theriot
Guru Semprot
- Daftar
- 21 Mar 2011
- Post
- 501
- Like diterima
- 2.700
Ini kisah nyata yang TS alami beberapa tahun lalu saat usia sudah kepala 4, sementara Tania baru lulus kuliah atau fresh graduate dengan usia sekitar 22 tahun.
Mulustrasi hanya pemanis untuk mengembangkan imajinasi pembaca.
POV: TS
Program management trainee baru saja dibuka, ada beberapa kandidat yang menjadi perhatianku berdasarkan CV yang sudah masuk, beberapa kandidat akan lanjut untuk proses interview secara langsung, namun beberapa harus online karena berbeda kota, salah satunya adalah Tania, mahasiswi dari Bandung yang secara profile menurutku cocok menjadi bagian dari tim kita.
Setelah proses interview beberapa kandidat, ternyata hanya Tania yang memenuhi kriteria, bukan karena tampilan fisik atau wajahnya, namun karena memang sesuai yang kita harapkan berdasarkan hasil tes dan wawancara.
Saat hari pertama Tania datang ke kantor, jujur saja aku tidak terlalu memperhatikan, karena foto yang ada di CV berbeda dengan aslinya, di CV terlihat kaku dan formal namun yang datang ternyata seorang gadis muda dengan tinggi sekitar 1.5 meter dan wajah yang mengingatkanku pada salah satu artis sinetron, Nikita Willy, bahkan postur tubuhnya terlihat mirip namun Tania terkesan tomboy dan cuek.
Dengan penuh kewibawaan aku menyampaikan beberapa hal sebagai awal wejangan, tak lupa aku ingatkan agar menjaga diri mengingat dia berada di kota Jakarta yang mungkin sedikit berbeda kehidupannya dengan Jakarta.
Setelah beberapa minggu training di berbagai fungsi, aku mendapatkan feedback dari HR terkait Tania yang suka merokok bareng dengan beberapa staff lelaki dan menggunakan atasan yang memamerkan belahan dadanya. Sebenarnya hal yang masih terbilang wajar, namun dengan statusnya yang dari luar kota dan masih menjalani program training, dikhawatirkan akan mengganggu konsentrasinya, apalagi beberapa karyawan laki-laki suka menggoda dan mendekatinya. Sejujurnya aku tak terlalu
“Tania, ke ruangan sebentar…bawa laptop”, perintahku lewat WA.
Dengan tergesa-gesa Tania datang membawa laptop dan menyapaku takut-takut “Siang Pak…”, aku memang terkenal sebagai manager yang cukup galak di kantor.
“Siang, coba liat report hasil training yang kamu kirim kemarin”, kataku sambil menghampirinya dan berdiri di belakangnya. Sejujurnya aku tak ada maksud apapun, namun tiba-tiba teringat omongan HR beberapa hari lalu, saat itu Tania mengenakan tanktop yang menampakkan belahan dada ditutupi dengan kemeja semi formal serta bawahan jeans dan sneakers. Secara tak sengaja pandanganku tertuju pada belahan dadanya sambil menghirup parfum yang digunakannya, dan seketika aku tersadar payudaranya begitu ranum, putih dan terlihat menggemaskan.
Mulustrasi outfit Tania:

Mulustrasi hanya pemanis untuk mengembangkan imajinasi pembaca.
POV: TS
Program management trainee baru saja dibuka, ada beberapa kandidat yang menjadi perhatianku berdasarkan CV yang sudah masuk, beberapa kandidat akan lanjut untuk proses interview secara langsung, namun beberapa harus online karena berbeda kota, salah satunya adalah Tania, mahasiswi dari Bandung yang secara profile menurutku cocok menjadi bagian dari tim kita.
Setelah proses interview beberapa kandidat, ternyata hanya Tania yang memenuhi kriteria, bukan karena tampilan fisik atau wajahnya, namun karena memang sesuai yang kita harapkan berdasarkan hasil tes dan wawancara.
Saat hari pertama Tania datang ke kantor, jujur saja aku tidak terlalu memperhatikan, karena foto yang ada di CV berbeda dengan aslinya, di CV terlihat kaku dan formal namun yang datang ternyata seorang gadis muda dengan tinggi sekitar 1.5 meter dan wajah yang mengingatkanku pada salah satu artis sinetron, Nikita Willy, bahkan postur tubuhnya terlihat mirip namun Tania terkesan tomboy dan cuek.
Dengan penuh kewibawaan aku menyampaikan beberapa hal sebagai awal wejangan, tak lupa aku ingatkan agar menjaga diri mengingat dia berada di kota Jakarta yang mungkin sedikit berbeda kehidupannya dengan Jakarta.
Setelah beberapa minggu training di berbagai fungsi, aku mendapatkan feedback dari HR terkait Tania yang suka merokok bareng dengan beberapa staff lelaki dan menggunakan atasan yang memamerkan belahan dadanya. Sebenarnya hal yang masih terbilang wajar, namun dengan statusnya yang dari luar kota dan masih menjalani program training, dikhawatirkan akan mengganggu konsentrasinya, apalagi beberapa karyawan laki-laki suka menggoda dan mendekatinya. Sejujurnya aku tak terlalu
“Tania, ke ruangan sebentar…bawa laptop”, perintahku lewat WA.
Dengan tergesa-gesa Tania datang membawa laptop dan menyapaku takut-takut “Siang Pak…”, aku memang terkenal sebagai manager yang cukup galak di kantor.
“Siang, coba liat report hasil training yang kamu kirim kemarin”, kataku sambil menghampirinya dan berdiri di belakangnya. Sejujurnya aku tak ada maksud apapun, namun tiba-tiba teringat omongan HR beberapa hari lalu, saat itu Tania mengenakan tanktop yang menampakkan belahan dada ditutupi dengan kemeja semi formal serta bawahan jeans dan sneakers. Secara tak sengaja pandanganku tertuju pada belahan dadanya sambil menghirup parfum yang digunakannya, dan seketika aku tersadar payudaranya begitu ranum, putih dan terlihat menggemaskan.
Mulustrasi outfit Tania:

Terakhir diubah: