Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ANTARA CINTA DAN NAFSU

Bagian 13

Ana terhanyut. Jantungnya berdegup kencang, namun ia sangat menikmati apa yang dilakukan Alex padanya....Bibir Alex begitu hangat, ciumannya terasa lembut di bibir Ana. Ia merasakan energy yang luar biasa mengaliri seluruh tubuhnya, terasa begitu nikmat, membuat nafasnya memburu dan ingin Alex melakukannya lebih lagi. Ana mendesah panjang ketika bibir Alex mulai merayap mencium telinganya, menggigit lembut lehernya, membuat tubuhnya sedikit menegang, menggelinjang tanpa ia sadari.
Alex merasakan tubuh Ana meronta saat ia mencium leher putih dan mulusnya. Namun cengkraman Ana pada punggungnya dan desahan lirihnya menandakan ia menikmati apa yang Alex lakukan. Perlahan Alex menyingkap gaun mandi yang menyelimuti tubuh Ana, tangan nya mulai menyentuh hati hati payudara Ana di balik lingerienya. Ana mendesah lebih keras saat Alex meremas lembut payudaranya, merasakan kenyal dan padat pada genggamannya.
"Uuh .. Alex ..." gumam Ana sedikit terkejut Alex menyentuh salah satu bagian intimnya. Alex mengecup dan menggigit kecil bibir Ana.
"Ya sayang ..." bisiknya "Apakah kamu menikmatinya ...?"
"Mmh ..." desis Ana, merasakan tangan Alex mulai mempermainkan putingnya.
Alex menghentikan serangannya, membuka semua gaun mandi Ana dan melemparkannya ke lantai. Alex menatap Ana yang kini berbalut Lingerie di hadapannya. Lingerie tipis berpotongan sangat sexi yang memperlihatkan dengan jelas payudara bulat Ana dengan puting kemerahan yang kini mencuat menahan birahi. Keduanya bergerak naik turun seiring deru nafas Ana. Kaki Ana jenjang, putih dan mulus dengan kedua pahanya yang sedikit terbuka, memperlihatkan vaginanya yang hanya tertutup seutas G String, mengintip di balik renda lingerie yang sedikit tersingkap. Alex menatap wajah Ana yang bersemu merah, Ana menutup mulutnya dengan kedua tangannya menahan malu.
Alex tersenyum. Ia meraih cepat tubuh Ana, menggendongnya dan berjalan menuju tempat tidur di dalam kamar.
Ana berteriak terkejut, namun tidak dapat berbuat apa apa saat Alex menghempaskannya lembut ke atas Kasur. Alex membuka T Shirt dan Celana pendek yang dikenakannya, berdiri dihadapan Ana yang terlentang diatas kasur menutup kedua matanya menahan malu.
Alex tertawa kecil, meraih tangan Ana, menatap mata Ana yang terpejam.
"Hei sayang .." sapa Alex sambil tersenyum. "Bukalah matamu ..."
Ana meringis, membuka sedikit matanya, melihat senyum Alex dihadapannya.
"Tidak perlu malu .. aku suamimu, dan kamu isteriku ..." ujar Alex, kemudian kembali melumat bibir Ana dan perlahan meraih tangan Ana, menyelipkannya ke balik CD dan menyentuhkannya pada penisnya yang sudah mengeras sejak tadi.
Ana menjerit tertahan, namun dekapan dan ciuman Alex membuatnya segera melupakan apa yang terjadi. Tangannya menggenggam lembut penis Alex, mengalirkan kehangatan pada seluruh tubuh Alex.
Alex bangkit sejenak untuk melepas CD nya dan membuka lingerie Ana perlahan. Ana sudah kembali melayang, nafasnya memburu, mencengkram lengan Alex yang kini meremas remas kedua payudaranya.
Alex membelai lembut perut Ana, menurunkan perlahan tangannya membelai bagian luar vagina Ana. Ini adalah kali pertama bagi Ana, sehingga Alex memutuskan ia hanya akan melakukan permainan sex yang sangat standar untuk Ana. Malam ini harus menjadi malam yang indah dan tidak terlupakan bagi Ana.
"Mmh .. Alex ..." desis Ana saat ia merasa satu titik di vaginanya tersentuh tangan Alex dan mengalirkan sensasi luar biasa bagi tubuhnya. "Oh ...."
"Ssshhh ..." ujar Alex menenangkan Ana. "Tidak apa apa sayang ... Aku akan melakukannya perlahan, OK ...?"
Alex kembali mencumbu bibir dan leher Ana, meremas payudaranya, melangkah membuka kedua paha Ana lebar lebar dan menekan tubuhnya semakin erat kepada Tubuh Ana. Ana mendesah, memanggil namanya berulang ulang, tubuhnya sedikit meronta saat Alex menggesekkan kepala penisnya yang keras ke bagian luar vaginanya. Alex merasakan tangan Ana mencengkram lengannya dengan kuat.
"Sayang ..." bisik Alex juga menahan birahinya yang semakin memuncak, merasakan geliat tubuh Ana dibawah tubuhnya "Let me in, Baby ..."
Alex mendorong kedua Kaki Ana menjauh, membuka lebar lebar kedua pahanya. Ia meraih pinggul Ana, sedikit mengangkatnya dan menyelipkan penis nya yang kokoh ke lipatan Vagina Ana yang sempit.
Alex mengerang, Ana menjerit merasakan tekanan suatu benda besar pada vaginanya.
"Oohh Alex ...!!" jeritnya. Alex menghentikan hujamannya sejenak, mengulum kedua puting Payudara Ana bergantian. Ana menggelinjang.
"Oowh Aleeex ..." rintihnya.
"Ya sayang ..." bisik Alex sambil mengecup telinga Ana. "It's alright .. pelan pelan saja ..."
Saat Ana mulai terlihat kembali menikmati apa yang Alex lakukan, ia kembali menghujamkan penisnya semakin dalam ke vagina Ana. Sangat sempit dan mencengkram, sehingga Alex harus berkali kali mengatur nafasnya agar pertahanannya tidak bobol lebih dahulu. Kali ini ia terus menghisap Payudara Ana, mempermainkannya dengan putingnya sementara Penisnya bekerja keras menembus pertahanan Ana yang luar biasa.

Ana mengerang, menjerit tertahan merasakan tekanan penis Alex semakin dalam memasuki vaginanya. Namun dalam saat yang bersamaan, ia merasakan nikmat luar biasa pada kedua payudaranya. Semua rasa bercampur aduk, membuat ekspresi luar biasa pada tubuhnya. Ana mencakar punggung Alex, meremas rambu Alex sementara kedua tungkainya menegang merasakan apa yang Alex lakukan dibawah sana.
"Aleeex .. aahh ..." mulut Ana tak henti mengerang. Semakin keras erangan Ana, Alex semakin bernafsu mendorong kuat penisnya kedalam vagina Ana. Ia memeluk erat tubuh Ana yang menegang, dan dengan hentakan kuat ... ia merasakan kehangatan vagina Ana pada penisnya, seiring jeritan panjang Ana dan cengkramannya yang kuat. Penis Alex terasa terjepit, Ana sedikit merapatkan kedua pahanya. Alex tersenyum membelai rambut Ana. Ia berhasil menembus Vagina Ana. Alex mengecup lembut bibir Ana, membiarkan Ana mengatur nafasnya dengan penis Alex didalam tubuhnya.
Ana meneteskan air mata, namun tersenyum dan melingkarkan lengannya pada leher Alex.
"Sayang ..." ujar Alex terengah, menempelkan keningnya pada kening Ana.
"Oh Alex ..." bisik Ana bahagia.
Alex mengangkat sedikit badannya, mulai menggerakkan pinggulnya, membuat penisnya bergerak sedikit menggesek gesek bagian dalam vagina Ana.
Ana mengerang, tubuhnya kembali menegang. Namun ia tidak merasakan tekanan seperti di awal Alex mencumbunya tadi. Ana hanya merasakan Alex bergerak semakin cepat, sebelum tubuhnya menegang dan menggumam panjang. Ana tau Alex telah mencapai ejakulasinya.

Alex membuka matanya perlahan, melirik keluar jendela kamar. Sinar matahari mengintip dari balik tirai kamar. Alex melirik Ana yang masih tertidur dalam pelukannya. Ia tersenyum, mengingat ia telah mendapatkan sesuatu yang paling berharga milik Ana. Keperawanannya. Alex tidak memungkiri bahwa malam tadi pun merupakan malam pertamanya merasakan sulitnya menembus selaput dara seorang gadis, mengingat saat pertama kali Alex melakukannya dengan Eveline, Eveline sudah tidak lagi memiliki keperawanannya. Entah sudah berapa kali ia melakukan sex bersama laki laki lain sebelum Alex. Gaya hidup Eveline memang sangat bebas, seperti yang ia lakukan saat menghabiskan waktu bertahun tahun lamanya mengenyam pendidikan di Negara Barat.
Alex cukup puas dengan keberhasilannya bersabar, membuat Ana merasa cukup nyaman saat melakukan sex pertamanya. Alex akan mengajarkan banyak hal untuk meningkatkan kenikmatan saat mereka melakukannya lagi di saat mendatang. Ana harus dapat menikmati sex, seperti Eveline menikmati sex yang diberikan Alex kepadanya.
Ana menggeliat, membuka matanya dan melihat Alex yang tengah memandanginya sambil tersenyum. Ia melirik tubuhnya dan tubuh Alex yang masih telanjang dan segera menarik selimut tinggi tinggi menutupi dadanya, kemudian tersipu malu. Alex menyeringai.
"Selamat pagi putri malu ..." sapa Alex menggoda Ana. "Isteriku tercinta .. apa yang kamu rasakan semalam An?"
Ana tersipu, mencubit dada Alex dengan mesra.
"Kita mulai lagi?" tanya Alex seraya mengecup bibir Ana. "Kata orang ..." Alex berpindah mengecup telinga Ana, membuatnya menggeliat nikmat "Sex pagi hari itu ...." Alex berpindah mengecup leher Ana seraya meremas payudaranya lembut "Lebih nikmat .." Alex mulai menyingkap selimut yang menutupi tubuh Ana. Ana mendesah saat Alex kembali menurunkan bibirnya menghisap dua puting Ana bergantian.
Gelitik lidah Alex pada putingnya membuat Ana mendesah lembut. Jemarinya meremas rambut Alex, menikmati sensasi yang dirasakan oleh kedua payudaranya.
Alex menyelipkan tangannya, mengusap lembut Vagina Ana, menggelitik klitoris Ana yang sedikit menyembul keluar karena posisi pahanya yang terbuka.
"Mmmh .. " gumam Ana, melumat habis bibir Alex yang kini telah kembali melumat bibirnya.
"Aku akan membuatmu melayang sayang ..." bisik Alex. Alex menegakkan tubuhnya, membuka paha Ana lebar lebar, menyelipkan kepalanya diantara dua paha Ana dan mulai menjilat Vagina Ana dengan liar.
"Alex ... Ooh .. apa yang kamu lakukan ..." jerit Ana tertahan berusaha bangkit, namun tangan Alex menahan pinggulnya.
Alex menjilat seluruh permukaan Vagina Ana tanpa ada yang terlewat. Awalnya Ana merasa risih, namun lidah Alex yang mempermainkan klitorisnya terasa begitu nikmat. Ana mendesah, mendesis, merasakan sensasi mengejutkan yang luar biasa pada kemaluannya, yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Pinggulnya bergerak maju mundur tanpa sengaja, menikmati lidah Alex dibawah sana, sesekali menjerit perlahan saat Alex menghisap kuat dan menggigit kecil klitorisnya.
"Awh .. Alex ... mmhhhhhh ...." desah Ana panjang.
Entah mengapa desahan Ana membuat Alex semakin termakan birahi. Ditelinganya, gumam kenikmatan Ana bagaikan lagu merdu yang membuat penis Alex tegak berdiri. Aroma Vagina Ana bagaikan perangsang yang membuat dadanya bergejolak. Alex semakin gencar melakukan Oral Sex pada Vagina Ana. Ia terus menjilat berulang kali, menyelipkan lidahnya sedikit lebih dalam pada lubang vagina Ana, menggoyangnya perlahan, kemudian menggeser lidahnya pada klitoris Ana, mengecup dan menggelitiknya dengan penuh nafsu, menyapukan lidahnya menuruni lekuk bagian dalam vagina Ana sampai kebatas Anus, kembali lagi menyapu seluruh lekuk vagina hingga Ana menggelinjang hebat. Cengkraman tangannya menguat, pinggulnya menegang.
"Mmmmmmmhhhhh .... oohhhhh .... ahhh .. Aleexx .. ssshhhhsshhh .. mmmhhmmmhh ...." Ana meracau. Alex sangat puas merasakan Ana menikmati sex mereka kali ini. Saat Alex yakin Ana sudah hampir di puncak kenikmatan, ia bangkit, menusukkan keras keras Penisnya memasuki lubang vagina Ana yang sudah merekah, dengan lebih mudah Penis Alex menghujam Vagina yang telah ditaklukannya semalam. Ana menjerit tertahan, pun demikian dengan Alex.
Alex memejamkan matanya. Nikmatnya cengkraman Vagina Ana pada penisnya terasa luar biasa. Alex mengocok lembut penisnya dalam Vagina Ana, sementara kedua tangannya menumpu dan meremas payudara Ana dengan lembut. Sesekali Alex menunduk, melumat bibir Ana yang terus meracau meluapkan kenikmatan.
"Aah ... ooowwhhh Alex .. mmmhhmm .. uh .."
"Oohhhhh Babyyy ... mmmhhhhhhh ... ssshhh ...."
Keduanya hanyut dalam kenikmatan. Alex merasa penisnya dipijat lembut, semakin kencang cengkraman Vagina Ana, semakin kuat dan cepat Alex mengocoknya. Ana mulai tidak dapat mengendalikan dirinya. Ia menggelinjang, merasakan suatu aliran kenikmatan, gelombang aneh yang membuat seluruh tubuhnya mengejang, sangat nikmat, memaksanya mencengkram Alex kuat kuat, dan energi tak tertahankan membuat ia ingin berteriak.
"AaaaaaaahhhhhhhhhhhmmmmhhhhhhmmmhhhhOooooohhhhhhhhhh .... Aleeeeexxxxx "
Beberapa detik Ana mengejang, kemudian seluruh tenaganya terasa terkuras habis. Ana hanya merasakan setelah itu ia terkulai lemas sementara Alex memeluk erat tubuhnya. Ana merasakan Orgasme pertamanya. Dan itu ternyata terasa sangat nikmat.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd