Malam suhu suhu. Sebelumnya ane mau ngucapin makasih buat suhu-suhu di sini atas apresiasinya. Dan sorry ane baru sempet ngelanjutin ceritanya karena kesibukan ane di RL. Langsung aja dibaca lanjutannya hu!
PART 3
Pukul 6 pagi akhirnya sampai di Kota S. Gue dan Laras turun bareng di terminal.
"Kamu ke kosan naik apa ras?" Tanya gue setelah kita turun dari bus.
"Naik ojek deh kayaknya. Mas langsung ke hotel?"
"Nggak tau, kemarin req early check in tapi belum ada konfirmasi dari pihak hotelnya. Paling ke tempat temen dulu" jawab gue coba menjelaskan.
"Rumahnya di mana emang?"
"Di daerah P, ras"
"Loh searah sama kosan aku, tapi itu kan jauh mas"
"Iya, tapi daripada nunggu di terminal"
"Yaudah ke kosan aku dulu aja mas, biar nggak jauh bolak-balik" Laras menawarkan gue buat istrihat di tempatnya.
"Nggak lah ras. Nggak enak numpang ke kosan cewek" gue coba buat narik ulur
"Gapapa nanti aku bilang kamu sodara aku yang nganterin aku balik" jelas Laras.
"Oke deh. Yaudah ayo nyari taksi aja" tanpa mikir lagi, gue iya-kan tawaran Laras.
Jarak dari terminal ke kosan Laras lumayan dekat. Sekitar 20 menit naik taksi, kita udah sampai di depan kosan Laras. Laras masuk lebih dulu, lalu menemui penjaga kosan itu.
"Assalamualaikum. Pagi, pak" sapa Laras ke penjaga kosannya.
"Waalaikumsalam. Baru sampai tho nduk?" Tanya bapak penjaga kosan itu.
"Iya, pak. Ini dianterin sama sodara Laras"
Gue juga ikut menyalamkan bapak itu lalu coba menejelaskan maksud dan tujuan gue di sini
"Saya Dito, pak. Sepupunya Laras. Sekalian ijin mau ikut istirahat di sini sebentar"
"Oh iya iya silakan mas. Monggo kalau mau istirahat. Pasti capek baru sampai"
"Makasih pak, permisi"
Setelah diijinkan oleh penjaga kos, Laras langsung mengajak gue ke kamarnya.
"Ayo mas masuk"
Laras ngajak gue masuk ke ruangan sepetak dengan kamar mandi di dalam seperti kos-kosan pada umumnya.
"Iya ras" gue pun ikut masuk ke kamarnya.
"Enak juga kamarmu ras, adem"
"Iya adem karena masih pagi aja, kalo siang ya sama aja panas. Mas mau minum apa? Biar aku pesenin di depan"
"Nggak usah ras. Gampang nanti aja. Numpang mandi ya ras, nggak enak banget ini" gue ijin ke Laras buat numpang mandi di kamarnya.
"Iya itu mandi aja, tapi jangan lama-lama aku juga mau man
"Yaudah mandi bareng aja apa nih? Hehe" mulut kurang ajar emang, pagi-pagi udah coba ngegoda Laras.
"Wuuu maunya, nih!" Jawab Laras sambil mengepalkan tangannya di depan muka gue.
"Kan biar cepet menghemat waktu ras. Haha" gue jawab sambil langsung masuk ke kamar mandi.
Ajakan gue tadi emang cuma bercanda godain Laras, tapi gue juga nggak nolak kalo dia beneran mau. Masih penasaran gimana bentuk payudara yang semalam gue remas-remas itu, Penasaran juga bagaimana lekukan keindahan tubuh Laras tanpa pakaian.
"Duh sialan" umpat gue karena jadi horny setelah ngebayangin Laras.
Daripada makin horny di kamar mandi ngebayangin yang ena-ena akhirnya gue mempercepat myelesaikan mandi lalu keluar.
"Shit!" Umpat gue dalam hati.
Ketika gue keluar kamar mandi gue malah liat Laras lagi duduk nonton tv hanya memakai tanktop berwarna kuning dan celana boxer tipis. Karena tanktopnya yang ketat jadi terlihat jelas bentuk payudara Laras walau masih terbungkus bra, ukuran yang tidak terlalu besar tetapi sangat bulat.
"Mas udah? Diem aja di situ" Tanya Laras membuyarkan lamunan gue.
"Eh iya udah ras"
"Ya udah aku juga mau mandi dulu. Itu tadi aku pesenin kopi sama masih ada cemilan yang semalem, di makan aja dulu" Laras bangun dari duduknya lalu ke kamar mandi.
Ketika dia bangun mata gue terfokus ke pahanya. Boxer yang terlalu pendek jadi mengekspose paha Laras yang bersih dan mulus. Rasanya udah nggak tahan pengen gue peluk dari belakang, tapi gue masih sadar kalo gue lakuin ini sekarang bisa-bisa nanti telat meeting. Gue cuma bisa telan ludah dan nahan liat pemandangan seperti itu.
Setelah sekitar 30 menit Laras keluar dari kamar mandi, lama juga ini anak mandinya.
"Lama juga ras mandinya"
"Emangnya lama ya? Kayanya sebentar. Kan biar bersih biar wangi juga" jawab Laras sedikit kesal.
"Wangi? Coba sini cium" lagi-lagi gue coba buat goda Laras.
"Yang semalem emang kurang?" Jawabnya makin kesal.
"Bukannya kamu yang kurang? Minta lagi? Haha" gue ingetin kejadian dia semalam.
"Ih mana ada, jangan ngada-ngada deh mas" entah dia semalam nggak sadar atau emang pura-pura lupa.
"Udah ah ayo mau sarapan apa nggak" Laras langsung mengalihkan obrolan, kesal mungkin.
"Hehe iya yaudah ayo. Nggak usah ngambek" jawab gue singkat, sambil gue usap-usap rambutnya yang masih agak basah.
Kita jalan kaki keluar kosan, Laras mengajak gue sarapan di warung soto yang lokasinya nggak jauh dari kosan Laras. Sarapan khas di suatu daerah itu nikmat. Selain makannya yang enak, guyub rukun warga lokal itu menjadi sesuatu yang membuat suasana tambah nikmat. Setelah selesai makan dan membayar, gue dan Laras balik ke kosan.
Di kosan kita nonton tv, Laras duduk di samping gue.
"Ras alamat kosan kamu ini apa ya?" Tanya gue ke Laras.
"Hm kenapa emang?" Laras agak bingung gue tanya itu.
"Ini aku minta jemput sama temen, biar jelas alamatnya"
"Oh, yaudah sini aku ketikin aja mas"
"Oke deh" gue kasih hp itu ke Laras, biar dia langsung yang balas chat.
"Udah nih mas. Emang kamu meeting jam berapa?" Tanya Laras sambil balikin hp gue.
"Jam 10. Kamu nggak ke kampus?"
"Ke kampus nanti siang"
"Tapi nanti malem free"
"Belum tau acara kampus nanti sampai jam berapa. Kenapa?"
"Mau ajak kamu makan aja. Makasih karena udah dibolehin numpang"
"Hm yaudah nanti aku usahain mas"
Lagi asik ngobrol sama Laras tiba-tiba hp gue bunyi, ada telepon masuk dari temen gue yang ngabarin kalo dia udah ada di depan kosan Laras. Gue pun pamit sama Laras.
"Ras aku cabut dulu ya. Makasih udah dibolehin numpang dan maaf kalo jadi ngerepotin. Jangan lupa istirahat dulu. Sampai ketemu nanti malam. Muach" gue pamit ke Laras, sambil gue cium pipi kirinya. Dia nggak nolak.
Laras nemenin gue keluar kosan. Nggak lupa gue juga pamit ke bapak penjaga kos.
"Jangan lupa istirahat ya. Dah, Ras" pamit gue kedua kalinya ke Laras.
"Iya" Laras cuma menjawab singkat sambil melambaikan tangan dan senyum ke gue, senyum manis sekali.
Gue pun naik ke mobil temen gue dan menginggalkan kosan Laras menuju tempat meeting di pusat kota S.
*****
Sore setelah selesai urusan kerjaan gue hubungi Laras buat mastiin nanti malam dia bisa atau nggak
✉ : Sore ras. Udah pulang ngampus? Nanti malem bisa kan?
Pesan itu nggak langsung berbalas. Nunggu agak lama baru masuk balasan dari Laras.
✉: Sore mas. Udah selesai ngampus cuma ini lagi kumpul aja
Sama temen. Iya bisa kok, mau ketemu di mana?
Pesan itu langsung gue balas setelah selesai gue baca
✉: Ok, jam 7 aku jemput di kosan ya. Sampai ketemu nanti malam, cantik.
Laras nggak ngebales lagi, mungkin lagi asik sama temen-temennya. Gue tinggalin hp itu terus gue ke kamar mandi. Malem ini mau jalan sama Laras, harus wangi dan ganteng pikir gue.
-BERSAMBUNG-