Saya perempuan, saya kurang tau betul bagaimana cara pandang laki2 mengenai hal2 yang di diskusikan di atas (secara pribadi).
But, at least dari pemikiran saya jujur kadang saya khawatir kalo saya dipertemukan laki-laki yang baik dan saya sukai namun dia tidak bisa dengan saya karena "kondisi" saya..
Terkadang saya pribadi merasa "hina" karena telah melakukan hal2 tersebut (kalo pas ga engas) dengan mudah nya dengan mantan, atau cuma gebetan saya dulu...
Namun, terkadang saya juga berpikir virginity bukanlah sesuatu hal yang utama yg menjadi standar untuk menikahi seseorang..
Jadi intinya kalo dr pemikiran saya terkadang wanita mencoba berpikir "masih banyak laki yg bs nerima saya dengan kondisi seperti ini" namun di beberapa situasi juga kadang berpikir "hina banget sih saya bisa dengan gampang nya ngasih 'itu'".
Buat mbak Nita,
Dasar virginitas utk menilai seorang pria/wanita sdh lama menjadi dasar penilaian umum dr Agama Islam,
Lelaki yg sholeh (bukan bejat, munafik, setengan-setengah, dll) diperintahkan menikahi yg sholeh jg, lebih baik yg perawan,
Tapi saya belum pernah nemu perintah Agama Islam dr 1 ayat pun di Quran hrs/kudu/wajib nikahin perawan, yg saya temukan ANJURAN KUAT bukan WAJIB (Artinya Sunnah) menikahi yg sholeh dan perawan,
Dasar pertama bolehnya menikahi janda (tidak perawan lg) dr Agama Islam sendiri, karena dr Nabi sendiri istri pertamanya Janda, tp Janda yg sangat baik sifat, kelakuan, perangai, dan kepatuhannya pada suami, dan Juga kaya raya lagi, dan jg dr keluarga terpandang di kalangan Arab yaitu, Siti Khodijah RA, Terus lagi, jika kita ingin menikahi yg tidak perawan, maka dasarnya Nabi menganjurkan menggunakan rasa Sayang/Cinta pada calon istri sehingga kedepannya bisa Tanggung Jawab dan kalau benar sayang tidak mengungkit2 keburukan istrinya.
Dasar bolehnya menikahi wanita tidak perawan yg ke 2 adalah, bagi seorang pria lakukan penilaian objektif atas dasar Islam, bagi yg Muslim
Jika wanita sdh bertaubat, dan berkomitmen mau betaubat dibawah bimbingan agama, maka jangan ada keraguan lagi, lupakan masa lalunya, tutupi oleh suami dan tidak mengungkit2, Jika perawannya hilang karena diperkosa, kecelakaan fisik, maka virginitas tdk perlu jadi penghlang menikahi wanita itu,
Dasar yg ke 3 menikahi wanita, adalah kesolehannya, sdh taubat nasuha, berkomitmen taubat nasuha, bertekad mninggalkan lingkungan dan masa lalunya yg penuh maksiat, dasar ini adalah yg penting dr menilai wanita, yaitu sdh SHOLEH (Rajin Ibadah dan Perilaku ke SESAMA BAIK) atau blm sholeh tp BERKOMITMEN TAUBAT dan MENJAGA TAUBATNYA, KARENA MANUSIA PASTI PERNAH SALAH, dan SANGAT SEDIKIT dr Manusia yg mau TAUBAT NASUHA dan menjaga TAUBAT ITU sampai akhir hayat, kebanyakan taubat sambel, kebanyakan ntar2/dinanti-nanti.
Maka yg dikhawatirkan pria baik2 adalah mendapat istri yg msh melakukan maksiat dan msh kebawa (Msh suka Zina/selingkuh, alkohol, dugem smp diomongin tetangga, dll) ini menjadi pekerjaan tambahan extra bisa bikin stress para suami baik2, maka klo sdh begini, jika terdeteksi calon istri msh sperti itu, pria baik bisa cr dr kalangan bener2 sholeh dan perawan, wanita sholeh yg sdh bisa mempraktekan ilmu agamanya dan tingkah lakunya yg baik.
JADI BUAT WANITA YG SDH TIDAK VIRGIN, ASAL TAUBAT NASUHA/BERUBAH KEARAH YG LEBIH TERHORMAT (BAIK), JNGAN PUTUS ASA, ALLAH MAHA PENERIMA TAUBAT, JIKA BISA LAKUKAN ITU MAKA ALLAH AKAN MENJODOHKAN DG PRIA BAIK JG, YG TIDAK UNGKIT MASA LALU MU, TP SEBAGAI TIMBAL BALIKNYA KAMU HARUS BISA DIPERCAYA TAUBATNYA, BUKAN SETENGAH-SETENGAH
Jd mmg Allah menyematkan perasaan bersalah itu adalah bagian dr penciptaaan wanita jika hilang perawannya, jika msh punya perasaan bersalah /merasa dosa, kamu berarti adalah wanita yg masih diberi petunjuk utk bisa taubat,
Beda kasus sama orang yg Allah sdh tutup mati hati dan perasaaanya akibat banyaknya dosa, sehingga keinginan taubat pun tak ada, tak pernah merasa bersalah sedikitpun (termasuk org yg dijauhkan dr pintu taubat).
jd Bersyukurlah, Merasa bersalah? Taubat solusinya, Jodoh? Insya Allah dituntun dpt yg berakhlaq baik