Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Bed-ahh Rum-ahhh

Manakah pakaian yang paling tidak sopan?


  • Total voters
    32
  • Poll closed .
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
POV Ade
Aku bertempat tinggal sementara di sebuah rumah yang memang disewakan oleh warga kampung. Rumahnya cukup besar dan cukup untuk menampung semua kru bahkan bintang kamu. Malam itu aku ingin buang air kecil. Kubuka pintu kamarku dan keluar menuju kamar mandi yang terletak di belakang rumah. Saat sedang melewati pintu balkon. Aku mendengar suara aneh, suara yang sangat kukenali yaitu suara desahan wanita. Setahuku tidak ada kru yang membawa istrinya, walaupun begitu pasti akan dimarahi pak manajer karena bersetubuh tidak tahu waktu dan tempat

Karena penasaran aku buka sedikit celah pintu untuk mengintip. Betapa terkejutnya aku ternyata suara itu berasal dari friska dan mbah saad. Aku melihat mulut friska sudah menjadi bulan-bulanan bibir hitam mbah saad.

Tangan mbah saad lalu bergerak mengelus perut datar yang sedikit berlemak tersebut lalu dengan sedikit tenaga tangan yang satunya lagi membuka kancing atas baju friska dan langsung menunjukkan payudara sentosa miliknya. Mbah saad yang terlihat gemas langsung meremas remas benda bulat indah yang terbungkus BH hitam tersebut. Gerakan remasan yang lembut dan tidak kasar membuat friska lupa diri. Tidak kulihat sedikitpun friska menganggap perbuatan mbah saad sebagai bentuk tindakan pencabulan.

Gerilya tangan mbah saad di tubuh tubuh langsing friska juga tidak berhenti. Tangam tersebut lalu sampai ke pantat bulat sang bidadari tidak membuang kesempatan mbah sange tersebut memegang pantat tersebut lembut dan mencubit cubit kecil sehingga menimbulkan kegelian

"Hmm geli pakk"
"Nikmati saja ndukk"

Karena nampaknya mbah saad ingin hidangan utama. Rok 3/4 yang menganggu tersebut segera ia ingin lucuti, ia buka kancing pengait rok tersebut sambil tangan yang satunya lagi masih memegang payudara friska sebagai sandaran.

Mbah saad yang terlihat kesulitan lalu kesal, ia loloskan rok tersebut dan nampaklah celdam friska yang sudah basah. Ditidurkannya friska, dan entah kontol besar berurat tersebut sudah keluar dari celana kusam mbah saad.

Aku pun ikut berdebar debar melihat benda tersebut. Begitu kokoh dan seperti bor yang mampu menembus apa saja. Melihat mbah saad dan friska yang berbeda umur, kualitas wajah dan warna kulit saja bisa membuatku berdebar debar.

Namun nampaknya keberuntungan masih belum berpihak pada mbah saad. Suara ketukan pintu di depan rumah, menghentikan adegan puncak yang kutunggu sedari tadi. Friska lalu mendorong mbah saad dan memakai pakaiannya. Ia lalu berjalan menuju pintu balkon. Aku yang panik karena akan ketahuan mengintip langsung sedikit berlari ke kamar mandi dan mencoba melupakan kejadian tersebut.

"Maafkan aku friska" kataku dalam hati

"Sebenarnya kangenmu terhadap suamimu bukanlah salahmu. Namun salahku yang telah menjadi selingkuhan suamimu"

"Dari kemaren suamimu terus menanyai keberadaanku bukan keberadaanmu, ia malas mengangkat telpon wa mu karena aku berada di dekatmu. Ia takut aku cemburu"

"Toh sampai saat ini aku bingung kapan mas ardi akan menceraikanmu, kehidupan itu adil aku akan mendapat suami tampan dan kaya raya tapi impoten sedangkan kau mendapat kakek mesum miskin namun mampu memuaskanmu"

"Sekali lagi maafkan aku friska"

---
Hari kedua syuting

PAK BAKRI

POV Third

Hari kedua syuting sebenarnya adalah lanjutan cerita hari sebelumnya. Biasanya pemirsa TV akan diajak bagaimana orang terpinggirkan ini menjual barang dagangannya atau jasanya lalu akan diperlihatkan narasumber akan diberi upah sedikit sehingga orang akan semakin iba dan menonton acara tersebut.

Friska dengan ditemani mbah saad melakukan proses syuting. Pakaian friska saat itu adalah kaos lengan pendek tipis yang sedikit transparan dipadu dengan celana jins ketat.

Friska hari ini bertekat untuk bisa bersikap profesional agar tidak terjatuh lagi dan melakukan kejadian di balkon tersebut bersama mbah saad

"Jadi pemirsa saya disini bersama mbah saad,lagi menjual batu ya pak ya, biasanya ini dijual dimana pak"

"Ini dijual ke pasar nduk, ke pengepul namanya pak bakri"

"Oo gitu ya pak, emang biasanya berat gini pak gerobaknya"

"Yaiya nduk kalau batunya gak banyak, mana bisa dapat uang makan"

Mbah saad dan friska lalu sampai ke pengepul yang bernama pak bakri tersebut. Orangngya kurus ceking dengan rambut gigi tak tertata. Untuk muka sama sama tidak ada tampan tampannya seperti mbah saad

"Permisi assalamualaikum pak, ini saya mau setor batu"
" o iya mbak, taruh disitu saja biar ditimbang"

Mbah saad dan friska lalu mengangkut karung berisi batu tersebut. Kadang kadang dengan nakalnya mbah saad menyenggolkan karung goni tersebut ke payudara friska atau bila sudah tidak tertangkap sudut pandang kamera dengan berani mbah saad mencolek dan menampar pantat friska. Friska merasa dijaili mencoba mengingatkan mbah saad agar mengehentikan hal tersrbut karena ini masih proses syuting. Mbah saad hanya cengengesan saja melihat gundik tidak resminya tersebut menahan geli karena dijaili.


Setelah semua selesai ditimbang friska menannyakan harga batu tersebut dan menuju ke pak bakri. Sesuai briefing awal, bahwa agar menarik, yang tertangkap layar hanya friska dan pak bakri saja saat proses tawar menawar

"Kira kira harganya batunya berapa pak"
" ini semua 17 ribu mbak"
"Cuman 17 ribu pakhh?" Kata friska dengan mata sedikit mendelik.

Ternyata di belakang saat friska sedang mengobrol , mbah saad mencondongkan jari tengahnya dan mengobok ngobok pantat friska yang tertutup jins

Friska mencoba marah namun ketika ia melihat wajah mbah saad ia seperti tidak berdaya kembali dengan kewibawaan dan kegagahan usia tuanya. Mungkin saja hanya iseng belaka kan?

Sambil menahan rangsangan friska berbicara

"Massakkh hanya 17 ribu pak apa tidak bisa lebihhh" kata friska sambil melipat bibirnya
" ya gak bisa mbak harganya emang segitu disini"
"Mahalaannh dikitth dong pakk"

Merasa diatas angin, tangan mbah saad menerobos ke dalam dan mengobrak abrik celdam friska

Pada proses syuting bagian ini, friska dituntut juga untuk bisa memberikan "penawaran lebih" ke pengepul agar terkesan heroik dan layak ditampilkan di TV. Namun ya itu kondisi normal ketika friska sanggup berfikir jernih bukan ketika saat monster tua sedang menikmati pantatnya.

Karena kasihan dengan friska, mbah saad lalu membisikkan sebuah ide pada friska, ia lagi lagi melotot mendengar ide gila tersebut namun karena sudah sangat penurut dan friska ingin segera mengakhiri scene ini,friska pasrah saja lalu membisikkan ide tersebut ke pak bakri

Pak bakri tersenyum sumringah penuh arti ke mbah saad lalu berkata

"Yaudah mbak semuanya saya kasih 150 rb"
"Alhamdulillah terimakasih pak bakri" akting friska

Dengan berakhrinya scene tersebut berakhirlah sudah syuting hari kedua.

---
POV friska


friska basah basahan

Aku belum pernah sekesal ini sebelumnya. Belum pernah juga di dalam hidupku aku melakukan hal segila ini. Saat melihat hasil rekaman syuting tadi aku benar benar tidak melihat mbah saad sedang mengobok ngobok pantatku. Benar benar rapi ia dalam menyembunyikan keberadaanya.

Apalagi tadi ia membisikkan sesuatu yang sangat menjengkelkan yang terpaksa aku lakukan karena tuntutan pekerjaan.

"Nduk kalau kamu pak bakri belu batu mahal, coba kamu tawarkan susumu sama bibirmu untuk dinikmati pak bakri selama 5 menit"

Itulah kata katanya. Aku benar benar tidak bisa melawan karena seperti ada dorongan dalam diriku untuk menuruti perintahnya tanpa marah. Entah mengapa semua kenyamanan yang ia berikan kemarin menghapus semua batas logika dan normaku

Aku ingin sekali melabraknya namun sepertinya tidak bisa. Saat ia datang dan mengahampiriku, aku tidak sempat berkata kata. Ia lalu menarikku saja.

Untung waktu itu istirahat makan siang. Sehingga tidak ada kru yang memperhatikan kami. Mbah saad menarikku ke lingkungan semak dekat sungai yang dipakai sungai kemaren. Disana sudah ada pak bakri dengan jumawa berdiri melihat kedatanganku

"Woh wohh ini toh lonte kelas atasnya"
"Benar benar beruntung kamu ad, bisa dititipi lonte cantik"

Aku geram dengan hinaan hinaan itu ternyata cover luarnya saja alim memakai kopiah namun bejat. Tapi mbah saad menahanku agar tidak menamparnya. Dengan tatapan khas yang selalu membuatku linglung. Ia mulai berkata

"Nduk sikapmu tadi kurang baik, perbaiki sikapmu"
"Tapi pak ia sudah menghinaku"

Tiba tiba saja ia memelukku dan menyibak rambut panjanh indahku
"Sudah sudah ada mbah disini, gapapa"
Aku yang sedikit tenang pun mengungkapkan kekecewaanku karena tadi mbah saad menjahiliku

"Mbah tadi pas syuting jangan gitu toh, friska kan malu"
"Habis kamu indah sekali nduk, begitu sempurna"
"Ah gombal pak"

Semua kekesalanku kepada pak bakri dan mbah saad sirna dan aku sekarang menggelayut nggelayut manja di dada orang yang pantas menjadi ayahku ini atau bahkan jadi kakekku

"Sekarang nduk cantik, bapak minta bantuan ya ke kamu"
"Bantuan apa pak"
"Tolong kamu main seperti bapak yang perintahkan tadi sama pak bakri yaa"
"Ahh gak mau pak maunya sama mbah saad aja" desah manjaku
"Yaudah kamu berarti ga suka sama bapak" kata mbah saad sambil melepas pelukannya dariku
"Bukan begitu pak, tapi...
"Yaudah bapak gak mau syuting lagi"

Aku pun begitu bingung apa aku harus menuruti keinginan gilanya atau tetap berprinsip sebagai wanita setia saja. Ada dorongan dari dalam diriku untuk menuruti perintahnya karena selama di desa ini aku telah diberikan kenyamanan dan keamanan yang belum kurasakan sebelumnya.

Di satu sisi aku tidak mau melayani orang yang jelas jelas mesum dan mupengan seperti pak bakri. Terlebih lagi bisa gawat kalau mbah saad ngambek dan gak mau syuting lagi gara gara aku.

Dengan segenap kekuatan akhirnya aku mengiyakan

"Iya pak cuman sekali saja yaa"

Wajah mbah saad dan pak bakri sumringah karena sang bidadari telah takluk pada mereka.

---
Aku mendekat ke arah pak bakri yang sedari tadi berdiri penuh percaya diri. Kubuka kancing atasku pelan pelan bagai penari striptease yang melayani tamunya entah ide dari mana itu.

Semua kulakukan dengan segemulai mungkin . Kaosku lalu kunaikkan ke atas, saat itu dadaku membusung agar kaos mudah terlepas. Aku pun bisa melihat jelas wajah pengen dari pak bakri. Dalam keadaaan setengah telanjang seperti ini di alam bebas membuatku adrenalinku terpacu.

Apalagi di depanku ada dua monster yang sepertinya haus seks. Kutaruh tanganku ke belakang lalu kucopot pengait BHku, aku tahan Bhku agar tidak segera jatuh karena aku masih memiliki malu. Pak bakri yang tidak sabaran lalu menarik bhku dan melemparnya ke tanah.

Dengan segenap keberanian, aku meremas kecil susuku dan mencondongkannya ke depan lalu berkata

"Ini susu saya silahkan dinikmati"

Pak bakri yang kesetanan langsung memelukku dan nyosor ke payudaraku, ia menjilat jilat payudaraku yang bulat sempurnan secara melingkar. 5 menit kan ya sudah semoga perilaku memalukan ini cepat berakhir

Pak bakri lalu dengan gemas menggigit kecil payudaraku yang sudah tegang. Terkadang gigitannya sedikit menyakitkan sehingga aku mengaduh.

"Aduhh pelan pelan toh pak"
"Maaf mbak habisnya gemesin, sejak mbak datang ke kampung ini saya selalu gak bisa tidur mbak kepengin ngenthu mbak"

Aku jelas tidak peduli dengan curhatan kurang berbobot tersebut yang aku pedulikan agar ini cepat berakhir

Setelah puas dengan payudaraku ia lalu menciumku. Ia berusaha menembus bibirku dengan lidahnya. Lidah kami langsung berpautan dan menari nari seperti bertukar liur. Pak bakri kemudian memonyongkan bibirnya untuk menyedot lidahku

Slurpp slurpp slurpp begitulah bunyinya.

Setelah tua bangka ini puas ia kemudian mendudukanku lalu membuka celananya lalu mengeluarkan kontolnya

"Ndukk kamu bisa lakukan ini?" Tanyanya sambil mengeluarkan hp yang memperlihatkan wanita asia melakukan paizuri

Aku menurut saja lalu mengempitkan payudaraku dengan kontol yang terjepit di tengahnya. Aku lalu memaju mundurkan pelan jepitan payudaraku. Pak bakri merem melek keenakan dan meracau tidak jelas

"Auhh ahhh enak sekali susunya mbak friska ini"

Aku ingin menyelesaikan ini dengan cepat maka kupercepat kocokan susuku. Atas bawah atas bawah. Karena memang dasarnya pak bakri orang tua ia hampir mencapai klimaksnya

Aku yang tak ingin kena cipratan pejunya sudah pasti ingin menghindar tapi dengan sigap ia menahan kepalaku dan

Crott
Crott
Crott
Semprot

Sperma tersebut sudah membasahi wajahku aku tiba tiba shock dan menangis karena aku bisa sekotor itu. Tapi selalu dengan wibawa dan kasih sayang mbah saad aku selalu tenang dan bisa melupakan kejadian itu.

Bersambung
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
[TRAILER Chapter Terakhir}

Hari terakhir syuting dari segala macam reality show yang mengatas namakan belas kasih. Selalu diliputi dengan pemberian hadiah dari pihak stasiun TV kepada narasumber yang butuh bantuan Hal ini tentu menarik, pemberian bantuan tersebut bertujuan agar harapan pemirsa yang sudah kasihan dan ingin memberi bantuan namun tidak bisa sehingga stasiun tv lah yang memberikannya secara simbolis. Secara manajemen hal itu mungkin bisa membantu CSR (Corporate Social Responsbility) untuk mencari kandidat yang pantas jadi sekalian aja kan.

"......................Jangan pak saya tidak mau memakai pakaian seperti itu, tidak sopan!!!................"

".....................Beri aku kenang kenangan terakhir nduk..............................................."

"....................................Sampai jumpa lagi di bed-Ahhh rum-Ahhh..............."


PAKAIAN 1


PAKAIAN 2

TAMAT


UPDATE HABIS LEBARAN, BIAR GAK MENGGANGGU MAKNA IBADAH PUASA

JANLUP ISI VOTING
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd