Caspians
Adik Semprot
- Daftar
- 5 Dec 2019
- Post
- 108
- Like diterima
- 1.024
A friend is nothing more than an enemy.
Cerita ini dimulai dimana gue dan keluarga gue berasal dari ibu kota JJJ, dan kita semua dipaksa pindah keluar kota jauh dari kota gue berasal, yap, gue pindah ke kota PPP, bokap gue salah satu pemimpin cabang bumn, dan dia di pindahkan kedaerah sini.
Tidak ada yang namanya indah ketika kita memasuki kawasan baru, berbeda budaya bahkan bahasa sehari2, gue cukup lelah dengan semuanya, dan meminta untuk pindah lagi ke ibukota, pada saat itu gue cukup kecil untuk menerima nya.
Tapi gue bersyukur, karena berasal dari sini cerita gue...
A friend is nothing more than an enemy.
Pasti kalian bertanya2 tentang judul, ya gue sendiri juga ga mengerti mengapa gue memilih judul ini, tapi gue rasa kalian akan paham, cerita ini seperti apa!..
Let's do it!
4,5 tahun gue sudah berdiri di kota ini, kota dimana awalnya gue ga mengerti, kota tanpa aturan dimana orang orang berani melakukan hal yang gila!
Sebelum kita lanjutkan, gue akan memperkenalkan diri gue
Sebastian arthur wicaksono.
Gue disini datang ke sekolah dimana sekolah ini terkenal akan burtal nya, ya gue anak yang cukup brutal di dalam keluarga ini, dibanding kedua abang gue, gue yang paling sering bermasalah, tanpa gue sadari, gue menikmati ini semua.
SMA NEGRI PPP!
Gue datang seorang diri setelah semua registrasi admin dan lain lain sudah di urus oleh kedua orang tua gue, dimana gue mendatangi guru menanya keberadaan kelas gue dimana, ternyata gue mendapatkan kelas 1E.
Kelas 1E sendiri menurut gue adalah kelas terburuk, karna tidak ada siswa terkuat didalam nya, ketika gue masuk, gue duduk dipojok belakang, dan 2 orang mendatangi gue.
Rionaldy risky.
Berwujud tinggi, kurus dan nada berbicara nya yang cukup arogan, dia dikenal dengan sebutan one punch man.
Tri suardana
Berwujud, kebalikan dari rio, dia ini bertubuh pendek, tubuh yang begitu padat, dan tidak terlalu banyak bicara, dia dikenal silent boy, karna tidak perlu banyak bicara.
"Sebastian arthur, gue denger dulu di sekolah lama lo, lo orang yang cukup tangguh, makannya lo mau masuk ke SMA ini" kata rio
Gue menyeringai
"Gue ga cukup tangguh disekolah gue dulu, gue kebetulan menjadi salah satu yang terkuat disana, bukan berarti gue yang paling tangguh" kata gue
"Kalau gitu bisa kita buktikan kalau lu bukan setangguh yg orang orang bicarakan?" Kata rio
"Dimana?" Kata gue
"Disini, sekarang juga" kata rio
Gue berdiri dan tiba tiba
Ukhh, mereka berdua menyerang secara bersamaan, gue cukup kaget karna gue belum sempat berdiri penuh, masih setengah membungkuk, dan dapat pukulan cukup keras, dari mereka berdua.
Rio terkejut, gue gak langsung tumbang dengan sekali pukul, dia memperlihatkan wajah yang sangat ingin mengalahkan gue dalam sekali pukul saja. Mata nya melotot membuat gue bersemangat,
"Ukhh ukhh, kalian ini sepertinya bukan tipe orang yang mau menunggu" kata gue sambil meludah.
Orang orang di sekitar mulai menjarak, membuat sebuah lingkaran seperti ring tinju di dalam kelas! This is crazy man, i like this situation!!! Kata gue dalam hati.
Langsung saja gue ayunkan tangan kanan gue tepat mendarat di bagian kepala rio, sedangkan tri berusaha menangkap tubuh gue, langsung saja gue membanting tubuh gue ke sebelah kanan, supaya tidak tertangkap oleh rio, kondisi seperti ini sudah biasa bagi gue, tapi gue melawan 2 orang yang menurut mereka ini kuat di kelas ini,
Pukulan demi pukulan sudah di lancarkan oleh gue, maupun tri dan rio, tapi bukan siapa yang lebih banyak melancarkan serangan, tapi siapa yang bertahan, dari setiap pukulan itu! Hm ini menarik, batin gue.
Terlihat banyak sekali darah, diantara lantai2 kelas, dan siswa siswi dikelas nampak antusias melihat perkelahian kami.
Dan satu satunya yang masih berdiri adalah gue! Sebastian arthur, mungkin ini terdengar sedikit arogan, karna tujuan gue datang kesini adalah untuk mencapai puncak! Teriak gue.
Dan tiba tiba mata gue tertuju ke pintu kelas, sekelompok orang yang menyaksikan kami berkelahi.
Rio berkata"lo orang yang cukup tangguh, dan gue siap menemani lo sampai puncak tur!"
Sedangkan tri hanya mengangkat tangan dan menunjuk kan jari tengah sambil tersenyum,
Shit men, dimana gue gak menyangka kejadian ini malah gue mendapatkan kelas, belum sehari menjadi murid di SMA NEGRI PPP!!!
To be continue..
Cerita ini dimulai dimana gue dan keluarga gue berasal dari ibu kota JJJ, dan kita semua dipaksa pindah keluar kota jauh dari kota gue berasal, yap, gue pindah ke kota PPP, bokap gue salah satu pemimpin cabang bumn, dan dia di pindahkan kedaerah sini.
Tidak ada yang namanya indah ketika kita memasuki kawasan baru, berbeda budaya bahkan bahasa sehari2, gue cukup lelah dengan semuanya, dan meminta untuk pindah lagi ke ibukota, pada saat itu gue cukup kecil untuk menerima nya.
Tapi gue bersyukur, karena berasal dari sini cerita gue...
A friend is nothing more than an enemy.
Pasti kalian bertanya2 tentang judul, ya gue sendiri juga ga mengerti mengapa gue memilih judul ini, tapi gue rasa kalian akan paham, cerita ini seperti apa!..
Let's do it!
4,5 tahun gue sudah berdiri di kota ini, kota dimana awalnya gue ga mengerti, kota tanpa aturan dimana orang orang berani melakukan hal yang gila!
Sebelum kita lanjutkan, gue akan memperkenalkan diri gue
Sebastian arthur wicaksono.
Gue disini datang ke sekolah dimana sekolah ini terkenal akan burtal nya, ya gue anak yang cukup brutal di dalam keluarga ini, dibanding kedua abang gue, gue yang paling sering bermasalah, tanpa gue sadari, gue menikmati ini semua.
SMA NEGRI PPP!
Gue datang seorang diri setelah semua registrasi admin dan lain lain sudah di urus oleh kedua orang tua gue, dimana gue mendatangi guru menanya keberadaan kelas gue dimana, ternyata gue mendapatkan kelas 1E.
Kelas 1E sendiri menurut gue adalah kelas terburuk, karna tidak ada siswa terkuat didalam nya, ketika gue masuk, gue duduk dipojok belakang, dan 2 orang mendatangi gue.
Rionaldy risky.
Berwujud tinggi, kurus dan nada berbicara nya yang cukup arogan, dia dikenal dengan sebutan one punch man.
Tri suardana
Berwujud, kebalikan dari rio, dia ini bertubuh pendek, tubuh yang begitu padat, dan tidak terlalu banyak bicara, dia dikenal silent boy, karna tidak perlu banyak bicara.
"Sebastian arthur, gue denger dulu di sekolah lama lo, lo orang yang cukup tangguh, makannya lo mau masuk ke SMA ini" kata rio
Gue menyeringai
"Gue ga cukup tangguh disekolah gue dulu, gue kebetulan menjadi salah satu yang terkuat disana, bukan berarti gue yang paling tangguh" kata gue
"Kalau gitu bisa kita buktikan kalau lu bukan setangguh yg orang orang bicarakan?" Kata rio
"Dimana?" Kata gue
"Disini, sekarang juga" kata rio
Gue berdiri dan tiba tiba
Ukhh, mereka berdua menyerang secara bersamaan, gue cukup kaget karna gue belum sempat berdiri penuh, masih setengah membungkuk, dan dapat pukulan cukup keras, dari mereka berdua.
Rio terkejut, gue gak langsung tumbang dengan sekali pukul, dia memperlihatkan wajah yang sangat ingin mengalahkan gue dalam sekali pukul saja. Mata nya melotot membuat gue bersemangat,
"Ukhh ukhh, kalian ini sepertinya bukan tipe orang yang mau menunggu" kata gue sambil meludah.
Orang orang di sekitar mulai menjarak, membuat sebuah lingkaran seperti ring tinju di dalam kelas! This is crazy man, i like this situation!!! Kata gue dalam hati.
Langsung saja gue ayunkan tangan kanan gue tepat mendarat di bagian kepala rio, sedangkan tri berusaha menangkap tubuh gue, langsung saja gue membanting tubuh gue ke sebelah kanan, supaya tidak tertangkap oleh rio, kondisi seperti ini sudah biasa bagi gue, tapi gue melawan 2 orang yang menurut mereka ini kuat di kelas ini,
Pukulan demi pukulan sudah di lancarkan oleh gue, maupun tri dan rio, tapi bukan siapa yang lebih banyak melancarkan serangan, tapi siapa yang bertahan, dari setiap pukulan itu! Hm ini menarik, batin gue.
Terlihat banyak sekali darah, diantara lantai2 kelas, dan siswa siswi dikelas nampak antusias melihat perkelahian kami.
Dan satu satunya yang masih berdiri adalah gue! Sebastian arthur, mungkin ini terdengar sedikit arogan, karna tujuan gue datang kesini adalah untuk mencapai puncak! Teriak gue.
Dan tiba tiba mata gue tertuju ke pintu kelas, sekelompok orang yang menyaksikan kami berkelahi.
Rio berkata"lo orang yang cukup tangguh, dan gue siap menemani lo sampai puncak tur!"
Sedangkan tri hanya mengangkat tangan dan menunjuk kan jari tengah sambil tersenyum,
Shit men, dimana gue gak menyangka kejadian ini malah gue mendapatkan kelas, belum sehari menjadi murid di SMA NEGRI PPP!!!
To be continue..