Capter 7 Assassin
Dari dalam jurang dark elf mulai memanjat tebing, dengan ke ahlian mereka hal tersebut bukanlah hal yang sulit sekaligus mutahil, dengan perlengkapan yang mereka miliki semuanya menjadi sangat mudah tapi dalam misi yang sangat beresiko dan ketepatan waktu, aku yakin mereka pasti menyiapkannya, permasalahan kami adalah dalam mendobrak pintu benteng Ortea. Pertempuran ini benar benar gila bagi pihak ortea, dari awal mereka adalah orang-orang gila perang dan di berikan kesempatan lagi setelah ribuan tahun lamanya untuk berperang. Jendral Ortea memerintahkan tentara di kota untuk mengumpulkan semua budak karena dari awal mereka sudah terlihat menyelamatkan para budak.
“ Sayang lihat di atas ! “ Tulae dengan sihir telepati
Aku pun melihat ke atas dimana para budak mereka tunjukan mereka di belenggu, di belakang mereka terdapat algojo yang siap membunuh mereka, sang jendral Ortea meminta kami untuk berhenti dan menyerah namun aku tidak menghiraukanya mereka mulai membunuh lima orang budak pertama aku tidak perduli karena mereka selalu menyebut kami sebagai iblis, jadi kami tunjukan seperti apa iblis itu. Aku pun tertawa melihat tontonan yang di sajikan oleh jendral Ortea, aku tertawa untuk menghibur hati ku dan menguatkan diri ku agar aku tidak ke hilangan cara berfikir ku.
“ Sangat menyenangkan ! “ Tulae
Pasukan cadangan Cavalery terus mendukung ke tempat yang berbeda dimana mereka bekerja dengan sangat extra, tembok pertahanan Ortea ini sangat merepotkan mereka juga menambahkan mantra pelindung agar tembok tersebut sukar untuk di hancurkan, dark elf tadi pun mulai naik dan menyerang tentara yang ada di sekitar mereka, keributan pun terjadi pada benteng Ordea. Mereka memanggil Fenrir yang bersembunyi di dalam bayangan mereka, mereka mencabik cabik musuh yang sudah mereka dapatkan dan tidak akan melepaskan begitu saja, Jendral Ortea mendengar serangan tersebut hingga penjaga benteng di habisi, ia pun menundukan kepalanya dimana ia merungi nasip dari awal perperangan ini tidak di rencanakan dan pertahanan juga tidak di hitung, alhasil pasukan yang menguasai medan peranglah yang di untungkan. Dark Elf tadi bertempur dengan sangat gesit hingga mereka bertemu dengan jendral Ortea.
Jendral Ortea pun gemetar dan memohon ampun, dua orang mendekati sang jendral dan langsung menggorok lehernya hingga putus, lalu dark elf tadi naik ke atas puncak benteng pertahanan Ortea sambil menunjukan kepala jendral Ortea yang menguasai benteng pertahanan ini, semua orang bersorak.
“ Hura ! “ ujar ku dengan nada lantang
Begitu juga yang lain merubah cara sorak-soraknya dengan mengikuti ku, benteng pertahanna sudah di kuasai oleh kami, para budak yang masih ada disana di bebaskan dan mereka mulai mengambil senjata membunuh tentara yang ada di hadapan mereka, Dark elf yang melihat kejadian tersebut tidak melarang para budak dalam tindakan mereka. Satu persatu mereka melepaskan senjata dan aku memerintahkan mereka untuk mengikat semua prajurit. Lalu aku bersama tentara ku dan Tulae memasuki kota Saldia, pemandangan di dalam sini juga sangat mengerikan banyak budak yang di bunuh.
Aku mulai menyanyikan lagu bersama tentara ku
“Seeren snakker med sine guder
[Cenayang itu berbicara atas pelihatanya pada tanah]
Han vil se hva fremtiden vil bli
[Ia melihat akan masa depan yang menunggu]
I dette vil all syn i veien falle
[Dalam penglihatanya semua jalan rusak dan hancur]
Før de mektige krigerne
[Di depan prajurit yang perkasa]
Ritualet av blod er en gave
[Ritual darah adalah sebuah hadiah]
Til ånene til sjøen
[Untuk Aruah Laut]
De vil hjelpe oss med å nå
[Mereka akan membantu kita mencapai]
Vår herlighetens sted
[Tempat kemuliaan kita]
Gjennom sjøen
[Melalui Laut]
Gjennom brann
[Melalui Api]
Gjennom ærverdig død i kampene
[Melalui kematian terhormat dalam pertempuran]
Vi kommer til det hellige landet
[Kami akan datang ke tanah suci]
Ingenting stopper oss
[Tidak ada yang menghentikan kita]
Ingenting bryter oss
[Tidak ada yang menghancurkan kita]
Vår far venter på oss
[Karena ayah kami menunggu kami]
I de gyldne salene i Valhalla
[Di aula emas Valhalla]
Våre kvinner er skjoldpiger
[Wanita kami adalah gadis pelindung]
Med Freyas kraft
[Dengan kekuatan Freya]
De kjemper som de modigste
[Mereka bertarung seperti yang paling berani]
Side ved side med våre menn
[Berdampingan dengan orang-orang kita]
Vi kan krysse havet
[Kita bisa menyeberangi lautan]
Våre skip er sterke
[Kapal kita kuat]
Thor har velsignet oss med torden
[Thor telah memberkati kita dengan guntur]
Av den fjerne stormen
[Dari badai yang jauh]
Våre fiender er nært
[Musuh kita dekat]
De ber til deres gud
[Mereka berdoa kepada tuhan mereka]
Jeg kan se
[Saya bisa melihat]
Frykten i øynene deres
[Ketakutan di mata mereka]
Han kan ikke hjelpe dem i denne kampen
[Dia tidak bisa membantu mereka dalam pertempuran ini]
Fordi Odin, …
[Karena Odin, ...]
Penduduk yang kami lalui mulai bersujud, di depan mata ku, mereka tidaklah berarti, aku melarang pembunuhan didalam kota kecuali mereka menyerang kami terlebih dahulu. Perperangan yang singkat ini kami menangkan, Tulae berbicara dengan pemimpin Dark elf yang menyiapkan serangan mendadak ini untuk menguasai benteng pertahanan Ortea dan memberikan hadiah kepadanya. Setiap rumah di masuki oleh monster-monster undead mereka mencari budak yang di sembunyikan atau ketakutan.
Budak-budak ini segera di bawa dan di berikan mantra pelepasan, inilah ritual ke menangan kami, aku juga meminta mereka berdoa untuk teman-teman kami yang jatuh di medan perang, dan inilah sejarah pertama kerajaan fantastica. Kami tidak ingin berlama-lama disini karena tujuan kami membawa semua budak untuk pergi ke tempat kami berada, bahkan Ethernal House, Elder House dan Merchan Guild kami masuki untuk mencari para budak dan di bebaskan saat itu juga. Aku bertemu dengan ketua masing masing dari Ethernal House, Elder House dan Merchan Guild dan aku mengatakan ke datangan kami hanya untuk membebaskan budak dan aku juga mengatakna bahwa negara Fantastica adalah negara yang melarang perbudakan dimana semuanya memiliki derajat yang sama. Bahkan ada yang berani bertanya apakah raja dan ratu, bangsawan serta keluarga kerajaan orang yang tak tersentuh hukum, maka aku katakan semua orang dalam hukum Fantastica itu sama, tidak ada perlakuan khusus bahkan jika seorang raja jika ia di anggap berbuat kriminal dan memiliki bukti yang cukup bisa saja raja di hukum mati sesuai dengan perbuatanya.