Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG ACKD 2 (By : FigurX)

PART 1 : DARI PADA SAKIT HATI,
LEBIH BAIK SAKIT GIGI
Iki opo, judul part ga mbois blass !!







SCENE 1, HALOO SINTO

--------------------------------------



"Haloo Sinto,"
Yosa dan Dodo hampir bersamaan menyapa preman terbaik di kota ini.

"Halo bos,"
jawab Sinto sambil terus memainkan kartu domino di tangannya.

"Sehat mas?"
Yosa mencoba memberikan sedikit pendekatan herbal.
--Eh, verbal.

"Ga bos, kalah!!"
Sinto berucap asal.
--Membuat dua bos kadal tersebut bingung sendiri.

"Apane?, sampean ojok asal jeplak lho yo!"
--(Apanya?, kamu jangan asal ngomong lho!) Dodo yang sudah mulai kesal mencubit manja tangan kekar Sinto.

"Weisss.. sori-sori bos e, iki lho kalah kertu (kartu). Duwikku rong puluh ewu (uangku dua puluh ribu) melayang," ucap Sinto yang pancen gendeng.
--Dasar gurunya wiro sableng !!

Sinto segera menyudahi, undur diri dari dunia perkartuan karena taruhan sudah naik lagi menjadi dua puluh lima ribu. Sedangkan isi dompetnya hanya tersisa mangewu (lima ribu perak).

"Onok opo (ada apa) bos kok tumben mbejudul kang kenas (muncul disini)?" lanjut Sinto sambil menenggak habis isi botol a-Vodka-do juice ditangannya, sari alpukat murni, bukan yang laen!!.

"Aku dikabari mantanku, Tyas. Jarene kate balikan (katanya mau balikan) sama Karjo. Opo Karjo wes bebas?" sudut bibir Yosa mendengus kesal.

"Wong edan kuwi bebass.. wong edan kuwi bebaa..aaa..ass" si Sinto gendeng malah asyik mencover lagu Nella Kharisma dengan cengar-cengir.

Plakk !!
--"Serius ndeng!"
satu keplakan keras Dodo mendarat manis di batok kepala Sinto.
-- Dia malah semakin cengar-cengir nggilani.

"Hehe iyo bos, baru seminggu kemarin Karjo keluar bui" ucap Sinto mulai sembuh dari cengengesannya.

--"Tapi gausah risau lah bos e. Kan Tyas bukan cewek ente lagi to?" sambung Sinto sambil ngelamuti ujung botol juice yang tersisa tetes terakhir.

"Pean iki cek kemprohe seh mas (kamu ini kok jorok banget sih mas). Sana pesan lagi, tak bayari (aku yang bayar)!" Dodo menyeringai.
--Setengil-tengilnya Dodo, tak pernah ia gaya kere sampai menjilat-jilat botol.
--It's absolutely koprosss. Haha...

"Atiku iseh loro sam (hatiku masih sakit mas), saat inget tuh cewek menuding wajahku seperti dia yang paling benar sendiri,"
--"dari pada sakit hati, lebih baik sakit gigi ini...biar tak mengapa,"
lantunan bait sakit hati Yosa mengiringi langkah Sinto yang mengambil, kemudian asyik membuka botol juice kedua.

"Ooh ngunu (ooh gitu). Yaopo, diculik ta?, diudani trus jembute di tetesi lem-G (gimana, diculikkah?, ditelanjangi lalu bulu kemaluannya kita tetesin lem-G)?" Sinto memicingkan mata.
--Yosa melongo.
--Dodo ndlongop, ngowoh.
--Mas pemilik warung langsung menawarkan sebotol Lem-G dari dalam etalase dagangannya.
--Yosa dan Dodo, nggeblak berjamaah
Wkwkwkwk...

"Pikiranmu cek sadis e mas hmm. Bukan disitunya mas, tapi dengan Tyas yang masih berseteru denganku tentu akan bergabung dengan kemarahan Karjo. Dan sampean tahu?, Sugeng masih bebas berkeliaran di luar sana!"
--"kesimpulannya adalah...dua cowok dan satu cewek itu akan membentuk grup Lingua, mengeluarkan hitz terbaru mereka!" Yosa menegang.
--Bukan ia takut bertarung. Tapi dia sudah lelah berurusan dengan baku hantam.
--Mengingat ia dan Dodo juga baru saja bergabung dengan PT. RDG-nya Dana. Khawatir saja Dana dan rekan akan terserat dalam urusan ini. Kasihan mereka yang baru saja sembuh luka hatinya dari tikaman Pras sibarokok.

"Sam...take it easy ae lah. Apa yang akan terjadi biar terjadilah. Hadapi dengan senyumaaan..." kali ini Sinto menjiplak potongan bait Ahmad Dhani.

Dodo tersenyum, "suaramu ga enak blas!"
meledek Sinto.

"Pokoke bos yo. Aku siap backup sampean(kamu). Apapun yang terjadi. Sampean wong loro (kamu berdua) konco kentelku koyok umbel. Sudah seperti saudaraku sendiri," Sinto menambahkan.
--Dodo mual, percis seperti Indro yang saat itu juga mual mendengar kalimat yang sama.

"Ganthell.. ga onok kosakata seng rodok sehat ta cak?"
Dodo mendelik bengis, matanya memerah.
--menahan mual.

"Lho umbel (ingus) iku bergizi tinggi lho om. Sama kayak peju. Protein jenuh," bualan Sinto semakin membuat Dodo lemah lesu tak bergairah.
--Dodo sudah berjongkok bersiap muntah di atas selokan, belakang warung.
--Yosa pingsan.

"Suwun mas, sampean pancen oye!" Yosa memberikan jempolnya atas amukti kesetiaan Sinto.
--Namun segera Dodo tergopoh berlari memasuki warung.

"Yoss yoss..."
Dodo belum menyelesaikan kalimatnya dan terlanjut dipotong oleh Yosa.
--"laopo koen suu.. gedandapan koyok pitik memeti (kenapa kamu njing.. kelabakan seperti ayam terangsang)?!!"
gantian Yosa yang kini mendelik curigation.

"Iku tontoken talah. Kodew uya broh (Tuh lihat. Cewek bening broh)!" mata Dodo mengikuti seorang gadis manis yang melintas dalam boncengan seorang cowok.
--"tapi kethek e koyok usa (tapi monyetnya 'cowoknya' kayak gukguk)!!" imbuh Dodo.

"Semprul asuu jemboot...pikiranmu ngesek ae padahal wes tunangan,"
"tapi koyoke iku ojol broh. Bukan cowoknya," balas Yosa yang awalnya terkesan anti, tapi ujung-ujungnya tetep nggatheli.
--Dasar duo kadal buntung. Ga waras-waras!!

"Waiit bos e.. ojok cem macem awake peno cak bos," tanggapan Sinto membuat kedua umbelnya menoleh heran.

"Ono opo sam?"
tanya keduanya sambil mangap mulutnya.

"Iku Dewi adike bos e pean dewe (itu Dewi adiknya bos kalian sendiri). Adiknya bos Dana!" jawaban Sinto seperti geledek di siang bolong.
--keduanya geleng-geleng tak percaya.
--sebuah kenyataan yang pahit..
..semm !!!

"Aku tonggone rek, jelas mudyeng (aku tetangganya bro, jelas paham). Trus iku seng jare pean kethek e (trus itu yang kata kalian monyetnya). Namanya Udin, teman kuliahnya si Deway. Udin beberapa kali mampir warung sini ngopi kalau abis nganter Dewi,"
ucapan Sinto meyakinkan keduanya.
--Hanya saja mereka masih terbuai rasa takjub.
--Tak percaya bahwa Dana mempunyai adik se-menceret itu.

"Wooh iyo, baru inget aku. Adik imut yang ikut saat lamaran Dana ke rumah mas Angga waktu itu..."
ucap Dodo dengan mata menerawang.

"Ooh iyo bener. Cewek yang teriak-teriak membuka jalan saat aku ngebut nganter lamaran e Dana nggowo (bawa) blangwir,"
🚒 🚒 🚒 ingatan Yosa ikut melayang. Bertemu dengan ingatan Dodo yang juga masih melayang.
--kedua ingatan itu kemudian bertemu di udara, bercumbu rayu, memadu kasih.
--Fix!!! ACKD seri 2 ini TSnya makin sedeng (gila) parah.
--Pringisan.
--Garing.
--Kriukk.. Crunchy!!...halahhh😣


----------


"Pak, laporan progress pengerjaan Rukan 'Semolowaru' sudah selesai," seorang dara manis berkacamata minus berdiri menghadap di depan meja kerja Yosa.

"Tolong softcopy-nya kirim ke aku ya, May. Biar aku saja yang email ke bos Dana!"
Yosa tersenyum manis pada sosok staf bernama 'Maya Herlina' yang bertugas sebagai semi-sekretaris untuknya.

"Baik pak. Kalau begitu saya mohon diri dulu," lanjut Maya mengakhiri kalimatnya.

"Eh May.. temenin aku makan siang ya. Pak Dodo lagi tugas lapangan. Ga enak makan sendirian. Iso tolah-toleh koyok kethek ditulup,"
siapa yang tak mau makan siang bareng Maya.
--Gadis idola di PT. RDG setelah Nada dan Hajar.
--"sekali-kali cuci mata gapapa lah...daripada cenggur," batin Yosa memandang nepsong pada Maya yang masih berdiri mematung.

"Siaap pak!!"
Maya menjawab lugas.
--Senyumnya mencabik rasa.
--medhotno kolorr.
...jur ajur Yosss Yos.

Maya Herlina, gadis blasteran Surabaya-Suriname. Tubuh langsing. Wajah cantik dengan kacamata yang nyaris tak pernah ditanggalkan. Seorang gadis dengan aroma baru yang akan menambah liku-liku perjalanan cinta Yosa semakin geje.
--Bisa jadi.
--tapi belum tentu juga.
...terserah TS lah gimana baiknya hehe.

Yosa baru saja berdiri di depan gerbang PT. RDG bersama Maya untuk melangkah menuju restoran fast food yang tak terlalu jauh dari kantor mereka.

Sekejab Yosa terhenyak.

Hahh !!

Sebuah motor melintas.
--Tyas
--Karjo, mereka menatap dingin ke arah Yosa.




BERSAMBUNG
KE NEXT SCENE 🚒


---------------


SALAM SEMPRUL 👊
 
Terakhir diubah:
PART 1 : DARI PADA SAKIT HATI,
LEBIH BAIK SAKIT GIGI
Iki opo, judul part ga mbois blass !!







SCENE 1, HALOO SINTO

--------------------------------------



"Haloo Sinto,"
Yosa dan Dodo hampir bersamaan menyapa preman terbaik di kota ini.

"Halo bos,"
jawab Sinto sambil terus memainkan kartu domino di tangannya.

"Sehat mas?"
Yosa mencoba memberikan sedikit pendekatan herbal.
--Eh, verbal.

"Ga bos, kalah!!"
Sinto berucap asal.
--Membuat dua bos kadal tersebut bingung sendiri.

"Apane?, sampean ojok asal jeplak lho yo!"
--(Apanya?, kamu jangan asal ngomong lho!) Dodo yang sudah mulai kesal mencubit manja tangan kekar Sinto.

"Weisss.. sori-sori bos e, iki lho kalah kertu (kartu). Duwikku rong puluh ewu (uangku dua puluh ribu) melayang," ucap Sinto yang pancen gendeng.
--Dasar gurunya wiro sableng !!

Sinto segera menyudahi, undur diri dari dunia perkartuan karena taruhan sudah naik lagi menjadi dua puluh lima ribu. Sedangkan isi dompetnya hanya tersisa mangewu (lima ribu perak).

"Onok opo (ada apa) bos kok tumben mbejudul kang kenas (muncul disini)?" lanjut Sinto sambil menenggak habis isi botol a-Vodka-do juice ditangannya, sari alpukat murni, bukan yang laen!!.

"Aku dikabari mantanku, Tyas. Jarene kate balikan (katanya mau balikan) sama Karjo. Opo Karjo wes bebas?" sudut bibir Yosa mendengus kesal.

"Wong edan kuwi bebass.. wong edan kuwi bebaa..aaa..ass" si Sinto gendeng malah asyik mencover lagu Nella Kharisma dengan cengar-cengir.

Plakk !!
--"Serius ndeng!"
satu keplakan keras Dodo mendarat manis di batok kepala Sinto.
-- Dia malah semakin cengar-cengir nggilani.

"Hehe iyo bos, baru seminggu kemarin Karjo keluar bui" ucap Sinto mulai sembuh dari cengengesannya.

--"Tapi gausah risau lah bos e. Kan Tyas bukan cewek ente lagi to?" sambung Sinto sambil ngelamuti ujung botol juice yang tersisa tetes terakhir.

"Pean iki cek kemprohe seh mas (kamu ini kok jorok banget sih mas). Sana pesan lagi, tak bayari (aku yang bayar)!" Dodo menyeringai.
--Setengil-tengilnya Dodo, tak pernah ia gaya kere sampai menjilat-jilat botol.
--It's absolutely koprosss. Haha...

"Atiku iseh loro sam (hatiku masih sakit mas), saat inget tuh cewek menuding wajahku seperti dia yang paling benar sendiri,"
--"dari pada sakit hati, lebih baik sakit gigi ini...biar tak mengapa,"
lantunan bait sakit hati Yosa mengiringi langkah Sinto yang mengambil, kemudian asyik membuka botol juice kedua.

"Ooh ngunu (ooh gitu). Yaopo, diculik ta?, diudani trus jembute di tetesi lem-G (gimana, diculikkah?, ditelanjangi lalu bulu kemaluannya kita tetesin lem-G)?" Sinto memicingkan mata.
--Yosa melongo.
--Dodo ndlongop, ngowoh.
--Mas pemilik warung langsung menawarkan sebotol Lem-G dari dalam etalase dagangannya.
--Yosa dan Dodo, nggeblak berjamaah
Wkwkwkwk...

"Pikiranmu cek sadis e mas hmm. Bukan disitunya mas, tapi dengan Tyas yang masih berseteru denganku tentu akan bergabung dengan kemarahan Karjo. Dan sampean tahu?, Sugeng masih bebas berkeliaran di luar sana!"
--"kesimpulannya adalah...dua cowok dan satu cewek itu akan membentuk grup Lingua, mengeluarkan hitz terbaru mereka!" Yosa menegang.
--Bukan ia takut bertarung. Tapi dia sudah lelah berurusan dengan baku hantam.
--Mengingat ia dan Dodo juga baru saja bergabung dengan PT. RDG-nya Dana. Khawatir saja Dana dan rekan akan terserat dalam urusan ini. Kasihan mereka yang baru saja sembuh luka hatinya dari tikaman Pras sibarokok.

"Sam...take it easy ae lah. Apa yang akan terjadi biar terjadilah. Hadapi dengan senyumaaan..." kali ini Sinto menjiplak potongan bait Ahmad Dhani.

Dodo tersenyum, "suaramu ga enak blas!"
meledek Sinto.

"Pokoke bos yo. Aku siap backup sampean(kamu). Apapun yang terjadi. Sampean wong loro (kamu berdua) konco kentelku koyok umbel. Sudah seperti saudaraku sendiri," Sinto menambahkan.
--Dodo mual, percis seperti Indro yang saat itu juga mual mendengar kalimat yang sama.

"Ganthell.. ga onok kosakata seng rodok sehat ta cak?"
Dodo mendelik bengis, matanya memerah.
--menahan mual.

"Lho umbel (ingus) iku bergizi tinggi lho om. Sama kayak peju. Protein jenuh," bualan Sinto semakin membuat Dodo lemah lesu tak bergairah.
--Dodo sudah berjongkok bersiap muntah di atas selokan, belakang warung.
--Yosa pingsan.

"Suwun mas, sampean pancen oye!" Yosa memberikan jempolnya atas amukti kesetiaan Sinto.
--Namun segera Dodo tergopoh berlari memasuki warung.

"Yoss yoss..."
Dodo belum menyelesaikan kalimatnya dan terlanjut dipotong oleh Yosa.
--"laopo koen suu.. gedandapan koyok pitik memeti (kenapa kamu njing.. kelabakan seperti ayam terangsang)?!!"
gantian Yosa yang kini mendelik curigation.

"Iku tontoken talah. Kodew uya broh (Tuh lihat. Cewek bening broh)!" mata Dodo mengikuti seorang gadis manis yang melintas dalam boncengan seorang cowok.
--"tapi kethek e koyok usa (tapi monyetnya 'cowoknya' kayak gukguk)!!" imbuh Dodo.

"Semprul asuu jemboot...pikiranmu ngesek ae padahal wes tunangan,"
"tapi koyoke iku ojol broh. Bukan cowoknya," balas Yosa yang awalnya terkesan anti, tapi ujung-ujungnya tetep nggatheli.
--Dasar duo kadal buntung. Ga waras-waras!!

"Waiit bos e.. ojok cem macem awake peno cak bos," tanggapan Sinto membuat kedua umbelnya menoleh heran.

"Ono opo sam?"
tanya keduanya sambil mangap mulutnya.

"Iku Dewi adike bos e pean dewe (itu Dewi adiknya bos kalian sendiri). Adiknya bos Dana!" jawaban Sinto seperti geledek di siang bolong.
--keduanya geleng-geleng tak percaya.
--sebuah kenyataan yang pahit..
..semm !!!

"Aku tonggone rek, jelas mudyeng (aku tetangganya bro, jelas paham). Trus iku seng jare pean kethek e (trus itu yang kata kalian monyetnya). Namanya Udin, teman kuliahnya si Deway. Udin beberapa kali mampir warung sini ngopi kalau abis nganter Dewi,"
ucapan Sinto meyakinkan keduanya.
--Hanya saja mereka masih terbuai rasa takjub.
--Tak percaya bahwa Dana mempunyai adik se-menceret itu.

"Wooh iyo, baru inget aku. Adik imut yang ikut saat lamaran Dana ke rumah mas Angga waktu itu..."
ucap Dodo dengan mata menerawang.

"Ooh iyo bener. Cewek yang teriak-teriak membuka jalan saat aku ngebut nganter lamaran e Dana nggowo (bawa) blangwir,"
🚒 🚒 🚒 ingatan Yosa ikut melayang. Bertemu dengan ingatan Dodo yang juga masih melayang.
--kedua ingatan itu kemudian bertemu di udara, bercumbu rayu, memadu kasih.
--Fix!!! ACKD seri 2 ini TSnya makin sedeng (gila) parah.
--Pringisan.
--Garing.
--Kriukk.. Crunchy!!...halahhh😣


----------


"Pak, laporan progress pengerjaan Rukan 'Semolowaru' sudah selesai," seorang dara manis berkacamata minus berdiri menghadap di depan meja kerja Yosa.

"Tolong softcopy-nya kirim ke aku ya, May. Biar aku saja yang email ke bos Dana!"
Yosa tersenyum manis pada sosok staf bernama 'Maya Herlina' yang bertugas sebagai semi-sekretaris untuknya.

"Baik pak. Kalau begitu saya mohon diri dulu," lanjut Maya mengakhiri kalimatnya.

"Eh May.. temenin aku makan siang ya. Pak Dodo lagi tugas lapangan. Ga enak makan sendirian. Iso tolah-toleh koyok kethek ditulup,"
siapa yang tak mau makan siang bareng Maya.
--Gadis idola di PT. RDG setelah Nada dan Hajar.
--"sekali-kali cuci mata gapapa lah...daripada cenggur," batin Yosa memandang nepsong pada Maya yang masih berdiri mematung.

"Siaap pak!!"
Maya menjawab lugas.
--Senyumnya mencabik rasa.
--medhotno kolorr.
...jur ajur Yosss Yos.

Maya Herlina, gadis blasteran Surabaya-Suriname. Tubuh langsing. Wajah cantik dengan kacamata yang nyaris tak pernah ditanggalkan. Seorang gadis dengan aroma baru yang akan menambah liku-liku perjalanan cinta Yosa semakin geje.
--Bisa jadi.
--tapi belum tentu juga.
...terserah TS lah gimana baiknya hehe.

Yosa baru saja berdiri di depan gerbang PT. RDG bersama Maya untuk melangkah menuju restoran fast food yang tak terlalu jauh dari kantor mereka.

Sekejab Yosa terhenyak.

Hahh !!

Sebuah motor melintas.
--Tyas
--Karjo, mereka menatap dingin ke arah Yosa.




BERSAMBUNG
KE NEXT SCENE 🚒


---------------


SALAM SEMPRUL 👊
Wah iki lek Karjo karo Adine wani nyolek Dana dkk
Ngeri sedep juga yo,kyok wani nantang kawanan singo sg siap nerkam

Suwun lho Cak @FigurX ,bengi2 wes nyempatke update...
 
Kl boleh saran suhu,, gk usah kebanyakan bahasa daerah... Bagi org yg gk paham jd susah menikmati alur cerita ny... Maaf yaaa suhu,, akan lbh indah menggunakan bahasa indonesia aj.. Makasii & maaf kl saran saya bikin suhu ilfil...
 
Kl boleh saran suhu,, gk usah kebanyakan bahasa daerah... Bagi org yg gk paham jd susah menikmati alur cerita ny... Maaf yaaa suhu,, akan lbh indah menggunakan bahasa indonesia aj.. Makasii & maaf kl saran saya bikin suhu ilfil...
 
Wah iki lek Karjo karo Adine wani nyolek Dana dkk
Ngeri sedep juga yo,kyok wani nantang kawanan singo sg siap nerkam

Suwun lho Cak @FigurX ,bengi2 wes nyempatke update...
Hehe.. meski lbh lambat dr biasanya, tetep tak usahakno apdet om suhu. Garap 2 story skaligus butuh waktu rodo lebar.. sabar mwngikuti njih:ampun:
 
Kl boleh saran suhu,, gk usah kebanyakan bahasa daerah... Bagi org yg gk paham jd susah menikmati alur cerita ny... Maaf yaaa suhu,, akan lbh indah menggunakan bahasa indonesia aj.. Makasii & maaf kl saran saya bikin suhu ilfil...

1 pertanyaan utk kangmas, sdh baca crita ane yg lain? Minimal 3 terakhir deh.. napasnya ada disitu.

4 tahun Yg lalu ane males ngelanjutin cerita krn pertanyaan yg sama. Ini feel gua. Cuma ingin numpahin hobi nulis, itu aja. Haiss napa malah aim curcol wkwkwk.

Kita tanya penonton aja dah,
woy arek2 suroboyo, bonek2, cah2 jowo
relakah dikau semua jika Dana, Yosa, dan Seno pakai full indo?

atas saran kangmas @Basosoh ane ucapkan haturnuhun 🙏
 

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd