Capter 2 : Sungguh Aku Sangat Mencintai Mu
Di saat Deva sibuk, Tulae menyendiri dimana ia memandangi langit yang biru, ia tidak ingin mengatakan rahasia terbesar yang ia miliki, dalam kesendirianya Tulae meneteskan air mata.
“ Aphrodite, aku sungguh menyesal, kenapa aku duluan datang ke dunia ini, baru aku sadari bahwa permintaan aku ini sangat egois “
Sebelum ke berangkatan ku ke kekaisaran Artium Tulae memeluk ku dari belakang, dan hal ini sangat mengejutkan bagi ku. Padahal ia juga ikut dengan kami tapi entah kenapa pelukanya dan senyuman bahkan setiap nadanya mengisyaratkan seolah olah ia akan pergi.
“ ada apa dengan mu ? “ tanya ku
“ Ah tidak, aku hanya memeluk suami ku saja “
Tulae tersenyum
“ yang mulia kuda anda sudah saya siap kan “ ujar prajurit
“ Aku ingin berkuda dengan suami aja “ Tulae
Aku menuruti ke inginan tulae, kami pun mulai berangkat, karena saat ini kami adalah tamu dari kekaisaran Artium.
“ Ini pertama kalinya kita berkuda berdua “ ujar tulae
“ Iya, ini pertama kalinya ujar ku, di temani oleh wanita cantik lagi “
“ kau tau sayang, aku ingin selalu bersama mu “
“ Aku juga “
Prajurit yang mengawal kami hanya diam saja.
“ Lihat burung-burungnya berterbangan “
Tangan kiri ku memeluk pinggang tulae, dan Tulae menyentuh tangan ku dengan lembut.
“ aku bersyukur kita memiliki umur yang panjang “ ujar ku
“ Iya “ Tulae
Seharian ini aku sangat bahagia sekali, dan tiba dimana kami harus berkemah untuk melewatkan malam hari, di sini banyak sekali kunang-kunang entah dari mana datangnya.
“ Sayang kemari “ panggil Tulae
Aku pun menghampirinya
“ pemandangan ini pemandangan yang langka “ ujar ku
Kami saling berhadapan dan Tulae mencium bibir ku dengan lembut, lalu ia memeluk ku dengan erat.
“ maaf “ tulae
“ Maaf kenapa ? “ tanya ku heran
“ Maaf, aku minta maaf ke kamu, aku mengingkari janji “
“ janji ? “
“ Maaf, aku tidak bisa memenuhi janji ku sebagai seorang istri “
Aku melihat wajah Tulae yang memandang ku setelah ia membenamkan wajahnya di dada ku, dengan tangisan dan air mata.
“ Katakan siapa yang menyakiti mu ! “ aku dengan emosi campur aduk
“ Tidak ada yang menyakiti ku, tapi aku tidak bisa berlama-lama lagi “
“ Maksudnya !? “
“ Aku pernah berjanji akan melahirkan anak-anak mu, aku akan selalu bersama mu, tapi takdir berkata lain “
“ Ada apa ? aku tidak mengerti “
“ Waktu ku sudah habis di dunia ini “
Ada luapan emosi dari dalam tubuh ku, aku tidak dapat menahan lagi air mata ku pun jatuh.
“ Jangan berkata yang aneh aneh “ balas ku
“ Sebentar lagi aku akan menghilang, aku ingin mengatakan bahwa aku sangat mencintai mu “ Tulae tersenyum simpul
“ Ini bukan lelucuan bukan “
“ enggak, aku berkata seperti ini, karena sudah waktunya. Aku sudah hidup terlalu lama, dan setiap mahluk memiliki umur, tidak ada ke abadian dan yang memilikinya hanyalah kamu “
Tubuh tulae mulai bersinar, ia terus menatap ku dengan tatapan sayunya dan senyumannya yang bagaikan senyuman seorang dewi.
“ jangan tinggalkan aku “ mohon ku
“ sayang, saat aku tidak ada nanti, kamu harus tetap hidup. Terus makan yang banyak, jangan tenggelam dalam sebuah pekerjaan, kamu juga sekali kali bersosiliasilah dengan rakyat kita, lalu carilah orang yang kamu percaya dalam membantu mu bekerja “ Tulae
Perlahan tubuh Tulae mulai menjadi serpihan debu
“ Tunggu, jangan pergi aku mohon “
“ aku bersyukur mencintai mu, dan di cintai oleh mu. Aku sangat bersyukur pernah melewati hari hari ku, jam demi jam, detik demi detik bersama mu, aku sangat mencintai mu sungguh “
“ Tulae, kita bahkan belum melaksanakan upcara pernikahan “
“ Tidak apa, aku sudah merasa sangat cukup bersama mu seperti sebelumnya dan sampai saat ini sudah sangat cukup untuk ku “
“ aku tidak mau, aku ingin selalu bersama mu “
“ Aku juga merasakan hal yang sama, suami ku. Tapi takdir dari dewi Aphrodite tidak dapat kita tentang “
“ Tulae, kenapa baru sekarang kamu mengatakanya “
“ Aku tidak ingin menjadi penghalang untuk orang yang aku cintai, dimana orang yang ku cintai ini hendak menggapai mimpinya sebagai seorang istri bukanya aku harus mendukung suami bukan, dan tidak boleh bersifat egois “
“ Harusnya kamu tunjukan ke inginan mu, apa yang di sebut dengan sebuah kebahagian jika hanya ingin mewujudkan mimpi ku sendiri “
“ Dengar sayang ku, semua ini karena aku mencintai mu “
Tulae pun menghilang, dan aku berteriak hingga semua penjaga berdatangan, mereka hanya diam dengan tatapan sedih. Aku pun berdiri dan berteriak memanggil nama Aphrodite. Suara langkah kuda pun terdengar ternyata Lucifer dan Tulae yang menyusul karena mereka merasakan energi yang aneh.
“ Yang mulia ! “ Lucifer
“ dimana yang mulia ratu Tulae ? “ tanya Shariel
“ Dia …. di ambil oleh dewi kematian “
Lucifer dan Shariel terdiam, aku pun duduk bersendar di batang pohon. Aku benar-benar ke hilangan semangat hidup ku, aku baru sadar saat ke hilangan seseorang seberapa besar rasa sakitnya maka sangatlah besar cinta kita terhadap seseorang itu.
Aku memukul tanah sekeras-kerasnya aku sangat bodoh, laki laki yang tidak begitu peka dengan perasaanya. Seharunya aku selalu bersamanya, di waktu luang seharunya aku menemaninya, selama ini apa yang aku lakukan.
“ shariel …. “ panggil Lucifer
“ Aku tau “ Shariel dengan tatapan sedih bercampur marah
Dari punggung Shariel muncul sayap mengembang dengan indahnya, baju jirahnya pun sangat berbeda ia terbang ke langit.
“ Silan, sialan, sialan, sialan “ gumam Shariel dalam hatinya
Di langit malam Shariel berubah menjadi cahaya menembus langit dimana gerbang pertama pintu langit terbuka. Ia terus menembus gerbang langit hingga tiba di sebuah aula emas dimana ada seorang yang duduk di singgasananya yang sangat megah di sisinya juga ada malaikat yang lain disana.
Shariel mencabut pedangnya dan ia tusukan ketanah sebagai penghormatanya sekaligus ini sebuah ancaman yang sangat nyata dari Shariel.