Hai, perkenalkan namaku Riyadi, aku adalah seorang karyawan swasta yang memiliki istri yang cantik dan seksi. Kali ini aku ingin menceritakan lika liku kisah cinta dan kehidupan seks kami, mulai dari pacaran hingga akhirnya menikah dan memiliki seorang anak. Bisa dibilang, 80% dari cerita ini adalah kisah nyata. Jadi ini memang murni pengalaman pribadiku. Dan mungkin akan ada beberapa pertanyaan dan saran yang bisa semproter jawab dan ambil di threat ini. Semoga kalian suka ya dengan ceritaku. Kalo sempet bakal ada mulustrasi riyani juga nanti. Belom sempet ngedit fotonya nih, jadi blm bisa diupload. Biar imajinasi suhu suhu disini makin mantap. Oia, kalo mau komen, ditunggu banget komen tentang riyani, soalnya sampe sekarang masih tertutup banget dia, blm mau disuruh nakal, eksib atau threesome. Nakalnya sebatas yang ada dicerita ini aja. Padahal pengen juga biar riyani bisa lebih BINAL lagi.
Sebagai gambaran, istriku bernama riyani, biasa dipanggil yani, dia adalah wanita cantik, berpostur mungil, dengan kulit sawo matang dan berkat oprekan mekanik handal, kini ia memiliki buah dada yang ranum dan mempesona. Wajahnya ketika bangun tidur sungguh menggoda, walaupun terkadang saat tidur mulutnya terbuka lebar menganga, membuat kecantikannya berkurang sedikit, namun justru akan membuat pria bernafsu menjejalkan kontoln ke dalam mulutnya.
Aku mengenal riyani pada tahun 2014, saat itu kami bertemu dalam sebuah kegiatan rutin. Aku sudah jatuh hati saat pertama kali melihatnya. Wajahnya cantik menggoda, tipe wanita nakal yang akan sangat nikmat sekali saat disetubuhi. Saat itu buah dadanya masih kecil, dikemudian hari istriku mengaku pacar pacarnya tidak menjamah buah dadanya, satu hal yang justru sangat sering aku lakukan saat kami pacaran. Remasan dan hisapan di buah dadanya selalu menghiasi hari hari pacaran kami. Saat pertama kali bertemu dengannya, dia masih memiliki pacar. Dan ia amat sangat bucin terhadap pacarnya. Aku jadi tak memiliki kesempatan untuk mendekatinya. Tapi wajahnya selalu terbayang dalam benakku, jadi aku tetap menyimpan kontaknya dan memperhatikan sosial medianya.
Dari postingan nya aku menangkap dia sangat setia dan juga bodoh. Dia sering putus nyambung dengan pacarnya. Dan terlihat pula mereka sangat sering berduaan ketika mereka sedang tidak ribut, setidaknya itu yang terlihat olehku. Tapi malah dibuat putus dan dibiarkan pergi. Aku bahkan sering berfikir betapa beruntung tapi bodohnya pacarnya itu. Beruntung karena bisa memiliki pacar secantik dan semenggoda dia, bisa diajak pacaran kemana-mana, bahkan hanya berdua saja. Bisa dibayangkan apa yang mereka lakukan saat berdua saja bukan? Bibir, memek dan buah dadanya pasti selalu dijamah dan telah habis dieksplor olehnya. Aku bahkan sempat mengira dia telah "habis" diolah oleh pacarnya. Tapi aku tetap sangat tertarik padanya, sungguh sange ini tak bisa ditolak.
Dengan banyaknya prasangka buruk dan imajinasi liarku tentan riyani dan pacarnya. Aku malah semakin bersemangat untuk bisa mendapatkannya, karena aku berfikir bila ia sudah terbiasa memeknya dientot dan toketnya dikenyot, pasti akan lebih mudah bagiku untuk menikmatinya juga kelak. Tentunya aku benar-benar menginginkannya, bukan hanya untuk menikmati tubuhnya saja, aku ingin memiliki dan menikmatinya. Perihal dia pernah dijamah atau dinikmati pria lain, aku tidak perduli. Yang penting aku akan bisa menikmatinya di masa depan. Aku sungguh ingin menikmatinya setiap hari, setiap saat, karena memang wajahnya sangat memancing gairahku. Benar benar sesuai dengan seleraku.
Hari hari kulalui sambil menunggu kesempatan itu datang, tapi kesempatan itu tak kunjung datang. Hanya foto dan update statusnya yang sering aku komentari. Dan imajinasi liar tentang apa yang dia lakukan dengan pacarnya saat itu. Menginap di villa, pastinya mereka ngewe, menghabiskan waktu dirumah pacarnya, minimal bibirnya dicium dan buah dadanya diremas bukan? Atau bahkan memeknya dicolok oleh jari-jari liar Angga? Merayakan ulangtahun Angga pacarnya sehari semalam, pasti sudah habis semua bagian tubuhnya dijamah oleh sang pacar bukan? Atau justru tubuhnya dijadikan hadiah ulangtahun spesial untuk Angga. Saat itu tentu saja aku hanya bisa membayangkannya. Tapi tak bisa berbuat apa-apa.
Hingga entah ada angin apa, setelah dua tahun dari pertemuan pertama, riyani mengirim pesan, mengabari bahwa ia akan hadir dikegiatan rutin komunitas ku. Tentu aku sangat bahagia. Hari yang dinanti tiba, kami bertemu, mengobrol dan menikmati hari. Dari obrolan itu aku ketahui dia sedang putus dengan pacarnya saat itu, sebut saja namanya Angga. Disitu aku akhirnya melihat sebuah harapan. Rayuan demi rayuan gombal aku kirim untuknya. Tapi sebenarnya itu bukanlah rayuan, itu adalah suara hatiku.
Hingga akhirnya 10 hari setelah pertemuan itu, aku menyatakan perasaanku. Dan dia menerima nya, kami resmi berpacaran. Impianku selama ini akhirnya menjadi kenyataan. Aku telah selangkah lebih dekat untu bisa menikmati tubuhnya. Aku sangat bahagia hinggal lupa tentang imajinasi imajinasi liar dan nakal ku tentang dia. Aku menikmati momen ini, momen dimana aku akhirnya bisa memilikinya.
Tapi kebahagiaan ku tidak bertahan lama. Karena aku menyadari, dia masih mengharapkan Angga sialan itu. Diawal kami jadian dan hingga Angga menikah kurang lebih 6 bulan setelah kami jadian, dia tidak pernah memposting fotoku atau hal hal tentang kami. Tapi disatu kesempatan dia malah memposting Angga dan mantannya yang lain. Tapi aku tidak sedih terlalu lama. Karena tidak lama setelah kami jadian, kehidupan seks kami membuatku melupakan semua kekesalanku. Mungkin aku terlalu mencintainya atau mungkin tubuhnya begitu meracuniku hingga membuatku mabuk dan sangat menikmatinya.
Diminggu pertama kami jadi pasangan, ketika rumahku sepi, saat itu hanya ada kami berdua dirumah, saat sedang melakukan selfie, aku sengaja menyentuh buah dadanya, bukan hanya menyentuh, saat itu aku meremas kedua gundukan indah itu, sangat kenyal. Itulah kesan yang aku ingat. Dan, dia tidak marah, dia hanya berteriak kecil menyebut namaku. Aku tentu menganggap itu sebuah lampu hijau, hari itu kedua buah dadanya habis kujamah, kuremas-remas dengan gemas.
Diminggu berikutnya, giliran aku yang datang kerumahnya, saat itu, diruang tengah yang sepi, aku sedang mengelus-elus tubuhnya. Sekedar untuk diketahui, dia menyebut dirinya seperti "kucing" karena suka dielus-elus. Tentu saja aku senang melakukannya. Mengelus paha, punggung dan yang pasti buah dadanya adalah kewajiban saat kami bertemu. Pada hari itu, aku sedang duduk dilantai dan ia sedang menempatkan kepalanya dipahaku. Saat itu aku mengelus perutnya, dan terus turun sampai ke selangkangan bagian atasnya.
Dengan maksud mengetes sejauh mana reaksinya, aku elus elus selangkangannya, bagian tubuhnya yang kelak aku ketahui paling nikmat jika dijejali kontol. Dan reaksinya adalah menutup mata. Dia hanya diam. Lalu dengan penuh percaya diri kubuka celana panjangnya untuk mengintip celana dalamnya. Terlihat sebuah CD berwarna ungu menutupi bagian paling sensitif dari "pacar" ku ini. Diamnya dia kumaknai sebagai sebuah ijin yang membiarkanku untuk melanjutkan kegiatan kurang ajar yang nikmat ini.
Memek indahnya itu aku elus elus, masih dari luar celana dalam ungu itu, hingga hari ini aku masih bisa merasakan sensasinya. Dia hanya memejamkan mata dan melenguh pelan. Tentu saja aku semakin bersemangat mengetahui ia menikmati sentuhanku. Tanganku akhirnya menyusup masuk ke dalam celana dalam ungu itu, dia membuka mata. Aku tidak takut dan malah bersemangat. Melihat aku yang yakin dengan apa yang aku lakukan, ia kembali menutup mata. Dan aku tentu saja semakin bernafsu.
Karena saat itu aku masih belum terbuka mengenai penilaian ku terhadapnya, maksudnya aku tidak menceritakan padanya tentang imajinasi liarku tentang dia dan mantannya Angga. Jadi aku hanya mengelus memeknya dari luar, tidak memasukkan jariku kedalam memek itu. Kumainkan clitorisnya dengan sangat perlahan, menikmati setiap momen itu. Lama sekali kunikmati memek impianku itu dengan jariku. Sementara bidadari ******* telah lama naik ke langit kenikmatan karena ulah jari jariku. Setelah dia puas, lama dia menutup matanya, sepertinya masih menikmati perbuatan kurang ajarku tadi.
Setelah ia membuka mata, ia mengecupku, sungguh benar benar wanita impianku. Enak yang? Tanyaku padanya. Apa sih! Jawabnya sambil tersenyum. Dia memang begitu, tidak pernah serius menjawab pertanyaan pertanyaan "serius"ku. Itu pake kontol lebih enak lagi lho, bisikku padanya. Dih, jawabnya judes sambil beranjak ke kamar mandi. Aku mengumpat dalam hati. Selanjutnya kami melakukan kegiatan pacaran seperti pasangan pada umumnya, makan, ngobrol dan bercanda.
Sampai pada hari selasa, aku mengajaknya nonton sehabis pulang kerja. Akhirnya kami setuju dan menonton dibioskop dekat kostanku. Saat menonton film aku terus mengelus-elus pahanya. Sesekali tanganku tentu saja mampir juga ke selangkangannya. Menyentuh memek yang sampai detik itu belum juga sempat aku sodok dengan kontolku.
Sampai akhirnya film selesai, jam telah menunjukkan pukul setengah 12 malam. Dan sialnya, eh beruntungnya, sudah tidak ada lagi kereta dimalam itu. Tentu saja dia harus menginap dikostan ku. Aku tentu saja senang, mendapat ikan yang begitu segar malam ini, aku sangat bernafsu untuk buru-buru pulang ke kostan.
Dia tidak canggung saat masuk ke kamar kostku, tentu saja ini menguatkan dugaanku tentang perilaku berpacarannya dengan pacarnya dulu. Aku yang membayangkan bagaimana tubuhnya dinikmati oleh mantan pacarnya dulu, yang tentu saja tidak hanya satu orang, justru semakin horny. Saat masuk kamar, tidak ada drama tentang buka baju, pelukan saat tidur dan remasan tanganku di toketnya. Semua natural seperti bukan menjadi pengalaman pertama baginya, padahal bagiku, ini adalah pengalaman pertamaku. Malam sudah sangat larut dan ia tidur dengan nyenyak dipelukanku, dan aku menikmati kekenyalan toketnya yang menempel didadaku dan sesekali kuremas-remas. Saat ia sudah tertidur, aku juga menikmati pentil susunya. Malam itu kali pertama aku menyusu padanya. Menikmati pentil susu yang
kelak juga akan menyusui anakku.
Sebagai gambaran, istriku bernama riyani, biasa dipanggil yani, dia adalah wanita cantik, berpostur mungil, dengan kulit sawo matang dan berkat oprekan mekanik handal, kini ia memiliki buah dada yang ranum dan mempesona. Wajahnya ketika bangun tidur sungguh menggoda, walaupun terkadang saat tidur mulutnya terbuka lebar menganga, membuat kecantikannya berkurang sedikit, namun justru akan membuat pria bernafsu menjejalkan kontoln ke dalam mulutnya.
Aku mengenal riyani pada tahun 2014, saat itu kami bertemu dalam sebuah kegiatan rutin. Aku sudah jatuh hati saat pertama kali melihatnya. Wajahnya cantik menggoda, tipe wanita nakal yang akan sangat nikmat sekali saat disetubuhi. Saat itu buah dadanya masih kecil, dikemudian hari istriku mengaku pacar pacarnya tidak menjamah buah dadanya, satu hal yang justru sangat sering aku lakukan saat kami pacaran. Remasan dan hisapan di buah dadanya selalu menghiasi hari hari pacaran kami. Saat pertama kali bertemu dengannya, dia masih memiliki pacar. Dan ia amat sangat bucin terhadap pacarnya. Aku jadi tak memiliki kesempatan untuk mendekatinya. Tapi wajahnya selalu terbayang dalam benakku, jadi aku tetap menyimpan kontaknya dan memperhatikan sosial medianya.
Dari postingan nya aku menangkap dia sangat setia dan juga bodoh. Dia sering putus nyambung dengan pacarnya. Dan terlihat pula mereka sangat sering berduaan ketika mereka sedang tidak ribut, setidaknya itu yang terlihat olehku. Tapi malah dibuat putus dan dibiarkan pergi. Aku bahkan sering berfikir betapa beruntung tapi bodohnya pacarnya itu. Beruntung karena bisa memiliki pacar secantik dan semenggoda dia, bisa diajak pacaran kemana-mana, bahkan hanya berdua saja. Bisa dibayangkan apa yang mereka lakukan saat berdua saja bukan? Bibir, memek dan buah dadanya pasti selalu dijamah dan telah habis dieksplor olehnya. Aku bahkan sempat mengira dia telah "habis" diolah oleh pacarnya. Tapi aku tetap sangat tertarik padanya, sungguh sange ini tak bisa ditolak.
Dengan banyaknya prasangka buruk dan imajinasi liarku tentan riyani dan pacarnya. Aku malah semakin bersemangat untuk bisa mendapatkannya, karena aku berfikir bila ia sudah terbiasa memeknya dientot dan toketnya dikenyot, pasti akan lebih mudah bagiku untuk menikmatinya juga kelak. Tentunya aku benar-benar menginginkannya, bukan hanya untuk menikmati tubuhnya saja, aku ingin memiliki dan menikmatinya. Perihal dia pernah dijamah atau dinikmati pria lain, aku tidak perduli. Yang penting aku akan bisa menikmatinya di masa depan. Aku sungguh ingin menikmatinya setiap hari, setiap saat, karena memang wajahnya sangat memancing gairahku. Benar benar sesuai dengan seleraku.
Hari hari kulalui sambil menunggu kesempatan itu datang, tapi kesempatan itu tak kunjung datang. Hanya foto dan update statusnya yang sering aku komentari. Dan imajinasi liar tentang apa yang dia lakukan dengan pacarnya saat itu. Menginap di villa, pastinya mereka ngewe, menghabiskan waktu dirumah pacarnya, minimal bibirnya dicium dan buah dadanya diremas bukan? Atau bahkan memeknya dicolok oleh jari-jari liar Angga? Merayakan ulangtahun Angga pacarnya sehari semalam, pasti sudah habis semua bagian tubuhnya dijamah oleh sang pacar bukan? Atau justru tubuhnya dijadikan hadiah ulangtahun spesial untuk Angga. Saat itu tentu saja aku hanya bisa membayangkannya. Tapi tak bisa berbuat apa-apa.
Hingga entah ada angin apa, setelah dua tahun dari pertemuan pertama, riyani mengirim pesan, mengabari bahwa ia akan hadir dikegiatan rutin komunitas ku. Tentu aku sangat bahagia. Hari yang dinanti tiba, kami bertemu, mengobrol dan menikmati hari. Dari obrolan itu aku ketahui dia sedang putus dengan pacarnya saat itu, sebut saja namanya Angga. Disitu aku akhirnya melihat sebuah harapan. Rayuan demi rayuan gombal aku kirim untuknya. Tapi sebenarnya itu bukanlah rayuan, itu adalah suara hatiku.
Hingga akhirnya 10 hari setelah pertemuan itu, aku menyatakan perasaanku. Dan dia menerima nya, kami resmi berpacaran. Impianku selama ini akhirnya menjadi kenyataan. Aku telah selangkah lebih dekat untu bisa menikmati tubuhnya. Aku sangat bahagia hinggal lupa tentang imajinasi imajinasi liar dan nakal ku tentang dia. Aku menikmati momen ini, momen dimana aku akhirnya bisa memilikinya.
Tapi kebahagiaan ku tidak bertahan lama. Karena aku menyadari, dia masih mengharapkan Angga sialan itu. Diawal kami jadian dan hingga Angga menikah kurang lebih 6 bulan setelah kami jadian, dia tidak pernah memposting fotoku atau hal hal tentang kami. Tapi disatu kesempatan dia malah memposting Angga dan mantannya yang lain. Tapi aku tidak sedih terlalu lama. Karena tidak lama setelah kami jadian, kehidupan seks kami membuatku melupakan semua kekesalanku. Mungkin aku terlalu mencintainya atau mungkin tubuhnya begitu meracuniku hingga membuatku mabuk dan sangat menikmatinya.
Diminggu pertama kami jadi pasangan, ketika rumahku sepi, saat itu hanya ada kami berdua dirumah, saat sedang melakukan selfie, aku sengaja menyentuh buah dadanya, bukan hanya menyentuh, saat itu aku meremas kedua gundukan indah itu, sangat kenyal. Itulah kesan yang aku ingat. Dan, dia tidak marah, dia hanya berteriak kecil menyebut namaku. Aku tentu menganggap itu sebuah lampu hijau, hari itu kedua buah dadanya habis kujamah, kuremas-remas dengan gemas.
Diminggu berikutnya, giliran aku yang datang kerumahnya, saat itu, diruang tengah yang sepi, aku sedang mengelus-elus tubuhnya. Sekedar untuk diketahui, dia menyebut dirinya seperti "kucing" karena suka dielus-elus. Tentu saja aku senang melakukannya. Mengelus paha, punggung dan yang pasti buah dadanya adalah kewajiban saat kami bertemu. Pada hari itu, aku sedang duduk dilantai dan ia sedang menempatkan kepalanya dipahaku. Saat itu aku mengelus perutnya, dan terus turun sampai ke selangkangan bagian atasnya.
Dengan maksud mengetes sejauh mana reaksinya, aku elus elus selangkangannya, bagian tubuhnya yang kelak aku ketahui paling nikmat jika dijejali kontol. Dan reaksinya adalah menutup mata. Dia hanya diam. Lalu dengan penuh percaya diri kubuka celana panjangnya untuk mengintip celana dalamnya. Terlihat sebuah CD berwarna ungu menutupi bagian paling sensitif dari "pacar" ku ini. Diamnya dia kumaknai sebagai sebuah ijin yang membiarkanku untuk melanjutkan kegiatan kurang ajar yang nikmat ini.
Memek indahnya itu aku elus elus, masih dari luar celana dalam ungu itu, hingga hari ini aku masih bisa merasakan sensasinya. Dia hanya memejamkan mata dan melenguh pelan. Tentu saja aku semakin bersemangat mengetahui ia menikmati sentuhanku. Tanganku akhirnya menyusup masuk ke dalam celana dalam ungu itu, dia membuka mata. Aku tidak takut dan malah bersemangat. Melihat aku yang yakin dengan apa yang aku lakukan, ia kembali menutup mata. Dan aku tentu saja semakin bernafsu.
Karena saat itu aku masih belum terbuka mengenai penilaian ku terhadapnya, maksudnya aku tidak menceritakan padanya tentang imajinasi liarku tentang dia dan mantannya Angga. Jadi aku hanya mengelus memeknya dari luar, tidak memasukkan jariku kedalam memek itu. Kumainkan clitorisnya dengan sangat perlahan, menikmati setiap momen itu. Lama sekali kunikmati memek impianku itu dengan jariku. Sementara bidadari ******* telah lama naik ke langit kenikmatan karena ulah jari jariku. Setelah dia puas, lama dia menutup matanya, sepertinya masih menikmati perbuatan kurang ajarku tadi.
Setelah ia membuka mata, ia mengecupku, sungguh benar benar wanita impianku. Enak yang? Tanyaku padanya. Apa sih! Jawabnya sambil tersenyum. Dia memang begitu, tidak pernah serius menjawab pertanyaan pertanyaan "serius"ku. Itu pake kontol lebih enak lagi lho, bisikku padanya. Dih, jawabnya judes sambil beranjak ke kamar mandi. Aku mengumpat dalam hati. Selanjutnya kami melakukan kegiatan pacaran seperti pasangan pada umumnya, makan, ngobrol dan bercanda.
Sampai pada hari selasa, aku mengajaknya nonton sehabis pulang kerja. Akhirnya kami setuju dan menonton dibioskop dekat kostanku. Saat menonton film aku terus mengelus-elus pahanya. Sesekali tanganku tentu saja mampir juga ke selangkangannya. Menyentuh memek yang sampai detik itu belum juga sempat aku sodok dengan kontolku.
Sampai akhirnya film selesai, jam telah menunjukkan pukul setengah 12 malam. Dan sialnya, eh beruntungnya, sudah tidak ada lagi kereta dimalam itu. Tentu saja dia harus menginap dikostan ku. Aku tentu saja senang, mendapat ikan yang begitu segar malam ini, aku sangat bernafsu untuk buru-buru pulang ke kostan.
Dia tidak canggung saat masuk ke kamar kostku, tentu saja ini menguatkan dugaanku tentang perilaku berpacarannya dengan pacarnya dulu. Aku yang membayangkan bagaimana tubuhnya dinikmati oleh mantan pacarnya dulu, yang tentu saja tidak hanya satu orang, justru semakin horny. Saat masuk kamar, tidak ada drama tentang buka baju, pelukan saat tidur dan remasan tanganku di toketnya. Semua natural seperti bukan menjadi pengalaman pertama baginya, padahal bagiku, ini adalah pengalaman pertamaku. Malam sudah sangat larut dan ia tidur dengan nyenyak dipelukanku, dan aku menikmati kekenyalan toketnya yang menempel didadaku dan sesekali kuremas-remas. Saat ia sudah tertidur, aku juga menikmati pentil susunya. Malam itu kali pertama aku menyusu padanya. Menikmati pentil susu yang
kelak juga akan menyusui anakku.
Terakhir diubah: