Agen Terpercaya   Tips Tergacor
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Slavery Game

Cikouna

Semprot Kecil
Daftar
26 Dec 2017
Post
56
Like diterima
351
Bimabet
DISCLAIMER

Cerita ini hanyalah fiktif semata..
Nama, karakter dan jalan cerita, tak lain hanyalah fiktif dan hanya sebatas suatu alur cerita yang tidak didasarkan dari cerita hidup seseorang.

Jika ada kesamaan cerita, alur, nama dan karakter, itu semua hanya menjadi suatu kebetulan belaka.

Penulis sendiri, menuliskan cerita ini semata-mata untuk bersangkutan keluar dari kenyataan fana hidup ini sementara, demi mengisi waktu luang sembari berkreasi untuk diri sendiri, dan sangat bersyukur jika ada yang menikmati cerita berikut ini.

Sekian, dan sekali lagi, cerita ini hanyalah fiktif yang diciptakan dari ide dan imajinasi liar penulis.

Selamat menikmati..



*******



SG 1 - The Beginning

Akhir november, cuaca di kota B terasa dingin menusuk kulit, dan terdengar suara gerimis hujan diluar.

Buzz..buzz..

Didalan kamar, ponselku bergetar dimeja samping ranjang.

“Duh berisik banget .. siapa sih yang nelpon? “, gerutuku.

Aku yang sedang terbaring diatas ranjang, berusaha menggapai ponselku yang belum berhenti berdering dalam mode getar.

Dengan kepala yang terasa berat, aku terbangun.

“Halo”, jawabku pelan berusaha menahan kesal.

“Iya hallo, ini dengan bapak Reza Renjani?”, terdengar suara merdu dari si penelpon.

“Iya betul, ini siapa ya?”, jawabku sambil berusaha untuk duduk, tetapi kepalaku yang masih terasa sangat pusing membuatku sedikit oleng.

“Perkenalkan pak, saya Ratna dari Bank ***. Bisa minta waktunya sebentar pak?”

“Duh sori, saya lagi sakit, mau istirahat. Lain kali saja ya” balasku kesal langsung mematikan pembicaraan telpon itu.

“Lagi puyeng gini malah ditelpon sales”, gerutuku.

Aku terduduk lunglai. Kurasakan badanku lembab karena keringat. Aku berusaha bernafas dengan rileks. Perlahan pusing dikepalaku agak berkurang. Kuperhatikan sekeliling kamarku. Kamar ini adalah kamar istriku dirumah orang tuanya. Hanya ada sedikit perabot di kamar ini. Sebuah ranjang queen size, meja tempatku mengambil ponselku tadi, sebuah meja rias, serta ada sebuah lemari kayu berwarna coklat tua.

“kenapa aku bisa jadi disini, bukankah aku tadi .. “, pikirku heran. Aku berusaha mengingat untuk menyadari kondisiku. Sambil memijit pelan dahiku, kurasakan memori itu kembali. Ingatan tentang suara dan tawa menyeramkan yang terakhir bergema dikepalaku sebelum aku terbangun tadi.

Manusia yang malang, Kuberikan kepadamu kesempatan kedua. Selesaikan misimu atau tidak akan ada lagi kesempatan lain untukmu. Hahahahaha


Ingatan-ingatan yang lain sebelum tidurku tadi kemudian berdatangan. Hantaman benda tumpul di kepalaku, aku yang tersungkur di lantai dengan darah yang menggenang disekitar kepalaku. Aku teringat semuanya menjadi buram, kegelapan perlahan menyelimuti hingga pekat. Hanya penyesalan dan kesedihan yang ada terakhir terlintas dipikiranku. Lalu dalam kegelapan yang terasa lama itu, suara misterius itu terdengar sangat jelas seperti suara orang yang sedang memakai speaker dengan echo dan volume yang keras.

Aku yang tadi terduduk lunglai terhenyak mengingat kejadian itu. Kurasakan jantungku berebar keras. Keringat dingin mulai keluar dari tubuhku.

“bukankah tadi aku sudah … mati?? Suara apa itu? Kenapa aku jadi bisa disini?”. Beribu macam pertanyaan terlintas dipikiranku. Sambil terheran-heran , secara reflex aku melihat jam di ponselku. Dengan mata terbelalak aku melihat tanggal yang tertera disana.

“20 November 2018?”

“bukankah hari ini mestinya tanggal 20 November 2023?”

Aku berusaha mengingat-ngingat kejadian yang menimpaku. Sebelum para bedebah itu mengeroyokku, dan membawaku ke sebuah gudang tua yang entah dimana.

“aku mati dan kembali ke masa lalu??”

“Suara apa itu tadi? Kesempatan kedua? Misi?”

Tidak ada yang menjawab dalam kesepian kamar ini.

Lalu tiba-tiba..

Cklek..

Pintu kamar terdengar terbuka. Aku terperanjat dalam kondisi masih terheran-heran.

“Lho kamu udah bangun sayang. Gimana kondisinya, udah baikan belum?”.

Dari balik pintu yang terbuka itu kulihat seorang wanita berparas manis terbalut hijab warna krem. Kukenali itu adalah wanita yang kucintai sejak lama. Dia adalah istriku, yang sudah kupacari dari zaman kuliah sampai akhirnya kupinang pada tahun 2016 silam.

“Kok malah melongo, masih pusing ya kepalanya? Maaf ya lama tadi perginya. Habis antri banget tadi di supermarketnya. Tadi aku belikan bubur ayam kesukaan kamu. Mau dimakan sekarang?”, tanya istriku lagi.

Aku yang masih terdiam heran menatapnya lalu tersadar dan menjawab,

“Aku udah agak mendingan. Ya boleh deh makan sekarang aja, sama tolong buatin teh panas juga ya”, pintaku.

“Syukurlah kalo uda mendingan. Ya udah aku ambilin dulu ya”, jawab istriku.

Kemudian dia mengecup keningku dan berjalan ke arah tangga untuk menuju meja makan yang ada di lantai bawah. Pantatnya yang indah melenggok menggoda. Memang salah satu yang sangat aku sukai dari istriku adalah pantatnya yang bulat bikin gak tahan untuk meremas.

Wajahnya sih tidak terlalu cantik, ayu manis tipikal gadis jawa. Tapi bodynya yang ramping dengan bokong yang sempurna selalu jadi perhatian pria-pria kalau kami sedang jalan keluar. Apalagi istriku kalau keluar suka memakai baju lengan panjang yang agak ketat, sehingga payudaranya yang seukuran pas di genggamanku itu selalu tercetak dengan indah. Dengan balutan jilbab yang selalu dipakainya kalau sedang diluar rumah, julukan jilboob mantul memang pantas disematkan untuknya.

“eh tapi apa itu?”, aku tersadar sambil memicingkan mata karena ada tulisan2 agak bersinar di belakang punggungnya.

[Loyalty : 89]

[Lust : 15]

[Thought : worry, relief, feel guilty]

[Status : Wife (immune)]


……………

…………

Dan kulihat nilai lust itu turun 1 ke angka 14..

“What the **** !?!?!?” Aku terperangah melongo….
 
Terakhir diubah:
SG 2 - The System (1)

“WTF..Tulisan apaan itu?”, pikirku terheran. Belum sempat aku berfikir lebih jauh tentang apa yang kualami saat ini, aku terkaget mendengar suara yang berasal dari dalam kepalaku. Tapi suara ini kusadari bukan seperti suara orang, lebih mirip seperti suara mekanikal robot mesin dengan intonasi dan iramanya yang monoton..

““Tingg..Selamat bergabung Tuan, dalam The Slave System..””

“”Total Slaves : 0””

“”Title : Beginner Master””

“”Current Mission : None””

“”Total Score : 0””

“”Remaining Points : 2””


Begitulah suara robot itu terdengar di dalam kepalaku. Informasi yang diberikan oleh suara itu seperti tercetak jelas dalam pikiranku..

“”Apakah Tuan ingin melanjutkan step tutorial ini””, lanjut suara itu lagi.

“Siapa kamu? Apa itu slave system?”, tanyaku.

…….

Tidak ada jawaban.

“Ya, saya ingin melanjutkan”, kataku penasaran dengan apa yang terjadi. Tak lama kemudian suara itu berbicara lagi..

“”Misi utama seorang master adalah memiliki budak/slave sebanyak-banyaknya””

“”Setiap master hanya boleh memiliki 1 slave target. Sebelum target tersebut berubah statusnya menjadi slave maka master tidak bisa menambah targetnya””

“”Setiap slave yang terdaftar atas nama masternya akan diberikan Score dan Point. Kalkulasi score dan point akan berbeda-beda tergantung dari metode yang digunakan tiap master untuk menundukkan slave nya dan juga kualitas dari slave tsb.””

“”Kumpulkan score sebanyak-banyaknya dan dapatkan reward yang luar biasa dari sistem””

“”score dapat dikumpulkan dengan cara menyelesaikan misi yang diberikan oleh sistem””

“”Point adalah nilai yang bisa ditambahkan dalam atribut status anda””

“”Fokus dan ucapkan ‘System – status’ dalam pikiran Anda untuk melihat status Anda””




“Hmm..menarik!”, pikirku.

“Ini seperti cerita di webnovel yang pernah aku baca. Tapi kalo itu cultivation system, yg ini slave System..mencari budak sebanyak2 nya??”

“Hahaha..ini sangat menarik”, lanjutku dalam lamunanku.

‘System – Status' “, kataku pada suara itu sambil berfokus dalam pikiranku.

..

“” Status “”

“” Name : Master Reza Renjani“”

“” Total Slaves : 0 “”

“” Total Score : 0 “”

“” Title : Beginner Master “”

“” Charm : 57 “”

“” Stamina : 27 “”

“” Technique : 78 “”

“” Strength : 34 “”

“” Int : 70 “”

“” Luck : 15 “”

“” Remaining points : 2 “”

“” Skills : None “”

“” Max point untuk tiap atribut adalah 99, akan tetapi Tuan bisa menambah max point dengan menyelesaikan misi-misi spesial. “”

“” Katakan ‘ System – Add x Point to specific atribute ‘ untuk menambahkan point ke dalam atribut Anda “”

“” Tutorial Selesai. Apakah Tuan ingin mengulang tutorial ini? Jika tidak maka sistem akan secara otomatis memberikan misi pertama untuk Anda “”




“ Huhhhh.. “, aku menghela nafas panjang.

“ Ternyata begini status diriku. “, pikirku.

Kusadari stamina dan kekuatanku (str) kecil karena aku jarang berolahraga, pola hidup yg kurang sehat karena aku seorang perokok berat, serta postur tubuhku yang memang kurus bawaan dari lahir.

Dalam urusan bercinta di ranjang pun aku cukup payah. Aku gampang orgasme duluan, padahal istriku belum merasakan puncaknya. Dia selalu bilang kalo dia juga udah puas, tapi aku tahu kalau dia berbohong. Ujung-ujungnya kukeluarkan jurus-jurus lidah andalanku untuk membuatnya orgasme juga.

Tehnik bercinta dan oral yang aku pelajari dari ratusan film JAV koleksiku, selalu bisa membuat istriku menggelepar keenakan. Jadi diberikan nilai 78 untuk tehnik sih sudah wajar menurutku. Aku sangat percaya diri bisa membuat wanita manapun menggelinjang menuju puncaknya dengan tehnik-tehnik sapuan lidah maut dan tarian jariku yg seperti seorang maestro piano handal.

Tapi charm segitu?? Mungkin ini yang dibilang orang muka pas-pasan. Apakah aku akan bertambah makin ganteng kalau atribut ini aku naikkan?.

Intelligent 70, sebagai seorang software engineer memang aku cukup pintar. Sejak zaman sekolah aku selalu masuk ranking minimal 5 besar dikelasku. Aku juga lulus dengan predikat cum laude dari sebuah perguruan tinggi negri yg terkenal di kota Y.

Yang membuatku menghela nafas panjang adalah poin Luck-ku. Keberuntungan memang selalu menjauh dari hidupku. Ayahku meninggal ketika aku masih kecil. Ibuku juga menyusul tak lama setelah ayahku tiada. Aku kemudian diasuh oleh pamanku yang tinggal di kota S. Setelah mendapatkan beasiswa, aku merantau ke kota Y untuk kuliah.

Aku kuliah sambil kerja sampingan di sebuah toko elektronik milik seorang keturunan tionghoa bernama johan. Untuk urusan duit Johan menurutku cukup royal dan tidak pelit. Tapi dia tidak segan-segan menghajar karyawannya yang membuat kesalahan atau sekedar kalau moodnya lagi buruk. Aku dan beberapa teman lainnya tetap bertahan bekerja di tokonya karena memang bayarannya yang cukup oke. Namun pengalamanku beberapa kali dihajar olehnya akan selalu membuatku mendendam kepadanya.

“Hmm, akan kugunakan sistem ini untuk membalas dendamku kepada bedebah2 yang sudah membuat hidupku menderita di kehidupanku sebelumnya”, tekadku dalam hati.

15 poin keberuntungan yang dinilai oleh sistem mungkin sudah kuhabiskan semua untuk aku bisa mendapatkan Lia Rahayu, nama istriku, yang notabene adalah kembang kampusku dulu. Dengan modal SSI (speak speak iblis) dan usaha yang gigih, akhirnya dia mau kuajak jadian dan akhirnya kupersunting menjadi istriku.

Setelah lulus kuliah aku juga berhasil mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan multinasional dengan gaji yang cukup oke. 3 tahun lamanya aku bekerja di perusahaan itu hingga pada suatu saat ada tawaran projek besar dari seorang pengusaha kaya raya untuk membangun sebuah aplikasi untuk instansi pemerintahan.

Aku memutuskan untuk mengambil tawaran itu dan resign dari kantorku. Keputusan fatal yang menjadi awal petaka dari puncak ketidakberuntunganku.

Kematianku ….
 
Terakhir diubah:
SG 3 - The System (2)

“"Apakah Tuan ingin mengulang step tutorial ini?”", suara itu membuyarkan lamunanku.

Aku yang tersadar menjawab dengan singkat, “tidak”.

“Eh tunggu dulu, sistem, siapa yang membuat sistem luar biasa seperti ini? Apakah ada manusia lain yang memiliki kemampuan seperti saya? Bagaimana saya bisa kembali ke masa lalu?”, tanyaku kepada suara itu.

“”………………”” hening.

“”Tring..Tutorial accomplished””

“”Reward : 1 dimentional ring (E Grade) obtained””

“”Mission 1 (introduction) obtained””

“”Detail misi : Pilih target slave dan masukkan sehelai rambut target kedalam cincin dimensional. Aktifkan perintah ‘System – Ring’ untuk mengakses cincin dimensional Anda””

“”Reward : Sexual Remote App””

“”Happy Hunting Master””


Lalu hening lagi..

Aku yang belum pulih dari syokku sebelumnya kembali melongo membaca informasi dari suara sistem itu. Kemudian tiba-tiba aku melihat cincin pernikahanku yang kupakai di jari manis tangan kiriku mendadak berkilau sesaat. Cahayanya cukup terang yang membuatku secara reflex menutup cincin itu dengan tangan kananku dan menoleh kearah pintu kamar yang terbuka, khawatir kalau ada orang lain yang melihatnya.

“Syukurlah lagi ga ada orang”, batinku melega setelah kupastikan tidak ada siapa-siapa di sekelilingku.

“Dimentional Ring?? Apa itu?? Bukankah ini Cuma cincin biasa?”. Tak ingin berlama-lama aku segera mengaktifkan perintah ‘System - Ring’ dalam pikiranku. Dan..

JEDENGGG..

Woahh aku segera mendapati diriku berada di sebuah tempat yang asing. Aku seolah di transfer ke sebuah ruangan dari sebelumnya aku berada di kamar.

“Dimana ini? Ini yang namanya dimentional ring?”, tanyaku dalam hati sambil mengamati situasi di sekitarku.

Ruangan ini berukuran sekitar 3x3 meter dengan langit-langit yang agak rendah. Aku yang berpostur cukup tinggi (172 cm) pasti bisa menggapainya kalau melompat dengan sekuat tenaga. Ruangan ini cukup terang padahal tidak satupun kutemukan ada lampu. Cahaya ini kudapati berasal dari ke 4 dinding ruangan ini dan dari langit-langitnya. Walaupun terang tapi tidak menyilaukan. Malah membuatku sedikit merasa nyaman.

Aku yang sekarang menjadi lebih tenang mulai berani menjelajahi ruangan ini. Kuhentakkan sedikit kakiku yg tidak memakai alas. Lantainya keras, seperti terbuat dari logam yang keras tapi permukaannya halus. Aku berjalan menyentuh dinding dan kurasakan sensasi yang sama seperti pada lantai. Dan tidak ada apa-apa lagi disini. Kosong ..

“Aku dibawa kesini setelah perintah ‘System - Ring’ itu. Trus gimana caranya aku keluar?”, batinku mulai panik berada di sebuah tempat yang asing dan tertutup.

Lalu tiba-tiba ..

SYUUTTT..

Aku kembali mendapati diriku terduduk di kamar istriku.

…….

“Ternyata sangat gampang menggunakannya”, pikirku.

Aku lalu bereksperimen. Kuambil sebuah pulpen di meja sebelahku duduk dan kembali mengaktifkan perintah ring. Kuletakkan pulpen itu di lantai ruangan dimensional itu dan kembali.

Benar saja, pulpen itu menghilang dari tanganku setelah kudapati diriku balik ke kamar istriku. Kuaktifkan kembali perintah ring dan aku segera melihat pulpen itu berada di tempatnya kuletakkan tadi. Kuambil pulpennya dan kembali. Aku sekarang sedang memegang pulpen dan berada di kamar istriku lagi.

“Woahh ini luar biasa. Teknologi apa ini? Atau sihir?”, batinku sesaat.

“Aahh masa bodoh. Aku tidak peduli sistem apa ini, dan siapa yg membuatnya. Akan kugunakan sistem ini untuk membalas dendamku. Tidak akan kusia-siakan kesempatan kedua ini”, tekadku dalam hati.

“Slave System..hmm..Aku bisa mewujudkan fantasi-fantasiku dulu yang belum terwujudkan”, bibirku tersenyum menyeringai mesum.

Lalu aku teringat pada misi pertama yang diberikan oleh sistem. “Pilih target slave dan memasukkan sehelai rambut kedalam ring.”, gumamku dalam hati. Dan hadiah untuk misi segampang ini adalah Sexual Remote App. Menyebutnya saja sudah membuat penisku sedikit menegang. Aku sudah tidak sabar..

“Calm down Reza Renjani..tenangkan dirimu..sebentar lagi adikmu bisa mendapatkan jatahnya”. Aku berusaha menenangkan diriku sambil mengambil dan menghela nafas panjang. Setelah kudapati nafasku yang tidak lagi memburu, aku berfikir,

“Siapa kira-kira yang cocok untuk menjadi mangsa pertamaku”. Aku menimbang-nimbang siapa yg cocok untuk dijadikan slave-ku yg pertama. Terutama dikarenakan aku membutuhkan sehelai rambutnya.

Pandanganku secara reflex menoleh ke arah pintu yang terbuka. Terus ke arah seberang kamar, ke satu kamar lain. Pemilik kamar itu, yang sudah lama menjadi objek fantasi liarku dan bahan masturbasiku. Kamarnya Indah Dahayu..

Adik iparku….
 
Terakhir diubah:
SG 4 - The Plan

Aku berdiri dan berjalan ke arah kamar Indah. Sesampainya di depan pintu yang tertutup kuketuk pelan..

Tok..tok..tok

Tidak ada jawaban, kemudian kuberanikan diri untuk membuka pintu itu. Kudapati kondisi kamar yang sepi tidak ada siapa-siapa. “Mungkin yang empunya kamar sedang kuliah”, pikirku.

Kamar adik iparku ini memiliki perabotan yang hampir sama dengan kamar istriku. Hanya berbeda terdapat sebuah printer di mejanya yang digunakan Indah untuk mem-print tugas2 kuliahnya. Kamarnya ditata dengan style girlish dengan beberapa ornamen pink, menjadikan kamar ini terasa memang kamar seorang gadis. Masih tercium olehku wangi parfum milik Indah yang mungkin dipakainya tadi sebelum berangkat kuliah.

Dengan bergegas, karena takut istriku tiba-tiba muncul, aku mencari sisir yang biasa dipakai Indah. Setelah menemukannya dan mengambil sehelai rambut dari sisir itu, aku buru-buru kembali ke kamar. Tak lupa kututup dengan pelan-pelan pintu kamar Indah.

Sekembalinya ke kamar istriku, aku dengan segera mengakses dimentional ring dan meletakkan rambut milik Indah disana. Lalu..

“”Trringg..Mission 1 (introduction) accomplished””

“”Sexual Remote App obtained””

“”Installing the app..1%...5%....49%...100%””

“”Sexual Remote App successfully installed in your mind””


Suara mekanikal itu bergema di kepalaku. Aku tidak merasakan ada yang berubah dari diriku, tapi tidak tahu apa yang terjadi dengan Indah.

“gimana caranya menggunakan app ini, sistem?”, tanyaku kepada suara itu.

Tidak ada jawaban.. Aku berinisiatif sendiri bereksperimen. “ ‘System – App’ “, gumanku lirih. Tidak terjadi apa-apa. Kucoba dengan menggunakan perintah yang lain. Tetap tidak terjadi apa-apa. Jangan-jangan..

“ ‘System-Ring’ “… dan

JEDENGGG..

Benar saja, aku terkaget mendapati sosok Indah sedang berdiri di tengah ruangan, sedang menatap kosong ke arahku. Eh, tapi sosok itu kusadari bukan tubuh seorang manusia pada umumnya. Tubuh Indah terlihat seperti sebuah hologram.

Ya..Hologram..Karena ketika kucoba menyentuhnya, tanganku menembus tubuhnya..

“Hmm..menarik..Untuk apa ini ya? Eh apa ini”, kutemukan selain sosok hologram Indah, ada beberapa informasi atribute seperti yang kulihat di punggung istriku tadi. Hanya saja ada 2 tambahan atribut lain disitu. Mindbreak dan Sensitivity, serta ada 2 icon plus dan minus disebelah atribut sensitivity.

[ Loyalty : 24 ]

[ Lust : 8 ]

[ Thought : N/A, Electrocuted, feel pity ]

[ Status : Slave Target (on progress) ]

[ Mindbreak : 0 ]

[ Sensitivity : - 0 + ]


Aku coba menekan icon plus dan muncul angka 1 menggantikan angka 0. Kutekan lama dan angka itu juga berubah naik dengan cepat hingga mentok di angka 25. Dan kulihat 2 atribut lainnya berubah.

[ Lust : 13 ]

[ Thought : shocked, electrocuted, feel pity ]


Aku pun mencoba meremas payudara hologram Indah dengan lembut. Dan kulihat angka di libido melonjak menjadi 14. Kutelusuri setiap jengkal tubuhnya dengan teknik jariku yang biasa kupraktekkan ke istriku dan angka itu naik lagi menjadi 17!.

Iseng, aku berdayakan senjataku yang lain yaitu lidah dan bibirku. Kukecup dan kujilati dengan lembut bagian payudara serta lehernya. Tanganku pun bermain di daerah paha dan bokongnya, serta sesekali mengelus lembut area surgawinya. Angka itu sekarang menjadi 32!!. Dan perasaan Electrocuted berubah menjadi tickled, kemudian jadi stimulated. Dari kesetrum jadi kegelian, trus jadi terangsang?

Pikiranku menggila membayangkan apa yang sedang terjadi pada adik iparku itu, yang entah di mana posisinya saat ini. Ya..ini sangat gila diluar nalar akal sehatku. Tak lama kemudian aku dengan tiba-tiba menghentikan aktifitasku di hologram Indah. Tak lupa kukembalikan angka sensitivity Indah ke angka 0.

……..

Aku terdiam lama dalam analisaku.

“Sexual remote..sexual remote”, gumamku.

“Apa ini artinya aku bisa memberikan rangsangan dari jauh ke target? Dan sensitivity adalah menaikkan sensitifitas tubuhnya?”

“Hahaha ini benar-benar luar biasa”, tawaku dalam hati sambil tersenyum lebar penuh kemenangan.

“Aku harus bisa melihat target, untuk bisa menyaksikan reaksinya. Aku butuh rencana yang matang dan beberapa peralatan yang bisa membantuku”, pikirku dalam hati.

Lalu tiba-tiba..

“Eh apa-apaan sih sayang, sambil merem trus tau-tau senyum-senyum sendiri. Emang ada hal yang membahagiakan apa sih?”, kata istriku.

Aku yang terkaget dan langsung melek, masih sempat membatin, “Berarti aku selama di dimentional ring, matanya terpejam ya”.

Dengan sigap aku langsung berfikir mencari alibi yang pas untuk istriku.

“Ngga kok sayang, aku cuma merasa bersyukur aja punya istri sebaik dan secantik kamu”, ngelesku.

“hidihh sakit sakit juga masih bisa gombal..nih bubur dan tehnya. Langsung dimakan mumpung masih anget.”, katanya.

“Mau dicuapinn”, kataku manja.

“Jiahh kalo lagi sakit manjanya keluar ya. Ya udah sini”. Istriku pun beranjak duduk disebelahku dan kami pun memutar tubuh sehingga saling berhadapan. Aku menatapnya penuh cinta, dia cuma tersenyum simpul. Ia pun mengambil sendok dan menyuapkan bubur itu kepadaku.

Sambil makan disuapin istriku, aku kembali memikirkan tentang apa yang baru saja terjadi pada diriku. Slave system, sexual remote app..Aku tidak percaya aku bisa mendapatkan kekuatan dan kesempatan kedua seperti ini. Aku harus segera menyusun rencana. Tabunganku di tahun ini masih cukup banyak, karena aku dan istriku sedang menabung untuk membeli rumah untuk kami tempati berdua.

Kesempatan kedua ini bukan saja datang dalam bentuk the system. Tapi pengetahuanku tentang masa depan bisa kupergunakan disini untuk menambah pundi-pundi tabunganku dan memfasilitasi usahaku menjadi slave master no 1 di dunia tentunya..hehehe..

Ya..Saham, kripto dan sport gambling. Akan kupergunakan tabunganku di 3 investasi itu. “Masa Slave Master miskin, harus tajir melintir dong”, pikirku membayangkan pundi-pundi uang yang bisa aku dapatkan.

Sambil menatap istriku yang sedang menyuapiku, aku berjanji dalam hati kepadanya, “Tenang saja sayang. Tidak akan aku biarkan hal buruk itu terjadi lagi padamu”. Masih terbayang olehku ingatan yang memilukan itu, istriku digilir oleh para bajingan2 itu. Masih teringat juga dengan jelas, rintihan, pekikan, desahan dan suara memelas istriku ketika ia di double penetration oleh preman-preman berbadan kekar dan memiliki penis jumbo itu. Tidak akan kubiarkan itu terjadi, engkau hanya untukku, milikku, my precious..

Kesadaranku kembali ke saat sekarang. Kulihat istriku dengan telaten menyuapi diriku. Aku berfokus untuk mencoba melihat statusnya kembali.

[ Loyalty : 89 ]

[ Lust : 23 ]

[ Thought : feel blessed, happy, feel guilty ]

[ Status : Wife (Immune) ]


Status istriku terbayang sekilas di pikiranku.

“hmmh libidonya melonjak segitu hanya gara-gara aku gombalin?”

“Eh tapi btw kenapa istriku ada status immune ya di atributnya. Apa itu berarti dia kebal terhadap slave system??”, pikirku.

“Ada beberapa eksperimen yang bisa kulakukan kepada istriku. Malam ini akan menjadi malam yang panas, hehe”, otak mesumku sudah mulai bekerja.

“Aku sudah kenyang sayang”, kataku kepadanya.

“ohh ya udah..minum obat lagi ya jangan lupa..ini aku beresin dulu piringnya ke bawah, eh ganti baju dulu deh, gak enak gerah”, jawabnya plin-plan.

Kulihat dia berdiri kemudian meletakkan piring di meja dan menutup pintu. Dia kemudian berjalan ke arah gantungan baju dengan posisi memunggungiku.

Perlahan Lia melepaskan jilbab di kepalanya. Kemudian sweater, t-shirt dan celana panjangnya. Ketika sedang melepas celana panjangnya, suguhan pantat yang masih terbalut celana dalam, tersaji indah dihadapanku.

Libidoku naik, dengan sigap aku berdiri dan menghampirinya. Lalu dengan lembut kuremas pantat belahan kanannya dengan tangan kananku, sembari tangan kiriku memeluk pinggangnya yang ramping.

…..
 
SG 5 - First Trial

“Kyyaaa..”, istriku memekik tertahan.

“Iihhh apa-apan sih sayang bikin kaget tauu”, omelnya sambil cemberut.

Aku menjawab, “habis suruh siapa nyajiin pemandangan indah seperti ini didepanku. Gemesin tau”, sambil terus memijat lembut pantatnya. Tangan kiriku pun tak tinggal diam menelusuri lekuk pinggang dan perutnya yang rata.

Istriku ini memiliki kulit yang kuning langsat. Yang juga membuatku suka adalah kulitnya yg halus dan lembut. Sensasi yang diberikan oleh jari-jemariku ditubuhnya bukan saja dirasakan intens olehnya, tapi juga memberikan respons rangsangan ke syaraf di ujung jari-jariku. Aku terus memberikan sentuhan lembut, seolah meraba, mulai dari pinggang, ke perut , terus ke atas mengarah ke arah gunung kembarnya.

“Hmmmh..dasar kamu ya lagi sakit juga hornian. Nyebarin virus tau”, ledeknya lirih sambil melenguh pelan sedikit menengadahkan kepala.

“Biarin..Aku kan mau nyebarin virus kenikmatan ke kamu”, balasku.

Lehernya yang terbuka mulai menjadi sasaran bibirku. Kukecup dengan lembut seraya memijit dengan bibirku yang membuat lenguhan istriku menjadi lebih sering terdengar. Bibirku bergerilya di lehernya, turun ke arah pundak dan naik lagi ke atas menuju ke cuping telinganya.

Tangan kananku yang dari tadi meremas bokongnya mengarah ke atas. Sambil meraba punggungnya dan ketika sudah mencapai tali bra nya, tanganku dengan cekatan beraksi melepasnya. Dengan tangan kiriku, kusibak branya ke atas perlahan. Terpampanglah dua gunung kembarnya yang menjulang menggoda. Putingnya yang berwarna kecoklatan terlihat mulai sedikit mengeras. Dengan nafas yang sudah mulai memburu, Lia pun membantu melepaskan bra nya hingga terjatuh ke lantai.

Aku alihkan perhatianku ke statusnya. Libido Lia istriku yang tadi awalnya 23 sudah mulai bergerak naik dan sekarang berada di angka 31. Aku mulai bereksperimen di tubuhnya.

Kedua tanganku kembali bergerilya. Kutelusuri senti demi senti tubuhnya dan kudapati reaksi yang berbeda-beda dari Lia. Di beberapa bagian, seperti ketika tangan kiriku melakukan gerakan memutar di sekitar balon payudaranya, dan kenakalan tangan kananku yang sekarang menari di lipatan pahanya, libidonya bergerak naik lebih intens. Tubuh Lia pun kurasakan sedikit bergetar.

“nghhh..”

“Mmmh..hehh”

“Aahh sayang, kamu nakal , itu tangannya bikin geliii..henggh”, ceracaunya tak jelas.

Kulanjutkan aktifitas tanganku bereksperimen sambil memantau statusnya dalam pikiranku.

“Hmmn libido 45 saja sudah membuat seorang wanita menggelinjang seperti ini apalagi kalau sampai 99”, pikirku menganalisa setiap perubahan dari tubuh Lia.

Penisku yang sudah sangat tegang kulepaskan dari sarangnya. Celana pendek dan boxer yang kupakai, kulempar sembarang. Aku melihat Lia sedang mengatur nafasnya sambil menurunkan CD nya, sehingga Lia sekarang tidak mengenakan sehelai benang pun. Angka libidonya juga sedikit turun di 42.

Aku melanjutkan aksiku. Kuarahkan penisku yang tegak ke belahan pantat nya, menggesek vaginanya. Kurasakan area di sekitar vagina istriku sudah agak basah tanda Lia memang sudah terangsang.

Kurapatkan dadaku di punggungnya. Tangan kiriku menahan batang penisku sehingga lebih rapat menggesek liang surgawinya.

“Ahhh sayang..”, desahnya lirih.

Kulanjutkan aktifitas bibirku, sekarang sasarannya adalah leher Lia sebelah kanan. Kulakukan gerakan seperti yang kulakukan sebelumnya di leher bagian kirinya. Tangan kananku tak mau kalah, aku memijat lembut payudaranya yang kanan. Telunjukku menari di sekitar areolanya. Putingnya sengaja belum kusentuh untuk lebih memancing gairah istriku.

“hhhmmmmh…aahhh…uhhhhhh”

“Nghngg..ahh”

Suara desahannya terdengar lebih intens. Kurasakan pantatnya mulai meliuk liuk secara perlahan, berupaya mencari kenikmatan dari gesekan alat kelamin kami. Kubantu usahanya dengan membuat ritme teratur dengan tangan kiriku menyundul-nyundulkan batang penisku di vaginanya. Jempolku kuusap lembut mencari klitorisnya. Bersamaan dengan aku mencapit dan memutar pelan puting susu kanannya yang sudah keras dan tegang, aku memijat lembut cuping telinga kanannya dengan bibirku dan menghisapnya dengan lembut.

“Sayaaannghhhhh”

“Ahhhhh .. hmmmmmmhhhhh”

Kulihat tangannya menutup mulutnya berusaha menahan desahannya yang keluar tak terbendung. Tubuh Lia bergetar, vaginanya terasa makin basah. Ya..Istriku sudah mendapatkan orgasme pertamanya hari ini akibat kenakalanku.

Aku yang juga sudah hampir mendapatkan orgasmeku, melanjutkan gerakan tangan kiriku menggesek gesek penisku di vaginanya yang basah seraya memijit.

Namun tiba-tiba..

“”Tringg…Mission 2 (Slave Training 1) obtained””

“”Reward : Unknown (based on final score)””

“”Detail misi : Tingkatkan nilai lust dari slave target secara permanen dalam waktu 3 hari. Minimal poin pada atribut Lust bisa ditingkatkan secara permanen ketika sudah memenuhi beberapa syarat tersembunyi dari sistem. Temukan caranya dan dapatkan reward dari sistem sesuai dengan hasil kalkulasi skor misi””

“”Happy experimenting, Master””


…….

….

..

“FCCKKK$@%%#^”, batinku menjerit dalam kekentangan.
 
SG 6 - Analysis

Aku mendadak diam, berhenti melanjutkan foreplay panas ini dengan istriku. Pikiranku saat ini terfokus pada pesan sistem yang baru saja kuterima. Aku membaca dengan serius detail misi baru yang diberikan oleh sistem. Mencoba menganalisa dan merancang rencana untuk meningkatkan skor akhir dari misi ini.

Menyadari diamku, istriku yang masih ngos-ngosan akibat orgasme yang barusan didapatnya tadi, bertanya “Kamu kenapa sayang?”

Aku tidak menjawab..

“Sayangg??”, tanyanya lagi mulai khawatir.

“Eh iya, ga tau nih kok mendadak jadi pusing”, jawabku berbohong.

“Tuh kan..kamu sih..udah dibilangin juga. Ya udah tiduran sana. Minum obatnya dulu..”, omel Lia.

“Iya deh, aku tiduran dulu ya. Obatnya nanti aku minum kalo udah berkurang pusingnya”, aku menurut. Aku mau meneruskan analisaku atas misi ini lebih dalam.

“Ya udah sana tiduran. Aku mau ke bawah dulu, tadi ibu nyuruh bantuin masak”, jawab istriku seraya mengambil tisu basah yang ada di atas meja rias.

“Lah nanti kalo ditanya ibu, kok lama??”, tanyaku memancing.

“Bilang aja tadi abis suapin kamu..lama ngunyahnya weeq”, Lia melengos sambil memeletkan lidahnya. Aku hanya tersenyum tipis, sudah paham dengan karakter istriku.

Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, Lia pun keluar dari kamar dan menutup pintu. Aku yang sekarang terbaring sendiri di ranjang, melanjutkan fokusku pada detail misi itu.

“Ternyata minimal lust point bisa ditingkatkan secara permanen. Menarik !..”, batinku bersemangat.

“Syarat tersembunyi?..hmmh, apakah semakin tinggi minilal poin nya semakin bagus juga reward yang diberikan oleh sistem, atau hal lain seperti perubahan perasaan target? Atau keduanya?”, aku mencoba menganalisa lebih jauh.

Dari experimen yang kulakukan pada istriku dan hologram Indah tadi, bisa kusimpulkan beberapa hal. Yang pertama adalah nilai dari atribut yang berupa angka bisa bergerak naik atau turun berdasarkan dari aksi yang kulakukan kepada mereka.

Kesimpulan lain yang kudapatkan adalah nilai dari thought. 2 nilai awal adalah pemikiran yang sedang dialami atas respons yang diterima pada saat itu atau yang belum lama terjadi. Sedangkan yang ketiga, menurut hipotesaku, itu adalah perasaan yang mendalam atas penilaian target kepadaku.

Contohnya adalah yang dirasakan oleh istriku. Perasaannya yang ‘feel guilty’ itu adalah perasaannya kepadaku yang merasa bersalah atas keputusan yang kami buat. Aku dan Lia sudah memutuskan untuk menutupi fakta yang sebenarnya dari kondisi pernikahan kami.

Sudah 2 tahun kami menikah dan belum dikaruniai anak. Hingga pada suatu hari, kami memutuskan untuk berkonsultasi ke dokter. Hasil dari dokter yang kami dapat, sangat mengejutkan untuk kami, terutama Lia. Dokter mendiagnosa bahwa Lia mandul dan tidak mungkin bisa memiliki anak dari rahimnya.

Sebelumnya, aku cukup yakin bahwa akulah yang bermasalah. Soalnya dari setiap aku berhubungan badan dengan Lia, aku yang selalu berejakulasi dini. Ditambah pola hidupku yang buruk semakin memperkuat asumsiku.

Tapi ternyata keadaannya berbeda. Lia lah yang bermasalah. Kulihat dirinya sangat syok ketika pertama kali mendengar bahwa dirinya lah yang membuat impian kami untuk memiliki anak menjadi pupus.

Aku takut kenyataan ini dapat membuat Lia terpuruk. Apalagi kalau berita ini sampai tersebar. Tidak menyebar pun aku tahu Lia pasti tidak akan tahan dengan desas desus dan pandangan orang lain pada dirinya.

Oleh sebab itu kuputuskan untuk menjadi spotlight. Aku ceritakan kepada keluarga Lia, bahwa aku lah yang mandul. Aku tidak peduli apa kata orang terhadapku. Kehidupanku yang dari kecil sudah sulit dan penuh kesialan sudah menempa mentalku menjadi baja.

Tetapi dari situ aku bisa merasakan perubahan sikap keluarga Lia kepadaku. Termasuk adik kandung Lia, Indah. Makanya dari hasil penilaian sisten terhadap thought nya Indah, aku bisa menyimpulkan bahwa Indah merasa kasihan kepadaku.

“Tak lama lagi akan kurubah perasaan kasihan itu menjadi perasaan ketagihan dengan rudalku, cantik”, batinku mulai membayangkan hal-hal erotis yang nanti akan kulakukan kepada adik iparku yang cantik itu.

Aku kembali meneruskan analisaku …..

##

Sementara itu, beberapa saat yang lalu, di sebuah universitas swasta di kota B…



Pov Indah

Seorang gadis sedang duduk sendirian di bangku taman kampus yang saat itu sedang agak sepi. Gadis itu memang sedang ingin menikmati kesendiriannya. Gadis yang memakai hijab berwarna pink itu terlihat sedang memegang gelas minuman boba dan smartphone nya, seraya jarinya nge-scroll laman fesbuk tanpa terlalu memperhatikan kontennya. Sesekali gadis itu menatap jauh. Terlihat masih ada kesenduan di matanya yang sembap, tanda belum lama ini dia habis menangis.

Gadis itu adalah Indah Dahayu, mahasiswi jurusan akuntansi di sebuah universitas swasta yang terkenal dengan mojang nya yang cantik-cantik di kota B.

Saat ini, Indah sedang mengenakan kemeja lengan panjang kotak-kotak berwarna putih serta celana bahan berwarna krem. Payudaranya yang sebenarnya tergolong cukup kecil tercetak jelas di kemejanya yang ketat.

Indah memiliki wajah yang cukup cantik. Dengan kulitnya yang putih mulus, muka innocent dan lesung pipi membuat cowok-cowok akan terpana melihat Indah kalau lagi tersenyum. Badan Indah lebih mungil dibandingkan kakaknya Lia. Ukuran payudaranya pun lebih kecil dibanding kepunyaan kakaknya. Tetapi baik Indah dan Lia sama-sama memiliki bokong yang bulat dan padat mempesona. Terkadang Indah suka memakai kacamata yang memberikannya kesan penampilan yang lebih imut dan stylish. Walaupun, tidak jarang juga Ia memakai kontak lens.

“Hehhh..”, Indah kembali menghela nafas seraya menutup layar ponselnya. Kesedihan yang menimpanya baru-baru ini masih tergambar di wajahnya. Kekasih yang ia cintai, tertangkap basah oleh nya berselingkuh. Dengan mata kepala sendiri, Indah melihat Irfan, nama kekasihnya, menggandeng mesra seorang gadis di sebuah mall. Indah mengenali gadis itu, mahasiswi baru jurusan manajemen, yang sering didengar Indah diperbincangkan oleh teman-teman cowoknya.

Gadis yang bernama Maya itu memang belakangan menjadi buah bibir di kampusnya. Sikapnya yang sedikit bitchy dan pakaiannya yang seksi, didukung dengan wajahnya yang cantik sensual, membuat banyak cowok di kampusnya terpesona dan tergoda berusaha mendekatinya.

“Kayanya gw gak kalah cantik deh”, gerutu Indah.

“Apa karena gw kalah seksi gitu?”.

“Kenapa sih irfan bisa tergoda sama p***k itu..kenapa Irfan gak bisa setia kayak mas Reza setia ke mba Lia”, gumamnya dalam hati.

“Eehh knp gw tau tau jadi mikirin mas Reza?”, gerutu Indah. Namun tanpa dapat ia cegah, pikiran Indah melayang, mengingat kejadian malam itu..

Waktu Indah hendak mengambil barangnya yang tertinggal di kamarnya mba Lia, Indah tidak sengaja mendengar suara aneh dari dalam kamar.

DEGG..

Indah terhenyak menyadari mba Lia dan suaminya sedang melakukan hubungan ranjang di kamar itu. Sebenarnya, Indah saat itu mau buru-buru balik ke kamarnya karena malu. Tetapi rasa penasarannya dan suara suara yang terdengar erotis itu membuatnya diam terpaku cukup lama di depan kamar mba Lia.

Mas Reza yang diketahuinya adalah seorang pria mandul, bisa membuat mba Lia mengerang dan mendesah seperti itu. “Diapain sih mba Lia sama mas Reza?!”, batin Indah saat itu. Tersadar, Indah segera balik badan menuju ke kamarnya dengan muka yang memerah. Indah tahu tidak pantas bagi dirinya menguping adegan persetubuhan mba Lia dan mas Reza. Ia pun berusaha membuang rasa aneh dan risih yang timbul dalam dirinya itu. Namun pengalaman itu sampai saat ini masih suka terbayang di benaknya.

Kembali ke saat ini di taman kampus..

“Cukup..cukup.. Indah”, kata Indah seraya menggeleng-gelengkan kepala nya ketika Ia tersadar dari lamunannya.

“Mereka itu kakak-kakak elu..kok elu jadi cewek gak bener gini sih.”, omel Indah pada dirinya mengutuki kesalahannya. Lalu tanpa tahu datangnya dari mana tiba-tiba…

SERRR..

Badan Indah tersentak seperti kesetrum.

“Ehh knp ini..kok gw ngerasa kayak kesetrum”, batin Indah keheranan. Entah darimana datangnya, mendadak bayangan mas Reza, kakak iparnya itu, tergambar lagi di pikirannya. Sikap mas Reza yang selalu baik kepadanya membuat Indah cukup terkesan pada kakak iparnya itu. Kemudian..

DEGG..

Indah merasakan ada seseorang yang memegang dadanya. Dirinya yang saat itu sedang terlintas dalam pikirannya bayangan kakak iparnya itu, merasa seolah tangan seseorang yang sedang memegang dadanya adalah tangannya mas Reza. Indah pun langsung kaget menoleh ke kiri dan ke kanan mencari sumber dari sensasi sentuhan itu dan tidak menemukan siapa-siapa disekelilingnya. Untungnya sensasi itu tidak lama dirasakan oleh Indah. Ia menghela nafas lega dan berusaha menenangkan pikirannya dari imajinasinya yang tidak-tidak.

Sayangnya usahanya itu sia-sia. Indah merasakan perlahan tubuhnya menjadi lebih sensitif dan panas. Keringat mulai muncul di kulitnya yang putih, dan nafasnya perlahan memburu. Tidak lama kemudian sensasi itu muncul kembali. Kali ini tangan itu bukan hanya diam tak bergerak, namun juga meremas lembut payudaranya.

“Hyaaa..”, pekik Indah. Dalam pikiran Indah, lagi-lagi pemilik tangan itu adalah mas Reza. Setelah puas bermain di payudara kiri nya, tangan itu sekarang menari lincah menelusuri lekuk tubuhnya yang membuat Indah menggeliat seperti cacing kepanasan.

Lalu 1 tangan lagi muncul tiba-tiba menjamah payudaranya yang sebelah kanan. Indah juga merasakan jemari tangan itu bermain-main di areola nya. Puting susu nya terkadang dirasakan olehnya seakan sedang disentil-sentil lembut dan dipilin..

“Henghnnnh”, Indah menutup mulutnya mencoba menahan erangan yang tanpa sadar keluar dari mulutnya. Ia berusaha mengatupkan bibirnya, tetapi kegelian yang dirasakan saat ini secara reflex membuatnya mendesah erotis.

Indah masih sadar bahwa dirinya saat itu berada di tempat umum. Perasaan malu dan takut orang lain mengetahui kondisi dirinya saat itu, membuatnya berusaha mengumpulkan tenaga dan bertekad untuk segera pergi dari sana.

Baru saja Indah mau berdiri, ia kembali terduduk. “hhhnnmh”, dengan sekuat tenaga ia menutup mulutnya mencegah erangannya keluar. Indah merasakan saat ini bukan hanya tangan mas Reza yang sedang menjamahnya. Ia merasakan payudaranya dicium dan dijilati oleh seseorang, bergantian yang kiri dan kanan.

“Jangannnhhh..”, pekik Indah tertahan.

Tangan tangan yang tidak bisa dihalangi oleh Indah tadi, sekarang sedang meraba, mencubit dan meremas gemas bokong dan pahanya. Sesekali tangan itu juga dengan lancang menyentuh daerah kewanitaannya.

Indah berusaha menutupkan rapat-rapat kedua kakinya, untuk mencegah tangan itu mengakses area surgawi miliknya. Namun usahanya itu percuma saja. Dirangsang sedemikian rupa oleh tangan-tangan dan jilatan terkutuk itu, Indah merasakan sesuatu yg belum pernah ia rasakan sebelumnya. Ia merasa dirinya melayang.

Indah seolah sedang dibawa oleh tangan-tangan tak kasat mata itu ke puncak gairah muda nya. Ia siap untuk meledak, melampiaskan klimaks dari sensasi dirangsangnya saraf saraf sensitif di tubuh Indah. Lalu tiba-tiba..

ZNGG…

Sensasi itu menghilang secara tiba-tiba tak tahu kemana. Tidak ada lagi tangan-tangan nakal yang menjamah tubuhnya. Tidak ada lagi cumbuan dan sapuan lidah di area payudaranya..

Indah yang sedari tadi memejamkan mata, kemudian secara perlahan membuka matanya. Pemandangan taman kampus kembali terpampang dihadapannya. Tempat itu untungnya tidak sedang ramai. Hanya ada sesekali mahasiswa yang melewati taman itu.

Indah masih merasakan nafasnya tak beraturan. Didapati dirinya sedang duduk menutupkan kaki rapat-rapat. Klimaks yang hampir didapatkannya tadi membuat perasaannya campur aduk antara malu, syok, takut, dan juga kecewa.

Tidak mau berlama-lama lagi di sana, ia segera bangkit dari duduknya dan berlari meninggalkan tempat itu..



…..
 
Updatenya lancar terus hu
Tq om..sebenernya ane ud bikin 11 draft chapter dari awal om..sisanya lagi ane perbaiki dikit2 biar plot ceritanya lbh bgs sekalian liat respon agan2 yg baca.
Kalo pada suka ya sukur, kl ga ya biarlah ini jd imajinasi indah ane aja..hakhakhak..
Soalnya ini terinspirasi dr kisah nyata ane gan /gg
 
Buat agan2 yg punya ide si target slave mau diapain aja, boleh dong share2 dsini. Sapa tau imajinasi agan2 lebih liar drpd imajinasi ane../rofl
Tapi jgn yg hardcore ato gore ya..
 
mntap bagus ceritanya, sangat kompleks, dan bikin nagih karena banyak kemungkinan yang bisa terjadi
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd