update, kondisi terkini
akhirnya saya sudah berpisah dengan dia.
padahal prediksi saya kami masih bersama sedikit lbh lama lagi, tp ternyata perpisahan lbh cepat menghampiri.
untuk yg sudah reply thread ini makasih bgt ya kawand2. sy scr gamblang dg penuh kesadaran menyatakan tdk kecewa atas keputusan saya kemarin untuk tetap bersikukuh lanjut, dan pada akhirnya si gemoy lah yg meninggalkan saya.
mungkin alasan dan detail pertengkaran kami kemarin malam tdk akan sy keluh kesahkan di thread. yah meski saya sdh curhat dg beberapa member forum sini scr private. sy cuma menjelaskan 1 alasan saja bahwa knp si gemoy memilih untuk meninggalkan saya karena sudah mati rasa.
semoga kalian yg membaca thread ini bisa jadi pelajaran bahwa
# dg merasa bahwa sudah bersikap bijak dan memilih keputusan yg matang, bisa saja hasil akhirnya tdk sesuai dg kemauan anda. maka bersiaplah dg ribuan opsi lain agar ekspetasi ga ngebikin down mental. se detail orang pemikir seperti saya yg cara berfikirnya sistematis pun kdg msh ngedown jg mentalnya
# memaafkan secara sepenuhnya dan tulus kepada orang yg membuat kesalahan, belum tentu orang yg dimaafkan ada 'itikad baik' untuk memperbaiki kesalahan yg lalu. fikirkan bahwa, jika kamu berani memaafkan orang tsb, siapkah anda memaafkan dirinya lagi ketika di masa mendatang ada kesalahan yg sama terulang. maupun kesalahan yg baru?
# ketika anda berani jatuh cinta kpd pasangan anda sampai di titik tertulus dan sedalam dalamnya perasaan, maka anda harus siap menerima konsekuensinya terburuknya. anda harus siap merasa amat sangat terkoyak hatinya jika ketulusan anda suatu saat sudah gak ada artinya lagi bagi pasangan anda (baik yg pacaran ataupun yg menikah)
# se setia apapun pada pasangan anda, semua bisa berakhir dg ending perpisahan. yg pdkt ato hts an aja bisa jd korban ghosting, yg pacaran bisa putus, yg udh tunangan bisa gagal nikah, yg udh nikah baik ekonominya di atas maupun di bawah, yg udh punya anak maupun yg belum punya anak pun bisa bercerai. menurut hemat kata saya pribadi, sekalipun tidak bercerai pun maka hanya maut yg menunggu perpisahan tsb.
# saya sudah hidup di dunia ini dan sudah 10 tahun mengenal cinta, di titik tertinggi ketulusan saya terhadap pasangan saya, semua selalu berakhir di tahap akhir yaitu mengikhlaskan. bersyukurlah bagi kalian yg mencintai pasangan kalian scr tulus dan berakhir bisa menjadi memilikinya scr utuh (sah scr agama maupun negara)
# perihal fetish, fantasy, dan open relationship yg bahkan bisa jadi menjuru ke ranah free sex. senantiasa selalu waspada ya kawan2 jaga diri jaga kewarasan juga. jika anda memporsikannya tidak tepat, maka mungkin bisa jadi malah berdampak buruk saja bagi kesehatan fisik dan mental kalian. saya pribadi sudah merasakan banyak dampak buruk dr 3 hal itu (fetish, fantasy, open relationship) krn murni kesalahan dan keteledoran saya pribadi.
# sakit hati dan luka jiwa yg didampak oleh seseorang akan selalu melekat, mungkin orang bisa memaafkan. tp blm tentu ia bisa melupakannya
idealnya, orang yang ikhlas, rela, dan berlapang dada memaafkan adalah dia yang mampu memaafkan dan bisa melupakan sisi buruk seseorang. tp nyatanya luka hati tak semudah itu sembuh
# bener kata d'masive, cinta itu gak harus memiliki. bener juga kata umay shahab, mati rasa dirayakan ketika kedua belah pihak pasangan saling menyakiti dan tak tau apa arti 'pulang'
dg dinyatakan nya penutup thread ini, maka berakhir sudah kisah lendirku. semoga aku dpt melakukan yg terbaik kedepannya. tp aku msh blm yakin dg diri ini dan berusaha untuk tobat. bahkan akhir2 ini pun sblm aku patah hati dan merayakan perayaan mati rasa gairah seksku sdh turun. apakah aku menumbuhkan sayap dan siap terbang ke dunia atas untuk berubah ? atau aku mematahkan sayapku dan makin tenggelam dlm kehampaan di dunia bawah? ntahlah aku tak mengerti.
dg dinyatakan nya ini thread close.
terima kasih banyak admin dan moderator bisa memberi wadah saya untuk berkeluh kesah. bisa digembok