Part 2
Timeskip- beberapa bulan berlalu, aku dan nuri menjalani aktifitas bekerja di perusahaan ini, perusahaan besar tempat kami mencari keberlangsungan kehidupan,dgn peran tidak saling kenal, walau kadang2 hampir keceplosan juga tapi karna kami berada di divisi pekerjaan yg berbeda semua berjalan lancar, gaji dari hasil bekerja juga mulai menampakkan hasil, nuri yg paling terlihat berdampak, saat ini dia sudah bisa mandiri, membeli barang2 yg dia mau sesuka nya, apalagi aku tipe suami yg santai aja, asal ada duit nya gas aja, dan nuri tau betul sikap ku itu,tapi tetap ku ingatkan agar tidak tampil mencolok ketika di lingkungan pekerjaan.
Seiring berjalan nya waktu, desas desus tentang karyawati baru yg di dekati senior a ,b ,c mulai terdengar, tapi tak ku dengar satu pun nama menyebut nama nuri, ada kelegaan tersendiri bahwa dia masih dalam kategori aman, tidak ada juga yg berubah dari sikap nya, setiap aku mengajak HS dia selalu antusias dan tidak ada penolakan, meski kondisi setelah bekerja itu jelas melelahkan, apalagi sebagai totalitas akting kami , kami tidak pernah pulang kerja bersama, aku naik motor dan nuri naik angkutan umum, kami tidak ingin ada yg curiga tentang situasi internal kami.
Hingga Pada suatu hari, nuri terlambat pulang dari biasa nya, owh iya, jam pulang kami berbeda 1 jam, divisi kerja nuri pulang lebih lambat 1 jam dari pada divisi tempat ku bekerja meski satu kawasan kerja,begitu pun jam masuk nya. Kembali ke terlambat nya nuri pulang karna saat itu hujan lebat, terlihat nuri di antar oleh rekan kerja nya yg bernama ifan, ifan ini keturunan ch*nese ,jadi kulit nya putih bersih, tubuh atletis tinggi dan termasuk jagoan futsal di kantor, pokok nya tiap ada acara olahraga di kantor ya team yg dia perkuat selalu jadi juara1 dan terkadang juara 2 klao lagi sial. Aku dan ifan tidak terlalu akrab tapi saling kenal sebatas rekan aja apalagi posisi dia sbagai manager, walau usia nya sangat muda dan dia keberatan kalo di perlakukan sebagai atasan, dia lebih suka di anggap biasa dgn karyawan lain nya.org nya baik ramah dan royal, sering traktir temen2 di kantin apalagi pas gajian. Kembali kecerita, saat itu aku hanya melihat dari balik tirai jendela rumah, karna kalo ketauan bisa bahaya kan, di situ ku lia nuri agak canggung dan mempersilahkan si ifan untuk masuk, tapi dia ingat kalo ada aku di dalam jadi wajah nya keliatan gugup, sukur nya ifan nolak dan lebih memilih untuk langsung pulang saja. Ketika nuri masuk rumah, langsung saya tanya tanya tuh knapa dan bla bla bla, nuri pun jelasin bahwa kejebak macet karna beberapa ruas jalan banjir dan kebetulan jumpa ifan akhirnya di tawarin nebeng, trus aku ingat kan ke nuri mestinya jgn bawa ampe depan rumah, eh si nuri lupa kalo ada situasi yg mesti di jaga, akhirnya kita sepakat bahwa salah satu dari kami mesti kost di tempat lain, dan itu aku. Huhh dasar Nuriiii...
Di tengah suasana hujan, waktu menunjukkan jam 9 malam, dan anak sudah pergi tidur, ini saat nya mengeksekusi nuri untuk enak-enak karna sudah beberapa hari ini tidak "ambil jatah" sebab kesibukan masing". Dan ku mulai dgn memberi kode, Nuri pun paham dan dia bersiap dgn pakaian dinas nya yaitu baju malam yg tidak terlalu fulgar tapi sesuai dgn status nya yg ibu ibu rumahan, untuk visual seperti ini,
Baju dinas Nuri
Tapi tentu tubuh nuri tdak seperti itu, nuri agak sedikit lebih berisi di bagian perut sebab efek lahiran masih menyisakan sedikit lipatan lemak dan beberapa strechmark, but its oke tentu tubuh seperti ini lumrah bagi status nya yg seorang ibu meski masih berusia muda. Ku mulai foreplay dgn menjilati kemaluan nya, dan nuri tipe perempuan yg tidak terlalu suka di jilat bagian kewanitaan nya, tapi tetap ku lakukan sebab pengen buat dia cepet basah aja, dan biasa nya meski tangan nya nge dorong kepala ku spaya menjauh, tapi nuri selalu menggelinjang tiap kali clithoris nya di kecup dan di isep, mungkin antara suka dan geli, sesekali dia menanyakan apakah tidak bau, lalu ku jawab aja sekenanya , kan lagi sange jadi yg sprti ini bisa di maklumi, lagian aroma vagina selalu sperti itu kan mau sebersih apapun di rawat tetap ada amis sedikit, aroma kayu yg basah tapi itu yg bikin nagih. Lalu ku sodorin senjata ku yg ga seberapa ini, ukuran rata rata org indonesia aja, ga bisa di bilang besar juga ga bisa di bilang kecil, bener2 standar, dan nuri dgn telaten mengulum dan menjilati mulai dari topi baja sampe ke biji rambutan nya dia basahi dgn bibir nya yg tipis, entah knapa dia sangat lihai dalam hal ini, padahal jika aku yg jilati dia dia selalu berusaha menolak. Puas dgn aksi tersebut maka sperti biasa dia buka kedua paha nya dan selalu minta di masukin dan akhirnya bless,,,, vagina yg sudah sangat basah ini menerima kunjungan dari si joni dgn jalan yg begitu mulus, licin dan hangat, sesekali ku isep2 pentil nya yg mencuat bak kelereng itu, dan nuri pun gelinjang tidak karuan, dari bawah terasa ada yg sedikit mengalir hangat di tengah gelinjang nya tadi, ohh kira nya dia merasa kan orgasme, nuri memang tidak pernah tau apa itu orgasme, dan tiap di tanya apakah dia sudah keluar selalu bilang tidak tau, maka aku menduga yg seperti ini adalah model orgasme nya nuri yg artinya dia puas bercinta dgn ku,suami nya. Karna aku masih juga belum klimaks maka tusukan si joni tetap ku lakukan dgn stabil, mnjaga agar tidk terllau cepat, juga tidak terlalu lambat, biasa nya setelah orgasme sprti yg tadi , vagina nuri akan terasa kering, sehingga terasa kesat dan sulit untuk melanjutkan penetrasi, walhasil jika di paksa akan terasa nyeri di vagina nya, maka ketika mulai terasa kering, ku ambil inisiatif untuk coolingdown sejenak, sembari bercerita ngalor ngidul, sambil menaikkan mood nya nuri kembali ke mode tempur, sambil plintir2 boba nya nuri ku tanya apakah selama di mobil tadi si ifan ada menggoda nya, lalu nuri pun menjawab tidak ada, hanya membahas pekerjaan saja dan tidak ada ke arah yg lain lain, dan nuri bercerita panjang lebar tentang aktifitas kerja nya yg mana si ifan ini adalah salah satu supervisor nya jadi sering ketemu dan berbicara satu sama lain, sambil nuri bercerita sesekali ku plintir puting boba nya dan ku telusup kan jari ke vagina nya, aneh nya vagina nya kembali basah dan siap di penetrasi, seketika aku bertanya-tanya dalam hati,apakah ini karna plintiran puting dan perlakuan ku atau karna cerita dia yg membayangkan sosok ifan ini, padahal cerita nuri tidak ada menyerempet hal hal yg erotis, tapi vagina nya bisa sebasah ini, ada apakah antara Nuri dan ifan, apakah ini perasaan ku saja??
Malam ini ku akhiri dgn klimaks yg ke semburkan di luar tubuh nuri, tepat nya di punggung (doggy style), yg mana ini posisi favorit antara kami berdua, nuri belum melakukan suntik kb jadi akan ada resiko kehamilan jika di lepas di dalam, yg mana kami sedang menunda dulu untuk memiliki anak kedua. Lalu kami pun tertidur...
Kalo rame lanjut Part 3