Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Jessica Veranda's Graduation: The Story Behind (Update Feb 2023)

Lanjutin gak nih?

  • Cukup Gan! Bosen baca fiksi Ve melulu. Mending bikin cerita yg baru

    Votes: 187 13,4%
  • Lanjut Gan! Ve harus ML sama cowok jelek lain

    Votes: 573 41,0%
  • Lanjutin! Asiknya Ve main bertiga sama cewek cantik lain

    Votes: 637 45,6%

  • Total voters
    1.397
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Sesuai janji... ini chapter 2-nya
:)
Semoga menghibur



Persetubuhan Ve dengan Pak Ujang tentu saja tidak hanya terjadi satu kali. Meski tidak setiap hari, tapi Pak Ujang beberapa kali mengunjungi kosan Ve (mumpung belum memiliki pengurus baru). Tujuan pria tua itu berkunjung ya apalagi kalau bukan ingin meminta jatah? Meski tidak diancam, Ve tak kuasa menolak karena khawatir Pak Ujang akan berbuat nekat. Bisa bahaya kalau hubungan gelap mereka ketahuan penghuni kosan atau para tukang ojek di pangkalan belakang. Untungnya Pak Ujang 'cukup tahu diri' dengan mengajak Ve bercinta hanya pada saat kondisi kosan sudah sepi.

Siang hari mengurus kosan besar, malamnya digarap kakek mesum. Meski masih muda, tubuh Ve juga ada batasnya. Makanya setelah beberapa minggu melewati malam penuh gairah bersama Pak Ujang, Ve memutuskan untuk menjual kos-kosannya. Beruntung harga properti di lokasi tersebut sedang naik sehingga Ve tetap meraih untung yang lumayan meski statusnya 'jual cepat'.

Tapi kejadian pada malam itu pastinya tidak akan terlupakan oleh Ve. Dia mungkin tidak ingat bagaimana awalnya; kenapa dia bisa rela menyerahkan kesuciannya untuk pria yang bahkan lebih tua dari papanya. Tapi tubuh sintalnya mengingat jelas semua sensasi indah yang diberikan Pak Ujang. Ve mau merasakannya lagi.

Tapi.... tentu tidak mungkin Ve pergi menghampiri kontrakan Pak Ujang untuk minta digagahi, kan?

Kini nyaris setiap malam Ve jadi horny sendiri. Jika sebelumnya dia hanya berani untuk menggesek-gesek area kewanitaannya dengan guling, kini jari lentiknya berani masuk untuk memberikan kepuasan yang lebih.

Tapi selincah-lincahnya jari Ve menari, tentu tidak bisa menggantikan kenikmatan disodok dengan kejantanan pria. Tiap malam Ve meraih kenikmatan sendirian, namun hatinya tahu dia ingin merasakan nikmatnya bercinta lagi. Tapi sama siapa?

Ve berbaring menyamping di ranjangnya dengan celana dalam yang masih basah. Daritadi notifikasi di handphonenya bunyi, hal yang biasa terjadi setiap Ve habis memposting foto di Instagram. Tapi tumben kali ini lebih banyak notifikasi New Comments ketimbang Likes. Ada apa?

ASTAGA! Ve langsung terbangun dari rebahnya dan mengucek matanya. Ve tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Pantesan notifikasi Comment di Instagramnya banyak sekali. Young Lex baru saja menulis komentar di salah satu postingan foto Ve.

Ve membaca isi inbox message Instagramnya dan senyum-senyum sendiri. Dari sekian banyak artis di Indonesia, justru orang ini yang berani mengajaknya berkolaborasi. Sesaat Ve teringat berbagai komentar miring mengenai orang ini. Tapi...mendadak Ve teringat akan suatu kejadian di sebuah pagi. Tepatnya di pagi hari setelah Ve diperawani Pak Ujang.




Saat itu, Ve yang tidak ingin hamil dari benih Pak Ujang segera pergi ke apotik yang paling dekat dengan kosannya. Bermodalkan Google dan internet, Ve menyebut beberapa merk morning pill untuk mencegah kehamilannya.

Namun saking tergesa-gesanya, Ve sampai lupa bahwa dirinya berada di tempat umum. Apotik itu bisa dibilang sedang ramai. Apa jadinya bila salah seorang dari mereka menyadari siapa Ve dan obat apa yang dibelinya.

Tapi ternyata kekhawatiran Ve tidak terbukti. Tidak ada seorang pun di ruangan itu yang menyadari sosok Ve sebagai selebriti. Di satu sisi Ve bersyukur, namun di sisi lain Ve sedikit kecewa karena ternyata dirinya tidak setenar yang dia kira.

"Eh, itu artis kan ya?"

Jantung Ve serasa berhenti mendengar bisik-bisik dari belakangnya ketika Ve sedang melakukan pembayaran di meja kasir. Secara reflek Ve langsung menundukkan wajah dan cepat-cepat menyembunyikan obat yang dibelinya ke dalam tas.

"Iya itu Awkarin!"

Hah? Ve segera menengok ke belakang dan melihat dua remaja perempuan sedang menatap seorang perempuan yang baru memasuki apotik. Iya, itu Awkarin. Ve mengenal wajahnya.

"Mbak ini kembaliannya"

Ve sampai lupa dia sedang di meja kasir.

"Makasih mbak," jawab Ve sambil menerima uang kembalian dan buru-buru keluar dari sana. Pergi meninggalkan Awkarin yang sedang sibuk selfie bersama dua remaja tadi.




Momen di apotik itu sempat terlupakan oleh Ve. Mungkin karena dia sedang sibuk memikirkan bagaimana cara menjual kos-kosannya dan (yang terpenting) mencegah kehamilannya. Tapi kini, memori itu datang kembali dan mau gak mau membuat Ve memikirkan lagi semua keputusannya.

Dia sudah memilih untuk Graduate dari JKT48 dan kini satu-satunya bisnis miliknya sudah dijual. Ve harus punya rencana lain. Ve tampaknya belum siap untuk memulai berbisnis kembali. Dan sepertinya... menjadi selebriti di dunia maya lebih layak untuk dicoba.

Ve pun membalas message di inbox Instagramnya:
'Hai juga Lex, ketemuan yuk?'
'BTW panggil gue Ve aja'




Setelah beberapa hari hanya chatting saja, kali ini Ve janjian untuk bertemu dengan Young Lex. Awalnya Ve mengusulkan agar mereka bertemu sambil makan siang di daerah Jakarta. Tapi Young Lex menolak dengan alasan ingin menghindari gosip. Ve pun mengalah dan pergi menemui Young Lex di basecamp-nya, di daerah Bekasi.

Sampai di sana, Ve disambut dengan ramah oleh karyawan Young Lex dan diajak masuk ke sebuah studio di area belakang basecamp. Young Lex ternyata sedang merekam lagu terbarunya. Beberapa kali dia minta take ulang karena tidak suka dengan beat yang diberikan sound producer-nya. Ve menunggu cukup lama hingga akhirnya Young Lex merasa puas.

"Gitu dong! Ini baru perfect! Thanks Bro!" sahut Young Lex.

"Hai Ve! Gimana lagu gue? Keren gak?"

Tidak ingin bersikap kurang sopan, Ve hanya tersenyum sambil mengangguk.

"Bos, gue sekalian cabut deh ya. Laper banget belum makan dari siang," pamit si sound producer.

"Tapi besok lo ke sini lagi ya! Masih ada dua lagu lagi nih!"

"Iyee.. tenang aja. Yuk, gue cabs dulu."

"Dah..." sahut Ve sambil tersenyum dan melambaikan tangannya

"Sorry ya Ve jadi nunggu lama," kata Young Lex sambil duduk di sofa panjang di hadapan Ve.

Ve melirik jam tangannya dan terlihat cukup kaget. Ternyata sudah cukup malam juga. Biasanya jam segini Ve sudah selesai mandi dan berbaring di kasurnya sambil masturbasi. "Gapapa kok.. Eh, jadi kita mau ngobrolin apa nih?"

"Sebentar, sorry banget. Gue mesti cek keadaan dulu" jawab Young Lex sambil pergi ke ruangan sebelah. Tidak sampai 15 detik dia sudah kembali dan menutup pintu studio.

"Aman," katanya. "Yang gue mau omongin soalnya sangat-sangat rahasia. Gue mau, jangan sampai ada orang lain yang tau."

"Maksud loe... ini rahasia kita berdua doang?"

"Iyes! Tepat sekali!"

"Terus... kolaborasinya kayak gimana?"

"Gue mau lo jadi featuring di lagu gue!"

"Lagu yang mana?"

"Lagu yang tadi!"

"Yang tadi?"

"Iya yang tadi!"

"Yang tadi loe rekam?"

"Iya!"

"Ooo..." Ve langsung berpikir ulang soal rencana kolaborasi ini. Sejujurnya Ve tidak suka dengan lagu yang tadi direkam. Beatnya aneh dan liriknya.... apa sih? Ga jelas.

"Gimana?" tanya Young Lex.

"Gimana ya..." Ve memikirkan masak-masak bagaimana caranya menolak ajakan Young Lex.

"......"

"......"

"So...?? Jadi gak kita kolab?" tanya Young lex tidak sabar"

"Hmm... ada lagu lain gak? Hehe.." tanya Ve sambil nyengir.

Tidak disangka, ekspresi Young Lex langsung berubah.

"Maksud lo?"

"Ya.. ada lagu lain gak? Soalnya liriknya agak gimana.... gitu" jawab Ve.

"Lo pikir bikin lagu itu gampang!" bentak Young Lex. Ve sampai kaget mendengar nada suara yang mendadak meninggi.

"Orang mungkin ngeliat gue bikin lagu itu gampang ya. Tapi sori men, gue bikin lagu selalu pakai hati, gue jujur sama musik gue dan terbukti, musik gue laris. Banyak menginpirasi orang-orang se-Indonesia! Bikin musik itu gak gampang! Lo harus jujur dan dari omongan loe barusan, loe kayak ngerendahin isi hati gue tau gak??"

"Sorry.. maksud gue bukan itu..." Ve coba menjelaskan dengan tergagap. "Maksud gue...."

"Aaaah.. udahlah! Bullshit! Loe mending pergi sekarang juga dan jangan balik ke sini lagi. Gue gak akan dengerin omongan lo lagi meskipun lo berlutut dan ngemis-ngemis sama gue!"

Ve terdiam menatap Young Lex yang naik pitam. Meski tidak jadi berkolaborasi, sebaiknya Ve memang tidak menjadikan geng Takis Entertainment sebagai musuh atau efeknya karir Ve sebagai asrtis bisa terhambat.

Ve harus meredakan amarah Young Lex. Tapi di satu sisi, Ve jadi sedikit tertantang. Sejak dulu, jiwa kompetitif Ve selalu membuatnya menerima tantangan.

Dianggap anak yang cuma bisa menikmati warisan harta orang tua? Ve menjawabnya dengan meniti karir sebagai member JKT48.

Dianggap hanya akan selalu berada di bawah bayang-bayang Melody dan Nabilah yang terkenal dari awal? Ve menjawabnya dengan meraih posisi center di JKT48 meski butuh waktu beberapa tahun.

Dianggap hanya bisa pasrah dihamili dan dijadikan istri kelima oleh Pak Ujang? Ve menjawabnya dengan berbalik menaklukan Pak Ujang. Dia bersikap manis selayaknya istri hingga Pak Ujang mau-mau saja disuruh mengurus kosannya tanpa bayaran. Saat Pak Ujang merasa sudah menjadi juragan kosan dan bersiap meminang Ve sebagai istrinya, gadis cantik itu hanya berkata

"Ya kali orang tua saya bakalan ngasih restu, Pak? Apa modal bapak buat nikahin saya? Kerjaan, cuma ngojek. Mau sok bertanggungjawab atas kehamilan saya? Dari hari pertama saya udah minum obat biar gak hamil Pak."

Pak Ujang adalah urusan masa lalu. Sekarang urusan Ve adalah Young Lex. Dia merasa rapper karbitan ini sedang memandang remeh dirinya. Menganggap Ve hanyalah seorang anggota idol grup yang bisanya cuma menyanyikan lagu terjemahan dari Bahasa Jepang. Ve tertantang untuk membuktikan, menjadi idol itu bukan perkara cuma bisa menyanyi dan menari. Menjadi idol adalah tentang memikat hati.

"Yakin?" tanya Ve dengan lembut. "Kalo gue beneran berlutut di hadapan loe, gimana?"

Young Lex jelas tidak menyangka respon dari Ve akan seperti itu. Apalagi sepintas otaknya membayangkan Ve bersimpuh manja di hadapannya. Duh.. ego Young Lex berkata sebaliknya: paling hanya berani ngomong doang ni cewek.

"Percuma! Gue tahu loe cuma bisa ngomong doang!"

Ve hanya tersenyum mendengar cibiran Young Lex. Ve bangkit dari duduknya, lalu berdiri di hadapan Young Lex yang menyilangkan tangannya di depan dada.

Berada dengan jarak sedekat itu membuat Young Lex sedikit grogi. Mau apa cewek ini?

"Gue bersedia kok, berlutut di hadapan loe..." sahut Ve sambil tersenyum "gue bersedia ngelakuin apa aja buat loe, asal...... loe mau dengerin gue.."

Habis berkata seperti itu, Ve merendahkan tubuhnya, lalu berlutut di hadapan Young Lex. Cowok penuh tattoo itu tidak tahu harus berbuat apa. Alam bawah sadarnya sampai menyuruhnya mundur karena merasakan bahaya berupa hal yang tidak bisa diantisipasi.

Tapi sebelum kaki Young Lex sempat melangkah ke belakang, kedua tangan Ve keburu meraih pinggang Young Lex. Persis seperti posisi orang mengemis memohon ampunan, namun dengan ekspresi memelas manja.

"Sekarang aku udah berlutut di hadapan kamu..." ujar Ve. "Kamu harus penuhin janji kamu untuk dengerin aku!"

Young Lex tentu saja merasa tidak pernah berjanji seperti itu. Tapi untuk membantahnya pun sulit. Toh yang harus dia lakukan hanya mendengarkan, bukan? Harusnya tidak jadi masalah dong?

"Maaf kalau aku mengecewakan kamu," lanjut Ve. "Aku memang gak suka sama lagu kamu tadi. Tapi ada dua hal yang nggak kamu sadari karena keburu emosi tadi...

"Pertama: aku bilang ga suka itu karena aku jujur. Kamu mau bermusik dengan jujur? Aku juga harus jujur. Kalau mau kolaborasi kita berhasil, aku yakin kamu harus cari partner yang sama-sama jujur. Betul nggak?"

Young Lex hanya bisa mengangguk mendengarkan semua penjelasan itu. Ya.. masuk akal sih.

"Kedua...Kamu harus tahu kenapa aku gak suka sama musik kamu yang tadi."

"Kenapa?" tanya Young Lex sok cool. Padahal jelas-jelas tenggorokannya kering.

"Karena lagu itu bukan tentang kita. Kamu bikin lagu itu dan mau aku ikut masuk ke dalam lagu itu. Aku nggak mau. Yang aku mau, kamu bikin lagu khusus buat aku, tentang kita"

"Ki..ta?"

"Kita. Kamu, aku. Kita."

Dada Young Lex berdesir mendengar ucapan itu. Dan tidak tahu harus berbuat apa.

"Kita..dalam arti... apa?"

Ve tersenyum lebar menatap mata Young Lex. "Kita sebagai sepasang manusia. Kamu laki-laki. Aku perempuan. Dan kita saling mengerti apa yang kita inginkan..."

"Ingin.... apa?"

"Aku tahu kok kamu ingin apa.." sahut Ve dengan genit. Lalu menaikkan posisi kepalanya hingga mulutnya sejajar dengan selangkangan Young Lex. "Burung kamu sudah berdiri dari tadi"

Ve lalu memasukkan penis Young Lex yang masih tertutup celana ke dalam mulutnya. Di saat bersamaan, kedua tangan Ve merambat naik ke lingkar celana Young Lex. Tak pakai lama, celana jogger dengan tali karet itu sudah meluncur turun dipeloroti Ve. Satu hal yang tidak Ve duga adalah, Young Lex tidak memakai celana dalam, penisnya yang sudah ngaceng jadi langsung terpampang tegak di hadapan Ve. Melihat penis yang sudah tegang sempurna, Ve langsung melahapnya.

Young Lex hanya bisa melenguh keenakan saat penisnya dihisap oleh Ve. Matanya terpejam dan kepalanya mendongak ke atas saking enaknya. Awalnya kepala Ve yang maju mundur, tapi lama-kelamaan pinggul Young Lex lah yang bergerak memompa. Kepala Ve ditahan dengan kedua tangan Young Lex agar rapper hitam itu bisa semakin puas menyetubuhi mulut manis gadis cantik di hadapannya.

PLOPP!!

Saking semangatnya memompa, penis Young Lex sampai melompat keluar dari mulut Ve.

Ve hanya tertawa kecil melihatnya. Saat Ve hendak memasukkan kembali penis Young Lex ke dalam mulutnya, cowok penuh tattoo itu menahan kepala Ve dan menyuruhnya telanjang.

"Buka baju lo!"

Ve tersenyum layaknya pelayan yang siap menuruti perintah majikannya.

"Lo ternyata bandel juga ya, Ve?" sahut Young Lex sambil nyengir. "Gue gak nyangka."

"Tapi suka kan...?" tanya Ve dengan nada menggemaskan.

"Gue suka cewek bandel kayak loe.."

"Kalo loe suka yang bandel-bandel... gue mau bandel ah sama loe!"

"Hah? Maksudnya?"

Ve hanya tersenyum mendengar pertanyaan Young Lex. Dia mundur beberapa langkah kemudian memutar sebuah lagu dari handphonenya. Ve bergoyang mengikuti irama musik dance yang mengalun. Gerakannya lincah serta centil.

Dan satu per satu, Ve mencopot pakaian yang dia kenakan.
Dimulai dari sepatunya, lalu kaos kakinya, menyusul celana denim putihnya.

Ve sempat menari beberapa detik tanpa celana hingga kemudian dia menungging memantati Young Lex sambil melepaskan celana dalamnya. Meski posenya demikian, Young Lex tidak bisa melihat pantat atau vagina Ve karena baju yang dipakai Ve saat itu cukup panjang hingga menutupi paha.

Ve langsung berbalik dan kembali menari dengan tatapan mata yang menggoda. Dia melepaskan hook/ikatan branya, lalu mengeluarkan talinya dari sela-sela lengan bajunya. Dengan begitu Ve bisa mencopot branya tanpa perlu melepas bajunya terlebih dahulu.

Ve berjalan perlahan menuju Young Lex dengan langkah sejajar garis lurus seperti model di atas catwalk. Sampai di hadapan Young Lex yang duduk bersandar di sofa, Ve langsung merangkulkan lengannya dan memberi french kiss penuh gairah.

Setelah puas bersilat lidah, Young Lex melepas pagutan bibirnya dan bertanya "Kok bajunya gak dilepas? Gue mau liat toket loe!"

Bukannya menjawab, Ve malah menundukkan badan agar Young Lex bisa mengintip belahan dadanya dari sela-sela leher bajunya. "Kan udah gue bilang gue mau jadi cewek bandel. Kalo loe nyuruh gue buka baju... gue malah ngelepas semuanya, kecuali baju gue..."

"Nakal banget sih lo!" sahut Young Lex sambil kembali memagut bibir Ve dengan brutal. Tangannya kini sambil meremas-meremas kedua bongkah payudara Ve.

"Ssshhh...ahh..yeaah..." akhirnya Ve tidak tahan lagi untuk bersuara. "Hmmpphh..."

Penuh nafsu, tangan Young Lex meremas payudara kenyal di genggamannya kemudian beralih ke ujung kaos Ve. Dia angkat perlahan-lahan hingga punggung, membuat siapapun yang masuk dari pintu studio akan bisa melihat belahan pantat dan vagina Ve.

Dan orang itu adalah Oka, petinggi TAKIS Entertainment. Tentu dia tidak menyangka akan melihat pemandangan indah itu ketika hendak masuk ke dalam studio rekaman milik Young Lex. Niat awal Oka adalah untuk menggebrak Young Lex, bertanya apa benar dengan kabar Young Lex ingin cabut dari Takis dan mulai mengajak artis-artis lain untuk bikin manajemen sendiri. Tapi disuguhi pemandangan hot seperti sekarang, Oka malah blank dan bengong menatap punggung mulus Ve dan bongkahan yang tersaji di bawahnya.

Ve dan Young Lex yang mendengar pintu terbuka langsung menghentikan aksi mereka. Ve turun dari pangkuan Young Lex dan menarik turun bajunya untuk menutupi seluruh bagian bawah tubuhnya.

"Ini.. siapa Lex?" tanya Oka basa-basi.

"Bukan urusan loe! Loe ngapain ke sini?" Young Lex malah balik bertanya. Sambil sibuk memakai celana.

"Anjing loe ya. Ternyata beneran mau nusuk dari belakang. Bikin studio diem-diem, rekaman lagu baru diem-diem. Loe kalo mau cabut dari Takis, bilang terus terang!"

Oh shit. Ternyata ini alasannya Young Lex ingin mengajak Ve kolaborasi. Ternyata bukan Ve yang membutuhkan bantuan Young Lex, dia sendiri pun membutuhkan bantuan Ve untuk menciptakan video musik viral dengan mengajaknya berkolaborasi.

"Oke, kalo itu mau loe! Gue bilang terus terang di hadapan loe sekarang juga! Gue cabut dari Takis!"

"Fine kalo itu mau loe! Tapi apa bentuk terima kasih loe atas jasa-jasa Takis selama ini yang udah ngegedein nama loe?"

"Tanpa bantuan Takis pun gue juga bisa ngetop kali!" sindir Young Lex.

"Ya tapi gak bakal sengetop sekarang! Dipuja ABG se-Indonesia!" balas Oka.

Dari raut wajah Young Lex, tampaknya dia dengan berat hati meng-iya-kan pernyataan Oka barusan. "Mau loe apa?"

"Loe mau duet sama member JKT48 ini?" tebak Oka.

"Hh.. Iya. Terus?" tanya Young Lex.

"Loe boleh cabut dari Takis. Tapi loe harus kasih karya perpisahan buat kita."

"Maksud loe?"

"Loe duet sama cewek ini, satu lagu aja. Tapi semua royalti buat Takis Entertainment. Habis itu, loe udah ga punya hutang apa-apa lagi sama Takis."

"Anjing. Maruk banget loe?!!"

"Ya terserah loe! Lagian rencana loe udah kebongkar. Gue bisa bajak cewek ini sekarang juga buat duet sama Karin."

Skakmat. Jika benar seperti itu, Young Lex tahu dirinya akan diabaikan. Dia berpikir keras untuk mencari alternatif nama lain untuk diajak kolaborasi. Tapi tidak ada nama yang lebih kuat selain Ve.

"Oke. Loe menang! Tapi gue mau semua ini tertulis di atas kontrak. Gue gak mau kecolongan lagi sama trik-trik administrasi loe!"

"Fine.. gak masalah..." Oka merasa di atas angin mendenga jawaban Young Lex. Dia menyalakan sebatang rokok lalu duduk di kursi di hadapan Ve. "Gue udah denger kabar yang bilang kalo anak JKT48 banyak yang pecun. Gue gak nyangka loe salah satunya.

Mendengar ucapan barusan, Ve tersinggung. Tapi Young Lex langsung merangkul pundaknya sambil berbisik

"Sabar...hati-hati. Dia jago mainin perasaan. Lo jangan sampai kejebak. Saat ini, loe butuh gue dan gue butuh loe. Kolaborasi kita bakal sukses, tenang aja. Apalagi dibantu Takis Entertainment. Viralnya bakal gila-gilaan. Kita cuma perlu bikin karya sekali, lalu kita bebas. Kita mungkin ga dapet duit, tapi kita dapet semua modal untuk meledak dan jadi bintang."

"Dengerin tuh omongan cowok loe.. hahaha.." ledek Oka sambil mengepulkan asap rokok.

"Gue juga mau ada kontrak tertulis bahwa gue kerjasama hanya untuk satu lagu doang sama Takis," sahut Ve.

"Cewek pinter hahaha.." sahut Oka. "Boleh aja. Tapi belum tentu gue nerima loe untuk kerjasama itu."

"Maksud loe?"

Oka menurunkan retsleting celananya dan mengeluarkan penisnya yang sudah setengah tegang. "Gue juga mau dong, diisep sama bibir manis loe"

Ve menatap Young Lex, takut ini semua adalah jebakan Oka. Tapi Young Lex hanya mengangguk. "Yaudah sih Lex santai aja... gue gak akan ngerebut dia kok..."

Ve bergerak maju, berlutut di hadapan Oka.

"Kecuali dia sendiri yang ketagihan sama kontol gue ya.. hahahaha.." tawa Oka ketika Ve mulai mengoral penisnya.

Dada Young Lex berdegup melihat melepaskan baju yang dipakai Veranda. Apakah ini rasa cemburu? Atau nafsu? Sebab pose tubuh Ve sangat sexy sekali saat ini. Punggungnya melengkung ke dalam membuat pantatnya seolah memanggil untuk dikerjai oleh Young Lex.

Ah.. benar juga. Daritadi Young Lex tidak sempat melihat dengan jelas pemandangan ini. Sekarang dia punya posisi VIP untuk melihat bagian tersembunyi milik Ve. Perlahan-lahan Young Lex menyelinap ke belakang Ve. Bulatan pantat yang putih dan mulus pun langsung tersaji di hadapannya. Dari belakang, kini Young Lex bisa melihat dua susu gantung yang dari tadi hanya bisa diremas tanpa bisa dipandang. Indah sekali. Putingnya warna merah muda kecoklatan, persis seperti warna bibir Ve.

"MMhhh..." erang Ve saat kedua tangan Young Lex kembali meremas lembut payudaranya. Sambil meremas, Young Lex mencium lembut sekujur punggung Ve, membangkitkan kembali birahi yang sempat padam tadi.

"Ommhhh..mmhh.." erangan Ve semakin kencang ketika tiba-tiba Young Lex menyelipkan penisnya ke dalam vaginanya.

"Oohhh..shhiitt.." Oka mengerang keenakan. Mungkin karena Ve jadi semakin semangat mendeepthroat akibat disodokoleh Young Lex.

Oka merogoh saku celananya dan mengeluarkan handphonenya. Dia ingin merekam adegan pejunya muncrat membasahi wajah member JKT48 tercantik.

Ketika Oka membuka aplikasi kamera, mendadak ada telepon masuk dari Awkarin.

"Shit!" Oka terlihat panik, tapi Ve dan Young Lex tetap melanjutkan aktivitas masing-masing.

Tidak lama kemudian, pinta studio terbuka dan Awkarin muncul dengan handphone di telinganya.

"ANJING LOE KA! Gue ditinggal sendirian di mobil dan elo malah enak-enakan ngentot!"

Ve dan Young Lex kompak menghentikan kegiatan mereka. Oka berdiri lalu mengejar Awkarin yang lari keluar dengan retsleting celana Oka masih terbuka.

"Beb! Tunggu!"

Entah apa yang terjadi di luar studio sana. Yang jelas di dalam studio, suasana sempat hening sesaat, lalu dipenuhi tawa Ve dan Young Lex.

"Apaan banget sih hari ini?" sahut Ve menahan geli.

"Gue juga ga ngerti haha.." jawab Young Lex, sambil kembali menggrepe-grepe payudara Ve. "Lanjut?"

"Tapi aku kunci pintu dulu ya" kata Ve sambil berjalan menuju pintu studio. Cukup dua kali dia dikejutkan malam ini, kalau sampai tiga kali nanti berhadiah piring cantik.

KLIK!

Tepat ketika Ve selesai mengunci pintu, Young Lex langsung menyergapnya dari belakang. Kini tubuh Ve menempel rapat di pintu studio. Hanya wajah cantiknya yang terangsang berat yang terlihat dari balik pintu karena menempel di jendela kecil berbentuk lingkaran.

Ve merasakan belahan vaginanya digesek-gesek oleh penis Young Lex yang ngaceng berat. Cukup lama penis itu hanya bermain-main di sana. Bukan karena susah masuk, tapi memang disengaja agar cairan cinta Ve terkumpul cukup banyak dulu agar bisa berfungsi sebagai pelumas.

Ketika cairan itu sudah mulai mengalir turun di paha dalam, Ve pun memberikan instruksi, "Masukin sekarang. Udah banjir."

Young Lex mengambil ancang-ancang, dia sedikit mundur agar Ve bisa sedikit menunggingkan pantatnya. Tanpa banyak kesulitan, penis Young Lex bisa masuk perlahan-lahan menembus belahan vagina Ve. Masih rapat, tapi sangat licin.

"Aaaahhh...." Ve melenguh panjang seirama dengan tusukan Young Lex hingga pangkal rahimnya.

"Gue goyang ya..." ucap Young Lex memberikan aba-aba.

"Ooohhh...Aaahhh..Aaahhh.... Aaaahhhh" Ve langsung mendesah lepas tanpa tertahankan ketika Young Lex memompa penisnya.

Rapper lokal itu pun merasakan sensasi nikmat yang sama. Tadinya dia ingin persetubuhan ini berjalan dengan romantis dan indah. Tapi sensasi yang dia rasakan saat ini malah membuatnya lepas kendali dan membuat pangkal penisnya menghantam bulatan pantat Ve bertubi-tubi.

Plokk..plokk.plokk.plok...

"Ooh.. Oohh..Ooohh.." Ve mengerang keenakan.

Inilah yang dia nanti-nantikan. Kehadiran kejantanan seorang pria di liang kewanitaannya yang sudah lama dia idam-idamkan. Penis Young Lex tidak istimewa sebetulnya, tapi jelas diameternya lebih besar dan ukurannya lebih panjang dari jari tangan Ve. Tentu rasanya lebih nikmat disodok dengan batang laki-laki, berkali-kali lipat lebih nikmat.

Meski berada di ruangan ber-AC, tapi keringat Ve mengucur deras di punggungnya. Dan keringat itu makin bertambah banyak, seiring dengan tercapainya orgasme Ve yang pertama malam ini.

"Oohh..Ooohh..OOohhhaaaAAHHHHHHnnnnnn...." jerit Ve ketika Young Lex menyodokkan penisnya dalam-dalam.

Belum ada sperma yang keluar. Mungkin sebentar lagi karena Young Lex tampaknya tidak sabaran ketika mencabut penisnya keluar dan menyuruh Ve terlentang di sofa.

"Jangan tutupin toket loe!" perintah Young Lex sebelum menancapkan kembali penisnya.

Begitu kaos Ve sudah terlepas, Young Lex menatap bidadari yang berbaring di hadapannya. Rambutnya panjang hitam sempurna, tergerai ke atas kepala akibat melepas kaosnya. Wajahnya sendu penuh kerinduan. Mata dan bibirnya seolah meminta pemilik paras indah itu untuk kembali dipuaskan. Dadanya yang putih, kini terpampang bebas dengan puting yang mengacung tegak. Perutnya yang rata karena latihan rutin kini bergerak kembang kempis akibat napas Ve yang berat.

"Akhirnya gue bisa ngentotin loe juga" sahut Young Lex yang dilanjut dengan mulutnya mengulum puting kiri Ve.

"Aaahhhhnnggg..." erang Ve ketika putingnya dimainkan lidah Young Lex.

Dan ketika cowok berkulit hitam itu menusukkan kembali penisnya, Ve hanya bisa mendesah penuh kepuasan seolah hasratnya sedang dipuaskan. "Ouusshh..."

Tangan Young Lex pindah, yang tadinya di pinggul Ve, kini menyelinap ke balik lengan untuk memegang kepala Ve. Dipaksanya wajah cantik Ve untuk terus mendongak agar Young Lex bebas memagut bibir merah muda itu sepuas hatinya sambil memompa penisnya dengan kecepatan konstan.

"Mmhhh..mmhh...mmhh....mmhhhmmmhhh..." kali ini erangan Ve harus tertahan bibir tebal Young Lex.

Persetubuhan ini begitu nikmat hingga kelopak mata Ve tearasa berat. Matanya terpejam menerima sensasi nikmat yang membuatnya melayang. Di momen itulah mendadak bayangan wajah Pak Ujang sesaat melintas. Apakah karena Pak Ujang lah orang pertama yang memberinya kenikmatan seperti ini? Atau.... entahlah. Yang jelas memori bercinta bersama Pak Ujang membangkitkan sesuatu dalam diri Ve yang membuatnya tiba-tiba orgasme kencang. Sangat kencang.

"MMhhh...mmhhh..mmMMMMMMHHHAAAAHHHHhhhh..." desah Ve ketika pagutannya dilepas oleh Young Lex.

Kali ini kedua tungkai kaki Ve diangkat dan tanpa ampun Young Lex tidak menghentikan genjotannya. Puncak kenikmatan yang Ve raih pun seolah tidak pernah turun karena sodokan penis Young Lex terus berlangsung dengan gerakan cepat dan mantap.

"Aahh..Aahh..Ve.. gue...kelluar..aaaaAAHHhh.." erang Young Lex ketika penisnya menyemburkan jutaan benih kental ke rahim Ve.

Kehangatan yang menyiram liang vaginanya memberi sensasi tersendiri bagi Ve. Dia pun orgasme lagi, tidak lama setelah orgasme keduanya tadi. Mulutnya mengerang tak jelas seperti orang mengigau.

"AaaAAAAHHH...AAAhhh..nngggggaahhmmmhhausshhh..."

Tiga, empat, lima, enam! Banyak sekali penis Young Lex menyemprot rahim Ve. Kalau sampai hamil bagaimana jadinya nih?

Young Lex mengecup bibir Ve dengan mesra sambil mencabut penisnya dari vagina Ve.

Tanpa berkata apa-apa, Young Lex memakai kembali celananya dan mengambil pakaian Ve yang berceceran.

Ve mencoba untuk bangkit tapi tubuhnya terasa lemah. Akhirnya dia cuma bisa telungkup di sofa untuk istirahat sejenak. Posisi Ve memberi kesempatan Young Lex untuk memandangi sosok bidadari yang barusan saja dia hujani dengan tusukan dari benda tumpul kebanggaannya.

Young Lex tidak percaya dengan apa yang baru saja dialaminya. Beberapa hari yang lalu dia baru memfollow akun Instagram Ve. Memandangi betapa cantiknya Ve dan betapa beruntungnya dirinya jika bisa berkolaborasi bersama Ve. Tapi kini, yang dia alami lebih dari sekedar keberuntungan.

Ve mulai bangun dari sofa dan membuyarkan lamunan Young Lex. Mereka masih terdiam tanpa sepatah kata pun. Ve mulai memakai kembali pakaiannya satu persatu dan entah kenapa, keduanya malah jadi malu-malu. Ve jadi cepat-cepat memakai kembali branya. Young Lex pun buang muka agar Ve tidak merasa risih. Aneh. Padahal keduanya baru saja memamerkan bagian rahasia tubuh masing-masing.

Ve berdiri dan mengambil tasnya. Bersiap pulang.

"Mau diantar?" tanya Young Lex.

"Gak usah, aku pesen taksi online aja" jawab Ve.

Keduanya terdiam penuh kecanggungan.

"Kok kayak aneh ya?" tanya Young Lex lagi.

"Apanya?"

"Kita. Kita tuh abis ML barusan dan sekarang kamu langsung mau pulang. Kayak apaan aja hahaha.."

"Kamu mau aku nginep di sini?"

"Terserah kamu sih"

"Kalo aku nginep, nanti kita tidur dimana?" tanya Ve, sambil melihat sekeliling ruangan studio itu. Satu-satunya furnitur yang bisa ditiduri adalah sofa yang kini penuh bercak keringat dan (mungkin) lelehan sperma.

"Aku di sofa" jawab Young Lex.

"Aku?"

"Kamu di atas badanku. Jadi selimut aku hehehe..."

"Boleh aja. Tapi kamu ga boleh pakai celana ya?!"

"Eh? Beneran?"

"Huu.. ngarep! Hahahaha..."

"Sialan! Hahahaha..."

"Kok jadi aku-kamu gini sih? Kayak orang pacaran aja"

Pertanyaan menggoda dari Ve. Dia memang sering keceplosan menggoda iman seseorang.

"Yaudah kita pacaran aja!" Young Lex dengan nekat mengutarakan perasaannya. Siapa juga yang tidak mau jadi pacar Ve? Apalagi setelah melewati malam penuh gairah seperti tadi.

"Maaf. Aku gak boleh pacaran sama manajemen JKT48" jawab Ve sambil menjulurkan lidahnya.

"Kapan kamu resmi keluar dari JKT48? Biar aku tembak sekali lagi"

"Hmm... sebentar lagi. Manajemen lagi ngurusin Graduation Ceremony-nya"

"Aku tunggu deh"

"Driver ku udah di depan nih" sambung Ve sambil menatap layar handphonenya. Jarinya mengetik pesan untuk driver agar menunggu sebentar.

Mereka berjalan dalam diam melintasi basecamp Young Lex. Melewati deretan merchandise seperti kaos, topi, skateboard dan album dalam bentuk CD. Ketika Ve membuka pintu untuk keluar, tangan Young Lex menggamit tangan Ve untuk menahan kepergiannya. Tapi Young Lex tahu usahanya percuma, Ve pasti harus pergi malam ini. Dia tidak boleh memaksanya atau malah akan kehilangan kesempatan selamanya.

"Aku akan bikinin lagu buat kamu. Tentang kita." sahut Young Lex.

"Aku tunggu."

"Terus aku mau tanya satu hal lagi..."

"Apa?"

"Apa yang bisa aku lakukan buat kamu, untuk jadi cowok yang pantas buat jadi pacar kamu?"

Untuk kedua kalinya, Young Lex menembak Ve malam ini. Young Lex tidak bisa menebak jawaban Ve dari raut wajahnya. Ekspresi gadis itu datar, tidak gembira, tidak juga kecewa atau enggan.

Bola mata Ve bergerak ke kiri, ke kanan, ke atas. Mulutnya menggumam. "Hmm.... apa ya?"

Ve sengaja menggantung waktu untuk membuat Young Lex semakin penasaran. Dia sempat memoles sedikit makeup dan memakai sweater abu yang dia keluarkan dari dalam tasnya. Sikap Ve yang seperti ini tentu saja membuat Young Lex jadi tak tahan.

"Please kasih aku kesempatan?!" kata rapper penuh tatto itu sambil mengatupkan kedua tangannya.

Ujung bibir Ve sepintas terlihat naik ketika Young Lex merendahkan badan dan memohon-mohon kepadanya. Ve sudah memenangkan hatinya.

"Aku suka cowok yang perhatian," jawab Ve sambil menarik lepas tangannya dari genggaman Young Lex. "Tunjukin kalo kamu perhatian sama aku dengan ingetin aku besok pagi"

"Haha.. ingetin kamu untuk ngapain?" Young Lex tersenyum lega. Hatinya plong. Ternyata untuk jadi pacar seorang Jessica Veranda syaratnya sangat gampang.

Sambil setengah membalikkan badan, Ve berkata "Besok pagi ingetin aku untuk minum morning pill biar gak hamil. Aku lagi masa subur hari ini."
 
Terakhir diubah:
Wah, kok batal ngaceng nih ane. Hahaha, just kidding. Fantasi orang mah bebas haha

Alias like dulu, bacanya ntar.
 
bagus ceritanya.. tp hhhheeemmmm gmn ya bingung jg mau ngomongnya.. semangat cuy..
 
Seru nih... tapi ane kurang sreg satu hal suhu... soal tokoh oka... ane kurang sreg orang yang udah meninggal dijadiin tokoh... tapi ini pendapat pribadi ane aja kok
 
Bimabet
Seru nih... tapi ane kurang sreg satu hal suhu... soal tokoh oka... ane kurang sreg orang yang udah meninggal dijadiin tokoh... tapi ini pendapat pribadi ane aja kok

Sebetulnya ane pun sempet galau gan... karena draftnya udah jadi sebelum kabar duka. Dan dengan segala keterbatasan kreativitas ane, pada akhirnya ane cuma bisa ubah dikit (tetep include almarhum dalam story) karena ane gak nemu trik lain untuk bikin dramanya: ane butuh suatu peristiwa yg bikin yonglek sama Ve jadi cair (gak kaku lagi)

Tapi ane paham banget sama concern agan dan ane juga mau minta maaf buat semua yg ngerasa tersinggung, baik atas tokoh yg udah almarhum maupun yg masih hidup. Harapan ane, semoga semua bisa ngelihat dari sudut pandang cerita fiksi aja: semua yg terjadi di sini cuma khayalan yang ada dalam sebuah cerita. Karena kita semua tahu: di dunia nyata tokoh tsb gak akan kayak gitu

thx kritiknya gan *sungkem*
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd