil dari situs media sosial. Dan ternyata semua yang dia lakukan untuk mendapatkan hatinya, tak lain hanya untuk memuaskan hasrat pribadinya. Jika seandainya Isma mengetahui niat sebenarnya. Maka dia sangat kecewa bahkan, mengutuknya untuk selama-lamanya. Suatu hari dia berniat untuk menjebak Isma pada acara tahun baru.

Untuk melancarkan niatnya, dia membutuhkan bantuan dari seseorang. Kemudian selesai bekerja, dia menghubungi temannya yang bernama Ferdi. Ferdi adalah seorang penjahat wanita, serta bandar pelacuran ilegal. Ferdi memiliki tinggi 175 cm, berbadan cungkring, namun memiliki tangan yang kekar. Dan dia memiliki panjang kontol 18 cm. Sedangkan Kevin memiliki tinggi 170 cm, berbadan kekar, kulit sawo matang, serta memiliki panjang kontol 15 cm. Telpon pun berdering, lalu Ferdi pun mengangkatnya.

"Bro apa kabar," kata Kevin.

"Baik ada apa nih?"

"Gue udah jadian nih, sama si Isma audina."

"Isma selebgram jilbob itu kan?!"

"Iyah."

"Gak nyangka elu bisa dapetin dia. Gimana udah ngentot?"

"Belum maka dari itu gue butuh bantuan elu."

"Wah boleh, nanti gue boleh icip . Bosen gue ngocok mulu, sesekali ngerasain tubuhnya lah."

"Boleh tapi nanti gue dulu, nanti kalau udah lama make-nya. Lu boleh ganbang dia sampai jadi maniak seks."

"Siap bos, jadi apa yang bisa gue bantu?"

"Gue butuh obat itu, tapi yang dosis tinggi yah."

"Beres nanti gue ongkir."

Setelah itu mereka menutup telepon. Seketika libidonya menggila, lalu Kevin mencari photo kekasihnya untuk mengeluarkan hasratnya. Obat yang dia pesan adalah obat X. Obat ini berbentuk seperti tablet berwarna putih. Cara menggunakannya cukup di minumkan kepada korban. Atau bisa juga di campur dengan minuman, sehingga obatnya lebih cepat bereaksi. Ketika obat ini bercampur, tidak ada rasa sedikit pun sehingga jangan khawatir untuk tidak ketauan.

Namun sayang obat ini hanya di jual di black market. Bahkan tanpa sepengetahuan publik, para petinggi juga membelinya. Tiga bulan telah berlalu, akhir tahun sudah tiba. Sudah saatnya Kevin menjalankan aksinya. Pada pukul sembilan malam, dia pergi seorang diri ke rumah kekasihnya. Disana selain Isma tidak ada siapapun. Sesampainya di rumah Isma membukakan pintu lalu mempersilahkannya untuk masuk. Hari ini dia menggunakan kaos ketat putih, berlengan panjang, jilbab kuning, serta rok panjang hitam. Baju itu sangat ketat sehingga membentuk lekuk tubuhnya.

Kemudian Isma memberikannya dua gelas air jus dingin. Mumpung dia kembali ke dabur, Kevin memasukan obat yang sudah dia haluskan. Setelah kembali dari dapur, dia pun bersikap seperti biasa. Lalu ia pun melirik kesana kemari mencari keberadaan penghuni rumah. Kevin pun bertanya.

"Orang tua kamu kemana?"

"Lagi pergi ke acara tahun baru di puncak."

"Kenapa gak ikut?"

"Suruh jagain rumah."

"Sayang sekali, padahal kalau ikut gak bakal jenuh di rumah."

"Enggak kok, gak jenuh kan ada kamu." Menggoda Kevin dengan wajah imutnya.

"Kamu bisa aja sayang."

Mumpung malam tahun baru, isma memberi saran kepada kekasihnya untuk mengunjungi sebuah cafe tak jauh dari sini. Kevin pun menolak, sebab dia beralasan bahwa cafe itu sudah penuh. Isma pun memaklumi hal itu tanpa rasa curiga. Setelah itu, Isma mulai bercerita tentang masalah pribadinya. Tanpa sadar Isma meminum air yang sudah tercampur obat itu. Sedikit demi sedikit, tubuhnya mulai panas. Isi kepalanya mulai berputar 360 Drajat. Selangkangannya mulai terasa panas dan gatal secara tidak jelas. Lalu Kevin pun bertanya.
"Sayang kamu kenapa?"

"Gak tau tiba-tiba badan aku gak enak. Sebelumnya juga muriang, tapi gak kayak begini."

"Yasudah kita masuk ke dalam, siapa tau kamu masuk angin."

Mereka pun berjalan menuju ruang tamu. Disana terdapat berbagai barang mewah serta lukisan disana. Lalu Isma pun di senderkan di kursi panjang. Sepertinya obatnya sudah mulai bereaksi. Kesempatan ini ia tidak biarkan begitu saja, Kevin pun langsung menciumnya. Isma terkejut, lalu ia pun langsung mendorongnya. Namun usahanya sia-sia karena tenaganya, jauh lebih besar. Lidah mereka mulai saling beradu, menari-nari dalam kenikmatan. Tanpa sadar tangan Kevin sudah masuk ke dalam bajunya.



Dia pun mulai meremas gunung kembarnya secara lembut. Kepalanya mulai berputar, selangkangannya pun mulai terasa panas. Isma pun berusaha untuk mempertahankan akal sehatnya, sayang tubuhnya telah mengkhianati dirinya. Tanpa sadar dia pun mulai mendesah, ketika Kevin mulai memelintir putingnya. Kemudian Kevin mengangkat bajunya, lalu melepaskan ikatan BH miliknya. Sekarang terlihat kedua gunung kembar miliknya, yang ia jaga untuk suaminya kelak. Putingnya kecoklatan, serta ukurannya cukup besar untuk gadis berusia 19 tahun.

"Tetek kamu indah banget sayang, gak sia-sia gue bacolin elu."

Isma pun terdiam, ia menatap kekasihnya dengan tatapan kosong. Pikirannya mulai dikuasai dengan libido yang telah ia pendam dengan susah payah. Kevin mulai menghisapnya, sedangkan teteknya diremas oleh tangan satunya.

Slupp slup slupp slup slupp

Suara hisapan layaknya mesin vakum. Dia pun senang, karena sudah sejak lama ia memendam hasrat kepadanya, terutama di bagian teteknya. Lama kelamaan dia mulai meremas dan menghisapnya secara brutal. Isma mengejang di sekujur tubuhnya, isi kepalanya mulai berputar dengan kencangnya, selangkangannya semakin panas. Tanpa sadar ia menyentuh kemaluannya sendiri, lalu menggesek-gesekkan vaginanya sendiri dengan tangan. Kevin pun menyadari hal itu, lalu dia memegang tangan kekasihnya. Kemudian dia mulai menggesek-gesekkan jari diantara belahan memeknya.

"Ahh..."

Desah Isma menahan nikmat. Puas menikmati teteknya, jilatannya turun ke perutnya. Tangan kanan meremas salah satu teteknya, sedangkan tangan satunya mulai masuk ke dalam memeknya.

Clokk clokk clokk

Kevin pun mulai mengocok memek dengan satu telunjuk. Pertama ia lakukan secara perlahan, lama kelamaan dia mulai mengocoknya dengan tempo sedang. Tiba-tiba dia langsung menurunkan roknya. Sekarang terlihat sebuah gundukan yang sedikit membukit dengan bulunya yang halus. Disana terdapat surga kenikmatan, tempat pembuangan peju.

"Sayang memek kamu indah banget sayang." Memandang dengan penuh nafsu.

"Jangan dilihat sayang, aku malu." Menahan malu serta nikmat pada selangkangannya.

Tanpa menunggu, ia langsung menjilatnya. Lalu menghisap itilnya dengan ganas. Vaginanya mulai berdenyut-denyut, lama kelamaan vaginanya mulai becek.

"Ahh terus sayang hisap yang kencang!"

Rintihan menahan nikmat. Lidahnya pun masuk ke dalam, lalu menari-nari di dalam lubang kenikmatan. Semakin lama jilatannya semakin ganas, tiba-tiba kepalanya di gepit oleh kedua pahanya yang mulus. Puas menjilati lubang kenikmatannya, dia mulai memasukkan jarinya.

Clok clok clokk

Suara kocokan tangan pada lubang kenikmatannya. Semakin lama semakin cepat dan akhirnya. Isma pun organisme untuk pertama kalinya. Cairan cintanya menyembur dengan deras hingga membasahi kursi dan lantai. Setelah itu Kevin membuka celananya. Sekarang Isma dapat melihat penis dengan ukuran 15 cm, dengan diameter cukup besar, yang berdiri tegak dengan mata kepalanya sendiri.

"Besar banget," kata Isma.

"Justru ini yang bikin kamu ketagihan sayang."

"Terus harus gue apain?"

"Hisap pake mulutmu sayang, eh tapi sambil di jempit sama tetek kamu."

Dengan polosnya ia menuruti kemauan pacarnya. Isma mengubah posisi duduk, lalu ia mulai menjilati kepala palkon dengan air liur. Isma pun menggenggam kontol Kevin, lalu memasukkannya ke dalam mulut. Setelah itu dia menggepitnya dengan toket miliknya.

Slupp slup slupp slup slupp slup
Begitulah suara hisapan mulutnya pada kontol Kevin. Permainan lidahnya, hisapan, serta toketnya yang lembut membuat kontol Kevin semakin keras. Satu jam telah berlalu, sebentar lagi dia akan keluar. Kemudian ia berdiri sedangkan Isma dibiarkan duduk, sambil menghadap pusakany yang sudah berdiri tegap. Kevin langsung memasukkannya secara paksa, lalu dia memegang kepalanya. Kemudian dia mulai memperkosa mulutnya dengan brutal. Pertama ia dia menggenjotnya dengan pelan, lama kelamaan genjotnya semakin cepat dan liar. Bahkan kontolya sudah masuk hingga sampai ke dalam kerongkongannya.

Uhukk..uhukk..uhuukk

Isma pun terbatuk-batuk lalu memukul bokong Kevin, agar berhenti. Dia pun tidak memperdulikannya, dan akhirnya.

Crott..croot...croot..croot..

Pejunya keluar di dalam mulutnya. Lalu ia mencabutnya, pejunya sedikit keluar dari sela mulutnya. Napasnya pun ngos-ngosan, lalu Kevin menatapnya dengan sangat mesum sudah saatnya ia untuk menikmati hidangan utama.

Mereka berdua membaringkan tubuhnya di atas sofa, lalu menyerong ke kiri. Kemudian Kevin mulai menggesek-gesekkan kontol, di belahan vaginanya. Isma mulai merintih menahan nikmat. Lalu ia mulai membuka hijabnya, namun Kevin melarangnya. Sebab ia lebih menggairahkan jika menggunakan jilbab. Lalu mendekati kelingannya.

"Aku masukin yah?" Bisik Kevin.

"Ahh..masukin aku udah gak tahan."

Kevin pun mulai memasukkannya. Pertama dia mengalami kesulitan, sudah berapa kali ia terus saja meleset. Namun berkat usaha dan bantuan cairan cintanya, dengan sekali dorongan akhirnya masuk. Kevin merasa ia merobek sesuatu di dalam.

"Ahh..sakit..!"

Rintihan menahan sakit pada selangkangannya. Sekarang darah segar mulai mengalir, namun tersumbat oleh kontol milik Kevin. Kemudian ia terdiam. Dia ingin membuat vagina terbiasa dengan ukuran kontolnya. Di dalam ia merasa kontolnya di hisap dan dipijat oleh liang kenikmatannya. Sepuluh menit telah berlalu, namun dia belum mulai menggerakkannya.

"Masih sakit?"

"Enggak terlalu, uhh.."

Tiba-tiba dia mulai menggenjotnya, pertama dia melakukannya secara perlahan, lama kelamaan ia menambahkan tempo genjotan semakin cepat.

Plok plok plok plok plok plok

"Gimana rasanya?"

"Uhh...enak sayang, terus genjot terus..ohh.ohh..ohh..fuck..ahh"

Namun tiba-tiba dua orang asing masuk ke dalam rumah. Rupanya orang itu adalah Ferdi serta anak buahnya bernama Bejo, yang sejak tadi merekam dan mengamati mereka berdua.

"Lagi seneng-seneng bos?"

"Iyah, hayo gabung." Ajak Kevin.

"Asik," kata Bejo.

Melihat hal itu Isma pun terkejut, namun sekarang ia tidak bisa berpikir jernih. Sebab seluruh tubuhnya sudah terbakar oleh kenikmatan. Mereka berdua menurunkan celananya masing-masing. Sekarang terlihat kedua kontol yang sudah mengeras. Lalu mendekati kontol mereka ke wajahnya.

"Uhh jangan diem aja sayang, ayo hisap." Menampar wajah, serta menggesek-gesekkan wajahnya dengan kontolnya.

"Kocok sayang." Menuntun tangan Isma memegang kontolnya.

Isma pun mulai menjilatj palkon Ferdi dengan air liurnya. Berputar-putar lalu menjilati bagian bawah kontolnya. Setelah itu menghisap kedua bola miliknya, sehingga tanpa sadar membuat Ferdi merintih menahan nikmat. Sedangkan tangan kanannya mengocok kontol Bejo dengan tangannya.



Satu jam telah berlalu, sebentar lagi mereka pun akan sampai. Dan akhirnya, Kevin keluar di dalam memeknya sedangkan Ferdi keluar dalam kerongkongannya.

Uhukk uhukk uhuu

Isma pun terbatuk-batuk, lalu memuntahkan sisa sperma dari mulutnya. Sedangkan Bejo keluar membasahi wajah dan sebagian hijabnya. Sekarang giliran mereka berdua untuk menikmatinya. Isma yang sudah dikuasai oleh pengaruh obat dan kenikmatan, hanya bisa pasrah. Ferdi pun menyuruh Isma untuk mengubah dalam posisi doggy. mulai menggesek-gesekkan ke belahan vaginanya. Sekali dorongan kontolnya pun masuk. Lalu Ferdi mulai menggenjotny

"Ahh..ohh..shitt.. fuck..fuck..isma..enak banget." Kata Ferdi

"Sakit..pelan..pelan..ahh..ahh.

"Sakit..tapi.. keenakan..elu..ahh..anjing.. ternyata enak banget memek elu, sempit nyedot kontol gue. Gak sia-sia gue bacolin elu

"Uhh..ahh..ahhh..ahh" desah ism

Bejo pun tak mau kalah, lalu dia mulai menggesek-gesekkan kontol di bawah hidungnya. Lalu ia menampar wajahnya dengan cukup keras. Isma pun tercengang melihat ukuran kontol milik Bejo. Dia memiliki ukuran lebih panjang yaitu sekitar 20 cm. Melihat hal itu, dia pun mendesah sambil menelan ludah. Dalam hati ia berpikir, apakah benda itu bisa masuk? Namun dia akan segera mengetahuinya. Kemudian ia mulai menjilati palkonnya, lalu menghisap ke dalam mulutnya. Bejo pun merintih menahan nikmat. Dia pun berkata

"Bos seponganny enak banget. Gak nyangka, akhirnya gue bisa rasain mulutnya Isma. Ohh.

"Ahh..ahh.. memeknya sempit legit bikin nagih..ahh...ohh.." Memperkosa memeknya, sambil menampar bokongnya dengan cukup keras

Begitulah ketiga orang saling berpacu dalam kenikmatan. Satu jam telah berlalu, sekarang giliran Bejo yang menikmati hidangan utama. Bejo berada di bawah Isma, sedangkan Ferdi berada di belakang. Ferdi mulai memasukan jari tengah ke dalam anusnya

"Ahh..kok.. disitu? Cepat masukin lagi..ahh.. gue udah gak tahan.

"Iyah gue masukin, tapi buka disini. Tapi di lubang pantat elo haha

"Jangan disitu gue mohon, jangan disitu.

Tanpa pikir panjang Ferdi mulai mengocok anusnya. Isma yang belum terbiasa merasa ngilu pada lubang anusnya. Tiba-tiba sebuah benda tumpul berusaha masuk ke dalam memeknya. Karena ukurannya cukup besar ia meringis kesakitan. Namun berkat bantuan cairan cintanya, serta dorongan nafsu yang tinggi akhirnya masuk juga

"Ohh.. Isma..fuck..sempit banget.. ahh.. akhirnya.. kesampaian juga..ngentotin el

"Ah..ampun..sakit..

"Tenang sayang nanti juga terbiasa," bisik Ferdi

Bejo pun mulai menggerakkannya, awalny dia bergerak dengan tempo pelan lama kelamaan dia menggenjotnya dengan sangat brutal. Kedua gunung kembarnya ikut bergoyang setiap kali kedua selangkangan saling bersentuhan. Tiba-tiba Ferdi memasukkan kontolnya ke dalam anusnya. Isma pun berteriak histeris menahan perih pada anusnya. Sementara Kevin sejak tadi merekam aksi mereka bertiga. Satu lamanya mereka berpacu dalam kenikmatan

Plok plok plok pl

"Ahhh..yess..anusnya mantap.

"Memeknya super sempit..boss..ahhh..fuck..Isma.

"Terus..ahhh..genjot terus..ahh masukin lagi kontolnya..ahhh.

Lima belas menit telah berlalu, sepertinya mereka sudah mau keluar. Mereka berdua mulai menggenjotnya dengan tempo sangat cepat. Lalu merintih menahan nikmat, tanpa sadar Isma membuka mulutnya. Kemudian hijabnya sudah mulai acak-acakan. Hisapan pada memek dan anusnya semakin kuat. Dan akhirny

Crott croot cro

Akhirnya mereka berdua pun mengeluarkanya di dalam. Kemudian mereka pun saling bertubrukan, dalam keadaan kontol mereka masih menancap. Lambat laun akal sehatnya telah kembali, seketika dia pun menangis. Namun semua itu sudah terlambat, dia sadar mulai sekarang kehidupannya tidak akan sama seperti dulu. Dua bulan telah berlalu, selain menjadi selebgram, kini dia bekerja sebagai seorang pelacur berkelas tinggi. Banyak para petinggi dan orang kaya menyewanya. Terkadang dia harus melayani lima orang sekaligus. Pekerjaan itu akan terus berlangsung, hingga akhir popularitasnya.
Ah mantap isma a. Jilbob montok idaman
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd