DILEMA SEORANG ISTRI
Pagi itu, endi mengajak niken ke taman sebelah kompleks, dia merasa harus berbicara dengan istrinya di suatu tempat yang tenang, dia tak ingin mertuanya tahu apa yang akan dia dan niken bicarakan, selain itu dia juga tak ingin danar mendengar pertengkaran orang tuanya.
โAku ingin kamu jujur, apa kamu bertemu pak andi di bandara tempo hari,โ tanya endi pada istrinya, niken menatapnya.
โJadi ini yang bikin kamu ketus padaku semalam paps,โ jawab niken, โjadi kamu masih terus membahas masalah itu lagi, ya oke aku minta maaf karena gak minta izin ama kamu kebandara, puas,โ ucap niken kemudian.
โAku gak nanya kamu ke bandara apa gak, aku nanya apa kamu ketemu mantan bos kamu itu atau tidak,โ nada bicara endi mulai keras, seumur perkawinan dan kenal dengan niken, baru kali ini endi bicara sekeras itu.
โAku udah bilang gak ya gak, trus aku musti jawab apa,โ niken tak kalah sengit.
โLalu ini apa,โ endi menyerahkan foto-foto yang diterimanya malam itu, niken melihat foto yang di berikan suaminya, matanya melotot melihat foto-foto itu.
โApa kamu memata-matai aku paps, untuk apa kamu melakukan ini,โ niken mulai naik emosinya.
โItu aku dapat dari seseorang, entah siapa dia, ada yang naruh di mobil semalam,โ ucap endi, โlagipula untuk apa aku memata-mataimu, apa kamu perlu di perlakukan seperti itu,โ ujar endi lagi.
โDarimana kamu dapat foto ini paps, siapa yang ngirim,โ tanya niken histeris.
โDarimana, atau siapa yang ngirim itu gak terlalu penting, yang terpenting kamu telah bohong padaku, itu faktanya yang penting,โ ucap endi dengan nada tinggi.
โAku tau kita ini pasangan gila, aku juga gak masalah kamu tidur dengan bos kamu, dan kamu tau itu kan, tapi bukankah kamu bilang, kamu gak main hati? Just sex, lalu itu apa?โ endi menunjuk pada foto di tangan niken.
โApa kamu main hati, jawab aku,โ ucap endi membentak, emosinya sudah tak tertahankan lagi, niken mulai menangis.
โJangan kamu menangis, tangisan tak membuat pertanyaanku terjawab, kamu main hati kan dengan mantan bos kamu,โ ucap endi gemas, namun nada suaranya mulai tercekat.
โYa aku mencintai pak andi,โ ucap niken dengan suara keras, lalu tangisannya pecah.
โApa?, apa kamu bilang,โ hati endi terasa tercabik mendengar itu air mata mulai menetes dipipinya, hati endi begitu hancur mendengar ucapan istri yang selama ini dicintainya,
โPaps aku sangat mencintai kamu paps, tak ada yang berubah, aku memang mencintai pak andi, hanya sebatas itu, tak lebih, itu tak bisa kucegah paps, perasaan itu datang dengan sendirinya, tapi demi Tuhan perasaan mums sama paps tak ada yang berubah, aku sangat mencintaimu paps, pliss,โ suara niken tesendat sendat ditengah tangisannya.
โPliss? Lalu apa yang kamu harapkan dariku... pliss? Bagaimana perasaanku nik, istri yang kucintai, berkata mencintai pria lain, bagaimana perasaanku nik, gimana aku musti bersikap... plisss?, lalu bagaimana jika kamu dalam posisiku, bagaimana,โ endi sudah begitu emosional, air matanya deras keluar, endi mengusap matanya .
โPaps...maafin aku, aku sangat mencintaimu paps,โ ujar niken.
โSudahlah, sekarang kita tunda pembicaraan ini, aku mau ke surabaya, ada tugas penting dari kantor, kita bicarakan ini setelah aku pulang dari surabaya, namun yang jelas aku gak ingin menjadi pilihan bagi orang yang aku cintai,โ lalu endi beranjak pergi.
โPaps...paps, plisss,โ niken berkata lirih air matanya terus membanjir, dia hanya mampu menatap suaminya pergi.
Niken tak mampu beranjak menyusul suaminya, seluruh tubuhnya terguncang, niken menangis tersedu-sedu, niken tau endi begitu marah, niken sedih telah menyakiti hati suami yang dicintainya, suami yang selalu memanjakannya, suami yang selalu sigap melindunginya.
โMaafin aku paps, maafin aku..โ niken semakin terisak.
Setelah emosinya mereda, niken kemudian pulang ke rumah, di depan rumah, niken melihat endi telah mengenakan tas ranselnya, niken berlari ke arah endi.
โPaps, katanya sore berangkatnya, paps,โ niken mengikuti endi yang sedang meletakkan bagasinya di jok tengah.
โAku berangkat dulu, pembicaraan kita belum selesai, sepulang dari surabaya kita musti selesaikan semua ini,โ ucap endi tegas, niken hanya diam, dia lalu mengambil tangan endi untuk dicium, namun endi menepisnya.
โPaps,โ ujar niken lirih, endi tak mempedulikan niken, dia masuk ke mobil dan segera melajukan mobilnya, niken hanya tertunduk, kembali air matanya mengalir.
Bu tati melihat semua itu dari balik kaca ruang tamu, โkok endi pagi sekali berangkatnya nik, kemaren dia bilang berangkat ke surabaya sore nanti,โ tanya bu tati pada niken yang sudah masuk ke dalam rumah, โohh mas endi ada urusan dulu di kantor bu,โ jawab niken.
โKamu ama endi baik-baik saja kan nik,โ ucap bu tati, โbaik, emang kenapa gak baik, udah ah bu, niken mau mandi,โ ujar niken lalu masuk ke kamarnya.
Bu tati hanya diam tak ingin mengejar niken, namun dia tau ada sesuatu yang terjadi antara endi dan niken, tapi bu tati juga mengenal watak niken, kalau dia memaksa bertanya, maka niken bisa ngamuk, bu tati kemudian masuk juga ke dalam kamarnya.
***
Siang itu setelah memerah asinya menjadi beberapa botol, rina kemudian mengganti pakaian, dia mengenakan celana panjang dan blus panjang longgar, dia kemudian berkata pada ibunya akan ke rumah teman karena ada sesuatu yang penting.
Mobil rina kemudian memasuki area parkir apartemen frans, setelah memarkirkan kendaraannya rina turun dari mobil, dia bertanya pada petugas parkir lokasi restoran, petugas tersebut memberitahu kalau restoran yang dimaksud berada di lantai dasar.
Rina masuk ke restoran, suasana resstoran siang itu tidak terlalu ramai, seorang pelayan perempuan menghampirinya, โsudah reservasi bu,โ tanya pelayan tersebut, โbelum mbak, saya ingin menemui teman saya,โ jawab rina, โohh ibu namanya rina,โ tanya pelayan itu kemudian, โya,โ jawab rina singkat,
โbaik mari ikuti saya,โ
Pelayan itu membawa rina ke ruang dalam, yang ternyata ruang vip, rina berdegup jantungnya melihat sosok frans sedang berbincang dengan seseorang di dalam ruangan yang dilapisi kaca.
โPak bon, sepertinya pak bon punya tamu su datang,โ ujar dominggus, frans melihat ke arah rina, sontak frans lalu bangkit dari duduknya, dia tersenyum pada rina.
Rina menghampiri ruangan itu, hatinya semakin berdegup, dominggus membukakan pintu untuk rina, โselamat datang ibu, pak frans sudah menunggu,โ ucap dominggus tersenyum, rina membalas senyumnya, lalu masuk ke ruangan tersebut, โpak frans aku pergi dulu, saya permisi ibu,โ ucap dominggus kemudian meninggalkan ruangan tersebut.
***
โSilahkan duduk,โ frans menarik kursi untuk rina, hati frans juga berdegup kencang melihat sosok yang dirindukan kini hadir di depannya.
โApa kabar mah, papah rindu sekali pada mamah,โ ucap frans tak mampu menahan rindunya, โmas frans plis, panggil nama saya aja, mohon maaf, kita baru pertama bertemu setelah sekian lama, saya agak risih mendengar panggilan itu,โ ucap rina terus terang.
Frans merasa ucapan rina itu benar, sekian lama dia tak bertemu dengan rina, tentu saja panggilan itu menjadi risih bagi rina.
"Maaf, sudah kebiasaan, oke.. oke.. apa kabar rin,โ tanya frans, โmas frans, sebenarnya apa yang mas frans inginkan, sekian lama mas menghilang tanpa kabar, lalu tiba-tiba muncul kembali,โ ujar rina yang tak ingin berbasa basi.
โPapah gak menghilang mah, eh maaf saya gak menghilang rin, panjang ceritanya,โ ujar frans, โsaya ingin kembali hidup bersamamu rin, seperti dulu saat di solo,โ lanjut frans.
โMas, apa mas becanda dengan saya, apa mas ingin mempermainkan saya lagi,? Sekian lama saya mencoba melupakan semua kenangan pahit, sehingga akhirnya saya bisa survive, sekarang dengan gampangnya mas bilang ingin kembali seperti di solo,โ ujar rina, โsaya sudah hampir gila saat mas tinggalkan tanpa kabar sama sekali, saya sudah hampir hancur saat itu,โ rina berkata penuh emosi.
โMaafin mas rin, mas gak pernah ninggalin kamu, mas..โ ucapan frans terputus, rina memotong ucapannya.
โLalu apa, lalu kemana, apa lagi alasan yang akan mas berikan, mas sekarang aku sudah hidup bahagia, aku sudah melupakan mas, pliss mas, lupakan aku, aku tak ingin terperosok lagi di jurang kepedihan, aku sudah bahagia sekarang bersama suamiku bang andi, pliss lupakan aku,โ ucap rina mulai terisak.
Mendengar ucapan rina menyebut-nyebut andi, frans teringat dengan foto andi memeluk niken, dia merasa kesal sekali, rina begitu memuja pria tukang selingkuh itu.
โRin dulu kamu yang meminta mas menikahi kamu, karena kamu ingin bantuanku untuk menaikkan jabatan si andi, baiklah, kalau begitu aku akan ambil jabatan andi kembali, fair kan,โ frans mulai memainkan psikologis rina.
Rina terkejut mendengar ucapan frans tersebut, โaku bisa membuat andi punya jabatan, dan aku juga bisa membuat andi kehilangan semuanya, apa kamu mau taruhan?โ ucap frans memainkan emosi rina.
โMas, pliss tolong jangan ganggu bang andi, aku mohon,โ ucap rina lirih, rina mulai terpengaruh psikologisnya, dia bisa membayangkan, suaminya pasti akan hancur, bukan masalah materi bagi rina, namun rina tahu betapa besar andi mencintai pekerjaannya, jika sampai kehilangan pekerjaannya, rina yakin andi tak akan bisa menerima kenyataan itu.
โApa yang mas inginkan dariku,โ ucap rina menatap wajah frans, dihatinya masih ada sedikit perasaan pada pria di depannya ini, namun rina mencintai andi lebih dari nyawanya sekarang, dan rina tau sekarang dia tak lagi memiliki perasaan yang kuat seprti dulu terhadap frans.
โMas ingin kembali menjadi suamimu, mas ingin membahagiakanmu, mas akan menjelaskan semua yang terjadi pada mas selama ini, mas ingin kamu tahu yang sebenarnya, sehingga kamu gak salah paham menyangka mas meninggalkanmu,โ ucap frans
โMas ada urusan sebentar, mas ingin kamu menunggu di kamar mas, ini kartunya, mas ingin saat mas datang, kamu ada disana, jika kamu gak ada, maka kamu tahu kan yang bakalan terjadi,โ lanjut frans tersenyum.
โTapi aku punya bayi mas, yang masih menyusui, aku gak bisa lama-lama meninggalkannya, bagimana kalau dia menangis mencari aku,โ rina beralasan,.
โMas gak lama, hanya setengah jam paling lama, mas akan kembali,โ ucap frans, โmas pergi sebentar, sebelumnya silahkan makan dulu, tadi mas sudah pesan makanan,โ lanjut frans.
Bersamaan ucapan frans tersebut, pelayan membawa kereta dorong yang berisi pesanan frans untuk rina, frans kemudian meninggalkan ruangan, rina hanya terdiam memandang kepergiannya.
Di atas meja ada sebuah kartu akses untuk ke kamar frans, rina menggigit bibirnya, dia benar-benar tak tahu apa yang harus dilakukannya, dia sungguh dilema dengan keadaan ini
Jika dia pergi ke kamar frans, rina sudah membayangkan, frans nanti akan memintanya melayani nafsunya, namun jika dia pergi dari tempat ini, maka...ohh rina tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada pekerjaan suaminya andi, rina tahu frans bisa berbuat apa saja.
***
BERSAMBUNG